Judul Disertasi: Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA pada Materi Sistem Ekskresi di SMA Negeri 4 Soppeng. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada materi sistem ekskresi di SMA Negeri 4 Soppeng. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan arahannya sehingga dapat ditulisnya skripsi ini dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Ekskresi Kelas Xi Mipa Sma Negeri 4 Soppeng” dapat dilaksanakan. .
Latar Belakang
Dimana hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap mata pelajaran yang diberikan guru kepada siswa sehingga menurunkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kurniawan (2014), terlihat bahwa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), hasil belajar siswa dapat meningkat. “Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas XI MIPA di SMA Negeri 4 Soppeng”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Model pembelajaran Problem Based Learning
 - Orientasi Peserta Didik pada masalah
 - Mengorganisasikan Peserta Didik untuk belajar
 - Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
 - Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 - Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 - Hasil Belajar
 - Materi Ajar
 - Alat-alat ekskresi
 - Profil Sekolah
 - Penelitian yang Relevan
 
Bagi guru, sebagai informasi tentang model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, guru mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Samarinda.
Kerangka Pikir
Penelitian Magdalena (2016) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015”. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu diterapkan suatu model pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar melalui masalah.
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
- Tahap perencanaan tindakan (Planning)
 - Tahap pelaksanaan Tindakan (Acting)
 - Tahap pengamatan (Observing)
 - Tahap refleksi (Reflecting)
 - Subjek Penelitian
 
