• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial - USD Repository"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, DUKUNGAN TEMAN, DAN BIMBINGAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Studi Kasus di “SMP Negeri I Kalibawang”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

MARIA KURNIATUN NIM : 001334011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(2)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, DUKUNGAN TEMAN, DAN BIMBINGAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Studi Kasus di “SMP Negeri I Kalibawang”

Oleh :

MARIA KURNIATUN NIM : 001334011

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(3)
(4)

iv

MOTTO

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari padaNyalah harapanku

( Maz: 55:16)

Kerjakanlah segala sesuatu dengan sepenuh hati, bukan hanya karena orang

lain mengatakan bahwa anda harus mengerjakannya, melainkan karena anda

percaya bahwa anda harus mengerjakannya.

( J. D. Walters )

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan kamu

akan menerimanya.

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada :

Gusti ingkang sampun paring gesang

Bapak dan Ibu yang terkasih, “aku jadi Sarjana”

Mas Andung dan mbak Rita

Yovita

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan daftar pustaka,sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Agustus 2007

Penulis

(7)

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, DUKUNGAN TEMAN DAN BIMBINGAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA

Studi Kasus di “SMP N I Kalibawang”

Maria Kurniatun Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar IPS siswa 2) hubungan antara dukungan teman dengan prestasi belajar IPS siswa; 3) hubungan antara bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS; dan 4) hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS siswa.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMP N I Kalibawang pada bulan Februari 2007. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas III yang berjumlah 102 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang dilengkapi dengan teknik dokumentasi. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS digunakan teknik analisis korelasi Product Moment, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS siswa digunakan teknik analisis regresi ganda tiga variabel.

(8)

viii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING DISCIPLINE, PEERS’ SUPPORT, AS WELL AS TEACHERS’ GUIDANCE TOWARD STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT ON SOCIAL STUDIES

A Case Study at “SMP N I Kalibawang”

Maria Kurniatun Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This research aimed at examining: 1) the correlation between students’ learning discipline and students’ learning achievement on social studies; 2) the correlation between peers’ support and students’ learning achievement on social studies; 3) the correlation between teachers’ guidance and students’ learning achievement on social studies; and 4) the correlation between students’ learning discipline, peers’ support as well as teachers’ guidance toward students’ learning achievement on social studies .

This case study research was done in SMP N I Kalibawang, conducted on February 2007. This research was held to all of the third grade students in SMP N I Kalibawang that consisted of 102 students. The data collecting techniques used were questionnaires and documentations. To know the correlations between students’ learning discipline, peers’ support as well as teachers’ guidance toward students’ learning achievement on social studies, this research used product moment correlation analysis technique, meanwhile to know the correlations between students’ learning discipline, peers’ support as well as teachers’ guidance taken together toward students’ learning achievement on social studies, this research used multiple regression analysis technique with three variables.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “ Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar, Dukungan Teman dan

Bimbingan Guru dengan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada :

1. Bapak T. Sarkim., M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Y. Harsoyo, S.Pd, M.Si. , selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi

4. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar

telah memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dalam penulisan skripsi

dan dengan tulus sehingga penulis berani menyelesaikan skripsi ini

5. Siswa-siswi SMP N I Kalibawang yang telah meluangkan waktu guna mengisi

(10)

x

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Karyawan

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu selama menuntut ilmu di

Sanata Dharma hingga selesai.

7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dorongan dan bantuan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Pakde dan bude yang selalu bertanya-tanya kapan aku lulus. Pakde, kula

sampun lulus, terima kasih atas dukungannya selama ini….

9. Mas Andung, Mbak Rita, dan Mas Gothre yang telah memberikan dorongan

dan bantuan untuk menyeleseikan skripsi ini.

10.Yovita keponakanku yang lucu yang selalu menghiburku, de’ mama dah lulus.

11.Masku yang selalu mendampingi dan memotivasi dalam memyelesaikan

skripsi ini.

12.Ari koclox ( thanks ya, aku sering pakai komputermu), She B ( Bhe, akhirnya

aku selesai, maaf aku sering merepotkanmu ).

13.Rekan- rekan kerjaku di PT Studio ’85 dan PT Indie Transindo Utama yang

selalu memberikan dorongan untuk menyeleseaikan skripsi ini.

14.Rekan-rekan seperjuangan, senasib dan sepenanggungan, khususnya

mahasiswa PAK A Angkatan 2000 (Kriwul, Mbokde Ika, Uwiq, Cucu

akhirnya aku bias nyusul kalian). Cu, maafkan aku sampai gak tahu kamu

udah punya baby, duh jadi tante nich…

15.Wida “ Cepuk” dan Mas Eko, makasih selama ini aku udah ngerepotin kalian,

(11)

xi

16.Rekan-rekan koorku, kita masih “ sing sip-sip” kan? Mas Cung n Mas Jiek

ayo kapan nyusul?

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis

menerima segala kritik dan saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, Agustus 2007

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian... 4

F. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6

A. Tinjauan Teoretik ... 6

1. Prestasi Belajar... 6

a. Pengertian Belajar ... 6

b. Tujuan Belajar... 7

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 8

d. Prestasi Belajar ... 11

2. Kedisiplinan Belajar... 14

(13)

xiii

3. Dukungan Teman ... 17

a. Pengertian Dukungan Teman... 17

4. Media Pembelajaran... 20

a. Pengertian ... 20

b. Fungsi Media Pembelajaran... 21

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 22

5. Prestasi Belajar... 23

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 23

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .... 24

B. Kajian Penelitian Yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis Penelitian... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 31

1. Variabel Penelitian ... 31

2. Pengukuran... 32

E. Teknik Pengumpulan data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN... 44

A. Data kelembagaan ... 44

B. Sejarah Singkat Sekolah ... 44

C. Personalia dan Tugasnya ... 45

D. Sarana Sekolah ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 60

(14)

xiv

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 65

1. Uji Normalitas... 65

2. Uji Linearitas... 66

C. Pengujian Hipotesis... 66

1. Hipotesis Pertama ... 67

2. Hipotesis Kedua ... 67

3. Hipotesis Ketiga ... 68

4. Hipotesis Keempat ... 69

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Kerja Siswa Dalam Praktik Kerja Industri... 72

2. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Motivasi Kerja Siswa Dalam Praktik Kerja Industri... 73

3. Pengaruh Lingkungan Kerja Institusi Pasangan Terhadap Motivasi Kerja Siswa Dalam Praktik Kerja Industri ... 74

4. Pengaruh Media Pembelajaran, Lingkungan Kerja Institusi Pasangan dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Motivasi Kerja Siswa Dalam Praktik Kerja Industri ... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Keterbatasan Penelitian ... 80

C. Saran... 80

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar nama-nama guru ... 50

Tabel 4.2 Daftar nama wali kelas SMK Sanjaya ... 53

Tabel 5.1 Pedoman Interpretasi Penilaian Media Pembelajaran... 61

Tabel 5.2 Pedoman Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa ... 62

Tabel 5.3 Pedoman Interpretasi Penilaian Lingkungan Kerja ... 63

Tabel 5.4 Pedoman Interpretasi Penilaian Motivasi Kerja Siswa ... 64

Tabel 5.5 Hasil Korelasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat .. 69

(16)

xvi

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bidang yang terpenting dalam pembangunan

masyarakat suatu negara. Hal ini disebabkan pembangunan di berbagai bidang

membutuhkan manusia yang cerdas, terampil, berbudi pekerti serta takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengingat hal demikian, melalui pendidikan

upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam

pembangunan dapat diwujudkan.

Untuk menjadi insan pembangunan yang kreatif, kompetitif dan memiliki

wawasan yang luas bagi peserta didik perlu ditanamkan semangat untuk terus

berprestasi, karena pada era sekarang ini bagi yang tidak berprestasi tentu saja

akan tertinggal. Untuk mencapai prestasi banyak hal yang mempengaruhi anak

didik antara lain peranan orang tua dalam penanaman nilai disiplin,

kemandirian, peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, pengaruh

lingkungan, fasilitas pendukung, bimbingan guru, dukungan teman dan

sebagainya.

Dalam rangka mencapai prestasi, peranan guru dalam belajar siswa sangat

penting, di mana cara mengajar seorang guru sangat membantu dan pada

akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi siswa. Mengingat hal

demikian, diperlukan bimbingan guru sehingga siswa dapat belajar dengan

(18)

Kehadiran teman juga sangat diperlukan karena pada dasarnya manusia

adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan

membutuhkan orang lain. Dalam kegiatan belajarpun siswa sangat

memerlukan kehadiran teman. Kehadiran dan dukungan teman akan

memberikan banyak manfaat terutama berhubungan dengan peningkatan

prestasi belajar. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar namun

segala kesulitan tersebut akan menjadi ringan dengan adanya teman yang

selalu siap memberikan dukungan yang sepenuhnya dalam seluruh kegiatan

dan tindakan seseorang.

Siswa yang selalu menerapkan disiplin dalam belajarnya, saling bekerja

sama dengan teman dan selalu memanfaatkan bimbingan dari guru, prestasi

belajarnya cenderung meningkat, akan tetapi ada pula siswa yang prestasi

belajarnya tetap saja bahkan menurun meskipun sudah menerapkan hal

tersebut di atas dalam belajarnya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, diduga masalahnya

adalah adanya peranan orang tua dalam penanaman disiplin, kemandirian,

perhatian orang tua dalam penggunaan waktu luang, perhatian orang tua dalam

pemenuhan gizi keluarga, pengaruh lingkungan, peranan guru dalam

memotivasi belajar siswa, dukungan teman dan masalah komunikasi.

C. Batasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor- faktor

tersebut antara lain adanya peranan orang tua dalam penanaman disiplin,

kemandirian, perhatian orang tua dalam pemenuhan gizi keluarga, pengaruh

lingkungan, peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, dukungan teman

dan masalah komunikasi. Dalam penelitian ini penulis membatasi untuk

mengadakan analisis mengenai kedisiplinan belajar, dukungan teman dan

bimbingan guru.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas hal yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dan prestasi

belajar IPS siswa kelas III SMP N I Kalibawang?

2. Apakah ada hubungan positif antara dukungan teman dan prestasi belajar

(20)

3. Apakah ada hubungan positif antara bimbingan guru dan prestasi belajar

IPS siswa kelas III SMP N I Kalibawang?

4. Apakah ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, dukungan teman

dan bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS siswa kelas III SMP N I

Kalibawang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar

dan prestasi belajar IPS siswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara dukungan teman

dan prestasi belajar IPS siswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara bimbingan guru

dan prestasi belajar IPS siswa.

4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara kedisiplinan

belajar, dukungan teman dan bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS

(21)

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

penulis sebelum terjun ke dunia pendidikan.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi sekolah dalam

mendidik siswa agar siswa lebih disiplin dalam belajar.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Agar dapat menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

4. Bagi Siswa

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

siswa untuk memiliki disiplin belajar yang tinggi. Siswa diharapkan juga

dapat menjalin kerjasama dengan teman sekelas bila mengalami kesulitan,

khususnya dalam pelajaran IPS. Selain itu juga siswa diharapkan dapat

mengikuti bimbingan guru IPS yang nantinya akan dapat lebih

(22)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar.

Menurut pendapat tradisional, belajar hanyalah dianggap

sebagai pengumpulan sejumlah ilmu saja (S. Nasution dalam

Roestiyah, 1982:149). Belajar tidak demikian halnya, yang hanya

dijuruskan kepada pengumpulan ilmu belaka. Menurut Lester D. Crow

dan Alice dalam Roestiyah (1982:149) “Belajar ialah perubahan

individu dalam kebiasaan , pengetahuan dan sikap.” Dalam definisi ini

dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak

tahu menjadi tahu dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar di sini

merupakan suatu proses di mana guru terutama melihat apa yang

terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai

suatu tujuan. Yang kita perhatikan ialah pola perubahan pada

pengetahuan selama pengalaman belajar itu berlangsung Roestiyah,

(23)

b. Tujuan Belajar

Jika dilihat dari tujuannya, maka belajar dapat dibedakan menjadi 3

(tiga) jenis tujuan, yang nantinya dapat mengungkap apa-apa yang

hendak menjadi tujuan belajar yang antara lain sebagai berikut

(Winarno Surakhmad 1978:61):

a. Penanaman konsep dan ketrampilan

Untuk dapat menanamkan konsep diperlukan adanya

ketrampilan. Ketrampilan dapat dicapai dengan suatu didikan

yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

b. Pengumpulan data

Pemahaman akan pengetahuan dan kemampuan berpikir

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ini dikarenakan

seseorang tidak akan mampu mengembangkan kemampuan

berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan

berpikir akan memperkaya pengetahuan.

c. Pembentukan sikap dan perbuatan

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak

terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, oleh karena itu guru

bukan hanya sekedar sebagai pengajar tetapi juga harus menjadi

(24)

c. Faktor – Faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diklasifikasikan menjadi :

1. Faktor intern: faktor yang berada dalam diri pelajar, faktor ini

berupa (Roestiyah NK, 1982:159):

a) Faktor phisiologis.

b) Faktor psikologis.

Faktor phisik atau faktor yang berasal dari jasmani dan faktor

psikologis adalah faktor yang berasal dari kondisi kejiwaan. Antara

faktor pisik dengan psikis saling berhubungan, namun

dimungkinkan juga masing-masing faktor berdiri sendiri.

Hal-hal yang dapat disebut dan termasuk faktor intern ini antara

lain:

1) Faktor kematangan jiwa dan fisik, seorang siswa akan belajar

dengan baik apabila kematangannya sudah tiba, belajar akan

sukar apabila kematangannya belum tiba.

2) Keadaan fisik atau jasmani. Keadaan fisik yang sehat akan

menguntungkan perbuatan belajar

3) Keadaan psikis. Keadaan psikis yang sehat menguntungkan

perbuatan belajar.

