• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALAMAN PASIEN DENGAN VERTIGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGALAMAN PASIEN DENGAN VERTIGO"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menjadi masalah bagi sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja; hari ini terjadi, besok hilang, namun ada kalanya vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata lelah, dan makan atau minum tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak ada hubunganya dengan perubahan - perubahan organ di dalam otak. Otak sendiri sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo tidak disebabkan kerusakan di dalam otak. Namun, dapat menyebabkan ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau pembuluh darah besar, dan di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan ketika seorang yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya timbul maka dapat mengakibatkan terjadinya cedera (Junaidi, 2013).

(2)

2

Pada pervalensi angka kejadian vertigo perifer (BPPV) di Amerika Serikat sekitar 64 dari 100.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita (64%). BPPV diperkirakan sering terjadi pada rata-rata usia 51-57 tahun dan jarang pada usia di bawah 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala. Sedangkan pada tahun 2008 di Indonesia angka kejadian vertigo sangat tinggi sekitar 50% dari orang tua yang berumur 75 tahun. Hal ini juga merupakan keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek kesehatan. Pada umumnya vertigo ditemukan 4-7 persen dari keseluruhan populasi dan hanya 15 persen yang diperiksakan ke dokter (Dewanto, 2009). Pada studi pendahuluan yang dilakukan secara sederhana oleh peneliti, dari jumlah penduduk kota Malang pada tahun 2013 sekitar 835.082 jiwa, dan tercatat pada tahun 2012-2013 sebanyak 1643 orang menderita vertigo (19%). Data tersebut didapatkan pada rekap data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan kota Malang yang diperoleh dari rekap medis seluruh Puskesmas diwilayah kota Malang.

(3)

3

Pada saat di dalam otak memproses data-data dan menggunakan informasi untuk melakukan penilaian dengan cepat terhadap kondisi pada kepala, badan, sendi dan mata. Akan melibatkan tiga sistem sensoris dan otak, bila berfungsi dengan baik hasil akhirnya adalah sistem keseimbangan yang sehat. Ketika sistem keseimbangan tidak berfungsi, kita dapat menyusuri masalah kembali pada suatu gangguan dari salah satu dari ketiga sistem sensoris atau pemroses data (otak). Masalah-masalah dari tiap-tiap area tersebut berhubungan dengan sistem-sistem sensoris ini atau otak. Fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal atau dalam kondisi tidak fisiologis, bisa juga karena ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri atau berjalan dan gejala lainnya (Yatim, 2004)

(4)

4

tersebut penderita juga disarankan perbanyak istirahat terutama tidur (Yatim, 2004).

Sangat sering sekali penderita yang mendatangi klinik kesehatan dengan mengunakan kata yang tidak sesuai dengan arti yang lazim difahami oleh seorang tenaga medis. Kata yang sering digunakan oleh penderita untuk mendeskripsikan kondisinya misalnya: puyeng, sempoyongan, mumet, pening, pusing tujuh keliling, rasa mengambang, kepala rasa enteng, rasa melayang. Oleh karenanya tenaga medis harus meminta agar penderita mengemukakan keluhannya secara rinci dan jelas. Hal ini penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Misalnya apa yang dimaksud penderita bila ia mengeluhkan rasa mumet, rasa sempoyongan, dan merasa puyeng. (Lumbantobing, 2004).

(5)

5

Peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus berdasarkan beberapa pertimbangan : (1) Dengan pendekatan studi kasus, memberikan peneliti kesempatan untuk mengeksplorasi atau menggambarkan fenomena didalam konteks dengan menggunakan berbagai sumber data, (2) Vertigo merupakan pengalaman yang unik, masing-masing individu dapat berbeda dalam menghadapi dan dampak yang dirasakan, sehingga sumber data mungkin tidak hanya terbatas pada: dokumentasi, catatan arsip, wawancara, respon fisik, pengamatan langsung, dan peserta-observasi. Namun semuanya saling menggisi agar mampu menggali keunikan pengalaman dari masing-masing partisipan.

1.2 Rumusan Masalah

Vertigo pertama kali berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar dan igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang secara definitive merupakan ilusi bergerak, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya hal seperti ini jika sering terjadi berulang-ulang akan menganggu kehidupan penderita (Junaidi, 2013).

(6)

6

screaning seperti itu dapat diterapkan pada pasien yang menderita vertigo atau pusing. Mereka memfokuskan upaya pada diferensiasi diagnosis yang paling umum pada vertigo jinak paroxysmal positional vertigo (BPPV), penyakit Meniere (MD), migrain vestibular (VM) dan fobia vertigo postural (PPV) karena keempat diagnosa mencakup sekitar 54% dari semua pasien disitu. Screning ini dikembangkan dengan menganalisis kuesioner yang lebih besar, yang diberikan kepada pasien yang diklinik departemen neurologi dari Munich Universitas, pusat tersier untuk gangguan vertigo. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari suatu penelitian kualitatif dengan pendekatan case study.

