PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN
NOMOR :
TENTANG
TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK
KEHUTANAN
DRAFT 20042015 (EDIT LIU - TIM
Lampiran1.Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang : …
Format Permohonan Rekomendasi Impor
KOP SURAT PEMOHON
Nomor :
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Rekomendasi Impor
Kepada Yth.:
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Jakarta
Bersama ini kami sampaikan permohonan Rekomendasi Impor sebagai dasar
untuk mendapatkan pengakuan ImportirProdusen (IP)/PersetujuanImpor*) dari
Kementerian Perdagangan.
Hasil uji tuntas (due diligence) dan Deklarasi Impor sebagaimana terlampir.
..………,………20.……
Penanggung Jawab Perusahaan,
………
Lampiran 2.Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang : …
Format Permohonan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor
KOP SURAT PEMOHON
Nomor :
Hal : Permohonan Hak Akses
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Jakarta
Bersama ini kami sampaikan permohonan Hak Akses untuk pengajuan
Rekomendasi Impordengan data dan pernyataan sebagai berikut :
DATA PEMOHON
Jenis Permohonan*)
: Baru
Pe Perubahan/Penggantian**)
Jenis Importir*)
: P Pemilik API-Pyang memiliki S-LK
Pemilik API-P yang tidak wajib memiliki S-LK.
Pemilik API-Usebagai ITyang memiliki
S-LK
Pemilik API-U sebagai ITyang tidak wajib
memiliki S-LK
Nama Perusahaan
: ...
Alamat lengkap
: ...
Kode pos
: ...
Nomor Telepon
: ...
Nomor Fax
: ...
NPWP
: ...
Nomor
IUIPHHK/IUI/TDI/TPT*)
: ... berlaku s/d ...
Nomor IT-Produk Kehutanan
(untuk API-Usebagai IT)
: ...berlaku s/d ...
Angka Pengenal Impor
(API-P/API-U**)
(untuk API-U sebagai IT
mencantumkan
bagianProdukKehutanan (II,
IX, X, XX, dan/atau XXI)
: ...
NIK
: ...
Masa berlaku S-LK
: ...
DATA PENANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
Nama
: ...
Jabatan
: ...
Nomor KTP
: ...
Alamat lengkap
: ...
Nomor Telepon
: ...
Nomor Fax
: ...
: ...
DATA PENGGUNA HAK AKSES
Nama
: ...
Jabatan
: ...
Nomor KTP
: ...
Alamat lengkap
: ...
Nomor Telepon
: ...
Nomor Fax
: ...
: ...
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh data di atas
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.Saya menyetujui serta tunduk
pada syarat dan ketentuan dalam Tata Cara Perolehan dan Penggunaan Hak Akses
dalam rangka Rekomendasi Impor. Apabila terdapat ketidakbenaran dari data
yang disampaikan, saya bersedia dituntut dan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
..………,………20……
Penanggung Jawab Perusahaan,
Meterai Rp 6.000,-
………
Lampiran 3. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Surat Persetujuan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor
KOP SURAT
DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN
SURAT PERSETUJUAN HAK AKSES
UNTUK PENGAJUAN REKOMENDASI IMPOR
Nomor :
Berdasarkan surat permohonan nomor .... tanggal ... hal Permohonan Hak
Akses, dengan ini kami memberikan persetujuan Hak Akses untuk pengajuan
Rekomendasi Impor, kepada :
Nama Perusahaan
: ………….……….
Nama Penanggung Jawab : ...
Alamat
: ……….……….
Angka Pengenal Impor
(API-P/API-Usebagai
IT*)
:
...NPWP
:
...NIK
:
...No. S-LK
:
...Masa berlaku S-LK
:
...Jenis Importir**)
: Pemilik API-P yang memiliki S-LK
Pemilik API-P yang tidak wajib memiliki
S-LK karena menghasilkan produk di luar
produk
sebagaimana
diatur
dalam
ketentuan
ekspor
produk
industri
kehutanan
Pemilik API-Usebagai IT yang memiliki S-LK
Pemilik API-Usebagai IT yang tidak memiliki
S-LK
User ID dan Password dikirimkan melalui e-mail dengan alamat ...
