Pengaruh Aromaterapi dalam Menurunkan Respon Cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami
kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar 2021
Disusun Oleh :
1. Alif Nurrohim SN192008 2. Ines Hardi Pratiwi SN192032 3. Nurindah Sari SN192049 4. Devha Agnes Monica SN192020
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2020/2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul “
Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar
” telah melakukan proses bimbingan dan dinyatakan layak untuk diseminarkan dihadapan dewan penguji :Disusun Oleh :
1. Alif Nurrohim SN192008 2. Ines Hardi Pratiwi SN192032 3. Nurindah Sari SN192049 4. Devha Agnes Monica SN192020
Surakarta, 6 September 2021 Mengetahui,
Pembimbing KIAN
Galih Setia Adi S.Kep.,Ns.,M.Kep NIK.20118808
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar” telah dilakukan sidang / seminar yang dihadiri oleh audien dan dewan penguji.
Ditetapkan di : Universitas Kusuma Husada Surakarta Hari, Tanggal : 06 September 2021
Disusun Oleh Kelompok 10 : 1. Alif Nurrohim SN192008 2. Ines Hardi Pratiwi SN192032 3. Nurindah Sari SN192049 4. Devha Agnes Monica SN192020
Surakarta, 06 September 2021 Mengetahui,
Dewan Penguji
Galih Setia Adi S.Kep.,Ns.,M.Kep NIK.20118508
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
Ketua Prodi Profesi Ners Program Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta
Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep NIK.200680021
Yunita Wulandari,S.Kep., Ns., M.Kep NIK.201185088
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) Prodi Profesi Ners Universitas Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karang Anyar”. KIAN ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Profesi Ners pada Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Dalam penyusunan KIAN ini, kami mendapat bimbingan, arahan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns Setiyawan.,M.Kep selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta 2. Ns. Yunita Wulandari.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat
3. Galih Setia Adi S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan KIAN ini serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penyusunan KIAN ini.
4. Teman-teman kelompok 10 seperjuangan RSUD KARANGANYAR Surakarta yang telah berpartisipasi bersama dalam penyusunan KIAN
5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penyusunan KIAN ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan KIAN ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan ini penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk menyempurnakan penyusunan KIAN ini. Akhir kata penyusun berharap semoga KIAN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait, kalangan akademis dan masyarakat yang berminat dalam ilmu keperawatan.
Surakarta, 6 September 2021 Penyusun
v DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ………...……… i
LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii
LEMBAR PENGESAHAN ……….. iii
KATA PENGANTAR ……….. iv
DAFTAR ISI ………. v
ABSTRAK ……… vi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….………. 1
B. Tujuan ……….……….. 4
C. Rumusan Masalah ………. 4
BAB II STUDI KASUS ……… 5
BAB III STRATEGI PENELUSURAN BUKTI ……….. 7
BAB IVPEMBAHASAN JURNAL A. Analisa Jurnal ……… 8
B. Pembahasan Jurnal ……… 14
BAB VI KESIMPULAN ………... 15 DAFTAR PUSTAKA
vi ABSTRAK
Aromaterapi merupakan terapi yang menggunakan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap atau kompres untuk meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah, menurunkan kecemasan, meningkatan relaksasi dan kenyamanan.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh aromaterapi terhadap kecemasan pada pasien gagal jantung di ruang ICU RSUD Karang Anyar. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen menggunakan rancangan One Group pre test and post test dengan melibatkan 7 pasien gagal jantung yang diambil secara total sampling. Karya Ilmiah Akhir Ners berujuan untuk mengetahui pengaruh dari Aromaterapi terhadap Kecemasan pada pasien CHF di ruang ICU RSUD Karanganyar. Pada jurna yang ditemukan terdapat jurnal yang memberikan pendapat tentang pemberian terapi dengan kecemasan pada pasien CHF. Jurnal tersebut menjelaskan adanya hubungan antara sebelum melakukan terapi dan sesudah melakukan terapi Aromaterapi. Bahwa dijelaskan saat pemberian terapi pasien akan mengalami penurunan kecemasan, sehingga pasien akan lebih tenang dan nyamaan
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gejala yang muncul sesuai dengan gejala gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan, terjadi di dada karena peningkatan kebutuhan oksigen (Mansjoer, 2018). Menurut Brashers dalam Syandi (2008) masalah kesehatan dengan penyakit Congestive Heart Failure (CHF) masih menduduki peringkat yang tinggi. CHF merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas yang tinggi. WHO (2018) melaporkan bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita CHF. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada 1,5% sampai 2% orang dewasa di Amerika Serikat menderita Congestive Heart Failure (CHF) terjadi 700.000 perawatan di rumah sakit pertahun. Sedangkan di Eropa dan Jepang masing-masing terdapat sekitar 6 juta dan 2,5 juta kasus dan hampir 1 juta kasus baru didiagnosa tiap tahunnya di seluruh dunia. Gagal jantung merupakan salah satu penyakit jantung yang angka kejadiannya di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan Hasil Riskesdas Kemenkes RI (2017), prevalensi penyakit jantung coroner di Indonesia mencapai 0,5% dan gagal jantung sebesar 0,13% dari total penduduk berusia 18 tahun keatas
Menurut Rosdahl (2017) gagal jantung diderita oleh sekitar 5 juta orang di Amerika Serikat, dengan 500.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahun.
Berlawanan dengan penurunan kematian akibat penyakit kardiovaskuler lain, insiden gagal jantung dan kematian terkait dengan gagal jantung telah meningkat dengan stabil sejak 1975. Sekitar 300.000 pasien meninggal karena konsekuensi langsung atau tidak langsung dari gagal jantung setiap tahun dan jumlah kematian karena gagal jantung terus meningkat 6 kali lipat setelah 40 tahun. Gagal jantung
2
merupakan penyakit primer pada orang berusia lanjut, mengenai 6% sampai 10%
orang berusia lebih dari 65 tahun. Penyakit ini juga merupakan kasus terbanyak yang menyebabkan orang berusia lanjut dirawat di rumah sakit. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Wates Kulon Progo didapatkan sejumlah 43 pasien yang menderita CHF yang dirawat di ICCU selama tahun 2017. Pasien tersebut ada yang murni hanya CHF dan ada pula yang menderita CHF disertai penyakit yang lain. Selain itu, salah satu ruang rawat inap di RSUD Wates melaporkan bahwa CHF menduduki peringkat pertama dalam 10 besar penyakit terbanyak yang diderita pasien dalam periode Januari 2017 sampai Januari 2018 dengan rincian sebanyak 122 pasien. Gagal jantung diklasifikasikan menjadi gagal jantung kronik dan akut, gagal jantung kiri dan kanan, dan gagal jantung berdasarkan derajatnya. Tanda dan gejala yang sering terjadi adalah sesak nafas, batuk, mudah lelah, kegelisahan yang diakibatkan gangguan oksigenasi dan disfungsi ventrikel. Terapi yang dapat dilakukan untuk pasien CHF meliputi terapi fisik, terapi okupasi, terapi pernapasan, dan nutrisi. Jika CHF tidak segera ditangani maka akan menurunkan cara kerja jantung dan darah tidak akan berfungsi dengan baik saat memompa darah. Masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan gagal jantung adalah aktual/ resiko tinggi penurunan curah jantung, nyeri dada, aktual/ resiko tinggi gangguan pertukaran gas, aktual/ resiko tinggi ketidakefektifan pola nafas, aktual/ resiko tinggi penurunan tingkat kesadaran, aktual/ resiko tinggi kelebihan volume cairan, dan intoleransi aktivitas (Mutaqqin, 2019). Pada pasien gagal jantung kongestif dengan pola nafas tidak efektif terjadi karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru-paru sehingga terjadi peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru yang menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru (Nugroho, 2020). Menurut Suratinoyo (2019) pada pasien gagal jantung kongestif sering kesulitan mempertahankan oksigenasi sehingga mereka cenderung sesak nafas. Seperti yang kita ketahui bahwa jantung dan paru-paru merupakan organ tubuh penting manusia yang sangat berperan dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida
3
dalam darah, sehingga apabila paruparu dan jantung tersebut mengalami gangguan maka hal tersebut akan berpengaruh dalam proses pernapasan. Gagal jantung kongestif menyebabkan suplai darah ke paru-paru menurun dan darah tidak masuk ke jantung. Keadaan ini menyebabkan penimbunan cairan di paru- paru, sehingga menurunkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gangguan kebutuhan oksigenasi menjadi masalah penting pada pasien gagal jantung kongestif. Untuk itu, sebaiknya masalah tersebut segera ditangani agar tidak memperparah kondisi tubuh pasien. Intervensi keperawatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan oksigenasi bisa dilakukan dengan pemberian oksigen, memberikan posisi semi fowler, auskultasi suara nafas, dan memonitor respirasi dan status O2. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas sebagian organ atau sel (Hidayat, 2017). Salah satu intervensi keperawatan pada penderita gagal jantung dengan gangguan kebutuhan oksigenasi adalah pemberian oksigen. Pemberian oksigen adalah bagian integral dari pengelolaan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, khususnya pasien yang sedang mengalami gangguan pernapasan yaitu untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh. Pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari udara ruangan digunakan untuk mengatasi atau mencegah hipoksia (Syandi, 2016). Pemberian oksigen yaitu memasukkan oksigen tambahan dari luar ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat. Oksigen merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal.
Banyak cara yang bisa digunakan untuk memberikan oksigen dengan berbagai konsentrasi oksigen yaitu lebih dari21% sampai 100% tergantung pada alat atau metode pemberian oksigen yang digunakan (Rosdahl, 2018. Menurut Marques dan Huston dalam Pamungkas (2016) pemberian oksigen dalam asuhan keperawatan memerlukan dasar pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya oksigen dari atmosfir hingga sampai ke tingkat sel
4
dalam proses respirasi. Oksigen yang diberikan oleh perawat dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Tak terkecuali pada pasien Congestive Heart Failure (CHF), perawat juga harus melakukan perencanaan sampai dengan pengawasan dalam memberikan oksigen. Praktiknya di lapangan, perawat kurang melakukan pengawasan dan masih banyak yang kurang memperhatikan secara cermat perkembangan pasien setelah diberikan oksigen. Sebenarnya, perawat dapat melibatkan keluarga dalam kaitannya dengan pemenuhan oksigenasi pasien Congestive Heart Failure (CHF) seperti mengedukasi agar pasien tetap dalam posisi semi fowler, mempertahankan istirahat, dan mengawasi kepatenan kanul nasal. Hal tersebut dilakukan agar pemberian oksigen pada pasien lebih efektif dan didapatkan respon pasien sesuai dengan tujuan yang telah direncakan. Mengingat betapa pentingnya penerapan tindakan untuk mengatasi gangguan oksigenasi dengan masalah keperawatan pola napas tidak efektif pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) yang salah satunya adalah dengan pemberian oksigen.
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui “Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar”
2. Untuk menambah wawasan penyusun tentang “Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengambil rumusan masalah tentang adakah “Pengaruh Aromaterapi dalam menurunkan respon cemas pada pasien CHF (Congestive Heart Failure) yang mengalami kecemasan di Ruang ICU RSUD Karanganyar”
5
BAB II STUDI KASUS
A. Studi Kasus
Seorang laki-laki berusia 67 tahun dibawa keruang ICU dengan keluhan sesak nafas berat. Sejak lama penderita berobat dengan hipertensi tapi tidak teratur dan telah pernah mengalami infark miokard sebelumnya. Sekitar seminggu sebelum masuk rumah sakit dia mengeluh nyeri dada substernal lebih dari 30 menit, dan sejak itu dia mengeluh sering sesak nafas yang makin berat. Penderita hanya bisa tidur dengan 3 bantal kepala dan sering terbangun tengah malam akibat sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik: tidak demam, TD 160/100 mmhg, denyut jantung 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit, dan saturasi oksigen 99%.
Penderita pucat dan bekeringat dingin. Pada pemerikasaan auskultasi ditemukan adanya ronchi basah pada kedua paru-paru dan tidak terdengar bising jantung.
7
BAB III STRATEGI PENELUSURAN BUKTI
A. Strategi Penelusuran Bukti
Penelusuran jurnal menggunakan alamat google scholar pada tanggal 02 september 2021 dengan menggunakan kata kunci yang tercantum pada tabel 1.1.
dan ditemukan beberapa hasil kemudian dilakukan pemilihan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Database Strategi Pencarian Jurnal
yang ditemukan
Jurnal yang dipilih
Google scholar (02 September 2021)
Kecemasan pada penderita CHF 3 2
8
BAB IV
PEMBAHASAN JURNAL
A. Analisa jurnal
Penulis Judul Desain
penelitian
Besar sampel
Uji statistik
Hasil penelitian
Kelebihan penelitian
Kelemahan penelitian
Kesimpulam untuk praktik keperawatan Tika Sari
Dewi
Pengaruh kombinasi back message dan terapi zikir terhadap perubahan hemodinamik pada pasien CHF di RSUD Dr.H.Andi abdurahman noor tanah bumbu
quasi eksperimen tal dengan menggunak an metode pre-test dan post-test
40-60 tahun
Chi – squer
Ada perbedaan signifikan setelah diberikan kombinasi back message dan terapi zikir terhdap perubahan tekanan systole ρ = 0,011
(< 0.05), nilai
Penelitian ini memilki
kelebihan dimana ada penjabaran secara lengkap tentang metode pelaksaan dan juga pengujian hasil sehingga memudahkan, pada penelitian .
Pada penelitian ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana
pelaksaan dari terapi tersebut
Penelitian ini mampu
digunakan
sebagai acuan untuk intervensi pada pasien CHF pada usia,jenis kelamin, riwayat penyakit,dan pola hidup.
9
saturasi ρ=
0,030(< 0.05) dan respirasi ρ= 0,011(<
0.05).tidak ada perubahan setelah dan sebelum diberikan terapi kombinasi back message dan terpai zikir pada tekanan diastole ρ=
0,141(> 0.05) dan
prekuensi nadi ρ= 1000
10
(> 0.05).hasil penelitian ini juga
menunjukan adanya pengaruh antara kelompok eksperimen dengan kelompok control setelah diberikan terapi kombinasi back message dan terapi zikir terhadap tekanan systole ρ=
11
0.04 (< 0.05) sedangkan hemodinamik tidak ada pengaruh pada tekanan diastole ρ=
0,083(>
0.05), frekuensi nadi ρ= 0,112 (> 0.05), frekuensi nafas ρ=0,422 (< 0.05). dan saturasi oksigen ρ=
0,849 (< 0.05).
12 Bambang
Aditya Nugraha
Pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan pasien gagal jantung
Metode penelitian ini
menggunak an
quasiaekspe rimental dengan pendekatan pre and post test without control.
30 pasien gagal jantung yang diambil secara konseku tif semplin g
Inverens ial dilakuka n menggu nakan Paired test
Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kelelahan pasien sebelum diberikan intervensi pijat punggung sebesar 24,7 dan setalah diberikan intervensi pijat punggung sebesar 15, 9
Pada jurnal ini
di kemas
dengan bahasa yang mudah dan juga dilengkapi dengan metode yang lengkap dan mudah di pahami
keterbatasan penilaian yang diperoleh dari konteks klinis yang dikembangkan, seperti ukuran sampel berkurang, representativitasny a, dan kesulitan pengacakan.
tingkat
kecemasan pada penderita CHF terdapat
penurunan skor kelelahan yang bermakna sesudah dilakukan
intervensi pijat punggung dengan nilai ρ= 0,000 (>
0.05). selain itu di dapatkan skor kelelahan setelah intervensi hari ke tiga secara bermakna lebih rendah di banding skor kelahan hari kedua (ρ=0,006) dan hari pertama
13
(ρ=0.000).
14 B. Pembahasan jurnal
Jurnal peratama dengan judul “Pengaruh kombinasi back message dan terapi zikir terhadap perubahan hemodinamik pada pasien CHF di RSUD Dr.H.Andi abdurahman noor tanah bumbu” penelitian ini meneliti tentang pengaruh pemberian Aromaterapi untuk mengurangi kecemasan. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Dimana sampel yang digunakan pasien berusia 40-60 tahun. Pada penelitian ini sampel diambil dari karkteristik responden, hemodinamik pada pasien CHF sebelum mendapatkan terapi, hemodinamik pada pasien CHF sesudah mendapatkan terapi, Perbedaan konbimnasi pijat punggung dan terapi zikir, pengaruh kombinasi pijak punggung dan terapi zikir terhadap perubahan tekanan sistol dan diastole tersebut diberikan questioner berupa kecemasan pasien yang memahami, kemudian dilakukan intervensi dan dilakukan quersioner lagi untuk mengetahui perkembangnya. Pada penelitian ini setelah dilakukan pengambilan sampel akan dilakukan uji untuk menetukan hasilnya yaitu dengan Chi-square. Setelah dilakukan uji tersebut didapatkan hasil penelitian yaitu Ada pengaruh kombinasi pijat punggung dan terapi zikir. Dengan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian pijat punggung dan terapi zikir terhadap tingkat tekanan sistol dan diastole pada kelompok eksperimen dengan kelompok control setelah diberikan terapi.
Jurnal kedua dengan judul “Pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan pasien gagal jantung” jurnal kedua ini hampir sama dengan jurnal pertama perbedaanya di jurnal kedua ini langsung berfokus pada skor kelelahan saja. Jurnal ini membahasa tentang pemberian pijat punggung pada penderita CHF. Metode penelitian yang digunakan quasiaeksperimental dengan pendekatan pre and post test without control. Dimana peneliti melakukan observasi tingkat kelelahan kemudian memberikan intervensi berupa pemberian pijat punggung kemudian mengobservasi kembali tingkat kelelahan pasien gagal jantung tersebut apakah mengalami penurunan atau tidak. Sampel pada penelitisn ini dilakukan pada 30 pasien gagal jantung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampling. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pijat punggung terhadap penurunan skor kelelahan pada pasien gagal jantung di RSUD Dr. Slamet Garut.
15 BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian Aromaterapi dalam penurunan kecamasan pada penderita CHF di RSUD Karang Anyar. Upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah pada kasus diatas adalah dengan mencari lebih banyak lagi jurnal yang mampu memberikan argumen yang kuat bagaimana pemberian Aromaterapi tersebut dapat menurunkan tingkat kecemasan pada penderita CHF. Kemudian peneliti mencari jurnal dengan mempersempit kriteria kemudian disesuaikan kembali dengan kondisi pasien pada skenario kasus yaitu pasien CHF. Dengan hasil ditemukan beberapa jurnal setelah dianalisa hasilnya adalah pemberian Aromaterapi mampu menurunkan tingkat kecemasan.
5
6 6
6 6
16
DAFTAR PUSTAKA
A, Aziz, Hidayat. (2017). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ahmadi, Nugroho .(2020). “Faktor-Faktor yang MempengaruhiIntellectul capital Disclousure”. Accounting Analysis journal . 1 (2)
Bambang Aditiya Nugraha DKK (2017). „‟Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Skor Kelelahan Pasien Gagal Jantung” Jkt Vol Edisi 5
Mansjoer, Arif. 2018. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta:
Media Aesculapius
Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal bedah. Jakarta : Salemba medika.
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2017). Buku Ajar Keperawatan Dasar.
Jakarta: EGC.
Suratinoyo, I, Rottie, J.V., Massi, G.N. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Di Ruang CVBC Lantai III Di RSUP Dr R.D Kandou Manado.
Tika Sari Dewi, (2017) „‟Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung dan Terapi Dzikir terhadap Perubahan Hemodinamik pada Pasien CHF di RSUD Dr. H Abdurahman Noor Tanah bumbu‟‟