4) Alat-alat inderanya. Panca indera yang berfungsi baik akan

(25)

2. Faktor ekstern: faktor yang berada di luar diri pelajar. Faktor ini

dapat berupa manusia dan bukan manusia. Yang termasuk faktor

ini adalah:

a) Adanya orang lain sewaktu belajar akan mengganggu perbuatan

belajar.

b) Letak sekolah yang berada dalam keramaian misalnya pasar atau

tempat pertunjukan akan mengganggu proses belajar mengajar

karena situasi menjadi tidak kondusif lagi untuk bekajar dan

dapat mengganggu konsentrasi baik guru maupun siswa.

c) Tersedianya alat-alat pelajaran, yaitu semua alat yang membantu

terselenggaranya proses belajar

d) Kondisi ekonomi, siswa yang berasal dari keluarga yang kondisi

perekonomiannya mapan dan berkecukupan tentu akan berbeda

dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kondisi

ekonominya serba kekurangan karena tentu berbeda dalam

penyediaan sarana dan fasilitas untuk belajar

e) Keadaan iklim, keadaan iklim yang panas tidak begitu

menguntungkan dalam proses belajar mengajar dibandingkan

dengan keadaan iklim yang dingin karena iklim yang panas

biasanya menyebabkan gerah, tidak nyaman, cepat lelah dan

(26)

f) Keadaan iklim, keadaan iklim yang panas tidak begitu

menguntungkan dalam proses belajar mengajar dibandingkan

dengan keadaan iklim yang dingin karena iklim yang panas

biasanya menyebabkan gerah, tidak nyaman, cepat lelah dan

mengantuk

g) Keadaan keluarga, siswa yang berasal dari keluarga bahagia

berbeda dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kurang

bahagia atau bermasalah karena siswa yang berasal dari

keluarga bahagia akan lebih mampu belajar dengan baik karena

ditunjang dengan lingkungan keluarga yang tenang dan situasi

yang diciptakan bahagia.

h) Keadaan waktu, siswa yang belajar terlalu malam akan

mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran yang dipelajari

karena sudah mengantuk, lelah dan pada pagi hari menjadi

kurang segar. Waktu belajar yang paling tepat adalah pukul

19:00 sampai dengan pukul 21:00.

i) Metode belajar, siswa menggunakan metode belajar yang

berbeda satu sama lain ada yang dengan cara meringkas,

menghafal, membuat daftar pertanyaan dan lain-lain. Siswa

sendirilah yang dapat menentukan metode belajar yang tepat

(27)

j) Hukuman dan ganjaran, hukuman dan ganjaran berpengaruh

dalam perbuatan belajar. Dengan adanya hukuman dan

ganjaran siswa dapat terpacu untuk belajar.

d. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh nilai

tes atau angka yang diberikan oleh guru, yang selalu dikaitkan

dengan tes hasil belajar atau tes prestasi (Mulyono

1990:700).Selanjutnya, Sunaryo (1983:10) mengemukakan bahwa

prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat diartikan

sebagai prestasi umum dan dapat pula diartikan sebagai prestasi

mata pelajaran tertentu.

Tingkat penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran dapat diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar.

Menurut Tardif (Syah, 1995:141) evaluasi adalah proses penilaian

untuk menggambarkan prestasi yang dicapai oleh seorang siswa

yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Ada dua jenis penilaian atau evaluasi yaitu penilaian proses

dan penilaian hasil belajar ( Masidjo, 1995: 30). Sasaran penilaian

(28)

sasaran dari penilaian proses adalah bagaimana kegiatan

instruksional seharusnya berlangsung. Kedua jenis penilaian

tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi.

Penilaian hasil berusaha menemukan kekurangan-kekurangan

dalam kegiatan kegiatan instruksional, sementara penilaian proses

berusaha mencari sebab-sebab dari kekurangan tersebut.

Dalam penilaian hasil seorang guru menggunakan alat

pengukur yang disebut tes, sedangkan dalam penilaian proses guru

menggunakan alat ukur yaitu non tes (Masidjo, 1995: 30). Arti dari

tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan

yang harus dijawab dalam situasi yang telah distandarisasikan yang

bertujuan untuk mengukur hasil belajar individu atau kelompok.

Contoh dari tes adalah tes hasil belajar dan tes kemampuan belajar

(bakat umum). Alat ukur non tes adalah serangkaian pertanyaan

atau pertanyaan yang harus dijawab dalam situasi yang kurang

distandarisasikan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan atau

hasil belajar yang dapat diamati secara konkrit dari individu atau

kelompok. Contoh dari non tes adalah observasi, daftar cek, skala

nilai, kuesioner dan wawancara.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,

karena penulis bermaksud untuk meneliti hasil belajar siswa. Tes

ini akan menghasilkan skor tertentu yang menjadi suatu ukuran

(29)

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Muhibbin

Syah (1997:141) yaitu tes hasil belajar dan tes prestasi belajar

adalah alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan

taraf keberhasilan sebuah proses belajar mengajar atau untuk

menentukan taraf keberhasilan sebuah program pelajaran.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Dimyati Mahmud mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat prestasi yaitu ( Mahmud, 1989: 84-87) :

a) Faktor internal

1. N. Ach ( Need for Achievement) ialah dorongan atau motif

untuk berprestasi. N. Ach adalah suatu motif instrinsik

untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.

2. Takut gagal

Takut gagal yang seringkali berupa perasaan cemas seperti

apabila menempuh ujian, mempelajari suatu yang baru atau

memecahkan masalah yang sulit dapat mengganggu

keberhasilan dalam berprestasi.

3. Takut sukses

Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita

(30)

merongrong N. Ach seseorang dan melahirkan

perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi yang baik.

4. Persepsi

Persepsi seseorang terhadap prestasinya berkait dengan

kombinasi empat faktor: kemampuan, usaha, sukarnya tugas

dan keberuntungan.

b) Faktor eksternal kemampuan dan usaha sangat berpengaruh

terhadap prestasi remaja demikian juga halnya dengan

kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan

dalam prestasi akademik bukan disebabkan oleh berbedanya

lingkungan sekolah, misalnya bervariasi gedungnya,

peralatannya, perpustakaannya, kesempatan untuk memperluas

dan memperkaya pengetahuan, kualitas dan penghasilan

guru-gurunya.

2. Disiplin Belajar

a. Pengertian disiplin belajar

Pengertian disiplin secara umum adalah sikap mental yang

mengandung kerelaan mematuhi suatu ketentuan dan peraturan norma

yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.Pengertian

disiplin yang lebih modern, menitikberatkan pada suatu pengendalian

(31)

yang berasal dari sekitar dan dapat pula berasal dari diri individu itu

sendiri.

Menurut Karl, S. Bernhardt (1964:1) discipline is an essential

characteristic of any society . No family, school, club or community

can run smoothly without rules and regulations. Disiplin yang

dimaksud di sini adalah sebuah karakteristik utama pada setiap

masyarakat. Tidak ada keluarga, sekolah dan komunitas yang bisa

berjalan dengan lancar tanpa ketetapan dan peraturan. Karl S.

Bernhardt mengungkapkan bahwa discipline is thought of as a plan of

training, not just as correction or punishment. Disiplin di sini berarti

rencana pelatihan, bukan sebagai aksi pembenaran atau hukuman.

Dalam hal ini pendekatan secara positif lebih di tekankan. Dorongan,

dukungan, bimbingan, arahan, pengawasan dan kasih sayang

diperlukan sebagai dasar dari suatu rencana pelatihan tersebut.