Berdasarkan rincian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimana pengalaman penderita vertigo dalam

menghadapi kondisinya”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman hidup penderita vertigo dalam menghadapi kondisinya.

1.3.1 Tujuan Khusus

a. Memperoleh gambaran tentang pengalaman penderita vertigo dalam mendeskripsikan kondisinya.

(7)

7

c. Mengidentifikasi bagaimana cara seorang penderita vertigo agar gejalanya tidak kambuh.

d. Memperoleh gambaran tentang penyebab vertigonya timbul.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Karya tulis akhir ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi sebenarnya. Penderita Vertigo dalam menghadapi kondisinya baik sebelum, ketika, atau sesudah gejalanya timbul. Sehingga penderita vertigo serta orang-orang disekitarnya dapat menggetahui penanganan yang tepat bagi seorang penderita vertigo.

b. Bagi Pelayanan Keperawatan

Dapat mengembangkan sistem pelayanan kesehatan untuk penderita vertigo sehingga diharapkan penanganan yang cepat dan tepat untuk penderita.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai masukan bagi masyarakat untuk memperbaiki persepsinya tentang perbedaan sakit kepala vertigao dengan sakit kepala biasa. Agar masyarakat juga tahu cara yang tepat untuk menangani penderita vertigo.

1.5 Keaslian Penelitian

(8)

8

1. Heru Andriawan (2012) pada Sistem Pakar Diagnostik Vertigo Dengan

Method Forwad dan Backward Chaining di wilayah Rungkut Madya Gunung

Anyar Surabaya, dengan subyek rentang usia 11-60 tahun. Penelitian ini menggunakan metode ilmu artificial intelligence bertujuan untuk membuat program aplikasi diagnosa penyakit vertigo yang terkomputerisasi serta berusaha menggantikan dan menirukan proses penalaran dari seorang ahlinya atau pakar dalam memecahkan masalah spesifikasi, dengan kata lain dapat dikatakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuan ilmu tersebut tersimpan di dalam suatu system database.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah subyek, metode, dan tempat penelitiannya. Pada penelitian ini subyek akan digunakan adalah penderita vertigo disekitar wilayah Malang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari penderita vertigo apa adanya sesuai dengan kenyataan dan bukan menjelaskan atau menganalisanya.

2. Hardiyanti Ari Wiranita (2010) dengan judul Hubungan Antara Otitis Media Supuratif Kronis Dengan Terjadinya Vertigo Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien otitis media supuratif kronik di poli THT-KL RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

(9)

9

pendekatan studi kasus, tempat serta sempel yang di ambil adalah penderita vertigo yang berada di wilayah Kota Malang.

3. Helmin Tria (2014) Dengan Judul Pemberian Canality Resposition Treatment (CRT) Terhadap Penurunan Gangguan Keseimbangan Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Vertigo Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Karanganyar, pada penelitian ini mengunakan metode desain analitik Pre Eksperimental,one group pre and post test yaitu Mencari pengaruh sebab akibat dengan cara memberi perlakuan pada obyek. Sampel pada penelitian ini adalah Ny. S Dengan Vertigo Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Karanganyar.

(10)

i

PENGALAMAN PASIEN DENGAN VERTIGO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

LUTFI AGUNG PRIAMBODHO

201110420311065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(11)
(12)
(13)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lutfi Agung Priambodho

Nim : 201110420311064

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : PENGALAMAN PASIEN DENGAN VERTIGO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Malang, April 2015 Yang membuat pernyataan,

Lutfi Agung Priambodho

(14)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengalaman Pasien Dengan Vertigo”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Bapak Faqih Ruhyanuddin, M.Kep, Sp.KMB selaku Dosen pembimbing I, yang

dengan sabar memberikan masukan dan bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini

4. Ibu Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing II, yang dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini. 5. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns., M.Kep dan Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns.,

MNS sebagai penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melengkapi tugas akhir ini.

(15)

vi

7. Kepala Puskesmas Janti Kota Malang beserta jajarannya yang telah mengizinkan dan membantu peneliti dalam proses pelaksanaan penelitian.

8. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

9. Laras Frestyawangi Wasitin S.Kep dan Teman-teman PSIK 2011 B serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 15 April 2015

(16)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... vii

Abstrack ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Skema ... xii

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Vertigo ... 10

2.1.1 Definisi Vertigo ... 10

2.1.2 Penyebab Gangguan Keseimbangan Pada Vertigo ... 11

2.1.3 Patofisiologis ... 13

2.1.4 Klasifikasi Vertigo ... 15

2.1.4.1 VertigoSistematis Atau Vestibular ... 15

2.1.4.2 Penyebab VertigoAkibat Kelainan Patologis ... 20

2.1.5 Beberapa Kelainan Dengan Gejala Vertigo ... 21

(17)

x

2.1.7 Pengaruh Gejala Vertigo Pada Kondisi Fisik Atau Psikis .... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Rancangan Penelitian ... 31

3.2 Populasi ... 33

3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 34

3.4 Etika Penelitian . ... 34

3.5 Prosedur Pengumpulan Data ... 37

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ... 39

3.7 Manajemen dan Analisa Data ... 40

3.7.1 Manajemen Data ... 40

3.7.2 Analisa Data Penelitian ... 41

3.8 Keabsahan Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 46

4.1 Karakteristik Partisipan ... 46

4.2 Analisa Tema ... 49

4.2.1 Keluhan Vertigo Timbul Secara Tiba-Tiba ... 50

4.2.2 Stress Fisik dan Psikologi Menyebabkan Kekambuhan ... 52

4.2.3 Ketidaknyamanan Fisik Dampak dari Vertigo ... 54

4.2.4 Penderita Vertigo dapat Mengalami Cidera Fisik ... 56

4.2.5 Mengupayakan Menurunkan Keluhan Vertigo ... 58

4.2.6 Vertigo Berpengaruh Terhadap Kehidupan Penderita ... 59

4.2.7 Mendapatkan Dukungan dari Orang Terdekat ... 60

4.2.8 Mengidentifikasikan Adanya Perubahan Tanda-Tanda Vital ... 60

BAB V PEMBAHASAN ... 62

5.1 Interpretasi Hasil ... 62

5.1.1 Keluhan Vertigo Timbul Secara Tiba-Tiba ... 63

5.1.2 Stress Fisik dan Psikologi Menyebabkan Kekambuhan ... 65

5.1.3 Ketidaknyamanan Fisik Dampak dari Vertigo ... 66

5.1.4 Penderita Vertigo dapat Mengalami Cidera Fisik ... 67

5.1.5 Mengupayakan Menurunkan Keluhan Vertigo ... 68

5.1.6 Vertigo Berpengaruh Terhadap Kehidupan Penderita ... 69

(18)

xi

5.1.8 Mengidentifikasikan Adanya Perubahan ... 71

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 72

5.3 Implikasi Hasil Penelitian ... 74

5.3.1 Implikasi Bagi Pelayanan Keperawatan ... 74

5.3.2 Implikasi Bagi Pendidikan Keperawatan ... 74

5.3.3 Implikasi Bagi Penelitian Selanjutnya ... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

6.1 Simpulan ... 76

6.2 Saran ... 76

6.2.1 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan ... 77

6.2.2 Bagi Pendidikan Keperawatan ... 77

6.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 84

(19)

xii

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Langkah Analisis Data ... 43

Skema 4.1 Keluhan Vertigo Timbul Secara Tiba-Tiba ... 50

Skema 4.2 Stress Fisik Dan Psikologi Menyebabkan Kekambuhan ... 52

Skema 4.3 Ketidak Nyamanan Fisik Dampak Dari Vertigo ... 54

Skema 4.4 Penderita Vertigo Dapat Mengalami Cidera Fisik ... 56

Skema 4.5 Mengupayakan Menurunkan Keluhan Vertigo ... 58

Skema 4.6 Vertigo Berpengaruh Terhadap Kehidupan Penderita ... 59

Skema 4.7 Mendapatkan Dukungan Dari Orang Terdekat ... 60

(20)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beberapa Jenis Vertigo Yang Berasal Dari Kelainan Sentral ... 16

Tabel 2.2 Beberapa Jenis Vertigo yang Berasal Dari Kelainan Perifer ... 19

Tabel 2.3 Gejala Yang Membedakan Vertigo Sentral Dan Perifer ... 20

Tabel 2.4 Penyebab Vertigo Serta Lokasi Lesi ... 20

Tabel 2.5 Keluhan Yang di Kemukakan Oleh Penderita VPB Serta Frekuensinya 26 Tabel 2.6 Obat-Obatan Yang Digunakan Pada Terapi Simptomatik Vertigo (Sedatif Vestibuler) ... . 26

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Berdasarkan Usia, Dan Lamanya Menderita Vertigo ... . 48

(21)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(22)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 Surat Tugas Studi Pendahuluan Dinkes Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 5 Daftar Panduan Pertanyaan

(23)

