• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

DISERTAI DENGAN PENGGUNAAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 4

SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lisa Irawani, Rina Widiana, Siska Nerita

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

E-mail: LisaIrawani@yahoo.co.id ABSTRACT

The result of the students in learning biology at XI IPA SMAN 4 South Solok in material about digestive system was under based on the passing grade criteria (KKM). The purpose of this research is to know the influence of learning style, especially Discovery Learning by using power point toward the result in learning biology of students at XI IPA SMAN 4 South Solok, 2014/2015. The kind of this research is eksperimental research, used Randomized Control-Group Posttest Only Design method. The population in this research is all of students in XI IPA SMAN 4 South Solok that listed in the academic year 2014/2015. The sample was taken by using purposive sampling technique, so the sample is XI IPA 1 as experiment class and XI IPA 4 as control class.

The instrument that used in this research is writing test in multiple choice. The technique of data analysis is T-test. The final result showed that experiment class had high average score than control class, experiment class got 84,42 and control class got 77,04. But both of averages in sample classes are over KKM. Hypotesis test was Ttest = 3,06 and Ttable =1,67. So that Ttest >Ttable, it is mean that hypotesis is received. It can conclude that the students' result in learning biology at XI IPA SMAN 4 South Solok, 2014/2015 that used Discovery Learning style with power point is better than learning lecture, discussion, and question and answer method.

Keywords: Discovery learning, power point, result of learning biology PENDAHULUAN

Melalui proses pembelajaran yang efektif siswa akan mampu membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya.

Guru sebagai fasilitator juga berperan pen- ting membimbing siswa dalam belajar, agar siswa dapat memahami dan menguasai kon- sep-konsep yang ada, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu mata pelajaran yang ada di SMA adalah biologi. Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang seluk beluk makhluk hidup yang ada di muka bumi ini termasuk manusia. Sehingga biologi sangat menarik untuk dipelajari karena mengkaji diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.

Namun masih banyak siswa yang kurang tertarik dalam mata pelajaran biologi, karena siswa sering menganggap pelajaran biologi itu sulit, sehingga minat belajar siswa menjadi rendah untuk belajar biologi.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru biologi di SMAN 4 Solok Selatan pada tanggal 29 September 2014, didapatkan informasi bahwa proses pem- belajaran masih terpusat pada guru dan ber- langsung satu arah. Model yang digunakan guru belum bervariasi. Interaksi siswa de- ngan siswa lainnya juga kurang jika di- adakan diskusi. Keadaan tersebut membuat siswa menjadi tidak aktif dalam belajar sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Salah satu materi yang sulit adalah materi sistem pencernaan, karena pada materi ini banyak konsep-konsep yang sulit dipahami siswa, dan banyak terdapat proses- proses yang tidak bisa diamati secara langsung. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian biologi siswa kelas XI IPA pada materi sistem pencernaan yaitu: kelas XI IPA1 74,88, XI IPA2 75,08 dan XI IPA3

(2)

2

74,89, yang mana nilai tersebut masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 76.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi siswa dalam belajar yaitu perlu diterapkannya suatu strategi atau model pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus bisa mencari solusi agar hasil belajar siswa bisa meningkat.

Seorang guru harus mampu memilih strategi atau model pembelajaran, agar proses pem- belajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pem- belajaran. Salah satunya dengan mene- rapkan model pembelajaran Discovery Leraning. Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk mema- hami konsep, arti dan hubungan melalui pro- ses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005 dalam Kemendikbud, 2013: 10).

Model pembelajaran Discovery Lear- ning disebut juga dengan model penemuan terbimbing, dimana menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keter- libatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini me- nempatkan guru sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dimana ia diperlukan.

Dalam model pembelajaran ini siswa di- dorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang disediakan guru..Sehingga siswa menjadi aktif dalam belajar dan bisa membimbing siswa untuk belajar secara mandiri. Menurut Sagala dan Nova (2009: 90) model Discovery Learning ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif karena dengan model ini siswa belajar berfikir analisis dan mencoba meme- cahkan problema yang dihadapi sendiri, dan kebiasaan itu akan ditransfer dengan kehidupan bermasyarakat.

Untuk menunjang model pembe- lajaran Discovery Learning, siswa dapat dibekali dengan media power point. Media power point merupakan sarana yang dapat membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar. Sehingga dengan menggu- nakan media ini diharapkan bisa mengu- rangi kebosanan siswa dalam belajar dan menyebabkan siswa menjadi tertarik de- ngan pelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Pene- rapan Model Pembelajaran Discovery Lear- ning Disertai dengan Penggunaan Power Point terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini ber- tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning disertai penggunaan power point terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan tahun pelajaran 2014/2015.

Sani (2013: 89) menjelaskan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Joyce & Weil (1980 dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pem- belajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lainnya.

Model pembelajaran Discovery Lear- ning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri (Idham, 2013:

2). Menurut Zalfendi, Hendri dan Willadi (2011: 188) model Discovery Learning ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, mem- baca sendiri, mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 semester 2 di kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Rancangan penelitian yang di- gunakan adalah Randomized Control-Group Posttest Only Design, yang mana meng- gunakan dua kelas sampel yaitu kelas eks- perimen dan kelas kontrol. Pada kelas eks- perimen diberi perlakuan (treatment) model pembelajaran Discovery Learning disertai

(3)

3

penggunaan Power Point, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan (treatment).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan yang terdaftar pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 terdiri dari 4 kelas.

Pengam-bilan sampel dilakukan dengan meng-gunakan teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kesamaan rata-rata nilai siswa. Prosedur penelitian ada tiga tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelak- sanaan dan (3) tahap akhir.

Jenis instrumen yang digunakan da- lam penelitian ini adalah berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option. Untuk mendapatkan soal tes yang baik, maka dilakukan analisis soal dengan uji validitas tes, indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitasnya. Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah diterima atau ditolak.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, merujuk pada Sudjana (2005: 239). Sebelum uji-t dilakukan terlebih dahulu uji normalitas merujuk pada Sudjana (2005: 466-467) dan

homogenitas varians kedua kelas sampel merujuk pada Sudjana (2005: 249).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Dari penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang meng- gunakan model pembelajaran Discovery Learning disertai dengan penggunaan media power point lebih tinggi dari pada nilai rata- rata kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah, latihan, diskusi dan tanya jawab. Hasil uji normalitas dan uji homo- genitas pada kedua kelas sampel, berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t. Dari hasil uji-t di- dapatkan thitung = 3,06 dan harga ttabel = 1,67.

Dengan demikian thitung > ttabel, maka hipotesis diterima.

Hasil pengukuran tes hasil belajar kedua kelas tersebut diklasifikasikan ber- dasarkan data perhitungan tes hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Histogram Rata-rata Nilai Kedua Kelas Sampel

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilaku- kan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan setelah dilakukan analisis data tes akhir,

dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas eks- perimen dengan menggunakan model

72 74 76 78 80 82 84 86

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 84.42

77.04

Ra ta -r at a Nilai S isw a

Kelas Sampel

(4)

4

pembelajaran Discovery Learning disertai penggunaan power point, yaitu 84,42 dan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah, latihan, diskusi dan tanya jawab, yaitu 77,04 pada materi sistem pencernaan pada siswa kelas XI SMAN 4 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Namun nilai rata-rata kedua kelas sampel berada di atas KKM yang ditetapkan yaitu 76.

Pada kelas eksperimen dengan mene- rapkan model pembelajaran Discovery Learning disertai penggunaan power point didapatkan nilai siswa yang di atas KKM 22 orang dengan presentase 81,48%, sedangkan nilai siswa yang di bawah KKM 5 orang dengan presentase 18,52%. Pada kelas kon- trol dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab didapatkan nilai siswa yang di atas KKM 17 orang dengan presentase 54,84%, sedangkan nilai siswa yang di bawah KKM 14 orang dengan pre- sentase 45,16%.

