• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PENGAJUAN PENERBITAN DEKLARASI IMPOR DAN REKOMENDASI IMPOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA CARA PENGAJUAN PENERBITAN DEKLARASI IMPOR DAN REKOMENDASI IMPOR"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TATA CARA PENGAJUAN PENERBITAN

DEKLARASI IMPOR DAN REKOMENDASI IMPOR

Yuki M.A Wardhana

Jakarta, 2 Oktober 2015

(2)

UJI TUNTAS, DEKLARASI IMPOR DAN

REKOMENDASI

Penyampaian data dan informasi terkait uji tuntas

Penyampaian data dan informasi terkait uji tuntas

Penyampaian data dan informasi terkait uji tuntas

Uji Tuntas

Deklarasi

Import

Rekomendasi

Impor

(3)
(4)
(5)

1. Identifikasi diri kita sendiri (Importir)

2. Identifikasi pemasok

3. Korespondensi dengan pemasok

4. Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

5. Penyampaian Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

6. Pemeliharaan dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

(6)

IDENTIFIKASI POSISI IMPORTIR

Jenis Importir

Importir Produsen

Importir Terdaftar

API-P Wajib

S-LK

API-P Tidak

Wajib S-LK

Pendekatan

1. Melakukan impor produk sesuai Lampiran 1A Permendag Nomor 78/M-DAG/PER/10/2014.

2. Menghasilkan produk sesuai Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan (Permendag No 97/M-DAG/PER/12/2014) .

3. Pemegang IUIPHHK, IUI, atau TDI yang telah memiliki S-LK.

Ya

Tdk

IT Wajib

S-LK

IT Tidak

Wajib S-LK

Pendekatan

1. Melakukan impor produk sesuai Lampiran 1A Permendag Nomor 78/M-DAG/PER/10/2014.

2. Menjual produk sesuai Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan (Permendag No 97/M-DAG/PER/12/2014) . 3. Pemegang TPT

Ya

Tdk

Ya

(7)

IDENTIFIKASI PEMASOK

Pada penyampaian data dan informasi identitas pemasok terdapat dua informasi

penting yang harus diketahui, yaitu: Eksporter dan Produsen

Uji

tuntas

dilakukan

pada level Industri!!

(8)

KORESPENDENSI KEPADA PEMASOK (1)

Permohonan data dari pemasok, yang meliputi:

a. Nama, Identitas dan legalitas eksporter;

b. Nama, Identitas dan legalitas produsen;

c. Rencana muat barang;

d. Tabel Uji Tuntas

e. Peraturan di negara asal produsen atau negara

asal panen

Metode yang dapat digunakan dalam korespondensi dengan pemasok adalah importir mengirimkan form uji tuntas yang telah ditranslate ke dalam bahasa Inggris untuk diisi oleh pemasok, namun pada tabel 1 form uji tuntas tidak perlu mencatumkan mitigasi resiko, analisa resiko dan catatan karena ketiga informasi tersebut merupakan hasil analisa importir.

(9)

KORESPENDENSI KEPADA PEMASOK (2)

Dear Supplier,

Referring to the regulation regarding the provision of imported forest products applied

by the Government of the Republic of Indonesia Number 78 / M-DAG / PER / 10/2014

jo No. 7 / M-DAG / PER / 1/2015 jo No. 63 / M-DAG / PER / 8 / 2015 about imports of

forest products. In order to comply with the regulations, we require further

information from the related imported products and the data we need is the data of

the industry / manufacturer. The information required are as follows: (attach data

form, information with regards to the due diligence, see attachment).

(10)

Australia • Izin dari DAFF

untuk ekspor lebih dari 2 ton; untuk woodchips, log, Brazil • Larangan ekspor mahoni • Virola sp dan Ocoteaporosa perlu surat dari IBAMA Filipina • Larangan ekspor rotan, spesies mangrove dan bantalan kereta api Cambodia • 6 HS produk kayu dilarang ekspor India • 17 HS produk kayu dilarang ekspor USA

• Kayu bulat dari negara bagian Alaska dilarang di ekspor

Peru • Kayu dari hutan

alam dilarang untuk di ekspor Canada • Larangan ekspor untuk softlumber product

ATURAN TERHADAP EKSPOR PRODUK

KEHUTANAN

(11)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Setiap poin pada uji tuntas dilakukan analisa sebagai berikut:

1. Uraian

2. Analisa Resiko;

a. NR = apabila resiko dapat diabaikan (Negligible Risk)

b. SR = apabila resiko signifikan (significant risk)

3. Catatan hasil mitigasi resiko

4. Mitigasi Resiko;

a. B = Meyakinkan dan dinilai baik

b. T = Tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang

meyakinkan

(12)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

1. Nama Importir = Diisi nama importir yang akan melakukan import sesuai dengan izin API-P.

Nomor Register = Diisi nomor register hak akses yang dimiliki oleh importir setelah melakukan registrasi pemasok

2. Nama eksportir = Informasi nama perusahaan eksportir yang melakukan ekspor ke Importir.

Alamat eksportir = Informasi alamat perusahaan eksportir yang melakukan pengiriman kepada importir di Indonesia.

