• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA MTs dan MA Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Teknis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA MTs dan MA Tahun 2016"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

PERALATAN RUANG LABORATORIUM

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

(2)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA

TAHUN ANGGARAN 2016

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan naskah Petunjuk Teknis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah dapat diselesaikan dengan baik.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan berbagai kebijakan dan bantuan untuk mengembangkan Madrasah. Kebijakan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan Islam harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.

Implementasi bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana sejalan dengan visi dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) Pendidikan Islam Kementerian Agama 2015-2019, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing Pendidikan Madrasah. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Sehingga ikhtiar menciptakan pendidikan madrasah berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.

Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana tersebut, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui bantuan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah untuk memenuhi kebutuhan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat.

Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) Madrasah dalam proses pengadaan peralatan Laboratorium IPA yang berlangsung pada Tahun Anggaran 2016. Apa yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan madrasah. Atas kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih. Wassalam.

Jakarta, April 2016

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

ttd

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Dasar Hukum ... 6

C. Pengertian ... 7

D. Tujuan ... 9

1.Tujuan Bantuan ... 9

2.Tujuan Petunjuk Teknis ... 10

E. Jenis dan Sasaran Bantuan ... 10

1.Jenis Bantuan ... 10

2.Sasaran Bantuan ... 10

F. Pemberi Bantuan ... 10

BAB II ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN ... 11

A. Asas Pelaksanaan ... 11

B. Persyaratan ... 11

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ... 12

D. Jangka Waktu Pelaksanaan ... 13

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ... 14

A. Organisasi ... 14

B. Tugas dan Tanggung Jawab ... 15

1.Direktorat Pendidikan Madrasah ... 15

2.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ... 16

3.Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota ... 16

4.Madrasah Penerima Bantuan ... 17

BAB IV STANDAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH ... 19

A. Ruang lingkup ... 19

B. Peralatan Laboratorium IPA ... 19

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI ... 33

A. Sumber dan Anggaran ... 33

B. Mekanisme Pencairan Dana ... 33

C. Ketentuan Perpajakan ... 35

(7)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

3

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ... 36

A. Monitoring dan Evaluasi ... 36

B. Laporan Pertanggungjawaban ... 36

C. Penyerahan Aset ... 38

BAB VII PENUTUP ... 39

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amanat rakyat yang tertuang dalam konstitusi kita dengan sangat terang

menyatakan agar pemerintah mengarusutamakan pendidikan. Disebutkan dalam

Pembukaan UUD 1945, salah satu tujuan dibentuknya pemerintah Indonesia adalah

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa;”Setiap warga negara wajib mengikuti

pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayainya”(Pasal 31 ayat 2 UUD 1945).

Sementara ayat 4 berbunyi: “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang

-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan

nasional”. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan kemudahan,

dan menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara

tanpa diskriminasi (Pasal 31 Amandemen ke-4).

Sementara itu Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas), menyebutkan bahwa (a). pendanaan pendidikan menjadi

tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat; (b).

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran

pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945.

Jadi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sama-sama berkewajiban

memperhatikan pendidikan termasuk pendidikan madrasah.

Sebagai turunan UUSPN 20 Tahun 2003 terbitlah Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah

satu standar nasional pendidikan tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang

kemudian diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24

tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Permendiknas di atas salah satunya mengatur peralatan laboratorium dan

sarana pendukung pembelajaran dalam wujud laboratorium IPA yang memenuhi

standar peralatan Laboratorium, persyaratan keselamatan, kenyamanan dan keamanan LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 4432 TAHUN 2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH

(9)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

5

dari bencana lainnya. Menurut data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) hampir

seluruh wilayah Indonesia rawan bencana dengan kategori rendah sampai tinggi.

Bahkan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di wilayah Asia/Pasifik yang

memiliki resiko tinggi terhadap bencana, termasuk gempa bumi, tsunami, gunung

berapi, angin puting beliung, kekeringan, banjir, tanah longsor dan kebakaran.

Pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam, Kementerian Agama mengemban amanat konstitusi untuk

membenahi sarana dan prasarana pendidikan khususnya laboratorium IPA Pada

Madrasah. Untuk memastikan bahwa negara hadir untuk memenuhi hajat komunitas

madrasah.

Seiring dengan peningkatan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap

madrasah maka Kementerian Agama terus berupaya untuk mengaktualisasikan amanat

konstitusi tersebut melalui program Bantuan Peralatan Laboratorium IPA guna

terwujudnya peningkatan mutu pendidikan.

Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah

menggunakan Mekanisme Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga,

sesuai dengann Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:

168/PMK.05/2015, yaitu bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang

diberikan oleh pemerintah kepada kelompok masyarakat atau lembaga non pemerintah.

Di dalam PMK tersebut, Pasal 31 ayat (2) dinyatakan bahwa bantuan pembangunan

gedung/bangunan dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang kepada Lembaga

Pemerintah atau Non Pemerintah.

Pelaksanaan dengan mekanisme bantuan pemerintah ini, terrealisasi dalam

bentuk uang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, Pekerjaan yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis

sumber daya masyarakat; Kedua, Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya

memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; Ketiga, Penerima Bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah adalah lembaga masyarakat yang tersebar

diberbagai daerah di Indonesia dengan lokasi, karakteristik, dan satuan biaya yang

berbeda sesuai dengan lokasi dan daerah penerima bantuan.

Petunjuk Teknis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah ini

(10)

Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan

menggunakan Skema Bantuan Pemerintah.

Bagi Satker yang menggunakan skema pengadaan barang/jasa dengan

penyedia, maka mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

Dari dasar pemikiran tersebut di atas, di susun Petunjuk Teknis Bantuan

Peralatan Laboratorium IPA pada Madrasah yang mengacu pada PMK Nomor

168/PMK.05/2015 dan PMA 67 tahun 2015 sebagai acuan dan pedoman dalam

mengimplementasikan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA.

B. Dasar Hukum

Bantuan Peralatan Laboratorium IPA tahun anggaran 2016 ini berpedoman pada

peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5462);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);sebagaimana telah diubah

(11)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

7

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

7. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;

8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara sebagaimana telah telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara;

9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Pendidikan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar

Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah(SD/Mi), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

11. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor

13 Tahun 2013 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Di Daerah;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementrian Negara/Lembaga;

13. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah

Pada Kementerian Agama.

C. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan

sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok

masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah.

(12)

Laboratorium IPA bermakna ruang yang berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan dan praktikum pembelajaran IPA yang memerlukan

pelaratan khusus.

Dengan demikian yang dimaksud dengan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA

untuk Madrasah adalah bantuan yang dialokasikan untuk pengadaan peralatan

laboratorium IPA Madrasah untuk kegiatan pembelajaran IPA secara praktikum.

3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada

Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan.

4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan

dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/

Lembaga yang bersangkutan.Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat

yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Bantuan Pemerintah;

5. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan

pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah

membayar;

6. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang

melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki

kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.

7. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Provinsi/Kan

Kemenag Kab-Kota/Madrasah Negeri);

8. Perjanjian Kerjasama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kepala madrasah penerima bantuan pemerintah;

9. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN. untuk menampung seluruh penerimaan negara

dan membayar seluruh pengeluaran negara.

10. Pekerjaan Pengadaan Peralatan adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya sebagai peralatan penunjang

(13)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

9

11. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK),

dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat

dipertanggungjawabkan serta digunakan;

12. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pengadaan peralatan, terdiri

atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat

dilaksanakan;

13. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada

negara;

14. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber

dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara

pengeluaran;

15. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah

Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna

Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN);

D. Tujuan

1. Tujuan Bantuan

Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah merupakan bantuan untuk

insentif, merangsang dan memacu partisipasi madrasah dan masyarakat

untuk melakukan pengadaan dan ketersediaan peralatan laboratorium IPA,

dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum cukup memenuhi

seluruh kebutuhan yang diajukan oleh madrasah. diperlukan kontribusi dan

partisipasi madrasah dan masyarakat.

Peralatan Laboratorium IPA madrasah bertujuan untuk memenuhi

peralatan Ruang Laboratorium IPA dalam proses belajar mengajar (PBM) dan

dapat digunakan sebagai peralatan Ujian Berbasis IPA untuk memenuhi

(14)

diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan prasarana.

2. Tujuan Petunjuk Teknis

Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:

1. Menstandarisasi pelaksanaan Ruang Laboratorium IPA madrasah di seluruh

Indonesia;

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Ruang

Laboratorium IPA madrasah;

3. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian bantuan

Ruang Laboratorium IPA madrasah.

E. Jenis dan Sasaran Bantuan 1. Jenis Bantuan

Jenis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun anggaran 2016

adalah:

1. Peralatan Laboratorium IPA MTs;

2. Peralatan Laboratorium IPA MA.

2. Sasaran Bantuan

Sasaran Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tsanawiyah

(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang memenuhi persyaratan di seluruh

Indonesia.

F. Pemberi Bantuan

Pemberi Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah adalah Direktorat

Pendidikan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Provinsi dan

Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA

(15)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

11 BAB II

ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

A. Asas Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah didasarkan

pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang efektif

dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan

dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan Bantuan Peralatan

Laboratorium IPA Madrasah Tahun Anggaran 2016 meliputi:

1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan

atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan

sasaran dengan kualitas yang maksimum;

2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;

3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;

4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;

5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

B. Persyaratan

Syarat-syarat penerima Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah

adalah madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Mengajukan proposal permohonan Peralatan Laboratorium IPA;

b. Memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM);

c. Memiliki izin operasional;

d. Memiliki ruangan untuk laboratorium IPA beserta Meubelairnya;

e. Rekomendasi dari Kemenag Provinsi/Kab/Kota atau Pejabat yang

(16)

f. Calon penerima bantuan adalah madrasah yang telah diverifikasi faktual

dan dinyatakan layak oleh TIM Verifikasi yang dibentuk oleh PPK dimana

anggaran tersebut berada.

g. Pada tahun anggaran 2016 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang

bersumber dari dana APBN/APBD;

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

1. Madrasah mengajukan proposal kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Sistem Informasi

Manajemen Sarana dan Prasarana (Simsarpras) atau Pengajuan Langsung;

2. Penyeleksian proposal dilakukan oleh Tim Kankemenag Kabupaten/Kota;

3. Proposal yang telah diverifikasi faktual oleh TIM Verifikasi yang dibentuk oleh

PPK dimana anggaran tersebut berada;

4. Penetapan Keputusan Calon Penerima Bantuan ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI;

5. Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan;

6. Madrasah melaksanakan bantuan dengan cara mekanisme pelaksanaan

bantuan pemerintah;

7. Proses Pencairan Anggaran;

8. Madrasah melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat

Pendidikan Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

(17)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

13

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan:

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA selambat-lambatnya

dilaksanakan dalam jangka waktu:

 Untuk Peralatan Laboratorium IPA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah dana Peralatan Laboratorium IPA diterima.

