• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pemerataan Dan Kemiskinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pemerataan Dan Kemiskinan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

((

PEMERATAAN DAN KEMISKINAN

PEMERATAAN DAN KEMISKINAN

 )

 )

OLEH : OLEH :

M

MU

UH

HA

AM

MM

MA

AD I

D IL

LH

HA

AM

M A

AK

KB

BA

AR

R

A

A2

21

11

11

13

35

54

41

1

M

MA

AH

HM

MU

UD

DD

DIIN

N

A2

A

21

11

11

14

40

02

25

5

V

VIIR

RD

DA

AY

YA

AN

NT

TII

A3

A

31

11

11

15

50

02

21

1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSIT

UNIVERSITAS AS HASANUDDINHASANUDDIN MAKASSAR

MAKASSAR 2017 2017

KAT

(2)

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dap

dapat at menymenyeleelesaisaikan kan penypenyusuusunan nan makamakalah lah yanyang g berberjudjudul ul PerPerilailaku ku iaiaya! ya! "al"alam am PenuPenulilisansan makala

makalah h ini kami merasa masih ini kami merasa masih banyak kekurangbanyak kekurangan an baik pada baik pada tekniteknis s penulipenulisan maupun materi,san maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki! #ntuk itu, kritik dan saran dari semua pihak  mengingat akan kemampuan yang kami miliki! #ntuk itu, kritik dan saran dari semua pihak  sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini!

sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini!

"alam penulisan makalah ini kami menyampaikan u$apan terima kasih yang "alam penulisan makalah ini kami menyampaikan u$apan terima kasih yang sebesar- besarnya

 besarnya kepada kepada pihak-pihak pihak-pihak yang yang membantu membantu dalam dalam menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini, ini, khususnyakhususnya kepada "%sen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami kepada "%sen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini!

dapat menyelesaikan tugas ini!

&akassar, '( )ebruari '(*+ &akassar, '( )ebruari '(*+

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1

1..1

1

L

La

atta

ar

r B

Be

ella

ak

ka

an

ng

g

(3)

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dap

dapat at menymenyeleelesaisaikan kan penypenyusuusunan nan makamakalah lah yanyang g berberjudjudul ul PerPerilailaku ku iaiaya! ya! "al"alam am PenuPenulilisansan makala

makalah h ini kami merasa masih ini kami merasa masih banyak kekurangbanyak kekurangan an baik pada baik pada tekniteknis s penulipenulisan maupun materi,san maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki! #ntuk itu, kritik dan saran dari semua pihak  mengingat akan kemampuan yang kami miliki! #ntuk itu, kritik dan saran dari semua pihak  sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini!

sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini!

"alam penulisan makalah ini kami menyampaikan u$apan terima kasih yang "alam penulisan makalah ini kami menyampaikan u$apan terima kasih yang sebesar- besarnya

 besarnya kepada kepada pihak-pihak pihak-pihak yang yang membantu membantu dalam dalam menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini, ini, khususnyakhususnya kepada "%sen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami kepada "%sen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini!

dapat menyelesaikan tugas ini!

&akassar, '( )ebruari '(*+ &akassar, '( )ebruari '(*+

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1

1..1

1

L

La

atta

ar

r B

Be

ella

ak

ka

an

ng

g

(4)

ag

agi i masmasyaryarakat akat aamaam, , perpertumtumbuhbuhan an ek%nek%n%mi %mi tidtidak ak terterlallalu u pentpentinging! ! ni ni karkarena ena bagbagii mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya!Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya!Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ek%n%mi yang di$apai itu salah sasaran alias hanya dinikmati %leh kel%mp%k tertentu! ni karena ek%n%mi yang di$apai itu salah sasaran alias hanya dinikmati %leh kel%mp%k tertentu! ni karena adanya distri

adanya distribusi yang busi yang tidak merata! Atatidak merata! Atau u bahkan ada bahkan ada anggapaanggapan n baha ketimpangbaha ketimpangan an per%leper%lehanhan kek

kekayaaayaan n yanyang g berbermuamuara ra pada pada kemkemiskiskinainan n hanyhanya a dindinilailai i sebsebagai agai k%ndk%ndisi isi semsemententara! ara! ..aangng  penting,indikat%r makr% di atas kertas selalu menunjukkan p

 penting,indikat%r makr% di atas kertas selalu menunjukkan p er)%rma bagus!Teer)%rma bagus!Tetapi pemberantasantapi pemberantasan kemis

kemiskinan sebenarnya justru kinan sebenarnya justru merupmerupakan akan k%ndisk%ndisi i pentinpentingatau syarat gatau syarat yang yang harus diadakan gunaharus diadakan guna menunjang pertumbuhan ek%n%mi!

menunjang pertumbuhan ek%n%mi!

agaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mend%r%ng tara) hidup yang rendah, agaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mend%r%ng tara) hidup yang rendah, sehinggaakan menurunkan pr%dukti/itas mereka yang pada gilirannya ek%n%mi nasi%nalmenurun sehinggaakan menurunkan pr%dukti/itas mereka yang pada gilirannya ek%n%mi nasi%nalmenurun dan akhirnya mend%r%ng melambatnya pertumbuhan ek%n%mi!Padahal, kalau strategi ditekankan dan akhirnya mend%r%ng melambatnya pertumbuhan ek%n%mi!Padahal, kalau strategi ditekankan  pada

 pada pemerataan pemerataan pendapatan pendapatan dan pengurangan dan pengurangan angka angka kemiskinan, kemiskinan, maka maka tara) tara) hidup hidup masyarakatmasyarakat se$ara keseluruhan akanmeningkat, sehingga mend%r%ng permintaan barang primer dan sekunder  se$ara keseluruhan akanmeningkat, sehingga mend%r%ng permintaan barang primer dan sekunder  yan

yang g dapadapatditdihashasilkilkan an %le%leh h perperek%ek%n%mn%mian ian nasnasi%nai%nal!l!ni ni pada pada gilgilirairannynnya a menmenunjaunjang ng makmakinin melaj

melajunya unya pertumpertumbuhan ek%n%mi buhan ek%n%mi melalmelaluikenauikenaikan permintaan barang ikan permintaan barang l%kal dari l%kal dari hasil pr%duksihasil pr%duksi industri l%kal, selanjutnyamend%r%ng pen$iptaan lapangan kerja dan in/estasi! andingkan jika industri l%kal, selanjutnyamend%r%ng pen$iptaan lapangan kerja dan in/estasi! andingkan jika ke

kenanaikikan an pependndapapatatan an hahanynya a teterjrjadadi i papada da si si kakaya ya dadan n yayang ng mimiskskin in tetetatap p mimiskskin in atatauau  justru bertambah miskin,

 justru bertambah miskin, maka maka g%l%ngan g%l%ngan kaya kaya akan akan meng%nsumsi barang meng%nsumsi barang tersier yangumumntersier yangumumnyaya merupakan barang imp%r!0ika kesenjangan pendapatan terus berlangsung, maka akan ter$ipta merupakan barang imp%r!0ika kesenjangan pendapatan terus berlangsung, maka akan ter$ipta dis

disinsinsententi) i) matmaterierial al dan dan psipsik%lk%l%gi%gis s yanyang g pada pada gilgilirairannya nnya menmenghamghambat bat kemkemajuajuan an ek%nek%n%mi%mi!! Padahal,sudah pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi gunamenyajikan Padahal,sudah pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi gunamenyajikan kemakmuran masyarakat!

kemakmuran masyarakat!

Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu mengagungkan pertumbuhanek%n%mi dan Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu mengagungkan pertumbuhanek%n%mi dan kurang penekanan

kurang penekanan pemerpemerataan pendapatan dan ataan pendapatan dan pengurpengurangan angkakemiskangan angkakemiskinan perlu inan perlu dipikidipikir r  ulang! ni karena pemerataan pendapatan adalah suatu alatyang e)ekti) untuk pemberantasan ulang! ni karena pemerataan pendapatan adalah suatu alatyang e)ekti) untuk pemberantasan kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari pembangunan ek%n%mi!

kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari pembangunan ek%n%mi!

1

(5)

Adapun rumusan masalah dari makalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu 1ini yaitu 1 *2

*2 &a&aksksud daud dari pri pemeemeraratataan 3an 3 '2

'2 KebKebijaijaksaksanaan penaan pemermerataataan pendan pendapaapatan 3tan 3 42

42 agagaiamaiamana teana tekniknik pemerk pemerataataan pendan pendapatapatan 3an 3 52

52 agagaiamaiamana kana k%ns%nsep daep dari kri kemiemiskiskinan 3nan 3 62

62 $ar$ara pea perhirhituntungan kgan kemiemiskiskinan nan 33 72

72 apaapa-apa -apa sajsaja kria kriterteria keia kemimiskiskinan 3nan 3 +2

+2 bagaimbagaimana pana perkemerkembangan bangan kemiskemiskinan kinan di idi ind%nesind%nesia 3a 3 82

82 apa sajapa saja yang dapa yang dapat dilat dilakukan daakukan dalam mlam menanggulenanggulangi kemangi kemiskiiskinan 3nan 3

1

1..$

$

T

T

%%

a

an

n &

&e

en

n'

'

"

"

n

na

an

n

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk meng

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk meng etahui maksud dari pemerataan danetahui maksud dari pemerataan dan kemis

kemiskinan yang kinan yang terjaterjadi di di di dalam suatu daerah maupun dalam suatu daerah maupun negaranegara! ! 9al ini 9al ini menyamenyangkut bagaimanangkut bagaimana kebijaksaan dalam pemerataan pendapatan , teknik yang digunakan dalam meratakan pendapatan kebijaksaan dalam pemerataan pendapatan , teknik yang digunakan dalam meratakan pendapatan , k%nsep serta perhitungan kemiskinan!

, k%nsep serta perhitungan kemiskinan!