Jakarta, ...20...
a.n. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Hutan
...
NIP. ...
Lampiran
.4. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Penolakan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor
KOP SURAT
DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN
SURAT PENOLAKAN HAK AKSES
UNTUK KEPERLUAN PENGAJUAN REKOMENDASI IMPOR
Sehubungan
dengan
permohonan
Saudara
yang
disampaikan
pada
tanggal………, dengan ini kami memberitahukan penolakan terhadap
pengajuan tersebut karena :
...
...
...
...
...
Demikian disampaikan.
A.n. Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan
Direktur Bina Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan,
Lampiran 5. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Format Deklarasi Impor untuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik
Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P)
DEKLARASI IMPOR
IMPORTIR PEMILIK API-P UNTUK PENGAKUAN IP-PRODUK KEHUTANAN
(Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence)
Nomor (by system) : DI/P/xxxxx/X/YYMMDD
1. NamaImportir : ... 2. Alamat Kantor : ... Kota ...
Telepon ...Fax... Email... 3. AlamatPabrik ... Kota ... 4. Nomor IUIPHHK/IUI/TDI*) : ... 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ... 6. Nomor API-P : ... berlaku s/d ... 7. Nomor Induk Kepabeanan (NIK) : ...berlaku s/d ... 8. Nomor S-LK (bagi yang wajib S-LK) : ... berlaku s/d ... 9. Kapasitas Izin Produksi dan Pos Tarif yang diproduksi berdasarkan izin
No Uraian HS Code (10 digit) Kapasitas Izin
Produksi Realisasi Produksi Tahun Sebelumnya Keterangan 1 [Lembarankayu
veneer …]
[4408.10.10.00] 2
3 Dst
10. Tanggal Pelaksanaan Uji Tuntas : ... s/d... 11. Nama Pelabuhan Bongkar : (1) ... Provinsi ... (2) ... Provinsi ... (3) ... Provinsi ... Dst. 12. InformasihasilUjiTuntas/Due Diligence : (1) Namaeksportir... Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji
tuntas...(3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas...
KeteranganPenomoran
NomorDeklarasi Impor akan terisi secara otomatis dengan contoh tampilan penomoran sebagai berikut: DI/P/xxxxx/X/YYMMDD
Keterangan
DI : Deklarasi Impor
P : Produsen
xxxxx : Nomor hak akses
X : S untuk S-LK
N untuk Tanpa S-LK
Nomor (by system) : DI/P/xxxxx/X/YYMMDD Tabel 1. Informasi Bahan Baku Impor
No.
Bahan baku Jenis (species) Tahun sebelumnya berjalan Tahun
Keterangan
Uraian
barang Pos tarif (6 digit)
Nama
dagang Nama ilmiah Pemenuhan Rencana BB Impor
Realisasi Impor
Penggunaan
Impor Stok Impor
Rencana Pemenuhan
BB Impor*)
(A) (B) (C) (D) (E) (F1) ton (F2) *** (G1) ton (G2) *** (H1) ton (H2) *** (I1) ton (I2) *** (J1) ton (J2) *** (K)
1 [Log] [Jati] [Tectona
grandis] [500] [400] [300] [100] [600]
2 [Kayu gergajian] [Sono keling] [Dalbergia latifolia] 3 [Handle] [jati] [Tectona
grandis]
4 [kaki] [Jati] [Tectona grandis] 5 Furniture [Jati] [Mahoni] [Sonokeling] [Tectona grandis] [Switenia macrophyla) [Dalbergia latifolia] dst Jumlah (ton)
*) Untuk Industri Primer mengacu pada Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) **) Pilih salah satu
Wajib diisi (ton)
UJI TUNTAS *)
Nomor (by system) : UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu
1. NamaEksportir : ... 2. Alamat : ...Kota... Telepon...Fax... Email... 3. Legalitas Eksportir : ... 4. Negara Pengekspor : ... 5. Nama dan Negara Pelabuhan Muat : (1) ...
