PENERAPAN MODEL CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATERI QS. ANNISA AYAT 59
Erny Kurniati SMP Negeri 2 Kota Besi
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi pada peserta didik kelas VII bahwa pada kelas ini mengalami kesulitan memahami bacaan Al-Qur’an, mereka masih kesulitan membaca sesuai makhraj dan kaidah tajwid. berdasarkan itu maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an surah An-nisa/4 :59 dengan penerapan strategi card sort. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan ( Action research) sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Kota Besi Tahun Pelajaran 2023/2024. Dengan jumlah peserta didik 32 orang, laki-laki 16 orang dan perempuan 16 orang. Adapun objek penelitian adalah penerapan Strategi card sort pada pembelajaran PAI QS. An- nisa/4:
59. Simpulan dari penelitian ini adalah strategi card sort dapat meningkatkan kemampuan membaca QS. An-nisa/4: 59 kelas VII SMPN 2 Kota Besi tahun pelajaran 2023/2024. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu, (60,83%), siklus II (88 %).
Kata kunci: Strategi Card sort, hasil belajar, QS. An-nisa/4 :59
Pendahuluan
Yang menjadi tantangan besar bagi guru adalah bagaimana peserta didik mampu menerjemahkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, misalkan bagaimana seorang siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan fasih sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Kendala yang dihadapi biasanya antara lain, kecenderungan peserta didik sudah tidak mau belajar membaca Al-Qur’an dan Islam. hadist setelah lulus SD/MI. Ketika proses pembelajaran di SMP/MTs peserta didik akan dihadapkan pada materi-materi yang berhubungan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist, pada fase ini guru mengalami kesulitan dalam memberikan pembelajaran, itu akan Nampak ketika peserta didik tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan bahkan juga yang tidak bisa mengenal walau satu huruf.
Penggunaan media kartu yang berbasis visual dalam metode card sort dapat mempermudah pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi dengan dunia nyata. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Melvin L. Silberman bahwa
penggunaan kartu yang berdimensi visual dalam pembelajaran dapat meningkatkan ingatan dari 14 hingga 38 persen. (Melvin L.Silberman, 2011).
Metode pembelajaran card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau
mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. (Hisyam Zaini, 2004)
Qur’an Surah An-nisa /4 :59 menjadi salah satu kompetensi dasar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII, dimana salah satu bentuk penilaiannya melalui membaca, dan tingkaat keberhasilan pembelajaran dikatakan berhasil ketika hasil penilaian sesuai dengan indikatornya yaitu mampu membaca QS.An-nisa/4:59 sesuai kaidah tajwid.
Di sini kemudian penulis berusaha untuk merubah skema pembelajaran agar lebih menarik, bukan berarti pembelajaran yang dilaksanakan setiap pertemuan tidak menarik tetapi penulis berusaha untuk lebih menarik dari pada pembelajaran sebelumnya, salah satunya dengan menggunakan metode card sort peserta didik akan lebih tertarik dan terkesan dengan belajar menggunakan card sort. Dan hasilnya cukup berhasil dibandingkan menggunakan metode yang umum dipakai,. Salah satu kelas yang kemudian penulis angkat dalam penelitian ini adalah kelas VII. Pada kelas ini mengalami masalah yang sama yaitu kesulitan memahami bacaan al-Qur’an melalui membaca. Ketuntasan dalam pembelajaran kurang dari 60,83 %, sehingga pada Kompetensi Dasar (KD) ini tidak tuntas, sehingga indicator mampu membaca sesuai kaidah tajwid harus diulang. Penulis mengetahui kendala apa yang menyebabkan KD ini tidak tuntas dan memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik. Dari konteks penelitian tersebut, maka penulis mengambil judul
“Penerapan Model Card Sort Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Al Qur’An Pada Surah AN - Nisa Ayat 59 Dikelas VII SMPN 2 Kota Besi Tahun Pelajaran 2023/2024
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (class action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu tekhnik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Dalam penelitian ini, peneliti sekaligus guru mata pelajaran yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan peserta didik proses pembelajaran sehingga tidak mengganggu dalam penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan , tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
Tekhnik pengumpulan data dalam peneliitian ini adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk
menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002: 149). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual maupun secara klasikal.
Cara penghitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Merekapitulasi hasil tes Menghitung jumlah skor yang tercapai dan presentasenya untuk masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk tekhnis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 78, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara individu mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 70%
2. Menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh guru sendiri selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup dan untuk penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Data penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observasi melalui lembar observasi.