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat fase, dimana keempat fase tersebut kemudian membentuk suatu siklus yang berkesinambungan. Pada fase ini peneliti akan menjelaskan alasan dilakukannya penelitian dan menjelaskan persiapan melakukan penelitian seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian tindakan kelas ini subjeknya adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 4 Soppeng yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 13 perempuan.
Faktor yang Diselidiki
Prosedur Penelitian
Siswa mengerjakan LKPD yang diberikan guru sebagai persiapan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diberikan. Guru membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan. Hal-hal yang dicatat dalam observasi adalah aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.
Gambaran Umum Siklus II
Hasil analisis pada tahap ini akan dijadikan bahan pertimbangan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya dan juga dijadikan bahan perbandingan pada siklus berikutnya. Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi akan kita bahas pada II. siklus seperti tes evaluasi dan observasi aktivitas siswa dan guru, kemudian ditarik kesimpulan. Diharapkan pada akhir Siklus II hasil belajar siswa Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 4 Soppeng mencapai target indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
Instrumen Penelitian
Instrumen Non Tes a. Observasi
Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap subjek, tingkah laku subjek pada saat wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap penting sehingga dapat memberikan tambahan data untuk hasil wawancara (Sriyanti, 2019). Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen dokumentasi untuk memperoleh informasi berupa data tentang keberadaan sekolah yaitu fasilitas sekolah, kondisi guru, pegawai, pegawai dan siswa, daftar jumlah siswa, nama siswa, dan hasil pra-tes. .
Teknik Pengumpulan Data
Non Tes
Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan observasi langsung terhadap aktivitas siswa pada proses pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Soppeng.
Teknik Analisis Data
Data ketuntasan hasil belajar
Suatu kelas dikatakan tuntas secara klasikal dengan mata pelajaran yang diajarkan apabila ketuntasan klasikalnya ≥ 75.
Data Nilai Rata – Rata
Indikator Keberhasilan
Deskripsi Penelitian
Siklus I
Peneliti memperingatkan siswa mengenai sanksi jika siswa berbuat curang. Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas XI MIPA 2 adalah 65. Artinya rata-rata hasil belajar siswa pada kelas tersebut
Siklus II
Jika hasil belajar siswa digolongkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi dan persentasenya sebagai berikut. Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa hasil belajar siswa I sampai II. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Pembahasaan
Menurut penelitian yang dilakukan Putri, dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, guru mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada kelas pada kategori sempurna dengan skor rata-rata 65 dan persentase 45,45%. Berdasarkan hasil observasi, nilai rata-rata hasil observasi pertemuan ke-1 adalah 11,23 dengan persentase 20% yang berarti siswa kelas XI MIPA 2 tidak aktif pada pertemuan ke-1. .
Namun setelah pertemuan ke-2 rata-rata skor observasi adalah 13,30 dengan persentase 60% yang berarti siswa pada pertemuan ke-2. Dalam II. siklusnya, setelah dilakukan tes hasil belajar terlihat terdapat 19 siswa dari 22 siswa di kelas tersebut. Senada dengan penelitian yang dilakukan Kurniawan (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 58% meningkat menjadi 81% pada siklus II. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terlihat bahwa antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar mengalami peningkatan.
Peningkatan total hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yang telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI MIPA 2 di SMAN 4 Soppeng. .
Kesimpulan
Saran
Siswa selalu diharapkan untuk aktif bertanya dan mengkomunikasikan permasalahan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan guru. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan dan fasilitas kepada guru untuk melakukan penelitian, sehingga guru termotivasi untuk melakukan penelitian guna menemukan model pembelajaran yang tepat bagi siswa. Perbandingan Metode RAPQ (Reading, Presentation and Questioning) dan ED (Experiment and Discussion) Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas XI IPA Terpadu MAN 1 Makassar.
Biologi Kelas SMA/MA Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan Pendekatan Eksplorasi Lingkungan (JAS) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Smp Xaverius 3 Bandar Lampung pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dan Makhluk Hidup lingkungan. Laboratorium Virtual Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Materi Dasar Kimia Tingkat Respon Siswa Kelas XI-MIA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penerapan model pembelajaran problem based learning dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas SMA Negeri 5 Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
Pengaruh penggunaan model pembelajaran quantum learning terhadap hasil belajar IPA TERPADU siswa III. kelas di SD Inpres Karunrung.
SISTEM ESKRESI
Judul
Alat Dan Bahan 1. Alat
Cara Kerja 1. Sifat fisik urine
Tabel pengamatan
Pertanyaan
Siswa dapat mengidentifikasi struktur ginjal, kulit, paru-paru dan hati pada sistem ekskresi manusia. Siswa dapat menjelaskan fungsi ginjal, kulit, paru-paru dan hati pada sistem ekskresi manusia. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja alat ekskresi ginjal, kulit, paru-paru dan hati pada sistem ekskresi manusia.
Siswa dapat menganalisis hasil pemeriksaan kadar urin kaitannya dengan struktur dan fungsi sistem ekskresi manusia. Kelenjar sebasea c. Kelenjar kornea d. Kelenjar ludah e.. 7. Suatu hari Sidiq dan kawan-kawan pergi ke hutan bakau untuk mencari kerang di lumpur. Kemudian Sidiq dan teman-temannya pergi membakar kerang-kerangan yang mereka tangkap dan memakannya bersama-sama.
Berdasarkan penjelasan di atas, alat ekskresi manakah yang berfungsi menetralkan racun dan kerang yang ditelan Sidiq dan kawan-kawan. Suatu proses atau fungsi yang berkaitan erat dengan sistem ekskresi, terutama jumlah air yang dikeluarkan melalui keringat dan urin. Hal ini disebabkan rusaknya tubulus berbelit-belit distal sehingga membuat ginjal tidak mampu memproduksi urin.
Saat Reyna sedang menyapu, banyak sekali debu yang beterbangan sehingga membuat teman-teman sekelasnya termasuk dirinya kesulitan bernapas, dan tiba-tiba salah satu temannya menangis karena kehabisan napas.
KISI-KISI SOAL TES SIKLUS 1 SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
Penguasaan Materi
Pemanfaatan Media Pembelajaran
Petunjuk
- Format
 - Aspek Bahasa
 
Bahasa yang digunakan komunikatif, tidak mengandung makna ganda dan mudah dipahami siswa.
Penilaian Umum terhadap Perangkat Pembelajaran Lembar Kegiatn Peserta Didik (LKPD)
Saran-saran
Petunjuk
Lembar Penilaian
Saran-saran
- Petunjuk
 - AspekIsi
 
Dengan ini peneliti mohon kesediaannya untuk memberikan penilaian mengenai tingkat validitas instrumen. Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau kelengkapan perangkat Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran, mohon bersedia memberikan saran perbaikan terhadap tulisan penyerta.
Saran-saran
Petunjuk
- Aspek Petunjuk
 - Aspek Bahasa
 
Poin-poin yang diamati untuk setiap aspek penilaian pada lembar observasi aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pengukuran. Penyusunan item setiap aspek penilaian pada lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan pertanyaan atau perintah yang memerlukan penilaian.
Saran-saran
Petunjuk
- Aspek Petunjuk
 - Aspek Bahasa
 
Saran-saran