Pada hakekatnya disiplin merupakan pengendalian tingkah

laku . Penanaman disiplin merupakan bagian dari pendidikan peserta

didik yang dapat dilakukan oleh orang tua di rumah, oleh guru di

sekolah maupun lingkungan sosial masyarakat yang bertujuan untuk

membentuk dan mengembangkan kepribadian peserta didik agar

serasi, selaras, seimbang serta mempunyai tanggung jawab yang

(32)

dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara

belajar yang baik. Belajar setiap hari secara teratur hanya mungkin

dijalankan apabila peserta didik mempunyai disiplin untuk mentaati

rencana kerja tertentu. Berdisiplin juga dapat membuat peserta didik

memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, yang

merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik ( The

Liang Gie, 1975:51 ).

Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar yang dimaksud

dengan disiplin belajar adalah pengendalian peserta didik dalam

proses pembelajaran dengan mematuhi peraturan yang telah

ditetapkan, sehingga membentuk kepribadian peserta didik ke arah

perkembangan yang lebih baik. Entang ( 1984:11 ) mengemukakan

sejumlah tujuan khusus disiplin belajar bagi peserta didik agar peserta

didik :

1) Tunduk dan mengikuti peraturan tertentu.

2) Belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan

bermanfaat bagi diri dan lingkungan.

3) Memperoleh kemerdekaan yang lebih besar dalam batas-batas

kemampuan .

4) Mampu mengontrol tingkah laku yang dikehendaki, sehingga

(33)

Menurut The Liang Gie (1979:82) bahwa dalam usaha

apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci

untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin

melaksanakan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar

barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.

Cara belajar yang baik bukanlah bakat yang dibawa sejak

lahir, yang diwariskan dari orang tua melainkan kecakapan yang

diperoleh melalui latihan. Kalau cara belajar yang baik sudah menjadi

kebiasaan, maka tidak perlu lagi ada resep yang harus diperhatikan

sewaktu belajar. Demikian pula dengan keteraturan dan kedisiplinan

tidak akan terasa lagi sebagai suatu beban yang berat. Ilmu yang

sedang dituntut dapat dimengerti dan dikuasai secara sempurna.

3. Dukungan Teman

a. Pengertian dukungan teman

Teman atau kelompok sebaya sebagai salah satu faktor

lingkungan sosial yang merupakan faktor dari luar diri seseorang yang

bisa mempengaruhi prestasi belajar orang tersebut. Pengertian

kelompok sebaya menurut St. Vembriarto (1993:61) adalah:

1.Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubungan antar

anggotanya intim.

2. Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang

(34)

3. Istilah kelompok sebaya dapat menunjuk kelompok anak-anak,

kelompok remaja atau kelompok orang dewasa.

Menurut St. Vembriarto (1993:62), melalui kelompok

sebaya anak belajar sebagaimana menjadi manusia yang baik sesuai

dengan gambaran masyarakatnya, tentang kejujuran, keadilan,

kerjasama, tanggung jawab tentang peranan sosialnya sebagai pria

dan wanita, memperoleh berbagai macam informasi meskipun

kadang-kadang informasi itu menyesatkan, serta mempelajari

kebudayaan khusus masyarakat yang bersifat etnik, keagamaan,

kelas sosial dan kedaerahan. Melalui kelompok sebaya ini anak

belajar untuk saling mendukung.

Dukungan yang diberikan pada dasarnya merupakan

dorongan moril maupun material dalam hal mewujudkan suatu

rencana. Siswa akan menerima dukungan dari teman sekelasnya

apabila dukungan yang diberikan tersebut dirasa dapat membawa

siswa ke arah yang lebih baik, yaitu meningkatnya prestasi belajar

siswa. Dukungan dari teman sekelas itu dapat berupa kerjasama,

perhatian yang diberikan teman sekelas dan adanya sikap toleransi

antar teman sekelas.

Di dalam kelompok sebaya, dalam hal ini teman sekelas,

apabila siswa kesulitan mengerjakan tugas atau kesulitan di dalam

(35)

kepada teman sekelasnya karena kadang kala ada siswa yang malu

kepada gurunya sehingga lebih senang bertanya dan meminta

penjelasan kepada temannya. Dengan demikian ada suatu dukungan

dari teman sekelas yang berupa kerja sama dalam mengerjakan tugas

dan memahami isi pelajaran. Selain kerja sama dukungan teman

sekelas dapat berupa perhatian dan sikap toleransi. Teman yang baik

akan selalu memberikan perhatian kepada teman-teman sekelasnya.

Perhatian yang diberikan tersebut misalnya, siswa memberikan

semangat bagi temannya yang merasa jenuh dengan pelajaran di

kelas, membantu temannya yang merasa kesulitan dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan memberikan ucapan

selamat bagi teman yang memperoleh nilai yng baik atau sebaliknya

bagi teman yang nilainya masih kurang tetap diberi semangat untuk

terus belajar.

Di dalam kelas tidak semua siswa memiliki minat,

kemampuan dan prestasi yang sama. Oleh karena itu antar teman

sekelas dibutuhkan adanya sikap toleransi. Sikap toleransi itu dapat

dilakukan dengan cara memberikan kebebasan kepada teman sekelas

untuk belajar, misalnya pada saat jam pelajaran kosong atau pada saat

istirahat siswa ingin memperdalam kembali pelajaran yang lalu maka

(36)

4. Bimbingan Guru

a. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan penyuluhan merupakan salah satu komponen

dari pendidikan kita, mengingat bahwa bimbingan dan penyuluhan

adalah merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang

diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya

di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat

relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu adalah

merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat dan

kemampuannya). Kepribadian menyangkut masalah perilaku, sikap

mental dan kemampuan meliputi masalah akademik dan ketrampilan.

Tingkat kepribadian dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

adalah merupakan suatu gambaran mutu dari orang bersangkutan.

Selain itu W. S Winkel (1991 : 17 ) mendefinisikan bimbingan

sebagai pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang

dalam membuat pilihan-pilihan bijaksana dan dalam mengadakan

penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Bantuan tersebut

bersifat psikologi dan tidak berupa pertolongan finansial, medis dan

lain sebagainya.

Guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas

(37)

Menurut Sardiman (1986:2) ada beberapa masalah yang perlu

diperhatikan oleh guru antara lain yaitu:

1) Bagaimana guru harus dapat membimbing atau mengarahkan

belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang

diharapkan.

2) Bagaimana bentuk bimbingan tersebut, terutama untuk menangani

jumlah siswa yang besar.

3) Dapatkah guru menyediakan waktu yang cukup.

Seorang guru harus mampu mengidentifikasi dengan cermat

permasalahan yang dihadapi siswanya, serta dapat menentukan

alternatif penanggulangannya. Bimbingan yang diberikan oleh seorang

guru hendaknya tidak hanya kepada siswa yang menghadapi

permasalahan atau kesulitan, tetapi juga kepada siswa yang tidak

mengalami kesulitan. Adapun tujuan bimbingan terhadap siswa

menurut Sardiman (1986:316) antara lain yaitu:

1) Membantu siswa untuk memahami dirinya sendiri sesuai dengan kecakapan dan tingkat perkembangannya.

2) Membantu proses sosialisasi dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.

3) Membantu siswa untuk mengembangkan motivasi belajar sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.

4) Memberikan dorongan di dalam mengarahkan diri , pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pengajaran.

5) Membantu siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dan dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap lingkungannya.

(38)

b. Pengertian Bimbingan Guru

Bimbingan dari seorang guru dirasa sangat besar manfaatnya

bagi siswa. Siswa sebagai subjek didik tentunya banyak mengalami

masalah atau kesulitan dalam proses belajar, terutama dari diri para

siswa sendiri. Dengan munculnya berbagai masalah dalam diri siswa

tersebut, maka perlu adanya bimbingan dari guru atau para pendidik,

sebab selama berada di sekolah, gurulah yang bertanggung jawab

kepada siswa. Adakalanya seorang siswa mengalami kesulitan di dalam

memahami materi pelajaran karena siswa tersebut tidak atau kurang

menyukai mata pelajaran tersebut . Dalam hal ini guru harus dapat

memberikan bimbingan kepada siswa tersebut agar siswa dapat lebih

memahami materi pelajaran tersebut.

Untuk menerapkan materi pelajaran yang telah diajarkan, guru

akan memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa baik itu di

sekolah maupun di rumah. Menurut Sardiman (1986:144-145 ) selama

siswa mengerjakan tugas, guru hendaknya melakukan hal-hal yang

diperlukan, antara lain:

1) Memberikan bimbingan, barangkali ada siswa yang mengalami

kesulitan, hambatan , atau salah arah dalam mengerjakan tugas.

2) Memberikan dorongan, terutama kepada siswa yang lambat atau

kurang bergairah mengerjakan tugas, misalnya ada siswa yang

(39)

siswa tersebut dengan memberikan cara yang termudah yang dapat

dipahami oleh siswa yang bersangkutan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan guru

merupakan suatu cara bagaimana seorang guru dapat membantu

siswanya dalam memahami materi pelajaran, baik untuk siswa yang

mengalami kesulitan maupun siswa yang tidak mengalami kesulitan.

Bimbingan guru yang diberikan kepada siswa yang mengalami

kesulitan bertujuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi

sehingga siswa merasa bahagia dan dapat belajar lagi dengan baik,

penuh semangat konsentrasi dalam mengerjakan setiap tugas-tugas

yang diberikan. Sebaliknya bimbingan guru yang diberikan kepada

siswa yang tidak mengalami kesulitan bertujuan untuk mencegah

jangan sampai menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas serta

pengembangan kondisi yang ada ke arah yang lebih baik lagi.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Dian Wasitaningsih (2003:97) dalam penelitiannya yang berjudul

”Hubungan Antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar,dan Perhatian Orang

Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa” menyatakan bahwa disiplin belajar

mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Untuk

(40)

perlu mempersiapkan terlebih dulu pelajaran yang nantinya akan

disampaikan di kelas oleh guru. Dengan keteraturan dan disiplin segala

usaha yang ingin dicapai hasilnya akan lebih baik.

Gunawati Sinta Dewi (2001:78) dalam penelitiannya yang berjudul

”Hubungan Antara Motivasi Belajar, Dukungan Teman, dan Bimbingan

Guru Terhadap Prestasi Belajar” menyatakan bahwa dukungan teman dan

bimbingan guru mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar.

Para siswa diharapkan untuk saling memberikan dukungan dalam hal belajar

kepada teman lainnya, sehingga dapat membantu temannya tersebut untuk

lebih berprestasi dalam belajarnya. Bimbingan guru berpengaruh dalam

mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga kualitas

para pendidik juga perla ditingkatkan supaya para guru mempunyai banyak

pengalaman dalam hal pendidikan yang pada akhirnya berguna dalam

membimbing para siswa dalam belajar.

Dari hasil kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara kedisiplinan belajar, dukungan teman dan

bimbingan guru terhadap prestasi belajar. Untuk dapat mencapai prestasi

belajar yang baik diperlukan kedisiplinan belajar yang tinggi, dukungan

(41)

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

Disiplin belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena

kedisiplinan belajar akan mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini sejalan

dengan pendapat The Liang Gie (1979:51) bahwa berdisiplin selain akan

membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik,

juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik.

Seseorang yang teratur dalam belajarnya maka seseorang tersebut akan

mempunyai sifat yang positif dan merasa senang dan dengan kesadaran

yang penuh untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.

Sebaliknya apabila orang tersebut tidak menerapkan disiplin belajar dalam

dirinya maka akan timbul sifat negatif dan mereka tidak merasa senang

untuk belajar sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mereka.

Prestasi belajar mereka akan mengalami penurunan. Maka dapat

disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa menjadi lebih meningkat.

2. Hubungan dukungan teman dengan prestasi belajar

Kehadiran dan dukungan teman sangat penting dan dapat

mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Dengan adanya dukungan teman

akan mampu membantu dan meringankan tugas seseorang. Seseorang

(42)

positif dan lebih bersemangat untuk belajar sehingga prestasi belajarnya

akan meningkat. Sebaliknya, seseorang yang kurang mendapatkan

dukungan teman akan mempunyai sifat negatif dalam belajar, kurang

bersemangat, penuh kesulitan, malas dan merasa berat dalam mengikuti

pelajaran sehingga akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Prestasi

belajar mereka akan mengalami penurunan. Maka dapat disimpulkan

bahwa dukungan teman dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

menjadi lebih meningkat.

3. Hubungan Bimbingan Guru Dengan Prestasi Belajar

Guru adalah pengajar dan pendidik bagi para siswa dalam proses

belajar mengajar. Untuk menjadi pendidik yang baik seorang guru harus

dapat membantu anak didik untuk menuju ke perubahan tingkah laku

yang lebih baik. Salah satu cara adalah dengan memberikan bimbingan

dan pendekatan, mencoba mengetahui seberapa besar kesulitan yang

dialami siswa dan membantu meringankan kesulitan yang dialami siswa

dalam belajar sehingga diharapkan akan berpengaruh bagi prestasi

belajar siswa. Dengan adanya bimbingan guru akan meningkatkan

semangat siswa untuk belajar, membantu meringankan kesulitan belajar

yang dialami siswa dan meningkatkan pemahaman sehingga

perkembangan prestasinya akan menuju kearah yang baik. Sehingga

(43)

mendukung belajar anak tersebut akan menghasilkan prestasi belajar

yang baik.

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan positif antara kedisiplinan belajar dan prestasi belajar

IPS.

2. Terdapat hubungan positif antara dukungan teman dan prestasi belajar IPS.

3. Terdapat hubungan positif antara bimbingan guru dan prestasi belajar IPS.

4. Terdapat hubungan positif antara kedisiplinan belajar, dukungan teman

(44)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi kasus, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengambil suatu tempat yang telah ditentukan sebagai

tempat penelitian. Sehingga hasil penelitian hanya berlaku bagi sekolah yang

diteliti (SMP N I Kalibawang) dan tidak berlaku bagi sekolah lainnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

SMP N I Kalibawang

2. Waktu penelitian

Bulan Februari sampai Maret 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Siswa- siswi Kelas III SMP N I Kalibawang

2. Objek penelitian

Prestasi belajar siswa, kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan

(45)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, hewan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (APTIK, 1990:

52). Sesuai masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara kedisiplinan

belajar, dukungan teman dan bimbingan guru dengan prestasi belajar IPS

siswa, maka populasi dari penelitian ini adalah siswa siswi kelas III SMP

N 1 Kalibawang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas III SMP N 1 Kalibawang. Dalam

menentukan besar kecilnya sampel, tidak ada ketergantungan mutlak,

dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan “ apabila subyeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah subyeknya besar

dapat diambil 10%-15%, atau 20%-25% atau lebih tergantung

setidak-tidaknya dari: a) kemampuan peneliti dilihat segi waktu, tenaga dan

biaya, b) sempit luasnya pengamatan setiap subyek, karena hal itu

menyangkut banyak sedikitnya data”. Dalam penelitian ini peneliti

meneliti dan mengobservasi seluruh subyek dari siswa kelas III SMP N I

Kalibawang yang berjumlah 102, sehingga penelitian yang dilakukan

(46)

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian

1. Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar adalah pengendalian diri peserta didik dalam

proses pembelajaran dengan mematuhi peraturan yang telah

ditetapkan, sehingga membentuk kepribadian peserta didik ke arah

perkembangan yang lebih baik.

2. Dukungan Teman

Dukungan teman adalah dorongan baik moril maupun material yang

diberikan oleh teman dalam rangka membantu meningkatkan prestasi

belajarnya.

3. Bimbingan Guru

Bimbingan guru adalah proses bantuan yang diberikan oleh guru

kepada siswanya agar mampu mengembangkan potensi (bakat, minat

dan kemampuan) yang dimiliki , mengenali dirinya sendiri, mengatasi

persoalan sehingga mereka dapat menentukan jalan hidupnya secara

bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil perubahan dari kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik karena penguasaan yang dikembangkan oleh

(47)

2. Pengukuran Variabel

a. Kedisiplinan Belajar

Pengukuran untuk variabel kedisiplinan belajar, menggunakan skala

sikap dari likert yang di dalamnya terdapat pernyataan positif

(mendukung) dan pernyataan negatif (tidak mendukung) dengan

memberi skor 1 sampai dengan 4 pada setiap pernyataan.

Pengukuran tersebut adalah:

Pernyataan positif Pernyataan negatif

STS diberi skor 1 STS diberi skor 4

ST diberi skor 2 ST diberi skor 3

S diberi skor 3 S diberi skor 2

SS diberi skor 4 SS diberi skor 1

b. Dukungan Teman

Pengukuran untuk variabel dukungan teman, menggunakan skala sikap

dari likert yang di dalamnya terdapat pernyataan positif (mendukung)

dan pernyataan negatif (tidak mendukung) dengan memberi skor 1

sampai dengan 4 pada setiap pernyataan.

Pengukuran tersebut adalah:

Pernyataan positif Pernyataan negatif

STS diberi skor 1 STS diberi skor 4

ST diberi skor 2 ST diberi skor 3

S diberi skor 3 S diberi skor 2

(48)

c. Bimbingan Guru

Pengukuran untuk variabel bimbingan guru, menggunakan skala sikap

dari likert yang di dalamnya terdapat pernyataan positif (mendukung)

dan pernyataan negatif (tidak mendukung) dengan memberi skor 1

sampai dengan 4 pada setiap pernyataan.

Pengukuran tersebut adalah:

Pernyataan positif Pernyataan negatif

STS diberi skor 1 STS diberi skor 4

ST diberi skor 2 ST diberi skor 3

S diberi skor 3 S diberi skor 2

SS diberi skor 4 SS diberi skor 1

d. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan

memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang

dicapai siswa dengan menggunakan rapor. Prestasi belajar siswa

dikelompokkan dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II.

Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang diarahkan pada tujuan

intruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Penilaian ini mengacu

pada konsep belajar tuntas atau Mastery Learning, semakin tinggi

kriteria yang digunakan maka semakin tinggi pula derajat penguasaan

belajar yang dituntut dari para siswa sehingga semakin tinggi kualitas

hasil belajar yang diharapkan. Sistem ini merupakan usaha peningkatan

(49)

yang dituntut 56%, derajat penguasaan kompetensi minimal 56% diberi

nilai cukup (Masidjo,1995:157)

1). 81% - 100% = A , sangat baik

2). 66% - 80% = B , baik

3). 56% - 65% = C , cukup

4). 46% - 55% = D, kurang

5). dibawah 46% = E, sangat kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data

tentang kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan guru.

Kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya

memilih jawaban yang disediakan. Kisi-kisi perumusan kuesioner

disajikan pada tabel di bawah ini.

Kisi-Kisi Indikator Penelitian

Variabel Bebas Indikator

Item

Positif

Item

Negatif

a. Kedisiplinan Belajar

b. Dukungan Teman

1. Mentaati peraturan

2. Mengerjakan tugas dengan teratur

3. Konsentrasi dalam belajar

1. Perhatian antar teman sekelas 2. Kerja sama dengan teman

sekelas

3. Toleransi antar teman sekelas

1, 3, 4,

8, 9, 12

(50)

c. Bimbingan Guru

1. Memberikan bimbingan belajar

2. Perhatian Guru

3. Memberikan bimbingan dalam menentukan pilihan hidup

1, 2, 4, 9

3, 7, 8

5, 6, 10

1,3, 6,

2,7,8, 9

5

10

4

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran

umum dan data mengenai prestasi belajar IPS siswa kelas III SMP N 1

Kalibawang.

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji

validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan

reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang

keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan

yang sebenarnya (Azwar,2003:3).

(51)

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999:5). Alat

ukur dikatakan valid bila dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat

dan akurat sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pengukuran.

Perhitungan validitas kuesioner menggunakan rumus korelasi product

moment (Suharsimi Arikunto,1984:58)yaitu:

( )( )

( )

{

}

{

( )

}

− =

2 2

2 2

y y

n x x

n

y x xy n

rxy

rxy = Koefisien korelasi antara skor masing-masing dengan skor total

x = Nilai skor masing-masing item

y = Skor total variabel motivasi belajar dan interaksi belajar n = Jumlah data

Kemudian nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai

korelasi pada tabel. Apabila nilai rxy yang diperoleh lebih besar dari nilai r

tabel, berarti ada korelasi yang nyata yang menunjukkan bahwa alat ukur

tersebut valid. Sebaliknya apabila rxy yang diperoleh lebih kecil dari r

tabel, berarti tidak ada korelasi yang nyata yang menunjukkan bahwa alat

ukur tersebut tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada

penelitian ini menggunakan bantuan SPSS. Hasil perhitungan sebagai

berikut:

1) Untuk Variabel kedisiplinan belajar

Butir pertanyaan pertama dari variabel kedisiplinan belajar

ternyata mempunyai nilai r hitung sebesar 0,4267 ( seperti pada

(52)

30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%) maka r hitung lebih besar

dari pada r tabel. Pada pernyataan ke dua sampai sepuluh, nilai r

hitung juga lebih besar daripada nilai r tabel. Berarti butir

pertanyaan pertama sampai dengan sepuluh dari variabel

kedisiplinan belajar dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap kedisiplinan

belajar.

2) Untuk Variabel dukungan teman

Butir pertanyaan pertama dari variabel lingkungan kerja

institusi pasangan ternyata mempunyai nilai r hitung sebesar

0,3946 ( seperti pada lampiran 2 ). Jika dibandingkan dengan r

tabel yaitu: 0,239 (df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%)

maka r hitung lebih besar dari pada r tabel. Pada pernyataan ke

dua sampai kesepuluh, nilai r hitung juga lebih besar daripada nilai

r tabel. Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan sepuluh

dari dukungan teman dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap dukungan teman.

3) Untuk variabel bimbingan guru

Butir pertanyaan pertama dari variabel bimbingan guru

ternyata mempunyai nilai r hitung sebesar 0,4503 ( seperti pada

lampiran 2 ). Jika dibandingkan dengaan r tabel yaitu: 0,239 (df =

(53)

dari pada r tabel. Pada pernyataan ke dua sampai sepuluh, nilai r

hitung juga lebih besar daripada nilai r tabel. Berarti butir

pertanyaan pertama sampai dengan sepuluh dari variabel

bimbingan guru dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap bimbingan guru.

2. Reliabilitas

Reliabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya. Artinya, apabila alat ukur tersebut diberikan beberapa kali

pada sekelompok subjek yang sama maka akan diperoleh hasil yang relatif

sama selama aspek dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah

(Azwar, 1999:7).Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas

dari kuesioner adalah Koefisien Alpha. Untuk dapat menghitung taraf

reliabilitas (rtt=α

)

suatu kuesioner dengan rumus Koefisien Alpha

diperlukan data dari hasil pengukuran sebagai berikut:

a. Jumlah item atau soal dalam suatu kuesioner.

b. Deviasi standar dari skor-skor masing-masing item dan deviasi standar

dari total skor keseluruhan item .

Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien alpha adalah sebagai

(54)

rtt =

α

=        −      

2

2 1 1 t i s s n n Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas suatu tes

n : jumlah item

2

i

s : jumlah kuadrat S dari masing-masing item

st2 : kuadrat dari S total keseluruhan item

Setelah rtt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dengan

syarat n sampel, pada taraf signifikansi 5%. Instrumen dikatakan handal

jika jika rtt > rtabel.

Untuk proses perhitungan reliabilitas, penulis menggunakan bantuan

komputer program SPSS. Hasil dari perhitungan tesebut adalah sebagai

berikut:

1) Untuk variabel kedisiplinan belajar

Variabel kedisiplinan belajar mempunyai nilai r hitung

sebesar 0, 8393. Kemudiaan dibandingkan dengan r tabel pada

taraf signifikansi 5% dan df= 30 – 2 = 28 yang bernilai 0,239.

Nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen tersebut reliabel atau handal sehingga dapat

dipercaya untuk mengukur kedisiplinan belajar.

2) Untuk variabel dukungan teman

Variabel dukungan teman mempunyai nilai r hitung sebesar

0,7604. Kemudiaan dibandingkan dengan r tabel pada taraf

(55)

hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen tersebut reliabel atau handal sehingga dapat dipercaya

untuk mengukur dukungan teman.

3) Untuk variabel bimbingan guru

Variabel bimbingan guru mempunyai nilai r hitung sebesar

0,8422. Kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf

signifikansi 5% dan df= 30 – 2 = 28 yang bernilai 0,239. Nilai r

hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen tersebut reliabel atau handal sehingga dapat dipercaya

untuk bimbingan guru.

H. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan korelasi product

moment dan korelasi ganda. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang

dari seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis korelasi

yaitu uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukannya

analisis data.

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila

data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji

(56)

bahwa asumsi normalitas perlu dicek kebenarannya agar

langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana,

1996:291). Dalam uji normalitas ini digunakan rumus chi-kuadrat

sebagai berikut:

   

 −

=

fh fh fo 2

2 ( )

χ

Dimana :

χ2

: chi-kuadrat

Fo : frekuensi yang diperoleh dari sampel

Fh : frekuensi yang diharapkan dari sampel sebagai pencerminan dari

populasi.

Apabila harga chi-kuadrat yang diperoleh melalui perhitungan

lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5%

pada derajat kebebasan jumlah kelas interval dikurangi satu (k-1),

maka data dari variabel tersebut berdistribusi normal.

Sebaliknya harga chi-kuadrat melalui perhitungan atau observasi

lebih besar daripada harga chi-kuadrat tabel maka data variabel

tersebut berdistribusi tidak normal.

(57)

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel

terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis

regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang

digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut

(Sudjana,1996:332):

F = 2

2

Se TC S

Dimana :

S2TC = 2 -k JK(TC)

Se2 = k -n JK(E)

Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hitung lebih kecil

daripada F tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat

kebebasan (db) sama dengan k lawan n-k-1 maka kedua variabel

dinyatakan mempunyai hubungan yang linier. Sebaliknya, apabila F

tabel lebih besar daripada F hitung pada taraf signifikansi 5% dengan

db sama dengan k lawan n-k-1 kedua variabel dinyatakan tidak

mempunyai hubungan linier.

2. Uji Hipotesa

a. Pengujian Hipotesis I

(58)

H0 = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dan

prestasi belajar IPS.

H1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan

prestasi belajar IPS.

2) Penarikan kesimpulan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisplinan belajar

dan prestasi belajar IPS siswa digunakan teknik analisis korelasi

product moment. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi

product moment yaitu angka kasar.

{

2 2

}{

2 2

}

) ( ) ( ) ( ) ( y y N x x N y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Dimana :

x = tingkat kedisiplinan, dukungan teman dan bimbingan guru

y = prestasi belajar

n = jumlah sampel

Nilai r terletak pada –1 hingga +1. Jika r = 0 atau mendekati nol,

maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat lemah

atau tidak ada hubungan.

Jika r = 0 hingga +1, maka korelasi antara variabel bebas dengan

(59)

korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat kuat dan

bersifat negatif.

Untuk menguji koefisien korelasi sederhana digunakan tabel t

dengan menggunakan statistik uji t sebagai berikut.

2

1 2

r n r t

− − =

Dimana :

r : koefisien korelasi sederhana

n : jumlah sampel

Ho diterima jika t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif

antara variabel x dengan variabel y.

Ho ditolak jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan positif antara

variabel x dengan variabel y.

Catatan : Pengujian hipotesis II dan III menggunakan teknik analisis yang

sama dengan pengujian hipotesis I.

b. Pengujian Hipotesis IV

1) Rumusan Hipotesis

H0 = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, dukungan

teman,dan bimbingan guru secara bersama-sama dengan prestasi

(60)

H1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, dukungan

teman, dan bimbingan guru secara bersama-sama dengan

prestasi belajar IPS siswa.

2) Penarikan Kesimpulan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel kedisiplinan

belajar, dukungan teman dan bimbingan guru secara bersama-sama

dengan variabel prestasi belajar dilakukan analisis korelasi ganda

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. mencari persamaan regresi linier ganda 3 prediktor

Y = a0+a1x1+a2x2+a3x3

2. menghitung koefisien korelasi ganda dengan rumus:

+

+

= 1 1 2 22 3 3

3 . 2 . 1

y

y x a y x a y x a Ry

Dimana :

Ry123 : Koefisien korelasi antara variabel y dengan x1, x2, x3

a1 : koefisien prediktor x1

a2 : koefisien prediktor x2

a3 : koefisien prediktor x3

x1y:jumlah produkantara x1 dan y

x2y:jumlah produk antara x2 dan y

x3y:jumlah produk antara x3 dan y

y 2 : jumlah kuadrat kriterium y

Untuk menguji signifikan atau tidak koefisien korelasi berganda

(61)

F =

) 1 (

) 1 (

2 2

R m

m N R

− − −

F = Harga F garis regresi

N = cacah kasus

M = cacah prediktor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-

prediktor

Jika F hitung <F tabel maka hipotesis yang menyatakan ini ditolak.

Jika F hitung >F tabel maka hipotesis yang menyatakan ini diterima.

3. Menghitung sumbangan relatif dan sumbangan efektif

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

a.Sumbangan Relatif

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan masing-masing variabel bebas dalam perbandingan

terhadap nilai variabel terikat. Besarnya sumbangan relatif

masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk prosentase

dengan rumus sebagai berikut:

SR% =

(reg)

JK xy a

x 100%

Keterangan :

(62)

∑xy =Jumlah produk antara variabel bebas(x) dengan variabel

terikat(y)

JK(reg) = Jumlah kuadrat regresi

b. Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan masing-masing variabel bebas/ prediktor dalam

menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan

prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel

diwujudkan dalam bentuk prosentase dengan rumus sebagai

berikut:

SE = SR(%) x R2

Keterangan :

(63)

47

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

Pada bab ini akan membahas tentang data kelembagaan sekolah, sejarah

singkat sekolah, personalia, kegiatan siswa dan sarana yang ada di SMP Negeri

I Kalibawang

A. Data Kelembagaan

1. Nama sekolah

SMP Negeri I Kalibawang

2. Status Sekolah

SMP Negeri I Kalibawang Kulon Progo berstatus disamakan.

3. Alamat sekolah

SMP Negeri I Kalibawang Kulon Progo terletak di, Pantog Wetan,

Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

B. Sejarah Singkat Sekolah

SMP Negeri I Kalibawang pada mulanya merupakan STN Geologi

Tambang Sentolo yang lokasinya dipindahkan ke Kalibawang. Hal ini

bermula dari permohonan masyarakat Kalibawang, yang menginginkan

berdirinya SMP Negeri di daerahnya. Pemindahan itu dilaksanakan pada

tanggal 1 Februari 1975 dan namanya berubah menjadi SMP Integrasi. Mulai

(64)

SMP Negeri di daerahnya terpenuhi. Kurang lebih 4 tahun setelah

dipindahkan turunlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

dengan Nomor 030/U/1979 tanggal 17 Februari 1979 yang menyatakan STN

Geologi Tambang Sentolo diubah menjadi SMP Negeri I Kalibawang.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, maka

tanggal 1 April 1979 ditetapkan sebagai hari lahir atau hari jadi SMP Negeri I

Kalibawang.

C.Personalia dan Tugasnya

1. Kepala sekolah

Sejak tahun 1979 hingga sekarang SMP Negeri I Kalibawang

sudah 8 kali mengalami pergantian kepala sekolah. Berikut ini adalah

daftar kepala sekolah yang memimpin SMP Negeri I Kalibawang yaitu:

a. Periode 1979 – 1981 : Doellah Slamet

b. Periode 1981 – 1984 : Soedadi, B.A.

c. Periode 1984 – 1990 : T. Hardiyanto,

d. Periode 1990 – 1994 : Jasmugi Sofyan Riyadi

e. Periode 1994 – 1998 : Sangadal HS, BA.

f. Periode 1998 – 2002 : Drs. R. Basah Suhartono

g. Periode 2002 – 2005 : Dra. Endang Ratna Purbaningrum

(65)

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer,

administrator, dan supervisor. Adapun tugas Kepala Sekolah meliputi

beberapa hal antara lain:

a. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan program sekolah dan

pengajaran tahunan dengan membagi serta memberikan kepada guru-

guru yang mengajar.

b. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kewajiban guru,

karyawan dan para pegawai lainnya.

c. Sebagai pengawas dan menjaga lancarnya tugas-tugas di bidang ketata

usahaan.

d. Sebagai pemimpin rapat guru.

e. Menjalin hubungan dengan lembaga lain di luar sekolah.

2. Wakil Kepala Sekolah

Didalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh empat

Wakil Kepala Sekolah yaitu :

a. Bagian kurikulum / pengajaran : Parjiyana, S.Pd

b. Bidang kesiswaan : Sigit Raharta, S.Pd

c. Bidang humas : Noor Aini, S.Pd

d. Bidang Sarana : Hery Setiyanto, S.Pd

Wewenang dan tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Wewenang dan tugas Waka Kurikulum / pengajaran:

(66)

b) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

c) Mengatur penyusunan program pengajaran ( Program Semester,

PSP,dan Persiapan Mengajar, penjabaran dan penyesuaian

kurikulum

d) Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

e) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas,

kriteria kelulusan, dan pelaporan kemajuan belajar siwa, serta

pembagian raport dan STTB

f) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

g) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

h) Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran

i) Mengatur mutasi siswa

k) Melakukan supervisi administrasi dan akademis

b.Wewenang dan tugas Waka Kesiswaan

a) Mengatur program dan pelaksanaan Bimbingan Konseling

b) Mengatur dan mengkoordinasi pelaksanaan 7K ( Keamanan,

Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, kerinangan, dan

Kesehatan)

c) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS yang meliputi

Kepramukaan, Palang Merah Remaja/ PMR, Kelompok Ilmiah

Remaja/KIR, Usaha Keseha

Gambar

Tabel 4.2 Daftar nama wali kelas SMK Sanjaya .........................................
tabel yaitu: 0,239 (df = 30 – 2 = 28  dan taraf signifikansi = 5%)
tabel lebih besar daripada F hitung pada taraf signifikansi 5% dengan
Tabel  4.1 Daftar nama- nama guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cara Menggunakan Mesin Penetas Telur Cara Menggunakan Mesin Penetas Telur. caramenggunakanmesinpenetastelur.wordpress.com

Lido Lintas Cakrawala yang telah memberi izin dan meluangkan waktunya untuk membantu baik dalam memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan penulis untuk menyusun

Lomba ini juga bertujuan untuk mempratikkan teori dan ilmu yang telah dipelajari dibangku kuliah untuk diaplikasikan dalam bentuk nyata, sehingga dengan hasil yang telah didapatkan

[r]

Ratu Boko merupakan kawasan wisata budaya. Kegiatan pada kawasan Ratu Boko selalu berorientasi pada situs arkeologis Ratu Boko sendiri. Hasil studi kelayakan

siswa yang dimulai dari administrator yang melakukan login untuk masuk Gambar 4.5 System Flow Proses Persetujuan Perijinan Siswa.. ke dalam sistem kemudian administrator

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang

Kemudahan masyarakat untuk memperoleh mobil dengan harga yang murah,yang menjadi akibat dari sistem ekonomi kapitalis, serta munculnya stigma masyarakat atas status sosial