• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) untuk Madrasah RA BA 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Juknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) untuk Madrasah RA BA 2017"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(2)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN ALAT PERAGA EDUCATIF (APE) RA/BA

TAHUN ANGGARAN 2017

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(3)
(4)
(5)

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) dapat diselesaikan dengan baik.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu RA/BA. Kebijakan perluasan akses dan peningkatan mutu RA harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan prasarananya, termasuk alat peraga edukatif

Implementasi bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul Athfal sejalan dengan visi dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) PendidikanIslam Kementerian Agama, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan RA/BA. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Ikhtiar menciptakan pendidikan RA berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.

Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana RA/BA termasuk alat peraga edukatif, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA untuk memenuhi sarana bermain dan belajar yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat. Ekspektasi masyarakat yang besar untuk mengakses pendidikan Raudlatul Athfal, perlu diimbangi dengan ikhtiar memenuhi sarana dan prasarananya termasuk alat peraga edukatif secara proporsional, cukup dan berkualitas.

Petunjuk Teknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) RA/BA dalam merealisasikan bantuan Peningkatan Sarana Prasarana Raudlatul Athfaltermasuk alat peraga edukatif Tahun Anggaran 2017.

Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih semua pihak yang telah membantu, memberikan saran dan masukan sehingga Petunjuk Teknis ini dapat diterbitkan sesuai dengan harapan kita semua. Wassalam.

Jakarta, 30 Desember 2016

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

ttd

(6)

DAFTAR ISI

E. Jenis dan Sasaran Bantuan ... 6

F. Pemberi Bantuan ... 6

BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN ... 7

A. Azas Pelaksanaan... 7

B. Persyaratan ... 7

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ... 8

D. Jangka Waktu Pelaksanaan ... 9

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ... 10

A. Organisasi ... 10

B. Tugas dan Tanggung Jawab ... 10

1.Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah ... 10

2.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ... 11

3.Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota ... 12

4.Raudhatul Athfal Penerima Bantuan ... 13

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA ... 15

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI ... 17

A. Sumber dan Anggaran ... 17

B. Mekanisme Pencairan Dana ... 17

C. Ketentuan Perpajakan ... 18

D. Sanksi ... 18

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ... 20

A. Monitoring dan Evaluasi ... 20

B. Laporan Pertanggungjawaban ... 20

C. Penyerahan Aset ... 22

BAB VII PENUTUP ... 23

(7)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil penelitian, 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah

terjadi ketika anak berumur 4 tahun dan 80% perkembangan jaringan otak berkembang

pesat ketika anak berumur 8 tahun. Mencapai puncaknya ketika anak berusia 18 tahun.

Periode ini merupakan periode kritis bagi anak. Perkembangan pada periode ini sangat

berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa.

Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti

habislah peluangnya.

Byrnes peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia, Pendidikan Anak

Usia Dini/Raudhlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) itu penting, karena di usia inilah anak

membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk

kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa

diberikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. RA

menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik

(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan

emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa

dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui

oleh anak.

Indonesia pada tahun 2045 akan mengalami fenomena Bonus Demografi yaitu mempunyai usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk muda

(<15 tahun) dan lanjut usia (>64 tahun). Survei The McKinsey Global Institute, memprediksikan pada 2045 akan menempati peringkat ke-7 ekonomi dunia, sesudah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia.

Peluang tersebut harus mendapat perhatian, khususnya layanan pendidikan yang memadai. Tidak ada cara lain untuk menggeser dari bencana menjadi bonus, kecuali dengan meningkatkan kualitas manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan

pendapatan per kapita. Dikatakan Indonesia tahun 2045 akan mengalami “Indonesia Emas”. Siapa orang-orang yang menentukan itu?, tentu yang saat ini masih di usia RA/BA. Masa depan bangsa ini sangat ditentukan bagaimana kita bisa mengawal,

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7388 TAHUN 2017

TENTANG

(8)

BAB I PENDAHULUAN

memberdayakan anak-anak kita usia RA/BA dengan baik melalui pendidikan yang berkualitas.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk bagi anak usia dini sebagai

kekuatan strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Standar Sarana dan

Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan

proses belajar mengajar (PBM) yang juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu

RA/BA. Dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat (8) di kemukakan bahwa standar

sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria

minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan,

laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta

sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan

Kesiswaan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bertekad untuk menata paradigma

pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan prasarana RA/BA melalui berbagai

program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan bantuan RA (planning),

pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras RA/BA dapat berjalan dengan

baik. Disinilah dibutuhkan pemahaman yang sama tentang paradigma manajemen

pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan lain sebagainya.

