• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PERATURAN,PROGRAM DAN KEBIJAKAN DI LABORATORIUM

N/A
N/A
Melisa Wulandari Putri

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PERATURAN,PROGRAM DAN KEBIJAKAN DI LABORATORIUM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PERATURAN,PROGRAM DAN KEBIJAKAN DI LABORATORIUM

Oleh

Melisa Wulandari Putri Nurazah

202102901260028 202102901260024

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian, pemberian komando, pengkoordinasian.

Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaan

2. Penataan

3. Pengadministrasian

4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.

Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

(2)

A. KENDALI ADMINISTRATIF DI LAB

Kendali administratif adalah proses atau mekanisme pengendalian yang bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas dan operasi dalam organisasi atau institusi berjalan sesuai dengan rencana, kebijakan, dan aturan yang telah ditetapkan.

Beberapa kendali administratif yang penting dan perlu diketahui oleh mahasiswa antara lain:

1. Kendali intern:

Kendali intern adalah proses pengendalian yang dilakukan secara internal oleh suatu organisasi atau institusi. Kendali intern meliputi penilaian risiko, pemantauan kinerja, evaluasi kebijakan, dan audit internal.

2. Kendali ekstern:

Kendali ekstern adalah proses pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar organisasi atau institusi, seperti pemerintah, regulator, atau auditor eksternal.

Kendali ekstern meliputi inspeksi, audit eksternal, dan sanksi hukum.

3. Sistem informasi:

Sistem informasi adalah kendali administratif yang penting untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam organisasi atau institusi akurat, terkini, dan terjamin keamanannya. Sistem informasi meliputi pengendalian akses, keamanan, dan privasi data.

4. Kebijakan dan prosedur:

Kebijakan dan prosedur adalah kendali administratif yang berfungsi untuk memastikan bahwa aktivitas dan operasi dalam organisasi atau institusi dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Kebijakan dan prosedur meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

5. Pengawasan manajemen:

Pengawasan manajemen adalah kendali administratif yang dilakukan oleh manajemen organisasi atau institusi untuk memastikan bahwa kebijakan, aturan, dan prosedur yang telah ditetapkan dilaksanakan dengan benar.

Pengawasan manajemen meliputi pemantauan kinerja, pengendalian biaya, dan evaluasi hasil.

(3)

Dengan memahami kendali administratif penting ini, guru dapat mengaplikasikannya pada organisasi atau institusi yang mereka kelola atau dalam proyek-proyek yang mereka jalankan untuk memastikan bahwa aktivitas dan operasi yang dilakukan sesuai dengan rencana, kebijakan, dan aturan yang telah ditetapkan.

Kendali administratif mendefisikan aturan dan prosedur keselamatan dan keamanan khusus serta membuat daftar tanggung jawab indifidu yang terlibat.

Kendali administratif juga harus menyediakan cara untuk mengelola dan menanggapi perubahan, seperti prosedur baru, teknologi, ketentuan hukum, staf, dan perubahan organisasi.

Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas &

aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi meliputi:

1. Bangunan/Ruangan laboratorium 2. Fasilitas umum laboratorium 3. Peralatan dan bahan

4. Ketenagaan laboratorium 5. Kegiatan laboratorium

B. INSPEKSI LAB

Inspeksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa secara menyeluruh suatu objek atau sistem guna mengetahui kondisi atau kualitasnya.

Inspeksi dilakukan dengan tujuan untuk menemukan potensi masalah atau kekurangan pada objek atau sistem yang diperiksa, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk memastikan objek atau sistem berfungsi dengan baik.

Inspeksi dapat dilakukan pada berbagai jenis objek atau sistem, seperti bangunan, kendaraan, mesin, dan sebagainya. Inspeksi biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian atau kualifikasi untuk melakukan inspeksi pada jenis objek atau sistem yang sesuai.

(4)

C. PELAPORAN LAB

Pelaporan dapat diartikan sebagai kegiatan melaporkan hasil inspeksi atau kegiatan lainnya secara tertulis atau lisan kepada pihak yang berwenang atau pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Pelaporan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti laporan tertulis, laporan lisan, atau melalui media elektronik.

Tujuan dari pelaporan adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada pihak yang membutuhkan informasi tersebut, sehingga dapat diambil tindakan yang tepat sesuai dengan hasil inspeksi atau kegiatan yang dilakukan.

Pelaporan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau tindakan lebih lanjut terkait dengan objek atau sistem yang telah diinspeksi.

D. PRAKTIK TERBAIK UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI LAB

Program pengukuran kinerja adalah suatu proses untuk mengevaluasi seberapa baik sebuah organisasi atau individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Praktik terbaik untuk program pengukuran kinerja mencakup:

1. Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur:

Tujuan yang jelas dan terukur akan membantu Anda menentukan metrik yang tepat untuk mengukur kinerja. Tujuan yang spesifik juga akan memudahkan Anda mengevaluasi keberhasilan program pengukuran kinerja.

2. Identifikasi metrik yang tepat:

Metrik yang dipilih harus berkaitan langsung dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pilih metrik yang dapat diukur secara konsisten dan dapat dihubungkan dengan kinerja organisasi atau individu.

3. Gunakan data yang valid dan akurat:

Data yang digunakan untuk pengukuran kinerja harus valid dan akurat.

Pastikan data yang digunakan tidak hanya berdasarkan pada persepsi atau estimasi, tetapi juga didasarkan pada fakta dan angka yang dapat diverifikasi.

4. Gunakan alat pengukuran yang tepat:

Pilih alat pengukuran yang sesuai dengan jenis metrik yang digunakan. Alat pengukuran harus mudah digunakan dan dapat menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.

(5)

5. Evaluasi dan tinjau hasil secara teratur:

Evaluasi dan tinjau hasil pengukuran kinerja secara teratur untuk mengetahui apakah program pengukuran kinerja berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan. Evaluasi juga akan membantu Anda mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja.

6. Libatkan stakeholders:

Melibatkan semua stakeholder yang terlibat dalam program pengukuran kinerja dapat membantu meningkatkan keberhasilan program. Stakeholder dapat memberikan masukan dan umpan balik yang berharga untuk membantu meningkatkan pengukuran kinerja.

E. 12 PENDEKATAN UNTUK MENGIKKUTI PRAKTIK TERBAIK

Terdapat berbagai pendekatan untuk mengikuti praktik terbaik di berbagai bidang, berikut adalah dua belas pendekatan yang umum digunakan:

1. Analisis SWOT:

Pendekatan ini melibatkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu praktik terbaik.

2. Pendekatan berbasis risiko:

Pendekatan ini melibatkan identifikasi dan analisis risiko yang mungkin terkait dengan suatu praktik terbaik dan mengembangkan strategi untuk mengatasi risiko tersebut.

3. Pengembangan Kualitas Total:

Pendekatan ini melibatkan peningkatan kualitas melalui partisipasi seluruh organisasi dalam proses perbaikan.

4. Pembelajaran organisasional:

Pendekatan ini melibatkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dan mengembangkan strategi yang lebih baik.

5. Rekayasa proses bisnis:

Pendekatan ini melibatkan penggunaan metode teknis untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis.

6. Manajemen proyek:

(6)

7. Pemikiran Desain:

Pendekatan ini melibatkan penggunaan prinsip-prinsip desain untuk mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi dalam praktik terbaik.

8. Rekayasa Nilai:

Pendekatan ini melibatkan penggunaan teknik rekayasa nilai untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan.

9. Metode Lean:

Pendekatan ini melibatkan penggunaan metode untuk meminimalkan pemborosan dalam proses praktik terbaik.

10. Teknik Six Sigma:

Pendekatan ini melibatkan penggunaan teknik statistik untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan kualitas praktik terbaik.

11. Pembelajaran Berkelanjutan:

Pendekatan ini melibatkan pembelajaran dan pengembangan terus menerus untuk meningkatkan praktik terbaik.

12. Manajemen Pengiriman:

Pendekatan ini melibatkan pengelolaan pengiriman praktik terbaik dari awal hingga akhir.

(7)

KESIMPULAN

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya

Kendali administratif adalah proses atau mekanisme pengendalian yang bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas dan operasi dalam organisasi atau institusi berjalan sesuai dengan rencana, kebijakan, dan aturan yang telah ditetapkan.

 Kendali intern

 Kendali Ekstern

 Sistem Informasi

 Kebijakan dan Prosedur

 Pengawasan Manajaemen

Inspeksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa secara menyeluruh suatu objek atau sistem guna mengetahui kondisi atau kualitasnya. Inspeksi dilakukan dengan tujuan untuk menemukan potensi masalah atau kekurangan pada objek atau sistem yang diperiksa, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk memastikan objek atau sistem berfungsi dengan baik.

Pelaporan dapat diartikan sebagai kegiatan melaporkan hasil inspeksi atau kegiatan lainnya secara tertulis atau lisan kepada pihak yang berwenang atau pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Pelaporan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti laporan tertulis, laporan lisan, atau melalui media elektronik.

Praktik terbaik untuk program pengukuran kinerja mencakup:

 Tetapkan Tujuan yang jelas dan terukur

 Identifikasi Metrik yang tepat

(8)

 Evaluasi dan tinjau hasil secara teratur

 Melibatkan StakeHolders

12 Pendekatan Untuk mengikuti praktik terbaik

 Analisis SWOT

 Pendekatan Berbasis Resiko

 Pengembangan Kualitas Total

 Pembelajaran Organisasional

 Rekayasa Proses Bisnis

 Manajemen Proyek

 Pemikiran Design

 Rekayasa Nilai

 Metode Lean

 Tekhnik Six Sigma

 Pembelajaran Berkelanjutan

 Manajemen Pengiriman

Referensi

Dokumen terkait

Berkewajiban mengelola bantuan untuk kegiatan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tahun Anggaran 2016 yang diterima dari Pihak Pertama secara efisien,

Membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran2. JENIS PROGRAM PELAKSANAAN SASARAN

bahwa dalam rangka pendayagunaan arsip keuangan secara efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas – tugas umum pemerintahan dan pembangunan serta tercapainya ketertiban pelaksanaan

Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan rumusan perencanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien guna mewujudkan visi Rencana

merancang kegiatan, mengoperasikan, memelihara dan merawat peralatan dan bahan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Untuk mewujudkan sasaran strategis meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien, ditetapkan arah kebijakan sebagai

- Strategi untuk mencapai sasaran misi kedua “ Mewujudkan pemerintahan Kecamatan Tembalang yang efektif, dan efisien , meningkatkan kualitas5. pelayanan publik,

Dalam pelaksanaan audit dinyatakan selesai apabila ketidaksesuaian yang terjadi telah diperbaiki secara efektif dan efisien oleh auditi serta tepat waktu dan