(2) ………. Dst.
6. Rencana Impor Tahun Berjalan : ...(ton)
...(m3/set/pcs/roll/btg)**)
*) Diisi per eksportir **) Pilihan, pilihsalahsatu
KeteranganPenomoran:
Nomor Uji Tuntas akan terisi secara otomatis dengan contoh tampilan penomoran sebagai berikut: UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu
Keterangan
UT : Uji Tuntas
P : Produsen
xxxxx : Nomor hak akses
X : S untuk S-LK
N untuk Tanpa S-LK
YYMMDD : tahun dan bulan terbit, contoh 2015 April 14: 150414
Nomor uji tuntas (by system) : UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu TabelHasilUjiTuntas
No.
Bahan Baku Jenis (species) AsalPanen Suratketer
anganotorit asNegaraas alpanenata uNegaraasa lproduk Sertifikt darilemb agasertif ikasi Pedom an Khusus Negara (CSG) MRA FLEGT License KesesuaianAturan *) Uraian barang PosTari f (6 digit) Namada
gang Namailmiah Negara Asal Daerah Asal Konsesi/ Pemilik) LegalitasKonsesi/Pemilik Negara ekspor
Negara asalpane
n (A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (L) (N) (M) (O) (N) (P) (O) Uraian
1 [Log] Xxxxxx
[Oak] [Quercu
s alba] [Canada] [British Columbia]
[First Nations]
[Locally controled
forestry] -- FSC [Sesuai] [Sesuai]
AnalisaR esiko [NR] [NR] [NR] [NR] [NR] Catatan -- -- -- -- -- -- -- Tidakada larangan ekspor log HasilMiti gasi 1B 1B 1B 1B 1B Uraian 2 [Log] xxxxxx [Sonokel ing] [Dalber gialatifo lia]
Lampiran 6. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Format Deklarasi Imporuntuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik
Angka Pengenal Impor-Umum (API-U) sebagai IT
DEKLARASI IMPOR
IMPORTIR PEMILIK API-U SEBAGAIIT-PRODUK KEHUTANAN
(Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence)
Nomor (by system) :
DI/U/xxxxx/X/YYMMDD
1. NamaImportir : ... 2. Alamat Kantor : ... Kota ...
Telepon...Fax... Email... 3. Alamat TPT/Gudang ...Kota ... 4. Telepon...Fax... 5. NomorTPT/BuktiPenguasaanGud
ang (TDG/IMB)
: ...berlaku s/d ... 6. NomorPokokWajibPajak (NPWP) : ... 7. Nomor API-U
sebagai IT
: ...Bagianproduk : II / IX / X / XX / XXI*)
8. Nomor IT-Produk Kehutanan : ...berlaku s/d ... 9. NomorIndukKepabeanan (NIK) : ...berlaku s/d ... 10. Nomor S-LK (bagi yang
KeteranganPenomoran
NomorDeklarasiImporakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberikut: DI/U/xxxxx/X/YYMMDD Keterangan DI : DeklarasiImpor U : Umum xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untukTanpa S-LKNomor (by system) : DI/U/xxxxx/X/YYMMDD Tabel 1. Informasi BarangImpor
No.
Jenis Barang Jenis (species) Tahun sebelumnya berjalan Tahun
Keterangan Uraian barang Pos tarif (6 digit) Nama dagang Nama ilmiah Rencana Pembelian Realisasi
Pembelian Penjualan Stok
Rencana PembelianBar
ang Impor
(A) (B) (C) (D) (E) ton* (F1) (F2) ** (G1) ton* (G2) ** (H1) ton* (H2) ** ton* (I1) (I2) ** (J1) ton* (J2) ** (K)
1 [Log] [Jati] [Tectona grandis] [500] [400] [300] [100] [600]
2 [Kayu gergajian] [Sono keling] [Dalbergia latifolia] 3 [Handle] [jati] [Tectona grandis]
4 [kaki] [Jati] [Tectona grandis] 5 Furniture [Jati] [Mahoni] [Sonokeling] [Tectona grandis] [Switenia macrophyla) [Dalbergia latifolia] dst Jumlah (ton)
*) Wajib diisi (ton)
UJI TUNTAS *)
Nomor (by system) : UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu
1. NamaEksportir : ... 2. Alamat : ...Kota... Telepon...Fax... Email... 3. LegalitasEksportir : ... 4. Negara Pengekspor : ... 5. Namadan Negara PelabuhanMuat : 1) ...
2) ……… Dst.
6. RencanaImporTahunBerjalan : ...(ton)*)
...(m3/set/pcs/btg/roll)**)
*) Diisi per eksportir **) Pilihan, pilihsalahsatu
KeteranganPenomoran:
NomorUji Tuntasakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberikut: UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu Keterangan UT : UjiTuntas U : Umum xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untukTanpa S-LKYYMMDD : tahundanbulanterbit, contoh 2015 April 14: 150414
Nomor uji tuntas (by system) : UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu Tabel 1.HasilUjiTuntas*
No.
Bahan Baku Jenis (species) AsalPanen Suratketer
anganotori tasnegaraa salpanenat aunegaraas alproduk Sertifika tdarilem bagaserti fikasi Pedom an Khusus Negara (CSG) MRA FLEGT License KesesuaianAturan *) Uraian
barang PosTarif (6 digit) Namadagang Namailmiah Negara Asal Daerah Asal Konsesi/ Pemilik LegalitasKonsesi/Pemilik Negara ekspor
Negara asalpane
n
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (N) (O) (P)
Uraian
1 [Log] Xxxxxx
[Oak] [Quercu
s alba] [Canada] [British Columbia] [First Nations] [Locally controled forestry] -- FSC [Sesuai] [Sesuai]
[NR] [NR] [NR] Catatan -- -- -- -- -- -- -- Tidakadal arangane kspor log HasilMiti gasi 1B 1B 1B 1B 1B Uraian 2 [Log] xxxxxx [Sonokel ing] [Dalber gialatifo lia]
HasilMiti gasi
1B 1B 1B 1B 1B
3 Dst.
Catatan:
Lampiran 7. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Panduan Pengisian Form Uji Tuntas (Due Diligence) dan Deklarasi
Imporuntuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik API-P dan
Importir Pemilik API-Usebagai IT
A.
DEKLARASI IMPOR OLEH IMPORTIR PEMILIK API-P
Nama Importir = diisi nama perusahaan importir
Alamat kantor = diisi alamat perusahaan importir
Alamat pabrik = diisi alamat pabrik
Nomor IUIPHHK/IUI/TDI = diisi nomor izin industri
Kapasitas Izin = diisi kapasitas produksi sesuai jenis
perizinan
Nomor Pokok Wajib Pajak = diisi NPWP importir
Nomor API-P = diisi nomor API-P dan masa berlaku Nomor Induk Kepabeanan = diisi NIK dan masa berlaku
Nomor Sertifikat Legalitas Kayu
(bagi yang wajib S-LK) = diisi Nomor S-LK dan masa berlaku
Pos Tarif = diisi HS Code dan uraian barang
yang diproduksi (contoh : log,
plywood, veneer, pulp, paper, dst)
Tanggal Pelaksanaan Uji Tuntas = diisi tanggal masa pelaksanaan uji tuntassejakpengumpulaninformasisa mpaidenganpelaksanaanujituntasdis ampaikankesistem SILK
Nama pelabuhan bongkar = diisi nama pelabuhan bongkar dan
provinsi (contoh : Tanjung Priok, DKI Jakarta), (Tanjung Perak, Jawa Timur).
1.
Kolom A =
diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu)2.
Kolom B =
diisi uraian bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : 1. Log, 2. Kayu gergajian, 3. Handle, dst)3. Kolom C = diisi pos tarif (10 digit) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor
5. Kolom E = diisi nama ilmiah bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : Tectona grandis,
Dalbergia latifolia, dst). Apabila produk composit disebut 3
(tiga) jenis yang dominan.Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable).
