• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Quota Based Pada Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi Berbasis Website

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Metode Quota Based Pada Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi Berbasis Website "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 569

Penerapan Metode Quota Based Pada Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi Berbasis Website

Rizki Adhi Saputra, Ucuk Darusalam*

Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Sistem Informasi, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia Email: 1[email protected], 2,*[email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Abstrak—Sapi merupakan salah satu hasil ternak terbanyak di Indonesia, oleh karena itu untuk menginkatkan hasil ternak Indonesia pemerintah membuat program bantuan sapi yang dimana dapat membantu peternak local dalam meningkatkan kualitas maupun komuditas khusunya sapi, yang diutamkan dari program tersebut ialah sapi – sapi lokal untuk dapat bersaing dengan sapi-sapi impor lainnya. Dengan adanya program tersebut maka di buatlah aplikasi yang dapat membantu merealisasikan program tersebut, Aplikasi yang di buat yaitu Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi yang di mana aplikasi ini dikhusukan untuk mencakup monitoring segala aspek yang berkaitan dengan pendistribusian. Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi dapat mendukung program pemerintah dengan sesuai target yang di tentukan, Karena program pemerintah ini bersifat bantuan maka aplikasi ini akan dapat mengakumulasikan hasil pendistribusian agar dapat terbagi rata sesuai dengan data calon penerima yang sudah di tetapkan dan algoritma yang membantu dalam berjalannya aplikasi ini yaitu algoritma first fit yang dapat membantu dalam penginputan dan menentukan lokasi memori yang dapatdigunakan Untuk mengakomodasi dan meminimalkan fragmentas. Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi membantu pengguna dalam pengecekan data secara efisiesn dari segi ketepatan waktu maupaun keketepatan data. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memahami alur dan Penggunaan sistem informasi dalam bagian monitoring dan pendistribusian, metode yang di gunakan untuk merancang dan membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi ini adalah dengan observasi dan studi dokumen. Penerapan sistem informasi monitoring pendistribusian bantuan sapi ini telah memberikan dampak yang baik bagi perkembangan peternakan yang dibarengi dengan kecanggihan tekhnologi dan membantu para peternak dalam meningkatkan penginputan dan perkembangan peternakan dalam bidang pendistribusian Kata Kunci: Bantuan Sapi; Peternak; Monitoring; Pendistribusian; Sistem Informasi

Abstract—Cattle is one of the most livestock products in Indonesia, therefore to increase the yield of Indonesian livestock, the government has created a cattle assistance program that can help local breeders in improving the quality and commodities, especially cows, the priority of the program is local cattle to be able to compete. with other imported cattle. With this program, an application is made that can help realize the program. The application that is made is the Information System for Monitoring the Distribution of Cattle Aid where this application is devoted to monitoring all aspects related to distribution. The Information System for Monitoring the Distribution of Cattle Aid can support government programs according to the specified target.

Because this government program is aid, this application will be able to accumulate distribution results so that it can be evenly distributed according to the data of prospective recipients that have been set and algorithms that help in running it. This application is a first fit algorithm that can assist in inputting and determining memory locations that can be used to accommodate and minimize fragmentation. The Cattle Assistance Distribution Monitoring Information System assists users in checking data efficiently in terms of timeliness and data accuracy. This study aims to understand the flow and use of information systems in the monitoring and distribution section, the method used to design and create an Information System application for Monitoring the Distribution of Cattle Aid is by observation and document study. The application of this information system monitoring the distribution of cattle assistance has had a good impact on the development of livestock, coupled withsophistication technological and assisted farmers in increasing input and development of livestock in the distribution sector.

Keywords: Cattle Assistance; Breeders; Monitoring; Distribution; Information Systems.

1. PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan tekhnologi tidak dapat di bendung lagi, karena segala aspek dan sektor sudah di barengi dengan kemanjuan teknologi, Peternakan dan pertanian pun sudah di dukung dengan kecanggihan teknologi. Oleh karena itu peternak di peruntukan agar dapat berjalan dengan seiringnya kemajuan teknologi.

Dengan perubahan seperti ini para peternak harus dapat beradaptasi dengan baik agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan berkualitas. Suatu sistem peternakan jika menempatkan teknologi didalam kegiatan peternakan menjadi salah satu titik kemajuan didalam bidang peternakan, dengan dibarengi teknologi peternak menjadi lebih efisien kinerja dan lebih tertata dengan adanya teknologi.

