Penerapan Metode VIKOR untuk Menentukan Kelayakan Perpustakaan Sekolah Diakreditasi
Sukamto*, Aidil Fitriansyah, Avisha Delinda Jukris FMIPA, Sistem Informasi, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
Email: 1,*[email protected], 2[email protected], 3[email protected] Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Perpustakaan sekolah harus diakreditasi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru (DISPUSIP) dalam menentukan suatu perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi masih dilakukan secara manual. Untuk itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK). Penelitian ini menggunakan metode VIKOR dengan langkah-langkah membuat matriks keputusan, menormalisasi bobot kriteria, menentukan matriks normalisasi, menentukan utility, menentukan indeks VIKOR, dan perangkingan. Alternatif yang digunakan adalah sembilan (9) sekolah jenjang SMP baik negeri maupun swasta. Kriteria yang digunakan mengacu pada instrument akreditasi perpustakaan sekolah yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terdiri dari enam (6) kriteria yaitu koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan, serta penguat. Hasil penelitian yang diperoleh untuk perpustakaan SMP adalah Sek 4, Sek 7 dan Sek 5 yang layak untuk diakreditasi.
Kata Kunci: Akreditasi; Dispusip; Metode VIKOR; Perpustakaan; Sistem Pendukung Keputusan
Abstract−School libraries should be accredited with the aim of improving the quality of libraries. Pekanbaru City Library and Archives Service (DISPUSIP) in determining a school library that deserves to be accredited is still done manually. For this reason, a decision support system (DSS) is needed. This study uses the VIKOR method by steps of making a decision matrix, normalizing the criteria weight, determining the normalization matrix, determining the utility, determining the VIKOR index, and ranking. The alternative used is nine (9) junior high schools, both public and private. The criteria used refers to the school library accreditation instruments issued by the National Library that consist of six (6) criteria, namely collections, library facilities and infrastructure, library services, library staff, library administration and management, and reinforcement. The results obtained for the SMP library are Sek 4, Sek 7 and Sek 5 which are eligible for accreditation.
Keywords: Accreditation; Decision Support System; Dispusip; Library; VIKOR Method
1. PENDAHULUAN
Perpustakaan sekolah adalah komponen yang penting dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga perlu dilakukan pengakreditasian perpustakaan sekolah. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan menjamin kualitas kegiatan perpustakaan. Adapun manfaat yang didapat untuk meningkatkan motivasi semua unsur dalam meningkatkan kinerja perpustakaan.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru (DISPUSIP) merupakan salah satu instansi pemerintahan yang mengemban tugas untuk membina dan memonitoring perkembangan perpustakaan sekolah yang ada di Pekanbaru. Setelah dibina dan dimonitoring, selanjutnya menentukan apakah perpustakaan sekolah tersebut layak atau tidak untuk diakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI. Sistem pembinaan dan monitoring yang dilakukan oleh DISPUSIP masih dilakukan secara manual, yaitu DISPUSIP turun langsung ke lapangan melakukan memonitoring terhadap perpustakaan yang ada di sekolah dan pendataannya masih menggunakan isian manual. Sementara data yang harus dikumpulkan banyak, sehingga menyebabkan datanya kurang akurat serta memerlukan waktu yang lama.
Hatmoko Tumanggor, dkk tahun 2018 dalam penelitiannya menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur. SPK dibangun untuk mengevaluasi suatu peluang [1]. Alika Ramadhani, dkk tahun 2019 dalam penelitiannya menyatakan bahwa metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM) merupakan suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria tertentu [2]. Badrul Anwar, dkk tahun 2023 dalam penelitiannya menyatakan bahwa SPK merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan, sistem tersebut sangat membantu dalam memberikan rekomendasi atau pertimbangan serta mengurangi tingkat kesalahan dalam pengambilan keputusan di perusahaan atau organisasi melalui data perangkingan dari hasil yang telah diolah [3].
Beberapa metode dalam MCDM antara lain, metode TOPSIS, SMART, WP, AHP, SAW, MOORA, VIKOR, dan lain sebagainya. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode VIKOR (Visekriteritjumsko Kompromisno Rangiranje).
