• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Sampel Berstrata (Stratified Random Sampling)

N/A
N/A
Nimas Ayu Eka Putri

Academic year: 2024

Membagikan " Pengambilan Sampel Berstrata (Stratified Random Sampling)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

PERTEMUAN 6

(2)

LOGO

Pengertian

 Populasi sebanyak 𝑁 unit dikelompokkan menjadi

𝐿 subpopulasi, masing-masing subpopulasi terdiri dari 𝑁1, 𝑁2, …, 𝑁𝐿 unit

 Subpopulasi yang terbentuk tidak boleh saling tumpang tindih (overlapping).

 Jumlah unit dari semua subpopulasi sama dengan jumlah populasi, sehingga:

𝑁1 + 𝑁2 + ⋯ + 𝑁𝐿 = 𝑁

 Subpopulasi ini disebut strata.

 Penarikan sampel dilakukan untuk setiap strata, dan bersifat independent antara strata satu dengan strata lainnya.

𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ + 𝑛𝐿 = 𝑛

 Jika penarikan sampel di setiap strata dilakukan secara SRS, prosedur ini disebut stratified random sampling.

(3)

Keuntungan

 Meningkatkan efisiensi desain/presisi estimasi karakteristik populasi.

Prinsip:

1. Unit/elemen yang karakteristiknya hampir sama dikelompokkan dalam satu strata.

Unit-unit dalam strata (within stratum) -- > homogen 2. Perbedaan rata-ratakarakteristik antarstrata dibuat

sebesar mungkin.

Unit-unit antar strata (between stratum) -- > heterogen

 Masing-masing strata bisa dianggap sebagai populasi

tersendiri sehingga bisa diterapkan desain sampling yang berbeda.

 Estimasi bisa dilakukan untuk penyajian sampai level strata.

 Untuk kemudahan administratif.

(4)

LOGO

Skema Pembentukan Strata

♦ ♠ ♦ ♥ ♥ ♠ ♥ ♣ ♦ ♠ ♦ ♣

♠ ♦ ♠ ♣ ♠ ♥ ♠ ♦ ♠ ♠ ♣ ♠

♣ ♥ ♣ ♦ ♣ ♦ ♣ ♥ ♣ ♣ ♥ ♦

♥ ♣ ♥ ♠ ♥ ♣ ♥ ♥ ♠ ♦ ♥ ♥

♦ ♦ ♦ ♠ ♠ ♠ ♣ ♣ ♣ ♥ ♥ ♥

♦ ♦ ♦ ♠ ♠ ♠ ♣ ♣ ♣ ♥ ♥ ♥

♦ ♦ ♠ ♠ ♠ ♣ ♣ ♣ ♥ ♥ ♥♥

♦ ♦ ♠ ♠ ♠ ♣ ♣ ♣ ♥ ♥ ♥♥

Strata 1 Strata 2 Strata 3 Strata 4

POPULASI

STRATIFIKASI POPULASI

(5)

Skema Penarikan Sampel (1)

TAR halaman 1, baris 1, kolom 1, remainder approach

Baris Kolom (1-5) 1 88347 2 57140 3 74686 4 68013 5 57477 6 89127 7 26519 8 48045 9 22531 10 84887 11 72047 12 19645 13 46884 14 92289

1. ♠ 5. ♠ 9.♠

2. ♠ 6. ♠ 10.♠

3. ♠ 7. ♠ 11.♠

4. ♠ 8. ♠ 12.♠

STRATA 2

1. ♠ 5. ♠ 9.♠

2. ♠ 6. ♠ 10.♠

3. ♠ 7. ♠ 11.♠

4. ♠ 8. ♠ 12.♠

STRATA 2

𝑁2 = 12, 𝑁2 = 96

74/12 sisa 2

68/12 sisa 8

57/12 sisa 9

1.♦ 5.♦ 9.♦

2.♦ 6.♦ 10.♦

3.♦ 7.♦

4.♦ 8.♦

STRATA 1

𝑵𝟏 = 𝟏𝟎

1.♦ 5.♦ 9.♦

2.♦ 6.♦ 10.♦

3.♦ 7.♦

4.♦ 8.♦

STRATA 1

𝒏𝟏 = 𝟐 𝑁1 = 10,

𝑁1 = 90

88/10 sisa 8

57/10 sisa 7

POPULASI SAMPEL

(6)

LOGO

Skema Penarikan Sampel (2)

Baris Kolom (1-5) 1 88347 2 57140 3 74686 4 68013 5 57477 6 89127 7 26519 8 48045 9 22531 10 84887 11 72047 12 19645 13 46884 14 92289