BAB II &EMBAHASAN BAB II &EMBAHASAN

(6)

&EMERATAAN DAN KEMISKINAN 2.1

PEMERATAAN

"istribusi pendapatan dapat berupa pemerataan maupun ketimpangan, yang menggambarkan tingkat pembagian pendapatan yang dihasilkan %leh berbagai kegiatan ek%n%mi! "istribusi dari suatu pr%ses pr%duksi terjadi setelah diper%leh pendapatan dari kegiatan usaha! Pengukuran masalah pemerataan telah sejak lama menjadi perdebatan di kalangan ilmuan!  Namun, pendekatan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur ketidakmerataan dari distibusi pendapatan adalah Gini coefficient yang di bantu dengan menggunakan Lorenzt curve. Sedangkan untuk mengukur tingkat kemiskinan digunakan met%de head$%unt measure dan  pr%perty gap! #kuran yang dipakai dalam menentukan ketidakmerataan baik di tingkat ilayah maupun rumah tangga adalah gini coefficient  dan tingkat kemiskinan! Gini coefficient merpakan alat ukur atau indikat%r yang menerangkan distribusi pendapatan aktual, pengeluaran- pengeluaran k%nsumsi atau /ariabel-/ariabel lain yang terkait dengan distribusi di mana setiap %rang menerima bagian se$ara sama atau identik :appenas,'(('2! &enurut ;%bell :*<++2 yang dikutip %leh &it$hell :*<<*2 menyatakan baha pengukuran ketidakmerataan dapat menggunakan gini coeficient. Selain itu, tingkat ketimpangan dapat diukur juga melalui pers%nal in$%me dengan menggunakan Kur/a =%ren>, yaitu kur/a yang menggambarkan hubungan kuantitati) antara persentase p%pulasi penerima pendapatan dengan persentase t%tal pendapatan yang benar-benar diper%leh selama jangka aktu tertentu, biasanya saru tahun!

 Gambar 5!* Kur/a =%ren>

Pada gambar tersebut, sumbu h%ri>%ntal meakili jumlah p%pulasi penerima pendapatan dan sumbu /ertikal menggambarkan pendapatan yang diterima %leh masing-masing persentase

(7)

 penduduk :T%dar%, *<8*2! Garis kur/a l%ren> akan berada di atas garis h%ri>%ntal, bila kur/a tersebut menjauh dari kur/a diag%nal maka tingkat ketimapangan akan semakin tinggi! "ari uraian di atas dapat dikatakan baha suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai k%e)isien Gini mendekati n%l :(2! Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak  merata jika nilai k%e)isien Gininya makin mendekati satu!

"istribusi pendaptan nasi%nal akan menentukan bagaimana pendaptan nasi%nal yang tinggi mampu men$iptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemsikinan, pengangguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat! "istribusi pendapatan nasi%nal yang tidak merata, tidak akan men$iptakan kemakmuran bagi masyarakat se$ara umum! Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan men$iptakan kemakmuran bagi g%l%ngan tetentu saja! Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan )akt%r pr%duksi! Pihak yang memiliki )akt%r pr%duksi lebih  banyak akan memper%leh pendaptan yang lebih banyak juga!

Tabel Patokan Nilai Koefisien Gini

Nilai koefisien Distibusi Pendapatan <0,4 Tingkat Ketimpangan rendah

0,4-0,5 Tingkat ketimpangan sedang

>0,5 Tingkat ketimpagan tinggi

Selain penggunaan K%e)isien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan ank "unia :W%rld ank2! &enurut te%ri ne%klasik,  perbedaan kepemilikan )akt%r pr%duksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu  pr%ses penyesuaian %t%matis! ila pr%ses %t%mat%s itu belum mampu menurunkan perbedaan  pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi! Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan! Penetapan pajak pendapatan?penghasilan akan menungarangi pendapatan penduduk yang  pendaptannya tinggi! Sebaliknya subsidi akan membentu penduduk yang pendaptannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya! Pajak yang telah dipungut apalagi

(8)

menggunakan sistem tari) pr%gresi), %leh pemerintah digunakan untuk membiayai r%da  pemerintahan, subsidi dn pr%yek pembangunan!

Indikator ketimpanan Distribusi Pendapatan !enurut "ank Dunia

2.2

KEBIJAKSANAAN PEMERATAAN PENDAPATAN BAGIAN

DARI PENGELOLOAN KEUANGAN NEGARA

Pemerataan pendapatan :redistribusi pendapatan?distributi%n %) in$%me2 merupakan usaha yang dilakukan %leh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi sementara mungkin diantara arga masyarakat! Pengertian merata disini tidak berarti baha semua arga masyarakat dibuat pendapatannya sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap arga untuk  mmemper%leh pendapatan! Tujuannnya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahaan dan ke$emburuan s%sial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasi%nal! #kuran p%k%k distribusi pendaptan dapat dibedakan menjadi ', yaitu1

*! T#e si$e distribution of in%ome &T#e personal distribution of in%ome'

Pengukuran atas dasar ini biasanya dilakukan %leh ahli ek%n%mi! ;ara mengukurnya adalah masing-masing indi/idu di$atat penghasilan pertahunnya dari sejumlah indi/idu yang diteliti se$ara sampling! Penghasilan dinyatakan dalam satuan uang! Kemuddian dikel%mp%k berdasar dari penghasilan terendah sampai tertinggi! "ari hasil  pengel%mp%kkan tersebutakan diketahui kel%mp%k g%l%ngan berpenghasilan rendah memper%leh berapa persen dari eluruh penghasilan nasi%nal dan kel%mp%k g%l%ngan  paling kaya memper%leh berapa persen, selanjutnya dapat diketahui ada ketimpangan

atau tidak!

(9)

#kuran ini menjelaskan tentang bagian pendapatan yang diterima %leh setiap )akt%r   pr%duksi :berapa yang diterima %leh buru :upah2, pengusaha :keuntungan2, pemilik tanah

:sea2, pemilik m%dal :bunga?jasa2 sesuai dengan )unsi masing-masing )akt%r pr%duksi2!

2.3

TEKNIK PEMERATAAN PENDAPATAN

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk redistribusi pendapatan, antra lain 1

Transfer (an Tunai &NIT, Demorant, )*+' 

Trans)er uang tunai merupakan pemberian subsidi berupa uang tunai kepada %rang yang termasuk berpenghasilan rendah! &%dal trans)er tunai dapat dibedakan menjadi 4 ma$am, yaitu 1

*! &%del pajak pendapatan nagati) :Negati) n$%me Ta@2, maksudnya dalah baha  pemerintah memberikan subsidi kepada penduduk yang dianggap tidak mampu! Persyaratannya adalah baha keluarga yang diberi subsidi merupakan keluarga yang  penghasilannya di baah pas-pasan dan nilai yang disubsidi adalah selisih antara  penhasilan pas-pasan dan penghasilan riil dari keluarga itu &%dal NT menguntungkan  jika penghasilan keluarga yang bersangkutan itu rendah! Semakin besar keluraganya semakin menguntungkan! leh karenanya pemerintah membatasinya miasalnya maksimum 6 jia dalam satu keluarga! "engan menggunakan angka persentase subsidi  bagi tiap jia! &aka mudah untu menetapkan besarnay subsidi! B%rmula untuk   pemberian subsidi pada pr%gram NT adalah T C r :. D .i2

T 1 besar trans)er  

r 1 tingkat pajak marginal, dinyatakan dengan persen :2 . 1 pendaptan pas-pasan :ditetapkan pemerintah2

.i 1 Pendapatan Keluarga

'! &%del dem%gran, yaitu suatu pr%gram subsidi uang tunai dimana semua angg%ta kel%mp%k dem%gra)i menerima subsidi uang tunai yang sama, tanpa membedakan tingkat penghasilan mereka! Kel%mp%k dem%gra)i adalah kel%mp%k penduduk yang  pendapatannya barada di baah penghasilan pas-pasan! Persyaratannya adalah baha  batas penghasilan pas-pasan ditetapkan pemerintah, yang subsidi adalah keluarga di  baah penghasilan pas-pasan dan subsidi dihitung perjia dalam bentuk rupiah! &%del ini menguntungkan jika penghasilannya tetap, dan ppemerintah menetapkan besarnya subsidi perjia tinggi! Nasmun sulit menetapkan dengan tepat besarnya subsidi perjia dengan tepat dalam rupiah!

(10)

4! &%del subsidi upah :Wage Rate Subsidies2, yaitu subsidi yang dibeikan kepada buruh yang bekerja harian dan penghasilannya di baah upah pas-pasan! Semakin banyak upah  buruh :sepanjang masih di baah upah pas-pasan, semakin sedikit subsidinya2! Namun subsidi maksimum juga ditetapkan dan upah minimum juga harus di tetapkan %leh  pemerintah!

Transfer (an dan "aran

"alam realisasinya, trans)er uang tunai sebagaimana yang telah di jelaskan, dapat juga diberikan sebagian dalam bentuk barang! 9al ini dimaksudakan untuk meminimalisir   penyimpangan masksud pemberian subsidi sesungguhnya!

Proram Kesempatan Kera

Kesempatan kerja merupakan hal yang sangat didambakan bagi %rang yang belum bekerja! Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja dengan tingkat upah tertentu! Tetapi dalam kenyataannya pr%gram pen$iptaan tenaga kerja pada se$t%r pemerintah maupun sasta di  Negara berkembang bahkan di Negara maju sekalipun mengalami kesulitan! "i beberapa  Negara maju, mereka yang menganggur mendapat tunjangan atau subsidi!

Gini *atio Inonesia, !enurut Pro.insi Ta#un /0-/01

Pro.insi Gini *asio

/0 /0/ /02 /04 /05 /01 A;E9 (!44 (!4' (!45 (!4' (!44 (!44 S#&ATERA #TARA (!46 (!44 (!46 (!4' (!45 (!4' S#&ATERA ARAT (!46 (!47 (!47 (!44 (!45 (!44 RA# (!47 (!5( (!4+ (!46 (!47 (!46 0A& (!45 (!45 (!46 (!44 (!47 (!46 S#&ATERA SE=ATAN (!45 (!5( (!48 (!5( (!47 (!46 ENGK#=# (!47 (!46 (!4< (!47 (!48 (!47 =A&P#NG (!4+ (!47 (!47 (!46 (!48 (!47 KEP! ANGKA E=T#NG (!4( (!'< (!4* (!4( (!'8 (!'8 KEP! RA# (!4' (!46 (!47 (!5( (!47 (!46 "K 0AKARTA (!55 (!5' (!54 (!54 (!54 (!5*

(11)

0AWA ARAT (!5* (!5* (!5* (!5* (!5* (!5* 0AWA TENGA9 (!48 (!48 (!4< (!48 (!48 (!4+ " .G.AKARTA (!5( (!54 (!55 (!5' (!54 (!5' 0AWA T&#R (!4+ (!47 (!47 (!4+ (!5' (!5( ANTEN (!5( (!4< (!5( (!5( (!5( (!4< A= (!5* (!54 (!5( (!5' (!48 (!4+  N#SA TENGGARA ARAT (!47 (!46 (!47 (!48 (!4+ (!47  N#SA TENGGARA T&#R  (!47 (!47 (!46 (!47 (!45 (!45 KA=&ANTAN ARAT (!5( (!48 (!5( (!4< (!44 (!45 KA=&ANTAN TENGA9 (!45 (!44 (!46 (!46 (!44 (!44 KA=&ANTAN SE=ATAN (!4+ (!48 (!47 (!47 (!46 (!44 KA=&ANTAN T&#R (!48 (!47 (!4+ (!46 (!4' (!4' KA=&ANTAN #TARA - - - - (!'< (!4( S#=AWES #TARA (!4< (!54 (!5' (!5' (!4+ (!4< S#=AWES TENGA9 (!48 (!5( (!5* (!4+ (!4+ (!47 S#=AWES SE=ATAN (!5* (!5* (!54 (!5' (!5' (!54 S#=AWES TENGGARA (!5* (!5( (!54 (!5* (!5( (!5( GRNTA= (!57 (!55 (!55 (!5* (!5' (!5' S#=AWES ARAT (!45 (!4* (!46 (!46 (!47 (!47 &A=#K# (!5* (!48 (!4+ (!46 (!45 (!46 &A=#K# #TARA (!44 (!45 (!4' (!4' (!'8 (!'< PAP#A ARAT (!5( (!54 (!54 (!55 (!55 (!4+ PAP#A (!5' (!55 (!55 (!5* (!5' (!4< N"NESA (!5* (!5* (!5* (!5* (!5* (!5(

2.4

KEMISKINAN SUATU KONSEP TEORITIS

Sar A! =e/itan, mende)inisikan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan- pelayanan yang di butuhkan untuk men$apai suatu standar hidup yang layak! Karena standar 

(12)

&enurut radley R! )thiller, kemiskinan adalah ketidaksanggupan untuk mendapatkan  barang-barang dan pealayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan s%sial! "an %leh Email Salim, dikatakan baha, kemiskinan biasanya dilukiskan sebagai kurangnya  pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang p%k%k! "idalam memembahas

kemiskinan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, maka Ajit Gh%se dan Keith Gri))in, mengatakan baha kemiskinan di negara-negara ini berarti kelaparan, kekurangan gi>i, ditambah pakaian dan perumahan yang kurang memadai, tingkat pendidikan yang rendah, tidak ada atau sedikit sekali kesempatan untuk memper%leh layanan kesehatan dasar dan lain-lain! 0%hn Briedmann, kemiskinan dide)inisikan sebagai ketidaksamaan kesempatan untuk  mengakumulasikan basis kekuasaan s%sial meliputi 1 m%dal yang pr%dukti) atau assets, sumber-sumber keuangan, %rganisasi s%sial dan p%litik yang dipakai untuk kepentingan  bersama partai p%litik, sindikat k%perasi, net%rk atau jaringan s%sial untuk memper%leh  pekerjaan, barang-barng dan lain-lain, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan

in)%rmasi yang berguna untuk memajukan kehidup

an! "ari pengertian dari para ahli maka dapat diketahui baha kemiskinan itu tidak hanya terikat dengan aspek-aspek material saja tetapi juga berkaitan dengan aspek-aspek  n%nmaterial! Seperti yang dikatakan %leh 9%ard Wriggins et!al baha menurut Al-Kitab dikatakan baha tak sese%rangpun hidup karena hanya r%ti saja, maka dengan demikian kemiskinan abs%lute juga mempunyai dimensi n%nmaterial disampng aspek material ini! Atau seperti yang disimpulkan %leh W%l) S$%tt, sebagai berikut 1

*! Kemiskinan pada umumnya dide)inisikan sebagai kekurangan pendapatan dalam  bentuk ditambah dengan keuntungan-keuntungan n%nmaterial yang diterima %leh sese%rang! Se$era luas kemsikinan diberi pengertian meliputi kekurangan atau tidak  memiliki pendidikan, k%ndisi kesehatan yang buruk, kekurangan transp%rtasi yang dibutuhkan masyarakat!

'! Kadang-kadang kemiskinan dide)inisikan dari segi kurang atau tidak memiliki aset-aset seperti tanah, rumah, peralatan uang, emas, kredit dan lain-lain!

4! Kemiskinan n%nmaterial meliputi berbagai ma$am kebebasan, hak untuk memper%leh  pekerjaan yang layak, hak atas rumah tangga dan kehidupan yan g layak!

(13)

"e)inisi kemiskinann sebagai relati) sedikit atau tidak adanya nilai-nilai utama yang berhasil diakumalasikan %leh si akt%r se$ara sah sehingga kebutuhannya kan nilai-nilai tersebut tidak  terpenuhi se$ara layak atau memadai! "engan singkat dpat dikatakan baha kemiskinan adlah adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan akan nilai tersebut se$ara layak! "ari de)inisi ini, ada beberapa hal yang akan dijelaskan lebih lanjut!

*! Nilai-nilai :/alues21 dimaksud dengan nilai adalah sesuatu yang dihargai tinggi %leh indi/idu dan masyrakat! Penghargaan atau tepatnya peri%ritas penghargaan akan nilai-nilai berbeda-beda, ada yang lebih dihargai dan ada yang kurang dihargai pada satu aktu tertentu dan masyarakat tertentu pula! Nilai-nilai yang lebih dihargai %leh masyarakat disebut nilai-nilai utama, dan nilai-nilai utma yang kurang dihargai %leh masyrakat disebut nilai-nilai sekunder! Ada beberapa ma$am nilaiyang ada dalam masyarakat, yakni 1 power, enlightenment, wealth, well-beright (or health), skill, offecion, rectitude (involve rightenosness and justice), deference (or respect), securit dan librert.  Nilai-nilai utama ini berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia, yakni sandang,  pangan, papan, keshatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain!

'! Kedua, kemiskinan itu multidimensi%nal1 karena banyak sekali nilai-nilai yang dibuthkan atau kebutuhan manusia itu berma$am-ma$am, maka kemiskinan pun memiliki banyak  aspek! &enurut 0%hn Briedman, bila dilihat dari segi publi$ p%li$y maka terdapat dua aspek kemiskinan, yaitu 1

a! Aspek primer terdiiri dari 1 aset-aset %rganisasi s%sial dan p%litik, dan  pengetahuan dan keterampilan!

 b! Aspek sekunder, terdiri dari 1 jaringan s%sial, sumber-sumber keuangan dan in)%rmasi!

leh Gunnar Adler Karlss%n, dikatakan baha dimensi-dimensi kemiskinan memani)estasikan dirinya dalam bentuk kekurangan gi>i, air dan perumahan yang tidak sehat,  penyakit kr%nis dan peraatan kesehatan yang tidak baik! Pendidikan dan tenaga kerja juga

harus termasuk dalam pengukuran kemiskinan abs%lut! "i samping itu kemiskinan abs%lut juga mempunyai dimensi n%n-material, seperti hak kelua masuk ke suatu negara, kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat, kebebasan beragama, kebebasan bersesrikat dan

(14)

 berpartisipasi, dan lain-lain! leh ank "unia di ajukan beberapa aspek kemiskinan yaitu, n$%me atau pendaptan yang rendah, kekurangan gi>i, keadaan kesehatan yang buruk, dan  pendidikan yang rendah! Selanjutnya, %leh =ukas 9endratta dikatakan baha suatu penelitian dalam masyarakat akan menunjukkan ruet dan k%mpleksnya hubungan di berbagai antara mani)estasi kemiskinan yakni, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan gi>i, pengangguran,  buta huru) dan pr%dukti/itas yang rendah! "ari pembahasan di atas maka terdapat *( ma$am nilai sehingga demikian terdapat *( dimensi atau aspek kemiskinan, yakni miskin dalm kekuasaan, harta benda atau harta kekayaan, kesehatan pendidikan dan pengetahuan, keterampilan atau keahlian, $inta kasih atau a)eksi, keadilan, penghargaan atau pengh%rmatan, keamanan dan kebebasan!

Ketiga, aspek-aspek kemsikinan saling bergubungan 1 Aspek-aspek kemiskinansaling  berhubungan satu sama lainnya, baik se$ara langsung maupun se$ara tidak langsung! 9al ini  berarti baha kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek kemiskinan dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek-aspek kemiskinan yang lainnya! 9ubungan di antara aspek-aspek kemiskinan ini, %leh =ukas 9endratta disebut dengan istilah the  p%/erty spiral :spiral kemiskinan2, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini! Si)at saling  berhubungan di antara aspek-aspek kemiskinan adalah baha satu aspek atau )akt%r dapat mempengaruhi semua aspek atau )akt%r lainnya baik dalam arti pengaruh yang p%siti) maupun  pengaruh yang negati)! Se$ara diagramatik, pr%ses saling mempengarhi ini dapat digambarkan

sebagai kekuatan pergerakan yang menjalar pada sebuah spiral! Pembangunan dapat dilihat sebagai pergerakanyang semakin meluas :upard m%/ement2 dari semua unsur-unsur yang ada! #ntuk men$apai hal ini, maka setiap unsur atau aspek harus bergerak dengan suatu ke$epatan tertentu! 0ika ada satu atau beberapa unsur yang tidak dapat mengikuti pergerakan upard ini maka kana mengakibatkan berkurangnya seluruh pergerakan tersebut! Tanpa adanya ke$epatan  pergerakan yang memadai hanya akan menimbulkan suatu pergerakan sirkular pada satu aspek 

tertent saja! erkurangnya pergerakan yang lebih lanjut akan menyebabkan pergerakan sirkular  tersebut berhenti sepenuhnya, sehingga terjadilah pergerakan spiral yang semakin sempit :d%nard m%/ement2!

