• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana RA tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Teknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana RA tahun 2016"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA)

TAHUN ANGGARAN 2016

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal (RA) dapat diselesaikan dengan baik.

Kementeran Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu Raudlatul Athfal. Kebijakan perluasan akses dan peningkatan mutu Raudlatul Athfal harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan prasarananya.

Implementasi bantuan sarana dan prasarana Raudlatul Athfal sejalan dengan visi dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) PendidikanIslam Kementerian Agama, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan RA. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Ikhtiar menciptakan pendidikan RA berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.

Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana RA tersebut, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal untuk memenuhi sarana bermain dan belajar yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat.

Ekspektasi masyarakat yang besar untuk mengakses pendidikan Raudlatul Athfal, perlu diimbangi dengan ikhtiar memenuhi sarana dan prasarananya secara proporsional, cukup dan berkualitas. Dengan demikian proses bermain dan belajar di RA dapat berjalan dengan baik. Dampak yang menyertai tentu saja adalah tumbuhnya anak-anak usia RA yang bermoral, berkarakter, cerdas dan terampil.

Petunjuk Teknis Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal (RA) merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) RA dalam merealisasikan bantuan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal Tahun Anggaran 2016. Apa yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan anak-anak usia dini. Atas kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih. Wassalam.

Jakarta, April 2016

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, M.A.

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A.

Latar Belakang

... 4

B.

Tujuan ... 7

1. Tujuan Bantuan ... 7

2. Tujuan Petunjuk Teknis ... 8

C.

Jenis dan Sasaran Bantuan ... 8

1. Jenis Bantuan ... 8

2. Sasaran Bantuan ... 8

D.

Pemberi Bantuan ... 9

BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN .... 10

A.

Azas Pelaksanaan ... 10

B.

Persyaratan ... 10

C.

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ... 11

D.

Jangka Waktu Pelaksanaan ... 12

BAB IIIORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ... 13

A.

Organisasi ... 13

B.

Tugas dan Tanggung Jawab ... 14

1. Direktorat Pendidikan Madrasah ... 14

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ... 14

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota ... 15

4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan ... 16

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA ... 18

A.

Sarana Prasarana RA... 18

BAB VPENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN

PERPAJAKAN DAN SANKSI ... 19

A.

Sumber dan Anggaran... 19

B.

Mekanisme Pencairan Dana ... 19

C.

Ketentuan Perpajakan ... 20

D.

Sanksi ... 21

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ... 22

A.

Monitoring dan Evaluasi ... 22

B.

Laporan Pertanggungjawaban ... 22

BAB VIIPENUTUP ... 24

(7)

4

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil penelitian, 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun dan 80% perkembangan jaringan otak berkembang pesat ketika anak berumur 8 tahun. Mencapai puncaknya ketika anak berusia 18 tahun. Periode ini merupakan periode kritis bagi anak. Perkembangan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.

Byrnes peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia, Pendidikan Anak Usia Dini/Raudhlatul Athfal (RA) itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. RA menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak.

Indonesia pada tahun 2045 akan mengalami fenomena Bonus Demografi yaitu mempunyai usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk muda (<15 tahun) dan lanjut usia (>64 tahun). Survei The McKinsey Global Institute, memprediksikan pada 2045 akan menempati peringkat ke-7 ekonomi dunia, sesudah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia.

Peluang tersebut harus mendapat perhatian, khususnya layanan pendidikan yang memadai. Tidak ada cara lain untuk menggeser dari bencana menjadi bonus, kecuali dengan meningkatkan kualitas manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan per kapita. Dikatakan Indonesia tahun akan mengalami )ndonesia Emas . Siapa orang-orang yang menentukan itu?, tentu yang saat ini masih di usia RA. Masa depan bangsa ini sangat ditentukan bagaimana kita bisa mengawal, memberdayakan anak-anak kita usia Raudlatul Athfal (RA) dengan baik melalui pendidikan yang berkualitas.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk bagi anak usia dini sebagai kekuatan

strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah Standar Sarana dan

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 4414 TAHUN 2016

TENTANG

(8)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 5

Prasarana. Standar Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam

pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) yang juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu Raudhatul Athfal (RA)Dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat (8) di kemukakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bertekad untuk menata paradigma pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan prasaranaRA melalui berbagai program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan bantuanRaudlatul Athfal (planning), pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras Raudlatul Athfal dapat berjalan dengan baik. Disinilah dibutuhkan pemahaman yang sama tentang paradigma manajemen pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan lain sebagainya.

Paradigma manajemen sarana dan prasarana RA harus dapat dipahami secara jelas dan benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan Kementerian Agama di level pusat dan di daerah. Program-program yang dibuat dan seperangkat aturan (rugulation) yang mengatur bantuan sarana dan prasarana RA harus dipahami oleh stake holders pengelola bantuan.

Untuk mencapai hal itu Direktorat Pendidikan Madrasah memberikan bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal yang kemudian di implementasikan dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Peningkatan Sarana Dan Prasarana Raudlatul Athfal.

B. Dasar Hukum

Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah tahun anggaran 2016 ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(9)

6

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767);

5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran

dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak usia Dini (PAUD);

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;

10.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;

11.Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementarian Agama;

C. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah.

2. Pengertian Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA

bantuan dalam bentuk dana dari Kementerian Agama RI secara langsung kepada lembaga penyelenggara pendidikan RA yang berorientasi pada pengembangan mutu melalui bantuan sarana dan prasarana RA yang mencakup diantaranya: alat bermain, tempat bermain dan alat peraga lainnya sebagai upaya peningkatan mutu sarana prasarana dalam proses belajar mengajar di RA

(10)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 7 4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang

memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Bantuan Pemerintah;

5. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah membayar;

6. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.

7. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Provinsi/Kan Kemenag Kab-Kota/Madrasah Negeri);

8. Perjanjian Kerjasama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kepala madrasah penerima bantuan pemerintah;

9. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN. untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.

10.Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan;

11.Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara; 12.Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah

dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara pengeluaran; 13.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA ) adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran

yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN);

B. Tujuan

1. Tujuan Bantuan

Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfalmerupakan

(11)

8

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

sarana dan prasarana pendidikan RA. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh

pemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana

yang diajukan oleh Raudhatul Athfal (RA)

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA)

bertujuan

untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dilingkungan

Raudlatul

Athfal

untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) dan bermain guna

memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) Raudhatul Athfal. Hal ini

sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan

prasarana.

2. Tujuan Petunjuk Teknis

Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:

1. Menstandarisasi pelaksanaan

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal

di seluruh Indonesia;

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan

Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal

;

3. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Bantuan Sarana Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal

.

C. Jenis dan Sasaran Bantuan

1. Jenis Bantuan

Jenis

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal

tahun

anggaran 2016 adalah Bantuan Sarana Prasarana yang dibutuhkan oleh RA.

2. Sasaran Bantuan

Sasaran

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal

adalah Raudhatul Athfal di seluruh Indonesia yang memenuhi persyaratan

(12)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 9

D. Pemberi Bantuan

Pemberi

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal

adalah Direktorat Pendidikan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan

DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kantor

Wilayah Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA

Kementerian Agama Propinsi dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi

(13)

10

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB II

AZAS PELAKSANAAN,PERSYARATAN

DAN MEKANISME BANTUAN

A. Azas Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA)

didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang

efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki azas yang harus menjadi pegangan

dalam pelaksanaan bantuan yangmeliputi:

1)

Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya

yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang

ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai

hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;

2)

Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan

serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;

3)

Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan;

4)

Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan

Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;

5)

Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung

kegiatan belajar mengajar.

B. Persyaratan

Syarat-syarat penerima Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul

Athfal

adalah RA yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1.

Mengajukan proposal permohonan bantuan;

2.

Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor

Kementerian Agama Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang;

3.

Memiliki Nomor Statistik RA;

4.

Memiliki izin operasional yang masih berlaku;

5.

Memiliki NPWP RA/Yayasan;

6.

Memiliki Nomor Rekening atas nama RA;

7.

Pada tahun anggaran 2016 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang

(14)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 11

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

1. RA mengajukan proposal kepada Direktorat Pendidikan Madrasah atau

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota;

2. Penyeleksian proposal oleh Tim Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota;

3. Penetapan Calon Penerima Bantuan oleh Direktur Jenderal Pendidikan

Islam Kementerian Agama RI atau Pejabat Pembuat Komitmen;

4. Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan;

5. Proses Pencairan Anggaran;

6. RA melaksanakan bantuan dengan cara mekanisme pelaksanaan bantuan

pemerintah;

7. RA melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Pendidikan

Madrasah/Kantor

Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

(15)

12

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan:

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul

Athfal selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari

kalender setelah dana diterima.

Penerimaan Proposal

Pengolahan Proposal

Verifikasi Administratif

Bimbingan teknis

Pelaporan Pelaksanaan Program

Monitoring Penetapan calon

penerima

Proses Pencairan

(16)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 13

BAB III

ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi

Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

4. Madrasah Penerima Bantuan.

Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:

1. Ketua

2. Sekretaris

(17)

14

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Pendidikan Madrasah

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPA Direktorat

Pendidikan Madrasah;

b) Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan membuat Petunjuk

Teknis (Juknis) Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul

Athfal tahun anggaran 2016;

c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 kepada Bidang

Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan

Islam pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

e) Menetapkan keputusan tentang penerima Bantuan Pengembangan

Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

f)

Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasamabantuan pemerintah

dengan RA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam; (Lampiran: Format 1)

g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal;

h) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan

Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016;

i)

Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang

pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul

Athfal sebagai bahan masukan untuk kebijakan selanjutnya.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPAKantor

(18)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 15

b) Melakukan

sosialisasi

kepada

Kantor

Kementerian

Agama

Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

c) Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam calon

madrasah penerima Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal tahun 2016;

d) Menetapkan dan menerbitkan Keputusan calon penerima Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

e) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah

dengan RA Penerima Bantuan; (Lampiran: Format 1)

f) Menyampaikan pemberitahuan kepada madrasah penerima Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal bagi penerima bantuan yang berasal dari DIPA Kantor

Wilayah;

h) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal;

i) Melakukan

koordinasi

dengan

Kantor

Kementerian

Agama

Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Pengembangan

Sarana Prasarana Raudlatul Athfal;

j) Melaporkan kepada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam tentang pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPA Kantor

Kementerian Agama Kab/Kota;

b) Melakukan sosialisasi kepada RA tentang Bantuan Pengembangan

Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016

c) Menetapkan dan menerbitkan Keputusan Calon Penerima Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

d) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah

(19)

16

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

e) Menyampaikan

pemberitahuan

kepada

penerima

Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

f)

Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal;

g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal bagi penerima bantuan yang berasal dari DIPA

Kankemenag Kab/Kota;

h) Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana

Prasarana Raudlatul Athfal;

i)

Melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang

pelaksanaan Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan

Sarana Prasarana Raudlatul Athfal.

4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan

a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudlatul Athfal yang meliputi :

1) Menentukan Sarana dan prasarana Pendidikan yang dibutuhkan RA;

2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran: Format 2)

b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan

(UPKK) yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji

tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran.

Nama yang masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap

.

c) Menandatangani Perjanjian Kerja SamaBantuan Pemerintah dengan:

1) PPK pada Direktorat Pendidikan Madrasah jika anggaran berasal dari

DIPA Ditjen Pendidikan Islam;

2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran

pada DIPA Kankemenag.

b)

Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan

(20)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 17 c)

Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) hasil pelaksanaan bantuan

kepada Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian

Agama/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan sistematika

(21)

18

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB IV

RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA

Ruang lingkup kebutuhan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal adalah sarana

prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh RA dalam mendukung peningkatan

mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Alat Permainan Edukatif (APE).

Berikut ini adalah daftar kebutuhan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal yang

dapat diadakan melalui bantuan ini. Pembelian Sarana Prasarana Raudhatul Athfal

tersebut dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat.

A. Sarana RA

I. Alat Peraga Edukasi (APE) – Indoors, terdiri: (1) Sentra Alam

(2) Sentra Persiapan

(3) Sentra Bermain Peran

(4) Sentra Balok

(5) Sentra Iman dan Takwa

(6) Sentra Seni dan Kreatifitas

II. Alat Peraga Edukasi (APE) – Outdoors, terdiri: (1) Alas Bermain Edukatif

(2) Perosotan 2 in 1

(3) Gawang Sepak bola mini

(4) Kolam Bermain Air

III. Sarana Belajar Media Elektronik, meliputi:

(1) PC (Komputer dan printer)

(2) Infocus

(3) Sound Sistem (Werless)

(4) VCD Edukasi

B. PRASARANA RA

I. Rehabilitasi Ruang Kelas RA

Sarana Prasarana Raudhatul Athfal yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan

(22)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 19

BAB V

PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN

SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran

Sumber dana Bantuan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal berasal dari

Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Besarnya dana Bantuan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal untuk

tiap-tiap Satuan Kerja pada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal

Pendidikan

Islam/Kantor

Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota adalah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima

juta rupiah)

B. Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan anggaran kepada RA penerima Sarana Prasarana

Raudhatul Athfal dilakukan:

1) Bantuan APE dibayarkan sekaligus (100% dari keseluruhan anggaran);

2) Bantuan Rehabilitasi RA dibayarkan dengan berpedoman pada PMK 168 Tahun

2015 dengan mekanisme pembayaran 2 termin 70% dan 30% dari keseluruhan

dana apabila pekerjaan telah mencapai prestasi 50%.

Adapun ketentuan sebagai berikut:

1. RA penerima bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan

pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana

anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi:

a) Permohonan pencairan dana bantuan kepada Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK);

b) Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Kepala RA

penerima bantuan dan PPK; (Lampiran: Format 1)

c) Rincian Anggaran Biaya (RAB);(Lampiran: Format 2)

d) Photocopy NPWP;

(23)

20

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.(Lampiran: Format 5)

2. Dokumenpencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk

teknis penyaluran bantuan pemerintah;

3. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti

penerimaan uang untuk pembayaran bantuan serta menerbitkan SPP setelah

pengujian berdasarkan petunjuk teknis;

4. SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah

Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya

diproses pencairannya.

Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

C. Ketentuan Perpajakan

Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Propinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak

pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah.

Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai

unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut pajak sesuai

dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

Penerima Bantuan

PPK

PP-SPM

Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dengan dilampiri:

a. Surat Permohonan Pencairan Dana kepada PPK

b. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

c. Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.

(24)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 21

D. Sanksi

Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan

keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang tidak

melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang

berlaku maka:

1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan

sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis sampai

(25)

22

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB VI

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal telah diterima dan

dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna

oleh penerima manfaat bantuan. Selain itu Monev dilaksanakan untuk

memperoleh informasi atas implementasi program bantuan berjalan secara

optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam

Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal dimasa yang akan datang.

Monev dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen

Pendidikan

Islam/Kantor

Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu sehingga

bantuan RA berjalan secara transparan dan akuntable.

B. Laporan Pertanggungjawaban

Penerima dana bantuan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudhatul Athfal harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada

PPK setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh

2 (dua) orang saksi; (Lampiran:Format 6)

2. Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) yang telah ditandatangani oleh

Ketua/Pimpinan penerima bantuan diatas materai 6.000; (Lampiran:Format 7)

3. Dokumentasi hasil pekerjaan yang telah diselesaikan;

4. Daftar rincian realisasi penggunaan anggaran;

Raudhatul Athfal Penerima Bantuan diharuskan menyusun Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ)atas realisasi bantuan. Laporan terdiri dari:

1.

Laporan Deskriptif,

menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari

perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan

bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:

Bab I.

Pendahuluan

, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan

Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal, tujuan

(26)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 23

Bab II. Pelaksanaan

,

berisikan

proses

pelaksanaan

bantuan

dari

pembentukan Unit Pelaksana Keuangan dan Kegiatan (IPKK),

persiapan, pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi

pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis

(Juknis) bantuan ini.

Bab III. Penutup

, berisi hasil (output) dari pelaksanaan Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal, kendala yang

dihadapi, saran dan rekomendasi.

Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:

a. Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran:Format 2)

b. DokumentasiSarana Prasarana Raudhatul Athfal.

2.

Laporan Administrasi Keuangan

, berisikan laporan penggunaan anggaran

bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfaldan dilampirkan

dengan bukti-bukti pembelian yang sah (kwitansi pengeluaran bermaterai),

pembelian material dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti

lainnya.

Laporan Pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat rangkap 4

(empat):

a. Direktorat Pendidikan Madrasah;

b. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;

c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

(27)

24

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB VII

PENUTUP

Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana

Raudhatul Athfal diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang

kebijakan dan RA Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2016 dengan baik.

Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan

ini, baik langsung maupun tidak langsung diseyogyakan terlebih dahulu memahami

isi Petunjuk Teknis Bantuan. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur

selama pelaksanaan dapat dihindarkan.

Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi RA penerima Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal serta pihak-pihak yang terlibat

dalam pelaksanaan bantuan. Semoga Allah SWT meridhoi segala ikhtiar untuk

mengembangkan dan memajukan RA, salah satunya dengan terpenuhinya Standar

Pelayanan Minimal dibidang sarana dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam

Juknis ini akan disempurnakan kemudian.

DIREKTUR JENDERAL,

(28)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.

Format 1: Contoh Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama (PKS)

2.

Format 2: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3.

Format 3: Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

4.

Format 4: Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan

5.

Format 5: Contoh Kwitansi

6.

Format 6: Contoh Berita acara penyelesaian Pekerjaan (BAPP)

7.

Format 7: Contoh Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA)

(29)

26

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 1: Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

...(KOP K/L)...

SURAT PERJANJIAN

Pekerjaan : Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA)

Nomor:...(nomor surat dari K/L) ...

Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan ditandatangani di ...pada hari ...(hari)...tanggal...(tanggal)....bulan ...(bulan)....tahun ...(tahun)....antara:

1.Nama : ...(nama)...

NIP : ...(nip)...

Jabatan : ....(jabatan pada satuan kerja)... Alamat Kantor : ...(alamat kantor tempat kerja)...

selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ....(institusi tempat kerja) ..., yang berkedudukan di ... alamat ... selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ;

2. Nama : ...(nama kepala RA )... Jabatan : ...(jabatan)....

Alamat : ...(alamat)...

selaku Kepala RA yang bertindak untuk dan atas nama...(nama RA )...,alamat ...(alamat)...,berdasarkan Surat Keputusan ...(Yayasan)....Nomor: ...(nomor)...tanggal ...(selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ).

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan surat perjanjian, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 Ketentuan Umum

1. Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA ;

2. Surat Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Kedua tanpa ada unsur paksaan;

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

1. Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA berdasarkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Jadwal Pelaksanaan, dan yang disepakati; 2. Output pekerjaan yang harus diserahkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama berupa:

(30)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 27 3. Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan untuk mencapai

hasil optimal;

Pasal 3 Hak dan Kewajiban 1. Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban:

a. memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua;

b. meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua;

c. membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan dan mekanisme pembayaran; 2. Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:

a. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;

b. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara kepada PPK;

c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab;

d. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

e. menyerahkan laporan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;

Pasal 4

Jangka Waktu Pelaksanaan

1. Pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender dimulai sejak diterimanya dana bantuan;

2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada:Surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 5 Biaya Pekerjaan

Biaya pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah sebesar Rp. ... ,- (terbilang) yang dibebankan pada Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ... (satker)Tahun 2016, pada Mata Anggaran (MAK): ... (nomor akun)

Pasal 6 Cara Pembayaran

Pembayaran Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana RA dibayarkan secara langsung, dilengkapi dengan:

1) Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Kepala RA penerima bantuan;(Lampiran Format 1)

2) Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala RA;(Lampiran Format 2)

3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;(Lampiran: Format 3)

4) Photo copy NPWP;

5) Surat Kesanggupan Penerima Bantuan melaksanakan dan melaporkan pekerjaan.(Lampiran: Format 4)

6) Kwitansi bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima bantuan;(Lampiran: Format 5)

7) Permohonan Pencairan yang ditandatangani oleh Kepala RA ;

(31)

28

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya.

Pasal 7

Penanggungan dan Risiko

Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggungjawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya, sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal tuntutan sejak ditandatangani perjanjian ini.

Pasal 8

Keadaan Memaksa (Force Majeure)

1. Yang dimaksud keadaan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti:Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), Kebakaran, Perang, huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;

2. Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan pada pasal 8 nomor 1 diatas, maka kedua belah pihak setuju meninjau Surat Perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan ini;

Pasal 9 Lain-Lain

1. Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;

2. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3 (tiga) pada lembar pertama dan kedua ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- , yang masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama;

3. Hal-hal yang belum tercantum didalam surat perjanjian ini akan ditentukan kemudian.

...(kota domisili), tgl/bln/tahun

Pejabat Pembuat Komitmen, Kepala RA

Materai 6000 Materai 6000

(32)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 29 Lampiran Format 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KOP MADRASAH

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RA MADRASAH ...

TAHUN ANGGARAN 2016

NO. JENIS PEKERJAAN VOLEME SATUAN

(Rp) JUMLAH

A - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ...

Sub Total ...

...

B - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ...

Sub Total ...

...

C - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ... - ... ... ... ...

Sub Total ...

JUMLAH ...

..., ... 2016 Mengetahui : Kepala Madrasah

(33)

30

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Format lampiran 3 : Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

JADWAL PELAKSANAAN

BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA)

Nama RA : ………

Desa : ………

Kecamatan : ………

Kabupaten/Kota : ………

Propinsi : ………

NO URAIAN PEKERJAAN

BULAN :

Minggu ke-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 2 3 4 5 6 7 8 ... ... .. Dst.

..., ... 2016

Kepala RA

(34)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 31 Lampiran Format 4 : Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan

KOP MADRASAH

---SURAT PERNYATAAN

KESANGGUPAN MELAKSANAKAN BANTUANDAN MENYUSUN LAPORAN PELAKSANAAN BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA RA

TAHUN ANGGARAN 2016

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : ……….. NIP : ……….. Jabatan : Kepala Madrasah………. Alamat : ……….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup melaksanakan dan menyusun Laporan Pelaksanaan BantuanPengembangan Sarana dan Prasarana RA Tahun 2016 sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Bantuanyang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah dan ketentuan yang berlaku lainnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

... 2016

Kepala RA ………

Materai 6000

(35)

32

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 5 : Contoh Kwitansi

K W I T A N S I

Nomor

:

Sudah terima dari

: Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Banyaknya Uang

: ...

(Sesuai

penarikan

dari dana anggaran)

Untuk Pembayaran : Bantuan Pengembangan Sarana Dan Prasarana Raudlatul

Athfal

(RA)(...namamadrasah...)(alamat...

...) Tahun Anggaran 2016 Direktorat

Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Jumlah : Rp.

...,-Mengetahui dan mengesahkan

..., ...

2016

Pejabat Pembuat Komitmen,

Yang menerima,

Kepala Madrasah

……….

……….

KEMENTERIAN AGAMA RI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4

(36)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 33 Lampiran Format 6: Berita Acara Penyelesian Pekerjaan (BAPP)

KOP MADRASAH

BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN

BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RA TAHUN ANGGARAN 2016

Nomor : ………

Pada hari ini ………tanggal………bulan………tahun ……. Telah dilaksanakan pemeriksaan pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA di RA ...

Berdasarkan pemeriksaan secara seksama pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik, dan telah mencapai progress...%. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan meliputi :

1.

Pekerjaan ... senilai Rp. ...,-

2.

Pekerjaan ... senilai Rp. ...,-

... ....dst Jumlah

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaiman mestinya.

………,………. 6

Kepala Madrasah,

(...)

Saksi/Guru

1. ... (...)

(37)

34

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 7 : Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA)

KOP MADRASAH

BERITA ACARA SERAH TERIMA

SARANA PRASARANA RA

………..

Nomor: ………..

Pada hari ini……….. tanggal ………... bulan ……….. tahun ……….

bertempat

di

Madrasah

……….

Desa/Kelurahan

………..

Kecamatan………Kabupaten/Kota………., yang bertanda tangan

di bawah ini:

I.

N a m a

:

………

Alamat

:

………

Jabatan

:

Kepala

Madrasah

……….

Kecamatan

………, selanjutnya disebut

PIHAK KESATU

II.

N a m a

:

………

Alamat

:

………

Jabatan

: Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan

Anggaran berada), bertindak untuk dan atas namaKementerian

Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima

dari PIHAK PERTAMA berupa Sarana Prasarana RA

dengan nilai Rp. ……….

dengan spesifikasi sebagai berikut:

No

Jenis Barang

Jumlah

Merk Barang

Keterangan

1

dst

Pasal 2

Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam

kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam pendidikanmadrasah.

Pasal 3

Sejak penyerahan ini:

a.

PIHAK KEDUA menerima penyerahan Sarana Prasarana RA dari PIHAK PERTAMA;

b.

Sarana Pendukung/Peralatan tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang

(38)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 35

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam

rangkap 4 (empat) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

…………Nama

Direktur/Kakanwil/Kankemenag)

PIHAK PERTAMA

Materai 6000

………Nama Kepala Madrasah

SAKSI

(PIHAK KEDUA)

……….

Komite

SAKSI

(PIHAK PERTAMA)

……….

(39)

36

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format8 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban

KOP MADRASAH

Cover

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN DAN TARGET

C. SUMBER DANA

D. WAKTU DAN TEMPAT

BAB II PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN PELAKSANAAN

B. PELAKSANAAN

BAB III PENUTUP

A. HAMBATAN PELAKSANAAN

B. SARAN DAN REKOMENDASI

C. KATA PENUTUP

LAMPIRAN

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

2. Laporan Keuangan

(40)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) | 37

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Variasi konsentrasi enzim papain dan waktu inkubasi pada pembuatan kecap instan daging sapi tetelan menunjukkan perbedaan pengaruh sangat nyata terhadap kadar

Salah satu cara untuk mengevaluasi prestasi perusahaan ini adalah ditinjau dari sisi finansialnya yaitu dari rasio-rasio keuangan (financial ratio) Untuk evaluasi kinerja

Mengetahui faktor – faktor ( komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi) yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi program imunisasi HB-0 oleh bidan desa

Pencatatan dan evaluasi kerja Penilaian Hasil Kegiata tahun

Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum, sehingga penonton (siswa yang mengamati) ada kesempatan untuk

Berdasar hasil pemetaan geologi, terlihat bahwa litologi di daerah Baddurih terdiri dari endapan aluvium dan batugamping terumbu yang merupakan bagian atau anggota dari Satuan

Aturan kontrol fuzzy kita gunakan diringkas dalam Tabel 1.; yaitu, jika Tingkat Penjualan rendah (Low) dan stok barang menengah (Medium) maka tingkat laba adalah

Pengaruh penghindaran pajak terhadap manajemen laba dikarenakan perbedaan antara peraturan perpajakan dengan peraturan akuntansi dalam hal pengakuan dan pendapatan yang