• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATERI KETENTUAN HAJI PADA SISWA KELAS X MA THOLABUDDIN MASIN WARUNGASEM BATANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATERI KETENTUAN HAJI PADA SISWA KELAS X MA THOLABUDDIN MASIN WARUNGASEM BATANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATERI KETENTUAN

HAJI PADA SISWA KELAS X MA THOLABUDDIN MASIN WARUNGASEM BATANG

Agus Muslih

Gusmuslih23@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar siswa,, menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi peserta didik kelas X MA Tholabuddin dalam memahami pembelajaran Fiqh, materi Ketentuan Haji. Hal ini dikarenakan guru tidak mengadopsi model pembelajaran yang tepat dan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu diadakannya penelitian untuk meningkatkan hasil belajar Fiqh peserta didik Kelas X MA Tholabuddin Masin dan perlu dirumusukan model pembelajaran lain yang kondusif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan;

“Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi ketentuan haji pada siswa kelas X MA Tholabuddin Masin” Penelitian ini termasuk dalam kategori Penelitian Tindakan Kelas. PTK melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang terdapat dalam setiap siklus dan dilakukan berulang - ulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap difokuskan pada pencarian informasi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Setelah menerapkan model problem based learning, (PBL) dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan prosentase 96,96 % dengan nilai rata-rata 79.24. dapat diartikan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Hasil Belajar Fiqh, Problem, Based Learning.

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

15 PENDAHULUAN

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlikan dirinnya, masyarakat, bangsa dan Negara.”(Sudarwan Danim, 2010;30) Pendidikan mempunyai peran dan fungsi. yang sangat urgent dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh Karena itu dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas pula, sebagaimana yang dicantumkan dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berbicara terkait pendidikan, maka tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai pembelajaran. Pembelajaran merupakan kondisi formal yang secara sengaja diprogramkan oleh guru dalam usaha mentransformasikan ilmu yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan kurikulum dan tujuan yang akan dicapai.(Moh. Slamet Untung.2019;117)

Mata pelajaran Fiqih merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran pendidikan agama islam, yang diajarkan di Madrasah Aliyah (MA) Tholabuddin Masin Warungaswem Batang. Adapun yang dipelajari pada mapel Fiqh oleh peserta didik, meliputi, fiqih muamalah. Kemudian fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang menuntut pemahaman tentang tata cara pelaksanaan ibadah dalam rukun islam yaitu tata cara pelaksanaan ibadah Haji.

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

16

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terdapat pada siswa MA Tholabuddin Masin Warungasem Batang , yakni kelas kelas X, XI, dan XII baik IPA maupun IPS. Peneliti memilih kelas X, karena setelah diteliti ternyata kelas X lebih rendah tingkat pemahamannya dibandingkan dengan kelas yang lain. Masalah mendasar yang membuat kurangnya pemahaman siswa kelas X dalam materi ketentuan Haji adalah metode yang digunakan oleh guru.

Metode yang digunakan oleh guru fiqih kurang efektif dalam meningkatkan pemahaman materi ketentuan Haji dalam mata pelajaran fiqih pada siswa kelas X.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 20 Mei 2022 di kelas X MA Tholabuddin Masin Warungasem, diperoleh data bahwa tingkat pemahaman peserta didik mengenai Ketentuan Haji masih kurang, peserta didik masih kesulitan dalam memahami materi karena selama proses pembelajaran hamper semua kegiatan pembelajaran terpusat pada pendidik.

Guru banyak menerangkan dan siswa kurang diberi kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi dengan temannya. Metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu metode ceramah. Pemahaman siswa yang dicapai belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Berdasarkan kenyataan diatas dapat diketahui bahwa peserta didik kelas X MA Tholabuddin Masin Warungasem yang berjumlah 33 peserta didik, peserta didik yang tuntas hanya 10 orang dengan presentase 30%. Sedangkan yang belum mencapai ketuntasan berjumlah 23 orang dengan presentase 70%.

Oleh karena itu kiranya perlu dilakukan tindakan segera supaya kualitas pembelajaran khususnya di kelas X dapat meningkat.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

17

Pemilihan model pembelajaran ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh. Selain itu, pemilihan model pengajaran yang tepat akan menimbulkan pembelajaran yang kondusif, dan menarik. Salah satu contohnya adalah Problem Based Learning. Peneliti memilih model pembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan memahami materi Haji dalam mata pelajaran fiqih.