Legalitas eksportir = Informasi legalitas eksportir dapat diisi dengan izin sebagai eksportir dinegara asal eksportir, jika pada negara eksportir tidak ada aturan yang mewajibkan memiliki izin sebagai eksportir maka dapat diisi izin perusahaan

Negara pengekspor = Informasi mengenai nama negara tempat barang akan diekspor barang.

3. Nama Produsen = Diisi nama perusahaan produsen barang yang akan diekspor ke Indonesia.

Alamat Produsen = Diisi alamat perusahaan produsen

Legalitas Produsen = Diisi nomor perijinan/register sebagai produsen dan masa berlakunya (bila ada semacam IUI. Hasil scan dilampirkan. Negara Produsen = Diisi nama negara tempat produsen memproduksi barang

(13)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

4.

Nama dan Negara Pelabuhan muat

=

Informasi nama pelabuhan yang menjadi tempat

muat barang yang akan diekspor ke Indonesia.

6.

Rencana Impor Tahun Berjalan

=

Informasi rencana impor tahun berjalan diisi oleh

importir

mengenai

rencana

impor

dari

pemasok/eksportir yang akan dilakukan uji tuntas.

No

Uraian

Produk

HS Code (10

digit)

Jumlah maksimal produk yang

diimpor

Ton (Wajib diisi)

m

3

/set/pcs/roll/

btg (pilihan)

1

2

3

Dst

Jumlah

Isi Maksimal yang dibutuhkan

dari satu pabrik bukan dari

satu supplier ini

(14)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

PRINSIP TABEL UJI TUNTAS

NOHS

BRGURAI

4405002000

WOOD POWDER;LIGNOCEL WP80

4405002000

WOOD POWDER; STARBULK 633

1 HS  Satu Kolom HS

NOHS

BRGURAI

Spesies

4405002000

WOOD POWDER

Acacia mangium,

Eucalyptus urophylla

Hevea brasiliensis

4405002000

NBKP

Abies balsamea

Abies lasiocarpa

Di buat per spesies

(15)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

No Bahan Baku Jenis (species)

Uraian barang Pos Tarif (10 digit) Nama dagang dan nama ilmiah

(A) (B) (C) (D)

1 MDF 4411.12.00.00 Karet (Hevea brasiliensis) [NR] ... …………

1B 2

MDF 4411.12.00.00 Akasia (Acacia mangium) [NR]

... ………… 1B

3

MDF 4411.12.00.00 Akasia (Acacia mearnsii) [NR]

... ………… 1B

(16)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

No.

Bahan Baku

Uraian barang

Pos Tarif

(6 digit)

(A)

(B)

(C)

Uraian

1.

Pulp

4701.00.00.00

Analisa

Resiko

Tidak diisi

Tidak diisi

Catatan

Tidak diisi

Tidak diisi

Hasil

Mitigasi

(17)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Jenis (species)

Nama dagang dan nama ilmiah

(D)

Uraian

Pine (Pinus silvestris)

Analisa Resiko

[NR]

Berdasarkan the Gymnosperm Database yang dikeluarkan oleh Christopher J. Earle,

sebaran Pinus silvestris adalah Albania, Andorra, Armenia, Austria, Azerbaijan,

Belarus, Bosnia & Herzegovina, Bulgaria, China, Croatia, Czech Republic, Estonia,

Finland, France, Georgia,.

“Tidak terdapat Indonesia didalam daerah sebaran

populasi Pinus silvestris.

Berdasarkan literature tersebut maka resiko spesies Pinus silvestris adalah dapat

diabaikan atau Negligible Risk (NR) karena Pinus silvestris tidak tumbuh di Indon

Catatan Mitigasi Resiko

Mitigasi resiko yang dilakukan terhadap jenis (spesies) adalah (1)Memastikan bahwa

Pinus silvestris tidak tumbuh di Indonesia melalui dua literature yang kredibel dan

dapat dipercaya; (2) Melakukan verifikasi daerah asal bahan baku dengan database

dan hasil verifikasi telah menunjukan bahwa Finlandia merupakan habitat dari

tumbuhnya Pinus silvestris.

