• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh aliran terhadap gerusan pada abutment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh aliran terhadap gerusan pada abutment"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PENGARUH ALIRAN TERHADAP GERUSAN PADA ABUTMENT JEMBATAN MONCONGLOE KABUPATEN GOWA

Nurawal Lanka2

2) Program Studi Teknik Pengairan Universitas Muhammadiyah Makassar [email protected]

Abstrak

Pengaruh aliran terhadap gerusan pada abutment jembatan Moncongloe Kabupaten Gowa di bimbing oleh Dr.Ir. Nenny T Karim, ST.,MT.,IPM dan Muh.

Syafaat S kuba, ST.,MT. Pengaruh aliran terhadap gerusan pada abutment jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aliran dan kedalaman gerusan di jembatan Moncongloe Kabupaten Gowa. Dengan cara mengukur kedalaman aliran dan kedalaman gerusan yang cukup rawan terhadap runtuhnya jembatan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh aliran abutment jembatan dan gerusan, maka di lakukan investigasi terhadap 2 data kedalaman kala ulang dalam 2 metode pendekatan abutmentjembatan, metode lausen (touch) dan metode froechlich.

Metode laursen (touch) memiliki kedalaman aliran yaitu ya = 4,67m dan untuk kedalaman gerusan sendiri yaitu ys = 7,865m. kemudian diukur dalam metode froechlich bahwa kedalaman gerusan dan kedalaman aliran pada tahun 2019=10,419352m3/detik dan kedalaman gerusan local sendiri ds=4,67 m di sekitar aliran terhadap gerusan pada abutmnet jembatan moncongloe menggunakan alat ukur digital. Berdasarkan hasil investigasi lapangan yang didukung oleh perhitungan kedalaman gerusan menggunakan metode Laursen dapat dilihat bahwa runtuhnya jembatan saat terjadinya debit banjir itu tidak disebabkan oleh gerusan yang terjadi di sekitar abutment . Hal ini disebabkan karena faktor tikungan pada penampang sungai sehingga gerusan yang terjadi tidak terpusat padaabutment jembatan.

Kata kunci: Kedalaman aliran, kedalaman gerusan, abutmen jembatan

(2)

v Abstract

The effect of flow on scouring on the Moncongloe bridge abutment, Gowa Regency supervised by Dr.Ir. Nenny T Karim, ST.,MT.,IPM dan Muh. Syafaat S kuba, ST.,MT. Effect of flow onscouring of bridge abutments. This study aims to determine the effect of flow and scour depth at the Moncongloe bridge, Gowa Regency. By measuring the depth of flow and the depth of the scour which is quite prone to collapse of the bridge. To determine the effect of bridge abutment flow and scour, an investigation was carried out on 2 repeat depth data in 2 bridge abutment approaches, the lausen (touch) method and the froechlich method.

The laursen (touch) method has a flow depth of yes = 4.67m and for its own scour depth, ys =7,865m. then measured in the Froechlich method that the scour depth and flow depth in 2019 =10.419352m3 / sec and the local scour depth itself ds = 4.67 m around the scouring on the moncongloe bridge abutmnetusing a digital measuring instrument.

Based on the results of field investigations supported by the calculation of the depth of scourusing the Laursen method, it can be seen that the collapse of the bridge during the flood discharge was not caused by scouring around the abutment. This is due to the factor of bends in the river cross section so that the scouring that occurs is not concentrated on the bridgeabutments.

Key words: depth of flow, depth of scour, bridge abutments

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang pola gerusan di sekitar pilar dengan variasi debit aliran dilakukan untuk mempelajari pengaruh debit terhadap pola gerusan dan besarnya kedalaman

pusaran menyebabkan lubang gerusan ( scour hole ), berawal dari sebelah hulu abutmen yaitu pada saat mulai timbul komponen aliran dengan arah aliran ke bawah, karena aliran

Proses kedalaman gerusan untuk kondisi live-bed scour (LBS), dengan menggunakan proteksi maupun tanpa proteksi tiang pada akhirnya akan sampai kepada kedalaman gerusan yang

Gerusan merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh aliran air yang mengikis dasar saluran.Keberadaan jembatan pada badan sungai dapat mengganggu kestabilan sungai

Penelitian ini menjelaskan tentang proses terjadinya gerusan dan pola aliran pada saat gerusan mencapai kesetimbangan yang diakibatkan aliran jet air, baik

Perkembangan kedalaman gerusan terhadap waktu pada pilar lenticular dengan sudut pilar untuk masing-masing pilar terlihat bahwa gerusan awal yang terjadi pada umumnya dimulai

Dari gambar kontur dan gambar isometri pola gerusan di sekitar semi-circular-end abutment pada running M1V1, lubang gerusan terjadi dengan jarak 0,667 La dari hulu abutmen, 1 La

Pada kecepatan aliran yang sama, penempatan groundsill pada hilir pilar menyebabkan kedalaman aliran di sekitar pilar silinder lebih tinggi dari model (M1) sehingga