Teknologi menjadi suatu salah satu komuditas bagi sektor peternakan, karena dengan menggunakan teknologi yang membantu kinerja peternakan dalam mengecek sistem dimana pendistribusian dapat terkontrol dengan real time dan valid. Fungsi dari aplikasi monitoring pendistribusian bantuan sapi ialah untuk memantau pendistribusian dari segi pencapaian waktu target pendistribusian, kevalidan data beserta informasi kelayakan penerima.

Kesulitan dalam pengecekan dan pencapaian target bantuan adalah dasar awal dari pembuatan aplikasi Monitoring Pendistribusian, Karena aplikasi ini di peruntukan untuk para kelompok ternak yang kesulitan dalam pencapaian target yang sudah di tentukan, Situasi ini di temui dari bagaimana mengobservasi lapangan. Adapaun juga masalah yang timbul dari segi petrnak maka perancangan aplikasi Monitoring Distribusi Bantuan Sapi untuk menjadi salah satu contoh bagaimana aplikasi dapat menyelesaian masalah menggunakan fitur-fitur yang tersedia

(2)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 570 di aplikasi ini, karena pada dasarnya aplikasi ini dibuat untuk mempermudah dan meringankan pekerjaan dari pendistribusian,

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pendistribusian Hasil Ternak Dan Pengolahan Data Pakan Ternak Berbasis Web”. Hasil penelitian ini Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang dan membangun sistem informasi penjualan dan pengolahan data produk hewan Pakan ternak di pasar hewan Manggelewa untuk memudahkan dalam pengolahan data pakan, Distribusi dan pelaporan[1]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Sapi Di Lokasi Uji Performance” Untuk memudahkan pemantauan data Pengembangan ternak kelompok fungsional Anda dapat memasukkan data regional dan data grup Data peternak serta detail sapi pada formulir Pengembangan ternak yang diverifikasi secara otomatis Pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi dalam sistem berbasis SNI. Selanjutnya, kelompok posisi fungsional Cetak laporan data pertumbuhan ternak Menurut kelas, kelompok hewan, grafik Formulir laporan. Sampai laporan kemajuan sapi Dapat dibuat untuk informasi lebih lanjut Setuju.[2]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Sebaran Lokasi Titik Peternakan di Dinas Peternakan Kabupaten Asahan”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mengecek dan dapat melihat lokasi Peternakan menunjuk melalui aplikasi web yang muncul di peta Google Maps API. Hasil pencarian dikirim langsung ke tujuan Anda sehingga pengguna dapat melihat detailnya Klik penanda pada peta untuk menampilkan informasi dan sistem akan menampilkan informasi Nama perusahaan, spesies, lokasi, jalan, deskripsi, koordinat, dll. tempat ini.[3]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Distribusi Logistik Bantuan Bencana (MDB) Berbasis Framework CODEIGNITER”. Terbentuknya aplikasi bagaimana Sistem yang dibuat dapat menghasilkan informasi berupa jenis bencana, lokasi bencana, jenis bantuan, permintaan bantuan, dan persetujuan bantuan, mengikuti standar operasional prosedur.[4]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Monitoring Distribusi Pada PT.

Bimandiri Agro Sedaya”. Sebagai hasil dari penelitian ini, perangkat lunak telah dibuat yang memungkinkan pemantauan pemrosesan pesanan yang mudah dan cepat dari pemrosesan pesanan hingga pemrosesan pesanan.

Sistem juga dapat memantau alur kerja dan kinerja setiap bagian. Sistem ini menghasilkan output laporan distribusi untuk memenuhi pesanan. Laporan ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan memantau hasil pendistribusian dan pemesanan.[5]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Waterfall dalam Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Bantuan Sosial Berbasis Android”. Aplikasi yang di jalankan ini menggunakan metode waterfall yang dimana dapat membantu dengan mudah dalam perancangan aplikasi. [6]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Stok Ikan Hias Berbasis Web Pada PD. GALUH PUTRA MANDIRI”. Sistem informasi monitoring persediaan ikan ini dapat mengelola data ikan, data pelanggan, dan transaksi jual beli. Gudang yang akurat dibuat dari sistem ini.[7]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Proses Produksi Pada PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA”. membantu mempermudah menemukan pemecahan masalah- masalah yang terjadi dalam suatu proses produksi, mempermudah pengambilan data data di lapangan agar dapat terorganisir dengan cepat di input dan terupdate, [8]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Development of a Web Based Inventory Information System”.

Sistem informasi inventaris berbasis web ini membantu pengguna mencapai kinerja manajemen inventaris yang efisien dan efektif. Kehadiran software manajemen persediaan ini memudahkan pencatatan dan pengolahan data penerimaan dan pengiriman barang serta meningkatkan efisiensi waktu. [9]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “IOT based Automatic Farm Monitoring”. Tujuan dari perancangan sistem pemantauan taman otomatis ini berhasil tercapai dan tujuan yang diinginkan tercapai. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan menjalankan fungsinya dengan sempurna untuk mencapai hasil yang diinginkan yang dibutuhkan oleh petani di sektor irigasi. [10]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Temporal–Spatial Distribution of Risky Sites for Feeding Cattle in China Based on Temperature/Humidity Index”. Hasil penelitian ini akan sangat membantu pengambil kebijakan dalam mengembangkan pedoman peternakan, seperti Memilih lokasi baru, menilai lokasi yang ada, dan mengadopsi tindakan relatif berisiko. [11]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “PLC‑based design of monitoring system for ICT‑integrated vertical fsh farm”. Hasil penelitian ini akan sangat membantu peternak ikan dalam pengecekan segala aspek yang berkaitan dengan ternak ikan dan memperkecil kemungkinan kesalahan dalam pengembangan ikan. [12]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Rancangan Bangun Sistem Informasi Distribusi Bantuan Sosial Beras Miskin (STUDI KASUS KECAMATAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO)”. Hasil dari penelitian ini, penggunaan sistem informasi dalam proses pendistribusian Ruskin di Kecamatan Binham Kabupaten Jeneponto akan memudahkan terciptanya pengelolaan data yang unggul dan transparansi dalam prosesnya.

Distribusi dilakukan dan dengan demikian berkontribusi pada pencapaian sistem pengaturan yang lebih baik untuk distribusi Ruskin di wilayah tersebut.[13]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Perancangan Purwarupa Sistem Informasi Online Pendistribusian dan Persediaan Logistik Saat Tanggap Darurat Bencana di BPBD Pidie Jaya ”.Hasil dari penelitian ini, Dapat mempermudah proses pencatatan pendistribusian, persediaan dan pelaporan pada saat tanggap darurat. [14]

(3)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 571 Mengacu pada penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Kegiatan Pengawas Berbasis We (Studi Kasus: Dinas Pendidikan Kota Malang)”. Hasil dari penelitian ini, melakukan analisis kebutuhan diperoleh kebutuhan sistem yang dimodelkan menggunakan diagram use case. [15]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Managemen Peternakan Sapi Berbasis Online Pada CV FADEL INDAH AJI”. Hasil dari penelitian ini, untuk dapat mengorganisir segala rancangan yang dapat membantu peternak/kelompok ternak dalam meninjau ternak sapi.

[16]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Design of logistics information system in the finished product warehouse with the waterfall method: review literature”. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk merancang sistem informasi terkomputerisasi yang dapat dipercepat. Aliran informasi yang dapat meningkatkan efisiensi gudang. [17]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Monitoring Barang Cetak Berbasis Web Menggunakan Model WATERFALL”. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk merancang sistem informasi terkomputerisasi yang dapat dipercepat. Aliran informasi yang dapat meningkatkan efisiensi gudang. [18]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Tas Berbasis Web Dengan Pemodelan UML”. Sistem terkomputerisasi yang menggunakan database sebagai pembawa data, meskipun pengelolaan penjualan produk lebih akurat dan akurat karena sistem manual tidak lagi digunakan.[19]

Mengacu pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Distribusi PT Sulung Ekspedisi”. Anda juga dapat melacak armada kendaraan dan nomor voucher untuk menentukan status pengiriman. Bagus.[20]

2. METODE PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan model SDLC seagai: Contoh pengemangan sistem. Siklus hidup pengemangan sistem (SDLC) adalah proses memuat dan memodifikasi sistem dan model serta metode yang digunakan untuk mengemangkannya. SDLC juga merupakan model yang diterapkan oleh sistem implementasi perangkat lunak yang meliputi anyak tahapan: Perencanaan Analisis Data (Analysis) Desain (Design) Implementasi (Implementasi) Pengujian (SDLC) Test) dan Manajemen (pemeliharaan) Metode yang digunakan dalam aplikasi Monitoring Distriusi Ternak ini adalah metode Waterfall yang merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam perancangan. Berikut ini adalah uraian langkah-langkah dalam penelitian dengan menggunakan metode waterfall.

Gambar 1. Tahapan Penelitian Aplikasi

Dari tampilan Gambar 1. dapat di jelaskan tahap-tahap dan pengertian sebagai berikut ini : 1) Analisa kebutuhan

Analisa kebutuhan adalah tahap awal atau pertama dalam penelitian aplikasi yaitu untuk dapat menganalisa masalah dan kebutuhan, yang akan di rancang sesuai dengan kebutuhan aplikasi untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi.

2) Desain Sistem

Desain sistem bertujuan untuk membuat gambaran dan perancangan yang di butuhkan di dalam aplikasi 3) Rancangan Sistem

Rencana sistem memberi pengguna gambaran umum tentang sistem. Perancangan sistem secara umum mendefinisikan komponen-komponen dari suatu sistem informasi yang dirancang secara rinci.

4) Pengujian

Pada tahap pengujian yaitu untuk aplikasi akan di uji apakah ada kendala pada saat aplikasi di jalankan, pada tahapan ini berguna untuk dapat mengetahui jika ada kesalahan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

5) Pemeliharaan Sistem

Tahapan terakhir ini ialah Pemeliharaan Sistem yaitu cara terbaik untuk menjaga efisiensi sistem yang ada.

Pemeliharaan ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi sistem yang digunakan, untuk penggunaan sistem yang optimal.

2.2 Prosedur Penelitian

Proses penelitian adalah serangkaian kegiatan yang diupayakan dan dikembangkan seorang ilmuwan atau peneliti untuk mencapai hasil, tujuan, dan kesimpulan secara sistematis dan baku.

(4)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 572 Gambar 2. Prosedur Penelitian

Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai tahapan gambar 1.2 prosedur penelitian :

1. Tahapan analisa sisten informasi dengan observasi. Dimaksudkan untuk suatu cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung situasi dan peristiwa yang ada di lapangan.

2. Tahapan pengumpulan data dan analisa. Metode pengumpulan data yang mencatat informasi yang dibuktikan oleh peneliti atau stafnya selama penelitian.

3. Tahapan pemodelan dengan metode Data Flow Diagram (DFD). adalah Diagram yang menggambarkan aliran data sistem menggunakan notasi. Angka ini sangat membantu dalam memahami sistem secara logis, terstruktur dan jelas.

4. Tahapan aliran kerja sesuai dengan kebutuhan. pada tahapan ini adalah proses bagaimana nantinya jika data sesuai dengan yang di tentukan aplikasi maka akan melaju ketahap berikutnya, dan jika tidak sesuai atau tidak cocokan akan kembali ketahap tahap sebelumnya.

5. Tahapan Perancangan database dan interface, Proses penentuan isi dan komposisi data yang dibutuhkan untuk mendukung desain sistem yang berbeda.

6. Tahapan Pengujian Sistem, Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kerjanya, tergantung pada sistem yang dibuat, sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan pada tahap analisis prosedur di atas.

7. Tahapan Aplikasi berjalan semestinya, pada tahapan ini jika pengujian sistem sesuai dengan yang diharapkan maka aplikasi dapat digunakan, bila aplikasi tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan kembali ketahap dimana sistem akan di uji kembali hingga dapat sesuai dengan yang diharapkan.

8. Tahapan pemeliharaan sistem, Pemeliharaan ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu daya sistem Anda agar dapat digunakan secara optimal.

2.3 Perangkat yang digunakan

Beberapa alat-alat yang di gunakan untuk membantu dalam perancangan Sistem Informasi Pendistribusian Bantuan Sapi yaitu sebagai brikut ini :

Gambar 3. Perangkat yang di gunakan 2.4 Metode Pendistribusian

Metode Pendistribusian mengunakan Algoritma first fit adalah algoritma yang digunakan untuk menentukan lokasi memori yang dapatdigunakan Untuk mengakomodasi dan meminimalkan fragmentasi.

(5)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 573 Gambar 4. Metode Pendistribusian

Metode pengiriman algoritma first fit adalah algoritma yang digunakan untuk menentukan lokasi memori yang dapat digunakan untuk mengakomodasi dan meminimalkan fragmentasi. . Penerapan algoritma First Fit pada penelitian ini bertujuan untuk berfungsi sebagai pemetaan data yang tepat dan sesuai untuk kebutuhan bantuan yang diberikan oleh sistem setiap saat., karena jumlah bantuan sebanding dengan mereka yang di targetkan.

Penerapan algoritma First Fit pada penelitian ini bertujuan untuk berfungsi sebagai pemetaan data yang tepat dan sesuai untuk kebutuhan bantuan yang diberikan oleh sistem setiap saat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Metode Quota Based

Metode ini menjelaskan bagaimana aplikasi dapat mengirim bantuan ke sasaran yang tepat, karena aplikasi ini bersifat bantuan, yang diamana aplikasi ini akan mengirim secara bertahap dan merata, tahapan dari aplikasi ini ialah sudah tersedianya berkas data para penerima bantuan, yang dimana penerima sebelumnya mengirim berkas data terlebih dahulu. Setelah berkas sudah valid akan diberlakukan sistem pendistribusian ke penerima bantuan, yang dimana pendistribusian itu akan mengirim stok sapi yang tersedia di gudang saja, karena pendistribusian bantuan sapi ini mengirim sapi secara bertahap setiap minggu hingga bulan, sesuai dengan ketentuan dan stok sapi yang di tetapkan sebelumnya, lalu akan di bagi secara rata. setelah sudah merata dan sudah tepat pada penerima bantuan, akan di berlakukan system monitoring bantuan yang masuk pada tahap pertama hingga seterusnya sampai memenuhi target yang sudah di tetapkan. Lalu di aplikasi akan secara otomatis mempersenkan bantuan sapi tersebut sesuai dengan domisilin dari kelompok penerima bantuan sapi tersebut, hingga mencapai 100% yang di terima oleh penerima bantuan sapi tersebut.

Dalam aplikasi ini di identifikasi bantuan yang diberikan, bantuan tersebut diidentifikasi oleh sistem untuk menentukan prosepek dari berbagai tempat penerima bantuan, aplikasi akan akan mengindetifikasi bantuan sesuai yang di terima. Sebagai contoh, Misalnya ada sebuah program bantuan sapi sebesar 250 ekor sapi yang akan di bagikan kesebagian daerah, terdapat berbagai calon penerima yang di jadikan menjadi kelompok perdaerah untuk mempermudah penyebaran bantuan tersebut. Diberbagai kelompok ternak akan dibagi secara merata dan bertahap.

Dari informasi data penerima kelompok ternak sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah yang akan di terima oleh kelompok ternak.

No. Kelompok Jumlah Sapi Lokasi

1 Kel 1 50 A

2 Kel 2 50 B

3 Kel 3 50 C

4 Kel 4 50 A

5 Kel 5 50 B

Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai kelompok ternak

Tabel 2. Jumlah Peternak dan Jumlah Sapi Per-Peternak bantuan sapi Kelompok Jumlah Peternak Lokasi Jumlah yang di terima

Peternak

Kel 1 5 A 10

Kel 2 5 B 10

Kel 3 5 C 10

(6)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 574 Kelompok Jumlah Peternak Lokasi Jumlah yang di terima

Peternak

Kel 4 5 A 10

Kel 5 5 B 10

Setelah di kompilasi bantuan untuk pendistribusian pada minggu pertama adalah : Tabel 3. Jumlah Pendistribusian Pada Minggu Pertama

No. Kelompok Jumlah

Sapi

Jen Kel Sapi Jantan/Betina

Lokasi

1 Kel 1 5 3/2 A

2 Kel 2 10 5/5 B

3 Kel 3 10 5/5 C

4 Kel 4 10 5/5 A

5 Kel 5 5 2/3 B

Dikomposisi dari table di atas, menjadi perincian yang di dapat peternak melalui kelompok ternak, berikut ini merupakan daftar jumlah yang di terima peterna dari berbagai kelompok ternak

Tabel 4. Jumlah Pembagian Sapi Ke Peternak Pada Minggu Pertama

No. Kelompok Jumlah

Peternak

Jumlah yang diterima Per-Peternak

Lokasi

1 Kel 1 5 1 A

2 Kel 2 5 2 B

3 Kel 3 5 2 C

4 Kel 4 5 2 A

5 Kel 5 5 1 B

Dan Pendistribusian bantuan sapi ini akan berjalan bertahap dengan sesuai jumlah yang di tentukan.

3.2 Desain Sistem

UML (Unified Modeling Language) adalah teknik pemodelan visual yang digunakan untuk merancang sistem berorientasi objek.

Gambar 5. Kasus Penggunaan 3.2.1 Diagram Kasus Penggunaan

Diagram Kasus Penggunaan adalah salah satu dari banyak jenis. Bahasa Pemodelan Terpadu (UML).

Menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan aktornya. Use case dapat menjelaskan jenis batasan interaksi pengguna didalam sistem yang sudah dirancang.

3.2.2 Aktivitas Diagram

Diagram aktivitas atau dalam bahasa Indonesia berarti diagram aktivitas, adalah diagram yang dapat memodelkan berbagai proses yang terjadi dalam sistem. Urutan proses yang menjalankan suatu sistem dan digambarkan secara vertikal. Diagram aktivitas adalah contoh diagram UML selama pengembangan use case.

(7)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 575 Gambar 6. Aktivitas Diagram Register

Aktivitas Diagram Registrasi menjelaskan bagaimana alur dari form registar dari membuka aplikasi , menginput hingga valid akun. Pada bagian login akan di tampilkan 2 diagran, yang dimana diagram tersebut menjelaskan mengenai activity login, yang berbeda yaitu admin dan user. kedua fitur login tersebut berbeda fungsi dan fitur karena kewenangan yang berbeda membuat login dibedakan dan dibawah ini adalah activity diagram login dari Admin dan User :

Gambar 7. Aktivitas Diagram Login Admin

Aktivitas Diagram Login Admin memiliki perbedaan dengan login user, Karen kewenangan yang di miliki admin sangat luas seperti penginputan pendistribusian, data distribusi, laporan hingga master user.

Gambar 8. Activity Diagram Login User

(8)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 576 Tampilan di atas merupakan Tampilan aktivitas diagram login user. sebaliknya dari diagram admin, diagram user sangat terbatas ruang lingkup dan fitur yang di tampilkan pada user, karena user tidak terlalu besar kewenanganya hanya sebatas pengecekan distribusi saja.

Gambar 9. Activity Diagram Distribusi 3.2.3 Diagram Aliran Data Sistem Monitoring Pendistribusian

Gambar 10. Activity Diagram Aliran

Dibawah ini merupakan penjelasan dari tahapan dari diagram aliran data sistem monitoring pendistribusian bantuan sapi :

1. Bagian pelaksana kegiatan meberikan daftar berdasarkan kelompok yang sudah sesuai dengan kriteria.

2. Bagian pengadaan menerima daftar jumlah pengiriman sapo ke peternak.

3. Bagian pengadaan memberikan daftar jumlah pengiriman sapi ke peternak.

4. Bagian pengiriman memberikan daftar jumlah sapi yang siap untuk didistribusikan.

5. Bagian pengiriman melaksanakan pengiriman ke kelompok ternak.

6. Kelompok ternak menerima jumlah daftar sapi melalui bagian pengiriman.

7. Kelompok ternak memberikan bukti penerimaan ke bagian pelaksana yang sudah diterima kelompok ternak.

8. Bagian pelaksana menerima daftar jumlah sapi yang sudah di terima kelompok ternak.

9. Bagian pelaksana membuat laporan pendistribusian sapo kepada pemimpin.

10. Pimpinan menerima laporan pendistribusian dari bagian pelaksana.

3.2. Implementasi Dan Hasil

Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi memiliki 2 tampilan login yang dimana login admin dan user memiliki perbedaan yang sangat signifikan, perbedaan itu di buat karena kewenangan yang berbeda dari admin dan user. Berikut ini merupakan Tampilan, Penjelasan dan Rancangan case Test.

(9)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 577

Gambar 11. Halaman Login Admin dan user

Halaman login admin, merupakan fitur form yang di gunakan khusus untuk admin, yang di mana untuk dapat login kedalam aplikasi. Cara admin untuk dapat masuk kedalam aplikasi adalah dengan melewatkan forum login, yang di mana admin harus mengisi sesuai dengan yang di perintahkan di dalam form seperti user dan passw, jika username dan passw tidak sesuai akan muncul tampilan popup yang bemberitahu bahwa user dan passw and salah, Jika benar anda akan langsung masuk kedalam tampilan awal aplikasi. Dan Halaman login user/poktan, tampilan yang berbeda dari sebelumnya yaitu login admin yang dimana login user hanya memasukan letak domisilin dari user tersebut dan harus sesuai. Karena login user hanya untuk mengecek distribusi saja. maka jika tidak sesuai dengan domisilin anda, anda tidak akan di sugukan dengan tampilan pengecekan distribusi yang sesuai dengan keinginan anda. Melainkan laporan dari user/poktan lain.

Pada Tampilan ini akan di sugukan Grafik Dan diagram anggaran, sebarang kegiatan dan anggaran yang berkaitan dengan pendistribusian.

Gambar 12. Tampilan Awal Admin Dan User

Tampilan awal yang di sajikan untuk admin, yang di mana admin dapat mengakses berbagai menu. Untuk menginput, mengecek bangkan hingga outpur fisik laporan. Tampilan Awal User sangat berkebalikan dari tampilan awal admin, yang di mana admin memiliki banyak fitur, sedangkan user hanya mendapatkan 1 fitur yaitu laporan pendistribusian. Dikarenakan kewenangan dan ruang lingkup yang terbatas

Gambar 13. Tampilan Distribusi Admin

Pada Tampilan Capaian Kerja adalah tampilan distribusi yang sudah terdata, dan akan muncul keseluruhan data semua. admin akan di arahkan mengisi sesuai dengan form yang telah dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pada tampilan ini admin dapat menginput target anggran dan target fisik. Nantinya akan muncul fitur yang dapat mengeluarkan output berupa excel mengenai target dari program tersebut.

3.3 Black Box Testing

Tabel 5. Rancangan Test Case Form Login Admin

ID Dekripsi Hasil Pengujian

A01 Mengusu username dengan “Admin” , password isi dengan

“1234” kemudian klik Tombol Login Sistem berhasil untuk login A02 Mengusu username dengan “Admin422” , password isi

dengan “12223234” kemudian klik Tombol Login Sistem menolak untuk login

(10)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 578 Tabel 6. Rancangan Test Case Form Login Admin

ID Dekripsi Hasil Pengujian Status

B01 Uraian “Bantuan Sapi”. Kabupaten

“Lampung selatan”. Kecamatan

“Tanjung Sari”.Kelurahan”Sidomukti”.

kelompok tani “Sido Makmur III”. Lalu klik Tombol Login

Sistem berhasil untuk login dan menampilkan data distribusi sesuai dengan domisilin anda

Berhasil

B02 Mengisian Provinsi “bandarLampung”.

Kabupaten “Lampung maerak”.

Kecamatan

“Kulonagung”.Kelurahan”Sidomukti”.

kelompok tani “Rangkas”. Lalu klik Tombol Login

Sistem berhasil untuk login, tetapi karena tidak sesuai dengan domisilin data anda yang sudah di input, maka akan muncul tampilan yang tidak sesuai dengan yang anda inginkan.

Gagal

4. KESIMPULAN

Dengan rancangan Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi dapat mempermudah kelompok ternak dan admin dalam pengimputan data, pembuatan laporan dan pengecekan lokasi pendistribusian. Sehingga, Sistem Informasi Monitoring Pendistribusian Bantuan Sapi memiliki penyebaran peta, berupa titik kordinat map yang dapat mengetahui kordinat dari lokasi pendistribusian. Aplikasi Sistem informasi ini, memiliki keunggulan dalam mengakumulasi tahapan pendistribusian, sehingga pendistribusian bantuan sapi ini mencapai target yang di tentukan yaitu 100% pendistribusian bantuan sapi.

REFERENCES

[1] F. Yusuf, A. A. Muin, and A. Anggriani, “Sistem Informasi Pendistribusian Hasil Ternak Dan Pengolahan Data Pakan Ternak Berbasis Web,” J. Softw. …, pp. 1–12, 2021, [Online]. Available: http://shift.sin.fst.uin- alauddin.ac.id/index.php/shift/article/view/1.

[2] A. E. Kumala, R. I. Borman, and P. Prasetyawan, “Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Sapi Di Lokasi Uji Performance (Studi Kasus : Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung),” J.

Tekno Kompak, vol. 12, no. 1, p. 5, 2018, doi: 10.33365/jtk.v12i1.52.

[3] J. Teknologi and S. Informasi, “KABUPATEN ASAHAN Mahasiswa Prodi Sistem Informasi , STMIK Royal Prodi Teknik Komputer , STMIK Royal Prodi Sistem Informasi , STMIK Royal PENDAHULUAN Perkembangan sistem informasi memiliki banyak cabang salah satunya sistem informasi geografis . Dimana sis,” vol. 1, no. 2, pp. 135–140, 2021.

[4] M. Jamil and M. Said, “Monitoring Distribusi Logistik Bantuan Bencana ( Mdb ) Berbasis Framework Codeigniter,” Semin. Nas. Mat. dan Apl., pp. 386–391, 2017.

[5] P. Pt and B. Agro, “Pembangunan Sistem Informasi Monitoring Distribusi,” SENIATI (Seminar Nas. Inov.

dan Apl. Teknol. di Ind., pp. 128–131, 2018.

[6] D. Silvi Purnia, A. Rifai, and S. Rahmatullah, “Penerapan Metode Waterfall dalam Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Bantuan Sosial Berbasis Android,” 2019.

[7] N. Hidayat and N. B. Ginting, SISTEM INFORMASI MONITORING STOK IKAN HIAS BERBASIS WEB PADA PD.GALUH PUTRA MANDIRI. .

[8] N. Arifin and Jaja, “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Proses Produksi Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia,” J. Glob., vol. 5, no. 1, pp. 39–49, 2018.

[9] J. S Pasaribu, “Development of a Web Based Inventory Information System,” Int. J. Eng. Sci. Inf. Technol., vol. 1, no. 2, pp. 24–31, 2021, doi: 10.52088/ijesty.v1i2.51.

[10] K. Lokhande, M. Bhongade, N. Meshram, and N. Khope, “IOT based Automatic Farm Monitoring,” vol. 6, no. 2, pp. 332–337, 2019.

[11] T. Wang, R. Zhong, and D. Zhou, “Temporal–spatial distribution of risky sites for feeding cattle in china based on temperature/humidity index,” Agric., vol. 10, no. 11, pp. 1–13, 2020, doi:

10.3390/agriculture10110571.

[12] J. H. Huh, “PLC-based design of monitoring system for ICT-integrated vertical fish farm,” Human-centric Comput. Inf. Sci., vol. 7, no. 1, 2017, doi: 10.1186/s13673-017-0101-x.

[13] Kamaruddin Tone, “Untuk perancangan proses digambarkan menggunakan DFD (,” J. Instek, vol. 1, no. 1, pp. 50–60, 2016.

[14] Z. Zulfadli, N. Nizamuddin, and N. Nasaruddin, “Perancangan Purwarupa Sistem Informasi Online Pendistribusian dan Persediaan Logistik Saat Tanggap Darurat Bencana di BPBD Pidie Jaya,” J. Serambi Eng., vol. 4, no. 1, p. 432, 2019, doi: 10.32672/jse.v4i1.976.

[15] A. F. Rahmawati, H. Tolle, and R. I. Rokhmawati, “Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Dan

(11)

Rizki Adhi Saputra, Copyright © 2022, MIB, Page 579 Evaluasi Hasil Kegiatan Pengawas Berbasis Web (Studi Kasus: Dinas Pendidikan Kota Malang),” 2019.

[Online]. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id.

[16] B. T. Mahardika, “Managemen Peternakan Sapi Berbasis Online Pada CV. Fadel Indah Aji,” Sains Teknol.

Fak. Tek. Univ. Darma Persada, vol. V, no. 2, 2015.

[17] F. Heriyanti and A. Ishak, “Design of logistics information system in the finished product warehouse with the waterfall method: Review literature,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 801, no. 1, 2020, doi:

10.1088/1757-899X/801/1/012100.

[18] I. Nawawi, A. Abdilah, N. Nurajijah, and P. Studi Sistem Informasi Kampus Kota Bogor, “INTI NUSA MANDIRI SISTEM MONITORING BARANG CETAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL,” [Online]. Available: www.bsi.ac.id.

[19] A. Valfells, “Economics of Upgrading Geothermal Steam By Adiabatic Compression,” vol. v, no. 6, pp.

2827–2839, 1978.

[20] S. J. Hans, Yulia, and A. Wibowo, “Sistem Informasi Distribusi PT Sulung Ekspedisi,” Infra, vol. 5, no. 2, p. 7, 2015, [Online]. Available: http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik- informatika/article/view/5797/5293.

Referensi

Dokumen terkait

Submission checklist One author has been designated as the corresponding author with contact details: E-mail address, full postal address.. All necessary files concerning to the