• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PENGGUNA JALAN RAYA YANG MENGHALANGI KENDARAAN PRIORITAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PENGGUNA JALAN RAYA YANG MENGHALANGI KENDARAAN PRIORITAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA SKRIPSI"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kendaraan prioritas adalah kendaraan yang diprioritaskan atau harus diprioritaskan di jalan dibandingkan dengan pengguna jalan lainnya. Namun, masih belum ada penelitian yang secara khusus membahas pertanggungjawaban pidana bagi pengguna jalan yang menghalangi kendaraan prioritas.

Fokus Penelitian

Penelitian terdahulu hanya berfokus pada keberhasilan penerapan sanksi hukum, dan penelitian terdahulu lebih fokus pada ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran, sehingga berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam fenomena terhambatnya kendaraan prioritas yang menjalankan tugas terpentingnya. dan fungsinya oleh beberapa (individu) pengguna jalan dalam karya ilmiah berjudul “PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PENGGUNA JALAN YANG MEMILIKI KENDARAAN PRIORITAS YANG LULUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA”. Bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap pengguna jalan yang menghalangi kendaraan prioritas dari segi pidana.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk sosialisasi kepada pengguna jalan dengan memberikan wawasan bahwa pentingnya mendahulukan kendaraan prioritas khususnya ambulans merupakan suatu kewajiban untuk menjaga ketertiban dan keselamatan selama berkendara di jalan raya dan penelitian ini dapat menjadi digunakan sebagai bahan pertimbangan hukum bagi penegakan hukum dalam membuat kebijakan terhadap permasalahan atau pertanggungjawaban, gangguan pidana terhadap kendaraan prioritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang terpenting. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban dan mengutamakan kendaraan prioritas saat menggunakan fasilitas jalan umum.

Definisi Istilah

Setidaknya ada beberapa kendaraan yang mendapat prioritas di jalan raya yang tercantum dalam UU Lalu Lintas sebagai kendaraan yang harus mendapat prioritas sesuai urutannya. 12 Sekretariat Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 134.

Sistematika Pembahasan

Masyarakat menghalangi mobil pemadam kebakaran sebagai salah satu pengguna jalan utama berdasarkan Pasal 134 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pengguna jalan yang menghalangi laju kendaraan prioritas sebagaimana diatur dalam Pasal 134 UU Lalu Lintas dan Angkutan dapat dikategorikan sebagai perbuatan/perbuatan melawan hukum (tindak pidana).

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Muhammad Dhiron Alfianto, 15 “Efektifitas Penerapan Sanksi Hukum Bagi Masyarakat Penghalang Mobil Pemadam Kebakaran Sebagai Salah Satu Pengguna Jalan Utama”. 15 Muhammad Dhiron, A, “Efektifitas penerapan sanksi hukum bagi masyarakat yang menghalangi mobil pemadam kebakaran menjadi salah satu pengguna jalan utama” (Skripsi, Sekolah Tinggi Hukum IBLAM, 2020).

Kajian Teori

  • Tindak Pidana
  • Teori Pemidanaan
  • Teori Pertanggungjawaban Pidana
  • Teori Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tidak secara jelas mendefinisikan sistem pertanggungjawaban pidana yang disetujui. Pemblokiran kendaraan yang diprioritaskan oleh pengguna jalan sebagaimana diatur dalam Pasal 134 UU No. 22 Tahun 2009 yang diatur dalam Pasal 134 UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, merupakan tindak pidana. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tidak secara jelas mendefinisikan sistem pertanggungjawaban pidana yang disetujui.

Selain KUHP, UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan lalu lintas beberapa pasal KUHP yang dapat menjerat pelakunya. Setiap orang, Pasal 1 UU Lalu Lintas Jalan tidak memberikan definisi atau batasan khusus mengenai setiap orang. Pasal lain yang dapat mengancam sanksi pidana bagi yang menghalangi ambulans dalam menjalankan tugasnya menurut Undang-Undang Lalu Lintas Jalan dapat dikenakan pasal lain.

Juta Rupiah) yang ketentuannya tercantum dalam Pasal 311 ayat 5 Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan.79. Oleh karena itu, setiap pelanggar yang menghalangi kendaraan prioritas sesuai Pasal 134 Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan dapat dikenakan sanksi sebagai berikut. Penerapan sanksi hukum terhadap orang yang menghalangi mobil pemadam kebakaran sebagai salah satu pengguna jalan utama berdasarkan Pasal 134 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian Hukum Hukum Normatif (Normative Legal Research) merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum untuk menganalisis dan memahami hukum dengan fokus pada norma hukum yang berlaku. Penelitian ini fokus pada analisis aturan-aturan yang berlaku, seperti peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, dan dokumen konstitusi. Dalam penelitian ini, penulis ingin mendapatkan wawasan tentang hukum yang berlaku dan interpretasi terhadap standar tersebut.45.

Pendekatan Penelitian

Tujuan dari pendekatan konseptual adalah untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang terlibat dalam fenomena yang diselidiki serta untuk mencapai pemahaman yang lebih luas mengenai permasalahan terkait.46.

Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum sekunder adalah sumber hukum yang bukan merupakan sumber hukum primer atau langsung, misalnya bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku-buku hukum, pedoman hukum, jurnal, atau penelitian yang menjelaskan teori-teori hukum atau hukum pidana. Materi hukum atau pendukung yang memberikan informasi berlebihan atau referensi tambahan dan dapat membantu dalam memahami hukum.

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Analisa Bahan Hukum

Tahap-tahap Penelitian

Oleh karena itu, banyak negara yang mengatur bahwa memblokir kendaraan dengan hak jalan merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi berupa denda dan/atau penjara. Perbuatan menghalangi kendaraan yang mempunyai hak jalan, khususnya menghalangi ambulans yang sedang melaksanakan tugas pokok dan tugasnya, dengan sengaja tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat membahayakan keselamatan orang lain, merupakan tindak pidana. Penerapan sanksi pidana bagi pengguna jalan yang menghalangi kendaraan prioritas dilihat dari segi hukum pidana Kendaraan yang diprioritaskan dilihat dari segi hukum pidana.

Kasus pemblokiran kendaraan prioritas oleh pengguna jalan masih sering terjadi, terutama pada kasus pemblokiran mobil ambulans. Kasus kelalaian yang disengaja dan pemblokiran kendaraan prioritas merupakan tindakan yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perbuatan pengguna jalan yang menghalangi kendaraan prioritas yang sedang menjalankan tugasnya dengan menghalanginya pun, juga termasuk dalam ketentuan yang diatur dalam Pasal 493 KUHP.

Soal pengguna jalan memblokir kendaraan prioritas tentu menjadi persoalan yang tidak diatur dalam teks. Menghalangi kendaraan prioritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang esensial merupakan perbuatan melawan hukum (tindak pidana). Pasal 287, ayat 4, UU LLAJ juga dapat diberikan kepada pelanggar untuk memblokir kendaraan prioritas yang menjalankan tugas dan fungsinya yang paling penting.

PEMBAHASAN

Pengguna Jalan Yang Menghalangi Kendaraan Prioritas

Kendaraan prioritas sendiri merupakan jenis kendaraan yang harus diprioritaskan atau diprioritaskan di jalan dibandingkan dengan kendaraan lainnya. Kegiatan kriminal juga dapat diartikan sebagai perbuatan yang melanggar norma hukum yang diatur dalam hukum yang berlaku di suatu negara. Tindak pidana mengacu pada tindakan atau perilaku yang melanggar hukum dan dapat menimbulkan kerugian atau akibat negatif terhadap individu, masyarakat, atau negara.

Konsep dolus merupakan salah satu bentuk kesalahan dalam hukum pidana yang mengacu pada perbuatan yang dilakukan dengan sengaja. Pelaku tindak pidana dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang, dalam hal ini pelaku mempunyai niat atau kemauan untuk melakukan perbuatan tersebut. Namun penjelasan resmi KUHP (Memori Van Toelichting) mengartikan kesengajaan atau dolus sebagai sadar dan rela.58 Apabila seseorang dengan sengaja melakukan suatu perbuatan, ia juga harus dengan sengaja merencanakan apa yang dilakukannya dan juga mengetahui akibat dari perbuatan itu. ..

Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja tidak termasuk gerakan refleks atau gerakan defensif yang tidak dikendalikan oleh kesadaran. Jadi dapat dikatakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja berarti ingin dan mengetahui apa yang dilakukan. Penerapan sanksi pidana terhadap pengguna jalan yang menghalangi kendaraan prioritas ditinjau dari sudut hukum pidana.