6. Kolom F = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
7. Kolom G = diisi jumlah realisasi bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
8. Kolom H = diisi jumlah penggunaan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 9. Kolom I = diisi jumlah sisa persediaan bahan baku kayu/produk
kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
10. Kolom J = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun berjalan
11. Kolom K = diisi informasi bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor sebagai “ bahan baku penolong atau bahan baku utama”.
12. Kolom F, G, H dan I = diisi NIHIL jika baru pertama kali mengajukan permohonan Rekomendasi Impor
B. DEKLARASI IMPOR OLEH IMPORTIR PEMILIK API-Usebagai IT
1. Nama importir
= diisi nama perusahaan importir
2. Nomor TPT/ Penguasa an
Gudang
= diisi nomor TPT dan masa berlaku atau nomor surat perjanjian sewa apabila terdapat sewa gudang atau nomor surat pernyataan milik sendiri apabila gudang dimiliki sendiri oleh pemilik API-U
3. Nomor Pokok Wajib Pajak = diisi NPWP importir 4. Nomor API-U
sebaga
i IT
= diisi nomor API-U dan masa berlaku
5. Nomor Induk Kepabena nan = diisi NIK 6. Nomor Sertifikat Legalitas Kayu (bagi yang wajib
LK) 7. Nomor IT-Produk Kehutana n
= diisi nomor IT Produk Kehutanan dan masa berlaku
8. Alamat
kantor = diisi alamat kantor 9. Alamat
TPT/Gud ang
= diisi alamat TPT/Gudang
1
0. Tanggal pelaksan aan uji tuntas
= diisi tanggal masa pelaksanaan uji tuntassejakpengumpulaninformasisampaidenganpelaksanaanujit untasdisampaikankesistem SILK 1 1. Nama pelabuha n bongkar
= diisi nama pelabuhan tujuan dan provinsi(bisadiisilebihdarisatu, contoh : Tanjung Priok, DKI Jakarta; Tanjung Perak, Jawa Timur)
1.
Kolom A =
diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu)2.
Kolom B = d
iisi nama dagang (common name) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : log, kayu gergajian, handle, dst).3. Kolom C = diisi pos tarif (10 digit) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor
4. Kolom D = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
5. Kolom E = diisi jumlah realisasi pembelian bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
6. Kolom F = diisi jumlah penjualan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
7. Kolom G = diisi jumlah sisa persediaan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya
8. Kolom H = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun berjalan
9. Kolom D, E, F dan G = diisi NIHIL jika baru pertama kali mengajukan permohonan Rekomendasi Impor
C. UJI TUNTAS OLEH IMPORTIR PEMILIK API-P DAN API-USEBAGAI IT
1. Nama eksportir = diisi nama perusahaan eksportir
2. Alamat eksportir = diisi alamat perusahaan eksportir dimiliki sendiri oleh pemilik API-U
ETPIK di Indonesia, dan bila tidak ada semacam ETPIK di Indonesia maka diisi dengan legalitas perusahaannya). Hasil scan dilampirkan.
4. Negara pengekspor = diisi nama negara tempat mengekspor barang
5. Nama dan Negara Pelabuhan
muat = diisi nama-nama pelabuhan muat dan negara. Bisa diisi lebih dari satu (contoh : Vancouver, Canada; Shanghai, China); dst)
6. Rencana Impor Tahun Berjalan = diisi dengan rencana bahan baku kayu/produk kayu yang akan diimpor tahun berjalan(diisidalamsatuan ton, danpilihanuntuk
m3/set/pcs/roll/batang, dst) 1. Kolom A (Nomor) = diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu)
2. Kolom B (Uraian barang) = diisi uraian nama bahan baku kayu /produk kayu dan turunannya yang akan diimpor
3. Kolom C (Pos tarif 10 digit) = diisi pos tarif bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor
4. Kolom D (Nama dagang) = diisi jenis (species) nama dagang bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable).
5. Kolom E (Nama ilmiah) = diisi jenis (species) nama ilmiah dari bahan baku kayu /produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable).
6. Kolom F (Negara asal panen) = diisi nama negara asal panen bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable).
7. Kolom G (Daerah asal panen) = diisi nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable).
8. Kolom H (Pemegang konsesi/Pemilik) = diisi nama pemegang konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor (bila ada). Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 9. Kolom I (Legalitas konsesi/Pemilik) = diisi nomor dan masa berlaku serta
penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku (bila ada, lampirkan hasil scan). Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari
recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya yang dinyatakan
10. Kolom J(Surat keterangan dari otoritas Negara asal panen atau Negara asal produk) = diisi nomor dan tanggal surat keterangan dari otoritas negara asal panen, dan dapat juga ditambahkan dengan negara asal produk (lampirkan hasil scan). Untuk produk composit cukup diisi dengan negara asal produk. Dapat diabaikan bila kolom K yang akan diisi.Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle, maka surat keterangan otoritas dan/atau laporan LS (Lembaga Surveyor) yang mencantumkan keterangan tentang produk recycle.
11. Kolom K(Sertifikat dari lembaga sertifikasi) = diisi nama skema sertifikasi, nomor, dan masa berlaku sertifikat dari lembaga sertifikasi. Untuk kayu bulat sertifikat berasal dari negara asal panen, untuk produk kayu dan turunannya sertifikat dapat berasal dari negara asal produk (lampirkan hasil scan). Scan sertifikasi harus disertai keterangan tentang indikator yang digunakan skema tersebut terkait legalitas dan kelestarian sumber bahan baku (dalam bahasa Indonesia atau Inggris). Dapat diabaikan bila kolom L yang akan diisi.
12. Kolom L (Pedoman khusus negara – CSG) = diisi dokumen khusus negara penerbit, nomor dan tanggal terbit. Dapat diabaikan bila Kolom M yang akan diisi.
13. Kolom M (Negara MRA) = diisi dokumen negara penerbit lisensi MRA, nomor dan tanggal terbit lisensi MRA. Dapat diabaikan bila kolom N yang akan diisi.
14. Kolom N (FLEGT Licence) = diisi nama negara penerbit lisensi FLEGT 15. Kolom O(Kesesuaian aturan negara ekspor) = diisi dengan aturan negara
ekspor yang mengatur perdagangan kayu dan atau produk. Diisi “sesuai” bila tidak ada larangan ekspor dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang akandiimpor); diisi“tidak sesuai” bila terdapat aturan tentang larangan ekspor jenis (species) dan/atau produk tertentu dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang diimpor) (contoh larangan ekspor log dari Indonesia).
16. Kolom P (Kesesuaian aturan negara asal panen) = diisi dengan dan aturan negara asal panen yang mengatur perdagangan kayu dan atau produk. Diisi “sesuai” bila tidak ada larangan ekspor dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang akandiimpor) ; diisi dengan “tidak sesuai” bila terdapat aturan tentang larangan ekspor jenis (species)
dan/atau produk tertentu dari negara yang bersangkutan
(terkaitdenganproduk yang akandiimpor) (contoh larangan ekspor log dari Indonesia).
Baris Uraian = diisi informasi sesuai data yang diminta pada masing-masing kolom
Baris Analisa Resiko = diisi hasil Analisis Resiko pada masing-masing isian kolom D, E, F, G, H dan I.
Diisi NR = apabila resiko dapat diabaikan (negligible risk)
Kolom D (Nama dagang) dan Kolom E (Nama ilmiah). Kolom ini diisi dengan jenis (species) nama dagang dan nama ilmiah bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila terdapat persamaaan dengan jenis yang ada di Indonesia, termasuk di antara 3 (tiga) jenis yang dominan pada produk komposit, maka kolom ini diisi SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila tidak terdapat persamaan jenis yang ada di Indonesia, termasuk di antara 3 (tiga) jenis yang dominan pada produk komposit, maka kolom ini diisi NR.
Kolom F (Negara asal panen). Kolom ini diisi sesuai dengan nama negara asal panen bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila negara asal panen adalah negara tropis dan yang memungkinkan adanya jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia (sesuai daftar kayu yang ada di Indonesia dan beresiko tinggi diperdagangkan secara ilegal) maka kolom ini diisi dengan SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila negara asal panen adalah negara sub tropis dan tidak dimungkinkan adanya jenis yang sama dengan yang terdapat di Indonesia maka kolom ini diisi NR.