Paradigma manajemen sarana dan prasarana RA/BA harus dapat dipahami secara

jelas dan benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan Kementerian

Agama di level pusat dan di daerah. Program-program yang dibuat dan seperangkat

aturan (rugulation) yang mengatur bantuan sarana dan prasarana RA/BA harus dipahami

oleh stake holders pengelola bantuan.

Untuk mencapai hal itu Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan

Madrasah memberikan bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudhlatul Athfal

(9)

BAB I PENDAHULUAN

B. Dasar Hukum

Bantuan alat peraga Edukatif Raudlatul/Buatanul Athfal (RA) tahun anggaran

2017 ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar

sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4247);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5767);

5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan

Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional Pendidikan Anak usia Dini (PAUD);

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat

Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah

(10)

BAB I PENDAHULUAN

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan

Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;

12. Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Bantuan Pemerintah

pada Kementarian Agama.

C. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial

yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau

lembaga pemerintah /non pemerintah.

2. Pengertian Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA

Bantuan dalam bentuk dana dari Kementerian Agama RI secara langsung kepada

lembaga penyelenggara pendidikan RA yang berorientasi pada peningkatan mutu

melalui bantuan sarana dan prasarana RA yang mencakup diantaranya: alat

bermain, tempat bermain dan alat peraga lainnya sebagai upaya peningkatan

mutu sarana prasarana dalam proses belajar mengajar di RA.

3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan

Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian

Negara/Lembaga bersangkutan.

4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang

memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan

tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang

bersangkutan.

5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan bantuan Pemerintah.

6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut

PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan

pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah

membayar.

7. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini

Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang

melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan

(11)

BAB I PENDAHULUAN

8. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di

Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Kemenag

Provinsi/Kan Kemenag Kab-Kota).

9. Perjanjian Kerjasama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan

Kepala RA penerima bantuan pemerintah.

10. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh

Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung seluruh penerimaan negara

dan membayar seluruh pengeluaran negara.

11. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan

yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan

secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta

digunakan;

12. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen

yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada

negara;

13. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah

dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber

dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara

pengeluaran;

14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah Dokumen Pelaksanaan

Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam

melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dari Belanja Negara (APBN).

D. Tujuan

1. Tujuan Bantuan

Bantuan alat peraga edukatif (APE) merupakan bantuan stimulan dan memacu

partisipasi RA/BA dan masyarakat untuk memenuhi sarana dan prasarana

pendidikan RA/BA. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum

cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana.

Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) bertujuan

untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dilingkungan Raudlatul

Athfal untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) dan bermain guna

(12)

BAB I PENDAHULUAN

sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan

prasarana.

2. Tujuan Petunjuk Teknis

Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:

a) Menstandarisasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul

Athfal di seluruh Indonesia;

b) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Bantuan Alat

Peraga Edukatif (APE);

c) Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bantuan

Alat Peraga Edukatif (APE).

E. Jenis dan Sasaran Bantuan

1. Jenis Bantuan

Jenis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) tahun anggaran 2017 adalah bantuan

dalam bentuk uang kepada RA/BA itu sendiri, kemudian untuk membeli Alat

Peraga Edukatif (APE) yang dibutuhkan.

2. Sasaran Bantuan

Sasaran Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) adalah Raudhatul/Bustanul Athfal

(RA/BA) di seluruh Indonesia yang memenuhi persyaratan menerima bantuan.

