• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Akad Musyārakah MuntahiyᾹh Bit Tamlīk Pada Pembiayaan Financing Melalui Fintech Syariah Serta Kesesuaianya Dengan Fatwa No.133/Dsn-Mui/X/2019 Tentang Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk Dan Pojk No.10/Pojk.05/2022 Tentang Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : Pt. Alami Fintek Sharia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Akad Musyārakah MuntahiyᾹh Bit Tamlīk Pada Pembiayaan Financing Melalui Fintech Syariah Serta Kesesuaianya Dengan Fatwa No.133/Dsn-Mui/X/2019 Tentang Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk Dan Pojk No.10/Pojk.05/2022 Tentang Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : Pt. Alami Fintek Sharia)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Zaky Fuad dan Iffatin Nur, “Implementasi Akad Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk Dalam Perspektif Maslahah”, dalam Jurnal Ar-Risala, Vol 19, No. Dari penjelasan perbedaan pendapat para ulama di atas, di sisi lain juga terdapat pertentangan dalam pelaksanaan akad musyārakah mutaniyāh bit tamlīk yang terjadi di masyarakat. Meski memiliki berbagai tantangan, para pelaku usaha fintech juga menawarkan berbagai jenis produk syariah kepada investor, salah satunya pembiayaan melalui akad musyārakah mutaniyāh bit tamlīk.

19 Muhammad Mujahiddin, “Peluang dan Tantangan Keuangan Teknologi Syariah di Indonesia”, dalam Munich Personal RePEc Archive Journal, Juli 2019, hal. 22 Irma Mudzalifah, dkk, “Peran Financial Technology dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan pada UMKM di Indonesia, Pendekatan Pembiayaan Syariah”, dalam Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 24 I Wayan Bagus Pramana, dkk., “Peran Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Lembaga Keuangan Non Bank Berbasis Financial Technology”, dalam Jurnal Ilmu Hukum, Vol.02, No. 04 Juni 2014, hal.

26 Egi Arvian Firmansyah dan Mokhamad Anwar, “Islamic Financial Technology (Fintech: Its Challenges and Opportunities), dalam Journal of Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), Vol. Muntahiyāh Bit Tamlīk sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin memiliki aset yang dibiayai untuk melaksanakan pembiayaan akad Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk melalui fintech syariah. Apakah proses dan skema yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI no. 133 Tahun 2019 tentang Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk dan peraturan POJK no. 10 Tahun 2022 tentang Layanan Crowdfunding Berbasis Teknologi Informasi.

Setelah menelaah sejarah beberapa permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis melihat ada hal penting yang perlu diteliti lebih lanjut, oleh karena itu dalam skripsi ini penulis mengangkat judul “Implementasi Akad Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlik Dalam Pembiayaan Melalui Syariah Fintech dan Kepatuhannya terhadap Fatwa No.

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Kelayakan produk pembiayaan melalui layanan Fintechancial Technology Syariah berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Pengalaman Fintech Syariah berdasarkan Peraturan POJK no. 10/POJK.05/2022 tentang Pelayanan Pembiayaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. Pengalaman Fintech Syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI no. 133/DSN-MUI/X/2019 tentang Al-Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk.

Oplev Sharia Fintech med DSN-MUI fatwa No.133/DSN-MUI/X/2019 vedrørende Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan kajian teori sebagai pendahuluan atau pembelajaran dan diharapkan dapat dikaji lebih lanjut untuk penelitian serupa.

Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Nazela Fardana, Nisha Noor Rahmawati, Nur Rohmayaty dan Pravita Salbia (At-Tawasuț 2021) dalam jurnal Ekonomi Islam berjudul Implementasi Produk Layanan Pembiayaan Syariah Berbasis Teknologi Finansial (PT. Investree Radhika Jaya), penelitian ini menjelaskan Fintech Investree sebagai crowdfunding yang menyediakan layanan pembiayaan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. Sedangkan yang membedakan adalah majalah ini membahas tentang regulasi mengenai Fintech atau financial technology sebagai penyedia layanan invoice financing, apakah sudah melakukan praktik pembiayaan sesuai dengan akad yang berlaku. hingga fatwa DSN-MUI No. 117/DSN-MUI/II/2018, sedangkan penulis mengangkat topik produk fintech pembiayaan dengan Akad Musyārakah Muntahiyāh Bit Tamlīk.

