• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Sistem Agribisnis dan Studi Kelayakan

N/A
N/A
lukita zahra

Academic year: 2025

Membagikan "Pengantar Sistem Agribisnis dan Studi Kelayakan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Agribisnis

I. Sistem Agribisnis

1.1 Evolusi Pertanian menuju Sistem Agribisnis

Perkembangan sektor pertanian di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan, dari sistem pertanian tradisional menuju pendekatan agribisnis yang lebih modern.

Transformasi ini mencakup integrasi antara proses produksi, pengolahan, dan pemasaran produk hasil pertanian. Agribisnis tidak hanya melibatkan petani sebagai produsen utama, tetapi juga aktor-aktor lain seperti pengolah, distributor, dan konsumen akhir. Dengan demikian, agribisnis menjadi suatu sistem yang kompleks dan saling terkait, yang berperan penting dalam penguatan ekonomi pertanian nasional.

1.2 Sistem Agribisnis

Sistem agribisnis mencakup empat subsistem utama: subsistem penyediaan input,

subsistem produksi, subsistem pengolahan, dan subsistem pemasaran. Keempat subsistem ini saling berkaitan dan membentuk rantai nilai dari hulu ke hilir. Keberhasilan agribisnis ditentukan oleh sinergi antarsubsistem, serta kemampuan untuk merespons perubahan pasar dan teknologi. Dengan sistem ini, sektor pertanian dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Daftar Pustaka

- Soekartawi. (2005). Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

II. Feasibility Study

2.1 Definisi Feasibility Study

Feasibility Study atau studi kelayakan adalah proses sistematis untuk mengevaluasi kelayakan suatu usaha atau proyek berdasarkan berbagai aspek, seperti teknis, ekonomi, hukum, pasar, dan lingkungan. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah suatu usaha layak dijalankan secara berkelanjutan dan menguntungkan.

2.2 Aspek-aspek dalam Feasibility Study

Aspek-aspek penting dalam studi kelayakan meliputi: 1) Aspek pasar dan pemasaran; 2) Aspek teknis dan teknologi; 3) Aspek manajemen; 4) Aspek hukum; 5) Aspek lingkungan;

dan 6) Aspek finansial. Evaluasi menyeluruh dari aspek-aspek ini dapat membantu investor atau pelaku usaha dalam pengambilan keputusan investasi.

Daftar Pustaka

- Kasmir dan Jakfar. (2011). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

(2)

III. Kelayakan Finansial

3.1 Analisis Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan

Analisis biaya, penerimaan, dan keuntungan merupakan bagian penting dalam studi kelayakan finansial. Biaya terdiri dari biaya tetap dan variabel, sedangkan penerimaan berasal dari hasil penjualan produk. Keuntungan dihitung dari selisih antara total penerimaan dan total biaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi dan profitabilitas usaha.

3.2 Studi Kelayakan Finansial

Studi kelayakan finansial bertujuan untuk mengetahui seberapa layak suatu usaha dilihat dari aspek keuangan. Beberapa indikator yang digunakan antara lain Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP). Indikator ini membantu dalam menentukan apakah suatu investasi menguntungkan atau tidak dalam jangka panjang.

Berdasarkan jurnal: Amalia Nita Kusumastuti (2016), yang berjudul “Analisis Kelayakan Finansial dan Sensitivitas Agroindustri Pengolahan Ikan Lele (Studi Kasus di KUB Karmina, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali)” menyatakan bahwa usaha pengolahan ikan lele memiliki nilai NPV sebesar Rp 39.823.953,13, IRR sebesar 12,06%, Net B/C sebesar 1,23, dan Gross B/C sebesar 1,04. Hasil ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak secara finansial, meskipun sensitif terhadap perubahan inflasi dan suku bunga.

Link jurnal: https://jurnal.uns.ac.id/agrista/article/view/30710

Daftar Pustaka

- Kusumastuti, A. N. (2016). Analisis Kelayakan Finansial dan Sensitivitas Agroindustri Pengolahan Ikan Lele. Agrista, 4(3).

- Rangkuti, F. (2012). Studi Kelayakan Proyek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan

Pada tahapan ini akan membahas Kelayakan Ekonomi Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern di Kota Malang dengan Tujuan yang hendak dicapai dalam

Analisis kelayakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kelayakan integrasi sawit-sapi, dengan skala ternak sapi 50 ekor induk untuk usaha pembibitan

Kepemimpinan yang efektif dalam konteks pemerintahan memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan yang positif. Artikel ini menggambarkan pentingnya kepemimpinan visioner, responsif, dan inklusif dalam mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi masyarakat modern. Dengan menggunakan penelitian literatur yang mendalam dan contoh kasus dari berbagai sumber artikel yang sudah membahas tentang ini. artikel ini menganalisis peran pemimpin pemerintahan yang terintegrasi dan etis dalam mendorong keadilan sosial, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan. Memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik dan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi tujuan utama penelitian ini. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya beradaptasi terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik serta kemampuan pemimpin pemerintahan untuk mengelola krisis secara efektif. Pada akhirnya, artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana kepemimpinan berkualitas dapat menjadi solusi.. katalis untuk transformasi positif dan pembangunan berkelanjutan di tingkat pemerintah. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada para praktisi, akademisi, dan pengambil kebijakan dalam upaya memperkuat institusi pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan