• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus penelitian, bagian ini berisi daftar seluruh fokus masalah yang akan terjawab selama proses penelitian. Bagaimana Penerapan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Dalam Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo. Apa saja kendala penerapan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Dalam Meningkatkan Spiritual Emotional Quotient (ESQ) Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Menambah ilmu pengetahuan penerapan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah sebagai salah satu bentuk peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ). Temuan dalam penelitian ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap penggunaan tarekat, namun juga membantu dalam pengembangan keilmuan tasawuf, tarekat dan emosional spiritual quotient (ESQ). Demikian temuan penelitian bagi Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya serta dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi masyarakat.

Definisi Istilah

Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kecerdasan memahami, mengenali perasaan, kemampuan memahami secara spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, serta kemampuan menjadi pribadi yang menyenangkan. Dari pengertian Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) di atas dapat disimpulkan bahwa Emotional Quotient dihadapkan pada hubungan antara individu dengan orang lain, dengan kata lain Emotional Quotient adalah hubungan antara manusia dengan manusia dan kecerdasan spiritual. . dihadapkan pada hubungan antara manusia dengan Tuhan karena dalam Spiritual Quotient percaya bahwa jalan hidup lebih penting dari yang lain. Sedangkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dihadapkan pada hubungan yang ketiga yaitu hubungan antara manusia dengan manusia dan dengan Tuhan.

Sistematika Pembahasan

Deskripsi penggunaan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual emosional (ESQ) Santri dalam meningkatkan kecerdasan spiritual emosional (ESQ) Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbon. Di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo diamalkan ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang bertujuan keridhaan Allah. Deskripsi tentang hambatan penerapan perintah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual emosional (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh data tentang pemanfaatan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbon. Penerapan perintah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) siswa adalah dengan melakukan dzikir (istiqomah) secara terus menerus. Bagi Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo hendaknya tetap istiqomah dalam melaksanakan ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Bagaimana Perkembangan Jamaah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbon dari berdirinya hingga saat ini. Bagaimana Pemanfaatan Tarekat Qodiriyah wa Naqsybandiyah Dalam Meningkatkan Spiritualitas Emosi Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbond.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

KajianTeori

Pada dasarnya melaksanakan ajaran dan ritual Qodiriyah wa Naqsyabandiyah adalah wajib bagi setiap orang. Lokasi penelitian ini dipilih karena merupakan Yayasan Pondok Pesantren yang mengamalkan tarekat Qodiriyah wa Naqsybandiyah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan spiritualitas emosional santri. Pada tahap ini peneliti menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data terkait penerapan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual emosional (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbon dengan cara mengumpulkan instrumen, wawancara dan dokumentasi. .

Melaksanakan perintah qadiriyah wa naqsyabandiyah adalah dengan berzikir setelah saya dilantik oleh guru mursyid yaitu KH. Berdasarkan observasi dan wawancara para informan diatas dapat diketahui penerapan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo dengan melakukan dzikir istiqomah, dan dengan mencapai 7 tingkat lathaif yang dilakukan oleh siswa. Secara teoritis rumusan zikir dalam ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah meliputi zikir lisan dan zikir hati.

Secara empiris menunjukkan bahwa implementasi perintah Qodiriyah wa Naqsybandiyah dalam meningkatkan Spiritual Emotional Quotient (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam adalah melakukan dzikir secara konsisten dan melalui pencapaian 7 tingkat lataif yang dilakukan. oleh seorang siswa. Teori dan data penelitian menunjukkan bahwa penerapan ajaran tarekat qadiriyah wa naqsyabandiyah dalam meningkatkan Spiritual Emotional Quotient (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam adalah dengan melakukan dzikir hasanat, darazhat dan hawajakan secara istiqoma. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh data mengenai kendala penerapan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dalam meningkatkan Spiritual Emotional Quotient (ESQ) santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo.

Teori dan data penelitian menunjukkan bahwa hambatan pelaksanaan tarekat qadiriyah wa naqsybandiyah untuk meningkatkan spiritualitas emosional santri adalah hambatan yang datang dari luar ketika santri tidak berada di pondok pesantren. Hambatan dalam pelaksanaan perintah Qodiriyah wa Naqsybandiyah untuk meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) santri adalah kendala yang datang dari luar saat santri tidak berada di lingkungan pesantren. 2015 “Peningkatan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) melalui Tarekat Qodiriyah wa Naqsybandiyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang”, Al-Kalam.

Penerapan Tarekat Qadiriyah wa Naqsybandiyah Untuk Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo. Apa saja kendala dalam melaksanakan tarekat Qadiriyah wa Naqsybandiyah untuk meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

75 lokasi dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren Nurul Hikam, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Kurikulum yang diperkenalkan di Pondok Pesantren Nurul Hikam Situbondo adalah pelajaran fiqh, tajwid, nahwu, sorrof dan imla'.

Analisis Data

Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data sangat diperlukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sedangkan pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Dalam penelitian ini keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data, dengan menggunakan sesuatu selain data untuk keperluan audit atau untuk perbandingan dengan data.

Triangulasi sumber artinya membandingkan dan mengecek kembali derajat kredibilitas informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.88 Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu peneliti dengan cara mengecek data dari satu ungkapan dengan ungkapan lainnya. . Sedangkan metode triangulasi adalah membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda dengan menggunakan data hasil observasi, diverifikasi dengan data wawancara yang didukung dengan dokumentasi.

Tahap-tahap Penelitian

Begitu pula dengan insan tarekat dan santri yang menerapkan ajaran tarekat di Pondok Pesantren Nurul Hikam, yang menghadapi kendala eksternal. Hal ini juga senada dengan apa yang disampaikan Ustadz Lutfi Nawawi selaku Ustadz Pondok Pesantren Nurul Hikam.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hikam

Pondok ini terletak di sebuah desa 4 km sebelah timur pusat kota Situbondo, tepatnya di desa Kesambirampak, kecamatan Kapongan, kabupaten Situbondo, sebuah kawasan yang membentang luas di jalur pantura hingga kabupaten Banyuwangi. Muhammad Ra'is, setelah beliau wafat pada tahun 1964 M, pesantren ini dikuasai dan diarahkan oleh KH. Setelah KH Ahmad Zaini kembali ke Rahmatullah, pondok ini dikelola dan dikuasai oleh putra-putrinya di desa Kesambirampak, mereka adalah Lora As'ad Zaini, Lora Abdul Qodir Zaini, Lora Farid.

Di dalam Pondok Pesantren Nurul Hikam terdapat beberapa lembaga pendidikan formal antara lain Madrasah Aliyah Nurul Hikam, Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikam, Madrasah Ibtidaiyah dan yang terakhir adalah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), sedangkan untuk lembaga pendidikan non formal sebagai penunjang. untuk Lembaga pendidikan formal pesantren ini juga telah mendirikan taman pendidikan Al-Quran, Madrasah Diniyah dan Majlis dzikir Thoriqoh Al-Mu'tabarah An Nahdliyah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Hikam

Kurikulum dan Materi Pelajaran Pondok Pesantren

Penyajian Data dan Analisis

  • Deskripsi tentang penerapan tarekat Qodiriyah wa
  • Deskripsi tentang hambatan penerapan tarekat

Dari apa yang disampaikan oleh Ning Rahmatilla Zaini dapat disimpulkan bahwa penerapan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah untuk meningkatkan emosional spiritual siswa adalah dengan cara istiqomah melaksanakan ajaran tarekat tersebut yaitu dengan dzikir darojat, dzikir hasanat dan khaujakan oleh lathaif tingkat. Tak hanya saudara Alvin Ainun yang mendeklarasikan pelaksanaan perintah qodiriyah wa naqsyabaniyah dengan dzikir istiqomah. Bagi santri sendiri tidak ada kendala karena santri sudah menerima ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang telah diajarkan oleh guru mursyid, namun salah satu kendala saat ini adalah KH.

Meskipun para santri menerima dengan sepenuh hati perintah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, namun terkadang para tenaga pengajar menolaknya, khususnya tenaga pengajar Madrasah Diniyah, karena membawa keyakinan mengajar sendiri dari pesantren sebelumnya. Saya menerima dengan sepenuh hati ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah karena pada masa inisiasi saya Kyai juga memberikan nasehat-nasehat yang membuat hati saya merasa mantap dengan ajaran tarekat ini. Dalam tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dzikir nafi itsbat dan dzikir ismu dzat diajarkan secara bersamaan karena saling melengkapi dalam hal metode penyucian jiwa.

Dzikir yang dilakukan secara istiqomah dalam tarekat qadiriyah wa naqsybandiyah pesantren diet Nurul Hikam Islam adalah dengan menyebut nama Allah SWT dalam hati dimanapun dan kapanpun disebut dzikir hasanat dan setelah selesai shalat wajib membaca dzikir darojat. , dan dzikir khawajakan, yang meliputi bacaan-bacaan yang apabila dibacakan diharapkan dapat membangkitkan kembali spiritualitas emosional siswa. Sedangkan data empiris menunjukkan bahwa siswa yang tujuan hidupnya mengenal Tuhan melalui tarekat benar-benar menerimanya dengan sepenuh hati dan mengamalkan ajaran tarekat qadiriyah wa naqsybandiyah untuk menghidupkan kembali keadaan emosi dan spiritualnya. Kendala dalam melaksanakan perintah ini adalah ketika santri berada di luar pesantren, di rumah misalnya, jika kondisi hatinya tidak stabil maka akan dipengaruhi oleh pihak lain yang tidak sejalan dengan perintah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Perlunya Ajaran Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah Dalam Pengembangan Akhlak Santri Di Pondok Pesantren At-Taqwa Cabean Kraton Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tarekat Sebagai Model Pendidikan Agama Islam Bagi Lanjut Usia (Kajian Metode dan Materi Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Referensi

Dokumen terkait