Catatan Hasil Mitigasi Resiko

(18)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Jenis (species)

Nama dagang dan nama ilmiah

(D)

Catatan hasil mitigasi

(1) Diisi metode dan data yang digunakan untuk memitigasi resiko terjadinya penggunaan spesies bahan baku kayu/produk kayu yang dipanen secara ilegal dan/atau diperdagangkan secara ilegal; dan

(2) Dalam hal hasil analisis resiko merupakan spesies yang juga terdapat di Indonesia, diisi dengan metode dan data yang digunakan untuk memastikan bahwa spesies tersebut benar bukan berasal dari Indonesia.

Contoh hasil mitigasi resiko adalah sebagai berikut:

Hasil mitigasi resiko yang dilakukan terhadap jenis (spesies) adalah sebagai berikut:

1. Memastikan bahwa Pinus silvestris tidak tumbuh di Indonesia melalui dua literature yang kredibel dan dapat dipercaya;

2. Dengan demikian spesies Pinus silvestris dapat dilakukan mitigasi resiko sehingga hasil mitigasi baik (B)

Hasil Mitigasi

(19)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Literatur yang dapat digunakan untuk analisa spesies adalah sebagai

berikut:

1. The Global Invasive Species Database is managed by the Invasive

Species Specialist Group (ISSG) of the IUCN Species Survival

Commission.

2. BioNET-EAFRINET Regional

3. GRIN Taxonomy for Plants

4. Index of Species Information by USDA

(20)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

(21)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Asal Panen

Negara Asal Daerah Asal

(E) (F)

Uraian FINLANDIA

Analisa Resiko

NR

Asal bahan baku yang digunakan oleh Paper Product Limited adalah dari Negara Finlandia. Hal tersebut ditegaskan berdasarkan bukti

Letter of Notification dari FIN Product Limited tertanggal 29 Juli

2014 yang menyatakan bahwa bahan baku berasal dari Mills A Finlandia

Berdasarkan analisa tersebut maka resiko dari asal negara bahan baku adalah dapat diabaikan atau Negligible Risk (NR) karena rendah karena Negara-negara asal bahan baku tersebut terdapat populasi Pinus silvestris

Isi sama dalam konteks daerah

Catatan hasil mitigasi

Mitigasi dilakukan dengan melakukan verifikasi kebenaran asal bahan baku berdasarkan risk assesment CoC FSC dan verifikasi literatur database gymnospermae

Hasil Mitigasi

(22)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Asal Panen Konsesi/Pemilik

(G)

Uraian Kayu bulat yang diekspor ke Indonesia bersumber dari private forest dengan bukti legalitas berupa register tanah pada otoritas pertanahaan di Provinsi Hyvinkaa.

Analisa Resiko

NR

Nama pemilik private forest terdapat pada laporan risk assesment hasil audit CoC sertifikat FSC dan seluruh scan izin terdapat pada laporan tersebut , selain itu industri X sebagai pemilik sertifikat CoC dijamin legalitas asal bahan bakunya sesuai klausul FSC nomor 1.5.2 point a disebutkan bahwa “ The organization shall declare not be directly or indirectly involved in the following activities: (a) Illegal logging or the trade in illegal wood or forest products”. Dengan demikian resiko dari pemegang konsesi/pemilik dapat diabaikan atau Negligible Risk (NR).

Catatan Hasil Mitigasi

Mitigasi yang dilakukan terhadap asal produsen adalah sebagai berikut

(1) Melakukan verifikasi terhadap jaminan legalitas asal bahan baku yang dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat CoC;

(2) Memastikan standard mengenai legalitas berada pada sertifikat CoC.

Hasil Mitigasi

(23)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Surat keterangan otoritas Negara asal

panen atau Negara asal produk Sertifikat dari lembaga sertifikasi

(H) (I)

Uraian Industri X telah memiliki surat keterangan dari

Kementerian Lingkungan, Pertanian dan

Kehutanan nomor 001/MoAaF/2015 yang

menyatakan seluruh bahan baku Pinus bersumber dariPrivate Forest dan legal.

Industri X telah memiliki sertifikat COC dari Lembaga

Sertifikasi “A” dengan nomor sertifikat A-COC-830176.

Ruang lingkup sertifikasi CoC adalah P2.4.1 Impregnated papers. Produk yang diimpor sesuai dengan ruang lingkup produk yang ada didalam sertifikat. Masa berlaku sertifikat adalah dari tanggal 18 Desember 2013 sampai 17 Desember 2018.

Analisa Resiko

Tidak diisi Tidak diisi

Catatan hasil mitigasi

Mitigasi yang dilakukan terhadap asal produsen adalah sebagai berikut

(1) Melakukan verifikasi kebenaran fungsi dan tugas dari otoritas;

(2) Memastikan bahwa surat tersebut benar dibuat dengan dilengkapi surat pernyataan dari industri X

Contoh catatan hasil mitigasi sertifikat dari lembaga sertifikasi adalah sebagai berikut:

Validasi sertifikat CoC dari Industri X dapat dilihat pada website FSC.

Hasil Mitigasi

(24)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Pedoman Khusus Negara

(CSG) MRA FLEGT License

(J) (K) (L)

Uraian Dapat diabaikan bila kolom H/I/K/L

yang akan diisi.

(1) Diisi nama diisi dokumen

khusus negara penerbit,

nomor dan tanggal terbit serta masa berlaku;

(2) Diisi keterangan tentang

indikator yang digunakan CSG tersebut terkait legalitas dan

kelestarian sumber bahan

baku (dalam bahasa

Indonesia dan/atau bahasa Inggris); dan

(3) Scan dokumen CSG harus disertai.

Dapat diabaikan bila kolom H/I/J/L yang akan diisi.

(1) Diisi dokumen negara penerbit lisensi MRA, nomor dan tanggal terbit serta masa berlaku lisensi MRA; dan

(2) Diisi Keterangan tentang isi MRA yang

menyebutkan pengakuan terhadap

legalitas dan kelestarian sumber bahan baku yang akan diekspor ke Indonesia (dalam bahasa Indonesia atau Inggris).

Dapat diabaikan bila kolom

H/I/J/K yang akan diisi.

Diisi nama negara penerbit lisensi

FLEGT dan masa berlaku

Voluntary Partnership Agreement (VPA).

Analisa Resiko

Tidak diisi Tidak diisi Tidak diisi

Catatan hasil mitigasi

(1) Diisi metode atau langkah-langkah yang dilakukan dan data yang digunakan untuk melakukan verifikasi ruang lingkup produk pada CSG; dan

Diisi hasil catatan mitigasi berdasarkan metode dan data yang digunakan sehingga dapat disimpulkan bahwa kepatuhan terhadap MRA mencakup produk kayu yang akan diekspor ke Indonesia dan valid.

Diisi hasil catatan mitigasi

berdasarkan metode dan data yang digunakan sehingga dapat

disimpulkan bahwa kepatuhan

terhadap FLEGT License

mencakup produk kayu yang akan diekspor ke Indonesia dan valid.

(25)

Penyusunan Data dan Informasi terkait Uji

Tuntas (Due Diligence)

Kesesuaian Aturan *)

Negara ekspor Negara panen

(M) (N)

Uraian Berdasarkan Peraturan Export Control List SOR/89-202 Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Ministry of Foreign Affairs, Trade and Development Canada Tidak ada larangan ekspor Pulp dan spesies Maple

Diisi jika kayu bulat

Analisa Resiko

Tidak diisi Tidak diisi

Catatan hasil mitigasi

Melakukan verifikasi terkait ketentuan asal ekspor terkait Tidak ada larangan ekspor log dan atau jenis kayu dan atau spesifikasi produk berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh Canada

Diisi hasil catatan mitigasi berdasarkan metode dan data yang digunakan sehingga dapat disimpulkan bahwa kayu bulat yang diekspor ke Indonesia telah mematuhi ketentuan negara asal panen.

Hasil Mitigasi

(26)
(27)
(28)

Yuki M.A Wardhana,

yuki.wardhana@gmail.com

08161475712

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik hasil pengembangan modul IPA terpadu berbasis model inkuiri terbimbing dengan tema tekanan zat alir dan penerapannya

Berdasarkan pengumpulan data tersebut hasil yang diperoleh adalah karakteristik wisatawan berpasangan di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dapat dilihat

PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI PERSETUJUAN IMPOR BAHAN BAKU MINUMAN BERALKOHOL DALAM RANGKA PENGENDALIAN DAN

Siswa pada tingkat 1 mampu menjawab atau membuat masalah yang beragam (fasih), tetapi tidak mampu membuat jawaban atau membuat masalah yang berbeda (baru), dan

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :

 Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai

 T (tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi atau catatannya dinyatakan tidak sesuai dengan

Tujuan dari pembuat program ini adalah membantu memahami Cerita Panji melalui penggambarannya pada relief-relief serta meningkatkan kesadaran untuk lebih menghargai