CLINICAL PATHWAY
Dosen pengampu: Kamal Kasra, SKM., MQIH., Ph.D.
Kelompok 3 Pengantar casemix Pengantar casemix
1. Afifah Khairunnisa Puteri Efendi 2111213029 2. Auni Filzah Afera 211212074
3. Faradiba Silfila Annisa 2111212069 4. Fitri Dini Aulia Sari 211121105
5. Ghea Amelia Kaivi 2111213002 6. Mutia Azahra 2111212035
7. Nada Rudiaputri 211121201
KELOMPOK 3
PENGERTIAN
CLINICAL PATHWAY
Clinical Pathway adalah suatu konsep perencanaan
pelayanan terpadu yang merangkum setiap
langkah yang dilakukan kepada pasien mulai masuk
sampai keluar rumah sakit berdasarkan standar
pelayanan medis, standar asuhan keperawatan dan
standar tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis
bukti yang diberikan kepada pasien dari masuk
rumah sakit sampai keluar rumah sakit.
TUJUAN
CLINICAL PATHWAY
Adapun tujuan dari clinical pathway adalah sebagai berikut:
Memfasilitasi penerapan clinical guide dan audit klinik dalam praktek
klinik 1.
Memperbaiki komunikasi dan perencanaan multidisiplin
2.
Mencapai atau melampaui standar mutu yang ada 3. Mengurangi variasi yang tidak diinginkan dalam
praktek klinik 4.
Memperbaiki komunikasi antara klinisi dan pasien 5.
Meningkatkan kepuasan pasien
6. 7. Identifikasi masalah riset dan pengembangan
MANFAAT CLINICAL PATHWAY
Clinical Pathways dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan memudahkan adopsi orientasi proses dalam lingkungan perawatan pasien.
1.
Clinical Pathway difokuskan untuk menjaga staf agar tetap siap menghadapi perubahan dengan memberikan informasi yang benar pada setiap waktu
2.
Clinical Pathways membantu untuk mencapai tujuan rumah sakit
3.
4. Clinical Pathways memungkinkan rumah sakit untuk Meningkatkan hasil pengobatan melalui praktik medis berdasarkan eviden
Mengidentifikasi dan menerapkan praktek-praktek klinis yang terbaik, disesuaikan dengan setiap pasien
Meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengidentifikasi proses untuk perbaikan mutu berkelanjutan
Memberdayakan pasien melalui berbagi informasi jalur klinis
Mempersingkat prosedur tetap di rumah sakit
Mengurangi pelayanan dan pemeriksaan yang tidak dibutuhkan
Fokus hanya pada diperlukannya pemeriksaan indikasi
KARAKTERISTIK
CLINICAL PATHWAY
Sebuah pernyataan tujuan dan “key elements” dari care based on evidence, best practice, dan harapan pasien dan
karakteristik semuanya 1.
Memfasilitasi komunikasi diantara anggota team dengan pasien dan keluarga
2.
Mengkoordinasikan proses perawatan dengan peran koordinasi dan rangkaian aktifitas team perawatan multidisiplin, pasien dan keluarganya
3.
Mendokumentasikan, monitoring, dan evaluasi dari perbedaan dan outcomes/hasil
4.
Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki.
5.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Clinical pathway merupakan format pendokumentasian multidisiplin
1.
Meningkatkan peran dan komunikasi dalam tim
multidisiplin 2.
Terdapat standarisasi outcome sesuai lamanya hari rawat
3.
Dapat meningkatkan kepuasan pasien
4.
Membantu menciptakan data dasar yang banyak dibutuhkan pada perawatan dirumah/home care.
5.
Dokumentasi clinical pathway ini membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pembentukan dan pengembangannya.
1.
Tidak terlihat proses
keperawatan secara jelas karena harus menyesuaikan dengan
tahap perencanan medis,
pengobatan, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
2.
Format dokumentasi hanya digunakan untuk masalah spesifik
3.
Kelebihan KEKURANGAN
EMPAT KOMPONEN UTAMA CLINICAL PATHWAY
Kerangka waktu 1.
Kategori asuhan 2.
Kriteria hasil 3.
Pencatatan varian
4.
PRINSIP-PRINSIP DALAM
MEMBUAT CLINICAL PATHWAY
Dalam membuat penanganan Clinical Pathways penanganan kasus pasien rawat inap di rumah sakit harus bersifat:
Patient focused care & continious of care Melibatkan seluruh profesi
Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk kasus rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit emergensi)
Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis.
Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit.
Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors).
Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan.
SYARAT PENERAPAN CLINICAL PATHWAY
Patologi dalam pengaturan perawatan 1.
Patologi dengan risiko yang signifikan untuk pasien 2.
Patologi dengan biaya tinggi untuk rumah sakit 3.
Klinis saja yang diprediksi 4.
Patologi didefinisikan dengan baik dan yang memungkinkan perawatan homogen
5.
Adanya rekomendasi praktek yang baik atau ahli pendapat 6.
Variabilitas perawatan Unexplained 7.
Kemungkinan mendapatkan kesepakatan profesional 8.
Implementasi Multidisiplin
9.
TAHAPAN PENGEMBANGAN CLINICAL PATHWAY
Keputusan untuk mengembangkan clinical pathway.
1.
Identifikasi pemangku kepentingan dan pemimpin.
2.
Identifikasi pimpinan dan tim yang bertanggung jawab
3.
Proses mapping.
4.
Audit awal dan pengumpulan data.
5.
Pengembangan isi clinical pathway 6.
Proyek pilot atau percontohan dan implementasi.
7.
Review clinical pathway secara teratur.
8.
STUDI KASUS
Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen adalah rumah sakit regional untuk wilayah utara dan tengah Aceh, dengan fokus pada peningkatan mutu pelayanan. Salah satu inisiatif yang diambil adalah pengimplementasian clinical pathway.
Sejak Agustus 2016, telah dilakukan uji coba tiga clinical pathway, meliputi stroke iskemik, demam tipoid, dan demam berdarah.
Pada Januari-Juni 2017, clinical pathway prioritas mencakup apendisitis akut, demam tipoid, stroke iskemik, hernia inguinalis, dan demam berdarah, dengan penambahan bronkopneumonia dan eklamsi preeklamsi pada Juli 2017.
Pada tahun 2018, dibuat 25 clinical pathway, namun hanya 17 yang berjalan hingga Maret 2018, termasuk di antaranya demam tipoid, apendisitis, stroke
iskemik, hernia inguinalis, preeklamsi, demam berdarah, dan beberapa lainnya.
Proses pelaksanaan clinical pathway melibatkan pembentukan kebijakan dari manajemen dan berbagai tim penyusun, namun terdapat kendala seperti
rendahnya tingkat kepatuhan tenaga kesehatan, kurangnya penyediaan obat, dan kurangnya ketegasan manajemen dalam mengawasi pelaksanaan clinical pathway
ANY QUESTION?
CLINICAL PATHWAY
PENGANTAR CASEMIX
KELOMPOK 3