• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe formasi regu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran aktif tipe formasi regu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

SISWA KELAS X SMAN 2 RANAH PESISIR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

𝐘𝐮𝐝𝐢𝟏, 𝐑𝐚𝐡𝐢𝐦𝐚𝟐, 𝐇𝐚𝐟𝐢𝐳𝐚𝐡 𝐃𝐞𝐥𝐲𝐚𝐧𝐚𝟐

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat yudiy42@yahoo.com

ABSTRACT

This research is grounded by understanding the concept is still under Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM) and students can’t understand and complete the exercises because less understood with the learning materials. The purpose of this research is to know the understanding of students' mathematical concepts by applying active learning strategy of firing squad formation type better than conventional learning. The type of this research is experimental research, with random research design on the subject. Sampling technique was taken randomly, selected X1 class as experiment class and class X2 as control class. The research instrument is an essay-end test of reliability with 𝑟11 = 0.85. The final test data analysis technique uses one-party t test. Based on the data analysis obtained value 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 = 3.28 and 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 1.67 means 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 reject H0. So it can be concluded that the understanding of student concepts using active learning shoot squad formation better than the understanding of mathematical concepts of students with conventional learning of students of class X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

Keywords: Shoot Team Formation, Concept Understanding

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menciptakan inovasi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan penguasaan matematika yang baik sejak dini, oleh karena itu matematika dipelajari mulai dari

sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi Mengingat peranan matematika yang penting, maka peningkatan pemahaman konsep matematika pada tiap jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Kenyataan yang ditemukan masih ada sekolah yang hasil belajarnya masih rendah.

Hasil observasi pada tanggal 26 sampai 28 Oktober 2016 di SMAN

(2)

2 Ranah Pesisir terlihat bahwa masih kurang motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hanya siswa tertentu yang perperan aktif dan cenderung menonjolkan diri sehingga peran siswa dalam pembelajaran belum merata. Siswa juga kurang mempunyai keinginan dalam mengerjakan soal yang diberikan, Siswa yang bersemangat mengerjakan hanya beberapa orang, sedangkan yang lainnya hanya menunggu pekerjaan teman bahkan ada yang sama sekali tidak mengerjakan.

Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa orang siswa saja yang berusaha menjawab dan orangnya cenderung sama, padahal guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa lain. Guru matematika di SMAN 2 Ranah Pesisir pada kelas X telah berusaha untuk meningkatkan pemahaman konsep. Hal ini bertujuan agar siswa bisa fokus dan aktif selama pembelajaran berlangsung, Selain itu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sudah mengadakan pembelajaran kelompok, dimana kelompoknya adalah berdasarkan kemampuan akademik, namun pelaksanaannya masih belum

berjalan dengan baik dan hasilnya masih belum sesuai dengan harapan.

Siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru, Hal ini disebabkan karena pemahaman konsep matematika siswa masih rendah, Hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa siswa, ternyata mereka kurang menyukai mata pelajaran matematika karena mengagap matematika itu sulit untuk dipahami.

Begitu juga wawancara dengan guru matematika SMAN 2 Ranah Pesisir, mengungkapkan

sebagian siswa kurang

memperhatikan guru saat menerangkan pembelajaran, dan setiap guru meminta siswa untuk memahami materi dan latihan-latihan pada buku paket pelajaran matematika, siswa tidak bisa memahami dan menyelesaikan latihan tersebut dengan alasan kurang paham dengan materi dan contoh soal, Siswa dapat menyelesaikan soal dengan baik, jika model soal yang diberikan sama persis dengan contoh soal yang sudah pernah dibahas.

(3)

Strategi belajar aktif adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsepsiswa. Salah satu belajar aktif itu adalah strategi pembelajaran aktif tipe Formasi Regu Tembak. Dalam strategi ini setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menembak teman yang ada di hadapannya dengan pertanyaan. Siswa yang tertembak tersebut menjawab pertanyaan dengan batas waktu yang di tentukan, sehingga teman yang bertanya mengerti dengan jawaban yang diberikan. Strategi ini membantu siswa agar lebih ingat lagi pelajaran yang baru dipelajari, sehingga siswa termotivasi untuk mempersiapkan diri sebelum belajar, berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan yang di peroleh pada teman lain.

Silberman (2006: 223) menyatakan “Formasi Regu Tembak merupakan format yang cepat dan dinamis yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan misalkan untuk menguji atau melatih satu sama lain, dapat mengajarkan satu sama lain untuk mengembangkan pengetahuan”.

Tipe ini berhubungan dengan cara- cara untuk melatih siswa dalam menjawab pertanyaan dalam waktu singkat, sehingga dapat menguji pemahaman, pengetahuan serta pengalaman yang telah didapat siswa.

Dengan menggunakan strategi ini guru dapat mengukur atau menilai tingkat pemahaman siswa, pengetahuan dan memahami konsep materi yang dipelajari dan dapat menguji atau melatih kemampuannya satu sama lain. Strategi ini menuntut siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk Formasi Regu Tembak menurut Silberman (2006:

223) adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan tujuan untuk menggunakan “regu tembak”

2) Susunlah kursi dalam formasi dua barisan berhadapan.

3) Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu beranggotakan 3-5 orang siswa pada setiap sisi atau deret

X X X X X X

Y Y Y Y Y Y

(4)

4) Bagikan kepada siswa X sebuah kartu berisi sebuah pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa Y yang duduk berhadapan dengannya.

5) Mulailah tugas pertama. Setelah periode waktu yang singkat, umumkan bahwa waktu untuk semua peserta Y untuk memindahkan satu kursi ke kiri atau ke kanan dalam kelompok.

Jangan pindahkan kursi X.

Perintahkan teman X menyampaikan tugasnya kepada teman Y di hadapannya.

Teruskan untuk sebanyak mungkin tugas yang berbeda yang kamu miliki.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe Formasi Regu Tembak lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa dengan metode pambelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Tahun Pelajaran 2016/2017.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Susanti (2009) yang berjudul ”Penerapan Strategi pembelajaran aktif Tipe Formasi Regu Tembak dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa kelas VIII SMPN 29 Padang”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pembelajaran metematika dengan strategi belajar aktif tipe Formasi Regu Tembak lebih baik dari pemahaman konsep siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN VIII SMPN 29 Padang.

Berdasarkan hal di atas maka telah dilakukan penelitian yang serupa yaitu mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif Tipe Formasi Regu Tembak. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu meneliti penerapan strategi pembelajaran aktif Tipe Formasi

Regu Tembak untuk

menumbuhkembangkan aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/ 2017, dimulai pada

(5)

tanggal 15 Februari 2017 sampai 24 Februari 2017 yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ranah Pesisir.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010) Variabel pada penelitian ini adalah Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe formasi regu tembak pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, dan pemahaman konsep matematika siswa sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak.

Kelas sampel yang terpilih adalah kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes essay.

Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas X1 SMAN 1 Ranah Pesisir pada tanggal 21 Februari 2017. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,85. Teknik analis

data yang dipakai adalah uji-t satu pihak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Mengetahui hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dilakukan tes akhir.

Kelas eksperimen diikuti oleh 24 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 26 orang siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata (𝑥 ), standar deviasi (S), nilai maksimum (Xmaks), dan nilai minimun (Xmin) seperti pada Tabel berikut.

Tabel Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir

Kelas

Sampel 𝒙 S 𝒙𝒎𝒂𝒙 𝒙𝒎𝒊𝒏 Eksperimen 75,708 16,597 100 43

Kontrol 57,807 21,627 96 26

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan pada kelas eksperimen

(6)

nilai siswa lebih beragam menjauhi nilai rata-rata dari pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa thitung = 3,28 dan ttabel = 1,67 dengan thitung > ttabel maka H0 ditolak, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe formasi regu tembak lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir tahun Pelajaran 2016/2017.

Gambar 1 dan Gambar 2 dapat dilihat tes akhir pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 1. Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen

Gambar 2 . Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol

Gambar 1. terlihat bahwa siswa sudah mampu menguasai materi selama proses pembelajaran 3 kali pertemuan, mengenai materi Trigonometri, begitu juga dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya.

Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3a tentang penyelesaian Trigonometri dengan metode aljabar dengan benar, sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal.

Gambar 2 dapat terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol juga mampu menguasai materi Trigonometri begitupun dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3a tentang penyelesaian Trigonometri dengan metode aljabar dengan benar sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal

(7)

tes akhir dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal.

KESIMPULAN

Pemahaman konsep

matematika siswa dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Formasi Regu Tembak lebih baik daripada pemahaman konsep siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMAN 2 Ranah Pesisir.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Silberman, Melvin L (2006). Aktif Learning. Bandung Penerbit Nusamedia.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji-t satu pihak dimana thitung yang sudah didapat dikonsultasikan dengan ttabel, dengan 5% dan dk= n – 2, didapatkan hasil thitung > ttabel yaitu

Berdasarkan hasil penelitian pada hasil belajar siswa dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t, pada ranah efektif thitung =2,14 dan ttabel = 1,67 didapatkan nilai thitung >