78

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Muhammad. (2013). Diagnosis Vertigo. Makalah Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin Makassar

Andriawan, Heru. (2012). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Vertigo Dengan Metode Forward Dan Backward Chaining. Skripsi. Universitas Pembangun Nasional Veteran

Bayer, Otmar, et al. (2010). Diagnotic Indices For Vertiginous Diseases. Journal BMC

Neurology 2010; 10 (98)

Baxter & Jack. (2008). Qualitative Case Study Methodology: Study Design and Implementation for Novice Researchers. The Qualitative Report Volume 13 Number 4

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002

Creswell. John W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dewanto, George et al. (2009). Panduan Praktis Diangnosis & Tata Laksana Penyakit

Saraf . Jakarta : EGC

Edward, Yan dan Roza, Yelvita. (2014). Diagnosis dan Tatalaksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Horizontal Berdasarkan Head Roll Test. Jurnal Kesehatan Andalas 3:1

Eni Sumarliyah, Sukadiono, dan Siti Sofiyah. (2012). Pengaruh Senam Vertigo Terhadap Keseimbangan Tubuh Pada Pasien Vertigo di RS SITI KHODIJAH SEPANJANG. Jurnal Penelitian

Joesoef & Kusumastuti. (2006). Neoro-Otologi Klinis Vertigo. Airlangga University Press: Surabaya

Junaidi, Iskandar. (2013). Sakit Kepala, Migrain dan Vertigo Edisi Revisi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

Lumbantobing, S.M. (2001). Vertigo. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

_______________. (2004). Gangguan Neurologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Mundhenke, Markus. (2010). Vertigo: A Common Problem in Clinical Practice.

Journal of Biomedical Therapy Volume 4 No 2

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

(24)

79

Peery & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta:EGC

Post, Robert, et al. (2010). Dizziness: A Diagnostic Approach. American Academy Family Physicians Vol 82 : 4

Polit DF, and Tatano Beck C (2012) Nursing ResearchGenerating and Assessing Evidence

for Nursing Practice. Ninth Edition. Lippincott Williams and Wilkins,

Philadelphia PA.

Purnamasari, Putu Prida. (2011). Diagnosis dan Tatalaksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). Jurnal Universitas Udayana / Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

Putra, Sitiatava Rizema. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: D-Medika

Rohmad. (2008). Pengobatan Chi Kung Terhadap Penderita Vertigo (Studi Analisis

di Pondok Pesantren Jam’iyah Dikir Asmaul Husna wa Tahfidzul Qur’an “Al Manshuriyah” Sawah Besar Gayamsari Semarang). Skripsi. Fakultas Ushuluddin Institusi Agama Islam Negeri Walisongso

Sri Widayanti. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf Edisi Pertama. Surakarta: BEM Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Press, pp: 39-49

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Tria, helmin. (2014). Pemberian Canalit Reposition Treatment (CRT) Terhadap Penurunan Gangguan Keseimbangan Pada Asuhan Keperawatan Ny.S Dengan Vertigo Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Wahyudi, Kupiya Timbul. (2012). Vertigo. Jurnal Medical Department PT Kalbe Farma Tbk. Volume 39 : 10

Wiranti, Hardiyanti Ari. (2010). Hubungan Antara Otitis Media Supuratif Kronis Dengan Terjadinya Vertigo Di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Skripsi.

Universitas Sebelas Maret

Wreksoatmodjo, Budi Riyanto. (2004). Vertigo: Aspek Neurologi. Cermin Dunia Kedokteran No. 144

Yatim, Faisal. (2010). Sakit Kepala, Migrain, dan Vertigo. Jakarta : Pustaka Populer Obor

(25)

80

Referensi

Dokumen terkait

Didukung oleh penelitian yang dilakukan Correia dan Kozak (2016) menyatakan bahwa pengaruh persepsi nilai terhadap kepuasan tidak signifikan, karena produk imitasi

Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi

Dari nilai eigen juga vektor eigen dalam max-plus interval sistem antrean 5 server dapat diperoleh sistem antrean 5 server yang periodik, serta menghasilkan jadwal pelayanan

sama dengan aspek lainnya! &isalnya bahan pangan, maka jumlah kal%ri yang dibutuhkan se$ara layak antara negara yang satu dengan negara yang

sehingga diharapkan adanya kesediaan untuk menerima perbaikan. Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri karena dia

Variasi waktu pada tahap hidrolisis atau fermentasi dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimum, Oleh karena itu, pada fermentasi perlu diketahui waktu

(1) Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dengan dasar

(5) Melihat hasil penilaian WEF dan World bank yang terus menurun, maka dapat disimpulkan usaha yang dilakukan pemerintah belum maksimal berdampak mendorong sektor riil