(15)

#ntuk itu, maka brbagai ujud atau aspek kemiskinan harus di tangani se$ara serentak  untuk menggerakkan pergerakan spiral yang semakin meluas melalui suatu mekanisme synergisti$! Sebaliknya, untuk melalui suatu pr%ses synergisti$ negati), di mana semakin  berkurangnyapergerakan pada satu atau beberapa aspek dapat menyebabkan pergerakan spiral

yang semakin menyempit, dan mempengaruhi pergerakan aspek-aspek lainnya! mplikasinya  pada suatu pr%gram pembangunan adalah baha kita tidak dapat memper%leh suat perbaikan yang berarti dan abadi tanpa adanya suatu perbaikan yang dilakukan se$ara serentak pada sekt%r-sekt%r atau aspek-aspek kemiskinan lainnya!

Keempat, akt%r kemiskinan 1 "iamaksud dengan akt%r kemiskinann adalah %rang-%rang yang hanya sedikit atau tidak mampu mengakumulasikan nilai-nilai utama sehingga kebutuhannya akan nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi se$ara layak! 0adi disini jelaslah baha yang miskin itu hanyalah manusia, %rang, atau indi/idu, baik se$ra kel%mp%k atau k%lekti)  maupun se$ara indi/idual! Kita sering mendengar perkataan kemiskinan pedesaan, kemiskinan  perk%taan, negara miskin, ini bukanlah berarti baha desa, k%ta atau negara yang mengalami kemsikinan, melainkan %rang-%rang atau penduduk di ilayah tersebut, sebagian besarnya menderita kemiskinan!

Akt%r kemiskinan dide)inisikan %leh Niels &ulder sebagai berikut 1 se$ara kasar kau miskin dapat dide)inisikan sebagai mereka yang tidak sampai pada suatu tingkat kehidupan yang

(16)

minimal seperti ditujukan %leh garis kemiskinan yang mengungkapkan tara) minimal untuk bisa hidup dengan $ukup dan ajar! &ereka yang sampai pada pat%kan itu dipandang sebagai %rang miskin! Akt%r krmiskinan atau mereka yang hidup di baah garis kemiskinan memiliki beberapa $iri! &enurut Emil Salim %rang miskin memiliki $iri-$iri yaitu 1

*! &ereka umumnya tidak memiliki )akt%r pr%duksi sendiri, seperti tanah yang $ukup, m%dal ataupun keterampilan! Bakt%r pr%duksi yang dimiliki sedikit seklai sehingga kemampan memper%leh pendapatan menjadi snagat terbatas!

'! &ereka tidak memiliki kemungkinan untuk memper%leh pr%duksi aset pr%duksi dengan kekuatan sendiri, pendaptan tidak $ukup untuk memper%leh tanah garapan ataupun m%dal usaha! Sedangkan syarat tidak terpunuhi untuk memper%leh kredit  perbankan, seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain sehingga mereka yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada lintah lirat yang biasanya meminta syarat pelunasan yang berat dan memungut biaya bunga yang tinggi!

4! Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sek%lah dasar! Waktu mereka tersisa habis untuk men$ari na)kah sehingga tidak tersisa lagi untuk belajar! 0uga anak-anak mereka tidak bisa menyelesaikan sek%lah, karena harus membantu %rang tua men$ari tambahan penghasilanatau menjaga adik-adik di rumah, sehingga se$ara turun-temurun terjerat dalam keterbelakangan di baah garis kemiskinan!

5! Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan! anyak di antara mereka tidak memiliki tanah, kalaupun ada maka ke/il sekali! #mumnya mereka menjadi buruh tani atau  pekerja kasar diluar pertanian! Karena pertanian bekerja musiman maka kesinambungan kerja kurang terjamin! anyak diantara mereka lalu menjadi pekerja  bebas, :sel) empl%yed2 berusaha apa saja! "alam keadaan penaaran tenaga yang  besar, maka tingkat upah menjadi rendah sehingga mengurung mereka di baah garis kemiskinan! "id%r%ng %leh kesulitan hidup desa maka banyak diantara mereka men$%ba berusaha di k%ta :urbanisasi2!

6! anyak diantara mereka yang hidup di k%ta masih berusia muada dan tidak  mempunyai keterampilan :skill2 atau pendidikan, sedangkan k%ta di banyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak urbanisasi penduduk desan ini!

(17)

Apabila di negara maju pertumbuhan industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan k%ta sebagai penarik bagi masyrakat desa untuk bekerja di k%ta, maka pr%ses urbanisasi di negara berkembang tidak disertai pr%ses penyerapan tenaga dalam  perkembangan industri! ahkan sebaliknya, perkembangan tekn%l%gi di k%ta-k%ta negara berkembangan justru menampik penyerapan lebih banyak tenaga kerja, sehingga penduduk miskin yang pindah ke k%ta terdampar dalam kant%ng-kant%ng kemelaratan :slumps2! "i samping pandangan baha yang miskin hanyalah %rang atau manusia maka ada juga yang berpendapat baha akt%r kemiskinan itu dapat  berupa negara, desa atau k%ta itu sendiri, bukan penduduknya! 0adi, negara, k%ta atau desa tersebut dikatakan miskin kareana kekurangan atau tidak mengandung bahan- bahan mineral atau kekakyaan alam lainnya! 9al ini dikenal dengan istilah naturaally  p%%r atau miskin se$ara alamiah! 0adi, bisa terjadi baha, suatu negara tertentu bila dilihat dari segi kekayaan alamnya maka akan termasuk dalam negara miskin, tetapi  bila dilihat dari segi tingkat penghidupan penduduknya maka termasuk dalam negara kaya! &isalnya, 0epang dilihat dari segi kekayaan alaminya, maka ia termasuk dalam kateg%ri negara miskin, tetapi bila dilihat dari pendaptan perkapita penduduknya maka ia termasuk dalam negara kaya! 0uga nd%nesia , bila dilihat dari segi alam maka termasuk dalam negara kaya, tetapi bila dilihat dari pendapatan perkapita  pendduk maka termasuk dalam negara miskin!

7! Pemenuhan kebutuhan akan nilai-nilai utama se$ara layak 1 ini maksudnya sama dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia se$ara layak! Kebutuhan dasar  manusia berma$am-ma$am antara lain sandang, pangan, papan, kesehatan,  pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain! Tentunya timbul pertayaan mengenai ukuran yang layak ini! Pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, papan, keshatan,  pekerjaan yang layak itu bagaimankah, seberapa besar jumlahnya dan jaaban atas  pertanyaan ini $ukup rumit! Tenyata baha ukuran yang layak pada suatu aspek tidak 

sama dengan aspek lainnya! &isalnya bahan pangan, maka jumlah kal%ri yang dibutuhkan se$ara layak antara negara yang satu dengan negara yang lainnya  berbeda-beda, juga keadaan perumahan yang memadai misalnya diukur dari segi luas karena per %rang maka ukuran yang layak atau memadai ini berbeda-beda di antara Asia, A)rika atau Amerika =atin! .ang paling sering dilakukan adalah mengukur 

(18)

kemiskinan dari segi pendapatan perkapitaF jumlah pendapatan perkapita yang layak  untuk memenuhi kebutuhan p%k%k, juga berbeda-beda anatara negara yang satu dengan negra lainnya, bahkan anatara daerah perk%taan, atau negara pedesaan dalam suatu negara saja pun berbeda!

+! Gap anatara nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai tersebut 1 esar ke$ilnya gap ini akan menunjukkan besar ke$ilnya ataua parah tidaknya keadaan kemiskinan! Semakin besar gap ini menunjukkan baha keadaan semakin parah, dan semakin ke$il gap ini menunjukkan keadaan kemiskinan semakin  berkurang atau semakin membaik! "an dimana terdapat keseimbangan anatara jumlah nilai yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan ukuran nilai se$ara layak, maka ter$iptalah k%ndisi marginal! "an bilamana terjadi keadaaan yang sebaliknya, yakni jumlah yang diakumulasikan lebih besar daripada jumalh yang dibutuhkan se$ra layak, maka keadaan ini menunjukkan sudah bebas dari belenggu kemiskinan!

2.5

KONSEP KEMISKINAN MENURUT BADAN PUSAT

STATISTIK 

Sementara k%nsep kemiskinan menurut adan Pusat Statistik :PS2 adalah ketidakmampuan dari sisi ek%n%mi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran! Karena %bjek kemiskinan adalah manusia sebagai makhluk s%sial maka yang dikatakan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata  penegleuaran perkapita perbulan di baah garis kemiskinan! Garis Kemiskinan :GK2 menurut ukuran PS terdiri dari dua k%mp%nen yaitu Garis Kemiskianan &akanan :GK&2 dan Garis Kemiskinan N%nmakanan :GKN&2, sehingga jika hal ini di )%rmulasikan maka GK C GK&  GKN&! Perhitungan garis kemiskinan dilakukan se$ara terpisah untu daerah perk%taan dan  pedesaan! Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita  perbulan di baah Garis Kemsikinan, Garis kemiskinan makanan :GK&2 merupakannilai  pengeuaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan '!*(( kal%ri perkapita  perhari! Pat%kan ini menga$u pada hasil Widyakarya Pangan dan Gi>i *<+8! Paket k%m%diti

(19)

kebutuhan dasar makanan diakili %leh 6' jenis k%m%diti :padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, ka$ang-ka$angan, buah-buhan, minyak dan lemak, dan lain-lain2! Ke 6' jenis k%m%diti ini merupakan k%m%diti-k%m%diti yang paling banyak di k%nsumsi %leh %rang miskin! 0umlah pengeluaran untuk 6' k%m%diti ini sekitar +( persen dari t%tal  pengeluaran %rang miskin! Garis kemikinan n%n-makanan :GKN&2 adalah kebutuhan minimum

untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan! Paket k%m%diti kebutuhan dasar n%n makanan diakili %leh 6* jenis k%m%diti di perk%taan dan 5+ jenis k%m%diti di pedesaan!

