PENGARUH ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA
PEKANBARU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Oral Comprehensive Sarjana Lengkap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning
Oleh :
JENNY GEONDART
NIM. 1662201108
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
2021
PENGARUH ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA PEKANBARU
Jenny Geondart 1662201108
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di kota pekanbaru.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Data yang digunakan adalah dana pengeluaran daerah, pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja (data time series 10 tahun dari tahun 2010 – 2019).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial APBD tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sedangkan pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Dan sedangkan secara simultan APBD dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
Kata kunci : APBD , pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
iii
THE EFFECT OF REGIONAL REVENUE AND SHOPPING BUDGET ALLOCATION (APBD) AND ECONOMIC GROWTH ON LABOR
ABSORPTION IN PEKANBARU CITY
By :
JENNY GEONDART 1662201108
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze the effect of the regional revenue and expenditure budget (APBD) and economic growth on the absorption of labor in the city of Pekanbaru.
The analytical method used is multiple linear regression analysis. The data used are regional expenditure funds, economic growth and labor (10-year time series data from 2010 – 2019).
The results of this study indicate that partially APBD does not have a significant effect on employment, while economic growth partially has a significant effect on employment. And while simultaneously APBD and economic growth affect the absorption of labor.
Keywords: APBD, Economic Growth And Employment
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam peraturan pemerintah tentang pembangunan daerah yang diberlakukan, ternyata belum sepenuhnya membawa keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hal ini tentunya perlu kita sadari bahwa adanya keterbatasan baik sumber daya manusia maupun sumber dana yang dimiliki pemerintah tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan negara baik dalam infrastruktur, ekonomi, maupun sosial dan yang lainnya.
Penggangaran sektor publik terkait dengan proses penentuan alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam sasaran ekonomi moneter. Proses pengganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategi telah selesai dilaksanakan. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak beriorientasi pada kinerja akan dapat mengaggalkan perencanaan yang telah disusun (Arniati dkk,2010).
Berbicara mengenai kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada konsentrasi hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pengeluaran pemerintah akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tersebut. Akan tetapi Kota Pekanbaru pengeluaran pemerintah dari tahun 2010 sampai 2019 meningkat
2
mencapai Rp. 119.111.000 sedangkan pertumbuhan ekonomi setiap tahun nya menjadi tidak stabil, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2012 sebanyak 7,82% akan tetapi pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi terendah menjadi 5,40%. Sedangkan pada angkatan kerja semakin terus meningkat dalam setiap tahun nya ( APBD kota Pekanbaru,2019). Berikut tabel Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) dan Petumbuhan Ekonomi di Kota Pekanbaru selama waktu kurun 10 tahun yang disajikan dalam Tabel 1
Tabel 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru
Periode 2010- 2019
Tahun
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (pengeluaran)
(juta rupiah)
Pertumbuhan Ekonomi
(%)
Jumlah Tenaga Kerja (juta)
2010 41.702 6,43 648.212
2011 48.192 7,54 670.281
2012 55.692 7,82 698.592
2013 60.492 5,59 712.257
2014 73.841 6,90 733.640
2015 83.663 5,57 755.759
2016 92.129 5,68 765.721
2017 101.113 6,12 799.295
2018 108.848 5,40 821.648
2019 119.111 6,01 844.042
Sumber : BPS Kota Pekanbaru, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 pengeluaran Rp. 41.702.000 meningkat mencapai Rp. 119.111.000 namun pada pertumbuhan
ekonomi di tahun 2012-2013 mengalami penurunan 7,82% menjadi 5,59% dan naik kembali pada tahun 2014 menjadi 6,90% dan turun lagi di tahun 2015 menjadi 5,57%, kemudian naik sampai tahun 2017 sedangkan ditahun 2018 pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 5,40 %. Dan pada angkatan kerja setiap tahunnya mengalami kenaikan dari tahun 2010 dari 648.212.000 menjadi 844.042.000.
Keberhasilan suatu pembangunan, salah satunya tercipta dengan adanya peluang lapangan pekerjaan yang baru, berkualitas yang artinya dapat mampu memberikan pendapatan yang akan menjamin kehidupan para pekerja secara layak dan nyata. Pertumbuhan ekonomi ini sangat berkaitan dengan faktor produksi, yaitu artinya semakin banyak jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi maka di ikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan kuantitas dan kualitas lapangan kerja tersebut melalui usaha ekonomi padat pekerja.
Badrudin kursreni (2012:51) menyatakan setiap usaha pembangunan ekonomi mempunyai tujuan utama meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja tersebut sehingga meningkat kan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam peningkatan anggaran pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan pada masyarakat. Pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terjadi karena upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan antar golongan dalam masyarakat karena adanya perbedaan kepemilikan dan kesempatan penggunaan sumber daya ekonomi pada perusahaan swasta.
4
Badrudin (2012:64) mengemukan bahwa Dalam pengeluaran pemerintah yang berbentuk subsidi dan persediaan barang swasta menjadi kewajiban pemerintah, demikian juga dengan persediaan barang dan jasa publik bagi masyarakat akan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan sehingga penyediaan barang dan jasa publik dianggarkan pemerintah akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
APBD yaitu gambaran atau acuan yang penting dalam keberhasilan suatu daerah dalam meningkatkan perekonomian daerah. Jika perekonomian daerah mengalami pertumbuhan , maka akan mengalami pengaruh yang positif pada pencipta lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat daerah.
Dalam meningkatkan lapangan pekerjaan yang baru, sebaiknya kegiatan ekonomi swasta local dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui kebijakan yang dalam APBD. Jika anggaran belanja pembangunan pemerintah daerah lebih besar dari pada anggaran pengeluaran rutin, maka kebijakan ekspansi anggaran daerah tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah . Kebijakan seperti ini harus dilakukan oleh setiap pemerintaah daerah dan jika pemerintah daerah menjalankan fungsi APBD sesuai dengan apa yang telah dikatakan sebagai fungsi alokasi sumber daya dan fungsi distribusi pendapatan daerah.
Dan sebaliknya jika pemerintah daerah mendesain kebijakan anggaran daerah dengan kebijakan anggaran pengeluaran rutin daerah lebih besar dari pada anggaran pengeluaran pembangunan, maka kebijakan anggaran pemerintah daerah
yang bersifat kontraksi ini tidak akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Menurut peraturan pemerintah dalam negeri No 37 Tahun 2010 tentang penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun 2011, kriteria belanja daerah dalam APBD terdiri atas 1). belanja rutin (belanja aparatur/belanja tidak langsung) dan 2). belanja pembangunan (belanja publik/ belanja langsung ).
Belanja rutin adalah belanja yang digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintah sehar-hari, contoh : belanja pegawai, operasional dan pemeliharaan, serta belanja perjalanan dinas. Belanja pembangunan adalah di gunakan untuk mendanai peningkatan kualitas layanan publik, berupa pembangunan prasarana dan sarana publik. Belanja pembangunan dalam analisis belanja pemerintah karena sifatnya yang langsung menyentuh pada peningkatan kualitas untuk layanan publik. Strategi pengalokasian belanja pembangunan oleh pemerintah daerah sangat ditentukan pada kebutuhan dan kepentingan daerah tersebut.
Dalam pertumbuhan ekonomi di indonesia yang mengalami peningkatan pertumbuhan diperoleh dari sekelompok masyarakat golongan ekonomi atas yang dengan sendirinya jatuh kebawah sehingga menciptakan lapangan kerja dan berbagai peluang bagi masyarakat ekonomi bawah yang akan menumbuhkan berbagai kondisi pertumbuhan ekonomi.
Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai GDP (Gross Domestic Product) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi akan terjadi atau tidak sama sekali (Arsyad 2010:12).
6
Manfaat pertumbuhaan ekonomi ini akan dirasakan oleh masyarakat golongan ekonomi atas terlebih dahulu kemudian masyarakat golongan ekonomi rendah mulai memperoleh manfaat pada saat golongan ekonomi atas akan membelanjakan hasil dari pertumbuhan ekonomi yag telah di terima, maka dari itu bahwa ekonomi golongan rendah akan berkurang dalam skala yang sangat kecil jika penduduk ekonomi golongan rendah hanya menerima sedikit manfaat dari adanya pertumbuhan ekonomi (Laksani,2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laily Chodariyanti tahun 2016 dengan judul : Pengaruh Alokasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Jember. Dengan hasil penelitian yang di peroleh yaitu penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Jember akan meningkat sementara korelasi antara Pemerintah Kabupaten Jember menghabiskan dengan penyerapan tenaga kerja di kabupaten jember sangat kuat dan langsung.
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Alokasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kota Pekanbaru”
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Anggaran Pendapatan dan belanja daerah (pengeluaran) berpengaruh terhadap penyeraparan tenaga kerja?
2. Apakah Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap penyeraparan tenaga kerja?
3. Apakah Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan pertumbuhan ekonomi bepengaruh terhadap penyeraparan tenaga kerja?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dihasilkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui yaitu :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (pengeluaran) terhadap penyerapan tenaga kerja.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja.
8
1.3.2 MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan, manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Instansi
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintahan kota pekanbaru agar dapat memberikan informasi pentingnya. Guna untuk menentukan strategi kebijakan ketenagakerjaan. Sehingga penyerapan tenaga kerja dapat meningkat di masa yang akan datang.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan referensi selain itu juga dapat memberikan informasi bagi semua peneliti terkait dengan masalah penelitian ini.
3. Bagi Akademik
Sebagai sarana untuk menambah dan memperkaya wawasan penulis dan dapat mengembangkan dan menerapkan dikehidupan dan di dunia pekerjaan bagi masyarakat dan penulis.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam menulis penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam bab ini akan menguraikan tentang teori yang melandasi penelitian tersebut; Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dalam penyerapan tenaga kerja.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan tentang Metode/ jenis penelitian, obyek penelitian, Populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, identifikasi dan operasionalisasi variabel, dan Metode Analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Bab ini berisikan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini diuraikan mengenai gambaran umum hasil penelitian yang meliputi uji validitas data, normalitas data, pengujian asumsi klasik,regresi linier berganda,pengujian variable independen secara parsial (uji t),dan koefisien determinasi (R2) sehingga pada akhirnya didapat hasil yang merupakan tujuan penelitian ini.
10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang mengemukakan beberapa kesimpulan dan mencoba memberikan saran-saran dari penelitian atas hasil penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arniati, dkk, 2010, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Politik
Penganggaran Perencanaan dan Informasi Jurnal Publikasi, Papua, Universitas Yapis.
Arsyad, Lincolin, 2010, Ekonomi Pembangunan, Ed 5, Yogyakarta, UPP STIM YKPN
Abdul Halim dan Muhammad Iqbal. 2012, Pengelolaan Keuangan Daerah: Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah Edisi 3,
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetekan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Badrudin, Rudy, 2012, Ekonomika otonomi daerah, Cetakan I, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ghazali, Imam, 2016. Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program SPSS, Semarang, Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Enam. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Ghozali, Imam, Arifin Subeni. 2012. Pokok – pokok akuntansi pemerintahan. Edisi 4. Penerbit BPFE : Yogyakarta
Jhingan, M, L, 2012, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta : Rajawali Press.
Laily Chodariyanti, 2016, Pengaruh Alokasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Jember, Jurnal EKBIS, Universitas Islam Lamongan Laksani, Chichi Shintia, 2010, Analisis Pro-Poor Growth di Indonesia melalui
Identifikasi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskin, Magiste., FE, UI
Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
69
Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2014 , Hal. 71
Murti Sumarni & Jhon Suprihanto, Pengantar Bisnis Dasar – Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta: Liberty,2014),Hal. 5.
N. Gregory Mankiw, Makroekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2009), Hal.213.
Nur Feriyanto, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Indonesia (Yogyakarta: UU STIM YKPM, 2014) hal. 6.
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No 37 Tahun 2010, Tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2011
Sudiono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) Hal. 18.
Sientri Pristina, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Inflasi Dan Belanja Daerah Pengaruhnya Terhadap Kesempatan Kerja Di Sulawesi Utara, Jurnal EMBA, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Todaro, Michael P. dan Smith, Stephen C. 2011, “Pembangunan Ekonomi”.
Edisi Kesembilan, Jakarta, Erlangga.
Zulfanetti, Dkk, 2018, Pengaruh PDRB, Upah Minimum Provinsi Dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi, Jurnal Publikasi, Universitas Jambi
Badan Pusat Statistik. (2011). Pekanbaru Dalam Angka 2010-202