1.♥ 5.♥ 9.♥

2.♥ 6.♥ 10.♥

3.♥ 7.♥ 11.♥ 13.♥

4.♥ 8.♥ 12.♥ 14.♥

STRATA 4

𝑵𝟒 = 𝟏𝟒

𝑁4 = 14, 𝑁4 = 98

22/14 sisa 8

84/14 sisa 0

72/14 sisa 2

19/14 sisa 5

1.♥ 5.♥ 9.♥

2.♥ 6.♥ 10.♥

3.♥ 7.♥ 11.♥ 13.♥

4.♥ 8.♥ 12.♥ 14.♥

STRATA 4

𝒏𝟒 = 𝟒

1.♣ 5.♣ 9.♣

2.♣ 6.♣ 10.♣

3.♣ 7.♣ 11.♣

4.♣ 8.♣ 12.♣

STRATA 3

𝑵𝟑 = 𝟏𝟐

𝑁3 = 12, 𝑁3 = 96

89/12 sisa 5

26/12 sisa 2

48/12 sisa 0

POPULASI SAMPEL

1.♣ 5.♣ 9.♣

2.♣ 6.♣ 10.♣

3.♣ 7.♣ 11.♣

4.♣ 8.♣ 12.♣

STRATA 3

𝒏𝟑 = 𝟑

(7)

Pembentukan Strata Untuk Meningkatkan Presisi

 Untuk membentuk strata diperlukan variabel pendukung untuk mengelompokkan unit sampling sehingga varians dari nilai variabel di dalam strata menjadi lebih homogen.

 Bila memungkinkan lebih baik lagi bila dapat diusahakan agar perbedaan rata-rata nilai karakteristik antar strata dibuat sebesar mungkin.

 Untuk meningkatkan presisi maka perlu dipilih suatu variabel yang diperkirakan mempunyai korelasi dengan data yang akan dikumpulkan.

 Contoh: variabel yang baik untuk dasar stratifikasi survei sosial ekonomi nasional antara lain pengelompokan wilayah elit dan non elit, atau daerah perkotaan dan daerah pedesaan.

(8)

LOGO

Dasar-dasar Pembentukan Strata

Dasar pembentukan strata tergantung dari tujuan pembentukan strata dan sifat-sifat variabel yang akan dijadikan dasar

pembentukan strata, contohnya:

a. Unit sampling itu sendiri, misalkan mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan

b. Variabel wilayah administrasi,misalnya desa perkotaan dan desa pedesaan.

c. Variabel letak geografis, misalnya desa pantai dan desa bukan pantai.

d. Variabel lainnya misalnya kepadatan penduduk, jenis lapangan usaha (daerah pertanian dan non pertanian).

e. Perusahaan/usaha bisa dibedakan usaha skala besar, sedang, dan kecil, misalnya berdasarkan omzet atau jumlah tenaga kerja.

f. Sekolah, bisa sekolah negeri dan sekolah swasta.[email protected] MPC1

(9)

Notasi

𝑦ℎ𝑖 : nilai karakteristik unit ke-i strata ke-h 𝑁 : jumlah populasi

𝑁 : jumlah populasi di strata ke-h

ℎ=1 𝐿

𝑁 = 𝑁

𝑊 : penimbang strata ke-h (stratum weight) 𝑊 = 𝑁

𝑁 𝑛 : jumlah sampel

𝑛 : jumlah sampel di strata ke-h

ℎ=1 𝐿

𝑛 = 𝑛 𝑓 : fraksi sampling strata ke-h

𝑓 = 𝑛

(10)

LOGO

Rata-rata Populasi

 Rata-rata karakteristik populasi di strata ke-h 𝑌 ത

= 1

𝑁

𝑖=1 𝑁

𝑌

ℎ𝑖

 Rata-rata karakteristik populasi 𝑌 = ത 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑖=1 𝑁

𝑌

ℎ𝑖

= 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁

∙ ത 𝑌

= ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊

∙ ത 𝑌

(11)

Varians Populasi

 Varians karakteristik populasi di strata ke-h 𝜎

2

= 1

𝑁

𝑖=1 𝑁

𝑌

ℎ𝑖

− ෠ 𝑌

2

𝑆

2

= 1

𝑁

− 1 ෍

𝑖=1 𝑁

𝑌

ℎ𝑖

− ෠ 𝑌

2

 Varians karakteristik populasi 𝜎

2

= 1

𝑁 ෍

𝑖=1 𝑁

𝑌

𝑖

− ത 𝑌

2
(12)