Kolom G (Daerah asal panen), Kolom ini diisi sesuai dengan nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila daerah asal panen adalah daerah tropis dan memiliki jenis yang sama dengan jenis yang tumbuh di Indonesia (sesuai daftar kayu yang ada di Indonesia dan beresiko tinggi diperdagangkan secara ilegal) maka kolom ini diisi dengan SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila daerah asal panen adalah daerah tropis namun tidak adanya jenis yang sama dengan jenis yang tumbuh di Indonesia maka kolom ini diisi dengan NR. Apabila daerah asal panen adalah daerah sub tropis dan tidak dimungkinkan adanya jenis yang sama dengan yang terdapat di Indonesia maka kolom ini diisi NR.
disediakan, maka kolom ini diisi dengan SR,dan tetapperlu catatan mitigasi.
Baris Catatan = diisi dengan uraian catatan Mitigasi (antara lain seperti klaim sertifikasi tertentu) sesuai data yang diisikan pada masing-masing kolom.
Apabila hasil analisa resiko terdapat SRpada Kolom D, E, F, G dan H maka diperlukan pengisian Catatan Mitigasipada kolom mitigasi yang terdapat hasil analisa resiko SR.
Apabila hasil analisa resiko terdapat NR pada Kolom D, E, F, G dan H maka tidak diperlukan pengisian Catatan Mitigasipada kolom mitigasi yang terdapat hasil analisa resiko NR.
Baris Hasil Mitigasi = diisi dengan isian hasil Mitigasi : Kolom D dan Kolom E,
diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisis resikonya NR dan catatanya dinyatakan sesuai pada nama dagang dan nama ilmia jenis (species) dari bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor, termasuk apabila produk komposit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan pada kolom D. Dan terhadap Jenis yang sama dengan jenis tanaman di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC
T (tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi atau catatannya dinyatakan tidak sesuai dengan nama dagang dan nama ilmia jenis (species) dari bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor, termasuk apabila produk komposit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan pada kolom D; maka tidak diberikan rekomendasi
Kolom F,
Diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya terdapat pilihan negara asal panenbahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom F. Dan terhadap negara asal panen memiliki jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC
panenbahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom F; maka tidak diberikan rekomendasi
Kolom G,
diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya terdapat nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom G. Dan terhadap daerah asal panen memiliki jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC
diberi nilai T(tidak dpat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi ataucatatannya tidak terdapat nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom G; maka tidak diberikan rekomendasi
Kolom H dan Kolom I,
diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya ada atau nama pemegang konsesi/pemilik,nomor dan masa berlaku serta penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor. Apabila nama pemegang konsesi/pemilik asal panen dannomor dan masa berlaku serta penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku bahan baku yang akan diimpor tidak sesuai maka kolom ini diisi dengan SR.
diberi nilai T(tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi ataucatatannya tidak ada nama pemegang konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor; maka tidak diberikan rekomendasi
Lampiran 8. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Format Rekomendasi Impor untuk Importir Pemilik API-P
KOP KEMENTERIAN
REKOMENDASI IMPOR
IMPORTIR PEMILIK API-P UNTUK PENGAKUAN IP-PRODUK
KEHUTANAN
(Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence)
Nomor: RI/P/xxxxx/X/YYMMDD
Masa berlaku: [DD.MM.YY – DD.MM.YY]
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan dengan ini memberikan rekomendasi kepada
:
1. Nama Importir : ... 2. Alamat Kantor : ... Kota ...
8. Nomor S-LK (bagi yang wajib S-LK) : ... berlaku s/d ... 9. KapasitasIzinProduksidanPosTarif yang diproduksiberdasarkanizin
No Uraian HS Code (10 digit) KapasitasIzinP roduksi RealisasiProduksi TahunSebelumnya Keterangan 1 [Lembarankayu veneer …] [4408.10.10.00] 2 3 Dst 10. TanggalPelaksanaanUjiTuntas : ... s/d... 11. NamaPelabuhanBongkar : (4) ... Provinsi ... (5) ... Provinsi ... (6) ... Provinsi ... Dst. 12. InformasihasilUjiTuntas/Due Diligence : (1) Namaeksportir... Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... (3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst.
Bahan baku Produk Kehutanan yang dapat diimpor sebagaimana
LampiranIDeklarasi Impor nomor ... yang dilengkapi hasil Uji Tuntas (due
diligence) nomor ...,...,...dst.
RekomendasiImpor ini diterbitkan atas dasar permohonan dengan menyertakan Deklarasi Impor berdasarkan hasil uji tuntas (due diligence) oleh importir, sebagai azaz kehati-hatian dalam pengajuan pengakuan sebagai Importir Produsen Produk Kehutanan.
Tempat dan tanggal ... An. Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, ... NIP.
[Barcode Security SILK
[RI/P/xxxxx/X/YYMMDD]
Lampiran I Rekomendasi Impor
Tuntas barang tarif/Kode
HS dagang ilmiah (ton/mdiimpor 3/set/
btg /roll/pcs**) 1. 1. 2. 3. Dst
KeteranganPenomoran:
NomorRekomendasiImporakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberiku t:RI/P/xxxxx/X/YYMMDD
Keterangan RI : RekomendasiImpor P : Produsen xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untukTanpa S-LKLampiran 9. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
Format Rekomendasi Impor untuk Importir Pemilik API-Usebagai IT
KOP KEMENTERIAN
REKOMENDASI IMPOR
IMPORTIR PEMILIK API-U SEBAGAI IT-PRODUK KEHUTANAN
(Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence)
Nomor:
RI/U/xxxxx/X/YYMMDDMasa berlaku: [DD.MM.YY – DD.MM.YY]
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan dengan ini memberikan rekomendasi kepada
:
1. Nama Importir : ... 2. Alamat Kantor : ... Kota ...
Telepon...Fax... Email... 3. Alamat TPT/Gudang ...Kota ... Telepon...Fax... 4. NomorTPT/BuktiPenguasaanGud
ang (TDG/IMB)
: ...berlaku s/d ... 5. NomorPokokWajibPajak (NPWP) : ... 6. Nomor API-U
sebagai IT
: ...7. Nomor IT-ProdukKehutanan : ...berlaku s/d ... 8. NomorIndukKepabeanan (NIK) : ...berlaku s/d ... 9. Nomor S-LK (bagi yang
wajibS-LK) : ...berlaku s/d ... 10. TanggalPelaksanaanUjiTuntas : ...s/d... 11. NamaPelabuhanBongkar : (1)... Provinsi ... (2)... Provinsi ... (3)... Provinsi ... Dst. 12. InformasihasilUjiTuntas/due diligence : (1) Namaeksportir...Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas...(3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst.
Bahan baku Produk Kehutanan yang dapat diimpor sebagaimana Lampiran I, berdasarkan Deklarasi Impor nomor ... yang dilengkapi hasil Uji Tuntas (due
diligence) nomor ..., ..., ... dstsebagaimana Lampiran II.
RekomendasiImpor ini diterbitkan atas dasar permohonan dengan menyertakan Deklarasi Impor berdasarkan hasil uji tuntas (due diligence) oleh importir, sebagai azaz kehati-hatian dalam pengajuan pengakuan sebagai Importir Produsen Produk Kehutanan.
Tempat dan tanggal ... An. Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan,
... NIP.
[Barcode Security SILK]
*) Khusus untuk API-U yang tidak memiliki S-LK
[
RI/U/xxxxx/X/YYMMDD]
Lampiran I Rekomendasi Impor
No Nomor Uji Tuntas Nama Eksportir
Produk Kehutanan Jenis (species)
Negara Asal Jumlah yang akan diimpor (ton/m3/set/ btg /roll/pcs**) Uraian
barang tarif/Kode Pos HS
Nama
dagang ilmiah Nama
1. 2. 3. Dst