F. Pemberi Bantuan

Pemberi Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) dalam bentuk uang adalah

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah bagi bantuan

yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai

dengan DIPA Kementerian Agama Propinsi dan Kementerian Agama

Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama

(13)

BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

BAB II

AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

A. Azas Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal

(RA/BA) didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi

layanan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki azas yang harus

menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan yang meliputi:

1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang

minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan

atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan

sasaran dengan kualitas yang maksimum;

2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;

3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan,

dan pelaporan;

4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan

Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;

5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh RA/BA untuk mendukung kegiatan

belajar mengajar.

Selain itu, dalam penyediaan Alat Peraga Edukatif ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan yaitu tingkat perkembangan anak (usia), faktor keamanan alat peraga,

dan kesehatan seperti tidak mengandung bahan beracun, tidak mudah terbakar, tidak

runcing, tidak tajam, mudah dibersihkan dan tidak mudah pecah.

B. Persyaratan

Syarat-syarat penerima Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) adalah RA yang

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Mengajukan proposal permohonan bantuan;

2) Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor

Kementerian Agama Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang;

3) Memiliki Nomor Statistik RA;

(14)

BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

5) Memiliki NPWP RA/Yayasan;

6) Memiliki Nomor Rekening atas nama RA;

7) Pada tahun anggaran 2017 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang

bersumber dari dana APBN/APBD.

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

1) RA dapat mengajukan proposal ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi,

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota melalui Sistem Informasi

Manajemen Sarana dan Prasarana (Simsarpras :

www.sarprasmadrasah.kemenag.go.id/sarpras) secara online;

2) Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PPK dimana

anggaran tersebut berada;

3) Dalam hal memastikan terhadap kelayakan sasaran Bantuan Pemerintah,

dilakukan verifikasi faktual atau visitasi lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk

oleh PPK dimana anggaran tersebut berada;

4) Penetapan keputusan calon penerima bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Selanjutnya untuk pencairan anggaran

ditetapkan surat keputusan penerima bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA

dimana anggaran tersebut berada;

5) Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan;

6) Proses pencairan anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku;

7) RA melaksanakan bantuan sesuai dengan mekanisme pelaksanaan bantuan

pemerintah;

8) RA melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana,

Kelembagaan dan Kesiswaan/Kantor Wilayah Kementerian Agama

Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

(15)

BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan Uang

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA selambat-lambatnya

dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah dana diterima. Penerimaan Proposal

Pengolahan Proposal

Verifikasi Administratif

Bimbingan teknis

Pelaporan Pelaksanaan

Program

Monitoring Penetapan calon

penerima

Proses Pencairan ke RA/BA

(16)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

BAB III

ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi

Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) akan

melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam;

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

4. RA Penerima Bantuan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

tahun anggaran 2017 melalui DIPA Direktorat Kurikulum, Sarana,

Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah;

b) Membuat Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

Bustanul/Raudlatul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017;

c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 kepada Bidang

Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam

pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota;

e) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi RA/BA calon

penerima bantuan;

f) Menetapkan Surat Keputusan tentang penerima Bantuan Alat Peraga Edukatif

(APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun 2017 untuk anggaran dari

(17)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

g) Menetapkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan APE tahun 2017

untuk Kantor Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota sebagai dasar penetapan surat keputusan penerima Bantuan

APE Di wilayah masing-masing;

h) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama bantuan pemerintah

dengan RA/BA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam; (Lampiran: Format 1)

i) Memberikan bimtek kepada RA/BA penerima bantuan jika anggaran dari

DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

j) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);

k) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif

(APE) tahun anggaran 2017;

l) Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang pelaksanaan

Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) sebagai bahan masukan untuk kebijakan

selanjutnya.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor

Kementerian Agama Provinsi;

b) Melakukan sosialisasi kepada Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) tahun

2017;

c) Meneruskan usulan Bantuan APE RA/BA melalui Simsarpras untuk alokasi

anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi RA/BA calon

penerima bantuan;

e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon RA penerima bantuan APE

kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tahun 2017;

f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan calon penerima Bantuan Alat

Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun 2017 apabila

anggaran Bantuan APE tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi;

g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah

(18)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

h) Bimbingan teknis dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan atau

dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan

Madrasah;

i) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) bagi

penerima bantuan yang berasal dari DIPA Kantor Wilayah;

j) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);

k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);

l) Melaporkan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan

Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang

pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE).