Penelitian tentang SPK yang menggunakan metode VIKOR antara lain, Safrida Daulay tahun 2020 melakukan penelitian tentang SPK untuk menentukan prioritas perbaikan jalan yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR dapat diintegrasikan pada aplikasi pemrograman dengan nilai alternatif jalan dimasukkan kedalam aplikasi, sehingga akan memunculkan hasil penilaian untuk setiap alternatif jalan [4], Nurjanah dan Dito Putro Utomo tahun 2020 tentang SPK untuk melakukan seleksi colour guard pada marching band yang menyimpulkan
bahwa implementasi metode VIKOR melakukan perhitungan terhadap masin-masing kriteria sehingga diperoleh hasil yang akurat dan dapat diterapkan dengan sangat baik khususnya pada penyeleksian colour guard [5], Deby Renita Br Bangun, dkk tahun 2021 tentang SPK untuk menentukan penerima bantuan pupuk kompos bagi petani yang menyimpulkan bahwa sistem bisa menghasilkan informasi ketika nilai inputan telah terisi,setelah itu akan diperoleh hasil perhitungan metode VIKOR dan akan ditampilkan dalam laporan kemudian di cetak menjadi informasi untuk menentukan penerimaan bantuan pupuk kompos [6], Putu Citra Darmika Dewi, dkk tahun 2021 tentang SPK untuk pemberian kredit pada koperasi yang menyimpulkan bahwa sistem memberikan hasil perankingan melalui normalisasi dan perhitungan alternatif menyimpulkan bahwa sistem ini memberikan hasil perankingan melalui normalisasi linear dan perhitungan alternatif [7], dan Sedihati Kayan Lumbangaol, dkk tahun 2022 tentang SPK untuk penilaian kinerja guru selama proses pembelajaran daring yang menyimpulkan bahwa metode Vikor dapat menyelesaikan topik permasalahan yang diteliti dengan hasil akurat [8].
Selanjutnya penelitian SPK dengan mengaplikasikan atau menerapkan metode VIKOR antara lain, Gede Suwardika dan I Ketut Putu Suniantara tahun 2018 tentang metode VIKOR untuk menentukan calon penerima beasiswa bidikmisi yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR dapat digunakan untuk membantu proses seleksi dan menentukan penerima beasiswa yang tepat [9], Yogi Primadasa dan Hengki Juliansa tahun 2019 tentang metode VIKOR untuk seleksi penerimaan bonus bagi salesman indihome yang menyimpulkan bahwa hasil yang didapatkan menggunakan metode Vikor adalah berupa perangkingan[10], Yusri Yusuf dan Rakhma Sarita tahun 2021 tentang metode VIKOR untuk pembelian smartphone yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR memberikan kemudahan kepada pembeli, khususnya pembeli yang kebingungan dalam memilih smartphone terbaik [11], Brian Kristianto, dkk tahun 2021 tentang metode VIKOR untuk pemilihan mobil yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR merupakan algoritma yang cukup baik dalam pemecahan sistem rekomendasi dengan multi kriteria [12], Mulyati dan Erniyati tahun 2021 tentang metode VIKOR untuk pemilihan dalam pembelian kelinci yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR merupakan metode pengambilan keputusan yang cara kerjanya dengan melihat solusi/alternatif terdekat sebagai pendekatan kepada solusi ideal dalam perangkingan [13], Ramen Antonov Purba, dkk tahun 2021 tentang dan metode VIKOR untuk melakukan pendeteksian mahasiswa dalam menyusun tugas akhir yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR yang dapat melakukan proses dengan lebih dari satu kriteria dengan banyak alternatif dapat dipergunakan sebagai solusi [14]. Sedangkan Sukamto, dkk tahun 2022 telah membahas tentang metode VIKOR yang digunakan untuk melakukan penilaian kelayakan proposal kegiatan desa yang menyimpulkan bahwa metode VIKOR dapat membantu proses penentuan penerimaan proposal kegiatan desa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan [15]. Secara umum penelitian tersebut menyimpulkan bahwa metode VIKOR merupakan algoritma yang cukup baik dalam pemecahan sistem rekomendasi dengan multi criteria.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode VIKOR dalam SPK yang dapat digunakan bagi sekolah dan DISPUSIP dalam memonitoring, membina, meningkatkan, menilai, dan mengakreditasi perpustakaan sekolah dengan mudah, cepat, tepat, dan akurat.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tahapan Penelitian
Langkah-langkah yang harus dilakukan iuntuk menghasilkan suatu kesimpulan dari penelitian ini idengan tahapan penelitian isebagai iberikut:
Gambar 1. Tahapan Penelitan
a. Identifikasi masalah, prosesnya dilakukan melalui wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak perpustakaan sekolah dan DISPUSIP untuk memperoleh
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisa Data dengan Metode VIKOR
Implementasi Sistem
data yang dibutuhkan tentang kriteria dan variabel apa saja yang digunakan dalam menentukan kelayakan perpustakaan sekolah yang akan diakreditasi.
