• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Konseling

N/A
N/A
028@Risma kholilatus Salma

Academic year: 2024

Membagikan " Pengantar Konseling "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Konseling

Semester Genap 2023/2024 Dosen:

Rita Setyani Hadi Sukirno, M.Psi., Psikolog

&

Nuristiqfari Masri Khaerani, M. Psi., Psikolog

(2)

Pengertian Konseling

Mappiare (2011)

• Konseling (counseling) sering disebut penyuluhan, merupakan salah satu bentuk bantuan.

• Konseling merupakan suatu proses pelayanan yg melibatkan kemampuan profesional pada pemberi layanan.

• Konseling selalu melibatkan setidaknya orang kedua,

penerima layanan, yaitu orang yang sebelumnya merasa

ataupun nyata-nyata tidak dapat berbuat banyak dan setalah

mendapat layanan menjadi dapat melakukan sesuatu

(3)

Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik

Latipun (2011)

• Disiplin ilmu yg paling dekat dengan konseling adalah psikologi, bahkan secara khusus dapat dikatakan bahwa konseling merupakan aplikasi dari psikologi, terutama jika dilihat dari tujuan, teori yg digunakan, dan proses penyelenggaraannya

• Telaah mengenai konseling dapat disebut sebagai psikologi

konseling (counseling psychology)

(4)

Asal Kata konseling

• Berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa Latin yaitu counselium artinya “bersama’ atau bicara bersama.

• Pengertian “bicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan konselor (counselor) dengan seorang atau beberapa klien (counselee)

• Dengan demikian counselium berarti “people coming together

to gain an understanding of problem that beset them were

evident” (Robinson, 1987) dalam bukunya An Introduction to

the counseling profession

(5)

Pengertian Konseling

• Carl Rogers seorang psikolog humanistik terkemuka, berpandangan bahwa konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien

• Rogers menegaskan pengertian konseling sebagai “The prosess which structure of the self is relaxed in the safety of relationship with the therapist, and previously denied experiences are preceived and then integrated in to an altered self”

• Intinya Rogers dgn tegas menekankan bahwaa perubahan sistem

self klien sebagai tujuan konseling adalah akibat dari struktur

hubungan konselor dengan kliennya

(6)

Konseling dan Psikoterapi

Dalam Helping professional kita mengenal istilah konseling dan psikoterapi

Keduanya sering dianggap hal yg sama oleh beberapa pihak tapi ada pihak lain yang

berpandangan sebagai suatu yang berbeda

(7)

Kesamaan Konseling dan Psikoterapi

• Dalam berbagai literatur yg banyak memperoleh perhatian dari kalangan teoritisi dan praktisi bahwa hubungan antara konseling dan psikoterapi.

• Sebagaian ahli menganggap bahwa konseling dan psikoterapi adalah dua istilah yg sama maknanya sehingga dapat digunakan bergantian.

• Diantara ahli yg menggunakan istilah konseling dan

psikoterapi dalam pengertian yang sama adalah Rogers,

Truax, Carkhuff dan Patterson

(8)

Kesamaan Konseling dan Psikoterapi

• Peterson secara tegas mengatakan membedakan konseling dan psikoterapi tidaklah esensial. Pembedaan usaha konselor membantu kliennya dengan usaha psikoterapi terhadap pasiennya kurang tepat, tidak praktis dan merupakan faktor politis belaka. (Nugent, 1981).

Menurut peterson, baik dilihat dari hubungan, tujuan, metode maupun tipe klien tidak ada perbedaan yg prinsip antara konseling dan psikoterapi

• Rogers juga mengatakan bahwa berat ringannya suatu masalah yg dihadapi klien tdk menjadi penghalang untuk melakukan konseling.

Karena itulah Rogers juga melakukan konseling pada klien yg bermasalah ringan dan berat hingga seperti neurosis dan psikosis (Nelson-Jones,1982)

(9)

Kesamaan Konseling dan Psikoterapi

Nelson-Jones (1982) juga menjelaskan bahwa konseling dan psikoterapi keduanya memiliki persamaan baik secara prinsip maupun secara teoritik, Menurutnya ada beberapa yang sama:

a. dilakukan berdasarkan aplikasi dan prinsip psikologi,

b. menggunakan berbagai model teoritik dan menekankan pada kebutuhan untuk menilai klien sebagai “pribadi”, mendengarkan secara empatik, meningkatkan kapasitas untuk membantu diri sendiri dan bertanggungjawab ataas dirinya

*atas argumentasi tersebut sebagian ahli memandang konseling dan psikoterapi adalah suatu hal yg sama dan tidak perlu dibedakan⇒ hal ini membuat sebagian ahli menggunakan konseling dan psikoterapi secara bergantian

(10)

Konseling VS Psikoterapi

Schneiders (1964) menyatakan bahwa banyak teorisi gagal membedakan konseling dan psikoterapi, padahal keduanya memiliki

“akar” yang berbeda.

Beliau menyatakan bahwa konseling dan psikoterapi itu berbeda

Para ahli yang berpandangan bahwa konseling dan psikoterapi berbeda, mengemukakan bahwa perbedaannya terletak pada beberapa aspek

a. Pendekatan pemberian bantuan b. Intensitas Masalah

c. Cara penanganan

(11)

a.Pendekatan dan Pemberian Bantuan

Hansen dkk (1982) mengklasifikasikan ada 3 jenis pemberian bantuan (helping) a. Pemberian dorongan (supportif): pemberian dorongan agar klien dapat

mengembangkan potensinya

b. Pemberian pemahaman secara reedukatif (insight-reeducative): berarti meningkatkan pemahaman klien akan diri, masalah dan konslik-konflik yang ada dalam alam sadarnya untuk mencapai penyesuaian diri.

c. Pemberian pemahaman secara rekonstruktif (insight-reconstructive):

meningkatkan pemahaman ttg diri konflik dan masalahnya yg ada di bawah sadarnya dengan melakukan rekonstruksi struktur kepribadian klien

*dua pendekatan di atas lebih banyak dilakukan dalam konseling sedangkan pendekatan terakhir dilakukan melalui psikoterapi (Hansen, dkk; 1982)

(12)

b. Intensitas Masalah

• Diantara perbedaan penting konseling dan psikoterapi menyangkut intensitas masalah yang dihadapi klien

• Schneiders (1964) mengatakan bahwa:

* konseling diselenggarakan untuk mengangani problem-problem psikologis seperti ketidakmatangan, ketidakstabilan emosional, ketidakmampuan mengontrol diri dan perasaan ego yang negatif,

*sementara psikoterapi digunakan untuk penenganan

gangguan mental dan problem berat spt konflik-konflik yg

serius, gangguan perasaan dan sebagainya

(13)

Intensitas Masalah

Vance dan Volsky juga menjelaskan bahwa

Konseling digunakan untuk menangani individu normal dengan masalah-masalah ringan. Hansen dkk (1982) menjelaskan individu normal ditandai dengan kesadaran pikiran (counsious awareness), bersifat pemecahan masalah, edukatif, supportif dan situasional.

Psikoterapi digunakan untuk menangani individu yang kurang normal dan

bermasalah berat. Hansen dkk (1982) menjelasalan bahwa individu yg

bermasalah berat ditandai dgn tekanan-tekanan yg sangat mendalam dan

mengalami masalah emosional dan neurotik shg perlu analisis ketidak

sadarannya dan rekonstruksi kepribadiannya

(14)

Perbedaan penekanan bidang yg ditangani psikoterapi dan konselor

Konseling Psikoterapi

Supportif dan edukatif

vokasional

pemberian dorongan

masalah situasional

pemecahan masalah

dalam situasi yang sadar

orang yang normal

saat ini dan akan datang

jangka pendek

akibat tekanan lingkungan

menyusun rencana yg rasional

memecahkan masalah penyesuaian yg lebih berat

mengatasi problem sehari-hari

Rekonstruktif

emosional, perilaku

pemberian dorongan (dalam kondisi krisis)

masalah emosional yg berat, neurotik

rekonstruksi kepribadian

alam yg tak sadar

orang yang patologis

masa lalu

jangka panjang

konflik emosional

reedukatif yg khusus

menyembuhkan masalah yang berat

mengerti berperilaku dalam kehidupan sehari-hari

(15)

c. Cara penanganan

• Konseling lebih berorientasi pada klien, mementingkan hubungan, mengunakan pendekatan humanistik dan kurang berkaitan dgn kegiatan medis ⇒ banyak dilakukan para psikolog

• Psikoterapi dilaksanakan dengan pendekatan psikoalitis

atau behavioristik dan menggunakan penanganan secara

medis ⇒ dilakukan psikiater

Referensi

Dokumen terkait

Dalam banyak hal, konseling rasional-emotif banyak menggunakan teknik terapi behavioral terutama dalam upaya memodifikasi perilaku-perilaku negatif dari klien dengan

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PSIKOLOG TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KLIEN DALAM KONSELING. (Studi Kasus di Unit Konsultasi Psikologi Universitas

Konseling terapi rasa menghasilkan klien: (1) memiliki rasa bersalah dan memiliki karsa memperbaiki diri karena memang bersalah, bukan mencari pembenaran agar

Rogers (1959) juga menjelaskan bahwa tujuan dari terapi bukan sekedar pemecahan masalah, tetapi juga untuk membantu klien masuk ke dalam proses bertumbuh, belajar

Konseling eksistensial humanistik merupakan salah satu teori konseling yang bertujuan agar konseli menyadari keberadaannya secara otentik sehingga mampu membuka diri

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai “Penerapan Konseling Individu Dengan Pendekatan Humanistik Dalam Mengatasi Insecure Studi Kasus Klien “G” Di Tegal

Konseling kesehatan klien di sekolah bertujuan untuk membantu siswa mencapai kesejahteraan fisik, mental, dan