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor

Kementerian Agama Kab/Kota;

b) Melakukan sosialisasi kepada RA/BA tentang Bantuan Alat Peraga Edukatif

(APE) RA/BA tahun 2017;

c) Meneruskan usulan Bantuan APE RA/BA melalui Simsarpras untuk alokasi

anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan DIPA Kantor

Kementerian Agama Propinsi;

d) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi usulan dari RA/BA;

e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon RA/BA penerima bantuan APE

tahun 2017 kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan Calon Penerima Bantuan Alat

Peraga Edukatif (APE) RA/BA tahun 2017 apabila anggaran Bantuan APE

tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah

dengan RA/BA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota; (Lampiran: Format 1)

h) Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima Bantuan Alat Peraga

Edukatif (APE) tahun 2017;

i) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) bagi

(19)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);

l) Melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang

pelaksanaan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE).

4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan

a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)

Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) yang meliputi :

1) Menentukan Alat Peraga Edukatif (APE) yang dibutuhkan RA/BA;

2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran: Format 2)

b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK)

yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji tagihan,

memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran. Nama yang

masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap.Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:

1. Ketua

2. Bendahara

c) Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Bantuan Pemerintah dengan:

1) PPK pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan

Madrasah jika anggaran berasal dari DIPA Ditjen Pendidikan Islam;

2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran pada

DIPA Kankemenag.

d) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan

pencairan.

e) Melaksanakan pengadaan alat peraga Edukatif (APE);

f) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) hasil pelaksanaan bantuan

kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan

Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kantor Kementerian Agama

(20)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

BAB IV

RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

Ruang lingkup kebutuhan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudhatul Athfal adalah

sarana prasarana pendidikan yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan permainan pada

RA/BA guna mendukung peningkatan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui

Alat Peraga Edukatif (APE).

Berikut ini adalah daftar alat peraga edukatif Raudhatul Athfal yang dapat

diadakan melalui bantuan ini. Pembelian Bantuan Peralatan Edukatif RA/BA tersebut

dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat, disesuaikan dengan

anggaran yang tersedia diantaranya:

I. Alat Peraga Edukatif (APE) – Indoors, terdiri:

(1) Sentra Alam

(2) Sentra Persiapan

(3) Sentra Bermain Peran

(4) Sentra Balok

(5) Sentra Iman dan Takwa

(6) Sentra Seni dan Kreatifitas

(7) Puzel

(8) Maket Ibadah

(9) Maket Musik

(10) Maket Rumah Ibadah

II. Alat Peraga Edukasi (APE) – Outdoors, terdiri:

(1) Alas Bermain Edukatif

(2) Perosotan 2 in 1

(3) Gawang Sepak bola mini

(21)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

(11) Komedi Putar

(12) Bola Dunia

(13) Tangga Majemuk

(14) Jala Panjatan

(15) Rumah Perosotan

(22)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

BAB V

PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran

Sumber dana Bantuan Alat Peraga Edukatif RA/BA berasal dari Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Besarnya dana Bantuan Alat Peraga Edukatif RA/BA pada Direktorat

Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam/Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota sesuai pada DIPA masing-masing satuan kerja.

B. Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan anggaran kepada RA/BA penerima bantuan alat peraga

edukatif Raudhatul Athfal dilakukan:

1) Dana bantuan APE dibayarkan secara lansung ke rekening RA/BA penerima

bantuan;

2) Dana bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dibayarkan pembayaran langsung

sekaligus 100%, dengan ketentuan sebagai berikut:

3) RA penerima bantuan dana mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan

pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana

anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi:

a) Surat permohonan pencairan;

b) Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Kepala RA penerima

bantuan dan PPK;

c) Rincian Anggaran Biaya (RAB);

d) Photocopy NPWP;

e) Rekening atas nama RA/BA;

f) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima

bantuan dan disahkan oleh PPK.(Lampiran: Format 5)

4) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk teknis

(23)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

5) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti

penerimaan uang untuk pembayaran bantuan serta menerbitkan SPP setelah

pengujian berdasarkan petunjuk teknis;

6) SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah

Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya

diproses pencairannya.

7) Setelah proses pencairan Raudlatul Athfal penerima bantuan wajib melaksanakan

bantuan dan membuat laporan pertanggungjawaban.

Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

C. Ketentuan Perpajakan

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota tidak memungut pajak pada saat pemberian bantuan kepada

lembaga penerima bantuan pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab

lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan.

Bendahara memungut pajak sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku.

D. Sanksi

Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan

keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang tidak melaksanakan

kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dengan dilampiri:

a. Perjanjian kerjasama yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang

telah ditandatangani oleh penerima bantuan.

(24)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi

(25)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB VI

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan Alat

Peraga Edukatif (APE) RA/BA telah diterima dan dimanfaatkan dengan tepat

sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna oleh penerima manfaat

bantuan.Selain itu monev dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas

implementasi program secara optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan

pengambilan kebijakan dalam peningkatan sarana prasarana termasuk alat peraga

edukatif (APE) dimasa yang akan datang.

Monev dilaksanakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan

Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu

sehingga bantuan RA/BA berjalan secara transparan dan akuntable.

B. Laporan Pertanggungjawaban

Penerima dana bantuan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA harus

menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai

dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh 2

(dua) orang saksi;(Lampiran : Format 5)

2. Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan yang telah ditandatangani oleh

Kepala penerima bantuan diatas materai 6000; (Lampiran : Format 6)

3. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;

4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika

tidak dimanfaatkan untuk lainnya).

Raudhatul Athfal penerima bantuan diharuskan menyusun Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi Bantuan APE RA/BA (Lampiran Format 3).

Mekanisme pelaporan dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu mengirimkan laporan

hardcopy dan mengirimkan softcopy secara elektronik melalui web sarpras yaitu:

(26)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi Keuangan dengan

sistematika sebagai berikut:

1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari

perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan

bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:

Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan Bantuan

APE, tujuan dan sasaran bantuan.

Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari pembentukan

UPKK, persiapan, pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi

pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis

(Juknis) bantuan ini.

Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan bantuan APE RA/BA,

kendala yang dihadapi, saran dan rekomendasi.

Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:

a. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

b. Foto-foto kegiatan sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan pekerjaan.

2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran

Bantuan APE RA/BA dan dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah (kuitansi

pengeluaran bermaterai dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti

lainnya.

Laporan pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat :

a. Rangkap 2 (dua); 1 (satu) untuk Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan

dan Kesiswaan c.q. Subdit Sarana dan 1 (satu) Kanwil Kemenag Propinsi c.q.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah apabila anggaran di DIPA Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam.

b. Rangkap 2 (dua), 1 (satu) untuk Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi

c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan 1 (satu) untuk Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota c.q. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

apabila anggaran di DIPA Kanwil Kemenag Propinsi atau Kankemenag

Kab/Kota.

(27)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

C. Penyerahan Aset

Alat peraga yang telah dibeli oleh RA/BA selanjutnya diserahkan kepada

Kementerian Agama, Kabupaten/Kota/Kanwil Kementerian Agama/Direktorat KSKK

(dimana anggaran berada) dengan penandatanganan berita acara serah terima aset

(Lampiran: Format 7).

Kementerian Agama mencatatkan Aset tersebut dalam Aplikasi SIMAK

Persediaan. Selanjutnya Kementerian Agama menyerahkan Aset alat peraga kepada

(28)

BAB VII PENUTUP

BAB VII PENUTUP

Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA diharapkan

dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan RA/BA penerima

bantuan pada tahun anggaran 2017 dengan baik.

Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan ini,

baik langsung maupun tidak langsung terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis

Bantuan.Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan

dapat dihindarkan.

Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi RA/BA penerima Bantuan Alat

Peraga Edukatif (APE) serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.

Semoga Allah SWT meridhoi segala ikhtiar untuk mengembangkan dan memajukan

RA/BA, salah satunya dengan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal dibidang sarana

dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan disempurnakan

kemudian.

DIREKTUR JENDERAL,

(29)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama

2. Format 2 : Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3. Format 3 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban

4. Format 4 : Contoh Kuitansi

5. Format 5 : Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan

6. Format 6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

(30)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 1: Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

...(KOP K/L)...

SURAT PERJANJIAN

Pekerjaan : Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul Athfal (RA/BA)

Nomor:...(nomor surat dari K/L) ...

Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di ...pada hari ...(hari)...tanggal...(tanggal)....bulan

...(bulan)....tahun ...(tahun)....antara:

1.Nama : ...(nama)...

NIP : ...(nip)...

Jabatan : ....(jabatan pada satuan kerja)... Alamat Kantor : ...(alamat kantor tempat kerja)...

selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ....(institusi tempat kerja) ..., yang berkedudukan di ...(alamat)... (selanjutnya disebut

PIHAK PERTAMA”);

2. Nama : ...(nama kepala RA/BA )... Jabatan : ...(jabatan)....

Alamat : ...(alamat)...

selaku Kepala RA/BA yang bertindak untuk dan atas nama...(nama RA/BA) ...,alamat...(alamat)...,berdasarkan Surat Keputusan ...(Yayasan)....Nomor: ...(nomor)...tanggal ...(selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan surat perjanjian, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 Ketentuan Umum

a) Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA;

b) Surat Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Kedua tanpa ada unsur paksaan.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

(31)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

b) Output pekerjaan yang harus diserahkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama berupa:

(1) Dokumen pelaksanaan pekerjaan sebanyak 1 (satu) bendel; (2) Laporan pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan;

(3) Rincian laporan mengacu pada petunjuk teknis;

c) Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan untuk mencapai hasil optimal.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban

a) Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban:

(1) memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua;

(2) meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua;

(3) membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan dan mekanisme pembayaran;

b) Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:

(1) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;

(2) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara kepada PPK;

(3) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab;

(4) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

(5) menyerahkan laporan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.

Pasal 4

Jangka Waktu Pelaksanaan

a) Pekerjaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender dimulai sejak diterimanya dana bantuan;

b) Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada: Surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 5 Biaya Pekerjaan

Biaya pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah sebesar Rp. ... ,- (terbilang) yang dibebankan pada Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ... (satker) Tahun 2017, pada Mata Anggaran (MAK): ... (nomor akun).

Pasal 6 Cara Pembayaran

Pembayaran Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dibayarkan secara langsung, dilengkapi dengan:

1) Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Kepala RA/BA penerima bantuan;

2) Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala RA/BA;

3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;

4) Photo copy NPWP;

(32)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

6) Permohonan Pencairan yang ditandatangani oleh Kepala RA/BA;

7) Semua dokumen ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen; dan pihak PPK berwenang memverifikasi usulan RAB.

Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya.

Pasal 7

Penanggungan dan Risiko

Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggungjawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya, sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal tuntutan sejak ditandatangani perjanjian ini.

Pasal 8

Keadaan Memaksa (Force Majeure)

a) Yang dimaksud keadaan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti:Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), Kebakaran, Perang, huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;

b) Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan pada pasal 8 nomor 1 diatas, maka kedua belah pihak setuju meninjau Surat Perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan ini;

Pasal 9 Lain-Lain

a) Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak; b) Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3

(tiga) pada lembar pertama dan kedua ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- , yang masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama;

c) Hal-hal yang belum tercantum didalam surat perjanjian ini akan ditentukan kemudian.

...(kota domisili), tgl/bln/tahun

Pejabat Pembuat Komitmen, Kepala RA/BA

Materai 6000 Materai 6000

(33)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KOP RA/BA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

(34)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 3 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban

KOP RA/BA

Cover

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN DAN TARGET C. SUMBER DANA

D. WAKTU DAN TEMPAT

BAB II PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN PELAKSANAAN B. PELAKSANAAN

BAB III PENUTUP

A. HAMBATAN PELAKSANAAN B. SARAN DAN REKOMENDASI C. KATA PENUTUP

LAMPIRAN

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2. Laporan Keuangan

(35)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 4 : Contoh Kuitansi

K U I T A N S I

Nomor :

Sudah terima dari : Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Banyaknya Uang : ... (Sesuai penarikan dari dana

anggaran)

Untuk Pembayaran : Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA (...nama RA/BA...) (alamat...) Tahun Anggaran 2017 Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Jumlah : Rp.

...,-Mengetahui dan mengesahkan ..., ... 2017

Pejabat Pembuat Komitmen, Yang menerima,

Kepala RA/BA

(36)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 5: Berita Acara Penyelesian Pekerjaan

KOP RA/BA

BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) RA/BA

TAHUN ANGGARAN 2017

Nomor : ………

Pada hari ini ………tanggal………bulan………tahun ……. Telah dilaksanakan

pemeriksaan pekerjaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) di RA/BA... Berdasarkan pemeriksaan secara seksama pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik, dan telah mencapai progress...%. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan meliputi : ...senilai Rp. ...(..terbilang...)

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaiman mestinya.

………,……….2017

Kepala RA/BA

(...)

Saksi/Guru

1. ... (...)

(37)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 6 : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

KOP RA/BA

…., yang bertanda tangan di bawah ini:

I. N a m a : ………

Alamat : ………

Jabatan : Kepala RA/BA ………. Kecamatan

………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU

II. N a m a : ………

Alamat : ………

Jabatan : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa Sarana Prasarana RA/BA dengan nilai Rp.

………. dengan spesifikasi sebagai berikut:

No Jenis Barang Jumlah Merk Barang Keterangan

1 2 dst

Pasal 2

(38)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pasal 3 Sejak penyerahan ini:

a. PIHAK KEDUA menerima penyerahan Sarana Prasarana RA/BA dari PIHAK PERTAMA;

b. Sarana Pendukung/Peralatan tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang pemanfaatannya untuk peningkatan pendidikan.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 3 (tiga) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

(…………Nama...)

PIHAK PERTAMA

Materai 6000

(……Nama RA/BA...)

SAKSI (PIHAK KEDUA)

………...……. Komite

SAKSI (PIHAK PERTAMA)

(39)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Format 7 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset

BERITA ACARA SERAH TERIMA ASET

...………..

Nomor: ………..(dari RA/BA)

Pada hari ini………..tanggal………..bulan……….tahun ………bertempat di RA/BA... Desa/Kelurahan...Kecamatan…………Kabupaten/Kota………., yang bertanda tangan di bawah ini:

II. N a m a : ………

Alamat : ………

Jabatan : Kepala Madrasah ………. Kecamatan

………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU

II. N a m a : ………

Alamat : ………

Jabatan : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa ... dengan nilai Rp. ………...

Pasal 2

Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam pendidikan RA/BA.

Pasal 3 Sejak penyerahan ini:

a. PIHAK KEDUA menerima penyerahan meubelair dari PIHAK PERTAMA untuk selanjutnya di catat kedalam Aplikasi SIMAK Persediaan;

b. PIHAK KEDUA menghibahkan Aset tersebut kepada PIHAK PERTAMA;

(40)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 3 (tiga) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

(…………Nama Direktur/Kakanwil/Kankemenag)

PIHAK PERTAMA

Materai 6000

(………Nama Kepala RA/BA)

SAKSI (PIHAK KEDUA)

……….

Komite

SAKSI (PIHAK PERTAMA)

……….

(41)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(42)

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Referensi

Dokumen terkait

Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Pembangunan RKB Madrasah/RA/BA sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Dengan ini menyatakan bahwa lembaga kami tidak sedang menerima dana bantuan sejenis atau bantuan lain yang bersumber dari Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini Tahun

Menyosialisasikan/memberikan informasi kepada UPTD/dinas pendidikan tingkat kecamatan dan lembaga PAUD/ organisasi/yayasan tentang rencana penyaluran bantuan APE PAUD APBN

Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti dan Muslimin (2014) yang berjudul “Efektivitas Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Media DALAM Meningkatkan

Hubungan antara potensi kerja pemulung dengan kondisi barang bekas sebagai hasil mulungnya dan kemitraan dengan pembuatan alat peraga edukatif untuk lembaga PAUD menjadi

Sumber dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah/RA/BA berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat

Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan

Sumber dana Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Madrasah/RA/BA berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat