PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS VII SMP N 3 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN
Delvia Gustina, Nursyahra, Febri Yanti
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTARCT
This research was motivated by the low result of study biology class VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Pasaman is influenced by several factors, such as the learning process tends to be concentrated on the teachers and the lack of variety in teaching as well as the lack of activity during the following study biology students in the classroom. Most of the students are not able to ask, so the teacher does not know the extent of students' understanding of the learning materials.
This study aims to determine the adoption of cooperative learning model type STAD with LKS on learning outcomes biology class VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Pasaman district. This research is experimental study design Randomized Control Group Posttest-Only Design. Results of data analysis obtained by the average value of 66.05 experimental class and control class 67.7. Based on the hypothesis test using t-test obtained t tally = -0.35, while the price table = 1.68, this shows t tally <t table means the hypothesis is rejected. Learning model application cooperative type STAD with LKS not improve learning outcomes biology class VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Pasaman district.
Key Words: Cooperative Learning, STAD, LKS
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang diakibat interaksi dengan lingkungannya.
Usaha perubahan tingkah laku belajar tergantung pada tekat seorang siswa dan keterampilan seorang guru dalam mengajar, guru sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa agar mengetahui cara belajar yang baik dan mendapatkan hasil belajar yang tinggi.Dalam hal ini dituntut keterampilan guru dalam memilih metode atau model pembelajaran yang tepat sehingga memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan kualitas dan potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada bulan April 2015 diperoleh informasi dari guru bidang studi biologi di SMP N 3 Lubuk Sikaping bahwa dalam pembelajaran biologi guru menerapkan metode ceramah serta kurangnya suatu
penerapan model pembelajaran sehingga banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru dan kurangnya variasi dalam mengajar serta kurangnya aktivitas siswa sewaktu mengikuti pembelajaran biologi di kelas. Sebagian besar siswa tidak mampu bertanya, sehingga guru tidak mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Hal ini memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan nilai siswa menjadi rendah, salah satunya pada materi Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem.
Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem disebabkan karena materinya sulit untuk dipahami, siswa kurang termotivasi pada saat belajar, malu dan takut bertanya, memicu terjadinya suatu keributan pada saat proses pembelajaran, dan pada akhirnya proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatakan hasil belajar siswa, guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran biologi. Di antaranya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koopertaif tipe STAD . Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan perangkat pendukung, salah satunya adalah LKS. LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman .
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina (2011: 52) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD disertai Handout terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa kelas VII dalam Pembelajaran IPA- Batang Biologi di SMP Kapas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan lebih baik dari hasil belajar siwa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VII SMPN 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Dari uaraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian tentang “ penerapan model pembelajaran koopertaif tipe STAD disertai LKS terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman “.
METODE PENELITIAN
Adapaun jenis metode yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Model rancanagan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Post Test Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping yang terdaftar padaTahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas.
Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas populasi yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Untuk menentukan dua kelas sampel, nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya rendah yang mendekati sama,
yaitu kelas VII3 dan VII4.Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol, kedua kelas tersebut diambil secara acak , kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen (VII3) dan kelas terambil kedua adalah kelas kontrol ( VII4) .
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Gambar. Rata–Rata Nilai Tes Akhir Kedua Kelas Sampel
Pada gambar di atas diketahui bahwa nilai kognitif kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen 66,05 dan nilai rata-rata kelas kontrol 67,7. Setelah dilakukan uji normalitas maka didapatkan hasil bahwa Lo lebih kecil dari Ltabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Pada penilaian kognitif diperoleh hasil analisis uji normalitas pada kelas eksperimen Lo = 0,0359 dengan Lt = 0,173 dan kelas kontrol diperoleh Lo = 0.1252 dengan Lt = 0,173.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas maka hasil yang diperoleh Fhitung< Ftabelyaitu Fhitung= 0,51 dengan Ftabel= 1,96 maka kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen.
Karena kedua kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka dilakukan uji t untuk uji hipotesis pada ranah kognitif. Hasil analisis untuk uji hipotesis pada ranah kognitif adalah thitung <
ttabel dengan demikian hipotesis pada kedua kelas sampel di tolak. Pada penilaian kognitif diperoleh =-0,35 dengan t tabel=
1,68.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatakan hasil belajar siswa, guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran biologi. Di antaranya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koopertaif tipe STAD . Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan perangkat pendukung, salah satunya adalah LKS. LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman .
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina (2011: 52) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD disertai Handout terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa kelas VII dalam Pembelajaran IPA- Batang Biologi di SMP Kapas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan lebih baik dari hasil belajar siwa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VII SMPN 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Dari uaraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian tentang “ penerapan model pembelajaran koopertaif tipe STAD disertai LKS terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman “.
METODE PENELITIAN
Adapaun jenis metode yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Model rancanagan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Post Test Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping yang terdaftar padaTahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas.
Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas populasi yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Untuk menentukan dua kelas sampel, nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya rendah yang mendekati sama,
yaitu kelas VII3 dan VII4.Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol, kedua kelas tersebut diambil secara acak , kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen (VII3) dan kelas terambil kedua adalah kelas kontrol ( VII4) .