b. Studi literatur, mengumpulkan buku-buku dan jurnal-jurnal tentang sistem pendukung keputusan, metode VIKOR, serta iinformasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
c. Pengumpulan data, idilakukan idengan melakukan observasi, wawancara di perpustakaan sekolah dan DISPUSIP.
d. Analisa data, menggunakan metode VIKOR iyang idilakukan dengan mengumpulkan idata dari pihak perpustakaan sekolah dan DISPUSIP, untuk mendapatkan informasi yang harus disimpulkan. Setelah tahap analisa idata, imaka akan dihasilkan suatu hasil analisis yang merupakan hasil dari suatu proses penelitian yang dilakukan.
e. Implementasi sistem, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta MySQL sebagai database.
2.2 Metode VIKOR
Metode VIKOR adalah metode perankingan menggunakan indeks peringkat berdasarkan kedekatan solusi ideal.
Konsep dasarnya adalah menentukan ranking dengan melihat hasil nilai-nilai utilitas dan regrets [16]. Adapun langkah-langkah perhitungan metode VIKOR adalah ( [17], [18], [19], [20]):
a. Matriks keputusan dari alternatif (F),
F = A1
A…2
Anm[ K1
x11 x21
… xm1
K2 x12 x…22
xm2
…
…
…
… Kn x1n x…2n
xmn]
(1)
Keterangan : Ai alternatif ke-i, Kj kriteria ke-j.
b. Bobot kriteria (W), yaitu 𝑊𝑗 = 𝑤𝑗
∑𝑚𝑗=1𝑤𝑗 (2)
Keterangan : 𝑊𝑗 normalisasi ke j c. Menentukan 𝑓𝑗+ dan 𝑓𝑗−, yaitu
𝑓𝑗+= 𝑚𝑎𝑥(𝑓1𝑗, 𝑓2𝑗, … , 𝑓𝑚𝑗) (3)
𝑓𝑗−= 𝑚𝑖𝑛(𝑓1𝑗, 𝑓2𝑗, … , 𝑓𝑚𝑗) (4)
dimana 𝑓𝑗+nilai positif, 𝑓𝑗− nilai negatif.
d. Matriks normalisasi (N) untuk menghasilkan matriks decision 𝑁𝑖𝑗 =(𝑓𝑗
+−𝑓𝑖𝑗)
(𝑓𝑗+−𝑓𝑗−) (5)
dimana fij alternatif i pada kriteria j.
e. Matriks normalisasi (F*), yaitu
𝐹𝑖𝑗∗ = 𝑤𝑗∗ 𝑁𝑖𝑗 (6)
f. Menentukan Utility Measure (S) dan Regret Measure (R), yaitu 𝑆𝑖= ∑𝑛𝑗=1𝑤𝑗 (𝑓𝑗
+−𝑓𝑖𝑗)
(𝑓𝑗+−𝑓𝑗−) (7)
𝑅𝑖= 𝑚𝑎𝑥𝑗 [𝑤𝑗 (𝑓𝑗
+−𝑓𝑖𝑗)
(𝑓𝑗+−𝑓𝑗−)] (8)
g. Menghitung indeks VIKOR (Q), yaitu : 𝑄𝑖= 𝑣 [ 𝑆𝑖−𝑆−
𝑆+−𝑆−] + (1 − 𝑣) [𝑅𝑖−𝑅−
𝑅+−𝑅−] (9)
dimana
S− = min (Si); S+ = max (Si);
R− = min (Ri); R+ = max (Ri)
Nilai v = 0,5 merupakan strategy of the maximum group utility, dan (1− v) merupakan individual regret.
Semakin kecil nilai indeks VIKOR maka semakin baik solusi alternatif.
h. Perankingan, berdasarkan urutan nilai indeks VIKOR dari nilai yang paling rendah.
i. Solusi kompromi, adalah alternatif terbaik, dengan kondisi Acceptable Advantage dipenuhi, jika :
𝑄(𝐴2)− 𝑄(𝐴1)≥ 𝐷𝑄 (10) 𝐷𝑄 = 1
(𝑚−1) (11)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Alternatif dan Kriteria
Hasil data sebanyak sembilan (9) perpustakaan sekolah tingkat SLTP baik negeri maupun swasta yang akan dinilai kelayakannya untuk diakreditasi sebagai alternatif (Sek) sebagaimana pada tabel 1.