2.6

TEKNIK PEHITUNGAN GARIS KEMISKINAN DAN

UKURAN KEMISKINAN MENURUT BADAN PUSAT STATISTIK 

(BPS)

Tahap pertama adalah menentukan penduduk re)erensi yaitu '( persen penduduk yang  berada di atas Garis Kemiskinan Sementara, yang merupakan Garis Kemiskinan peri%de lalu yang di-in)late dengan in)lais umu :9K2! "ari penduduk re)erensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan &akanan :GK&2 dan Garis Kemiskinan N%nmakanan :GKN&2! Garis Kemiskian makanan :GK&2 adalah jumlah nilai pengeluaran dari 6' k%m%diti dasar makanan yang riil dik%nsumsi penduduk re)erensi yang kemudian disetarakan dengan '!*(( kil%kal%ri perkapita  perhari! Penyetaraan nilai pengeluaran kebutuan minimum makanan dilakukan dengan

menghitung rata-rata kal%ri dari ke-6' k%m%diti tersebut! Selanjutnya GK& tersebut disetarakakn dengan '!*(( kil%kal%ri dengan menghasilkan '!*(( terhadap harga implisit rata-rata kal%ri! Garis kemiskinan n%n-makanan :GKN&2 merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari k%m%diti-k%m%diti n%nmakanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang,  pendidikan dan kesehatan! Nilai kebutuhan minimum per k%m%diti?subkel%mp%k n%nmakanan dihitung dengan menggunakan suatu rasi% pengeluaran k%m%diti?subkel%mp%k tersebut terhadap t%tal pengeluaran k%m%diti?subkel%mp%k yang ter$atat dalam data Susenas m%dul k%nsumsi! Rasi% tersebut dihitung dari hasil Sur/ei Paket K%m%diti Kebutuhan "asar '((5 :SPKK" '((52, yang dilakukan untuk mengumpulkan data pengeluaran k%nsumsi rumah tangga perk%m%diti n%nmkanan yang lebih rin$i dibandingkan data Susenas m%dul k%nsumsi! Garis Kemiskinan merupakan penjumlahandari Garis Kemiskinan &akanan dan Gari Kemiskinan N%nmakanan! Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di baah Garis Kkemiskinan

(20)

dikateg%rikan sebagai penduduk miskin! Sedangkan ukuran kemiskinan menurut PS terdiri dari 4 bagian antara lain

*! 9ead ;%unt nde@ :9;-P(2, yaitu persentase penduduk yang berada di baah Garis Kemiskinan :GK2!

'! ndeks Kedalaman Kemiskinan :P%/erty Gap nde@-P*2 adalah ukuran rata-rata

kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan! Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan!

4! ndeks Kedalaman Kemiskinan :P%/erty Gap nde@-P'2 adalah ukuran yang memberikan

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin! Semakin tinggi nilai indeks, semakain tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin!

2.7

KEMISKINAN VERSI BKKBN

0ika angka-angka kemiskinan yang disebut dan dianalisis di atas bersumber pada taksiran angka kemiskinan makr% berdasar penetapan angka kemiskinan tetentu :pengeluaran pangan dan  bukan pangan2! Sejak krism%n *<<+-<8 dikenal angka-angka kemiskinan /ersi KKN dengan menjumlahkan angka keluarga Pra-KS dan KS- alasan ek%n%mi! "engan menggunakan data KKN diper%leh angka keluarga miskin di 0aa Tengah seperti terlihat pada Tabel ' k%l%m 4! Terlihat perbedaan anatara taksiran jumlah penduduk miskin /ersi PS yang '7,(+ tahun*<<< dengan data keluarga miskin /ersi KKN yang men$apai '<,<7! Sementara SAKERT 4 :Sur/ei aspek Kehidapan Rumah Tangga nd%nesia2 yang dilakukan pusat Penelitian Kependudukan #G& bekerja sama dengan Rand ;%%rp%rati%n Santa &%ni$a :0uni-kt%ber  '(((2 melap%rkan ttingkat kemiskinan yang menurun di perk%taan 0aa Tengah dari '(,5 menjadi *5,4 selama pei%de *<<+-'((( meskipun di pedesaan meningkat dari *4,+ menjadi *+,*! Penemuan angka-angka kemiskinan dengan menggunakan garis kemiskinan PS yang disempurnakan ini merupakan hasil-hasil penelitian ek%n%mi riil di *4 pr%/insi dengan meaan$arai *(!((( kepala keluarga :5(!4(( indi/idu2 sehingga dapat dibandingkan dengan mikri data KKN!

(21)

Kriteria keluarga miskin yang dipakai KKN pada aalnya memang bukan untuk  mendata keluarga miskin, tetapi tetapi tuga s%perasi%nal kant%r ?lembaga itu yakni pr%gram keluarga beren$ana dan pr%gram keluarga sejahtra! Tetapi dalam perkembangannya, data tersebut dipakai sebagai ped%man dalam berbagai ma$am pr%gram peningkatan kesejahtraan keluarga yaitu pr%gram Takesra?Kukesra, dan sejak krism%n *<<+, pr%gram 0PS PK beras dan pr%gram 0PS lainnya! "engan demikian besar kemungkinan terjadi kelebihan taksiran!

Taksiran keluerga miskin yang HpesimistisI di daerah diduga ada kaitannya dengan usulan "A# dan "AK pada pemerintah pusat! "engan kata lain, data penduduk miskin tersebut ditetapkan tinggi supaya dana yang masuk ke daerah juga besar! &enurut pejabat di dinas s%sial, memang pertimbangan yang di pakai tidak jauh berbeda dengan k%ndisi ketika diadakan  pendataan desa miskin dalam pr%gram "T! Pada aanya sedikit sekali yang mau menegkui daerah?desanya adalah miskin! Namun sumber di KKN tidak sependapat jika angka kemiskinan yang diterbitkan dikaitkan dengan gulirandana dari pusat! &enurutnya, yang penting  bukanlah mempertentangkan data?kriteria kemiskinan, tetapi bagaimana man)aat data itu bagi  pr%gram-pr%gram yang akan dilaksanakan! &enurutnya semakin banyak kriteria akan semakin  banyak pula in)%rmasi yang didapat, dan karena itu semakin memperkaya aasan! Namun daikuinya, baha saat ini ada kesan baha data yang dikeluarkan KKN untuk melaksanakan  pr%gram dari pusat, dan data dari dinas-dians di pemda untuk melaksankan pr%gram-pr%gram  pemerintah daerah!

Selain masalah transparansi yang sering dituduhkan pada penyelenggara pr%gram- pr%gram yang dilaksanakan %leh pemrintah, kritik yang banyak dil%ntarkan dalam pr%gram  penanggulangan kemiskinan adalah dalam penentuan target sasaran, yaitu dalam penentuan  penduduk yang benar-benar miskin dan membutuhkan bantuan! "ata?in)%rmasi penduduk miskin yang tepat dan akurat sangat menentukan tepat tidaknya sasaran dan keberhasilan suatu pr%gram! aik data dari adan Pusat Statistik, KKN, maupun "inas S%sial, semuanya memiliki keebihan dan kelemahannya masing-masing! PS menyadari baha terdapat beberapa kelemahan data?in)%rmasi tentang penduduk miskin yang dihasilakan sejak *<+7 hingga *<<<, dan karena itu tidak sepenuhnya dapat dipakai sebagai dasar ketepatan pelaksanaan pr%gram  bantuan pada pendudk miskin :PS, '(((2! aik data tentang penduduk miskin maupun da)tar 

(22)

desa tertinggal pada tahun *<<4-*<<6 bersi)at Hmakr%I dan tidak sampai pada nama indi/idu dalam suat daerah tertentu yang dapat dikatag%rikan sebagai penduduk miskin!

2.8

PENDUDUK DAN KEMISKINAN

Ada argumentasi sederhana yang datang dari negara-negara yang sudah maju baha suatu Negara menjadi miskin jika membiarkan penduduknya tumbuh menurut deret ukur! Penduduk yang tumbuh tak terkendali pasti $epat menurun kemakmurannya karena pr%duksi  pangan tumbuh lambat mengikuti deret hitung! nilah te%ri sedih :dismal) dari Th%mas R%bert &althus :*8*+2yang mengakibatkan ilmu ek%n%mi disebut ilmu yang memilukan :the dismal   science2 %leh Th%mas ;arlyle :*85<2! #ntuk tidak menyerah begitu saja pada pandangan ;arlyle, &an$ur ls%n dan Satu Kahkinen menebitkan buku A N%t S% dismal S$ien$e :@)%rd, '(((2 yang menga$u pada penelitian mendalam dari baah yang meskipun mahal dan memakan  banyak energi, dalam jangka panjang jauh lebih murah! Penny dan &asri meskipun lap%ran  penelitiannya sangat pesimsitik , t%k%h tidak meneutup kemungkian terhadap peranan ilmu  pengetahuan dan tekn%l%gi khussunya yang dikembangkan masyarakat sendiri dari budaya setempat! "alam masyarakat desa Sriharj%, ditemukan praktik-praktik K :keluarga beren$ana2 asli berupa mboten kempal ( tidak tidur bersama2 yang dapat menjarangkan kelahiran anak! 0alan keluar untuk mengatasi kemsikinan yang disebabkan tekanan penduduk merupakan pertemuan antara prakarsa asli penduduk dengan pr%gram pemerintah! &isalnya untuk data Sriharj%, intensi)ikasi pertanian, industrialisasi perdesaan, migrasi, dan keluarga beren$ana! "ari empat  jalan kelaur atau peme$ahan ini, migrasi terutama yang bersi)at sementara, rupanya paling  berhasil, yaitu bekerja di luar pertanian atau di luar desa,sehingga dapat membaa pulang uang untuk belanja keluarga! elakangan banyak anak-anak muda merantau ke 0akartaatau luar 0aa,  bahkan &alaysia atau 9%ngk%ng untuk bekerja men$ari uang! Anak-anak muda ini kebanyakan  pulang ke desa :mudik2 sekali setahun pada hari Raya dul Bitri atau mengirimkan uang se$ara rutin untuk membantu belanja %rang tua atau membantu biaya sek%lah adik-adiknya! "emikian tidak sepenuhnya benar jika dikatakan baha kemiskinan disebabkan %leh kepadatan?kelebihan  penduduk semata-mata karena 1 pertama, %rang-%rang desa sebenarnya $ukup sadar untuk tidak 

memiliki banyak anak dengan melaksanakan KF dan kedua, jika ada kesempatan penduduk  desa selalu Hmeninggalkan desaI untuk men$ari pekerjaan di mana saja! Sama sekali tidak benar   jika dikatakan %rang-%rang desa selalu nrimo :menerima apa adanya2, pasrah dan bersi)at

(23)

mangan ora mangan waton kumpul ( makan tidak makan yang penting kumpul2! Pertumbuhan  penduduk daerah miskin di ". seperti Gunung Kidul dan Kul%npr%g% deasa ini sudah rendah

sekli dan bahkan minus!

2.

KRITERIA KEMISKINAN BANK DUNIA

Publikasi ank "unia nd%nesia !onstructing a "ew #trateg for $rovert %eduction, kt%ber '((* berisi pembahasan k%mprehensi) tentang agenda penanggulangan kemiskinan : povert reduction) di nd%nesia! Salah satu tema yang dikemukakan adalah perlunya memperluasa de)inisi, )akta-)akta dan tujuan dari pr%gram anti kemiskinan! Selain pujian baha sampai dengan krisis *<<+-<8 nd%nesia mampu men$apai hasil spektakuler dalalm mengurangi  jumlah penduduk miskin, ank "unia juga memberikan kiritik baha pendekatan yang

diterapkan nd%nesia dalam penanggulangan kemiskinan terlalu menitik beratkan pada target-target angka! Garis kemiskinan : povert line2 misalnya, ditekankan pada pengeluaran untuk  memenuhi kebutuhan hidup dalam arti sangat sempit! Target angka dik%mbinasikan dengan  pendekatan pembangunan yang bersi)at atas-baah :t%p-d%n appr%a$h2 telah mengesampingkan banyak dimensi kemiskinan yang meskipun sulit diukur, tetap sangat  penting! "engan hanya melihat mereka yang se$ara statistik masuk masuk dalam kateg%ri di  baah garis kemiskinan, pendekatan ini menyempitkan ruang lingkup kemiskinan dan

menjauhkan dari realitas penduduk miskin yang lebih dinamis!

&engabaikan angka-angka dan menjauhkan diri dari target-target matematik tentu juga tidak mungkin, karena bagaimanapun angka-angka tetap diperlukan! "i lain pihak, terlalu menitikberatkan pada pen$apaian target-target sattistik juga tidak bijaksana karena terlalu menyederhanakan masalah! ank "unia kemudian merek%mendasikan penggunaan indikat%r-indikat%r pembangunan internasi%nal :international &evelopment Goal indicators) yang disusun %leh akil-akilnyadari k%munitas internasi%nal dan ind%nesia termasuk salah satu angg%tanya! Perluasan target-target penanggulangan kemiskinan seperti yang disarankan %leh ank "unia tersebut lebih ter)%kus pada kedalaman target-target yang telah ditetapkan selma ini! Pada dimensii standar kehidupann materil misalnya, pr%p%rsi penduduk miskin :*<<<2 adalah '+, sehingga kemungkinan target pada tahun '((5 adalah sebesar *4,6! Pada dimensi sumber daya manusia dapat juga dikembangkan target-target mislanya angka tamat pendidikan dasar pada kel%mp%k paling miskin, tingkat kematian bayi maupun tingkat kesehatan! "emikian pula akses

(24)

tehadap prasarana, apakah akses kel%mp%k paling miskin terhadap sumber daya air maupun sanitasi dapat ditingkatkan lima tahun mendatang, dan yang tidak kalah pentingnya apakah  partisapasi kalangan penduduk miskin dalam keputusan-keputusan p%litik setempat mempengaruhi kehidupan mereka dapat ditingkatkan melalui pr%gram-pr%gram tertentu! Selama kurun aktu *<+6-*<<6 nd%nseia dipuij-puji telah berhasil dalam mengurangi kemiskinan terutama diukur melalui penurunan jumlah penduduk miskin dari 75,4 pada tahun *<+6 menjadi hanya **,5 pada tahun *<<6! Pada tahun yang sama unmur harapan hidup mengalami  peningkatan 5+,< pertahun menjadi 74,+ per tahun, angka kematian bayi perseribu kelahiran bisa

ditekan dari **8 menjadi 6*, tingkat partisipasi sek%lah dasar meningkat dari +6,7 menjadi <6, dan tingkat partispasi sek%lah menengah juga meningkat dari *4 menjadi 66! Pendekatan yang dipakai %leh pemerintah selama ini lebih mementingkan target-target angka untuk men$apai tujuan penanggulangan kemiskinan! Tanpa tujuan yang pasti dan siepakati bersama %leh berbagai  pelaku :stakeh%lder2, maka pelaksanaan pr%gram penanggulangan kemiskinan hanya sekedar 

memenuhi target-target yang bersi)at sekt%ral belaka!

2.1!

KRITRIA MISKIN PADA ERA OTONOMI DAERAH

Sampai saat ini masih sulit untuk membayangkan baha suatu daerah, baik pr%/insi, kabupaten, maupun desa, memiliki pr%gram penanggulangan kemiskinan yang lebih baik  daripada daerah lain! &islanya, pr%/insi A memiliki pr%gram penanggulangan kemiskinan yang  jauh lebih baik dengan pen$apaian target persen tertentu ketimbang pr%/insi ! "emikian pula  pemerintah daerah di baahnya yaitu kabapeten dan desa! Suit pula untu dapat mengukur kinerja suatu pemerintahan daerah dikaitkan dengan pelaksanaan pr%gram-pr%gram penanggulangan kemiskinan! Salah satu sebabnya adalah selaintidak atau belum adanya kesamaan persepsi dari dinas-dinas pemerintah daerah juga dipengaruhi %leh peranan pemerintah pusat yang masih sangat besar! Selam ini sulit ditemukakn publikasi dari pemerintah daerah untuk k%nsumsi masyarakat umum mengenai permasalahan kinerja pembangunan yang ada di daerah! erbagai lap%ran tebal yang di susun instansi-instansi pemerintah daerah lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan adminstrati) dari pusat sebagai lap%ran kepada atasan, dan bukan untuk masyrakat daerah sendiri! salah satu tujuan %t%n%mi daerah adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka! "i sisi lain, masalah kemiskinan yang dihadapi %leh setiap daerah di nd%nesia juga memiliki karakteristik 

(25)

yang berbeda-beda! "engan demikian, garis kemiskinan Saj%gy% misalnya mungkin saja tidak  rele/an diterapkan di daerah yang makanan p%k%k penduduknya bukan beras, atau kriteria menganai luas dan k%ndisi lantai rumah yang dipakai KKN tentu tidak akan rele/an diterapkan di daerah yang rumah penduduknya kebanykan berbentuk rumah panggung atau  perumahan nelayan yyang terapung di pantai! "engan kata lain keanekaragaman budaya

masyarakat perlu dipertimbangkakn dalam menyusun data kemiskinan suatu daerah!

Paradigma penanggulangan kemiskianan pada era %t%n%mi daerah saat ini adalah baha kebijakan atau pr%gram anti kemiskinan akan dapat berhasil apabila kaum miskin menjadi akt%r  utama dalam peran melaan kemiskinan :9S! "ill%n1'((*2! #ntuk memabntu kaum miskin keluar dari lingkaran kemiskinan dibutuhkan kepedulian, k%mitmen, kebijaksanaan, %rganisasi, dan pr%gram-pr%gram yang tepat! "iperlukan pula sikap yang tidak memperlakukan %rang miskin sebagai %bjek, tetapi sebagai subjek! rang miskin bukan %rang yang tidak memiliki apa-apa, melainkan sese%rang yang memiliki sesuatu, alaupun serba seadanya :&ubyart%1'((*2! "isadari baha pendekatan sekt%ral yang telah berlangsung selama ini kurang berhasil dalam menanggulangi kemiskinan sebagaimana yang pernah dijalankan %leh pemerintah karena yang dipakai sebagai kriteria dalah target-target sekt%ral! Sebagaimana yang telah dikemukakan, masing-masing instansi dalam pemerintahan mempunyai kiteria penentu %rang miskin menurut /ersinya masing-masingsehingga kadang-kadang terdapat perbedaan-perbedaanbesar! &eskipun saat ini belum ada titik temu p%la %t%n%mi yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah sehingga masih mun$ul tuntutan-tuntutan untuk mengkaji ulang#ndang-#ndang %t%n%midaerah, namun desentralisasi dan %t%n%mi daerah sebenarnya telah mulai berjalan! "aerah-daerah dan desa-desa sudah banyak yang dengan rasa per$aya diri tinggi mengeluarkan Perda atau Perdes semuanya disesuaikan dengan kebutuhan, aspirasi masyarakat setempat, tuntutan-tuntutan, serta  peri%ritas-peri%ritas yang ada di lingkungan mereka! anyak daerah yang sudah mengeuarkan

Perda tentang pembentukan P" :adan Perakilan "esa, dan bahkan sudah melakukan  pemilihan serta melantik angg%ta-angg%tanya! "i beberapa daerah lain, karena bukan menjadi  peri%ritas atau dianggap tidak diperlukan, ada yang belum memilih angg%ta P" termasuk   belum mebuat Perda?Perdesnya! "alam era %t%n%mi daera h tidak ada lagi penyeragaman, ke$uali

untuk bidang-bidang tertentu seperti bidang pendidikan, yang mengharuskan setiap daerah membuat Perda dan sekaligus melaksanakannya!

(26)

Salah satu tujuan diberlakukannya %t%n%mi daerah adalah untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam pengambilan keptusan tentang hal-hal yang menyangkut diri mereka! Keenangan yang lebih besar diberikan kepada pemerintah pr%/insi, kabupaten maupun desa, agar lembaga-lembaga ini lebih kreati) menyusun berbagai pr%gram pembangunan daerah sesuai p%tensi daerahnya masing-masing! Asumsi yang mendasrinya adalah baha pemerintah di daerah lebih mengetahui p%tensi dan spirasi yang dimiliki daerahnya! "engan kedekatan ini diharapkan  pr%duk kebijaksanaan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat setempat! Seiring dengan jia dan semangat %t%n%mi daerah, dan kenyataan baha daerah lebih mengetahui p%tensi daerahnya masing-masing, diperlukan re%rientasi peran baik pemerintah  pusat, daerah, maupun desa dalam pr%gram-pr%gram penaggulangan kemiskinan! Pr%gram  penaggulangan kemiskinan pada era %t%n%mi harus lebih mengandalkan kreati/itas dan prakarsa daerah dan masyarakat di daerah! Pemerintah pusat yang sebelumnya sangat d%minan, harus  berubah menjadi sekedar pemberi )asilitas, pandangan dan pendampingan-pendampingan bagi  pr%gram-pr%gram penanggulangan kemiskinan!