Berdasarkan presentase ketuntasan pada kelas eksperimen yaitu sebesar 81,48%

dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning disertai penggunaan power point berada pada tingkat baik sekali dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2013:

107) bahwa tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan baik sekali/optimal apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

Pada model pembelajaran Discovery Learning materi yang dipelajari tidak di- sampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengiden- tifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (kons- truktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pa-hami. Penggunaan model Discovery Learning merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Merubah pem- belajaran yang teacher oriented ke student oriented (Kemendikbud, 2014: 42). Menurut Sagala dan Nova (2009: 92-93) bahwa metode Discovery Learning sendiri menga- jarkan siswa untuk belajar sendiri dengan hasil penemuan mereka sendiri, juga dapat mengembangkan kognitif siswa lebih terarah

dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tingginya nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen juga di- tunjang dengan penggunaan media pem- belajaran, yaitu media power point. Dengan bantuan media power point, seorang guru akan lebih mudah dalam mempresentasikan dan mentransformasikan materi ajar kepada siswa khususnya materi sistem pencernaan di kelas. Hal ini sesuai dengan yang di- ungkapkan Jalius (2009: 79) bahwa dengan menggunakan media pembelajaran, maka di samping siswa menggunakan indera telinga untuk mendengar penjelasan guru, juga menggunakan indera mata untuk melihat media yang dipakai. Sehingga dengan meng- gunakan media power point siswa akan lebih bersemangat dan termotivsi dalam belajar karena siswa dapat lebih mudah memahami penjelasan guru melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol tidak menggunakan model pem- belajaran Discovery Learning disertai peng- gunaan power point seperti pada kelas eks- perimen, tetapi menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Nilai rata- rata kelas kontrol yaitu 77,04, yang mana nilai tersebut rendah dari kelas eksperimen.

Namun nilai rata-rata kelas kontrol juga berada di atas KKM yang ditetapkan.

Adapun beberapa permasalahan yang di- temukan dalam proses pembelajaran di kelas kontrol yaitu adanya beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru sedang mene- rangkan pelajaran.

Pada saat mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru, juga ada beberapa siswa yang tidak ikut berdiskusi dengan temannya.

Beberapa siswa tidak memahami tentang topik atau pertanyaan yang akan didiskusi- kan serta siswa malas membaca buku untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Lufri, Arlis, Yuslidar dan Sudirman (2007: 35) bahwa bila peserta diskusi tidak menguasai masalah atau materi yang didiskusikan maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik, pemecahan masalah atau solusi tidak akan ditemukan. Jadi ter- kadang beberapa siswa hanya mencontoh apa yang telah dibuat oleh temannya, tanpa mau ikut mencari jawabannya. Sehingga

(5)

5

terkadang pembelajaran hanya didominasi oleh siswa tertentu saja.

Berdasarkan uraikan di atas, pem- belajaran menggunakan model Disccovery Learning disertai penggunaan power point di kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan tahun pelajaran 2014/2015 lebih baik dibanding- kan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini terbukti dengan rata-rata nilai kelas eksperimen tinggi dari rata-rata nilai kontrol. Namun demikian, nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol berada di atas KKM.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan penerapan model pem- belajaran Discovery Learning disertai de- ngan penggunaan power point lebih baik dari pada pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharap- kan dapat melakukan penelitian dengan model pembelajaran Disco- very Learning disertai dengan penggunaan power point pada sekolah dan pokok bahasan yang berbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharap- kan agar lebih bisa mengontrol siswa dalam belajar dan dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar proses pembe- lajaran berlangsung lebih efektif.

3. Bagi sekolah diharapkan agar lebih memperbanyak pengadaan buku paket biologi agar siswa bisa be- lajar secara optimal.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Djamarah, S.B. dan Zain A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jalius, E. 2009. Pengembangan Program Pembelajaran. Padang: UNP Press.

Idham. 2013. E-Book Defenisi Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Hlm 2-3

Kemendikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan SMA. 2013. Model

Pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Lufri, Arlis, Yuslidar Y. & Sudirman. 2007.

Strategi Pembelajaran Biologi.

Padang: Universitas Negeri Padang.

Rusman. 2012. Model-Model

Pembelajaaran. Jakarta: Rajawali Press.

Sagala, S. & Nova S. 2009. Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sup Pokok Bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009.

UNIMED. Hlm 90

Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:

Tarsito Bandung.

Zalfendi, Hendri N. & Willadi R. 2011.

Strategi Pembelajaran. Padang:

Sukabina Press.

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan selama 4 empat tahun