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pengguna Jalan Yang

Salah satu unsur penting dalam pertanggungjawaban pidana adalah faktor delik karena seseorang tidak dapat dihukum kecuali ia melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang. Hal ini sesuai dengan asas legalitas yang dianut, dimana suatu perbuatan hanya dapat dipidana jika diatur dengan jelas dalam undang-undang. Dengan demikian, untuk menegakkan pertanggungjawaban pidana, penting bagi seseorang untuk melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penggunaan istilah kesengajaan dan kelalaian dalam menentukan pertanggungjawaban pidana dalam KUHP terlihat dari pasal-pasal tersebut. Peristiwa tersebut secara tidak langsung melanggar aturan sirene (alat peringatan) yang menggunakan cahaya atau suara, sebagaimana diatur dalam Pasal 59 UU Lalu Lintas Jalan yang berbunyi: 75. Oleh karena itu, tindakan memblokir ambulans juga dapat melanggar Pasal 134 UU No. . . 22 Tahun 2009 tentang hak asasi manusia.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, perilaku pengguna angkutan yang dengan sengaja tidak memberi jalan atau menghalangi mobil ambulans yang diketahuinya sedang mengangkut orang sakit, tercakup dalam Pasal 134 terkait dengan huruf f ayat empat Pasal 106 dan merupakan juga terkait dengan 134 Pasal UU Lalu Lintas Jalan. Apabila peristiwa itu mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan kerusakan pada kendaraan atau harta benda, dapat dilakukan tindak pidana menurut Pasal 311 ayat 2 UU Lalu Lintas dan Pasal 229 ayat 2 (kecelakaan lalu lintas sedang), pelakunya adalah dihukum. dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. Dan apabila perbuatan itu menyebabkan meninggalnya orang lain, maka pelakunya dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp. 78 Sekretariat Negara Republik Indonesia, UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

Pasal 287, ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU Lalu Lintas Angkutan Jalan) yang berbunyi: Barangsiapa melanggar ketentuan penggunaan kendaraan bermotor atau hak-hak dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 Pasal 106 ayat 4 huruf f atau Pasal 134 dapat dipidana dengan pidana denda paling banyak satu kali pidana. ) bulan atau denda Rp. Mencegah ambulans mengangkut orang sakit berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 dan KUHP.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Sebab perbuatan menghalangi kendaraan kanan jalan dapat mengganggu pengoperasian kendaraan kanan jalan tersebut dan mengakibatkan kerugian pada kendaraan kanan jalan tersebut beserta penumpangnya. Peneliti berharap polisi menindak tegas pihak-pihak yang menghalangi jalan kendaraan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Pelanggar pemblokiran kendaraan di jalur kanan dapat dikenakan berbagai peraturan, dan sejauh ini kasus tersebut hanya berakhir dengan damai, meski tindakan tersebut dapat membahayakan banyak orang.

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pengguna jalan raya agar sadar untuk memberikan hak prioritas kepada kendaraan yang diprioritaskan dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang paling penting. Sebab melakukan perbuatan yang mengganggu kendaraan prioritas menimbulkan akibat yang membahayakan akibat keegoisan dalam berlalu lintas dan dapat dikenakan sanksi hukum. Pelajaran Hukum Pidana Bagian I : Hukum Pidana, Tindak Pidana, Teori Pidana dan Batasan Penerapan Hukum Pidana.

Pertanggungjawaban pidana bagi seseorang yang menghalangi sirine polisi dan ambulan hingga mengakibatkan kematian (Studi Keputusan Nomor 23/PID. Adit, Total Populasi Kendaraan di Indonesia, diakses 6 September 2022, https://www.autofun.co.id/ berita / ternyata -segini-total-population-Dr.Abdullah Mabruk an-Najar, Pengantar Ilmu Hukum, diakses 11 September 2022, http://gededefinisi.org/pengertian-Hukum-pidana.

Referensi

Dokumen terkait

Namun dengan lahirnya konsepsi baru dalam hukum pidana modern, nampaknya asas kesalahan sebagi salah satunya asas dalam menjatuhkan sanksi pidana sudah tidak dapat

Namun dengan lahirnya konsepsi baru dalam hukum pidana modern, nampaknya asas kesalahan sebagi salah satunya asas dalam menjatuhkan sanksi pidana sudah tidak dapat

Bagi pihak yang menyatakan hukum pidana Islam tidak mengenal asas legalitas, hanyalah mereka yang tidak meneliti secara detail berbagai ayat yang secara

Sementara itu, Indonesia yang tidak menerapkan Hukum pidana Islam, memberikan sanksi pidana kepada pelaku sodomi dan pedofilia berupa hukuman penjara selama

Dengan dimasukannya asas legalitas ke dalam RUU KUHP memberikan pengertian bahwa sumber hukum yang utama untuk menentukan apakah suatu perbuatan sebagai

Bagi Pemerintah untuk membuat seperangkat aturan hukum untuk mengatur tanggung jawab secara hukum pidana atau sanksi pidana kepada orang tua, yang tidak mendidik

Tesis ini berjudul: ”SANKSI HUKUM TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNGNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM.” Rumusan masalah : (1) Bagaimana sanksi hukum tindak

3.000.000.00,00 tiga miliar rupiah dan apabila ditinjau dari hukum pidana islam pelaku yang mencemari lingkungan dikenakan sanksi jarimah takzir, yang diserahkan kepada penguasa/ulil