2.11

PERKEMBANGAN

TINGKAT

KEMISKINAN

DI

INDONESIA" 16#2!1!

Perkembangann jumalah dan persentase penduduk miskin pada per%de *<<7-'(*( tampak   ber)luktuasi dari tahun ketahun terlihat adanya ke$enderungan menurun pada p eri%de '(((-'((6!

Pada peri%de *<<7-*<<< jumlah penduduk miskin meningkat sebesar *4,<7 juta karena krisis ek%n%mi, yaitu dari 45,(* juta :*+,5+ persen2 pada tahun *<<7 menjadi 5+,<+ juta :'4,54 persen2  pada tahun *<<<! Pada peri%de *<<<-'((' terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 

<,6+ juta, yaitu 5+,<+ juta :'4,54 persen2 pada tahun *<<< menjadi 48,5( juta :*8,'(2 pada tahun '(('! Penuruan jumlah penduduk miskin juga terjadi pada peri%de '(('-'((6 sebesar 4,4  juta, yaitu dari 48,5( juta :*8,'(2 pada tahun '((' menjadi 46,*( juta : *6,<+2 pada tahun

'((6 akan tetapi pada peri%de '((6-'((7 terjadi pertambahan jumlah penduduk miskin sebesar  5,'( juta, yaitu dari 46,*( juta pada tahun '((6 menjadi 4<,4( juta pada tahun '((7! Akibatnya  persentase jumlah penduduk miskin juga meningkat dari *6,<+ menjadi *+,+6!

(27)

Ta#un

umla# Penduduk !iskin

&uta 6ran' Persentase Penduduk !iskin

K%ta "esa K%ta"esa K%ta "esa K%ta"esa

1 +,' *6,4 '',6 <,+ *',4 **,4 1 <,5' '5,6< 45,(* *4,4< *<,+8 *+,5+ 7 *+,7 4*,< 5<,6 '*,<' '6,+' '5,'  *6,75 4',44 5+,<+ *<,5* '7,(4 '4,54 /000 *',4* '7,54 48,+5 *5,7 '',48 *<,*5 /00 8,7 '<,'+ 4+,8+ <,+< '5,85 *8,5* /00/ *4,4' '6,(8 48,4< *5,57 '*,* *8,' /002 *','7 '6,(8 4+,45 *4,6+ '(,'4 *+,5' /004 **,4+ '5,+8 47,*6 *',*4 '(,** *7,77 /005 *',5 '',+ 46,* **,78 *<,<8 *6,<+ /001 *5,5< '5,8* 4<,4 *4,5+ '*,8* *+,+6 /008 *4,67 '4,7* 4+,*+ *',6' '(,4+ *7,68 /007 *',++ '',*< 45,<7 **,76 *8,<4 *6,5' /00 **,<* '(,7' 4',64 *(,+' *+,46 *5,*6 /00 **,* *<,<4 4*,(' <,8+ *7,67 *4,44

 (!la# )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a )a*a -lan Maret 2007 "e-e"ar $717  %ta /1 )er"en3. D+-an*+ngkan *engan )en**k !+"k+n )a*a -lan !aret 200 'ang -er%!la# $440 %ta /177 )er"en3 -erart+ %!la# )en**k !+"k+n trn "e-e"ar 21$ %ta. Me"k+) *e!+k+an )re"enta"e )en**k !+"k+n )a*a Maret 2007 !a"+# le-+# t+ngg+ *+-an*+ngkan kea*aan kea*aan Fe-rar+ 200 *+ !ana )re"enta"e )en**k !+"k+n "e-e"ar 147 )er"en. Da ta#n -er+ktn'a %!la# )en**k !+"k+n !enrn ke!-al+ !en%a*+ $54 %ta /152 )er"en3 )a*a Maret 200 *an $2$ %ta /151 )er"en3 )a*a Maret 2004.

(28)

2.11.1 P$%&$'*+* T,*+&- K$',&,** M%$- 2!!8#M%$-2!1!

 (!la# )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a )a*a -lan Maret 2004 "e-e"ar $2$  %ta ,rang /151 )er"en3. D+-an*+ngkan *engan )en**k !+"k+n )a*a Maret 200 'ang -er%!la# $54%ta /152 )er"en3 -erart+ %!la# )en**k !+"k+n -erkrang "e-e"ar 25$ %ta. (!la# )en**k !+"k+n *+ *aera# )e*e"aan trn le-+# ta%a! *ar+)a*a *aera# )erk,taan. Sela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 )en**k !+"k+n *+ *aera# )e*e"aan -erkrang 17 %ta ,rang "e!entara *+ *aera# )erk,taan -erkrang 0 %ta ,rang. &re"enta"e )en**k !+"k+n antara *aera# )erk,taan *an )e*e"aan t+*ak -an'ak -er-a#. &a*a -lan Maret 200 "e-ag+an -e"ar /$57 )er"en3 )en**k !+"k+n -era*a *+ *aera# )e*e"aan "e!entara )a*a -lan Maret 2004 )re"enta"e +n+ #a!)er "a!a 'a+t $$4 )er"en. &enrnan  %!la# *an )re"enta"e )en**k !+"k+n "ela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004

ta!)akn'a -erka+tan *engan akt,r6akt,r -er+kt 8

1. Sela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 +n9a"+ !! relat+:e "ta-+l 'a+t "e-e"ar 742 )er"en.

2. Rata6rata #arga -era" na"+,nal "ela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 t!-# "e-e"ar 70 )er"en le-+# ren*a# *ar+ la% +n9a"+ !!

$. Rata6rata )a# r++l #ar+an -r# tan+ na+k 1$22 )er"en *an rata6rata )a# r++l #ar+an -r# -angnan na+k "e-e"ar 101 )er"en "ela!a )er+,*e Maret 2006 Maret 2004

5. Sela!a S-r,n* I /(anar+6A)r+l3 2004 ter%a*+ )anen ra'a. &r,*k"+ )a*+ S-r,n* I 2004 !en;a)a+ 2454 %ta t,n <K= na+k "ek+tar 57 )er"en *ar+ )r,*k"+ )a*+ S-r,n* I 200 'ang "e-e"ar 212 %ta t,n <K=

. &a*a !!n'a )en**k !+"k+n -eker%a *+ "-"ekt,r )ertan+an tana!an )angan *an )er+kanan. NT& *+ ke*a "-"ekt,r ter"e-t "ela!a )er+,*e A)r+l 2006Maret 2004 !engala!+ kena+kan 'a+t "e-e"ar 0 )er"en ntk "-"ekt,r tana!an )angan *an 27 )er"en ntk "-"ekt,r )er+kanan

. &ert!-#an )engelaran k,n"!"+ r!a# tangga tr+>lan I ta#n 2004 !en+ngkat "e-e"ar 5 )er"en ter#a*a) tr+>lan I ta#n 200

T$/ G%, K$',&,**" J0'/ * P$%$*-$ M,&,* M$*0%0-D$%

M%$- 2!!8#2!1!

D$%T0* G%, K$',&,** J0'/ PM P$%$*- $ PM Makan Bkan T,tal

(29)

an Makanan P$%&-* Mar60 15$.4 7 0.444 205. 4 12.77 11. Mar604 1.40 4 .215 222.1 2$ 11.41 10.72 Mar610 1$.07 7 4.412 2$2.4 4 11.10 4.7 P$$* Mar60 127.20 7 $5.25 11.7 $1 22.14 1.4$ Mar604 1$4.$$ 1 50.0$ 174. $5 20.2 17.$ Mar610 15.4$ 4 5$.51 142.$ 5 14.4$ 1. K-D$ Mar60 1$.27 0 57.$ 12. $ $5.4 1.52 Mar604 157.$$ 7 2.42$ 200.2 0 $2.$ 15.1 Mar610 1.1  .111 211.7 2 $1.02 1$.$$ 2.11.2 P$%0* G%, K$',&,** M%$- 2!!8#M%$- 2!1!

Sela!a Maret 2006Maret 2004 =Ar+" ke!+"k+nan na+k "e-e"ar 4 )er"en 'a+t *ar+ R).12.$ )er ka)+ta )er -lan )a*a Maret 200 !e%a*+ R).200.22 )er ka)+ta )er -lan )a*a Maret 2004. Dengan !e!er#at+kan k,!),nen =ar+" Ke!+"k+nan /=K3 'ang ter*+r+ *ar+ =ar+" ke!+"k+nan Makanan /=KM3 *an =ar+" Ke!+"k+nan N,n6Makanan /=KNM3 terl+#at -a#>a )eranan k,!,*+t+ !akanan %a# le-+# -e"ar *+-an*+ngkan )eranan k,!,*+t+ -kan !akanan /)er!a#an"an*ang )en*+*+kan *an ke"e#atan3. &a*a -lan Maret 200 "!-angan =KM ter#a*a) =K  "e-e"ar 7507 )er"en "e!entara )a*a -lan Maret 2004 )eranann'a #an'a trn "e*+k+t !en%a*+ 7$7 )er"en. K,!,*+t+ 'ang )al+ng )ent+ng -ag+ )en**k !+"k+n a*ala# -era". &a*a -lan Maret 2004 "!-angan )engelaran -era" ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan "e-e"ar 20 )er"en *+ )erk,taan *an $57 )er"en *+ )e*e"aan. Sela+n -era" -arang6-arang ke-t#an ),k,k la+n 'ang -er)engar# ;k) -e"ar ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan a*ala# gla )a"+r /2$ )er"en *+ )erk,taan $72 )er"en *+ )e*e"aan3 telr /$1 )er"en *+ )erk,taan 2 )er"en *+ )e*e"aan3 !+e +n"tan /$21 )er"en *+ )erk,taan 270 )er"en *+ )e*e"aan3 te!)e /257 )er"en *+

(30)

)erk,taan 204 )er"en *+ )e*e"aan3 *an ta# /225 )er"en *+ )erk,taan 10 )er"en *+ )e*e"aan3. Untk k,!,*+t+ N,n6Makanan -+a'a )er!a#an !e!)n'a+ )eranan 'ang ;k) -e"ar ter#a*a) gar+" ke!+"k+nan 'a+t 7 )er"en *+ )erk,taan *an 7$ )er"en *+ )e*e"aan. B+a'a n,n6!akanan la+nn'a 'ang !e!-er+ "!-angan ;k) -e"ar ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan a*ala# )engelaran ntk l+"tr+k /$0 )er"en *+ )erk,taan 11 )er"en *+ )e*e"aan3 angktan /2 )er"en *+ )erk,taan 1$5 )er"en *+ )e*e"aan3 *an !+n'ak tana# /17$ )er"en *+ )erk,taan 070 )er"en *+ )er*e"aan3

T$/ G%, K$',&,**" D$" K- * D$ M$*0%0- P%,*, P%,*, G%, K$',&,** (R) K- D$ K-D$ A;e# 25 $7 20 752 21 15$ S!atera Utara 20 $74 15 27 17 1$2 S!atera Barat 21$ 452 1$ $01 10 4 R+a 2$$ 7$2 145 014 215 0$5  (a!-+ 215 74 1$2 041 172 $54 S!atera Selatan 20 15 11 20 17 204 Bengkl 210 02 154n5 170 02 La!)ng 17 42$ 15 $5 17 02 Ke)laan Bangka Bel+tng 2$ 5 2$5 02 2$ $74 Ke)laan R+a 27 752 21$ 4 25 251 DKI (akarta 2 75 6 2 75  (a>a Barat 10 21 155 205 1 7$5  (a>a Tenga# 1 1 150 0$ 15 111 DI ?,g'akarta 200  1 $54 15 4  (a>a T+!r 1 5 150 $22 1$ 15 Banten 1 $42 150  14 5 Bal+ 174 151 157 4$ 1 45 N"a Tenggara Barat 17 41 1$0 7 10 02 N"a Tenggara  T+!r 1 47 11$ $10 12 $4

(31)

Kal+!antan Barat 1 2$0 1$$ 50$ 152 24 Kal+!antan  Tenga# 174 51 1$ 5$0 12 2 Kal+!antan "elatan 1 24 155 57 11 15 Kal+!antan T+!r 2$4 0 1 77 220 $ Sla>e"+ Utara 1 52 154 550 1 0 Sla>e"+ Tenga# 11  15 2 15 00 Sla>e"+ Selatan 154 5$4 11 7 12 2$ Sla>e"+  Tenggara 152 10$ 121 147 1$0 2 =,r,ntal, 15 5 1$5 510 1$ 11 Sla>e"+ Barat 155 52 1$0 52 1$ 252 Malk 20 05 170 57 174 2 Malk Utara 142 27 1$ 2 1 0$4 &a)a Barat 204 1 205 4 20 44 &a)a 252  140 1$ 202 $74 In*,ne"+a 17 452 15 $7 1 47

2.11.3 I*$& K$/'* K$',&,** (P1) D* I*$& K$%* K$',&,** (P2)

&er",alan ke!+"k+nan -kan #an'a "eke*ar -era)a %!la# *an )re"enta"e )en**k !+"k+n. D+!en"+ la+n 'ang )erl *+)er#at+kan a*ala# t+ngkat ke*ala!an *an ke)ara#an ke!+"k+nan. Sela+n #ar" !a!) !e!)erke;+l %!la# )en**k !+"k+n ke-+%akan )engenta"an ke!+"k+nan %ga "ekal+g" #ar" -+"a !engrang+ t+ngkat ke*ala!an *an ke)ara#an ke!+"k+nan. &a*a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 *an In*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 !enn%kkan ke;en*rngan !enrn. In*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan trn *ar+ 277 )a*a kea*aan !aret 200 !en%a*+ 20 )a*a kea*aan !aret 2004. De!+k+an )la +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan trn *ar+ 07 !en%a*+ 0 )a*a )er+,*e 'ang "a!a. &enrnan n+la+ ke*a +n*ek" +n+ !eng+n*+ka"+kan -a#>a rata6rata )engelaran )en**k !+"k+n !en*ekat+ gar+" ke!+"k+nan *an ket+!)angan )engelaran )en**k !+"k+n %ga "e!ak+n !en'e!)+t. N+la+ +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 *an +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 *+ *aera# )e*e"aan %a#

(32)

le-+# t+ngg+ *ar+)a*a )erk,taan. &a*a -lan Maret 2004 n+la+ +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 ntk )erk,taan #an'a 141 "e!entara *+ *aera# )e*e"aaan !en;a)a+ $0. N+la+ +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 ntk )erk,taan #an'a 02 "e!entara *+ *aera# )e*e"aan !en;a)a 02. Da)at *+"+!)lkan -a#>a t+ngkat ke!+"k+nan *+ )e*e"aan le-+# )ara# *ar+ *aera# )erk,taan.

T$/ I*$& K$/' K$',&,** (P1) * I*$& K$%* K$',&,** (P2) , I**$,

M$*0%0- D$% 2!!8  M%$- 2!1!

T0* K- D$ KD

In*ek" Ke*ala!an Ke!+"k+nan /&13

Mar60 2.07 $.52 2.77

Mar604 1.41 $.0 2.0

Mar610 1.7 2.0 2.21

In*ek" Ke*ala!an Ke!+"k+nan /&23

Mar60 0. 0.4 0.7

Mar604 0.2 0.2 0.

Mar610 0.50 0.7 0.

2.12

PERBANDINGAN ANGKA KEMISKINAN BPS DAN BANK 

DUNIA

Untk !e!-an*+ngkan angka ke!+"k+nan antar negara -ank *n+a !eng#+tng gar+" ke!+"k+nan *engan !enggnakan )engelaran k,n"!"+ 'ang *+ k,n:er"+ ke*ala! US@ &&& /Purchasing Power Parity/ &ar+ta" Da'a Bel+3 -kan n+la+ tkar US@ re"!+. Angka k,n:er"+ &&& !enn%kkan -an'akn'a R)+a# 'ang *+kelarkan ntk !e!-el+ "e%!la# ke-t#an -arang *an %a"a *+!ana %!la# 'ang "a!a ter"e-t *a)at *+-el+ "e#arga US@ 1 *+ A!er+ka. Angka k,n:er"+ +n+ *+#+tng -er*a"arkan #arga *an kant+ta" *+ !a"+ng6!a"+ng negara 'ang *+k!)lkan *ala! "at "r:e' 'ang -+a"an'a *+lakkan "et+a)  ta#n "ekal+.

(33)

&er-an*+ngan %!la# *an )er"enta"e )en**k !+"k+n -er*a"arkan )er#+tngan B&S *an Bank Dn+a ta#n 14462004

T$/ G%, K$',&,** * P$%$*-$ P$*00& M,&,* , I**$, 2!!6 T0* GKH%, GKB0/* 9PM B&S IDR. .07 IDR. 11.447 17. USD. 1. &&& USD. 1 &&& IDR. $.2500 IDR 47.21 7.5 Bank

Dn+a USD. 2 &&& IDR.

.51$0

IDR.

1455$4 54.0

<#en *an Ra:all+,n /20013 !e!-at "at )en'e"a+an #arga ke!+"k+nan *n+a *engan !enggnakan gar+" ke!+"k+nan US@ 1 &&& )er,rang )er#ar+. Ber*a"arkan )eng#+tngan 'ang !ereka lakkan )a*a ta#n 144$ gar+" ke!+"k+nan US@ 1 &&& )er,rang )er#ar+ a*ala# ek+:alen *engan R).20.11 )er,rang )er-lan. =ar+" Ke!+"k+nan &&& *+"e"a+kan *ar+ >akt ke >akt *engan angka +n9a"+ 'ang !enggnakan +n*ek" #arga k,n"!en. &a*a ta#n 200 gar+" ke!+"k+na US@ 1 &&& ek+:alen *engan R).47.21 )er,rang )er-lan *an gar+" ke!+"k+nan US@ &&& ek+:alen *engan R). 145.5$4 )er,rang )er-lan. &er-an*+ngan gar+" ke!+"k+nan *an )er"enta"e )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a ta#n 200 !enrt B&S *an Bank Dn+a.

Sela+n In*,ne"+a -an'ak negara 'ang %ga !engelarkan *ata ke!+"k+nan :er"+ Negara !a"+ng6!a"+ng. Terl+#at -a#>a *ata re"!+ ke!+"k+nan 'ang *+kelarkan "at negara )a*a !!n'a terletak *+antara *a :er"+ *ata 'ang *+kelarkan Bank *n+a. Untk <#+na *an In*+a *ata re"!+ ke!+"k+nann'a le-+# ren*a# *ar+ *ata ke!+"k+nan Bank *n+a ntk kr+ter+a US@ 1 &&&. B&S !elakkan )eng#+tngan %!la# )en**k !+"k+n -er*a"arkan ke-t#an *a"ar !+n+!al 'ang

Gambar

Tabel Patokan Nilai Koefisien Gini

Referensi

Dokumen terkait

Sementara berdasarkan hasil penelitian di atas terlihat bahwa hipotesis 2 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi kelas pagi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nasi kuning berbahan baku beras organik dan non organik, dengan metode pemasakan dandang dan rice cooker dari segi

telah terjadi pisah tempat tinggal selama 6 bulan;--- Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Kecerdasan ini harus dikembangkan agar anak didik dapat tumbuh dan besar menjadi manusia yang cerdas dan siap menghadapi segala tantangan dimasa depa, yaitu kecerdasan

Pernyataan mengenai kecepatan pelayanan pegawai Reyhan’s Karaoke Tasikmalaya termasuk kategori cukup baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 288.. Artinya,

Menurut SCB di dalam kehidupan perpuisian Indonesia, semangat pembaharuan tercermin melalui upaya para penyair Angkatan Pujangga Baru yang melakukan perubahan terhadap

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa ke- cenderungan perkembangan riap diameter dan riap tinggi tegakan sebelum umur te- gakan 10 tahun relatif hampir sama, yaitu setelah umur