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Gambar. Rata–Rata Nilai Tes Akhir Kedua Kelas Sampel
Pada gambar di atas diketahui bahwa nilai kognitif kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen 66,05 dan nilai rata-rata kelas kontrol 67,7. Setelah dilakukan uji normalitas maka didapatkan hasil bahwa Lo lebih kecil dari Ltabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Pada penilaian kognitif diperoleh hasil analisis uji normalitas pada kelas eksperimen Lo = 0,0359 dengan Lt = 0,173 dan kelas kontrol diperoleh Lo = 0.1252 dengan Lt = 0,173.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas maka hasil yang diperoleh Fhitung< Ftabelyaitu Fhitung= 0,51 dengan Ftabel= 1,96 maka kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen.
Karena kedua kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka dilakukan uji t untuk uji hipotesis pada ranah kognitif. Hasil analisis untuk uji hipotesis pada ranah kognitif adalah thitung <
ttabel dengan demikian hipotesis pada kedua kelas sampel di tolak. Pada penilaian kognitif diperoleh =-0,35 dengan t tabel=
1,68.
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Kelas Eksperimen
Nilai Rata-Rata
66,05
Untuk mengatasi permasalahantersebut dan meningkatakan hasil belajar siswa, guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran biologi. Di antaranya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koopertaif tipe STAD . Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan perangkat pendukung, salah satunya adalah LKS. LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman .
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina (2011: 52) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD disertai Handout terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa kelas VII dalam Pembelajaran IPA- Batang Biologi di SMP Kapas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan lebih baik dari hasil belajar siwa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VII SMPN 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Dari uaraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian tentang “ penerapan model pembelajaran koopertaif tipe STAD disertai LKS terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman “.
METODE PENELITIAN
Adapaun jenis metode yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Model rancanagan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Post Test Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping yang terdaftar padaTahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas.
Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas populasi yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Untuk menentukan dua kelas sampel, nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya rendah yang mendekati sama,
yaitu kelas VII3 dan VII4.Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol, kedua kelas tersebut diambil secara acak , kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen (VII3) dan kelas terambil kedua adalah kelas kontrol ( VII4) .
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Gambar. Rata–Rata Nilai Tes Akhir Kedua Kelas Sampel
Pada gambar di atas diketahui bahwa nilai kognitif kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen 66,05 dan nilai rata-rata kelas kontrol 67,7. Setelah dilakukan uji normalitas maka didapatkan hasil bahwa Lo lebih kecil dari Ltabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Pada penilaian kognitif diperoleh hasil analisis uji normalitas pada kelas eksperimen Lo = 0,0359 dengan Lt = 0,173 dan kelas kontrol diperoleh Lo = 0.1252 dengan Lt = 0,173.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas maka hasil yang diperoleh Fhitung< Ftabelyaitu Fhitung= 0,51 dengan Ftabel= 1,96 maka kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen.
Karena kedua kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka dilakukan uji t untuk uji hipotesis pada ranah kognitif. Hasil analisis untuk uji hipotesis pada ranah kognitif adalah thitung <
ttabel dengan demikian hipotesis pada kedua kelas sampel di tolak. Pada penilaian kognitif diperoleh =-0,35 dengan t tabel=
1,68.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
67,7
Pembahasan
Hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS lebih rendah apabila dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Rendahnya hasil belajar biologi di kelas eksperimen, karena siswa belum terbiasa belajar dengan cara diskusi dan ada siswa yang kurang senang dengan teman kelompoknya. Sesuai dengan pendapat Rusman (2013 : 214) dalam Ridwan (2014 : 29) kelemahan pada model STAD ini adalah adanya siswa yang tidak akur dalam kelompoknya, karena ia dikelompokan pada anggota yang kurang ia senangi atau sukai, dalam kelompok adanya siswa yang hanya sebagai pendengar budiman, kurang aktif. Ia beranggapan tugas akan selesai dikerjakan oleh temannya.
Pada nilai rata-rata siswa kelas kontrol lebih tinggi jika dibandingkan kelas eksperimen, karena di kelas kontrol siswa dan guru memiliki waktu yang lebih banyak untuk tanya jawab tentang materi yang sedang dipelajari. Namun nilai rata-rata kedua kelas sampel tersebut belum juga mencapai KKM, kemungkinan siswa kurang dalam mempersiapkan diri dalam belajar tentang materi kelangsungan hidup dalam ekosistem sewaktu mengikuti tes akhir.
Untuk kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen diuji secara statistik ternyata hipotesis ditolak, sesuai pendapat Suryabrata (2010:44), jika hipotesis ditolak ada beberapa kemungkinan penyebabnya, salah satu adanya variabel-variabel luaran.
Penyebab lain tidak terjadinya peningkatan yang berarti pada hasil belajar siswa yaitu kemungkinan pada proses pembelajaran siswa tidak belajar dirumah meskipun guru sudah memberikan kisi- kisi soal saat akan melaksanakan tes akhir tentang materi saling ketergantungan dalam ekosistem. Dalam mengerjakan LKS siswa hanya mengerjakan pertanyaan yang ada di LKS tanpa memahami materi yang ada di LKS tersebut, berkemungkinan LKS yang dibuat kurang menarik sehingga minat belajar siswa menjadi berkurang. Menurut Slameto (2003:
57) minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan:
bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS tidak meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP N 3 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Marlina, Nova. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai Handout terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran IPA- Biologi di SMP N 3 Batang kapas.
Skripsi. STKIP PGRI. Padang
Ridwan dan Istarani. 2014. 50 Model Pembelajaran Inovatif. Medan:Media Persada.
Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka cipta
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada