• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL "

Copied!
153
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas Aqidah Akhlak MI Al-Khoiriyah 22 Haimulyo Barat, karena 60% siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah apakah penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Aqidah Akhlak kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khoiriyah 22 Hadimulyo Barat tahun pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode kooperatif jigsaw pada pelajaran Aqidah Akhlak kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khoiriyah 22 Hadimulyo Barat tahun ajaran 2017/2018.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

  • Pengertian Kooperatif
  • Tujuan Pembelajaran Kooperatif
  • Karakteristik Kooperatif Tipe Jigsaw
  • Komponen Utama Kooperatif Tipe Jigsaw
  • Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
  • Kelemahan Pembelajaran Jigsaw
  • Kelebihan Pembelajaran Jigsaw

4 Kasnia Putri, Upaya Penerapan Metode Cooperative Learning Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pelajaran IPA Kelas IV MI Banjarsari Lampung Timur Tahun 2015/2016. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran. Dengan beberapa pengaruh positif sebagaimana dikemukakan di atas, terlihat bahwa pembelajaran Jigsaw merupakan pembelajaran yang fleksibel dan menerapkan sistem pemecahan masalah.

Gambar 1  Kelompok Asal
Gambar 1 Kelompok Asal

Konsep-konsep tentang Aktivitas dan Hasil Belajar 1. Pengertian Aktivitas Belajar

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar

Aktivitas emosional, termasuk minat, kearifan, keberanian, ketenangan, dan lain-lain. kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua jenis kegiatan dan saling tumpang tindih. Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita artikan bahwa kegiatan belajar adalah keterlibatan siswa dalam suatu proses pembelajaran yang meliputi aspek jasmani dan rohani serta berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.Jenis kegiatan belajar siswa meliputi menulis, membaca, mendengarkan, berbicara, menggambar, mengamati, menghafal dan berpikir ... faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat kita artikan bahwa kegiatan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Sasaran Evaluasi Hasil Belajar

Berdasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah keterampilan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan perubahan tingkah laku siswa yang meliputi kognisi, keefektifan dan psikomotorik dalam belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Syaiful Bahri Djamarah adalah sebagai berikut :. 24 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan untuk anak dengan kesulitan belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. Berdasarkan uraian di atas, dapat diartikan bahwa hasil belajar berupa perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pembelajaran Aqidah Akhlak

  • Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI
  • Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI

Namun, apabila tindakan spontan itu berbentuk perbuatan buruk, ia dinamakan akhlak tercela atau akhlak madzmumah. Aqidah akhlak di Madrasah Ibtida'iyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mengkaji keindahan Al-Asmaa Al-Husna, juga mewujudkan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji dan adab-adab Islam dengan memberikan contoh tingkah laku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan seharian. Menumbuhkan dan mengembangkan Aqidah dengan cara memberi, mengasuh dan mengembangkan ilmu, penghayatan, pengalaman, keakraban dan pengalaman peserta didik tentang akidah Islamiyah sehingga menjadi umat Islam yang terus mengembangkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Materi Pokok Aqidah Akhlak 1. Standar Kompetensi 1.Standar Kompetensi

  • Materi Pokok

Maksudnya: Dialah Tuhan yang tiada Tuhan melainkan Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Pemelihara, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Yang Maha Suci. adalah Tuhan dari apa yang mereka sekutukan. Maksudnya: Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman supaya bertambah iman mereka di samping keimanan mereka (yang telah sedia ada) dan kepunyaan Allah tentera langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui. Maha Bijaksana. 2) Al-Azhiim. Diharap setelah anda mengenali Allah SWT melalui sifat-sifat yang terdapat dalam Al-Husna, anda dapat mengamalkannya dalam kehidupan seharian.

Hipotesis Tindakan

  • Variabel Bebas (Koopearatif Tipe Jigsaw)

Nak, ini penjelasan Al-Asmaa Al-Husna yang meliputi sifat-sifat Allah Al-Mu'min, Al-Azhiim, Al-Hadi, Al-Adlu dan Al-Hakam. Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat dirumuskan tindakan-tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: Upaya penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar di kelas mata pelajaran Aqidah Akhlak IV MI Al-Khoiriyah 22 Hadimulyo Barat Tahun Pelajaran 2018/Tahun Pelajaran 2019. Setiap anggota dalam setiap kelompok mempelajari sub materi yang berbeda yaitu Al-Mu'min, Al-Azhiim, Al-Haaddi, Al-Adlu, Al-Hakam.

Anggota dari setiap kelompok yang diberikan submateri yang sama bertemu dan membentuk kelompok yang disebut kelompok ahli untuk mendiskusikan bagian submateri yang ditugaskan. Tidak hanya guru yang berperan aktif, tetapi juga keaktifan siswa mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran itu sendiri. Tujuan dan proses pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa.

Dalam proses pembelajaran perlu dilakukan pengecekan sejauh mana telah terjadi perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil proses pembelajaran berguna untuk menentukan tercapainya tujuan pembelajaran, perubahan perilaku siswa, sebagai umpan balik bagi upaya perbaikan proses pembelajaran. Dalam metode pembelajaran kolaboratif Jigsaw, hasil belajar harus diselaraskan dengan indikator dan pembelajaran kognitif.

Mahasiswa kelas IV semester ganjil mata kuliah Aqidah Akhlak dengan jumlah 18 mahasiswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik dan non akademik yang berbeda.

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Sumber: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Suharsimi Arikunto31 Berdasarkan gambar siklus di atas, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah tindakan, yang meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Dalam melakukan PTK harus mengikuti langkah-langkah (prosedur) tertentu agar proses dilakukan dengan benar, sehingga dapat dihitung hasilnya.

Penelitian ini melakukan tahap observasi, pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang perlu dan terjadi selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan tujuan memperoleh dan mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran dari awal sampai akhir sehingga dapat dievaluasi dan direfleksikan. D. Pada tahap ini, inkuiri sebagai pengamat melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang baru saja berlangsung dan menelaah berbagai hal yang terjadi dan seharusnya dilakukan dalam pelaksanaan tindakan metode jigsaw-like pada Siklus I. Refleksi adalah kegiatan mencermati berbagai kekurangan yang dibuat oleh guru selama tindakan.

Pada siklus II kegiatan pembelajaran dibuat dengan membuat rencana pembelajaran ulang yang sejalan dengan evaluasi pada siklus sebelumnya dengan materi yang berbeda. Tahapan kegiatan yang dilakukan pada Siklus II sama dengan Siklus I yaitu sesuai dengan hasil refleksi pada Siklus I. Tahapan ini dilakukan pada semua langkah pembelajaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam proses pembelajaran.

Apabila pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya, maka penelitian ini dianggap cukup.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata document yaitu data tentang barang-barang tertulis atau dapat diartikan sebagai peninggalan sejarah dan simbol-simbol. Berdasarkan pertanyaan di atas, dapat dipahami bahwa dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menyelidiki objek yang menjadi dokumen dan dokumen yang relevan dengan penelitian, seperti profil sekolah, kurikulum sekolah, RPP, hasil ujian/tes dan kegiatan. . report.learning.

Instrumen Penelitian

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setiap siklus setelah mendapat tindakan dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw sebagai bayarannya.

Teknik Analisis Data

  • Metode Kuantitatif
  • Metode Kualitatif

Dengan analisis kualitatif, kami menganalisis data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan metode cooperative puzzle. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata kuliah Aqidah Akhlak dari siklus tersebut. Indikator keberhasilan menandai peningkatan hasil belajar siswa dengan tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan skor 65 yang mencapai 75%.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian
  • Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan 1 (Pertama)
  • Observasi
  • Refleksi Siklus I
  • Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan 1 (Pertama)
  • Refleksi Siklus II

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Aqidah Akhlak dengan menggunakan metode cooperative puzzle tipe puzzle pada siswa kelas IV MI Al-Khoiriyah 22 Hadimulyo Barat tahun pelajaran 2017/2018. Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative puzzle. Sesi ini dilaksanakan pada hari Senin, 27 Agustus 2018 dengan materi Pembelajaran The Beauty of Al-Asmaa Al-Husna 2 menggunakan metode jigsaw puzzle partisipasi.

Tahap observasi pembelajaran collaborative puzzle pada siklus I menggunakan lembar observasi yang dirinci pada lampiran. Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi tahapan pembelajaran dengan metode cooperative puzzle yaitu persiapan materi, pelaksanaan diskusi, analisis kesimpulan diskusi. Sementara itu, hal yang diperhatikan guru adalah pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode jigsaw puzzle partisipasi.

Tahap observasi pembelajaran dengan metode kooperatif jigsaw pada siklus II menggunakan lembar observasi yang dirinci pada lampiran. Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi tahapan pembelajaran dengan metode kooperatif jigsaw yaitu persiapan alat dan bahan, melakukan diskusi kelompok selama pembelajaran menggunakan metode kooperatif jigsaw. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif puzzle yaitu siklus II meningkat 3,74% menjadi 4,51%, sedangkan hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran tergolong kategori baik, bahkan ada siswa yang penilaiannya dalam kategori kurang.

Dari hasil penelitian pada Siklus II diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw cukup baik dibandingkan dengan Siklus I. Hal ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 5  Pelaksanaan Siklus I  No  Hari / Tanggal  Alokasi  Waktu
Tabel 5 Pelaksanaan Siklus I No Hari / Tanggal Alokasi Waktu

Pembahasan

  • Aktivitas Peserta Didik pada Saat Proses Pembelajaran
  • Hasil Belajar

Keaktifan siswa saat guru menjelaskan materi yang disampaikan diperoleh pada siklus I sebesar 2,69%, siswa terkadang tidak memperhatikan penjelasan guru saat menjelaskan diskusi yang dilakukan. Pada kegiatan bertanya guru, peserta cenderung malu untuk bertanya saat melakukan diskusi pada Siklus I, mencapai persentase 2,56%. Pada Siklus I masih banyak siswa yang belum memahami langkah-langkah penerapan metode kooperatif tipe saat bekerja dalam kelompok dengan temannya, dan guru mendampingi dan menginstruksikan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.

Pada siklus I tercapai persentase sebesar 2,56%, sedangkan pada siklus II tercapai persentase sebesar 4,16% dan meningkat sebesar 1,6%. Dalam kegiatan mengerjakan soal, siswa diarahkan jika ada soal yang belum atau belum dipahami oleh guru. Dalam kegiatan proses implementasi, diskusi kelompok siswa sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan hal tersebut.

Pada siklus pertama tercapai persentase 2,83%, pada siklus kedua. dan persentase pencapaian 4,23% dan peningkatan siklus 1,4%. Berdasarkan Tabel 14, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 40% siswa berhasil lulus pada jenjang pertama dan 80% pada jenjang kedua.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 1  Kelompok Asal
Tabel 5  Pelaksanaan Siklus I  No  Hari / Tanggal  Alokasi  Waktu
Tabel 9  Pelaksanaan Siklus I  No  Hari / Tanggal  Alokasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar biologi