LOGO

Estimasi Rata-rata

 Estimasi rata-rata karakteristik di strata ke-h ത

𝑦 = 1

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖

 Estimasi rata-rata karakteristik populasi:

𝑦𝑠𝑡 = 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ ത𝑦 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑦

Estimator rata-rata di atas merupakan unbiased estimator, dibuktikan:

𝐸 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝐸 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ ത𝑦

= 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ 𝐸 ത𝑦 = 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ ത𝑌 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑌 = ത𝑌

(13)

Sampling Varians

𝑉 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝑉 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑦 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑉( ത𝑦)

Jika masing-masing strata dilakukan penarikan sampel secara SRS WOR, maka:

𝑉 ത𝑦 = 1 − 𝑓 ∙ 𝑆2 𝑛 𝑉 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 1 − 𝑓 ∙ 𝑆2 𝑛

Unbiased estimator dari 𝑆2 adalah 𝑠2 sehingga unbiased estimator dari sampling varians adalah

𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

𝐿

𝑊2 ∙ 1 − 𝑓 ∙ 𝑠2 𝑛

(14)

LOGO

Estimasi Total

 Estimasi total karakteristik di strata ke-h 𝑌෠ = 𝑁

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 = 𝑁 ∙ ത𝑦

 Varians estimasi total karakteristik di strata ke-h 𝑣 ෠𝑌 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦

 Estimasi total karakteristik populasi:

𝑌෠𝑠𝑡 = 𝑁 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ ത𝑦

 Varians estimasi total karakteristik:

𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡

(15)

Proporsi Populasi

Misalkan, populasi sebanyak N unit dibagi menjadi L strata

sehingga sehingga banyaknya unit untuk strata ke-h adalah 𝑁.

𝑌ℎ𝑖 adalah nilai karakteristik dari variabel kategorik (bernilai 0 atau 1) untuk unit ke-i strata ke-h, sehingga jumlah kejadian untuk variabel tsb di strata ke-h adalah:

𝐴 = ෍

𝑖=1 𝑁

𝑌ℎ𝑖

Proporsi populasi di strata ke-h:

𝑃 = 1

𝑁

𝑖=1 𝑁

𝑌ℎ𝑖 = 𝐴 𝑁

Proporsi populasi:

𝑃 = ෍

ℎ=1 𝐿 𝑁

𝑁 ∙ 𝑃 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ 𝑃

(16)

LOGO

Estimasi Proporsi

 Jika 𝑦ℎ1, 𝑦ℎ2, … , 𝑦ℎ𝑛 adalah random sampel dengan

ukuran 𝑛 yang diambil dari populasi sebanyak 𝑁, maka estimasi proporsi di strata ke-h:

𝑝 = 1

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 = 𝑎 𝑛 Keterangan:

𝑦ℎ𝑖 harus bernilai 0 atau 1

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 = 𝑎 Estimasi proporsi populasi:

𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ 𝑝

(17)

Varians Estimasi Proporsi

 Sampling varians dari estimasi proporsi:

𝑉 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑃 ∙ 𝑄

𝑛 (𝑤𝑟) 𝑉 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 1 − 𝑓 ∙ 𝑃 ∙ 𝑄

𝑛 (𝑤𝑜𝑟)

Unbiased estimator dari sampling varians di atas:

𝑣 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑝 ∙ 𝑞

𝑛 − 1 (𝑤𝑟) 𝑣 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 1 − 𝑓 ∙ 𝑝 ∙ 𝑞

𝑛 − 1 (𝑤𝑜𝑟)

(18)

LOGO

Estimasi Rata-rata

Estimasi Domain

Strata ke-h Populasi

Rata-rata 𝑦 = 1

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿 𝑁

𝑁 ∙ ത𝑦= ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑦 Varians rata-

rata 𝑣 ത𝑦 = 1 − 𝑓 𝑠2

𝑛 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑣( ത𝑦) Standar

Error 𝑠𝑒 ത𝑦 = 𝑣 ത𝑦 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 RSE 𝑅𝑆𝐸 ത𝑦 = 𝑠𝑒 ത𝑦

𝑦 × 100% 𝑅𝑆𝐸 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡

𝑦𝑠𝑡 × 100%

1 − 𝛼 % Confidence interval

𝑦 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦 ;

𝑦 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦

𝑦𝑠𝑡 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡 ;

𝑦𝑠𝑡 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡

(19)

Estimasi Total

Estimasi Domain

Strata ke-h Populasi

Total 𝑌 = 𝑁 ∙ ത𝑦 𝑌𝑠𝑡 = 𝑁 ∙ ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑌 Varians

Total 𝑣 ෠𝑌 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦 𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑣( ෠𝑌) Standar

