• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan model pembelajaran problem based learning

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan model pembelajaran problem based learning"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Penulis menyadari bahwa penyelesaian proposal skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Selaku Sekretaris Departemen Pendidikan Ilmu Biologi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat dan menyusun proposal skripsi ini serta Pembimbing I dan Ibu Neneng Agustiningsih M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang secara terus menerus memberikan pengarahan, motivasi dan koreksi yang detail dan tidak membosankan dalam di tengah jadwalnya yang padat. Lubna, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta seluruh staf yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan perlu banyak penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dan perbaikan proposal skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Latar Belakang Masalah

Guru harus merancang pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, indikator kinerja dapat diturunkan dari hasil belajar siswa. Keterampilan proses ilmiah dilatih untuk membantu siswa menemukan konsep dan merupakan langkah penting dalam proses belajar mengajar, terutama dalam penemuan konsep materi ilmiah. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada semester VIII genap, penelitian ini menggunakan siswa kelas VIII B sebagai subjeknya.

Dalam proses pembelajaran IPA, jika keterampilan proses IPA tidak dilatih dan dikembangkan dengan baik, maka konsep-konsep pengetahuan yang muncul tidak akan membantu untuk memahami dunia sekitarnya, seperti menafsirkan data, mengajukan pertanyaan, observasi, klasifikasi dan aplikasi. Model pembelajaran problem based learning (PBL) diharapkan mampu mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, maka dari sini diharapkan dapat melatih siswa untuk dapat memahami materi dalam pembelajaran IPA sehingga siswa lebih kuat dalam menemukan ide dalam proses pembelajaran dan mengingatnya dalam kegiatan pembelajaran akan tertanam lebih lama dan akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dan hasil Penelitian

Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakekatnya merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran, hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang optimal tergantung pada proses pembelajaran dan proses pembelajaran guru. Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran karena dapat menjadi pedoman untuk menentukan keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam poin-poin yang diperoleh dari tes untuk mengetahui sejumlah mata pelajaran.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku berupa keterampilan tertentu yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran, perlu ditekankan dengan baik aktivitas siswa.

Rencana Tindakan Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMPN 13 Mataram, dari total 9 kelas dipilih kelas VIII B karena nilai rata-rata terendah.26 Melalui penelitian ini, dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 13 Mataram pada materi Biologi Sistem Pernapasan Manusia di kelas VIII B. 1. Siklus I. Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II juga siswa diamati aktivitasnya selama mengikuti pembelajaran. Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada tahap ini peneliti menganalisis hasil yang diperoleh dengan melakukan tindakan pada siklus II, karena yang menjadi acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi.

Instrumen penelitian adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Alat penilaian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah alat teknik tes Format tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda 25 angka.

Pelaksanaan Tindakan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahap pelaksanaan tindakan ini adalah memberikan pendidikan kepada siswa kelas. Dalam penelitian ini metode observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu selain sebagai peneliti, peneliti juga berperan sebagai pengajar. Sedangkan yang bertindak sebagai observer adalah teman sebaya yang diminta untuk membantu mengamati kelompok belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Mereka bertugas mengamati proses pembelajaran siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, sehingga satu orang pengamat mengamati pada setiap kelompok. Analisis data dalam PTK bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi upaya guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. dengan demikian, analisis data di PTK dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.31. Teknik analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah data yang telah terkumpul dari berbagai kegiatan penelitian guna memperoleh hasil yang diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari mata pelajaran penelitian atau yang diperoleh melalui evaluasi setelah pembelajaran siklus 1. dan 2 menggunakan daftar kontrol dan membantu menyiapkan wawancara.

Alias ​​data yang digunakan peneliti adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan. Data hasil belajar siswa, selanjutnya data dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu dengan membandingkan ketuntasan belajar pada setiap siklus. Seperti pada penelitian ini peneliti mengukur hasil belajar siswa menggunakan tes pilihan ganda, dimana untuk menguji validitas instrumen peneliti menggunakan rumus sebagai berikut 32. rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah siswa.

37Agus Makmur, Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Menggunakan Metode Problem Based Learning Bagi Siswa SMP NEGERI 10 PADAN GSIDIMPUAN, Jurnal EduTech Vol 2 No.2 September 2016 halaman 7 . d) Hasil belajar siswa. 39Elwis Ramadhan, dkk dalam “Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 181 Pekanbaru”. H. Refleksi merupakan tinjauan kritis terhadap perubahan yang dilakukan baik terhadap siswa, suasana kelas, maupun proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Gambar 1 Siklus PTK Model Hopkins
Gambar 1 Siklus PTK Model Hopkins

DESKRIPSI SETTING PENELITIAN 1. Sejarah SMPN 13 Mataram 1.Sejarah SMPN 13 Mataram

Keadaan saranan dan prasaranan SMPN 13 Mataram

Keadaansiswa SMPN 13 Mataram

Hasil Penelitian

Pembahasan

Menurut Delisle dalam Abidin (2014), model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa saat mempelajari materi pelajaran. Model pembelajaran berbasis masalah ini juga merupakan model pembelajaran yang memberikan pengalaman otentik yang mendorong siswa belajar secara aktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMPN 13 Mataram tahun pelajaran 2019/2020.

Tahap perencanaan yaitu menyusun RPP, tes unjuk kerja dan soal pilihan ganda untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran, keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.

Keterlaksanaan pembelajaran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yaitu Siklus I dan Siklus II yang masing-masing terdiri dari empat langkah. Berdasarkan hasil analisis data pada setiap siklus dapat diketahui bahwa penggunaan pembelajaran siklik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 13 Mataram tahun ajaran 2019/2020 pada materi sistem pernapasan manusia. . Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan pembelajaran konstruktivis memiliki beberapa ciri; siswa dipandang sebagai pemikir yang dapat menghasilkan teori, kegiatan kurikulum lebih mengandalkan sumber data primer dan manipulasi materi, dan siswa banyak belajar dan bekerja dalam kelompok. , dan model pembelajaran Problem-based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang memastikan siswa tahu bagaimana cara belajar.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil siklus I dan siklus II meningkat, dari kesempurnaan individu pada siklus I persentasenya 44% dan pada siklus II 88% meningkat dari siklus I yaitu 44. Pencapaian Ketuntasan ini merupakan hasil keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam memimpin diskusi kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, maupun partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. Peningkatan tersebut terjadi karena siswa mengalami belajar, melakukan aktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan perilaku lainnya, tidak hanya dengan membaca atau mendengarkan ceramah guru, sehingga keterampilan dan hasil belajarnya meningkat.

Berdasarkan analisis peneliti di atas, peneliti dan pengamat merefleksikan bahwa pembelajaran adalah model berbasis masalah. Penerapan model problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan proses berpikir bawaan siswa kelas XI MIPA-1 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran Jurnal Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta Tahun 2016. Demikian pula terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II dengan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar.

Hasil belajar siswa merupakan bagian penting dari proses pembelajaran guna mengetahui seberapa sukses siswa dalam menguasai atau memahami materi yang diajarkan oleh gurunya. Adapun penelitian terdahulu oleh Ristiana Wulan dari (2011) dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran dan kegiatan Biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa43. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 14 Palembang. jurnal pendidikan biologi FKIP Universitas Sriwijaya) p.

PENUTUP

Saran

Pertemuan I

  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
  • Materi Pembelajaran Sistem pernapasan
  • Metode Pembelajaran
  • Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  • PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Tekhnik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Sedangkan respirasi sel adalah proses metabolisme dimana organisme memperoleh energi melalui reaksi antara oksigen dan gula untuk membentuk air. 1. Menanyakan pertanyaan apa dan bagaimana tentang masalah di balik hipotesis dan meminta penjelasan dari setiap masalah. 2. Menggunakan fakta untuk merumuskan urutan proses masa depan dan Menggunakan model/hubungan untuk memperhitungkan kasus yang diamati dan informasi yang dikumpulkan, memprediksi kejadian/peristiwa berdasarkan pengamatan/pengalaman sebelumnya atau pola yang ditentukan dari data terpercaya.

Guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Guru mengevaluasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran Guru membuat rangkuman hasil pembelajaran bersama siswa.

Sekolah : SMPN 13 Mataram

  • Kompetensi Dasar
    • Indikator
  • Metode Pembelajaran
  • Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  • PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Tekhnik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Menanyakan pertanyaan apa dan bagaimana yang berkaitan dengan masalah dibalik hipotesis dan meminta penjelasan dari setiap masalah 2. 8. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menyenangkan 9. Siswa dengan percaya diri mempresentasikan hasil pengamatannya Siswa mengajukan pertanyaan dengan penuh rasa ingin tahu dan percaya diri serta menjawab terhadap presentasi yang diberikan. dari kelompok lain. Beri tanda centang ( ) pada kolom “Ya” jika langkah pembelajaran sudah selesai dan pada kolom “Tidak” jika langkah pembelajaran belum selesai.

3 Meminta siswa untuk merumuskan masalah terkait fenomena yang diamati, kemudian mengajukan pertanyaan terkait masalah yang diajukan. 8 Tunjukkan atau minta perwakilan kelompok siswa untuk secara sukarela hasil diskusi mereka. 9 Mintalah kelompok siswa lain untuk menanggapi hasilnya. 11 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dan memecahkan masalah serta memberikan penguatan. 12 Membuat rangkuman hasil belajar.

3 Lebih dari 90% siswa mempersiapkan diri untuk belajar dengan berdoa atau menyiapkan bukunya 4 Semua siswa mendengarkan persepsi guru. 3 Lebih dari 90% siswa mendengarkan instruksi yang diberikan guru dan kemudian mengingatkan mereka tentang masalah baru yang mereka temui dalam LKS penalaran. 9 Setiap perwakilan kelompok di kelas menanggapi hasil presentasi temannya 10 Lebih dari 80% siswa menilai hasil.

Pertemuan I

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR i. Tekhnik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Maksimum udara yang dapat keluar masuk paru-paru 12. Fungsi selaput lendir hidung adalah untuk.

Gambar

Gambar 1 Siklus PTK Model Hopkins
Tabel 3.6  Kriteria Relialibitas
Tabel  3.4.Kriteria Ketuntasan  individu  39 Interval  Kategori
Diagram hasil belajar

Referensi

Dokumen terkait

Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk mencari penyelesaian dari suatu permasalahan yang berkaitan dengan