Tabel 1. Data Alternatif Kode Alternatif Sek 1 SMPN 37 Pekanbaru Sek 2 SMPN 23 Pekanbaru Sek 3 SMPN 6 Pekanbaru Sek 3 SMPN 34 Pekanbaru Sek 4 SMPN 27 Pekanbaru Sek 5 SMPIT Imam An-Nawawi Sek 6 SMP Kartika
Sek 7 SMPN 8 Pekanbaru Sek 8 SMP Babussalam Sek 9 SMPN 37 Pekanbaru
Tabel 1. merupakan data alternatif yang diperoleh dari DISPUSIP kota Pekanbaru. Tabel 1 terdiri dari dua kolom yaitu kolom kode dan kolom alternatif. Kolom kode menyatakan kode alternatif yang terdiri dari Sek 1 sampai Sek 9. Sedangkan kolom alternative merupakan nama-nama sekolah yang dijadikan sebagai alternative yaitu SMPN 37 Pekanbaru, SMPN 23 Pekanbaru, SMPN 6 Pekanbaru, SMPN 34 Pekanbaru, SMPN 27 Pekanbaru, SMPIT Imam An-Nawawi, SMP Kartika, SMPN 8 Pekanbaru, SMP Babussalam, dan SMPN 37 Pekanbaru.
Sedangkan data kriteria dan bobot berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI [21]
sebagaimana pada tabel 2.
Tabel 2. Data Kriteria dan Bobot
Kode Kriteria Indikator Bobot (%)
K1 Koleksi 20 20
K2 Sarana dan Prasaran Perpustakaan 27 15
K3 Pelayanan Perpustakaan 14 25
K4 Tenaga Perpustakaan 9 20
K5 Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan 9 15
K6 Penguat 5 5
Tabel 2 merupakan data kriteria dan bobot yang diperoleh dari DISPUSIP kota Pekanbaru dan berdasarkan Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari empat kolom, yaitu kolom kode, kolom kriteria, kolom indikator, dan kolom bobot. Kolom indikator merupakan jumlah indikator untuk masing-masing kriteria. Hasil data penelitian yang diperoleh untuk kriteria (K1) dengan alternatif Sek 1 dapat dilihat pad tabel 3.
Tabel 3. Data Kriteria K1 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K1 1 A 5 95
2 A 5
3 B 4
4 A 5
5 A 5
6 A 5
7 B 4
8 A 5
9 A 5
10 A 5
11 A 5
12 A 5
13 B 4
Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
14 A 5
15 A 5
16 B 4
17 A 5
18 A 5
19 A 5
20 B 4
Tabel 3 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K1 dengan 20 indikator dan jawaban masing- masing indikator pada kolom jawaban. Untuk kolom skor merupakan konversi dari kolom jawaban, yaitu A = 5, B = 4, C = 3, D = 2, dan E = 1. Sedangkan data alternatif Sek 1 dengan kriteria K2, K3, K4, K5, dan K6 dengan masing-masing indikatornya dapat dilihat pada tabel 4, tabel 5, tabel 6, tabel 7, dan tabel 8.
Tabel 4. Data Kriteria K2 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K2 1 B 4 120
2 B 4
3 B 4
4 A 5
5 A 5
6 A 5
7 A 5
8 B 4
9 C 3
10 C 3
11 A 5
12 B 4
13 A 5
14 A 5
15 A 5
16 A 5
17 A 5
18 A 5
19 A 5
20 A 5
21 A 5
22 C 3
23 B 4
24 A 5
25 B 4
26 A 5
27 C 3
Tabel 4 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K2 dan 27 indikator.
Tabel 5. Data Kriteria K3 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K3 1 A 5 63
2 A 5
3 B 4
4 A 5
5 B 4
6 B 4
7 A 5
8 A 5
9 A 5
10 A 5
11 B 4
12 B 4
13 B 4
14 B 4
Tabel 5 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K3 dan 14 indikator.
Tabel 6. Data Kriteria K4 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K4 1 A 5 45
2 A 5
3 A 5
4 A 5
5 A 5
6 A 5
7 A 5
8 A 5
9 A 5
Tabel 6 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K4 dan 9 indikator.
Tabel 7. Data Kriteria K5 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K5 1 A 5 43
2 B 4
3 A 5
4 A 5
5 A 5
6 A 5
7 B 4
8 A 5
9 A 5
Tabel 7 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K5 dan 9 indikator.
Tabel 8. Data Kriteria K6 untuk Sek 1 Kode Indikator Jawaban Skor Jumlah
K6 1 B 4 23
2 B 4
3 A 5
4 A 5
5 A 5
Tabel 8 merupakan hasil data alternatif Sek 1 dengan kriteria K6 dan 5 indikator.
Selengkapnya hasil data perpustakaan sekolah untuk 9 sekolah adalah sebagaimana pada tabel 8.
Tabel 9. Data Rating Kecocokan
Kode K1 K2 K3 K4 K5 K6
Sek 1 95 120 63 45 43 23 Sek 2 98 128 67 41 40 23 Sek 3 97 123 65 39 45 25 Sek 4 99 135 67 43 45 24 Sek 5 99 130 62 42 44 23 Sek 6 97 132 60 40 43 23 Sek 7 99 127 63 40 44 22 Sek 8 72 97 45 25 37 14 Sek 9 74 116 47 23 34 16
Tabel 9 merupakan hasil data keseluruhan dari 9 perpustakaan sekolah sebagai alternatif dengan kriteria K1, K2, K3, K4, K5, dan K6. Untuk Sek 1 K1 = 95 diperoleh dari tabel 3 kolom jumlah, K2 = 120 diperoleh dari tabel 4, K3 = 63 diperoleh dari tabel 5, K4 = 45 diperoleh dari tabel 6, K5 = 43 diperoleh dari tabel 7, K6 = 23 diperoleh dari tabel 8. Begitu juga untuk Sek 2, Sek 3, Sek, 4, Sek 5, Sek 6, Sek 7, Sek 8, dan Sek 9.
3.2 Perhitungan Metode VIKOR
Perhitungan menggunakan metode VIKOR adalah:
a. Gunakan tabel 9 dan nomor 1, diperoleh
𝐹 =
[ 95 98 97 99 99 97 99 72 74
120 128 123 135 130 132 127 97 116
63 67 65 67 62 60 63 45 47
45 41 39 43 42 40 40 25 23
43 40 45 45 44 43 44 37 34
23 23 25 24 23 23 22 14 16 ]
b. Gunakan tabel 9 dan nomor 2, diperoleh :
W1 = 0,20; W2 = 0,15; W3 = 0,25; W4 = 0,20; W5 = 0,15; W6 = 0,05.
c. Gunakan nomor 4, untuk kriteria K1 diperoleh :
𝑓1+= 𝑚𝑎𝑥(95; 98; 97; 99; 99; 97; 99; 72; 74) = 99 Untuk K2, K3, K4, K5 dan K6 adalah
𝑓2+= 𝑚𝑎𝑥(120; 128; 123; 135; 130; 132; 127; 97; 116) = 135 𝑓3+= 𝑚𝑎𝑥(63; 67; 65; 67; 62; 60; 63; 45; 47) = 67
𝑓4+= 𝑚𝑎𝑥(45; 41; 39; 43; 42; 40; 40; 25; 23) = 45 𝑓5+= 𝑚𝑎𝑥(43; 40; 45; 45; 44; 43; 44; 37; 34) = 45 𝑓6+= 𝑚𝑎𝑥(23; 23; 25; 24; 23; 23; 22; 14; 16) = 25 Gunakan nomor 5, diperoleh :
𝑓1−= 𝑚𝑖𝑛(95; 98; 97; 99; 99; 97; 99; 72; 74) = 72 Untuk K2, K3, K4, K5, dan K6 adalah
𝑓2−= 𝑚𝑖𝑛(120; 128; 123; 135; 130; 132; 127; 97; 116) = 97 𝑓3−= 𝑚𝑖𝑛(63; 67; 65; 67; 62; 60; 63; 45; 47) = 45
𝑓4−= 𝑚𝑖𝑛(45; 41; 39; 43; 42; 40; 40; 25; 23) = 23 𝑓5−= 𝑚𝑖𝑛(43; 40; 45; 45; 44; 43; 44; 37; 34) = 34 𝑓6−= 𝑚𝑖𝑛(23; 23; 25; 24; 23; 23; 22; 14; 16) = 14 d. Gunakan matriks F dan nomor 3 untuk kriteria K1 diperoleh
𝑁11=(𝑓1+− 𝑓11)
(𝑓1+− 𝑓1−)=(99 − 95)
(99 − 72)= 0,148 𝑁21=(99 − 98)
(99 − 72)= 0,037 𝑁31=(99 − 97)
(99 − 72)= 0,074 𝑁41=(99 − 99)
(99 − 72)= 0,000 𝑁51=(99 − 99)
(99 − 72)= 0,000 𝑁61=(99 − 97)
(99 − 72)= 0,074 𝑁71=(99 − 99)
(99 − 72)= 0,000 𝑁81=(99 − 72)
(99 − 72)= 1,000 𝑁91=(99 − 74)
(99 − 72)= 0,926
Dengan cara yang sama untuk kriteria K2, K3, …, K6 diperoleh matrik N yaitu
𝑁 =
[ 0,148 0,037 0,074 0,000 0,000 0,074 0,000 1,000 0,926
0,395 0,184 0,316 0,000 0,132 0,079 0,211 1,000 0,500
0,182 0,000 0,091 0,000 0,227 0,318 0,182 1,000 0,909
0,000 0,182 0,273 0,091 0,136 0,227 0,227 0,909 1,000
0,182 0,455 0,000 0,000 0,091 0,182 0,091 0,727 1,000
0,182 0,182 0,000 0,091 0,182 0,182 0,273 1,000 0,818 ]
e. Gunakan tabel 2, nomor 2 dan nomor 6 untuk kriteria K1 diperoleh : 𝐹11∗ = 0,20 * 0,148 = 0,030
𝐹21∗ = 0,20 * 0,037 = 0,007;
𝐹31∗ = 0,20 * 0,074 = 0,015;
𝐹41∗ = 0,20 * 0,000 = 0,000;
𝐹51∗ = 0,20 * 0,000 = 0,000;
𝐹61∗ = 0,20 * 0,074 = 0,015;
𝐹71∗ = 0,20 * 0,000 = 0,000;
𝐹81∗ = 0,20 * 1,000 = 0,200;
𝐹91∗ = 0,20 * 0,926 = 0,185.
Dengan cara yang sama untuk kriteria K2, K3, …, K6 diperoleh matriks F* yaitu
𝐹∗=
[ 0,030 0,007 0,015 0,000 0,000 0,015 0,000 0,200 0,185
0,059 0,028 0,047 0,000 0,020 0,012 0,032 0,150 0,075
0,045 0,000 0,023 0,000 0,057 0,080 0,045 0,250 0,227
0,000 0,036 0,055 0,018 0,027 0,045 0,045 0,182 0,200
0,027 0,068 0,000 0,000 0,014 0,027 0,014 0,109 0,150
0,009 0,009 0,000 0,005 0,009 0,009 0,014 0,050 0,041 ] f. Gunakan nomor 7 untuk alternatif Sek 1 diperoleh
𝑆1= (0,030 + 0,059 + 0,045 + 0,000 + 0,027 + 0,009) = 0,171;
Dengan cara yang sama untuk alternatif Sek 2, Sek 3, Sek 4, Sek 5, Sek 6, Sek 7, Sek 8, dan Sek 9 diperoleh
𝑆2= (0,007 + 0,028 + 0,000 + 0,036 + 0,068 + 0,009) = 0,149;
𝑆3= (0,015 + 0,047 + 0,023 + 0,055 + 0,000 + 0,000) = 0,139;
𝑆4= (0,000 + 0,000 + 0,000 + 0,018 + 0,000 + 0,005) = 0,023;
𝑆5= (0,000 + 0,020 + 0,057 + 0,027 + 0,014 + 0,009) = 0,127;
𝑆6= (0,015 + 0,012 + 0,080 + 0,045 + 0,027 + 0,009) = 0,188;
𝑆7= (0,000 + 0,032 + 0,045 + 0,045 + 0,014 + 0,014) = 0,150;
𝑆8= (0,200 + 0,150 + 0,250 + 0,182 + 0,109 + 0,050) = 0,941;
𝑆9= (0,185 + 0,075 + 0,227 + 0,200 + 0,150 + 0,041) = 0,878;
Sehingga diperoleh S− = 0,023; S+ = 0,941;
Gunakan nomor 8 untuk alternatif Sek 1 diperoleh
𝑅1= max (0,030; 0,059; 0,045; 0,000; 0,027; 0,009) = 0,059
Dengan cara yang sama untuk alternatif Sek 2, Sek 3, Sek 4, Sek 5, Sek 6, Sek 7, Sek 8, dan Sek 9 diperoleh
𝑅2= max (0,007; 0,028; 0,000; 0,036; 0,068; 0,009) = 0,068 𝑅3= max (0,015; 0,047; 0,023; 0,055; 0,000; 0,000) = 0,055 𝑅4= max (0,000; 0,000; 0,000; 0,018; 0,000; 0,005) = 0,018 𝑅5= max (0,000; 0,020; 0,057; 0,027; 0,014; 0,009) = 0,057 𝑅6= max (0,015; 0,012; 0,080; 0,045; 0,027; 0,009) = 0,080 𝑅7= max (0,000; 0,032; 0,045; 0,045; 0,014; 0,014) = 0,045 𝑅8= max (0,200; 0,150; 0,250; 0,182; 0,109; 0,050) = 0,250 𝑅9= max (0,185; 0,075; 0,227; 0,200; 0,150; 0,041) = 0,227 Sehingga diperoleh R− = 0,018; R+ = 0,250
g. Gunakan nomor 9 dengan v = 0,50 diperoleh 𝑄1 = 0,50 [ 0,171−0,023
0,941−0,023] + (1 − 0,50) [0,059−0,018
0,250−0,018] = 0,169
Dengan cara yang sama untuk alternatif Sek 2, Sek 3, Sek 4, Sek 5, Sek 6, Sek 7, Sek 8, dan Sek 9 diperoleh indeks VIKOR sebagaimana tabel 10.
