• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN PSAK 34 PADA CV. PUTRA MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN PSAK 34 PADA CV. PUTRA MANDIRI "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN PSAK 34 PADA CV. PUTRA MANDIRI

Muhammad Jumardin Asmin1, Arsyad Paweroi2, Syarifuddin 3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1asminmuhammadjumardin@gmail.com, 2apaweroi@gmail.com, 3syarif070707@gmail.com

ABSTRACT

This research aims at finding out whether the method of income analysis and construction contract costs in CV. Putra Mandiri is in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) 34.

Putra Mandiri with theories from PSAK 34. The analysis method used in this research was descriptive qualitative which analyzed the suitability of revenues recognition and costs of construction contract with the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) 34. Data were collected by observation, interviews, and documentation. The results of this research showed that CV. Putra Mandiri has implemented the revenues recognition and costs of construction contract based on the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) 34.

Keywords: Revenues, Contract Costs, PSAK 34.

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah suatu wadah bagi para tenaga kerja untuk mengelola sumber daya seperti bahan baku yang diproses untuk menghasilkan barang atau jasa bagi para pelanggan. Berbagai macam sumber ekonomi yang sifatnya terbatas dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Perusahaan yang berskala besar maupun kecil yang memiliki satu tujuan utama yaitu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan pastinya dapat memperoleh laba yang maksimal. Untuk dapat mencapai tujuan ini, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk menghindari tingkat pengangguran dan penggunaan dana yang berlebihan.

Salah satu bidang usaha yang sangat berperan dalam pembangunan terutama dalam memberikan jasa pelayanan untuk membangun berbagai macam sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat adalah industri jasa konstruksi. Kemajuan disektor ekonomi yang didukung dengan berkembangnya teknologi akan menyadarkan masyarakat akan intesitas kebutuhan pembangunan fisik seperti pembangunan perumahaan, perkantoran, jalan, jembatan, plaza, pabrik dan lain sebagainya.

Industri jasa konstruksi merupakan salah satu bagian dari usaha industri yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peranan sektor konstruksi terhadap pembangunan ekonomi nasional dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (Wardhani, et. al, 2018). Perusahaan jasa konstruksi memiliki karakteristik yang khas, dimana proses pekerjaan proyek tidak semuanya terselesaikan dalam satu periode akuntansi dan awal pekerjaan tidak mungkin dipastikan di awal tahun. Sehingga terdapat beberapa metode yang digunakan perusahaan untuk mengakui pendapatannya.

Perusahaan jasa kontraktor biasanya mengerjakan pekerjaan konstruksi dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat melampaui jangka waktu periode akuntansi yang normal. Dalam hal ini menimbulkan masalah dalam pengakuan pendapatan yang diterima dan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, yang dapat mempengaruhi besarnya laba atau rugi perusahaan untuk suatu periode akuntansi.

Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut sangat tergantung pada pendapatan yang diterima dari pemberi kerja dan merupakan kebiasaan dalam dunia usaha konstruksi bahwa setiap kontrak pekerjaan akan selalu ditentukan syarat pembayaran berdasarkan kontrak penjualan.

(2)

Metode umum yang digunakan pada perusahaan jasa kontraktor dalam mengakui pendapatan adalah metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. Pada metode persentase penyelesaian, pendapatan diakui tidak langsung pada saat proyek proyek diselesaikan melainkan pada saat proyek dalam proses penyelesaiaan. Pendapatan diakui sebesar persentase perbandingan biaya atau dengan menggunakan persentase penyelesaian fisik. Dalam hal ini akan ada laba yang dilaporkan dalam satu satu periode akuntansi pada persentase yang ditetapkan, sehingga pada akhir periode konstruksi laba yang dilaporkan tidak terlalu besar. Dalam metode kontrak selesai, pendapatan diakui pada saat proyek telah selesai seluruhnya.

Secara praktek metode kontrak selesai masih diterapkan dengan alasan lebih praktis, karena laba untuk satu periode akuntansi dapat segera ditentukan dengan cara mengurangi seluruh pendapatan yang diterima dari kontrak proyek dengan biaya biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dalam hal ini laba merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan dalam mengukur keberhasilannya. (Adolpino & Nugraha, 2017)

Laba adalah ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan (Subramanyam, et al, 2014). Pendapatan sangat berperan aktif bagi suatu usaha, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan suatu usaha untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menujukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 mengatakan bahwa pendapatan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas-aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas. Standar Akuntansi Keuangan secara khusus mengatur tentang pengakuan pendapatan dan biaya kontrak dengan menebitkan sebuah pernyataan

Tujuan PSAK No. 34 adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Dalam PSAK No.

34, tentang pengakuan pendapatan dan biaya kontrak yaitu jika hasil kontrak konstruksi

dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Dengan demikian pendapatan dan beban yang akan diakui dalam suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh pendapatan dan beban yang sudah diakui.

Penyusunan dalam laporan laba rugi yang dilaporkan merupakan pendapatan dan beban untuk periode yang bersangkutan. Pendapatan yang telah menjadi hak tetapi belum diterima ataupun beban yang telah menjadi kewajiban tetapi belum dibayar harus dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Sedangkan pendapatan yang belum merupakan hak tetapi sudah diterima ataupun beban yang mempunyai kegunaan pada masa yang akan datang tetapi sudah dibayar harus dikeluarkan pada periode yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan penyesuaian atas pendapatan maupun beban agar laporan keuangan yang disajikan dapat dinyatakan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

CV. Putra Mandiri merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2010 di Makassar, pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang usaha pengadaan barang (general supplier) dan memfokuskan bisnis pada penggadaan barang-barang dan material pendukung untuk kegiatan-kegiatan proyek konstruksi besar maupun kecil. Dalam perjalanan bisnisnya, didukung oleh partner- partner bisnis yang terpercaya CV. Putra Mandiri telah bekerja sama dan mendukung banyak kegiatan proyek konstruksi bangunan, jalan dan lain-lain baik swasta dan pemerintah.

Dalam menjalankan bisnisnya CV. Putra Mandiri selalu mengedepankan bentuk kerjasama yang baik serta kelancaran dalam kegiatan pengadaan barang yang dibutuhkan pihak klien karena CV. Putra Mandiri sangat menyadari bahwa kelangsungan bisnis sangat bergantung pada kelancaran pekerjaan proyek dan kepuasan klien.

Pengalaman bekerja dengan instansi- instansi swasta maupun pemerintah telah membuka jaringan perusahaan CV. Putra Mandiri menjadi lebih luas dan dalam perjalanannya CV. Putra Mandiri melihat adanya kebutuhan-kebutuhan lain dalam kegiatan-kegiatan proyek konstruksi yang sedang berlangsung yaitu kebutuhan back up

(3)

tenaga listrik pada saat proyek terselenggara.

Berdasarkan pertimbangan kebutuhan itu akhirnya CV. Putra Mandiri mengembangkan bisnisnya sebagai jasa penyedia Rent and Maintenance genset. Dengan menjalankan tiga bisnis utama ini, CV. Putra Mandiri menawarkan one stop solution partner untuk mendukung kegiatan proyek konstruksi klien, yaitu sebagai general supplier untuk pengadaan barang dan material pendukung proyek, maintenance, dan service genset bermacam merk dan type.

Tabel 1

Laporan Laba Rugi CV. Putra Mandiri tahun 2016 dan 2017

LAPORAN LABA RUGI 2016 2017

PENDAPATAN BARANG DAN JASA KONSTRUKSI Rp. 5.379.257.135 Rp. 3.965.319.200

BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI Rp.5.134.369.599 Rp. 3.546.036.314

LABA KOTOR Rp.244.887.536 Rp. 419.282.886

CV. PUTRA MANDIRI

Sumber: data diolah (2019)

Data di atas mengalami peningkatan nilai pendapatan dari kontrak jangka panjang sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian karena peningkatan yang terjadi sangat signifikan sehingga perlu adanya dilakukan analisis data tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi pada CV. Putra Mandiri berdasarkan PSAK 34?

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi di CV. Putra Mandiri berdasarkan PSAK 34.

TINJAUAN LITERATUR

Akuntansi adalah suatu sistem dengan input data atau informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal entitas Kieso, et al (2014), akuntansi adalah merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah entitas kemudian memproses dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang diberikan kepada para pengguna.

Skema merupakan pengetahuan tentang konsep-konsep: benda dan hubungan yang mereka miliki dengan benda lain, situasi,

peristiwa, urutan peristiwa, tindakan dan urutan tindakan (Syarifuddin, 2016).

Fahmi dalam Pongoh, M (2013) mengatakan laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi laporan keuangan suatu perusahaan, dab lebih jauh informasi dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Menurut Diana (2017), pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Menurut PSAK 34 Revisi (2010), pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima.

Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan.

Estimasi sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian.

Kieso (2008), ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka panjang, yaitu:1) Metode persentase penyelesaian, yaitu pendapatan dan laba kotor diakui setiap perode berdasarkan kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian. Biaya konstruksi ditambah laba kotor yang dihasilkan sampai hari ini diakumulasi dalam akun kontra persediaan (tagihan atas konstruksi dalam proses). 2) metode kontrak selesai, yaitu pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak diselesaikan. Biaya konstruksi diakumulasikan dalam sebuah akun persediaan (konstruksi dalam proses), dan termin diakumulasikan dalam akun kontra persediaan (tagihan atas konstruksi dalam proses), jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya.

PSAK 34 menyatakan bahwa pengakuan pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian.

Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatrubusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.

Metode ini memberikan informasi yang berguna mengenai cakupan aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu periode.

(4)

Pada umumnya entitas dapat membuat estimasi yang andal sehubungan dengan hasil suatu kontrak setelah entitas tersebut menyetujui kontrak yang mengatur hal-hal berikut ini: 1) Hak legal masing-masing pihak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya atas aset yang akan dibangun; 2) Imbalan yang akan dipertukarkan; dan 3) Cara dan persyaratan penyelesaian

Tahap penyelesaian suatu kontrak dapat ditentukan dalam berbagai cara. Entitas menggunakan metode yang mengukur secara handal pekerjaan yang dilakukan. Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain meliputi: 1) Proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan sampai tanggal perhitungkan dibandingkan dengan estimasi total biaya kontrak; 2) Survey atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan 3) Penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.

Menurut PSAK No. 34 (2010:34.6) Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari: 1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu; 2) Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut; 3) Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

Adapun biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak termasuk: 1) Biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia; 2) Biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;

3) Penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak; 4) Biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi pelaksanaan kontrak; 5) Biaya penyewaan sarana dan peralatan; 6) Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan dengan kontrak;

7) Estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang mungkin timbul selama masa jaminan; dan 8) Klaim dari pihak ketiga.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian menganalisis data yang didapat sehingga menghasilkan kesimpulan penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Putra Mandiri yang bergerak dibidang penyedia Jasa

Konstruksi yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan KM 17 No. 22 Makassar dan adapun waktu penelitian yang direncanakan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan.

Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut: 1) Jenis Data dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, dengan melakukan kegiatan penelitian lapangan. 2) Sumber Data dalam penelitian ini yaitu: a) Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara kepada manajer, bagian keuangan, dan pihak yang terkait dengan penelitian ini. b) Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melaui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam penelitian ini data sekunder yang diperlukan antara lain gambaran umum mengenai CV.

Putra Mandiri, serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada CV. Putra Mandiri, diketahui bahwa proyek-proyek yang dikerjakan perusahaaan ada yang selesai dalam satu periode akuntansi dan ada yang selesai dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Dalam skripsi ini peneliti akan mencoba membahas pengakuan pendapatan usaha jasa konstruksi yang dilakukan oleh CV.

Putra Mandiri dan kesesuainnya dengan PSAK 34.

Tabel 2 Daftar proyek CV. Putra Mandiri Tahun 2016

NO URAIAN

NILAI KONTRAK 1

Pengadaan modul AIB Barco MDP 471 di Matsc Tanggal 10 Agustus 2015

Rp 370,370,000

2

Pengadaan Direct Thermal Paper strip dan lain-lain di Matsc Tanggal 1 september 2015

Rp 199,650,000

3

Pemasangan lampu toll gate, patung, parkir motor, dan loby keberangkatan - kedatangan di AP I Makassar Tanggal 06 januari 2016

Rp 482,900,000

(5)

NO URAIAN

NILAI KONTRAK

4

Penyempurnaan system jaringan listrik tegangan menengah di PH baru di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Tanggal 21 September 2016

Rp 502,700,000

5

Sewa mesin X-ray untuk operasional Haji di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar Tanggal 26 Oktober 2016

Rp 52,470,000

6

Pengadaan Calobrator Walktrought Metal Detector dan Handheld Metal Detector di AP I Makassar Tanggal 2 November 2015

Rp 174,000,000

7

Perbaikan tahan isolating kabel airport lighting di AP I Makassar

Rp 456,500,000

8

Perbaikan Panel LTM Merk Socomec dan Jaringan Listrik ATS System di Matsc Tanggal 3 Februari 2016

Rp 89,144,000

9

Besi balok

140x150x5x6000mm sebanyak 20 bh sesuai SP No.

30/PELTEK/I/2016 Tanggal 5 Februari 2016

Rp 46,281,820

10 Plat RD 400

120cmx240cmx6mm, 1 bh Rp 32,340,000 11

Besi Balok 140x150x5x6000 mm sebanyak 25 bh Sesuai SP No.29/PELTEK/I/2016 Tanggal 5 Februari 2016

Rp 57,852,275

12

Roller Chain 26.000 lbf, SRC 15040, 180m ukuran: 4 Pitch, Type: Solid Pin,Merk: Rexton

Sesuai SP.

No.008/PTP/2016.IL Tanggal 10 Mei 2016

Rp 101,448,000

13

Filter Oil J919562, 10 bh

Sesuai SP

No.34/PELTEK/II/2016 Tanggal 5 Februari 2016

Rp 15,487,172

14

Perbaikan Intensitas Cahaya area Customer Service Terminal LT 2 di AP I Makassar Tanggal 26 Juli 2016

Rp 48,620,000

15

Pengadaan Direct Thermal Paper Strip Paper di Matsc Tanggal 22 Juni 2016

Rp 118,800,000

16

Pengadaan dan pemasangan ACB 2000A Panel LVDP di Matsc Tanggal 20 Juni 2016

Rp 910,008,000

17

Pengadaan Spare Part Display Barco dan lain-lain di Matsc Tanggal 01 Juni 2016

Rp 380,732,000

18

Sewa peralatan pengangkutan mesin x-ray dari terminal baru ke Asrama Haji Tahun2016

Rp 23,540,000

19

Pemasangan Instalasi Listrik Prabayar di seluruh tenant di AP I Kupang Tanggal 01 september 2016

Rp 307,054,000

20

Pengadaan dan pemasangan CCTV Area airside di AP I Kupang Tanggal 4 Agustus 2016

Rp 1,763,144,900

21

Sewa Forklif dan truck untuk pengangkutan X-Ray Astro Fisic dari Angkasa Pura

Rp 11,770,000

NO URAIAN

NILAI KONTRAK Logistik ke Gedung Angkasa

Pura

22

Pengadaan Spare part AFL di AP I Makassar Tanggal 13 Oktober 2016

Rp 48,494,600

23

Pengadaan dan pemasangan ups 120 KVA untuk fasilitas air field lighting di AP I Manado Tanggal 5 Oktober 2016

Rp 1,098,581,000

24

Pengadaan Spare Part Display MDP 471 Perum LPPNPI Cabang Denpasar Tanggal 08 November 2016

Rp 273,900,000

TOTAL Rp7,565,787,767

Sumber: Data diolah (2019)

Dalam penelitian ini penulis mengambil contoh kasus, yaitu CV. Putra Mandiri bekerjasama dengan Angkasa Pura 1 Makassar dalam proyek pemasangan lampu toll gate, patung, parkir motor, dan lobby keberangkatan- kedatangan yang berlokasi di bandara sultan hasanuddin Makassar dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 482.900.000, dengan jangka waktu 75 hari.

Tabel 3. Nilai Tagihan proyek Pemasangan Lampu toll gate, Patung, Parkir motor, dan

Lobby keberangkatan-kedatangan

Uraian Termin 1 Termin 2 Jumlah

Tagihan Rp 458,755,000.00 Rp 24,145,000.00 Rp 457,547,750.00 Retensi 5% -Rp 22,937,750.00 -Rp 1,207,250.00 -Rp 24,145,000.00 Opname bersih Rp 435,817,250.00 Rp 22,937,750.00 Rp 458,755,000.00 PPN Rp 45,875,500.00 Rp 2,414,500.00 Rp 48,290,000.00 Total Tagihan Rp 481,692,750.00 Rp 25,352,000.00 Rp 507,044,750.00

Sumber: data diolah (2019)

Tabel diatas merupakan jumlah tagihan CV. Putra mandiri saat terjadi proyek pemasangan lampu toll gate, patung, parkir motor, dan lobby keberangkatan-kedatangan.

Berikut jurnal untuk mencatat tagihan pembayaran kontrak:

Tabel 4. Perhitungan Tagihan Termin 1 1.(Pada saat tagihan termin 1)

Januari 2016

Tagihan termin 1 (95% x Rp.

482.900.000)

Rp 458.755.000 Retensi 5% x Rp. 458.755.000 (Rp 22.937.750) Opaname bersih Rp 435.817.250 PPN (10% x Tagihan termin) Rp 45.875.500 Total tagihan Rp 481.692.750 Sumber: data diolah (2019)

(6)

Tabel 5. Jurnal Tagihan Termin 1 Jurnal

Mencatat Tagihan

Termin (1) Bulan Januari 2016

Debit Kredit

piutang dagang Rp481.692.750 Retensi proyek Rp 22.937.750 Kemajuan

faktur atas Kontrak

Rp458.755.000

PPN Keluaran Rp 45.875.000

Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 6. Jurnal Penerimaan Tagihan Termin 1

jurnal penerimaan tagihan termin (1)

bulan januari 2016

Debit Kredit

Kas Rp 481.692.750

piutang dagang Rp481.692.750 Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 7. Perhitungan Tagihan Termin 2 2. (Pada saat tagihan termin

(2) April 2016

Tagihan termin 2 (5% x Rp 482.900.000)

Rp 24.145.000 Retensi 5% x Rp 24.145.000 (Rp 1.207.250) Opaname bersih Rp 22.937.750 PPN (10% x Tagihan termin) Rp 2.414.500 Total tagihan Rp 25.352.250 Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 8. Jurnal Tagihan Termin 2 Jurnal

Mencatat Tagihan Termin (2) Bulan April

2016

Debit Kredit

Piutang Dagang

Rp 25.352.250 Retensi

Proyek

Rp 1.207.250 Kemajuan Faktur

Atas Kontrak

Rp24.145.000

Ppn Keluaran Rp 2.414.500

Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 9. Jurnal Penerimaan Tagihan Termin 2

Jurnal Penerimaan Tagihan Termin

(2) Bulan April 2016

Debit Kredit

Kas 25.352.250

Piutang Dagang 25.352.250

Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 10. Jurnal Penerimaan Pengembalian Retensi

Jurnal Penerimaan Pengembalian Retensi

Debit Kredit

Kas 24.145.000

Retensi 24.145.000

Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 11. Nilai Biaya ProyekPemasangan Lampu toll gate, Patung, Parkir motor, dan

Lobby keberangkatan-kedatangan

Sumber: CV Putra Mandiri (2019)

Berdasarkan tabel biaya kontrak di atas, maka pengakuan atas biaya kontrak akan di catat pada setiap akhir periode sebagai berikut:

(7)

Tabel 12. Jurnal biaya kontrak

Tanggal Keterangan Ref D K

30/01/2016 Tenaga ahli Rp 100,500,000.00

Tenaga Pendukung Rp 84,000,000.00

PPN masukan Rp 18,450,000.00

Kas Rp 185,350,000.00 Hutang Rp 17,600,000.00 Komunikasi & beban habis pakai Rp 36,650,000.00

Sewa peralatan Rp 10,750,000.00

Pengadaaan perlengkapan &peralatan Rp 103,500,000.00 sewa mesin pembuatan pelaporan Rp 18,950,000.00 pembuatan pelaporan Rp 5,125,000.00

PPN Masukan Rp 17,497,500.00

Kas Rp 157,767,500.00 Hutang Rp 34,705,000.00

Sumber: Data diolah (2019)

Tabel 13. Daftar Termin Pekerjaan Proyek Pemasangan Lampu Toll Gate, Patung, Parkir Motor, Dan Lobby Keberangkatan-

Kedatangan

Bulan Termin Jumlah Progress Presentase (%)

Januari 1 Rp 458,755,000.00 95

April 2 Rp 24,145,000.00 5

Total Rp 482,900,000.00 100

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan data tabel diatas, penagihan termin atas proyek pekerjaan pemasangan lampu toll gate, patung, parkir motor, dan lobby keberangkatan- kedatangan pada CV. Putra Mandiri mengacu pada kesepakatan dalam kontrak. Pencatatan atas penagihan sebagai berikut:

Table 14. Jurnal Untuk Mencatat Pendapatan Atas Penagihan

Tanggal Keterangan Ref D K

30 januari 2016 Kas Rp 458,755,000.00

Pendapatan diterima dimuka Rp 458,755,000.00

11-Apr-16 Kas Rp 24,145,000.00

Pendapatan Rp 24,145,000.00

Sumber: Data diolah (2019)

Pendapatan diakui dengan menggunakan dasar akrual, sehingga penerimaan atas termin dicatat sebesar nilai yang ditagihkan.

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, pencatatan atas termin (1) bulan januari 2016 dengan mendebet kas sebesar Rp 458.755.000 dan mengkredit pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 458.755.000, sementara pencatatan atas termin (2) bulan april 2016 dengan mendebet kas

sebesar Rp 24.145.000 dan mengkredit pendapatan sebesar Rp 24. 145.000

Tabel 15. Daftar Perhitungan Pendapatan Per Periode Berdasarkan Progress Presentase Untuk Bulan Januari 2016 Bulan Pendapatan Progress Presentase (%) Januari Rp 59,638,150.00 13 Februari Rp 192,677,100.00 42

Maret Rp 206,439,750.00 45

Total Rp 458,755,000.00 100 Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel diatas, maka penerimaan kas sebesar Rp 458.755.000 akan dilakukan penyesuaian setiap akhir bulan, terkait dengan pengakuan pendapatan dengan membuat jurnal sebagai berikut:

Tabel 16. Jurnal Untuk Mencatat Pendapatan

Tanggal Keterangan Ref D K

31 Januari 2016 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 59,638,150.00

Pendapatan Rp 59,638,150.00 29 Februari 2016 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 192,677,100.00

Pendapatan Rp 192,677,100.00 31 Maret 2016 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 206,439,750.00

Pendapatan Rp 206,439,750.00 Sumber: Data diolah (2019)

Pengakuan pendapatan antara perusahaan dengan PSAK No. 34:

a. Pendapatan Kontrak

PSAK 34 menjelaskan bahwa pendapatan kontrak terdiri dari: 1) Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan 2) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif dengan syarat yaitu Sepanjang memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur secara andal. 3) Pendapat diatas sesuai dengan apa yang ada pada CV. Putra Mandiri, dimana perusahaan menetapkan nilai kontrak yang telah di sepakati.

b. Pengukuran

Menurut PSAK 34 paragraf 12 menyatakan bahwa Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Hal tersebut telah sesuai dengan pengukuran yang dilakukan

(8)

oleh CV. Putra Mandiri dimana perusahaan melakukan pengukuran dengan nilai imbalan kontrak yang sesuai dengan kesepakatan awal, dengan metode pengukuran presentase penyelesaian.

Table 17. Pengukuran Laba Usaha CV.

Putra Mandiri Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019) c. Pengakuan Beban

Menurut PSAK No. 34 (2010:34.6) Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari: 1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu. 2) Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut. 3) Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

Pernyataan diatas belum dilakukan oleh CV.

Putra Mandiri dimana pada daftar proyek perusahaan perhitungan biaya tidak dimunculkan pada laporan dan beban hanya dimunculkan pada laba rugi saja dengan menjumlahkan nilai beban kontrak secara keseluruhan pada tahun tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Pengakuan biaya kontrak CV.

Putra Mandiri Tahun 2016 PROYEK:

Pemasangan lampu toll gate, patung, parkir motor, dan loby keberangkatan -

kedatangan di AP I Makassar No URAIAN

PEKERJAAN

KONTRAK Total Biaya (

RP)

BOBOT (%)

1

Biaya Langsung Personil I.1 Tenaga

Ahli

Rp

100,500,000.00 27 Ii.2 Tenaga

Pendukung

Rp

84,000,000.00 23.4 Jumlah Rp 184,500,000.00 50.40

2

Biaya Langsung Dan Non Personil Ii.1

Komunikasi Dan Beban Habis Pakai

Rp

36,650,000.00 10.2 Ii.2 Sewa

Peralatan

Rp

10,750,000.00 3 Ii.3 Pengadaan Rp 28.8

Perlengkapan Dan Peralatan

103,500,000.00 Ii.4 Sewa

Mesin

Rp

18,950,000.00 5.3 Ii.5 Pembuatan

Pelaporan

Rp

5,125,000.00 2.3 Jumlah Rp 174,975,000.00 49.60 Real Cost Rp 359,475,000.00

100.00 PPN 100% Rp 35,947,500.00

Total cost Rp 395,422,500.00 Sumber: Data diolah (2019)

PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa CV. Putra Mandiri dalam menetapkan metode pengakuan pendapatan telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan No. 34, dimana perusahaan menggunakan dasar Accrual basis pada periode perolehan dimana pendapatan dicatat pada saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan apakah terjadi penerimaan atau pengeluaran kas. Pengukuran pendapatan kontrak menggunakan metode presentase penyelesaian dan telah sesuai dengan PSAK No. 34. begitupun dari segi pengakuan biaya CV. Putra Mandiri telah melakukan pengakuan sesuai ketentuan PSAK No. 34 dimana perusahaan melampirkan secara terperinci biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu kontrak.

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mencoba memberi saran yang mungkin berguna dan dapat menjadi bahan pertimbangan demi kemajuanperusahaan, sebaiknya perusahaan melakukan persiapan untuk ketentuan pengakuan pendapatan yang baru mengingat akan dihapuskannya PSAK No. 34 dan diberlakukannya PSAK 72 pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang akan mulai berlaku efektif per 01 Januari 2020 yang dilatarbelakangi oleh perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan yang sebelumnya diatur secara terpisah di dalam beberapa PSAK, dianggap menyulitkan pengguna laporan keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Diana, A., & Setiawati, L. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Terbaru. Edisi 1.

Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

(9)

Kieso, et al. (2014). Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta.

Pongoh, M. (2013). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bumi Resources TBK. Manado:

Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, 2013, 669-679.

Pura, R. (2012). Pengantar Akuntansi 1, Pendekatan Siklus Akuntansi 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Sari, A. R., Nurbatin, D., & Setiyowati, S. W.

(2017). Akuntansi keuangan Berbasis PSAK. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sarwanti. (2019). Penilaian Kualitas laporan keuangan mengguanakan menggunakan karakteristik kualitatif laporan keuangan.

Surakarta: institute agama islam negeri.

Sattung, T., Haerni, S., & Hakim, W. (2018).

Faktor-Faktor Kriteria Pemilihan Kontraktor Yang Mempengaruhi Kinerja Proyek.

Sorowako: Jurnal Analisis. Vol. 7 No. 1: 1 – 6.

Subramanyam, K. R. & Wild, J. J. (2014) Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.

Jakarta: Salemba Empat.

Syarifuddin, (2016). Konsep Pembentukan Keputusan Dalam Akuisisi Sistem Informasi Akuntansi: Sebuah Perspektif Teori Schemata. Akmen Jurnal Ilmiah. Website:

http://scholar.google.co.id/citations?user=p AFIq5cAAAAJ&hl=id#d=gs_md_cita- d&u=%2Fcitations%Fview_op%3Dview_ci tation%26hl%3Did%26user%3DpAFlq5cA AAAJ%26citation_for_view%3DpAFIq5cA AAAJ%3A2osOgNQ5qMEC%26tzom%3D -420

Referensi

Dokumen terkait

While these observations were consistent with temperature-sensitive effects of DA on the excitability of dFSB neurons, we reasoned that higher activity of GABAergic synapses at 21 °C