Penerimaan Proposal

Pengolahan Proposal

Verifikasi Administratif

Bimbingan teknis

Pelaporan Pelaksanaan Program

Monitoring Penetapan calon

penerima

Proses Pencairan

(18)

BAB III

ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi

Organisasi pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah

akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

4. Madrasah Penerima Bantuan.

Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:

1. Ketua (Kepala Madrasah)

2. Sekretaris

(19)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

15 B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Pendidikan Madrasah

a) Merencanakan dan menganggarkan bantuan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah tahun anggaran 2016 melalui DIPA Direktorat Pendidikan

Madrasah/Kanwil Kementerian Agama/Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota;

b) Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan membuat Petunjuk

Teknis (Juknis) bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun

anggaran 2016;

c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah tahun anggaran 2016 kepada Bidang Pendidikan

Madrasah/Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan

Islam pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota;

e) Membentuk TIM Verifikasi Faktual kepada madrasah calon penerima

bantuan yang anggarannya dibebankan pada DIPA dimana anggaran

tersebut berada;

f) Menetapkan keputusan tentang penerima bantuan Peralatan Laboratorium

IPA Madrasah tahun 2016 yang menjadi acuan bagi Kantor Kementerian

Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai

penetapan keputusan penerima bantuan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah diwilayah masing-masing;

g) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama/Kontrak bantuan

pemerintah dengan Madrasah Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; (lampiran: Format 1)

h) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium

IPA Madrasah tahun anggaran 2016;

i) Melakukan verifikasi terhadap laporan yang disampaikan oleh Madrasah

(20)

j) Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang

pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah sebagai bahan

masukan untuk kebijakan selanjutnya.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

a) Melakukan sosialisasi kepada Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota/Madrasah tentang bantuan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah tahun 2016;

b) Membentuk TIM Verifikasi Faktual kepada madrasah calon penerima

bantuan yang anggarannya dibebankan pada DIPA Kanwil Kementerian

Agama Provinsi;

c) Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam calon madrasah

penerima bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun 2016;

d) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan berdasarkan Surat

Keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bagi penerima

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun 2016, apabila anggaran

bantuan ada pada DIPA Kantor Kementerian Agama Provinsi;

e) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan

pemerintah dengan Madrasah Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; (lampiran: Format 1);

f) Menyampaikan pemberitahuan kepada madrasah penerima bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun 2016;

g) Memantau dan memonitor pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium

IPA Madrasah ;

h) Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

berkaitan dengan pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah;

i) Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang

pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

a) Melakukan sosialisasi kepada Madrasah tentang Peralatan Laboratorium

(21)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

17

b) Membentuk TIM Verifikasi Faktual kepada madrasah calon penerima

bantuan yang anggarannya dibebankan pada DIPA Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota;

c) Mengajukan data calon madrasah penerima bantuan Peralatan

Laboratorium IPA Madrasah berdasarkan hasil TIM verifikasi faktual yang

telah dibentuk;

d) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan berdasarkan Surat

Keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bagi Penerima Bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah tahun 2016, apabila anggaran

bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah teranggarkan di DIPA Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

e) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan

pemerintah dengan Madrasah Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; (lampiran: Format 1);

f) Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima bantuan Peralatan

Laboratorium IPA Madrasah tahun 2016, apabila anggarannya teranggarkan

di DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

g) Memantau dan memonitor pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium

IPA Madrasah;

h) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi berkaitan dengan pelaksanaan

bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah;

i) Melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang

pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah;

4. Madrasah Penerima Bantuan

a) Menyiapkan pelaksanaan bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah

yang meliputi :

1) Menyiapkan Ruang Laboratorium IPA beserta meubelairnya;

2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan; (lampiran:

Format 2)

b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK)

(22)

memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran. Nama yang

masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap.

c) Menandatangani Perjanjian Kerjasama Bantuan Pemerintah dengan:

1) PPK pada Direktorat Pendidikan Madrasah jika anggaran berasal dari

DIPA Ditjen Pendidikan Islam;

2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran

pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

d) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan pencairan.

e) Membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan sistematika terlampir

(23)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

19 BAB IV

STANDAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS

BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan Bantuan Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

Madrasah meliputi:

1. Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs);

 Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan, Bahan habis pakai dan Perlengkapan Lain pada Laboratorium Fisika dan Biologi;

2. Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Aliyah (MA).

 Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan Bahan habis pakai dan Perlengkapan Lain pada Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi.

Bantuan peralatan Laboratorium IPA madrasah bagi madrasah yang sudah

memiliki ruang Laboratorium IPA secara khusus atau bagi madrasah yang belum

memiliki ruang khusus akan tetapi memiliki ruangan lain yang diperuntukan untuk

ruangan laboratorium IPA.

B. Peralatan Laboratorium IPA

Selain masalah ruang dan tata letak, Permendiknas No 24 Tahun 2007 juga

mengatur masalah peralatan yang harus ada di sebuah laboratorium IPA. Peralatan

yang harus ada di laboratorium IPA dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

1. Peralatan Laboratorium dan Spesifikasi IPA

Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/siswa,

ditambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja siswa 1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja

(24)

No Jenis Rasio Deskripsi

dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan.

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Tertutup dan dapat dikunci.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci.

1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelom-pok, ditambah 1

buah di ruang persiapan.

Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, ketelitian 1 mm. 2.2 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.

2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda. 2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5 m, ketelitian 1 mm. 2.6 Termometer 100 C 6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat.

2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1 ml.

2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda, minimum massa 20 g. 2.9 Multimeter AC/DC,

10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus, dan hambatan. Batas minimum ukur arus 100mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V. 2.10 Batang magnet 6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan berbagai jenis

logam.

2.11 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat diputar. Diameter minimum 50 cm. Dapat memanfaatkan globe yang terdapat di ruang perpustakaan.

2.12 Model tata surya 1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya gerhana. Masing-masing planet dapat diputar mengelilingi

matahari.

2.13 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja, memiliki frekuensi berbeda dalam rentang audio.

2.14 Bidang miring 1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran permukaan dapat diubah-ubah

2.15 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm. 2.16 Katrol tetap 2 buah/lab

2.17 Katrol bergerak 2 buah/lab

2.18 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa, luas permukaan, dan koefisien gesek berbeda.

2.19 Percobaan muai panjang

1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data pemuaian minimum untuk tiga jenis bahan. 2.20 Percobaan optik 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan

(25)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

21

No Jenis Rasio Deskripsi

dan lensa cembung. Masing-masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.

2.21 Percobaan rangkaian listrik

1 set/lab Mampu memberikan data hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan.

2.22 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml. 2.23 Model molekul

sederhana

6 set/lab Minimum terdiri dari atom hidrogen, oksigen, karbon, belerang, nitrogen, dan dapat dirangkai menjadi molekul.

2.24 Pembakar spiritus 6 buah/lab Kaca dengan sumbu dan tutup.

2.25 Cawan penguapan 6 buah/lab Bahan keramik, permukaan dalam diglasir.

2.26 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan tingginya sesuai tinggi pembakar spiritus.

2.27 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang. 2.28 Pipet tetes + karet 100 buah/lab Ujung pendek.

2.29 Mikroskop monokuler

6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran obyek dan dua nilai perbesaran okuler.

2.30 Kaca pembesar 6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus.

2.31 Poster genetika 1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1

2.32 Model kerangka manusia

1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

2.33 Model tubuh manusia

1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm. Organ tubuh terlihat dan dapat dilepaskan dari model. Dapat diamati dengan mudah oleh seluruh siswa.

2.34 Gambar/model pencernaan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.35 Gambar/model sistem peredaran darah manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.36 Gambar/model

sistem pernafasan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.37 Gambar/model

jantung manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.38 Gambar/model

mata manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.39 Gambar/model

telinga manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.40 Gambar/model

tenggorokan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang. 2.41 Petunjuk

percobaan

6

buah/percobaan 3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

(26)

No Jenis Rasio Deskripsi

4.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk meja demo, 2 buah untuk di ruang persiapan.

4.2 Alat pemadam kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan.

4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

4.4 Tempat sampah 1 buah/lab 4.5 Jam dinding 1 buah/lab

2. Peralatan Laboratorium dan Spesifikasi Laboratorium Biologi

Ruang laboratorium biologi dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut :

No Jenis Rasio Deskripsi

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa

Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Luas memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan.

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Tertutup dan dapat dikunci. 1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk

menampung semua bahan. Tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci.

1.7 Bak cuci 1

Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

2 Peralatan Pendidikan 2.1 Alat peraga :

2.1.1 Model kerangka manusia

1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

2.1.2 Model tubuh manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm. Organ tubuh terlihat dan dapat dilepaskan dari model. Dapat diamati dengan mudah oleh seluruh siswa

(27)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

23

No Jenis Rasio Deskripsi

2.1.5 Preparat anatomi tumbuhan

6 set/lab Berupa irisan melintang akar, batang, daun, dikotil, dan monokotil.

2.1.6 Preparat anatomi hewan

6 set/lab Berupa irisan otot rangka, otot jantung, otot polos, tulang keras, tulang rawan, ginjal, testis, ovarium, hepar, dan syaraf.

2.1.7 Gambar kromosom 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.8 Gambar DNA 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.9 Gamhar RNA 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.10 Gambar pewarisan Mendel

1 buah/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.11 Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.12 Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.13 Gambar/model sistem pencernaan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.14 Gambar/model sistem pernapasan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.15 Gambar/model sistem peredaran darah manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.16 Gambar/model sistem pengeluaran manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.17 Gambar/model sistem reproduksi manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.18 Gambar/model sistem syaraf manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.1.19 Gambar sistem pencerna-an burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1

2.1.20 Gambar sistem pernapas-an burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.21 Gambar sistem peredaran darah

(28)

No Jenis Rasio Deskripsi burung, reptil, ampi-bi,

ikan, dan cacing tanah 2.1.22 Gambar sistem

pengelu-aran burung, reptil, ampi-bi, ikan, dan cacing tanah

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.23 Gambar sistem reproduk-si burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah.

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.24 Gambar sistem syaraf burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah.

1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.1.25 Gambar pohon evolusi

1 buah/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.2 Alat dan Bahan Percobaan:

2.2.1 Mikroskop monokuler 6 buah/lab Lensa obyektif 10x, 40x, dan 100x. Lensa okuler 5x dan 10x. Kondensor berupa cermin datar dan cermin cekung, diafrag-ma iris, konstruksi logam kuat dan kekar, meja horizontal, pengatur fokus kasar dan halus, tersimpan dalam peti kayu yang dilengkapi silica gel dan petunjuk pemakaiannya.

2.2.2 Mikroskop stereo binokuler

6 buah/lab Perbesaran 20 x. Jarak kerja dapat distel antara okuler dan bidang pandang, alas stabil dari logam cor, ada pengatur fokus dan skrup penjepit, ada tutup penahan debu.

2 set/lab Kualitas baik.

2.2.4 Gelas Benda 6 pak/lab (isi

Bahan kaca. Diameter 80 mm.

2.2.7 Cawan petri 2 pak/lab (isi 10)

Bahan kaca, ada penutup. Diameter 100 mm.

2.2.8 Gelas kimia Masing-masing 10

buah/lab

Borosilikat, rendah, berbibir. Volume: 50ml, 100ml, 250 ml, 600ml, dan 1000ml.

2.2.9 Corong

Masing-masing 10 buah/lab

Borosilikat, datar. Diameter 75 mm dan 100 mm.

2.2.10 Pipet ukur 6 buah/lab Kaca, lurus, skala permanen. Volume 10ml.

(29)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

25

No Jenis Rasio Deskripsi

(isi 10) 12 mm.

2.2.12 Sikat tabung reaksi 10 buah/lab Kepala berbulu keras, pegangan kawat. Diameter 22-26 mm.

2.2.13 Penjepit tabung reaksi

10 buah/lab Kayu dengan pegas untuk tabung reaksi. Diameter 10-25 mm.

2.2.14 Labu Erlenmeyer Masing-masing 10

buah/lab

Kaca borosilikat, bibir tuang. Volume: 50 ml, 100 ml, 250ml, 600ml, dan 1000ml.

2.2.15 Kotak preparat 6 buah/lab (isi 100)

Kayu/plastic

2.2.16 Lumpang dan alu 6 buah/lab Porselen, permukaan rata dan licin. Diameter 80 mm. 2.2.17 Gelas ukur

Masing-masing 6 buah/lab

Kaca borosilikat. Volume 100 ml dan 10 ml.

2.2.18 Stop watch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik

2.2.19 Kaki tiga 6 buah/lab Besi, panjang batang sekitar 12cm. Diameter cincin sekitar 62 cm.

2.2.20 Perangkat batang statif (panjang dan pendek)

6 set/lab Baja tahan karat, dasar statif bahan ABS, balok penunjang logam, kaki standar. Diameter 10 mm.

2.2.21 Klem universal 10 buah/lab Aluminium dan baja anti karat, bagian dalam pemegang dilapisi karet. Panjang sekitar 12 cm 2.2.22 Bosshead (penjepit) 10 buah/lab Aluminium, arah lubang penggenggam vertikal dan

horizontal. Panjang sekitar 80 mm.

2.2.23 Pembakar spiritus 6 buah/lab Kaca, dengan sumbu dan tutup. Volume 100 ml. 2.2.24 Kasa 6 buah/lab Baja anti karat, tanpa asbes. Ukuran 140 mm x 140

mm.

2.2.25 Aquarium 1 buah/lab Plastik transparan, dilengkapi alas dan penutup. Ukuran 30 cm x 20 cm x 20cm.

2.2.26 Neraca 1 buah/lab Kapasitas 311 gram, piringan tunggal, 4 lengan dengan be-ban yang dapat digeser, ada skrup penyetel keseimbangan. Ketelitian 10 mg 2.2.27 Sumbat karet 1

2.2.29 Termometer Masing-masing 10

buah/lab

Batas ukur 0-50 °C dan -10-110 °C.

2.2.30 Potometer 6 buah/lab Dari kaca. 2.2.31 Respirometer 6 buah/lab Kualitas baik. 2.2.32 Perangkat bedah

hewan

6 set/lab Skalpel, gunting lurus 115 mm, gunting bengkok 115 mm, jarum pentul, pinset 125 mm, loupe bertangkai dengan diameter 58 mm.

2.2.33 Termometer suhu tanah

6 buah/lab Tabung aluminium dengan ujung runcing

membungkus termometer raksa. Batas ukur -5-65 °C 2.2.34 Higrometer putar 2 buah/lab Dilengkapi tabel konversi. Skala 0-50 °C.

(30)

No Jenis Rasio Deskripsi percobaan

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

4 Bahan Habis Pakai (Kebutuhan pertahun)

4.1 Asam sulfat 500 ml/lab Larutan pekat 95 - 98%.

4.2 HCL 500cc/lab 36%.

4.3 Acetokarmin 10 gram/lab Serbuk. 4.4 Eosin 25 gram/lab Padat (kristal).

4.13 Kertas saring 6 pak/lab Kualitas nomor 1. Diameter 90 mm. 5 Perlengkapan Lain

5.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah di tiap meja siswa, 2 buah di meja demo, 2 buah di ruang persiapan.

5.2 Alat pemadam kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan.

5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

5.4 Tempat sampah 1 buah/lab 5.5 Jam dinding 1 buah/lab

3. Peralatan Laboratorium dan Spesifikasi Laboratorium Fisika

Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut :

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/siswa, ditambah 1

buah/guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang.

(31)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

27

No Jenis Rasio Deskripsi

mengamati percobaan yang didemonstrasikan. 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk

menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. 1.7 Bak cuci 1 buah/2

kelom-pok, ditambah 1 buah di ruang

persiapan.

Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Bahan dan Alat Ukur Dasar:

2.1.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala terkecil 1 mm. 2.1.2 Rolmeter 6 buah/lab Panjang minimum 10m, skala terkecil 1 mm. 2.1.3 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.

2.1.4 Mikrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm. 2.1.5 Kubus massa

sama

6 set/lab Massa 100g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.6 Silinder massa sama

6 set/lab Massa 100g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.7 Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung, bahan logam 4 jenis. 2.1.8 Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,

terdapat fasilitas pengait. 2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg.

2.1.10 Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas, minimum 3 jenis. 2.1.11 Dinamometer

(pegas presisi)

6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.

2.1.12 Gelas ukur 6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara 100-1000 ml. 2.1.13 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

2.1.14 Termometer 6 buah/lab Tersedia benang penggantung. Batas ukur 10-110°C.

2.1.15 Gelas Beaker 6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara 100-1000 ml, terdapat tiga variasi volume.

2.1.16 Garputala 6 buah/lab Bahan baja. Minimum 3 variasi frekuensi. 2.1.17 Multimeter

AC/DC 10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V. 2.1.18 Kotak

potensiometer

6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt. Ukuran hambatan 50 Ohm.

2.1.19 Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y, tegangan masukan 220 volt, dilengkapi probe intensitas, tersedia buku petunjuk.

2.1.20 Generator frekuensi

6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur dalam rentang audio. Minimum 4 jenis bentuk gelombang dengan catu daya 220 volt. Mampu

(32)

No Jenis Rasio Deskripsi

2.1.21 Pengeras suara 6 buah/lab Tegangan masukan 220 volt, daya maksimum keluaran 10 watt.

2.1.22 Kabel penghubung

1 set/lab Panjang minimum 50 cm, dilengkapi plug diameter 4 mm. Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih, masing-masing 12 buah. 2.1.23 Komponen

elektronika

1 set/lab Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1 M Ohm, disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah,

mencakup LDR, NTC, LED, tran-sistor dan lampu neon masing-masing minimum 3 macam.

2.1.24 Catu daya 6 buah/lab Tegangan masukan 220 V, dilengkapi pengaman, tegangan keluaran antara 3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.

2.1.25 Transformator 6 buah/lab Teras inti dapat dibuka. Banyak lilitan antara 100-1000. Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.

2.1.26 Magnet U 6 buah/lab 2.2 Alat Percobaan:

2.2.1 Percobaan Atwood

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB. Minimum dengan 3

kombinasi nilai massa beban. atau Percobaan

Kereta dan Pewaktu ketik

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB. Lengkap dengan pita perekam.

2.2.2 Percobaan Papan Luncur

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok. Minimum dengan tiga nilai koefisien gesekan.

2.2.3 Percobaan Ayunan Sederhana

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi. Minimum dengan tiga nilai panjang ayunan dan tiga nilai massa beban.

atau Percobaan Getaran pada Pegas

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena getaran dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi. Minimum dengan tiga nilai konstanta pegas dan tiga nilai massa beban.

2.2.4 Percobaan Hooke 6 set/lab Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan menentukan minimum 3 nilai konstanta pegas.

2.2.5 Percobaan Kalorimetri

6 set/lab Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum kekekalan energi panas serta menentukan kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis logam. Lengkap dengan pemanas, bejana dan kaki tiga, jaket isolator, pengaduk dan termometer.

2.2.6 Percobaan Bejana Berhubungan

6 set/lab Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum fluida statik dan dinamik.

(33)

Masing-Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

29

No Jenis Rasio Deskripsi

masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.

2.2.8 Percobaan Resonansi Bunyi

atau Percobaan Sonometer

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data kuantisasi panjang gelombang, minimum untuk tiga nilai frekuensi.

6 set/lab Mampu memberikan data hubungan antara frekuensi bunyi suatu dawai dengan

tegangannya, minimum untuk tiga jenis dawai dan tiga nilai tegangan.

2.2.9 Percobaan Hukum Ohm

6 set/lab Mampu memberikan data keteraturan hubungan antara arus dan tegangan minimum untuk tiga nilai hambatan.

2.2.10 Manual percobaan

6 buah/ percobaan 3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

4 Perlengkapan Lain

4.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah di tiap meja siswa, 2 buah di meja demo, 2 buah di ruang persiapan.

4.2 Alat pemadam kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan.

4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

4.4 Tempat sampah 1 buah/lab 4.5 Jam dinding 1 buah/lab

4. Peralatan Laboratorium dan Spesifikasi Laboratorium Kimia

Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut :

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1buah/siswa, ditambah 1 buah/

guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara

berkelompok maksimum 7 orang 1.3 Meja

demonstrasi

1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja

(34)

No Jenis Rasio Deskripsi 1.4 Meja

persiapan

1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6 Lemari bahan 2 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan seluruh bahan, tidak mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat. Pintu geser, berkunci.

1.7 Lemari asam 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam Iemari minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi tahan karat, tahan asam, mempunyai pintu kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian, mempunyai pencahayaan yang baik, saluran buangan gas langsung keluar dan terpompa, mempunyai saluran air bersih dan buangan.

1.8 Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok, ditambah 1 buah

di ruang persiapan.

Tersedia air bersih dalam jumlah yang memadai.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Botol zat Masing-masing 24 buah/lab

Bertutup. Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.

2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm. 2.3 Batang

pengaduk

Masing-masing 25 buah/lab

Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.

2.4 Gelas kimia Masing-masing 12 buah/lab

Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.

2.5 Gelas kimia Masing-masing 3 buah/lab

Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml.

2.6 Labu erlenmeyer

25 buah/lab Volume 250 ml.

2.7 Labu takar Masing-masing 50, 50, dan 3

buah/lab

Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.

2.8 Pipet volume Masing-masing 30 buah/lab

Skala hermanen. Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.

2.10 Corong Masing-masing 30 dan 3 buah/lab

Diameter: 5 cm dan 10 cm.

2.11 Mortar Masing-masing 6 dan 1 buah/lab

Bahan keramik, bagian dalam berglasur. Diameter: 7 cm dan 15 cm.

2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur. Volume 500 ml. 2.13 Gelas ukur Masing-masing

15, 15, 15, 3, dan 3 buah/lab

Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000 ml.

(35)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

31

No Jenis Rasio Deskripsi

2.15 Statif + klem Masing-masing 10 buah/lab

Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus. Klem boss clamp.

2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.

2.17 Corong pisah 10 buah/lab Bahan gelas. Volume 100 ml. 2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas. Volume labu 100 ml. 2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.

2.20 pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1 (digital).

2.21 Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik, minimum 4 tabung. 2.22 Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab, dilengkapi termometer. 2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100 °C, ketelitan 1 °C,

tidak mengandung merkuri. 2.24 Multimeter

AC/DC, 10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V

2.25 Pembakar spiritus

8 buah/lab Bahan gelas, bertutup.

2.26 Kaki tiga + alas kasa kawat

8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi pembakar spiritus.

2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik. 2.28 Kalorimeter

tekanan tetap

6 buah/lab Dapat memberikan data untuk pembelajaran entalpi reaksi. Kapasitas panas bahan rendah. Volume 250 ml.

2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas. Volume 20 ml. 2.30 Rak tabung

reaksi

7 buah/lab Kayu. Kapasitas minimum 10 tabung.

2.31 Sikat tabung reaksi

10 buah/lab Bulu halus. Diameter 1 cm.

2.32 Tabung centrifuge

8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan centrifuge.

2.33 Tabel Periodik Unsur-unsur

1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat digantung.

2.34 Model molekul 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat dirangkai menjadi molekul.

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

4 Bahan Habis Pakai

Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam percobaan-percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia.

(36)

No Jenis Rasio Deskripsi Lain

5.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk meja demo, 2 buah untuk di ruang persiapan. 5.2 Alat pemadam

kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan.

5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak

kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

5.4 Tempat sampah

1 buah/lab

(37)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

33 BAB V

PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran

Sumber dana Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah berasal dari

Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Besarnya dana Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah untuk

tiap-tiap satuan kerja pada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota bervariasi. Berikut ini besar anggaran Peralatan

Laboratorium IPA Madrasah yang terdapat pada DIPA Direktorat Pendidikan

Madrasah adalah sebagai berikut:

1. Peralatan Laboratorium IPA MTs = Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah);

2. Peralatan Laboratorium IPA MA = Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah);

B. Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Madrasah Penerima

dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tahap Pertama diberikan 70% dari keseluruhan anggaran, dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Madrasah Penerima Bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan

pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana

anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi:

1) Perjanjian kerjasama/Kontrak yang telah ditandatangani oleh madrasah

penerima bantuan dan PPK; (lampiran: Format 1)

2) Rincian Anggaran Biaya (RAB); (lampiran: Format 2)

3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan; (Lampiran: Format 3)

4) Photocopy NPWP;

5) Surat Kesanggupan Penerima Bantuan melaksanakan dan melaporkan

(38)

6) Rekening atas nama madrasah;

7) Surat Keterangan (referensi) dari Bank yang menyatakan rekening masih

aktif;

8) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima

bantuan dan disahkan oleh PPK. (lampiran: Format 5)

b) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk

teknis penyaluran bantuan pemerintah;

c) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti

penerimaan uang untuk pembayaran tahap pertama serta menerbitkan SPP

setelah pengujian berdasarkan petunjuk teknis;

d) SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah

Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk

selanjutnya diproses pencairannya.

2. Tahap kedua diberikan 30% dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah

mencapai prestasi 50%, dengan ketentuan:

a) Madrasah menyampaikan kuitansi bukti penerimaaan uang tahap kedua yang

telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

b) Berita Acara Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan (BAKPP) yang

ditandatangani oleh Kepala Madrasah; (lampiran: Format 6)

c) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut seperti

pada tahap pencairan pertama oleh PP-SPM.

3. Setelah pencairan tahap kedua diberikan, madrasah wajib menyelesaikan

(39)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

35

Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

C. Ketentuan Perpajakan

Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Propinsi dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak

pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah.

Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit

pengelola keuangan dan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

D. Sanksi

Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan

keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang tidak melaksanakan

kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:

1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi

berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada 4 tahun kedepan.

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan tahap I deang dilampiri:

a. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan.

2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan tahap II dengan dilampiri :

a. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

b. Laporan kemajuan oleh

ketua/pimpinan penerima bantuan.

(40)

BAB VI

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah telah diterima dan dimanfaatkan dengan

tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Selain itu Monev

dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah berjalan secara optimal. Monev juga

dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam pengembangan sarana

dan prasarana madrasah di masa yang akan datang.

Monev dilaksanakan secara berkala oleh Direktorat Pendidikan Madrasah,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu sehingga bantuan madrasah berjalan

secara transparan dan akuntable.

B. Laporan Pertanggungjawaban

Penerima dana Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah harus

menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai

dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) 100% yang telah ditandatangani

oleh 2 (dua) orang saksi; (Lampiran: Format 9)

2. Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) yang telah ditandatangani oleh

Ketua/Pimpinan penerima bantuan; (lampiran: Format 7)

3. Foto/film peralatan yang telah diselesaikan;

4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika

tidak dimanfaatkan untuk pembelian peralatan lainnya).

Madrasah Penerima Bantuan diharuskan menyusun Laporan Pertanggung

jawaban (LPJ) atas realisasi bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah.

Laporan di buat dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi

(41)

Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA

37 1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari

perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan

bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:

Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan Pengadaan peralatan Laboratorium IPA Madrasah, tujuan dan sasaran

bantuan.

Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari pembentukan Unit Pelaksana Keuangan dan Kegiatan, persiapan,

pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi pelaksanaan, sesuai

dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis (Juknis) bantuan ini.

Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah, kendala yang dihadapi, saran dan

rekomendasi.

Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:

a. Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran: Format 2)

b. Foto-foto diruang laboratorium sebelum pengadaan peralatan, proses

pengadaan peralatan dan pemasangan peralatan Laboratorium IPA

serta foto setelah pelaksanaan pengadaan dan pemasangan peralatan

Laboratorium IPA.

2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran

bantuan Peralatan Laboratorium IPA dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah

(kuitansi pengeluaran bermaterai, daftar pembelian barang, jasa

installasi/pemasangan peralatan Laboratorium IPA, bukti pembelian peralatan,

dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya.

Laporan Pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat rangkap 3 (tiga):

a. Direktorat Pendidikan Madrasah;

b. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota sesuai sumber DIPA masing-masing penerima Bantuan

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah.

(42)

C. Penyerahan Aset

Peralatan Laboratorium IPA Madrasah yang telah selesai diadakan

selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Agama, Kabupaten/Kota/Kanwil

Kementerian Agama/Direktorat Pendidikan Madrasah (dimana anggaran berada)

dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) (lampiran:

Format 7).

Kementerian Agama mencatatkan asset tersebut dalam Aplikasi SIMAK

Persediaan. Selanjutnya Kementerian Agama menyerahkan asset peralatan

Laboratorium IPA kepada madrasah penerima bantuan untuk dimanfaatkan bagi

(43)
(44)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Format 1: Contoh Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama (PKS)

2. Format 2: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3. Format 3: Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

4. Format 4: Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan

5. Format 5: Contoh Kwitansi

6. Format 6: Contoh Berita Acara Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan (BAKPP) 50%

7. Format 7: Contoh Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA)

8. Format 8: Contoh Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Gambar

Gambar/model
Gambar sistem
Tabel Periodik

Referensi

Dokumen terkait

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016. PEMBANGUNAN

Petunjuk Teknis Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal (RA) merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian

Proposal Bantuan Biaya Pengadaan Laboratorium IPA untuk menunjang pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang lebih efektif di MA Plus Al-Aqsha

telah dilaksanakan pembahasan bersama antara Kepala Madrasah, Panitia Pelaksana Pembangunan Madrasah, Perencana/Pengawas, dan Komite Madrasah dalam rangka penyediaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk ensiklopedia peralatan laboratorium biologi dikembangkan dengan model ADDIE sebagai sumber belajar IPA biologi untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk ensiklopedia peralatan laboratorium biologi dikembangkan dengan model ADDIE sebagai sumber belajar IPA biologi untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk ensiklopedia peralatan laboratorium biologi dikembangkan dengan model ADDIE sebagai sumber belajar IPA biologi untuk

Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-