• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit 34

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit 34"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT LUGAS GANDA RUTENG NTT

Melania Imbut1, Arsyad Paweroi2, Astuty Hasti3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1melanihd18@gm ail.com, 2apaweroi@gmail.com, 3astuty.hasti@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this research was to find out the implementation of accounting information system in providing credit loan at PT. Bank Prekreditan Rakyat LugasGanda. Techniques of data collection used were documents, observation, and library study. The type of data used was qualitative data. Technique of data analysis was descriptive qualitative. The result of analysis indicated that accounting information system in providing loan at PT. Bank Prekreditan RakyatLugasGandaruns well. It can be seen from organization unit related to loan providence was done by more than one staff and there was job description and SOP provided. The procedure of credit loan application was started from application submission, credit analysis, committee credit, decision of committee credit, credit liquidity and credit realization were executed properly and carefully based on the operational standard procedure. The company has used documents and accounting notes in their operational activities. All the documents stated all the procedures were implemented properly.

Keywords: accounting information system, credit loan

PENDAHULUAN

Pemerintah memusatkan pembangunan nasional khususnya di bidang ekonomi sebagai usaha merealisasikan tujuan pembangunan nasional yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Di antara berbagai kebijakan ekonomi yang dilaksanakan, bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah. Menurut undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 pasal 1 tentang Pokok–

Pokok perbankan, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Begitu juga dengan BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Tujuan Bank Perkreditan Rakyat khususnya dalam menyalurkan kredit, dimana manajemen Bank Perkreditan Rakyat sering dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan untuk menolak atau menerima permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur atau nasabah. Agar manajemen bank dapat mengambil keputusan pemberian kredit,

maka manajemen harus mempunyai sistem informasi akuntansi yang baik

Peranan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan atau instansi sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen, karena sistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk memperkirakan berbagai kegiatan perusahaan atau instansi, serta mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

Melihat pentingnya informasi, maka sangat dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang baik, memadai, dan efekktif

Menurut Krismaji (2015), pada dasarnya sebuah sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi bisnis dengan cara memperbaiki produk dan jasa denga

Meningkatkan kualitas, mengurangi baya, atau menambah atribut yang diinginkan konsumen, meningkatkan efisiensi, memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya untuk memperbaiki pembuatan keputusan, memperbaiki komunikasi, meningkatkan keunggukan kompetitif perusahaan, dan penggunaan pengetahuan.

(2)

Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kasus pada PT. BPR Lugas Ganda Ruteng, NusaTenggara Timur. Pemilihan ini dikarenakan lembaga ini sebagian besar memiliki peran besar dalam penyaluran atau pemberian kredit

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Lugas Ganda dalam Pemberian Kredit?

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi yang ada pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Lugas Ganda

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Mulyadi (2016), sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama–sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi.

Menurut Kendall yang dikutip oleh Firdaus Arvidian Purnomo (2012), sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Budi Sutedjo dalam Rochaety et al (2013), informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada.

Informasi adalah data yang telah dikelolah dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan (Priatna et al, 2010).

Dengan demikian, data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

Menurut American Accounting Association (AAA) 1966 dalam Sugiono (2015), akuntansi adalah suatu proses yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi ekonomi yang memungkinkan penilaian dan pengambilan

keputusan yang berharga oleh pengguna informasi

Arisandy et al (2017), sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi.

Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan (Puspita, 2011).

Tiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunanya. oleh karena itu, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antara perusahaan. Akan tetapi terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati semua sistem.

Tujuan–tujuan tersebut adalah: 1) Mendukung fungsi penyediaan (tewardship) pihak manajemen. Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya kepada pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. 2) Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.

Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut. 3) Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif (Hall, 2011).

Krismiaji (2015), secara garis besar, sebuah sistem informasi akuntansi memiliki 8 komponen yaitu, tujuan, input, output, Penyimpanan data, pemroses, instruktur dan prosedur, pemakai, pengaman, dan pengawasan.

Kredit menurut undang–undang perbankan nomor 7 tahun 1992 dalam Abdullah & Tantri (2017) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

(3)

jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Dengan demikian, pinjaman atau kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing–masing pihak termasuk jangka waktu serta bunga yang telah ditetapkan bersama.

Demikian pula dengan masalah sanksi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.

Menurut Kasmir yang dikutip oleh Arif Tri Wibowo (2013), adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit yaitu kepercayaan, jangka waktu, Degree of Risk, kesepakatan, balas jasa.

Abdullah & Tantri (2017), pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian kredit tersebut antara lain: 1) Mencari keuntungan yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut hasilnya terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2) Membantu usaha nasabah;

tujuan lain dari pemberian kredit adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. 3) Membantu pemerintahan; bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankkan maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor

Disamping tujuan tersebut, suatu fasilitas kredit juga memiliki fungsi secara luas diantaranya adalah untuk meningkatkan daya guna uang, meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, dan daya guna barang, sebagai alat stabilitas ekonomi, meningkatkan semangat usaha, pemerataan pendapatan, serta meningkatkan hubungan internasional.

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. secara umum jenis – jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: 1) Dilihat dari segi kegunaan yaitu

kredit invetasi dan kredit modal. 2) Dilihat dari segi tujuan kredit yaitu kredit konsumtif, kredit produktif dan kredit perdagangan.3) Dilihat dari segi jangka waktu yaitu kredit jangka pendek dan jangka panjang. 4) Dilihat dari segi jaminan yang kredit dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan. 5) Dilihat dari sektor usaha yaitu kredit pertanian, kredit peternakan, kredit industri, pertambangan dan kredit perumahan.

Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan bebagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar.

Dalam melakukan penilaian kriteria–kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu juga dengan ukuran–ukuran yang ditetapkan telah menjadi standar penilaian setiap bank.

ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) dan 7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection). Disamping menggunakan 5C dan 7P, maka penilaian suatu fasilitas kredit dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada yaitu aspek yuridis/hukum, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/

opersi, aspek sosial ekonomi dan aspek amdal.

(Abdullah & Tantri, 2017).

Menurut Suyatno dkk, yang dikutip oleh Ronald Pasolang (2010), sistem pemberian kredit yang diterapkan pada bank terdiri atas suatu jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok bank. Urutan-urutan langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu, tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi, pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit. Sistem pemberian kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang memadai.

Dengan demikian berbagai dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit tersebut adalah : 1) Surat Permohonan Nasabah 2) Daftar Isian dari bank. 3) Daftar lampiran sesuai jenis kredit. 4) Surat Jaminan.

5) Dokumen penyidikan dan analisis 6) Surat keputusan. 7) Dokumen pengikatan jaminan.

8) Dokumen perjanjian kredit. 9) Dokumen informasi untuk bagian lain. 10) Bukti pencairan kredit. 11) Bukti pembayaran atau pelunasan kredit.

(4)

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengambil beberapa referensi dari penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Aris Setyawan (2017) dengan hasil penelitian penerapan prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Artha Samudera Indonesia Kediri sudah efektif meskipun ada dua bagian yang belum efektif yaitu bagian analisis penilaian kredit dan bagian usulan kredit. Untuk itu perlu di perbaiki kembali penerapan bagian analisis penilaian dan usulan kredit. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Anggi Maulana Akbar (2017) dengan hasil penelitian Sistem pemberian kredit yang ada pada Bank BRI Cabang Helvetia Medan memberikan pinjaman kepada nasabahnya diantaranya menerapkan analisis 5C dan 7P yang sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No.

27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 kepada calon nasabah kredit, sehingga proses analisa pemberian kredit tersebut memang tepat diberikan kepada calon nasabah, dan Yepi Susanti (2005) dengan hasil penelitian sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada PD BPR BKK Mojogedang sudah sesuai dengan teori yang ada, hal ini bisa dilihat dari dokumen–dokumen yang digunakan sudah lengkap dan tahap–tahap pemberian kredit yang diterapkan perusahaan. Tetapi Bagian kredit mempunyai tugas dan fungsi ganda yang dapat mengakibatkan terjadinya manipulasi data antara penyaluran kredit dengan penarikannya dan kolusi antara bagian kredit dengan nasabah. referensi ini adalah untuk menunjukkan persamaan dari penelitian yang dilakukan, diantaranya adalah kesamaan tema yang diangkat dan metode penelitian.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data sehingga dapat memberikan gambaran kondisi perusahaan yang diteliti secara nyata berdasakan fakta yang ada dan mengetahui secara langsung masalah yang ada dalam sebuah perusahaan sehingga informasi yang diperoleh dapat diolah dengan diadakannya analisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Gambar 1. Desain Penelitian

Sumber: Melania (2019)

Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Lugas Ganda Jl. Patimura, Rt.019, RW.006.

kel. Pau. Kec. Langke Rembong.NTT. waktu yang digunakan untuk penelitian ini sekitar 2 bulan, Agustus sampai dengan September 2019.

Adapun Jenis data terbagi atas data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan sunber data terdiri dari data primer dan data sekunder.

Adapun teknik penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Observasi, yaitu metode yang diadakan pengamatan secara langsung pada objek yang di teliti yaitu di PT. BPR Lugas Ganda. 2) Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung para pegawai dan mengajukan berbagai pertanyaan untuk bisa memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. 3) Dokumentasi, yaitu metode penelitian yang berupa faktur, jurnal, surat–surat, memo atau dalam bentuk laporan program. 4) Studi Pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca buku atau artikel maupun suatu informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif Kualitatif yaitu teknik yang mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan, menginterprestasikan, dan menganalisa data untuk memberikan gambaran dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Unit organisasi yang terkait dalam sistem pemberian kredit: 1) Bagian kredit.

Menerima surat permohonan kredit yang sudah di isi oleh nasabah dan Menyiapkan surat perjanjian kredit dan Meninjau kembali terhadap penilaian barang jaminan yang telah dibuat oleh marketing. 2) Pemasaran.

(5)

Melakukan analisis terhadap kelayakan usaha calon debitur untuk pembiayaan kredit. Dan Melakukan analisis terhadap calon debitur yang meliputi :caracter, capital, capacity, colateral dan condition (factor 5C). 3) Administrasi Kredit. menyiapkan berkas - berkas kredit yang akan ditanda tangani oleh calon debitur dan Direksi. 4) Bagian Kasir.

Menerima dokumen Bukti Pengeluaran Umum dari bagian kredit dan Memverifikasi atau memeriksa dokumen yang diterima tersebut. 5) Bagian pembukuan. Menerima dan memeriksa Bukti pengeluaran umum dan bukti pemasukan umum dari bagian kasir, Mencatat transaksi pencairan kredit dan ke dalam jurnal.

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pemberian Kredit: 1) Surat permohonan kredit (SPK) berisikan tentang identitas calon nasabah dan tujuan pengajuan kredit. 2) Pembahasan Kredit (PBK) adalah berisikan tentang penilaian terhadap identitas pemohon, karakter nasabah, prospek usaha, kondisi ekonomi, kemampuan membayar, riwayat hubungan bisnis dengan bank dan penilaian barang jaminan serta memberikan keputusan diterima atau ditolak permohonan kredit tersebut. 3) Nota Keputusan Persetujuan Kredit (NKPP) adalah Surat Permohonan Kredit yang telah disetujui dengan mengajukan Persyaratn kredit yang telah ditetapkan. 4) Surat Perjanjian Kredit (SPJK) adalah Surat perjanjian antara pihak bank dengan nasabah yang berisikan tentang pemotongan biaya provisi dan administrasi serta perjanjian kredit lainnya. 5) Tanda Terima Barang Jaminan (TTBJ) adalah bukti yang digunakan untuk mencatat barang jaminan yang diterima dari nasabah sebagai barang jaminan kredit. 6) Bukti Kas Masuk (BKM) adalah bukti yang digunakan untuk mencatat penerimaan dari biaya administrasi, biaya provisi dan biaya lainnya. 7) Bukti Kas Keluar (BKK) adalah bukti yang digunakan untuk mencatat pencairan kredit. 8) Bukti Setoran Pinjaman (BSP) adalah bukti yang digunakan nasabah dalam mengangsur pinjaman. 9) Jadwal pembayaran Angsuran Kredit (JPAK) adalah bukti yang digunakan untuk mencatat rincian penerimaan pembayaran angsuran dari nasabah. 10) Kartu pinjaman (KPJ) adalah kartu yang digunakan oleh bank untuk mengontrol angsuran pinjaman dari nasabah.

Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem informasi akuntansi pemberian

kredit adalah sebagai berikut: 1) Mutasi Kas adalah catan akuntansi yang dig unakan untuk mencatat transaksi harian kas. 2) Rekapitulasi Kas (RK) adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk merekap mutasi kas harian yang berasal dari pinjaman yaitu bukti kas masuk dan kas keluar yang terjadi pada periode tertentu. 3) Jurnal adalah catatan yang digunakan untuk melakukan pencatatan berbagai transasksi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. 4) Buku besar adalah Catatan akuntansi yang digunakan untuk pemindah bukuan transaksi dari jurnal ke posnya masing - masing.

Prosedur Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada PT. BPR Lugas Ganda sesuai dengan jenis kreditnya yaitu sebagai berikut: 1) Permohonan Kredit. Setiap Pemohon harus mengisi formulir permohonan kredit yang telah disediakan. Permohonan tersebut diisi lengkap dan di tanda tangani oleh pemohon. Permohonan kredit tersebut diisi berdasarkan jenis kredit yang dimohon yaitu permohonan kredit umum dan permohonan kredit pegawai. 2) Analisis Kredit (Evaluasi Permohonan Kredit). Setiap berkas permohonan kredit yang dikumpulkan dibagian informasi, selanjutnya diserahkan ke petugas surveyor sesuai dengan wilayah masing – masing surveyor. Petugas surveyor harus membubuhkan tanda tangan pada buku register permohonan sebagai bukti bahwa berkas permohonan telah diterima dari bagian informasi. 3) Komite Kredit. Setiap permohonan kredit yang telah disurvey dan dibuat proposal (evaluasi permohonan kredit), akan diajukan oleh surveyor bersangkutan pada komite kredit, pada komite tersebut, surveyor menjelaskan seluruh hasi survey dan keadaan pemohon baik dari segala usaha maupun agunan. Surveyor mengajukan proposal tersebut sesuai dengan pertimbangan di lapangan dan wawancara yang dilakukan, dan mengajukan besar permohonan yang dapat disetujui, serta jangka waktu pinjaman.

Selanjutnya surveyor menetapkan sektor usaha pemohon dan jenis penggunaanya. 4) Keputusan Kredit. Pada tahapan ini, seluruh pejabat kredt akan menuliskan keputusan dan membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tersedia dalam proposal pengajuan kredit, antara lain: Kepala bagian pengkredtan, Direktur dan Direktur Utama. 5) Pencairan Kredit. Seluruh kredit yang dicairkan harus dibuat surat perjanjian kredit sesuai dengan

(6)

jenis kreditnya. staff Administrasi mempersiapkan Dokumen Pencairan antara Lain: a) Voucer Bukti Penyetoran Provisi. b) Kwitansi Pinjaman, c) Jadwal Angsuran, d) Primanota, e) Tanda Terima Barang Jaminan, f) Perlengkapan Surat Kuasa Menjual Agunan.

5) Penandatangan Surat Perjanjian Kredit.

Penandatangan surat perjanjian kredit setelah debitur memahami seluruh persyaratan kredit yang berlaku. Direksi dan debitur menandatangani seluruh dokumen dan kwitansi yang berhubungan dengan pencairan kredit tersebut. 6) Realisasi Kredit. Setelah penandatanganan Surat Perjanjian Kredit selesai dilakukan, administrasi kredit mengambil berkas kredit tersebut dan menyerahkan ke kasir, selanjutnya kasir menyerahkan uang pinjaman ke debitur setelah terlebih dahulu memotong seluruh biaya yang berhubungan dengan

Analisis terhadap unit organisasi yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada PT. BPR Lugas Ganda sudah baik karena dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian yaitu Bagian Kredit, Pemasaran, Administrasi Kredit, Bagian Kasir, dan bagian Pembukuan. Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit bagi nasabah baru pada PT.

Lugas Ganda sudah menujukkan adanya pemisahan fungsi yang tegas dan melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

PT. BPR Lugas Ganda mempunyai dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit yaitu: SPK, PBK, NKPP, SPJK, TTBJ, BKM, BKK, BSP, JPAK, dan KPJ. Analisis penulis sebaiknya perusahaan perlu adanya Surat Kuasa Menjual (SKM) yang dibuat terpisah dari surat perjanjian Kredit karena SKM berisikan pernyataan dari nasabah yang memberikan kuasa penuh kepada pihak bank untuk menjual atau melelang barang jaminan yang diserahkan saat mengajukan kredit jika nasabah wanprestasi atau tidak dapat melunasi pinjamannya.

Bentuk format catatan akuntansi yang digunakan pada PT. BPR Lugas Ganda sudah cukup baik karena catatan akuntansi yang digunakan sudah lengkap seperti Mutasi Kas, Rekapitulasi Mutasi Kas, Jurnal, Buku besar.

Prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada PT. BPR LUGAS GANDA penerapan prosedur tersebut mulai dari

prosedur permohonan kredit, pembahasan kredit, penilaian jaminan, pemrosesan persetujuan, prosedur pencairan kredit, telah berlangsung dengan baik dan efektif.

PENUTUP

Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai sistem pemberian kredit pada PT.

BPR Lugas Ganda, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Unit Organisasi yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada PT. BPR Lugas Ganda sudah baik karena dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian, Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada PT. BPR Lugas Ganda sudah lengkap.

Prosedur sistem informasi akuntansi pemberian kredit mulai dari pengajuan permohonan kredit, analisis kredit, sampai dengan realisasi kredit sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Adapun saran yang dapat penulis berikan ialah Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit akan lebih baik lagi apabila dilengkapi dengan buku besar pembantu piutang.

Dalam melakukan analisis kredit sebaiknya tidak hanya di dasarkan pada prinsip 5C (character, capacity, capital, colleteral, condition of economi) tetapi memperluas penilaiannya dengan prinsip penilaian lainnya seperti prinsip 7P (personality, party, perpose, prospect, payment, profitability dan protection).

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T & Tantri, F. (2017). Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi satu cetakan empat. Jakarta: Rajawali Pers

Arisandy, Y., Harpepen, A., Kurniawan. A., (2017) Sistem Informasi Manajemen (Teori dan Implementasi dalam Bisnis). Cetakan 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Akbar, A, M. (2017). Analisis Sistem Pemberian Kredit (Studi kasus pada Pada Bank Bri Cabang Helvetia Medan).

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 15 September 2019 melalui Website

:

http://repositori.usu.ac.id/handle/12345678 9/2302

(7)

Hall, J, A. (2011). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Empat Yogyakakt: UPP STIM YKPN.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat

Pasolang, R. (2010). Evaluasi Sistem Pemberian Kredit. (Studi kasus pada PT.

BPR Hidup Arthagraha, Muntilan).

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Diakses Tanggal 15 September

2019 melalui website:

https://repository.usd.ac.id/1846/2/012114 226_Full.pdf

Priatna, R. B., Abdillah, J., & Suryana (2010).

Akuntansi Keuangan. Bandung: Ghaliah Indonesia

Purnomo, A. P. (2012) penerapan sistem informasi akuntansi penjualan untuk pengambilan keputusan manajemen pemasaran (case study pada pt. trakindo utama cabang surabaya). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas surabaya. Diakses Tanggal 04 Juli 2019 melalui website:

http://eprints.perbanas.ac.id/3365/4/ARTIK EL%20ILMIAH.pdf

Puspita, L. & Anggadini, S. D. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rochaety, E., Ridwan R & Setyowati T.

(2013) Sistem Informasi Manajemen. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Setyawan, A. (2017) Analisis Prosedur Pemberian Kredit Pada Pt. Bank Perkreditan Rakyat Artha Samudera Indonesia Kediri. Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara Pgri Kediri. Diakses tanggal 10 September 2019 melalui Website:

http://simki.unpkediri.ac.id/detail/13.1.02.0 1.0033

Susanti Y. (2005). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Mojogedang Kabupaten Karanganyar). Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses Tanggal 30 Agustus

2019 melalui website:

https://eprints.uns.ac.id/3116/1/651117062 00910091.pdf

The I., Sugiono A. (2015). Akuntansi Informasi Dalam Pengambilan Keputusan.

Jakarta: Kompas Gramedia

Wibowo, A. T. (2013) Analisis Prosedur Pemberian Kredit Pada Ued-Sp Sumber Makmur Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Untuk Menekan Terjadinya Kredit Macet. Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Diakses tanggal 08 September 2019 melalui Website:

http://repository.uinsuska.ac.id/1960/

Referensi

Dokumen terkait

10, No.3 | 620 There are several studies related to the development of mobile learning in physics subjects carried out with different objectives, including 1 developing mobile

2015.Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta Rudianto, 2016, Akuntansi manajemen informasi untuk pengambilan keputusan, Gramedia widiasarana indonesia, Jakarta Samsinar,