Gambar 1. Tahapan Siklus
Penilaian aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran dapat dipersentasekan dengan rumus :
P
N = X
100 Q
Keterangan = N = Nilai siswa P = skor perolehan Q = skor maksimal 2. Non tes
a. Observasi/ pengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru atau peneliti pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti mencatat semua aktivitas siswa dengan cara memberi tanda ceklis berdasarkan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi QS. An- nisa/4: 59 dan respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan peneliti Adapun aspek yang diamati meliputi :
1. Tingkat keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran QS. An- nisa /4:
59 dengan penerapan metode card sort
2. Respon siswa terhadap cara guru/peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode card sort
3. Respon siswa terhadap metode pembelajarandengan menggunakan strategi card sort
b. Jurnal
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan jurnal untuk megetahui kesan dan pesan siswa selama mengikuti kegiatan peembelajaran. Jurnal tersebut ditulis pada selembar kertas yang merupakan refleksi dari hal-hal yang dirasakan selama proses pembelajaran berlansung. Setelah itu jurnal dikumpulkan dan diserahkan pada peneliti.
Pelaksanaan tindakan dianggap berhasil jika terjadi peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an surah An-nisa/4: 59 menggunakan metode card sort yang ditandai dengan tercapainya Kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Adapun KKM untuk mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII SMP Negeri 2 Kota Besi tahun pelajaran 2023/2024 sesuai hasil keputusan rapat adalah 75.
Fokus penelitian merupakan objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan membaca QS. An-nisa/4:59
Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah keterampilan mengucapkan bunyi ayat ( Q.S An-nisa/4: 59) dengan baik dan benar sesuai tajwid dan makhrajnya, dapat membcanya dengan lancar
2. Strategi Card Sort
metode ini digunakan agar siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, gerakan fisik yang dominan dalam strategi Card sort dapat membantu mendinamisi kelas yang jenuh dan bosan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort pada siklus I, masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan , secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena siswa yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 60,83 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 85%. Untuk itu perlu dilakukan lagi pembelajaran pada siklus 2.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I belum dilakukan secara efektif, hal ini adanya tahapan yang belum dilaksanakan guru secara maksimal. Walaupun demikian data observasi yang ada secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancer, kondusif dan antusias.
Tabel 1.
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Uraian Hasil Siklus I
Nilai Rata - rata Tes formatif 80 Jumlah Siswa yang tuntas belajar 13 Persentase ketuntasan belajar 60,83 %
Gambar 1 Proses Evaluasi Siswa pada Siklus I
Aktivitas guru pada siklus II, ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran strategi card sort memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru ( ketuntasan belajar meningkat dari siklus I ke siklus II) yaitu 76,47 % dan 88 %.
Refleksi Siklus I
Berdasarkan tindakan pada siklus I meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi dapat dilakukan hasil refleksi. Peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pelaksanaan tindakan. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran PBL dengan menggunakan metode card soft, masih belum menunjukkan hasil yang maksimal. Adapun masalah-masalah yang dihadapi antara lain :
1. Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar sebagian besar masih pasif.
2. Beberapa peserta didik yang tidakberani menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
3. Beberapa peserta didik yang berani mengemukakan pendapat.
4. Kerjasama dan keaktivan siswa dalam kelompok perlu lebih ditingkatkan.
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan hasil maksimal. Untuk itu perlu dilaksanakan siklus lanjutan yaitu siklus II dengan beberapa revisi yang didasarkan pada refleksi siklus I.
Tabel 2.
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
Uraian Hasil Siklus II
Nilai Rata - rata Tes formatif 85,15 Jumlah Siswa yang tuntas belajar 15 Persentase ketuntasan belajar 88 %
Gambar 2 Proses Evaluasi Siswa pada Siklus II
Hasil observasi guru dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru mengalami perbaikan dalam setiap siklus kegiatan pembelajaran.
aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas
guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit memberi umpan balik/ evaluasi/ Tanya jawab dimana persentase untuk aktivitas diatas cukup besar.
Berdasarkan Analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PAI pada pokok bahasan QS. An-Nisa/4: 59 demgan strategi card sort yang paling dominan adalah, mendengarkan / memperhatikan penjelaan guru, dan diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Dengan demikian hipotesis awal dari penelitian tindakan kelas ini yang menggunakan strategi card sort dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an sesuai makhraj dan kaidah tajwid.
Kesimpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Besi yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (60,88%), siklus II (88
%). Penerapan strategi pembelajaran card sort terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Besi Aktivitas siswa dalam pembelajaran QS. An-nisa/4 : 59 VII SMP Negeri 2 Kota Besi terlaksana dengan baik sehingga secara rata-rata mencapai kriteria secara klasikal dan sangat aktif.
Referensi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 1993. Tekhnik Penilaian Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2004), h.53 Melvin L.Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia, 2011), edisi revisi, h.169
Silberman, Melvin L. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Pustaka Insan Madani