Error 𝑠𝑒 ෠𝑌 = 𝑣 ෠𝑌 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 RSE 𝑅𝑆𝐸 ෠𝑌 = 𝑠𝑒 ෠𝑌

𝑌 × 100% 𝑅𝑆𝐸 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡

𝑌𝑠𝑡 × 100%

1 − 𝛼 % Confidence interval

𝑌 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌 ; 𝑌 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌

𝑌𝑠𝑡 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡 ; 𝑌𝑠𝑡 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡

(20)

LOGO

Estimasi Proporsi

Estimasi Domain

Strata ke-h Populasi

Proporsi 𝑝 = 1

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 = 𝑎

𝑛 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿 𝑁

𝑁 ∙ 𝑝= ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ 𝑝 Varians

proporsi 𝑣 𝑝 = 1 − 𝑓 𝑝𝑞

𝑛 − 1 𝑣 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑣(𝑝)

Standar Error 𝑠𝑒 𝑝 = 𝑣 𝑝 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡 = 𝑣 𝑝𝑠𝑡

RSE 𝑅𝑆𝐸 𝑝 = 𝑠𝑒 𝑝

𝑝 × 100% 𝑅𝑆𝐸 𝑝𝑠𝑡 = 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡

𝑝𝑠𝑡 × 100%

1 − 𝛼 % Confidence interval

𝑝 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 𝑝 ; 𝑝 + 𝑍𝛼

2

∙ 𝑠𝑒 𝑝

𝑝𝑠𝑡 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡 ; 𝑝𝑠𝑡 + 𝑍𝛼

2

∙ 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡

𝑦ℎ𝑖 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 𝑎 = ෍ 𝑞 = 1 − 𝑝

𝑛

𝑦ℎ𝑖

(21)

Estimasi Total (jika diketahui proporsi)

Estimasi Domain

Strata ke-h Populasi

Total 𝐴 = 𝑁 ∙ 𝑝 𝐴𝑠𝑡 = 𝑁 ∙ 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝐴 Varians

Total 𝑣 መ𝐴 = 𝑁2 ∙ 𝑣 𝑝 𝑣 መ𝐴𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑣( መ𝐴) Standar

Error 𝑠𝑒 መ𝐴 = 𝑣 መ𝐴 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 = 𝑣 መ𝐴𝑠𝑡 RSE 𝑅𝑆𝐸 መ𝐴 = 𝑠𝑒 መ𝐴

𝐴 × 100% 𝑅𝑆𝐸 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡

𝐴𝑠𝑡 × 100%

1 − 𝛼 % Confidence interval

𝐴 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴 ; 𝐴 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴

𝐴𝑠𝑡 − 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 ; 𝐴𝑠𝑡 + 𝑍𝛼

2 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡

(22)

LOGO

Relative Efficiency (RE)

Relative efficiency (RE) merupakan perbandingan varians dua metode sampling.

 Metode sampling dikatakan lebih efisien jika variansnya lebih kecil dibandingkan metode sampling yang lainnya.

Relative Efficiency (RE) Stratified terhadap SRS:

𝑅𝐸 = 𝑣( ത𝑦𝑠𝑡)

𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 𝑠𝑟𝑠 × 100%

Keterangan:

𝑣( ത𝑦𝑠𝑡)𝑠𝑟𝑠 = 1

𝑛 − 1

𝑁 ෍

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ 𝑠2 + ෍

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ ത𝑦 − ത𝑦𝑠𝑡 2

(23)

Contoh

Dari 36 mahasiswa kelas 2KS1, dikelompokkan menjadi 2 strata berdasarkan jenis kelamin. Jumlah mahasiswa laki-laki adalah 19 orang, perempuan 17 orang. Dari masing-masing strata diambil sejumlah sampel secara SRS WOR untuk meneliti jam belajar per minggu dan keikutsertaan dalam kegiatan UKM. Data yang diperoleh sbb:

Laki-laki Perempuan No Jam

belajar UKM No Jam

belajar UKM

1 7 Ya 1 14 Tidak

2 10 Tidak 2 18 Ya

3 3 Ya 3 21 Tidak

4 6 Ya 4 10 Tidak

5 14 Tidak 5 16 Ya

6 5 Ya

a. Perkirakan rata-rata dan total jam belajar mahasiswa kelas 2KS1 b. Perkirakan proporsi

dan total mahasiswa 2KS1 yang mengikuti kegiatan UKM.

Lengkapi dengan nilai

standar error, RSE, 95%CI dan relatif efisiensi (RE)- nya terhadap SRS !

(24)

LOGO

Estimasi Rata-rata dan Total Jam Belajar (1)

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝑦ℎ𝑖 𝑠2

Rata-rata Total

𝑦 𝑊𝑦 𝑣( ത𝑦) 𝑊2

∙ 𝑣 ത𝑦 𝑌 𝑣 ෠𝑌

1

7, 10,

3, 6, 14,

5

2

14, 18, 21, 10, 16 Jumlah

(25)

Estimasi Rata-rata dan Total Jam Belajar (1)

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝑦ℎ𝑖 𝑠2

Rata-rata Total

𝑦 𝑊𝑦 𝑣( ത𝑦) 𝑊2

∙ 𝑣 ത𝑦 𝑌 𝑣 ෠𝑌

1 19 6 0,316 0,528

7, 10,

3, 6, 14,

5

15,5 7,5 3,96 1,767 0,493 142,5 637,89

2 17 5 0,294 0,472

14, 18, 21, 10, 16

17,2 15,8 7,46 2,429 0,541 268,6 701,98

Jumlah 36 11 1 11,42 1,034 411,1 1339,87

𝑛 ෠

(26)

LOGO

Estimasi Rata-rata Jam Belajar

𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑦 = 3,96 + 7,46 = 11,42

𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 𝑣( ത𝑦) = 0,493 + 0,541 = 1,033 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝑣( ത𝑦𝑠𝑡) = 1,033 = 1,0163

𝑟𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡 = 𝑠𝑒( ത𝑦𝑠𝑡) ത

𝑦𝑠𝑡 × 100 = 1,0163

11,42 × 100% = 8,9%

Confidence Interval 95%:

𝑦𝑠𝑡 − 1,96 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡 < ത𝑌 < ത𝑦𝑠𝑡 + 1,96 ∙ 𝑠𝑒 ത𝑦𝑠𝑡

11,42 − 1,96 ∙ 1,0163 < ത𝑌 < 11,42 + 1,96 ∙ 1,0163 9,4 < ത𝑌 < 13,41

(27)

Estimasi Total Jam Belajar

𝑌෠𝑠𝑡 = 𝑁 ∙ ത𝑦𝑠𝑡 = 36 ∙ 11,42 = 411,12

𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = 362 ∙ 1,034 = 1339,87 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑣( ෠𝑌𝑠𝑡) = 1339,87 = 36,604 𝑟𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑠𝑒( ෠𝑌𝑠𝑡)

𝑌෠𝑠𝑡 × 100 = 36,604

411,12 × 100% = 8,9%

Confidence Interval 95%:

𝑌෠𝑠𝑡 − 1,96 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡 < 𝑌 < ෠𝑌𝑠𝑡 + 1,96 ∙ 𝑠𝑒 ෠𝑌𝑠𝑡

411,12 − 1,96 ∙ 36,604 < 𝑌 < 411,12 + 1,96 ∙ 36,604 339,38 < 𝑌 < 482,86

(28)

LOGO

𝑅𝐸 = 𝑣( ത𝑦𝑠𝑡)

𝑣( ത𝑦𝑠𝑡)𝑠𝑟𝑠 × 100%

= 1,033

2,113 × 100%

= 48,89%

Estimasi Rata-Rata Jam belajar(Menghitung RE)

MPC1

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝑦ℎ𝑖 𝑠2

Rata-rata

𝑾𝒉 ∙ 𝒔𝒉𝟐 𝑾𝒉

∙ ഥ𝒚𝒉 − ഥ𝒚𝒔𝒕 𝟐

𝑦 𝑊𝑦

1 19 6 0,316 0,528 7, 10, 3, 6,

14, 5 15,5 7,5 3,96 8,184 8,113

2 17 5 0,294 0,472 14, 18,

21, 10, 16 17,2

15,8 7,46 8,118 9,055

Jumlah 36 11 1 11,42 16,302 17,168

N 𝑛 𝑦𝑠𝑡

𝑣( ത𝑦𝑠𝑡)𝑠𝑟𝑠 = 1 𝑛 1

𝑁

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ 𝑠2 + ෍

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ ത𝑦 − ത𝑦𝑠𝑡 2

= 1

11 1

36 16,302 + 17,168 = 2,113 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = 1,033

[email protected]

(29)

Estimasi Proporsi Mahasiswa Yang Ikut UKM

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝑎 𝑠2

Rata-rata Total

𝑝 𝑊𝑝 𝑣(𝑝) 𝑊2

∙ 𝑣 𝑝 𝐴 𝑣 መ𝐴

1 4

2 2

Jumlah

(30)

LOGO

Estimasi Proporsi Mahasiswa Yang Ikut UKM

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝒂 𝑠2

Rata-rata Total

𝑝 𝑊𝑝 𝑣(𝑝) 𝑊2

∙ 𝑣 𝑝 𝐴 𝑣 መ𝐴

1 19 6 0,316 0,528 4 0,221 0,67 0,353 0,030 0,0084 12,73 10,918

2 17 5 0,294 0,472 2 0,240 0,40 0,188 0,042 0,0094 6,8 12,242

Jumlah 36 11 1 0,541 0,0178 19,53 23,160

N 𝑛 𝑝𝑠𝑡 𝑣(𝑝𝑠𝑡) 𝐴መ𝑠𝑡 𝑣( መ𝐴𝑠𝑡)

(31)

Estimasi Proporsi

𝑝𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ 𝑝 = 0,353 + 0,188 = 0,541

𝑣 𝑝𝑠𝑡 = σℎ=1𝐿 𝑊2 ∙ 𝑣(𝑝) = 0,0084 + 0,0094 = 0,0178 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡 = 𝑣(𝑝𝑠𝑡) = 0,0178 = 0,1336

𝑟𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡 = 𝑠𝑒(𝑝𝑠𝑡)

𝑝𝑠𝑡 × 100 = 0,1336

0,541 × 100% = 24,64%

Confidence Interval 95%:

𝑝𝑠𝑡 − 1,96 ∙ 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡 < 𝑃 < 𝑝𝑠𝑡 + 1,96 ∙ 𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑡

0,541 − 1,96 ∙ 0,1336 < 𝑃 < 0,541 + 1,96 ∙ 0,1336 0,28 < 𝑃 < 0,80

(32)

LOGO

Estimasi Total

𝐴መ𝑠𝑡 = 𝑁 ∙ 𝑝𝑠𝑡 = 36 ∙ 0,541 = 19,53

𝑣 መ𝐴𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 𝑝𝑠𝑡 = 362 ∙ 0,0178 = 23,160 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 = 𝑣( መ𝐴𝑠𝑡) = 23,160 = 4,81

𝑟𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 = 𝑠𝑒( መ𝐴𝑠𝑡)

𝐴መ𝑠𝑡 × 100 = 4,81

19,53 × 100% = 24,64%

Confidence Interval 95%:

𝐴መ𝑠𝑡 − 1,96 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 < 𝐴 < መ𝐴𝑠𝑡 + 1,96 ∙ 𝑠𝑒 መ𝐴𝑠𝑡 19,53 − 1,96 ∙ 4,81 < 𝐴 < 19,53 + 1,96 ∙ 4,81

10,10 < 𝐴 < 28,96

(33)

𝑅𝐸 = 𝑣(𝑝𝑠𝑡)

𝑣(𝑝𝑠𝑡)𝑠𝑟𝑠 × 100%

= 0,0178

0,0156 × 100%

Penyelesaian (Menghitung RE)

𝒉 𝑁 𝑛 𝑓 𝑊 𝒂 𝑠2

Rata-rata

𝑾𝒉 ∙ 𝒔𝒉𝟐 𝑾𝒉 ∙ 𝒑𝒉 − 𝒑𝒔𝒕 𝟐 𝑝 𝑊𝑝

1 19 6 0,316 0,528 4 0,221 0,67 0,353 0,1167 0,0086

2 17 5 0,294 0,472 2 0,240 0,40 0,188 0,1133 0,0096

Jumlah 36 11 1 0,541 0,2300 0,0182

N 𝑛 𝑝𝑠𝑡

𝑣(𝑝𝑠𝑡)𝑠𝑟𝑠 = 1 𝑛 1

𝑁

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ 𝑠2 + ෍

ℎ=1 𝑛

𝑊 ∙ 𝑝 − 𝑝𝑠𝑡 2

= 1

1

0,2300 + 0,0182 = 0,0156 𝑣 𝑝𝑠𝑡 = 0,0178

(34)

LOGO

Latihan (ditambahkan di buku catatan)

1. Buktikan bahwa:

a. 𝑌 = 𝑁 ∙ ത𝑦 adalah unbiased estimator untuk parameter 𝑌 b. 𝑌 = 𝑁 ∙ ത 𝑦𝑠𝑡 adalah unbiased estimator untuk parameter 𝑌 c. 𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 dapat dinyatakan dalam bentuk

𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑁 𝑁 − 𝑛 𝑠2 𝑛 d. 𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = 𝑁2 ∙ 𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 dapat dinyatakan dalam bentuk

𝑣 ෠𝑌𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑣( ෠𝑌)

2. Buktikan bahwa 𝜎2 = 1

𝑁σ𝑖=1𝑁 𝑌𝑖 − ത𝑌 2 bisa dinyatakan dalam:

𝜎2 = 𝜎𝑤2 + 𝜎𝑏2 Keterangan:

𝜎𝑤2 = 1 𝑁

ℎ=1 𝐿

𝑁 ∙ 𝜎2 (𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑤𝑖𝑡ℎ𝑖𝑛)

𝜎𝑏2 = 1 𝑁

𝐿

𝑁 ∙ ത𝑌 − ത𝑌 2 (𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛)

MPC1

[email protected]

(35)

LOGO

PERTEMUAN 6

Alokasi Sampling pada Stratified

Penjabaran Varian Pada Masing2 Alokasi

(36)

LOGO

Alokasi Sampel

Pengalokasian sampel dari masing-masing metode tergantung pada ketersediaan informasi awal

mengenai strata yang telah dibentuk, yaitu:

 Alokasi sembarang --> jarang digunakan

 Alokasi sama (equal)

 Alokasi sebanding (proportional)

 Alokasi Optimum

 Alokasi Neyman

(37)

Alokasi Sembarang

Misalkan suatu populasi berukuran N dibagi- bagi ke dalam L strata, sedemikian rupa

sehingga N

1

+ N

2

+ N

3

+ ….+ N

L

dan total ukuran n

dialokasikan kesetiap strata secara sembarang

(berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti)

sedemikian rupa sehingga n

1

+ n

2

+n

3

+….+n

l

= n

(38)

LOGO

Alokasi Sama (Equal)

Misalkan suatu populasi yang berukuran N dibagi-bagi ke dalam L strata sedemikian sehingga N

1

+N

2

+ N

3

+ ….+ N

L

= N dan total ukuran n dialokasikan kesetiap strata secara sama, maka ukuran sampel pada setiap strata adalah:

L

n h  n

(39)

Alokasi Sama (Equal)

Alokasi ini sering digunakan jika varians strata 𝑆2 hampir sama.

Jumlah sampel untuk setiap strata sama.

Ukuran sampel untuk strata ke-h 𝑛 = 𝑛

𝐿 𝑛 : jumlah sampel

𝑛 : jumlah sampel di strata ke-h 𝐿 : jumlah strata

Ukuran sampel keseluruhan:

𝑛 = 𝐿 σℎ=1𝐿 𝑁2 ∙ 𝑆2 𝑁2𝐷2 + σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2 Keterangan:

𝐷 = 𝑑 𝑍𝛼/2

(40)

LOGO

Contoh 1

Suatu survei dilakukan untuk mengetahui karakteristik wanita usia subur (WUS) di suatu kecamatan dengan menggunakan desa sebagai strata. Dari survei terdahulu, diperoleh rata-rata WUS beserta standar deviasinya.:

Jika alokasi sampel untuk survei di atas dilakukan secara equal alocation, berapakah ukuran sampel (𝑛) dan ukuran sampel tiap desa (𝑛) ? Diketahui tingkat kepercayaan 95% dan persentase margin ef error 5% dari nilai rata-ratanya.

No Strata Populasi rumah tangga

𝑵𝒉

Rata-rata jumlah WUS per rumah tangga

𝒚𝒉

Standar deviasi 𝒔𝒉

1 Desa A 1200 1.5 0.5

2 Desa B 800 1.25 0.4

3 Desa C 600 1.2 0.32

4 Desa D 400 0.8 0.18

(41)

Contoh 1

Ukuran sampel:

𝑍𝛼/2 = 1,96 , 𝑑 = 5% = 0,05

𝐷 = 𝑑

1,96 = 𝑑 ∙ ത𝑦

1,96 = 0,05 ∙ ത𝑦

1,96 = ? 𝑛 = 𝐿 σℎ=1𝐿 𝑁2 ∙ 𝑆2

𝑁2𝐷2 + σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2 = ? 𝑛 = 𝑛

= ?

No Strata 𝑵𝒉 𝒚𝒉 𝒔𝒉 𝑊 ∙ ത𝑦 𝑁𝑠2 𝑁2𝑠2

1 Desa A 1200 1.5

2 Desa B 800 1.25

3 Desa C 600 1.2

4 Desa D 400 0.8

Jumlah 3000

(42)

LOGO

Contoh 1

𝑍𝛼/2 = 1,96 , 𝑑 = 5% = 0,05

𝐷 = 𝑑

1,96 = 𝑑 ∙ ത𝑦

1,96 = 0,05 ∙ ത𝑦

1,96 = 0,05 ∙ 1,28

1,96 = 0,03265 𝑛 = 𝐿 σℎ=1𝐿 𝑁2 ∙ 𝑆2

𝑁2𝐷2 + σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2 = 4 ∙ 504448

30002 ∙ 0,032652 + 502,4 = 199,813 ≈ 200 𝑛 = 𝑛

𝐿 = 200

4 = 50

No Strata 𝑵𝒉 𝒚𝒉 𝒔𝒉 𝑊 ∙ ത𝑦 𝑁𝑠2 𝑁2𝑠2

1 Desa A 1200 1.5 0.5 0,600 300 360000

2 Desa B 800 1.25 0.4 0,333 128 102400

3 Desa C 600 1.2 0.32 0,240 61,44 36864

4 Desa D 400 0.8 0.18 0,107 12,96 5184

Jumlah 3000 1,28 502,4 504448

(43)

Alokasi Sebanding (Proportional)

Alokasi ini sering digunakan jika varians strata 𝑆2 tidak berbeda signifikan antara strata yang satu dengan strata yang lainnya.

Jumlah sampel untuk setiap strata sebanding dengan ukuran populasi di strata tsb.

Ukuran sampel strata ke-h

𝑛 = 𝑁 𝑁 ∙ 𝑛 𝑛 : jumlah sampel

𝑛 : jumlah sampel di strata ke-h 𝑁 : jumlah populasi

𝑁 : jumlah populasi di strata ke-h

Ukuran sampel keseluruhan:

𝑛 = 𝑁 σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2 𝑁2𝐷2 + σ𝐿 𝑁 ∙ 𝑆 2

(44)

LOGO

Alokasi Sebanding (Proportional)

 Fraksi sampling sama untuk setiap strata 𝑓 = 𝑛

𝑁 = 𝑛

𝑁 = 𝑓

 Dengan menggunakan alokasi proportional, akan membentuk selfweighting design (desain yang tertimbang otomatis), hal ini dibuktikan:

𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ ത𝑦 = ෍

ℎ=1 𝐿 𝑁

𝑁 ∙ 1

𝑛

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖 = 1

𝑛 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑖=1 𝑛

𝑦ℎ𝑖

𝑣 ത𝑦𝑠𝑡 = ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊2 ∙ 1 − 𝑓

𝑛 ∙ 𝑠2

= ෍

ℎ=1

𝐿 𝑁2

𝑁2 ∙ 1 − 𝑓

𝑛 ∙ 𝑠2 = 1 − 𝑓

𝑛 ෍

ℎ=1 𝐿

𝑊 ∙ 𝑠2

(45)

Contoh 2

Suatu survei dilakukan untuk mengetahui karakteristik wanita usia subur (WUS) di suatu kecamatan dengan menggunakan desa sebagai strata. Dari survei terdahulu, diperoleh rata-rata WUS beserta standar deviasinya.:

Jika alokasi sampel untuk survei di atas dilakukan secara proportional alocation, berapakah ukuran sampel (𝑛) dan ukuran sampel tiap desa (𝑛) ? Diketahui tingkat kepercayaan 95% dan persentase margin ef error 5% dari nilai rata-ratanya.

No Strata Populasi rumah tangga

𝑵𝒉

Rata-rata jumlah WUS per rumah tangga

𝒚𝒉

Standar deviasi 𝒔𝒉

1 Desa A 1200 1.5 0.5

2 Desa B 800 1.25 0.4

3 Desa C 600 1.2 0.32

4 Desa D 400 0.8 0.18

(46)

LOGO

Contoh 2

𝑍𝛼/2 = 1,96 , 𝑑 = 5% = 0,05

𝐷 = 𝑑

1,96 = 𝑑 ∙ ത𝑦

1,96 = 0,05 ∙ ത𝑦

1,96 = 0,05 ∙ 1,28

1,96 = 0,03265 𝑛 = 𝑁 σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2

𝑁2𝐷2 + σℎ=1𝐿 𝑁 ∙ 𝑆2 =

3000 ∙ 502,4

30002 ∙ 0,032652 + 502,4 = 149,2513 ≈ 150

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling atau sampel acak, pengambilan sampel berstrata merupakan teknik pengambilan sampel dimana populasi

Random Sampling atau sampling secara acak adalah suatu proses pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama

• Teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. • Syarat: anggota populasi

Penaksir yang dibahas merupakan tiga penaksir rasio untuk variansi populasi pada sampling acak sederhana tanpa pengembalian dengan menggunakan fraksi pengambilan sampel,

Adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel..

Adapun yang menjadi tujuan penulisan paper ini adalah untuk dapat menentukan metode teknik pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sampel secara

Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secaratidak acak nonrandom sampling/. Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk

Teknil Pengambilan Sampel Menurut Handayani 2020 teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk