PENDAHULUAN
Latar Belakang
1 Iim Fahimah, “Kewajiban orang tua terhadap anak dalam perspektif Islam”, Jurnal Hawa, IAIN Bengkulu, 2019, hlm. Namun permasalahannya terletak pada peran orang tua yang tidak mengetahui dan memahami tanggung jawabnya terhadap anaknya sesuai dengan ajaran dan syariat Islam.
Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan Pasal 26 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak di lingkungan Pande Mas Barat kecamatan Sekarbela. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi Pasal 26 ayat (1) UU No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak di lingkungan Pande Mas Barat kecamatan Sekarbela.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
UU Perlindungan Anak terkait tanggung jawab orang tua terhadap anak di Komunitas Sekarbela, Kelurahan Pande Mas Barat. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak mengkaji kewajiban orang tua terhadap anak pada masyarakat Pande Mas Barat kecamatan Sekarbela.
Ruang Lingkup dan Seting Penelitian
Telaah Pustaka
8 Susi Safitriyani, Implementasi Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Keluarga Muslim (Studi di Desa Gunung Sugih Baru Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran), (Skripsi, Fak. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah keduanya mengangkat permasalahan tentang Pelaksanaan Undang-Undang Undang-Undang tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak untuk memberikan biaya kepada anak.
Kerangka Teori
- Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam UU No. 35
- Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Hukum Islam…. 13
- Hak Anak
- Mendidik Anak Dengan Baik
- Implementasi Hukum
18 Rusman Siregar, 11 Kewajiban Orang Tua Menurut Islam, https://kalam.sindonews.com/news of obligation-orang-parents-to-children-according-islam. Tindakan pengawasan orang tua atau perampasan pengasuhan dan pendidikan dari paragraf pertama dilakukan atas perintah pengadilan.
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber dan Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Validitas Data
Data primer adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari lapangan oleh mereka yang melakukan penelitian atau yang berminat membutuhkannya.40 Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data primer dengan cara terjun langsung ke lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian, hasil penelitian dapat berupa laporan, tesis, jurnal dan peraturan perundang-undangan. Menurut Jonathan Sarwono, data sekunder adalah data yang sudah tersedia, jadi kami hanya akan mencari dan mengumpulkannya.
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan baku untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara cara pengumpulan data dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang meneliti atau mencari berupa foto, struktur organisasi, bagan, arsip, foto dan sumber informasi lainnya.43 Cara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tertulis yang diperoleh dari pihak-pihak dipelajari. , dan profil lingkungan Pande Mas Barat Kecamatan Sekarbela dan digunakan dengan membuka catatan tertulis dan memilihnya langsung. Data yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu menjelaskan, mendeskripsikan dan mendeskripsikan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Untuk mendukung kecukupan referensi dalam hal ini, peneliti menggunakan hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan data yang diperoleh dari sumber lain untuk dibandingkan dengan tingkat kesesuaian referensi yang ada.
Sistematika Pembahasan
Peneliti akan memaparkan jawaban yang sebelumnya menjadi permasalahan penelitian ini dan fokus membahas implementasi Pasal 26 UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak di lingkungan Pande Mas Barat, Kecamatan Sekarbela.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Lingkungan Pande Mas Barat
- Kecamatan Sekarbela
Kecamatan Sekarbela berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 3 Tahun 2007 tentang pemekaran kecamatan dan desa di Kota Mataram. Kecamatan Sekarbela merupakan pecahan dari Kecamatan Ampenan ditambah kelurahan Pekandelan, Mapak Dasan dan Mapak Belatung yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lombok Barat. Luas wilayah Kecamatan Sekarbela pada tahun 2014 adalah 10.319 Ha dengan komposisi 597,45 Ha merupakan sawah, selebihnya merupakan lahan non pertanian.
Kecamatan Tanjung Karang terbagi menjadi Kecamatan Tanjung Karang, Kecamatan Tanjung Karang Permai dan Kecamatan Kekalik Jaya sedangkan 3 (tiga) kecamatan tambahan yang semula merupakan wilayah Kabupaten Lombok Barat menjadi bagian dari Kecamatan Jempong Baru daerah. 49. Pertumbuhan penduduk tahun 2015 cukup bervariasi, dengan laju pertumbuhan terendah di Desa Tanjung Karang dan tertinggi di Desa Kekalik Jaya.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di Desa Kekalik Jaya dapat dimaklumi karena selain pertumbuhan penduduk alami, di Kelurahan ini terdapat Sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi Pariwisata serta Perguruan Tinggi Negeri (Universitas Mataram) yang terletak di perbatasan ini. Kelurahan, sehingga setiap tahunnya banyak mahasiswa dari luar daerah kos di daerah ini.
Sedangkan kewajiban orang tua terhadap anak diatur dalam UU No. 35 Tahun 2014, undang-undang ini merupakan perubahan atas undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Jujur saya baru tahu tentang UU Perlindungan Anak dan ternyata kewajiban orang tua terhadap anak juga ada aturannya. Saya baru tahu tentang undang-undang perlindungan anak ini sekarang, bahkan sebelumnya saya tidak tahu bahwa ternyata kewajiban orang tua terhadap anak juga ada aturannya.
Saya tidak tahu undang-undang perlindungan anak dan mungkin orang tua saya bahkan tidak tahu tentang undang-undang ini. Saya tidak tahu tentang undang-undang perlindungan anak ini, meskipun saya tidak tahu, sebagai orang tua saya terus berusaha memberikan contoh yang baik untuk anak saya, misalnya dengan mengajarkan sopan santun dan tidak mengabaikan sholat lima waktu. Sejujurnya, saya tidak mengetahui undang-undang perlindungan anak ini dan saya baru mendengarnya sekarang, tetapi saya adalah orang tua yang dipercayakan oleh Tuhan untuk memelihara anak-anak dan membesarkan mereka dengan cinta dan kemampuan terbaik saya dalam segala hal. kebutuhan anak untuk membekali dengan kemampuan saya, mengajar, belajar hal-hal yang baik dan hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh agama maka saya harus menghormati orang tua harus sopan kepada orang yang lebih dewasa.
Orang tua tidak membina anak sesuai dengan minat dan bakatnya, sebagaimana anak sering disuruh untuk selalu menuruti kemauan orang tuanya.
Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Pasal 26
Orang tua tidak menanamkan nilai karakter dan moral pada anak, karena orang tuanya sering marah-marah dan sering mengeluarkan kata-kata kotor. Orang tua saya sebenarnya mengajari saya hal-hal yang baik dan memberi saya motivasi seperti mengatakan yang sebenarnya, tidak meninggalkan shalat lima waktu, tidak bandel di sekolah dan mungkin setiap orang tua harus mengajarkan hal-hal yang baik kepada anaknya. Menurut saya, motivasi orang tua terhadap anaknya sangat penting, terutama dalam hal pendidikan, karena akan berpengaruh pada diri kita ketika besar nanti.
Menurut saya, hubungan komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting karena yang saya lihat banyak anak yang nakal atau berperilaku negatif, kebanyakan dari mereka jarang berbicara dengan orang tuanya. Cara orang tua saya membesarkan saya sangat keras sejak kecil, terutama ayah saya, tetapi ketika saya duduk di kelas 5, orang tua saya bercerai dan saya memilih untuk tinggal bersama ibu saya, tidak lama kemudian saya merasa seperti singa yang keluar. . dari kandangnya, dan puncak kenalan saya adalah di sekolah menengah sekarang. Pada dasarnya tanggung jawab orang tua terhadap anak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang tua.
Alasan saya sering berdebat dengan orang tua saya adalah karena cara mereka memperingatkan selalu lantang, jadi saya jadi begitu.
Banyak fenomena yang peneliti temukan terkait dengan faktor-faktor yang melatarbelakangi keluarga memenuhi dan gagal memenuhi tanggung jawab dan kewajibannya sebagai orang tua terhadap anaknya. Menurut apa yang peneliti lihat di lapangan, lingkungan yang religius memberikan dampak yang signifikan bagi warga di Pande Mas Barat, antara lain Ibu Nurul Aini, Ibu Husnul Ain, Pak Fauzan, dan lingkungan yang religius menjadi salah satu faktor pendukungnya. yang mempengaruhi cara orang tua di lingkungan Pandej. Di lingkungan Panda Mas Barat, motivasi orang tua dapat memicu pola asuh dalam mendidik anak dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut maka pengaruh tingkat pendidikan orang tua di lingkungan Pande Mas Barat menjadi salah satu penentu prestasi anak yang lebih baik di sekolah. Mengenai apa yang peneliti temukan di lingkungan Pande Mas Barat, salah satu indikator keberhasilan orang tua dalam mengasuh anak adalah terjalinnya komunikasi yang baik sehingga hubungan antara orang tua dan anak terjalin dengan baik dan dengan faktor komunikasi orang tua dan anak dapat membangun sebuah keluarga yang harmonis. Mengenai apa yang peneliti temukan di lingkungan Pande Mas Barat, salah satu faktor penghambat orang tua adalah sulitnya memenuhi kewajiban dan tanggung jawab kepada anak yaitu ekonomi yang rendah, karena dengan pendidikan yang rendah orang tua sulit memberikan pendidikan yang berkualitas dan menawarkan . nutrisi yang baik.
Di setting Panda Mas Barat, peneliti menemukan bahwa sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh kepada anaknya berdasarkan pola asuh yang mereka terima sebelumnya. Menurut anda, bagaimana latar belakang keluarga yang tidak memenuhi tanggung jawab dan kewajiban orang tua terhadap anak. Bagaimana upaya pengelola lingkungan dalam menghadapi keluarga yang tidak memenuhi tanggung jawab dan kewajibannya sebagai orang tua.
PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan Pasal 26 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Lingkungan Panda Mas Barat Kecamatan Sekarbela rata-rata sudah dilaksanakan, namun dari 10 keluarga yang diwawancarai peneliti terdapat 3 keluarga yang menggunakan Pasal 26 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan 7 Keluarga tidak melaksanakan Pasal 26 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 2002 tentang perlindungan anak. Faktor dukungan keluarga yang diberlakukan Pasal 26 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Lingkungan Panda Mas Barat Kecamatan Sekarbela faktor eksternal yang pertama adalah lingkungan tempat tinggal. Pengaruh pendukung lainnya adalah faktor internal seperti motivasi orang tua, pendidikan orang tua yang tinggi, hubungan komunikasi yang kurang baik antar orang tua.
Faktor penghambatnya adalah keluarga yang belum melaksanakan pasal 26 undang-undang no.35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak di wilayah Pande Mas Barat kecamatan Sekarbela, yang pertama adalah pengaruh hambatan eksternal seperti . penggunaan ponsel yang berlebihan hingga lupa waktu, orang tua yang sibuk, dan teman sosial yang negatif. Faktor kedua adalah pengaruh internal seperti ekonomi rendah, pola asuh yang diperoleh dari orang tua sebelumnya, dan integritas keluarga.
Saran
Andri Kurniawan, Pemenuhan Hak Kesehatan Anak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Perlindungan Anak, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. Siti Kholisotun Ni'mah, Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan Nurul Falah Jemur Wonosari Surabaya, Al-Qanun, Vol. Tahukah Ibu Pasal 26 UU No. Apakah Kepala Lingkungan Hidup Mensosialisasikan Pasal 26 UU No. Bagaimana perasaan Ibu saat orang tua memutuskan bercerai?
Apa saja yang sudah anda lakukan selama ini untuk pendidikan karakter dan penanaman nilai karakter pada anak. Tahukah kamu faktor apa saja yang membuat orang tua tidak menunaikan tanggung jawabnya sebagai orang tua?