Permasalahan kedua berkenaan pelaksanaan akad Al qorḍ pada platform Investree jika dilihat berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. Masalah ketiga berkenaan kesesuaian skim kontrak Wakālah bil Ujrah yang digunakan dalam Investree Syariah telah diteliti berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 113/DSN-MUI/IX/2017 berkenaan Wakālah Bil Ujrah yang termaktub dalam Fatwa DSN-MUI No.

Permasalahan keempat mengenai klasifikasi akad Qarḍ dan Wakālah bil Ujrah yang digunakan pada platform Investree Syariah yang menggunakan konsep anjak piutang dilihat berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhikmah, Zaini Abdul Malik, Shindu Irwansyah (UIN Bandung 2020) dalam Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Bandung dengan judul Review Fatwa DSN No.117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Fintech Berdasarkan Prinsip Syariah untuk Pinjaman layanan online di PT. 32 Nurhikmah, Zaini Abdul Malik, Shindu Irwansyah, “Review Fatwa DSN No.117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Fintech Berdasarkan Prinsip Syariah pada Layanan Pinjaman Online di PT.

33 Nurhikmah, Zaini Abdul Malik, Shindu Irwansyah, “Revisi Fatwa DSN No. 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Fintech Berdasarkan Prinsip Syariah pada Layanan Pinjaman Online di PT.

Metodologi Penelitian

Ammana Fintech Syariah, sedangkan penulis mengangkat topik fintech financing dengan kesepakatan Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk di PT. Karena masih kurangnya penelitian mengenai Analisis Implementasi Akad Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk Dalam Pembiayaan Produk Melalui Layanan Fintech Syariah Dengan Studi Kasus PT. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode wawancara dan observasi mendalam pada platform ALAMI Syariah, sedangkan data tambahan penulis peroleh dari observasi dokumen, jurnal, peraturan perundang-undangan, buku dan karya ilmiah terkait pembiayaan, teknologi keuangan dan Musyarakah. akad Muntahiyah Bit Tamlik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif, yaitu suatu metode atau pendekatan dalam penelitian hukum untuk menganalisis hukum dari sudut pandang norma atau peraturan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memahami isi undang-undang, maksud pembuat undang-undang, serta dampak atau implikasi hukum dari peraturan tersebut.39. Data primer yang digunakan berasal dari lapangan (lokasi penelitian), dengan menggunakan metode wawancara atau observasi dengan cara mewawancarai Bapak. Zuel Fahmi selaku Head of Sharia Compliance dan juga Bapak. Ade Wikasyah sebagai Senior Manager Kepatuhan Syariah dan Pengembangan Proses di PT.

Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan melalui telaah pustaka buku dan jurnal terkait ekonomi syariah, teknologi keuangan dan akad Tamlik Musyarakah Muntahiyah, serta dokumentasi saat wawancara yang dapat mendukung data primer yang ada. Observasi mengacu pada kegiatan mencatat fenomena yang muncul dan mengkaji hubungan antar aspek dan fenomena untuk menghasilkan data yang akurat. Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dari satu pihak atau kelompok secara langsung guna menggambarkan hubungan simetris antara penulis dan narasumber.

Sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian berupa sumber tertulis dan karya monumental yang kesemuanya memberikan informasi bagi proses penelitian.

Sistematika Penulisan

Pengalaman Fintek Syariah dan kepatuhannya terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 10/POJK.05/2022 tentang Pelayanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi, serta Fatwa DSN-MUI No. 133/DSN-MUI/X/2019 tentang musyarakah mutaniyah akad bit tamlik. Fatwa DSN-MUI no. 133/DSN-MUI/X/2019 tentang Musyarakah Muntahiyah Bit Tamlik, https://dsnmui.or.id/cepat/fatwa/page/2/. Alwi, Ahmad Basori, “Keuangan Berbasis Teknologi Informasi (Fintech) Syariah,” dalam Jurnal Al-Qanun, Vol.21, No. 2 Desember 2018.

Aziz, Abdul dkk “Sinergi Perbankan dan Teknologi Finansial: Upaya Menuju Inklusifitas Keuangan Bagi Masyarakat Unbankable”, dalam Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol.17 No.1, Maret 2020 Azmi, S A. Darmawanysah, Trisna Taufik dan Yani Aguspriyani, “Penerapan Fintech Syariah di PT Investree Direvisi Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No: 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Pelayanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah”, dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3 No.2, 2019. Fuad , A. Zaky dan Iffatin Nur, “Penerapan Akad Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk Dalam Perspektif Maslahah”, dalam Jurnal Ar-Risala, Vol 19, No.

Mulyana, Iwan, “Analisis Implementasi Pendanaan Syariah dengan Akad Musyārakah oleh Fintech Syariah (Studi Kasus Pendanaan Agribisnis Horenzo di PT. Ammana Fintech Syariah)”, dalam Jurnal Manajemen Ekonomi dan Akuntansi, Vol. Pramana, I Wayan Bagus, dkk., “Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Pengawasan Lembaga Keuangan Non Bank Berbasis Financial Technology”, dalam Jurnal Ilmu Hukum, Vol.02, No.04, Juni 2014. Salekha, Fitri, “Analisis Invoice Financing pada Fintech Syariah (PT. ALAMI Fintek Syariah)”, dalam Jurnal Al-Madaris, Vol.

Santi, Ernama dkk, “Otoritas Jasa Keuangan Pengawasan Teknologi Finansial”, në Jurnal Hukum Diponogoro, Vol.6 Nr.3, 2017.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melihat hasil analisis pada BAB IV, penulis menyimpulkan beberapa hal untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut. Alami Fintek Sheria telah memenuhi Peraturan POJK No. 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pembiayaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, baik dari segi dokumen maupun tata kelola, serta telah mengikuti peraturan otoritas jasa keuangan terkait dengan layanan pembiayaan. berbasis teknologi informasi. . Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian mengenai Pembiayaan dengan akad Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk di fintech ALAMI sudah sesuai dengan fatwana DSN-MUI No.133/DSN-MUI/X/2019 tentang Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk karena akad yang mengikat dan sudah ada jelas terbagi antara ALAMI dan pemodal yang menggunakan akad wakalah, sedangkan ALAMI dan penerima manfaat menggunakan akad Musyārakah Muntahiyah Bit Tamlīk.

Saran

Basuki, Ferry Hendro dan Hartina Husein “Analisis SWOT Teknologi Finansial Dalam Dunia Perbankan di Kota Ambon (Survei Pada Perbankan di Kota Ambon”, dalam Jurnal Manis Universitas Pattimura Ambon, Vol.2 No.1, Januari 2018 Fardana, Nazela, Nisha Noor Rahmawati, Nur Rohmayaty dan Pravita Salbia, “Implementasi Produk Layanan Pembiayaan Syariah Berbasis Financial Technology (PT. Investree Radhika Jaya)”, dalam Jurnal At-Tawasuț, Vol. Tantangan dan Prospeknya”, dalam Jurnal Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora (ASSEHR), Vol.

Hikmah, Muhammad, Tingkat Minat Masyarakat Muslim terhadap Bank Syariah, dalam Jurnal Pusdiklat Keuangan Yogyakarta, Vol. 4, No. Mulida, Sri, Ahmad Hasan dan Masyitah Umar, “Implementasi Akad Pembiayaan Qarḍ dan Wakālah bil Ujrah pada Platform Fintech Lending Syariah Ditinjau Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Fatwa DSN-MUI”, dalam At-Tijāri Jurnal, Jil. . Novitarani, Anisah and Ro'fah Setyowati, “Analisis Shariah Crowdfunding Berdasarkan Prinsip Shariah Compliance dan Implementasinya pada Produk Perbankan Syariah”, dalam Jurnal Al Manāhij, Vol.

Nurhikmah, Zaini Abdul Malik, Shindu Irwansyah, “Review Fatwa DSN no. 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Pelayanan Fintech Berdasarkan Prinsip Syariah pada Layanan Pinjaman Online pada PT. Setiawan, Romi Aditio, “Perdagangan Uang dan Muamalahnya dalam Islam”, Jurnal Al-Intaj, Vol.2, No. 2 September 2016. ALAMI Syariah, Bagaimana skema account financing di ALAMI https://p2p. alamisharia.co .id/id/invoicefinancing (diakses 6 Mei 2023).

Andi Kartiko, "New Bank-Fintech Business Model and Digital Economy", i Kompas Newspaper, Jakarta, 18. april 2017 Interview med Head of Sharia Compliance, Zuel Fahmi, Jakarta, 26.

Referensi

Dokumen terkait

Refinancing dalam BNI Syariah disebut Top Up yang menggunakan akad murabahah/ba’i, namun pada pembiayaan ulang (refinancing) Menurut Fatwa DSN MUI menggunakan akad

"Contradictive Istinbath Akad Murabahah Law Bil of Sharia Financing Time", Li Falah : Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, 2020 Publication ipi.portalgaruda.org Internet Source