• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Rekayasa Fondasi 2

N/A
N/A
Asep Suhana

Academic year: 2025

Membagikan "Pengantar Rekayasa Fondasi 2"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Retaining Wall

(3)

Retaining Wall

(4)

▪ Dinding penahan tanah (retaining wall) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menahan tekanan lateral yang ditimbulkan oleh tanah serta memberikan stabilitas pada lereng.

▪ Posisi tanah yang tertahan atau miring bisa memberikan gaya dorong pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akan bergeser atau terguling.

▪ Suatu lereng yang akan diberi beban berupa bangunan akan lebih mudah longsor sehingga perlu diperkuat dengan struktur berupa retaining wall.

Retaining Wall

(5)

Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil) yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral tanah seperti

contohnya longsor/landslide.

Menahan gaya tekan lateral air (Lateral Force Water) yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral akibat tekanan air yang besar seperti terjadinya erosi.

Memproteksi kemungkinan terjadinya perembesan air/seepage secara lateral yang disebabkan adanya elevasi muka air tanah yang cukup tinggi dengan cara proses pengeringan air (dewatering) yaitu dengan memotong aliran air (Flow net) pada tanah (Cut Off).

Menahan pergerakan tanah sehingga struktur bangunan lebih stabil

Mencegah resiko kelongsoran untuk area di bawah lereng

Fungsi Retaining Wall

(6)

1. Pembangunan jalan raya atau jalan kereta api yang berada di daerah lereng.

2. Konstruksi jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan

perbedaan elevasi.

3. Pekerjaan jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar didapat perbedaan elevasi.

4. Dinding penahan tanah yang menjadi batas pinggir kanal atau saluran air.

Aplikasi Retaining Wall

(7)

5. Pembangunan dinding penahan flood walls yang berfungsi untuk mengurangi/menahan banjir dari sungai.

6. Dinding penahan yang dibuat untuk jembatan sebagai tanah pengisi atau approach fill dan tumpuan jembatan atau dinding penahan disebut abutments.

7. Pembangunan dinding penahan di sekitar bangunan atau gedung-gedung untuk menahan tanah.

8. Dinding penahan tanah yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan material bangunan seperti pasir, biji besi, dan lain-lain.

Aplikasi Retaining Wall

(8)

Jenis - Jenis Retaning Wall

1. Gravity Retaining Wall

Gravity Retaining Wall berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral.

Biasanya terbuat dari material pasangan batu atau beton bertulang (reinforced concrete).

Prinsip kerja, gravity retaining wall yaitu mengandalkan bobot massa dari badan konstruksinya sehingga tingkat

kestabilan dari struktur dapat lebih baik.

Biasanya jenis dinding ini diperuntukkan untuk daerah timbunan tanah atau

tebing landai sampai terjal.

(9)

Jenis - Jenis Retaning Wall

2. Cantilever Retaining Wall

Cantilever retaining wall merupakan dinding beton bertulang (reinforced concrete) yang berbentuk huruf T.

Tulangan beton berfungsi untuk menahan momen dan gaya lintang yang bekerja pada dindingnya.

Umum digunakan pada daerah timbunan atau tebing.

Jenis ini memiliki prinsip kerja dengan mengendalkan daya jepit pada pada dasar rangkaian strukturnya.

(10)

3. counterfort wall

▪ Dinding ini tersusun dari dinding beton bertulang dengan ketebalan yang relatif tipis.

▪ Pada bagian dalam dinding

dengan jarak tertentu didukung oleh pelat/dinding vertikal yang disebut dengan counterfort

(dinding penguat).

▪ Ruang sisa di atas pelat pondasi diisi dengan tanah.

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(11)

4. Butters Wall

▪ Buttress walls hampir sama

dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian kontrafort

diletakkan di depan dinding.

▪ Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul tegangan

tekan. Pada bagian tumit,

ukurannya lebih pendek dari pada bagian kaki.

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(12)

5. Gabion Retaining Wall (dinding bronjong)

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(13)

Gabion retaining wall merupakan jenis dinding penahan yang berbentuk kumpulan blok-blok yang terbuat dari kawat

bronjong dengan isian batu belah yang disusun secara

vertikal dengan step-step meyerupai terasering/tanga-tangga.

▪ Blok-blok tersebut terbuat dari anyaman kawat logam

galvanis yang kemudian diisi dengan agregat kasar berupa batu kali.

▪ Selain berfungsi untuk menahan tekanan tanah, dinding penahan gabion ini juga berfungsi untuk memperbesar konsentrasi resapan air ke dalam tanah (infiltrasi).

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(14)

6. Block Concrete Retaining Wall

Block Concrete Retaining Walls adalah kumpulan blok-blok beton masif padat yang disusun secara vertikal ke atas

dengan menggunakan sistem pengunci/

locking antar blok.

Blok beton tersebut dibuat secara

rancangan berstandar dengan proses fabrikasi berupa beton precast dan kemudian proses pemasangannya dilakukan di lokasi.

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(15)

7. Revertment

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(16)

▪ Revetment adalah struktur dinding penahan tanah sederhana yang berfungsi untuk memperkuat dan melindungi tanah dari gerusan aliran sungai atau ombak pantai,

▪ Dapat mengurangi risiko yang timbul akibat adanya efek

gerusan/erosi yang dapat merusak kestabilan lereng/tanggul.

▪ Konstruksi jenis ini dapat dibuat dari kayu, beton atau bebatuan.

▪ Pada dasarnya, konstruksi ini tidak memiliki fungsi utama sebagai penahan tekanan aktif lateral tanah, tapi lebih

diperuntukkan untuk proteksi tanah terhadap gerusan.

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(17)

8. Dinding kisi (crib walls)

Crib walls adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari potongan-potongan

beton precast, logam, atau kayu, dan topang oleh

angkur-angkur yang ditanam di dalam tanah untuk

mencapai kestabilan tanah.

Jenis - Jenis

Retaning Walls

(18)

8. Tumpuan jembatan (bridge abutment)

Yaitu dinding dengan perluasan dinding tumpuan (wing wall) untuk menahan urugan jalan masuk

(approach fill) dan juga menahan erosi.

Pemasangan retaining wall ini dapat mencegah terjadi longsor akibat beban yang terus-menerus diterima oleh

tanah.

Penggunaannya dan diperlukan dalam konstruksi seperti underpass dan

basement.

Jenis - Jenis

Retaning Wall

(19)

Sheet Pile Walls

(20)

Sheet Pile Walls

(21)

Pendahuluan

Sheet pile adalah dinding vertical relatif tipis yang berfungsi untuk menahan tanah dan untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian.

Pemasangan sheet pile dipancang secara kontinu kedalam tanah sehingga membentuk dinding vertikal yang menerus.

Sheet pile berbentuk ramping yang mengandalkan tahanan jepit pada saat ditancapkan ke kedalaman tanah.

Sheet pile digunakan untuk menahan tekanan aktif lateral tanah pada timbunan maupun untuk membendung air (coverdam) dan basement serta sebagai optimalisasi penggunaan lahan yang tersedia di sekitar tempat pemasangan sheet pile.

Sheet pile umumnya terbuat dari bahan material kayu, beton pra tegang (prestrees concrete) dan baja.

(22)

Pendahuluan

Penggunaan Sheet pile untuk :

a. Struktur penahan tanah, misalnya pada tebing jalan raya, tebing sungai, penahan tanah pada galian, penahan longsor pada struktur tanah yang berlereng atau curam.

b. penahan tebing galian sementara, bangunan-bangunan di pelabuhan, bendungan elak, struktur tepi laut dok kapal, fasilitas dermaga dan lain-lain.

(23)

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sheet Pile 1. Ciri topografis lapangan (investigasi geoteknik &

pengamatan langsung) 2. Hasil Penyelidikan tanah

3. Ketersediaan material bahan konstruksi 4. Kemudahan dan kecepatan pelaksanaan 5. Kekuatan struktur

Pendahuluan

(24)

Type-Type Sheet Pile

1. Cantilever Sheet Pile

Cantilever Sheet Pile merupakan Sheet Pile yang dalam menahan beban lateral mengandalkan tahanan tanah didepan dinding.

Sheet pile berfungsi sebagai balok lebar penopang di atas garis galian.

Pada pemakaian cantilever Sheet Pile, Defleksi lateral yang terjadi relatif besar.

Cantilever Sheet Pile biasanya direkomendasikan untuk dinding dengan ketinggian sedang sekitar 6 m (<20ft), diukur dari atas garis galian.

H H = 3 s/d 6 m

Garis Galian

(25)

Type-Type Sheet Pile

H

H > 11 m digunakan 2 angker

Blok angker Batang pengikat

2. Anchored Sheet Pile

Anchored Sheet Pile merupakan cara penjangkaran tanah yang dikenal juga dengan nama alluvian anchord atau ground anchor,

Anchored Sheet Pile cocok untuk menahan galian yang dalam, tetapi masih bergantung pada kondisi tanah.

Menahan beban horizontal yang ada dengan mengandalkan tahanan tanah pada bagian sheet pile yang terpancang dalam tanah dengan dibantu oleh angker yang dipasang pada bagian atasnya.

(26)

Landasan (platform)

Turap

Tiang-tiang

3. Sheet Pile Dengan Landasan

Sheet pile dengan landasan, dalam menahan tekanan tanah lateral dibantu dengan tiang-tiang yang bekerja dan dibuat landasan untuk meletakkan bangunan tertentu di atasnya.

Tiang-tiang pendukung landasan juga berfungsi untuk mengurangi beban lateral.

Dinding sheet pile ini dibuat bila di dekat lokasi direncanakan akan dibangun seperti Jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan bongkar muat dan bangunan- bangunan berat lainnya.

Type-Type Sheet Pile

(27)

Tampak atas

Sel-sel berisis pasir

Tanggul penahan Tampak samping

Sel-sel berisi pasir

4. Bedungan Elak Selular

Type-Type Sheet Pile

Bendungan elak seluler (celullar cofferdam) merupakan sheet pile yang berbentuk sel-sel yang diisi dengan pasir.

Dinding ini menahan tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri.

(28)

Fondasi Dalam

(29)

Pendahuluan

(30)

❑ Fondasi dalam adalah fondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana daya dukung dasar fondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah. Fondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah.

❑ Fondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah keras yang dapat mendukung beban strutur bangunan.

Pendahuluan

(31)

❑ Lapisan tanah keras terletak cukup dalam, D/B ≥10

❑ Adanya erosi misal, abutment jembatan

❑ Untuk mendukung beban yang cukup besar (beban vertical dan horizontal)

❑ Untuk mendukung beban yang sensitive terhadap perubahan penurunan (setlement)

❑ Untuk menahan gaya angkat, gaya guling dan beban yang besar pada kondisi muka air tanah tinggi.

Pertimbangan Penggunaan

Fondasi dalam

(32)

1. Lokasi

2. Jenis struktur.

3. Kondisi tanah 4. Keawetan

5. Cara Meneruskan Beban Oleh Tiang :

▪ End/Point Bearing Pile, ujung tiang mencapai tanah keras

▪ Friction Bearing Pile

➢ digunakan pada tanah yang mempunyai nilai kuat gesek tinggi

➢ beban ditahan gesekan antara tiang dan tanah (granular, ϕsoils)

Pertimbangan Pemilihan

Type Fondasi dalam

(33)

▪ Cohesive Bearing Pile

➢ digunakan pada tanah yang mempunyai nilai kohesi tinggi

➢ beban ditahan lekatan antara tiang dan tanah (c-soils)

Note :

Karakteristik Tanah Dipengaruhi Oleh : Muka air tanah ⇒ berat volume tanah

Jenis tanah ⇒ daya dukung tanah Tepi Fondasi Yang Digunakan :

D/B ≤4⇒pondasi telapak

D/B ≥10⇒pondasi tiang

4 ≤D/B ≤10⇒pondasi sumuran

Pertimbangan Pemilihan

Type Fondasi dalam

(34)

A. Berdasarkan perpindahannya, fondasi dalam dapat diklasifikasikan menjadi:

Klasifikasi fondasi dalam dibedakan karena mekanisme pemikulan beban yang berbeda, sehingga secara empiric menghasilkan daya dukung, pengendalian mutu,cara evaluasi yang berbeda untuk masing-masing tiang.

1. Tiang perpindahan besar (large displacement pile). Yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup

dipancang kedalam tanah sehingga terjadi perpindahan

volume tanah relative besar. Yang termasuk type ini adalah tiang kayu, tiang beton pejal, tiang beton prategang (pejal atau berlubang), tiang baja bulat (tertutup pada ujungnya)

Klasifikasi Fondasi Dalam

(35)

2. Tiang Perpindahan kecil (small displacement pile) Yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung terbuka dipancang kedalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah relative kecil.

▪ tiang beton berlubang dengan ujung terbuka,

▪ tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka,

▪ tiang baja H, tiang baja bulat ujung terbuka, tiang ulir.

Klasifikasi Fondasi Dalam

3. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile) terdiri dari tiang yang dipasang dengan cara menggali atau mengebor tanah. Yang termasuk dalam type ini adalah tiang bor, yaitu tiang beton yang pengecorannya langsung di dalam lubang hasil pengeboran tanah (pipa baja diletakkan dalam lubang dan dicor beton).

(36)

B. Berdasarkan metode instalasinya, fondasi dalam dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Tiang pancang : merupakan fondasi dalam yang dibuat terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam tanah hingga mencapai kedalaman tertentu.

2. Tiang Bor : Adalah sebuah fondasi yang dikonstruksikan dengan cara membuat sebuah lubang bor dengan diameter dan kedalaman tertentu selanjutnya dipasang kerangka besi tulangan dan dilakukan pengecoran.

3. Fondasi sumuran merupakan suatu bentuk peralihan antara fondasi dangkal dan fondasi tiang yang biasanya berbentuk silinder umumnya digunakan untuk struktur jembatan.

Jenis - Jenis

Fondasi Dalam

(37)

A. Fondasi Tiang Pancang

Fondasi tiang pancang umumnya digunakan apabila struktur tanah yang akan dibangun mempunyai kemungkinan untuk bergeser atau labil. Selain itu juga fondasi jenis ini biasa digunakan apabila terdapat sebuah drainase di bawah tanah.

Jenis - Jenis

Fondasi Dalam

(38)

Jenis - Jenis Fondasi Dalam

B. Fondasi Caissons (Bor Pile)

Proses pekerjaan bored pile dibuat dengan cara melubangi tanah dengan diameter tertentu, kemudian tulangan baja yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor dan dicor beton.

Bored pile digunakan apabila lokasi pekerjaan memiliki sifat tanah yang keras/stabil.

Bored pile sangat cocok dipakai apabila keadaan di sekitar lokasi sudah banyak berdiri bangunan-bangunan.

(39)

C. Fondasi Sumuran (Cyclop)

1. Proses pembuatan fondasi sumuran dengan cara melubangi tanah kemudian dimasukan pipa-pipa (buis)beton kemudian dicor di tempat menggunakan bahan beton dengan tambahan belahan batu sebagai pengisinya.

2. Fondasi cyclop diaplikasikan pada lapisan tanah dasar yang cukup keras.

Jenis - Jenis

Fondasi Dalam

(40)

D. Strauss Pile

Fondasi strauss pile termasuk kategori fondasi dalam yang masih sejenis dengan bor pile namun kapasitas diameter dan kedalaman pengeboran terbatas.

Digunakan alat bor manual atau bor mesin kapasitas kecil sederhana sehingga tidak bising dalam pelaksanaannya.

Strauss pile banyak di gunakan untuk pekerjaan pondasi rumah/ bangunan 2 sampau3 lantai di lokasi padat perumahan.

Jenis - Jenis

Fondasi Dalam

(41)

End of This Session...

Referensi

Dokumen terkait

Dinding penahan tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk.. menahan tekanan lateral (horisontal) tanah ketika terdapat perubahan

Dinding penahan tanah (Retaining wall) adalah suatu bangunan yang dibangun untuk mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun di tempat di

Bangunan tembok penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya (Setiawan,

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas dari dinding penahan tanah (retaining wall) berdasarkan hasil analisis numerik dan membandingkan

Stabilitas eksternal pada dinding penahan tanah bergantung pada kemampuan massa bertulang untuk menahan beban-beban dari luar (eksternal), termasuk tekanan tanah

Pada perhitungan kestabilan suatu struktur pondasi ataupun dinding penahan tanah (retaining wall) faktor tekanan tanah aktif maupun pasif sangat mutlak diperhatikan karena

Untuk mengetahui anggaran biaya yang diperlukan untuk perencanaan dinding penahan tanah yang direncanakan Dinding Penahan Tanah Retaining wall Dinding penahan tanah adalah sebuah

9 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar perkuatan tanah dengan dinding penahan tanah Dinding penahan tanah : Retaining wall Pengantar teori dinding penahan tanah 1,2,3 Diskusi