• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Prepp Studio Jakarta

N/A
N/A
Nur Khofifah

Academic year: 2024

Membagikan " Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Prepp Studio Jakarta"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PREPP STUDIO JAKARTA

Oleh:

1Muhammad Fajar*, 2Trisha Gilang Saraswati

1,2Universitas Telkom, Jurusan Administrasi Bisnis

Jl. Telekomunikasi. 1, Terusan Buahbatu - Bojongsoang, Telkom University, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257

e-mail : [email protected]1 , [email protected]2

ABSTRACT

In April 2022 Prepp studio did a 100 Vespa Giveaway which successfully enlivened social media as evidenced by the coverage of well-known media discussing it such as Viva, Wartaekomoni and innews. This study aims to see the effect of the marketing mix on buying interest in Prepp products. This research uses quantitative research methods. The data collection used in this study was a questionnaire distributed to respondents who met the research topic criteria. The sampling technique in this study used nonprobability sampling. Respondents of this study were 100 individuals who knew the products, prices, promotions, location of Prepp Studio and individuals who had purchased Prepp Studio products and also had the desire to buy Prepp Studio products. The results of this study state that the marketing mix variable has a significant effect on the purchase interest variable which has a value of 64.6% so that the authors suggest that the company create a membership card so that consumers who have a member card have a referral code to get points that can be exchanged for discounts for subsequent transactions and provide discounts or cashback for consumers who do testimonials or reviews after transactions so that it will increase trust in potential customers who can increase buying interest in Prepp Studio.

Keywords: Marketing mix, Purchase intention and fashion industry.

ABSTRAK

Pada bulan april 2022 Prepp studio melakukan Giveaway 100 Vespa yang sukses meramaikan media sosial terbukti dengan liputan media-media ternama yang membahasnya seperti Viva, Wartaekomoni dan innews. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli produk Prepp. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden yang memenuhi kriteria topik penelitian. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Responden penelitian ini 100 individu yang mengetahui produk, harga, promosi, lokasi Prepp Studio dan individu yang pernah membeli produk Prepp Studio dan juga memiliki keinginan untuk membeli produk Prepp Studio. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dan uji koefisien determinasi yang diolah menggunakan SPSS 26. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli yang memiliki nilai sebesar 64,6% sehingga penulis menyarankan untuk perusahaan membuat kartu membersip sehingga konsumen yang

(2)

memiliki kartu member mempunyai kode referral untuk mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan potongan harga untuk transaksi selanjutnya dan memberikan potongan harga atau cashback untuk konsumen yang melakukan testimoni atau ulasan setelah transaksi sehingga akan meningkatkan kepercayaan kepada calon konsumen yang dapat meningkatkan minat beli prepp studio.

Kata Kunci: Bauran pemasaran, Minat beli, dan Industri pakaian.

PENDAHULUAN

Perkembangan industri fashion pada Indonesia bertumbuh dengan pesat. Para pecinta fashion terus dengan hangat dan penuh semangat menerima berbagai model dan gaya busana yang terus bermunculan (Fitriani, 2018). Trend fashion di Indonesia ini ialah gambaran refleksi dari status sosial dan ekonomi yang kemudian diidentifikasi sebagai popularitas. Secara garis penggemar fashion di Indonesia merupakan mereka anak muda sampai kalangan dewasa dengan umur dari 16 – 26 tahun, Umumnya pakaian yang bermodel sederhana dan nyaman Sehingga terlihat santai, terutama untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti jalan-jalan ke kampus atau sekadar jalan-jalan bersama teman- teman (Sanda, 2019). Berkembangnya industri fashion yang terus meningkat membuat banyak brand fashion bermunculan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia fashion terus menerus mengalami kemajuan di seluruh negara di dunia. Kemudahan menjual produk dari brand lokal semakin membantu mempertahankan eksistensi mereka (Mulyandi & Sani, 2019). Selain itu, kemajuan teknologi mempermudah perusahaan industri fashion untuk mempromosikan barang mereka ke pasar dengan jangkauan lebih luas (Tanjung, 2021). Prepp studio merupakan salah satunya brand fashion lokal yang menawarkan produk fashion berupa pakain yang bisa digunakan untuk kegiatan sehari- hari. Pakaian yang bergaya dasar dan sederhana namun tidak membosankan (Prepp Studio, 2020). Prepp Studio memberikan produk berkualitas dengan harga terjangkau dan bersaing. Prepp Studio berusaha memperlihatkan kepada pasar bahwa setiap orang dapat mengenakan pakaian bagus dengan harga yang terjangkau (Prepp Studio, 2020).

Fenomena yang terjadi pada oktober 2020 itu berhasil meramaikan sosial media hal itu dibuktikan dalam beberapa media berita yang membahas tentang billboard ini, seperti yang dilansir pada website IDN Times dan Tribunnews yang mana merupakan media berita yang ternama. Hal itu berawal dari Arief muhammad yang melakukan akuisisi pada prepp studio dengan membawakan visi misi yang baru untuk menjadi brand fashion nomor 1 di Indonesia. Lalu pada April 2022 Prepp studio melakukan giveaway 100 vespa kepada konsumennya yang berhasil meramaikan sosial media. Hal itu dibuktikan oleh media berita yang ternama membahasnya seperti Viva, Wartaekomoni dan lebih dari 1000 orang berpartisipasi pada kegiatan ini.Dari kegiatan tersebut prepp studio dapat dibilang berhasil karena hampir 60% dari peserta adalah kaum millennials dengan range berumur 17-37 tahun yang merupakan target pasar dari Prepp Studio(Prepp Studio, 2020).

Tingginya antusias dari peserta yang membuat peneliti terpanggil dengan adanya fenomena tersebut untuk meneliti lebih dalam terkait minat beli setelah dilakukannya promosi – promosi tersebut. Menurut (Mulyandi & Sani, 2019) Hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel e marketing mix yaitu place, price, dan promotion tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan product, people, process, dan physical evidence berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen dan e-marketing mix secara simultan mempengaruhi minat beli konsumen pada e commerce di Indonesia.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Sanda, 2019) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ini menunjukkan bahwa marketing mix yang terdiri dari product

(3)

(produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi) telah diterapkan pada student mall Unismuh Makassar meskipun belum terlalu menyeluruh dan tentunya masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki baik itu dari mahasiswa itu sendiri sebagai konsumen dan pemilik stand sebagai penjual maupun pimpinan sebagai penanggung jawab pada student mall ini.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Fitriani, 2018) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh positif dengan memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai 0,000 terhadap minat beli konsumen, dengan nilai koefisien regresi bauran pemasaran yaitu 0,535.

Kebaruan penelitian ini ialah pada objek penelitiannya pada penelitian ini objek penelitiannya ialah produk Prepp Studio Jakarta dan variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel marketing mix dan minat beli.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Marketing Mix mempengaruhi minat beli dalam membeli produk Prepp Studio Jakarta didasarkan oleh berbagai teori dan penelitian sebelumnya. Maka dari itu penulis mempertimbangkan untuk mengambil judul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli di Prepp Studio”.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran

Sedjati (2018) mengklaim bahwa pemasaran adalah pertemuan penjual serta pembeli untuk melakukan transaksi barang atau jasa. Istilah "pasar" sekarang mengacu pada kegiatan atau berkumpulnya penjual dan pembeli yang mempresentasikan produk kepada konsumen daripada lokasi fisik. Tjiptono (2020) mendefinisikan pemasaran sebagai proses mengembangkan, menyebarluaskan, memasarkan, dan menentukan harga produk, layanan, dan gagasan yang memungkinkan hubungan pertukaran yang memuaskan dengan pelanggan serta menciptakan dan memelihara hubungan positif dengan pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis. Sedangkan menurut (Hidayat, 2019)Pemasaran mengacu pada setiap bisnis atau kegiatan yang memberikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen ketika kegiatan itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan dengan cara tertentu, yang dikenal sebagai pertukaran.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran, menurut (Autoprawira & Retnawati, 2020), adalah sekelompok instrumen pemasaran yang digunakan oleh bisnis untuk mencapai tujuannya di pasar sasaran. Menurut (Kotler & Armstrong, 2016), program pemasaran yang efisien menggabungkan aspek bauran pemasaran ke dalam program pemasaran terintegrasi yang dibuat untuk membantu perusahaan mencapai tujuan pemasarannya dengan menarik pelanggan dan memberi mereka nilai. 4P yang merupakan singkatan dari product (produk), price (harga), place (lokasi atau saluran distribusi), dan promotion (promosi) adalah sekelompok strategi pemasaran yang termasuk dalam bauran pemasaran, berikut penjelasannya:

1) Produk (Product)

Produk secara singkat dapat didefinisikan sebagai berikut: Produk adalah apa yang dapat ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalamnya adalah obyek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan(Hanaysha et al., 2021). Sedangkan Menurut (Raewf et al., 2021) produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk

(4)

memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang disebut jasa.

2) Harga (Price)

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien untuk mendapatkan produk yang telah ditawarkan (Eganael Putra et al., 2020). Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para supplier, bahan, dana, tenaga kerja, dan para manager Perusahaan yang bersangkutan. Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh Perusahaan (Pratama & Ardhy, 2018). Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern Perusahaan (Issalillah &

Khan Khayru, 2021).

3) Distribusi (Place)

Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemilihan penyaluran distribusi. Secara singkat saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry (Christine & Budiawan, 2017).

4) Promosi (Promotion)

Strategi promosi berkaitan dengan masalah – masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan(Mulyandi & Sani, 2019).

Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan promosi personal, iklan dan promotion (Dwi Cahya et al., 2021).

Perilaku Konsumen

Menurut (Adnan, 2018) perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan penentu kegiatan- kegiatan tersebut. Sedangkan menurut (Tjiptono, 2020) perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengkonsumsian, dan penghentian pemakaian barang dan jasa.

Minat.Beli

Minat beli seperti yang didefinisikan oleh (Priansa, 2018), berkaitan dengan niat pelanggan untuk memperoleh suatu produk dan jumlah unit yang akan dibutuhkan selama periode waktu tertentu. Dimungkinkan untuk mendefinisikan minat beli sebagai pernyataan mental yang dibuat oleh pelanggan yang menunjukkan keinginan untuk membeli beberapa barang dengan merek tertentu (Angelina, 2022). Mengacu pada (Priansa, 2018) terdapat dimensi yang berbeda dapat digunakan untuk mengukur minat pembelian. Aspek-aspek ini biasanya dihubungkan dengan empat dimensi utama: minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksplorasi.

(5)

Kerangka Pemikiran

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2023

Hipotesis berikut dikemukakan dan akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang dan kerangka kerja yang telah dibahas sebelumnya serta tujuan yang ingin dicapai.

H1 : Marketing mix berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap minat beli produk Prepp studio

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut (Sugiyono, 2019) adalah metode yang berasal dari filosofi positivisme, yang tujuannya adalah untuk mendeskripsikan dan menguji hipotesis yang dibuat pada populasi tertentu melalui kumpulan alat penelitian dan dianalisis secara statistik.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden yang memenuhi kriteria topik penelitian. Kuesioner menurut (Sugiyono, 2019) adalah teknik pengumpulan data yang memberikan pertanyaan kepada responden baik secara online maupun tatap muka atau pernyataan tertulis, pertanyaan tersebut sesuai dengan variabel yang diukur oleh peneliti.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah individu yang mengetahui Produk, Harga, Promosi, dan lokasi dari Studio Prepp. Lalu individu yang pernah membeli produk Prepp studio dan juga memiliki keinginan untuk membeli produk prepp studio.

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling.

Nonprobability sampling menurut (Sugiyono, 2019), adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap elemen atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Untuk penentuan jumlah responden pada kuesioner penelitian karena ukuran populasi yang ada tidak dapat diketahui dengan pasti, sehingga menggunakan metode Bernoulli (Ferdinand, 2014):

n =

Dalam penelitian ini digunakan tingkat ketelitian ( ) sebesar 5% dan tingkat kepercayaan sebesar 95% sehingga diperoleh nilai Z = 1,96, nilai e (tingkat kesalahan) telah ditentukan sebesar 10%. Probabilitas populasi yang tidak diambil sebagai sampel dan sebagai sampel masing-masing sebesar 0,5. Apabila dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas maka diperoleh jumlah sampel minimum sebagai berikut :

(6)

n= n= 96, 04

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh angka 96,04 untuk jumlah sampel minimum. Untuk mengurangi kesalahan dalam pengisian kuesioner maka menambahkan sampel yang di ambil menjadi 100 responden dengan ketentuan jumlah sampel tidak kurang dari minimal sampel yang telah ditentukan.

Sumber data penelitian ini ialah data primer dan sekunder. Data primer dari penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian pada Prepp Studio. Sedangkan data sekunder merupakan data yang mendukung kebutuhan data primer, seperti buku-buku, literatur dan bacaan bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dan uji koefisien determinasi yang diolah menggunakan SPSS 26

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan tujuan kepastian asal populasi pendistribusian normal (Ghozali, 2019). Pengujian normalitas dengan program statistic IBM SPSS berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov, nilai yang baik yaitu penilaian pendistribusian dari IBM SPSS yang diuji berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov.

Berikut Tabel 1, yang merupakan hasil uji Kolmogorov-Smirnov:

Tabel 1. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.45890895 Most Extreme

Differences

Absolute .065

Positive .044

Negative -.065

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Model penelitian dengan distribusi normal dengan nilai yang jelas dari 0.05.

Hasilnya sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskesdastisitas

Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

(7)

2019). Berikut merupakan hasil pengolahan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan software IBM SPSS 26:

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Berdasarkan pada gambar 2, dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat beli berdasarkan masukan variabel independent Bauran pemasaran atau Marketing mix.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan Bauran pemasaran terhadap Minat beli pada Prepp studio. Dalam pengolahan data menghitung regresi menggunakan software IBM SPSS.

Tabel 2. Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.475 2.108 4.020 .000

Product .547 .243 .194 2.250 .027

Price .590 .164 .301 3.596 .001

Place .694 .156 .333 4.444 .000

Promotion .551 .248 .178 2.226 .028

a. Dependent Variable: minat beli

Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Y= 8.475 + 0.547X1 + 0.590X2 + 0.694 X3 + 0.551 X4

Dari persamaan diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

a. Konstanta Positif (8,475), hal ini menunjukan hubungan yang searah. Jika variabel Marketing mix ditingkatkan sebesar satu persen dan variabel lainnya konstan, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 8,475.

b. Nilai koefisien regresi X1 bersifat positif sebesar 0,547, artinya variabel X1 memiliki hubungan searah dengan Y dan setiap pertambahan satuan Product(X1) akan meningkatkan Minat beli (Y) pada Prepp studio sebesar 0,547.

(8)

c. Nilai koefisien regresi X2 bersifat positif sebesar 0,590, artinya variabel X2 memiliki hubungan searah dengan Y dan setiap pertambahan satuan Price(X2) akan meningkatkan Minat beli (Y) pada Prepp studio sebesar 0,590.

d. Nilai koefisien regresi X3 bersifat positif sebesar 0,694, artinya variabel X3 memiliki hubungan searah dengan Y dan setiap pertambahan satuan Place(X3) akan meningkatkan Minat beli (Y) pada Prepp studio sebesar 0,694.

e. Nilai koefisien regresi X4 bersifat positif sebesar 0,551, artinya variabel X4 memiliki hubungan searah dengan Y dan setiap pertambahan satuan Promotion(X4) akan meningkatkan Minat beli (Y) pada Prepp studio sebesar 0,551.

Uji Simultan (Uji F)

Uji Simultan (Uji F) merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya semua variabel bebas secara Bersama – sama terhadap variabel terikat. Kegunaan dari Uji F ini untuk mengetahui apakah Variabel Marketing mix (X) berpengaruh terhadap Minat beli (Y). Berikut hasil pengolahan data yang digunakan untuk Uji F:

Tabel 3. Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1092.413 1 1092.413 178.852 .000b

Residual 598.577 98 6.108

Total 1690.990 99

a. Dependent Variable: Minat Beli b. Predictors: (Constant), Marketing mix Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 178.852 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dengan demikian perhitungan Fhitung > Ftabel dengan nilai 178.852 >

3.94 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Marketing mix terhadap variabel Minat Beli.

Uji Parsial (Uji T)

Tujuan dilakukannya uji t adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap dimensi dari bauran pemasaran (X), yaitu Product, Price, Place, Promotion terhadap variabel minat beli (Y). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen atau bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau terikat. Kriteria pengambilan keputusan uji t adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai t hitung < t tabel, H0 diterima.

b. Apabila nilai t hitung ≥ t tabel, H0 ditolak.

c. Perhitungan t tabel = t (α / 2 ; n - k)

= 1.98525

(9)

Adapun hasil perhitungan Uji T sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.475 2.108 4.020 .000

Product .547 .243 .194 2.250 .027

Price .590 .164 .301 3.596 .001

Place .694 .156 .333 4.444 .000

Promotion .551 .248 .178 2.226 .028

a. Dependent Variable: minat beli

Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Berdasarkan pada Tabel 4, menjelaskan interpretasi mengenai hasil uji T diatas:

a. Product (X1)

Hasil uji t untuk X1 diperoleh t hitung sebesar 2,250 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,027 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap minat beli produk Prepp studio.

b. Price (X2)

Hasil uji t untuk X2 diperoleh t hitung sebesar 3.596 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap minat beli produk Prepp studio.

c. Place (X3)

Hasil uji t untuk X3 diperoleh t hitung sebesar 4.444 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap minat beli produk Prepp studio.

d. Promotion (X4)

Hasil uji t untuk X3 diperoleh t hitung sebesar 2.226 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap minat beli produk Prepp studio.

Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar Kontribusi Variabel Bebas (X) yaitu Marketing Mix terhadap variabel terikat (Y) yaitu Minat Beli.

Berikut hasil perhitungan R2 dapat dilihat pada Tabel 5:

Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .804a .646 .642 2.47142

a. Predictors: (Constant), Marketing Mix b. Dependent Variable: Minat Beli Sumber: Data diolah Penulis (2023)

Rumus koefisien determinasi adalah = 2 100%. Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui nilai r2 adalah 0.646. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefisien

(10)

determinasi diperoleh sebesar 64,6%. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa marketing mix memiliki pengaruh sebesar 64,6% terhadap minat beli, sedangkan sisanya 35,4%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti brand Awareness, Electronic Word of Mouth, Content Marketing dan yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Analisis dilakukan melalui menyebarkan kuesioner dengan 18 item kepada 100 responden yang pernah dan belum pernah membeli produk Prepp studio. Kemudian menggunakan software pengolah data IBM SPSS dengan olah hasil kuesioner melalui pengumpulan deskriptif, para konsumen dan calon konsumen dari Prepp studio.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden dengan mayoritas responden berusia 18 – 24 tahun dengan persentase 91% dengan jenis kelamin laki – laki yang mendominasi yaitu sebanyak 72%. Mayoritas pekerjaan dari responden adalah mahasiswa sebanyak 90 % dan pengeluaran untuk fashion tertinggi ada di nominal Rp 250.000 – Rp 500.000 dengan persentase 56%.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, variabel Marketing mix memperoleh nilai rata – rata sebanyak 75%. Nilai tersebut termasuk kategori baik. Dengan hasil setiap dimensi variabel Marketing mix sebagai berikut:

a. Dimensi product dengan memperoleh nilai rata – rata sebanyak 79%. Nilai tersebut menunjukan bahwa dimensi product berada di kategori baik. Dengan tanggapan responden nilai tertinggi pada pernyataan “Prepp Studio memiliki banyak variasi produk fashion” ini menunjukan bahwa konsumen puas dengan variasi produk yang ditawarkan oleh Prepp Studio.

b. Dimensi price dengan memperoleh nilai rata – rata sebanyak 75%. Nilai tersebut menunjukan bahwa dimensi price berada di kategori baik. Dengan tanggapan responden nilai tertinggi pada pernyataan “Prepp Studio memberikan harga dengan kualitas produk yang sesuai” yang artinya konsumen merasakan kualitas yang diterima sebanding dengan harga yang diberikan.

c. Dimensi place dengan memperoleh nilai rata – rata sebanyak 69%. Nilai tersebut menunjukan bahwa dimensi place berada di kategori baik. Dengan tanggapan responden nilai tertinggi pada pernyataan “akses penjualan produk Prepp Studio memudahkan” hal ini menunjuk konsumen puas dengan kemudahan dalam melakukan transaksi yang diberikan oleh Prepp Studio.

d. Dimensi promotion dengan memperoleh nilai rata – rata sebanyak 80%. Nilai tersebut menunjukan bahwa dimensi promotion berada di kategori baik. Dengan tanggapan responden nilai tertinggi pada pernyataan “Produk Prepp Studio dipromosikan melalui kegiatan campaign” yang artinya konsumen puas dengan kegiatan campaign yang dilakukan Prepp Studio.

Maka dapat dikatakan bahwa Prepp Studio memiliki Bauran pemasaran atau Marketing mix yang baik. Hal ini membuktikan bahwa variasi produk, kesesuaian harga dengan kualitas, akses yang diberikan dan kegiatan promosi melalui campaign memberikan pengaruh signifikan terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada produk Prepp Studio.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, variabel Minat Beli memperoleh nilai rata – rata sebanyak 77%. Nilai tersebut termasuk kategori baik sehingga dapat disimpulkan bahwa Prepp studio memiliki minat beli yang baik. Hal itu di buktikan dengan pernyataan “saya mendapat informasi produk baru Prepp Studio dari media sosial”

(11)

dengan persentase tertinggi 82% dan mendapati kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa konsumen memiliki minat eksploratif yang besar dengan mencari informasi mengenai produk Prepp melalui media sosial. Dan di perkuat dengan pernyataan “Saya berminat untuk membeli produk Prepp Studio” dengan persentase 80% dengan kategori baik.

Pada analisa regresi linier berganda hasilnya menunjukan bahwa variabel Marketing mix ditingkatkan sebesar satu persen dan variabel lainnya konstan, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 8,475, sedangkan Koefisien Regresi dari dimensi bauran pemasaran yaitu positif 0,547X1, 0,590X2, 0,694X3, 0,551X4 artinya terdapat hubungan yang positif antara dimensi Marketing mix tersebut dengan minat beli pada Prepp Studio. Apabila dimensi tersebut ditingkatkan makan akan semakin berpengaruh pula pada saat konsumen memiliki minat beli terhadap produk – produk Prepp Studio.

Berdasarkan perhitungan Uji F menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Marketing Mix (X) terhadap Minat beli (Y) pada prepp studio secara simultan. Hal itu dibuktikan dari Fhitung > Ftabel dengan nilai 178.852 > 3.94 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Lalu berdasarkan hasil perhitungan Uji T empat dimensi dari variabel marketing mix memiliki pengaruh positif dan signifikan hal itu di buktikan pada dimensi product dengan t hitung sebesar 2,250 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,027 < 0,05, dimensi price t hitung sebesar 3.596 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, dimensi place t hitung sebesar 4.444 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dimensi promotion t hitung sebesar 2.226 > t tabel 1,98525 dengan nilai signifikansi 0,028 < 0,05. Tujuan dari penelitian yang terakhir adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Marketing Mix (X) terhadap Minat beli (Y) pada prepp studio. Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi menunjukan bahwa Marketing Mix (X) memiliki pengaruh sebesar 64,6% terhadap minat beli (Y), sedangkan sisanya 35,4% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Azizah, 2021) bahwa terdapat pengaruh menganalisa Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli. Hal ini menunjukan bahwa Bauran pemasaran atau Marketing Mix memberikan pengaruh yang signifikan pada minat beli pada suatu barang yang ingin dibelinya. Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fitriani, 2018) bahwa bauran pemasaran berpengaruh signifikan pada minat beli.

PENUTUP

Kesimpulan Dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Variabel bauran pemasaran secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Prepp Studio. Adapun saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak – pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu dimensi product yang memiliki item terendah dengan pernyataan “Produk Prepp studio memiliki design produk lebih menarik daripada brand fashion lain” artinya design produk Prepp Studio tidak lebih menarik dari brand lain walaupun item pernyataan ini dalam kategori baik. Untuk memberikan design produk yang lebih menarik penulis menyarankan agar perusahaan bisa memberikan design produk yang berbeda dibandingkan produk brand lain dan mengembangkan design produk yang paling diminati konsumen. Dengan menganalisa produk fashion yang sedang terkini lalu diadaptasi dengan konsep dari prepp studio sehingga mendapatkan design produk yang menarik dan juga diminati oleh konsumen. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan untuk

(12)

mencari berbagai faktor – faktor selain dari variabel Marketing mix yang memilki pengaruh terhadap Minat Beli pada Prepp Studio.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. (2018). Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Susu Morinaga di Kota Lhokseumawe. Jurnal Visioner & Strategis, 7(2), 1–9.

Angelina, S. (2022). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Di E-Commerce Lazada. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Autoprawira, B. H., & Retnawati, B. B. (2020). Fokus Ekonomi Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Melalui Variabel Citra Merek Produk Piero (Studi Pada Followers Instagram @piero_jateng_diy). Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ekonomi, 15(1), 1–18.https://doi.org/10.34152/fe.15.1.1-18

Azizah, N. (2021). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Ulang Pada Vivi Jilbab Kota Jambi. UIN Jambi.

Christine, C., & Budiawan, W. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P) terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi pada House of Moo, Semarang). Industrial Engineering Online Journal, 6(1), 1–9.

Dwi Cahya, A., Kristiani, F. A., Dewi, N. S., & Mayrenda, N. (2021). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Konveksi Ega Collection. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas, 23(2), 208–

219. https://doi.org/https://doi.org/10.47233/jebd.v23i2.251

Eganael Putra, Q., Jiwa Husada Tarigan, Z., Br Sitepu, R., & Kumar Singh, S. (2020). The Impact of Marketing Mix on the Consumer Purchase Decision in the Surabaya - Indonesia Hotel Residence. SHS Web of Conferences, 76, 01038.

https://doi.org/10.1051/shsconf/20207601038

Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Fitriani. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Fashion Online Melalui Jejaring Sosial Instagram. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ghozali, I. (2019). Aplikasi Analisis Multivariate. Universitas Diponegoro.

Hanaysha, J. R., Al Shaikh, M. E., & Alzoubi, H. M. (2021). Importance of marketing mix elements in determining consumer purchase decision in the retail market. In International Journal of Service Science, Management, Engineering, and Technology

(Vol. 12, Issue 6, pp. 56–72). IGI Global.

https://doi.org/10.4018/IJSSMET.2021110104

(13)

Hidayat, D. R. (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Pada CV Madu Apiari Mutiara. Universitas Telkom.

Issalillah, F., & Khan Khayru, R. (2021). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Vitamin C. Jurnal Lima Daun Ilmu (MADA), 1(2), 121–130.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1. Erlangga.

Mulyandi, M. R., & Sani, E. P. (2019). Pengaruh E Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada E Commerce di Indonesia). Jurnal Ikra-Ith Ekonomika, 3(1), 41–49.

Pratama, A., & Ardhy, J. (2018). Analisa Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Ulang Melalui Perceived Value Pada Hotel X Surabaya. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 5(2), 278–286.

Prepp Studio. (2020). Prepp studio official website. Retrieved from https://www.preppstudio.com/

Priansa, D. J. (2018). Perilaku Konsumen dalam Bisnis Kontemporer. CV Alfabeta.

Raewf, M. B., Thabit, T. H., & Jasim, Y. A. (2021). The Relationship between the Elements of Marketing Mix and Consumer Behavior during Environmental Uncertainty: The Case of the COVID-19 Pandemic. Journal of Humanities and Social Sciences, 5(1), 50–55. https://doi.org/10.24086/cuejhss.vol5n1y2021.pp50-55 Sanda, A. U. (2019). Analisis marketing mix terhadap minat beli mahasiswa fakultas

ekonomi dan bisnis pada student mall unismuh makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sedjati, R. S. (2018). Manajemen Pemasaran. Deepublish.

Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. CV Alfabeta.

Tanjung, I. (2021). Analysis of the Effect of Marketing Mix 7P on Purchase Decisions at Sentra Snack Stores. International Journal of Review Management Business and Entrepreneurship (RMBE), 1(2), 125–133. https://doi.org/10.37715/rmbe.v1i2.2421 Tjiptono, F. (2020). Strategi Pemasaran Prinsip dan Penerapan. Penerbit Andi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui dari keempat variabel bauran pemasaran, manakah yang berperan besar dalam meningkatkan minat beli konsumen pada

Penelitian yang dilakukan pada Toko Merdeka Baru, bertujuan untuk mengetahui secara signifikan peranan dari strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan minat beli

Warung Bu Darmi menerapkan bauran pemasaran untuk menarik minat beli ulang konsumen. Bauran pemasaran yang digunakan yaitu produk, harga, tempat dan proses.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Produk, Harga, Lokasi………..Bambang Sarjono faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah bauran pemasaran yang terdiri dari : produk,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bauran Retail yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan pelayanan terhadap minat beli ulang pada Transmart

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli ulang laptop pada konsumen Toko Menara Komputer Pontianak.. Manfaat

Bauran pemasaran berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen, karena variabel produk, harga, promosi, dan tempat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh produk, harga, promosi, dan tempat terhadap minat beli ulang Mixue di Kota