Tabel 10. Nilai Indeks VIKOR Kode Indeks
Sek 1 0,169
Sek 2 0,176
Sek 3 0,142
Sek 4 0,000
Sek 5 0,140
Sek 6 0,222
Sek 7 0,128
Sek 8 1,000
Sek 9 0,917
h. Gunakan tabel 10, dan lakukan pengurutan dari yang terendah ke tertinggi diperoleh sebagaimana tabel 11.
Tabel 11. Nilai Perangkingan Kode Indeks Rangking
Sek 4 0.000 1
Sek 7 0.128 2
Sek 5 0.140 3
Sek 3 0.142 4
Sek 1 0.169 5
Sek 2 0.176 6
Sek 6 0.222 7
Sek 9 0.917 8
Sek 8 1.000 9
i. Solusi kompromi,
Berdasarkan tabel 10, nomor 10 dan nomor 11 diperoleh 𝑄(𝐴2)− 𝑄(𝐴1)= 0,128 − 0,000 = 0,128
𝐷𝑄 = 1
(9−1) = 0,125
Nilai 𝑄(𝐴2)− 𝑄(𝐴1) > DQ, sehingga kondisi Acceptable advantage terpenuhi. Alternatif Sek 4 adalah perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi.
3.3 Implementasi Sistem
Implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1) Tampilan login, merupakan tampilan pertama pada waktu admin menjalankan sistem, selanjutnya memasukkan username dan password baru admin dapat masuk ke sistem Lihat pada gambar 2.
Gambar 2. Tampilan Login
2) Tampilan data alternatif, admin mengelola untuk menambah alternatif, mengubah alternatif, dan menghapus alternatif. Lihat pada gambar 3.
Gambar 3. Tampilan Data Alternatif
3) Tampilan data kriteria, admin mengelola menambah kriteria, mengubah kriteria, dan menghapus kriteria. Lihat gambar 4.
Gambar 4. Tampilan Data Kriteria
4) Tampilan data indikator kriteria, halaman admin mengelola untuk menambah indikator kriteria, mengubah indikator kriteria, dan menghapus indikator kriteria. Lihat pada gambar 5.
Gambar 5. Tampilan Data Indikator Kriteria
5) Tampilan perhitungan, halaman yang menunjukan perhitungan perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi. Lihat gambar 6.
Gambar 6. Tampilan Perhitungan
4. KESIMPULAN
Metode VIKOR dapat diterapkan pada sistem pengambilan keputusan untuk menentukan perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan, serta penguat dengan bobotnya pada masing-masing kriteria. Hasil akhir dari perhitungan dengan sembilan (9) perpustakaan sekolah sebagai alternatif yang akan diakreditasi diperoleh rekomendasi bahwa alternatif Sek 4, Sek 7, dan Sek 5 merupakan tiga perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi.
REFERENCES
[1] H. Tumanggor, M. Haloho, P. Ramadhani, and S. D. Nasution, “Penerapan Metode VIKOR Dalam Penentuan Penerima Dana Bantuan Rumah Tidak Layak Huni,” JURIKOM J. Ris. Komput., vol. 5, no. 1, pp. 71–78, 2018.
[2] A. Ramadhani, R. Santoso, and R. Rahmawati, “Pemilihan Perumahan Terfavorit Menggunakan Metode VIKOR dan TOPSIS dengan GUI MATLAB (Studi Kasus: Perumahan Mijen Semarang),” J. Gaussian, vol. 8, no. 3, pp. 330–342, 2019, doi: 10.14710/j.gauss.v8i3.26678.
[3] B. Anwar, M. Giatman, H. Maksum, and A. H. Nasyuha, “Analisis Metode WASPAS Dalam Pemilihan Pimpinan Perusahaan,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 7, no. 1, pp. 138–144, 2023, doi: 10.30865/mib.v7i1.5170.
[4] S. Daulay, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Perbaikan Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas Menggunakan Metode VIKOR,” JISTech (Journal Islam. Sci. Technol., vol. 5, no. 2, pp. 1–
17, 2020.