Belajar Fiqih melalui PBL ini juga dipilih mengingat siswa yang menjadi subjek penelitian adalah kelas Sepuluh (X) dan sebagian besar belum pernah melakukan model pembelajaran PBL, sehingga diharapkan minat siswa untuk belajar Fiqih ikut berkembang dan meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Konsep tentang Haji yang awalnya berupa konsep abstrak menjadi konkret sebab melalui Model pembelajaran PBL proses pembelajaran di mulai dengan pemberian masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata, pembelajaran berkelompok aktif, merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan solusi dari masalah tersebut. Siswa juga memiliki karakteristik yang aktif dan cenderung lebih menyukai kegiatan pembelajaran yang melibatkan kerjasama antar teman. Melalui model pembalajaran ini pula, keaktifan, ketertarikan, kesenangan dalam diri siswa ketika mengikuti proses pembelajaran meningkat. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran fiqih materi ketentuan haji setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas X MA Tholabuddin Masin.

METODE PENELITIAN

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

18

Survei ini merupakan bagian dari kategori Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki tahapan survei berupa siklus yang dilakukan sebagai respon terhadap perubahan yang dicapai. (Seri Jemat. M ,, 2021:182). Ciri atau ciri utama penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kerjasama antara peneliti dan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah metode pemecahan masalah yang menggunakan tindakan dunia nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang telah diuji di perjalanan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82) Konsisten dengan gaya penelitian yang dipilih, penelitian tindakan kelas, peneliti mampu mengambil bentuk spiral dari satu siklus ke siklus berikutnya dalam penelitian tindakan Chemis dan Tangert, saya menggunakan model. Setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (behavior), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Langkah-langkah pada siklus berikutnya adalah revisi rencana, tindakan, pengamatan dan pertimbangan. Langkah-langkah persiapan dilakukan dengan cara khusus masalah sebelum memasuki siklus pertama.

Survei dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.

Penelitian ini dilakukan di kelas X MA Tholabuddin Masin. 2021/2022 dengan jumlah siswa 33 orang. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2022. Tingkat keaktifan peserta didik memiliki Karakteristik yang cukup rendah, tetapi mereka memiliki respon dan tanggung jawab yang baik terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas ini terdiri atas:

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

19 1. Silabus

2. RPP.

3. Lembar Observasi 4. Tes Soal

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statika sederhana dengan teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data ini digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran. Menurut Aqib (2017: 124) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar atau presentase keberhasilan siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk menilai tes formatif

Rata- Rata = Jumlah semua nilai siswa Jumlah Siswa

Untuk mengetahui presentase ketuntasan dan tidak tuntas 1) P= Jumlah siswa yang tuntasx 100% Jumlah seluruh siswa 2) P= Jumlah siswa yang tidak tuntasx 100%

Jumlah seluruh siswa P = f X 100%

N Keterangan:

P= Presentase

F= Jumlah siswa yang tuntas belajar N= Jumlah semua siswa

Prosedur penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

20

(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Supaya untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar peseta didik mapel fikih kelas X MA Tholabuddin Masin dengan melakukan observasi dan tes tertulis terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

HASIL PENELITIAN

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran fikh Materi ketentuan Haji pada siswa kelas X MA Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Dalam Prosedur penelitian ini, menggunakan penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Mc Taagart terdiri dari empat yaitu, tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yang dilaksanakan mulai tanggal 20 Mei sampai dengan 7 juni 2022. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.

Tindakan yang diterapkan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan melalui 5 fase yang terdiri dari : fase 1 : memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik; fase 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti atau menelaah materi; fase 3 : membantu menginvestigasi secara mandiri atau kelompok; fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya;

dan pada fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Dalam proses pembelajaran menggunakan model PBL, siswa dibagi menjadi 4 kelompok atau 5 kelompok dan masing masing kelompok memiliki kemampuan

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

21

akademis yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada data yang dipaparkan dibawah ini sebagai berikut:

1. Siklus 1

Pada siklus pertama, guru menerapkan langkah-langkah model PBL sesuai dengan prosedur. Namun dalam pelaksanaannya belum maksimal, hal ini dikarenakan siswa masih berusaha adaptasi dan tahap mengenal model pembalajaran yang diterapkan oleh guru. Walaupun demikian, ketuntatas hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum siklus. Pada siklus 1 ini siswa mencapai hasil tes dengan rekapitulasi nilai 2400 dengan rata-rata 72.73 masih dalam kategori cukup, namun belum mencapai hasil prosentase ketuntasan. Dari hasil penelitian pada siklus I Model pembelajaran Problem Based Learning diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 72.73. dan ketuntasan belajar mencapai 72,72 % atau ada 24 siswa dari 33 anak sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 72,72% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal itu disebabkan karena siswa masih merasa baru dan kurang memahami yang diterapkan guru dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning.

2. Siklus II

Pada siklus II ini, model pembelajaran Problem Based Learning sudah dapat diterapkan dengan maksimal, terbukti ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari 72,72% ( siklus I) yang baru beradaptasi memakai model pembelajaran PBL menjadi 96,96% (setelah siklus II) sudah beradaptasi dengan memakai model pembelajaran PBL. Siswa terlihat

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

22

antusias dalam proses pembelajaran, sehingga tidak membuat siswa jenuh bosan monoton.

Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa, siswa aktif selama proses belajar berlangsung. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 32 siswa (96,96%) sudah berhasil sesuai dengan KKM bahkan ada yang di atas KKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 33 siswa di MA Tholabuddin Masin. Hasil tersebut menunjukkan pada siklus II secara klasikal siswa telah tuntas,. karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, lebih besar dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki, yaitu sebesar 85%.

Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Mapel Fiqh Materi Ketentuan Haji.

Kategori Siklus I/Prosentase Siklus II/Prosentase

Tuntas 24 72,72 % 32 96,96 %

Belum Tuntas 9 27,28% 1 3,04 %

Dengan demikian, dapat di ketahui secara klasikal hasil belajar mapel Fiqh materi Ketentuan Haji menggunakan model pembelajaran PBL dinilai tuntas.

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

23 KESIMPULAN

Berdasarkan data penelitian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

Hasil belajar siswa kelas X MA Tholabuddin Masin Warungasem Batang meningkat, dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat membantu mempermudah belajar peserta didik untuk memahami materi pelajaran secara menyeluruh. Perkembangan hasil belajar terhadap materi Fiqih materi ketentuan haji semakin meningkat setelah guru melakukan inovasi pembelajaran melalui model pembelajaran PBL. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh pada tahapan Siklus I dan Siklus II, dimana pembelajaran Siklus I dan II meningkat pesat dibandingkan dengan hasil pra siklus. Sebelum diterapkan model pembelajaran PBL dari 33 siswa yang tuntas hanya 10 siswa (30%). Kemudian setelah menerapkan model pembelajaran PBL Pada Siklus I, dari 33 siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa (72,72%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 32 siswa (96,96%). Sehingga penggunaan model pembelajaran PBL bisa dijadikan alternatif.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal, 2017, Penelitian Tindakan Kelas”, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati, Mudjiono,2009, belajar dan pembelajaran, Yogyakarta:Rineka cipta.

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

24

Husnul Hotimah, Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal EDUKASI 2020, VII (3).

Mahathir Muhammad Iqbal, 2017, Merumuskan Konsep Fiqh Islam Perspektif Indonesia, Dalam Jurnal Al-Ahkam Ilmu Syariah Dan Hukum Vol. 2 No.

1

Mohammad Rizqillah Masykur, 2019 , “Metodologi Pembelajaran Fiqih, dalam Jurnal Al-Makrifat Vol 4, No 2.

Moh. Slamet Untung,2019, “metodologi penelitian”, yogyakarta:Litera.

M. Asy’ari,2020, FIQH MA Kelas X, Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Nasiruddin, 2005,“Pendidikan Fiqih Berbasis Kompetensi” Jurnal Pendidikan Islami, Vol 14 no 1.

Nanik Murti Prasetyant, Dkk, 2016, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Proses Berpikir Kognitif Siswa Kelas Xi Mipa-1 Sma Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”, dalam Jurnal Inkuiri Issn: 2252-7893, Vol 5, No. 2.

Rizal Darwis, 2010, “Fiqh Anak Di Indonesia” Dalam Jurnal Al-Ulum IAIN Sultan Amai Gorontalo, Vol.10, No. 1

Rusman,2013,”Model-Model Pembelajaran;mengembangkan profesionlaisme guru”, (jakarta:PT. Raja Grafindo Persada).

Senawati, Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Di Kelas IV SD Negeri 12 Kepahiang, Dalam Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 1 No. 1

Seri Jemat. M, 2021, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Simulasi Mata Pelajaran Fikih Materi Perekonomian Dalam Islam Pada Siswa Kelas X MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri Blangkejeren” Dalam Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Humaniora Serambi Akademica, Vol. 9, No. 2,

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

25

Zaenal Mustakim,2018, Strategi Dan Metode Pembelajaran,Yogyakarta:

Matagraf.

Referensi

Dokumen terkait

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN UMUM PEKERJAAN PENGADAAN BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN DINAS EKHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN ANGGARAN 2012.. Nomor : 14/ PBJ-ULP.MRS/ 32.L.14/ DAU/

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat.. memilih satu strategi yang tepat

Angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara

PENGARUH METODE PROCESS GOAL SETTING TERHADAP MOTIVASI OLAHRAGA DAN PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR DROPSHOT CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA ATLET PEMULA PB. 27) menyatakan

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

Telah dilakukan Penelitian tentang Studi Perbandingan Penambahan Variasi Ragi Tape dan Ragi Roti dalam Pembuatan Bioetanol dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa