“PENERAPAN MYSQL WORKBENCH DALAM ADMINISTRASI BASIS DATA UNTUK SISTEM PENYURATAN”
UJIAN AKHIR SEMESTER ADMINISTRASI BASIS DATA
Dosen Pembimbing:
ANDRIANI PUTRI, S.Kom., M.Sc.
Disusun Oleh:
Muhammad Kamil 2105903040003
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2023
ABSTRACT
The use of MySQL Workbench in managing a database for the book lending system.
The main objective is to create and implement an effective and efficient database using MySQL Workbench, as well as to address issues that arise during the process. The research methodology involved processing data from Borrower, Book, and Employee tables.
Statistical analysis, performance evaluations, and hypothesis testing were conducted. The results of the research show that the designed database system is capable of handling data neatly and meeting the needs of the book lending system. Database design includes creating tables and attributes, and providing appropriate values and access for each user.
Performance evaluation of MySQL Workbench indicates that database administration has become easier and more efficient, offering considerable benefits in managing the book lending system data.
Keywords: MySQL Workbench, Database Administration, Book Lending System, SDLC, Efficiency, Effectiveness.
ABSTRAK
Penggunaan MySQL Workbench untuk mengelola basis data untuk sistem peminjaman buku Tujuan utama adalah membuat dan menerapkan database yang efektif dan efisien menggunakan MySQL Workbench, serta mengatasi masalah yang muncul selama proses tersebut. Metodologi penelitian meliputi pemrosesan data dari Tabel Peminjam, Buku, dan Pegawai. Analisis statistik, evaluasi performa, dan pengujian hipotesis dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem database yang dirancang mampu menangani data dengan baik dan memenuhi kebutuhan sistem peminjaman buku. Perancangan database mencakup membuat tabel dan atribut, serta memberikan nilai dan akses yang sesuai untuk masing-masing pengguna. Evaluasi kinerja MySQL Workbench menunjukkan bahwa administrasi basis data menjadi lebih mudah dan efisien, yang menawarkan keuntungan besar dalam manajemen data sistem peminjaman buku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ujian akhir semester dalam penyusunan laporan yang berjudul “Penerapan MySQL Workbench dalam Administrasi Basis Data untuk Sistem Penyuratan”
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Andriani Putri, S.Kom., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Administrasi Basis Data dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna khususnya kepada saya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Alue Peunyareng, 9 Desember 2023 Penulis
Muhammad Kamil
DAFTAR ISI
ABSTRACT...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Identifikasi Masalah...2
1.3 Rumusan Masalah...2
1.4 Tujuan Masalah...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4
2.1 Administrasi Basis Data...4
2.2 Perancangan Basis Data...4
2.3 Database Lifecycle (DBLC)...5
2.4 MYSQL...5
2.5 MySQL Workbench...6
BAB III METODELOGI PENELITIAN...7
3.1 Pendekatan Penelitian...7
3.2 Desain Penelitian...7
3.3 Pengumpulan Data...8
3.4 Analisis Data...9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...10
4.1 Database Peminjaman Buku...10
4.2 Perancangan Database Menggunakan Mysql Workbench...11
BAB V KESIMPULAN...31
DAFTAR PUSTAKA...32
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam era digital saat ini, pengelolaan data menjadi aspek kritikal yang menentukan efisiensi dan efektivitas operasional sebuah organisasi. Administrasi basis data, khususnya dalam konteks sistem penyuratan, memegang peranan penting dalam memastikan integritas, keamanan, dan ketersediaan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan komunikasi internal maupun eksternal. MySQL Workbench, sebagai alat bantu dalam administrasi basis data, menawarkan berbagai fitur yang mendukung desain, pengembangan, dan pemeliharaan basis data yang robust dan skalabel [1].
Penggunaan sistem manajemen basis data (DBMS) seperti MySQL Workbench memungkinkan organisasi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem penyuratan tradisional. Sistem berkas konvensional sering kali tidak mampu menangani kompleksitas dan volume data yang terus meningkat, serta kurangnya mekanisme untuk memastikan integritas dan konsistensi data. MySQL Workbench menyediakan antarmuka yang intuitif untuk merancang skema basis data, mengelola data, dan melakukan query dengan menggunakan SQL, yang merupakan bahasa standar dalam operasi basis data relasional [2][5].
Dalam konteks sistem penyuratan, administrasi basis data yang efektif dapat mengoptimalkan proses pencatatan, pelacakan, dan pengarsipan surat masuk, keluar dan arsip. Hal ini memungkinkan organisasi untuk meningkatkan akurasi data, mempercepat proses pencarian dan pengambilan informasi, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku [3]. Dengan demikian, penerapan MySQL Workbench dalam administrasi basis data menjadi kunci dalam transformasi digital sistem penyuratan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
I.2 Identifikasi Masalah
I.3 Rumusan Masalah
I.4 Tujuan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Administrasi Basis Data
Administrasi basis data adalah proses penting yang mencakup berbagai tugas seperti ntuk mengelola dan memelihara sistem basis data. Administrasi Basis Data melibatkan perencanaan, desain, implementasi, dan pemeliharaan basis data untuk memastikan keberlanjutan, ketersediaan, keamanan, dan kinerja optimal dari sistem basis data [1].
Perencanaan basis data melibatkan identifikasi kebutuhan organisasi atau sistem yang menggunakan basis data. Hal ini meliputi pemahaman terhadap jenis data yang akan disimpan, struktur basis data yang akan digunakan, dan kebutuhan akses dan keamanan data.
Perencanaan juga melibatkan pemilihan teknologi dan perangkat lunak yang tepat untuk mengelola basis data [1].
Dalam Administrasi Basis Data, penting untuk memastikan bahwa basis data tetap konsisten, tersedia, dan aman. Administrasi Basis Data juga melibatkan pemulihan data jika terjadi kegagalan sistem, baik itu kegagalan perangkat keras maupun perangkat lunak.
Administrasi Basis Data juga berperan dalam mengatur hak akses pengguna, memastikan integritas data, dan mengelola backup dan pemulihan data [1].
Dengan melakukan Administrasi Basis Data yang baik, organisasi atau sistem dapat memastikan bahwa basis data mereka berfungsi dengan baik, data tersedia secara konsisten, dan informasi yang diperlukan dapat diakses dengan cepat dan aman. Administrasi Basis Data juga membantu dalam menjaga keamanan data dan mencegah kehilangan atau kerusakan data yang berpotensi merugikan organisasi atau system [1].
II.2 Perancangan Basis Data
Pemodelan data, normalisasi, dan desain fisik basis data adalah semua bagian dari proses perancangan basis data, yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data dengan baik.
Pemodelan data adalah proses mengidentifikasi dan menggambarkan entitas, atribut, dan hubungan antar entitas yang ada dalam basis data. Proses ini dapat menggunakan diagram Entity-Relationship (ER) untuk menggambarkan entitas dan hubungan antar entitas.
Tujuan pemodelan data adalah untuk menentukan struktur basis data yang tepat untuk memenuhi kebutuhan data.
Perancangan basis data yang baik dapat meningkatkan kinerja sistem, mengurangi redundansi data, dan memastikan integritas dan keamanan data [2].
II.3 Database Lifecycle (DBLC)
Siklus Hidup Basis Data (DBLC) adalah serangkaian tahapan yang terlibat dalam pengembangan, implementasi, dan pengelolaan basis data. Tahap-tahap yang termasuk dalam DBLC adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan: Menentukan kebutuhan bisnis dan pengguna serta merencanakan strategi pengembangan basis data.
2. Analisis Kebutuhan: Pemahaman menyeluruh tentang proses dan kebutuhan data bisnis, termasuk identifikasi entitas, karakteristik, dan hubungannya.
3. Desain: Pemodelan data, normalisasi, dan desain fisik termasuk dalam perancangan struktur dan skema basis data.
4. Implementasi: Membangun dan mengatur basis data, membuat tabel, indeks, dan hubungan, serta mengatur hak akses dan mengelola backup.
5. Uji: Uji dan validasi basis data untuk fungsionalitas, kinerja, dan keamanan.
6. Operasi: Penggunaan dan pengelolaan basis data sehari-hari, termasuk pengelolaan basis data.
7. Pemeliharaan: Pemantauan dan pemeliharaan teratur termasuk meningkatkan kinerja dan menangani perubahan yang dibutuhkan perusahaan.
Dengan menggunakan pendekatan sistematis DBLC, organisasi dapat memastikan bahwa basis data mereka beroperasi dengan baik, data tersedia secara konsisten, dan informasi yang diperlukan dapat diakses dengan cepat dan aman.
II.4 MYSQL
RDBMS yang populer dan open-source adalah MySQL. MySQL menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam basis data. Ini melakukan operasi seperti pengambilan, penyisipan, pembaruan, dan penghapusan data dengan menggunakan bahasa pertanyaan SQL (Bahasa Pertanyaan Struktural). MySQL dapat digunakan dalam banyak aplikasi, mulai dari aplikasi web hingga aplikasi bisnis yang rumit. MySQL memiliki fitur yang kuat, termasuk dukungan untuk transaksi, indeks, keamanan, dan replikasi data. MySQL juga mendukung berbagai platform sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan macOS. Popularitasnya dan dukungan komunitas yang luas telah membuatnya menjadi salah satu RDBMS yang paling populer di dunia [4].
II.5 MySQL Workbench
MySQL Workbench adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan mengelola basis data MySQL. Dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan, MySQL Workbench memungkinkan Anda melakukan berbagai tugas yang terkait dengan basis data, seperti merancang skema basis data, membuat dan mengelola tabel, menjalankan perintah SQL, mengoptimalkan kueri, dan melakukan pemantauan dan pemeliharaan basis data [4].
MySQL Workbench memiliki fitur pemantauan kinerja yang memungkinkan pengguna melihat dan menganalisis kinerja basis data, serta melakukan penyisipan, pembaruan, dan penghapusan data dengan antarmuka yang mudah digunakan. Dengan fitur pemodelan visual, pengguna dapat dengan mudah membuat dan mengubah struktur basis data [4].
Selain itu, MySQL Workbench membantu pengembangan aplikasi dengan menyediakan fitur pemrograman seperti editor SQL, debugger, dan integrasi dengan bahasa pemrograman seperti Python. MySQL Workbench dapat diinstal pada berbagai platform sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan macOS [5].
MySQL Workbench menjadi alat yang sangat berguna bagi pengembang dan administrator basis data untuk mengelola dan mengoptimalkan basis data MySQL karena
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
III.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan MySQL Workbench dalam administrasi basis data, khususnya sistem penyuratan. Penelitian ini akan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai penggunaan MySQL Workbench dalam praktik administrasi basis data pada sistem penyuratan.
Metode kualitatif ini akan membantu menentukan kebutuhan sistem, membuat sistem basis data yang tepat, dan memulai sistem dengan MySQL Workbench.
III.2 Desain Penelitian
Studi ini mempelajari konsep dasar administrasi basis data dan penggunaan MySQL Workbench sebagai alat pengembangan sistem melalui kerangka kerja yang sistematis dan terorganisir yang digunakan dalam desain penelitian ini. Observasi dan wawancara langsung digunakan untuk melakukan analisis sistem saat ini untuk menemukan kekurangan dan kebutuhan yang diperlukan. Hasil analisis tersebut, yang mencakup kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, digunakan untuk menentukan kebutuhan fungsional dan non- fungsional sistem.
Untuk tujuan penelitian ini, proses desain penelitian diubah sebagai berikut:
1. Penentuan Kebutuhan: Penelitian ini menentukan kebutuhan sistem administrasi surat yang kuat dan efisien yang mendukung fungsi sistem dengan MySQL Workbench.
2. Penetapan Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan sistem manajemen surat dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari dokumen. Metode evaluasi dan variabel digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem.
3. Pengembangan dan Desain Database: Ini dilakukan menggunakan MySQL Workbench. Ini termasuk membuat skema database, mengidentifikasi hubungan antar tabel, dan normalisasi tabel untuk mencegah redundansi.
4. Pengujian: Sistem diuji dengan metode whitebox, blackbox, dan beta untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan baik dan sesuai kebutuhan pengguna.
5. Implementasi: Sistem digunakan di lingkungan kerja nyata untuk memungkinkan pengguna berinteraksi dan memberikan umpan balik untuk perbaikan.
6. Evaluasi dan Iterasi: Dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dibuat sesuai dengan tujuan penelitian dan untuk meningkatkan efisiensi administrasi surat.
III.3 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui berbagai metode untuk memenuhi kebutuhan analisis sistem peminjaman buku, yang digunakan MySQL Workbench, antara lain:
1. Observasi sistem saat ini untuk mendapatkan pemahaman tentang prosedur
2. Untuk memahami kebutuhan dan masalah pengelolaan data, temui administrator sistem dan pustakawan.
3. Lihat panduan pengguna, spesifikasi teknis, dan laporan operasional sistem untuk memahami struktur data dan fungsi.
4. Studi ilmiah penting untuk memahami teknik manajemen database terbaik dan penggunaan MySQL Workbench.
5. Analisis data sekunder, termasuk data pengguna yang ada, data buku, dan data transaksi, untuk mengevaluasi kinerja dan menemukan area perbaikan.
Sistem yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan efisiensi manajemen database dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari MySQL Workbench.
III.4 Analisis Data
Setelah pengumpulan data selesai, Analisis data penelitian ini melibatkan proses data dari Tabel1: Peminjam, Tabel2: Buku, dan Tabel3: Pegawai. Langkah-langkah ini meliputi:
1. Pemrosesan Data: Membersihkan dan mempersiapkan data untuk analisis.
2. Analisis Statistik: Mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antar variabel.
3. Evaluasi Performa: Mengevaluasi performa sistem berdasarkan metrik tertentu.
4. Pengujian Hipotesis: Menguji apakah MySQL Workbench memberikan peningkatan signifikan dalam skema basis data peminjaman buku.
5. Analisis Kualitatif: Memahami persepsi dan pengalaman pengguna sistem peminjaman buku.
6. Pengambilan Kesimpulan: Melakukan kesimpulan mengenai efektivitas sistem yang dikembangkan dengan MySQL Workbench.
7. Rekomendasi: Membuat saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem lebih lanjut berdasarkan kesimpulan.