[5] Nurjannah and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Colour Guard pada Marching Band Ginada dengan Menggunakan Metode VIKOR dan BORDA,” JUKI J. Komput. dan Inform., vol. 2, no. 1, pp. 35–48, 2020.
[6] D. R. B. Bangun, D. Saripurna, Azlan, J. Simanjuntak, and V. A. R. Pasaribu, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan Pupuk Kompos terhadap Kelomok Tani di Kecamatan Payung menggunakan Metode Visekriterijumska Kompromisno Rangijanje (VIKOR),” Citra Sains Teknol., vol. 1, no. 1, pp. 29–36, 2021.
[7] P. C. D. Dewi, I. M. A. Yudana, P. P. G. P. Pertama, and I. K. P. Suniantara, “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit pada Koperasi Serba Usaha Sedana Masari menggunakan Metode VIKOR,” J. Sist. Inform., vol. 16, no. 1, pp.
26–36, 2021.
[8] S. K. Lumbangaol, E. B. Nababan, and M. S. Lydia, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Selama Pembelajaran Daring menggunakan Metode Vikor,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 6, no. 2, pp. 1153–1158, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i2.3798.
[9] I. K. P. Suniantara and G. Suwardika, “Penerapan Metode VIKOR pada Pengambilan Keputusan Seleksi Calon Penerima Beasiswa Bidikmisi Universitas Terbuka,” Intensif, vol. 2, no. 1, pp. 24–35, 2018, doi: 10.29407/intensif.v2i1.11848.
[10] Y. Primadasa and H. Juliansa, “Penerapan Metode VIKOR dalam Seleksi Penerimaan Bonus pada Salesman Indihome,”
Digit. Zone, vol. 10, no. 1, pp. 33–43, 2019.
[11] Y. Yusuf and R. Sarita, “Penerapan Metode VIKOR ( VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje ) Dalam Membeli Smartphone,” JOSH (Journal Inf. Syst. Res., vol. 2, no. 2, pp. 130–137, 2021.
[12] B. Kristianto, A. Suryadibrata, and S. Hansun, “Rekomendasi Pemilihan Mobil dengan Algoritma VIKOR,” J. Sains dan Inform., vol. 7, no. 1, pp. 97–106, 2021, doi: 10.34128/jsi.v7i1.269.
[13] Mulyati and Erniyati, “Implemntasi Metode VIKOR dalam Pemilihan Kelinci New Zealand White (NZW) Terbaik,” J.
Ilm. Ilmu Komput. dan Mat., vol. 18, no. 1, pp. 48–54, 2021.
[14] R. A. Purba, Ambiyar, and U. Verawardina, “Deteksi Mahasiswa Yang Dapat Menyusun Tugas Akhir dengan Metode Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje (VIKOR),” Techno.COM, vol. 20, no. 2, pp. 210–220, 2021.
[15] Sukamto, Y. Andriyani, and I. D. Id, “Aplikasi Metode VIKOR untuk Menentukan Penerimaan Proposal Kegiatan Desa,”
Komput. Terap., vol. 8, no. 2, pp. 336–345, 2022.
[16] D. A. Ningsih, D. Hartama, and R. Dewi, “Penerapan Metode VIKOR Pada Pengambilan Keputusan Seleksi Calon Penerima Beasiswa di SMK TPI Al-Hassanah Pematang Bandar,” BRAHMANA J. Penerapan Kecerdasan Buatan, vol.
2, no. 1, pp. 25–32, 2020.
[17] W. Yusnaeni and Marlina, “Pemeringkatan Penilaian Kinerja Karyawan Melalui Metode AHP dan VIKOR,” J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 15, no. 2, pp. 203–210, 2019, doi: 10.33480/pilar.v15i2.715.
[18] K. H. Hanif, A. Yudhana, and A. Fadlil, “Analisis Penilaian Guru Memakai Metode Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje (VIKOR),” J. Ilm. Mandala Educ., vol. 6, no. 1, pp. 6–11, 2020.
[19] M. R. Adam, “Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) dalam Pemilihan Vendor Plat Aluminium,” Sci. J. Ind. Enggineering, vol. 2, no. 1, pp.
1–15, 2021.
[20] A. I. Lubis, U. Erdiansyah, and M. Ramadhan, “Kombinasi Metode VIKOR dan Rank Order Centroid dalam Pemilihan E-Marketplace,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 6, no. 1, pp. 236–242, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i1.3376.
[21] Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, “Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,” -, vol., no. 8, pp. 1–22, 2018.