• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN SIOMPU BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN SIOMPU BARAT "

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Siompu Barat Wilayah Buton Selatan. Upaya penguatan budaya organisasi di Kantor Kecamatan Siompu Barat harus dilakukan pada saat pegawai Kantor Kecamatan melakukan proses rekrutmen.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang kuat akan memandu para pemimpin di setiap tingkatan dalam mengambil keputusan. Budaya organisasi yang kuat menimbulkan kebanggaan dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan sehingga menimbulkan kepercayaan.

Budaya Organisasi 4.0

Faktor pendukung lingkungan kerja seperti tersedianya sarana dan prasarana yang memadai seperti komputer yang berfungsi dengan baik dan internet yang cepat dapat menjadi faktor pendukung keberhasilan penerapan manajemen kinerja organisasi di era revolusi industri 4.0 sehingga kinerja organisasi dapat tercapai. organisasi dapat tercapai sesuai dengan tujuannya. Kepemimpinan transformasional berdampak terhadap kinerja organisasi, artinya semakin baik kepemimpinan transformasional diterapkan maka kinerja organisasi akan semakin meningkat.

Hasibuan (2012) menyatakan kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Kinerja individu merupakan hasil kerja pegawai baik kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditetapkan, sedangkan kinerja organisasi merupakan gabungan antara kinerja individu dan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005). Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja (job performance) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan, yang didasarkan pada keterampilan, pengalaman, dan kemampuan.

Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur dengan ukuran (standar) tertentu, dimana kualitas berkaitan dengan mutu pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dan kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dicapai pegawai tersebut. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi dengan meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Mencatat dan mengakui hasil kerja karyawan sehingga termotivasi untuk berbuat lebih baik atau setidaknya mencapai hasil yang sama dengan pencapaian sebelumnya.

Penunjuk prestasi merupakan prinsip yang menjadi penanda aras dalam penilaian prestasi kerana ia akan menguntungkan kedua-dua pihak (Sudarmanto, 2009). Meliputi: kemahiran kerja, ketelitian kerja, keserasian kerja dengan standard buruh, tahap kerja keras dan tahap penjagaan pegawai dalam kerja.

Tinajuan Empiris

Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Budaya Organisasi berpengaruh positif atau searah terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kota Cipinang Cempedak Jakarta Timur. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Umum PT PLN (PERSERO) Area Bandung. Artinya, jika dukungan terhadap manajemen SDM dan budaya organisasi ditingkatkan secara bersama-sama, maka hal itu akan terjadi.

Secara kuantitatif Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja pegawai, budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, budaya organisasi tidak berpengaruh. Forum Komunikasi Pascasarjana Kopertis Wilayah III Jakarta (1994) merupakan lembaga resmi Indonesia yang pertama kali menggunakan istilah Budaya Organisasi. Tuan Huseno, SE., M.Si Kinerja Pegawai (Gambaran Umum Dimensi Kepemimpinan, Misi Organisasi, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja).

Oleh karena itu, uraian kerangka penulis dalam penelitian ini berdasarkan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Budaya organisasi erat kaitannya dengan upaya peningkatan kinerja pegawai, dan dengan meningkatnya kinerja pegawai maka kualitas pelayanan diharapkan akan meningkat.

Tabel 2.1  Penelitian terdahulu  No  Nama penelitian
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No Nama penelitian

Hipotesis

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti memilih jenis survei dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan kata-kata atau kalimat serta gambar dan angka melalui pengambilan sampel dan penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama. Sedangkan metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2008) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filosofi positivisme, yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan dan penggunaan alat penelitian analisis data.

Lokasi dan waktu penelitian

Sumber Data

Data primer ini berasal langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat, yang menjadi informasi dalam ekstraksi data dan juga menjadi subjek penelitian. Definisi operasional merupakan unsur-unsur penelitian yang mengungkapkan bagaimana seharusnya variabel diukur, sehingga pengukuran tersebut dapat mengidentifikasi indikator mana yang mendukung analisis variabel tersebut. Variabel operasional juga merupakan cara untuk mencari dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan menyatakannya secara singkat dan jelas.

Peningkatan kinerja pegawai juga akan mempengaruhi atau meningkatkan kinerja organisasi sehingga tujuan organisasi yang telah ditentukan dapat tercapai.

Pengkuran variabel

Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dokumentasi

Kuesioner

Teknik Analisis Data

  • Analasisi Deskriptif a. Deskriptif Responden
  • Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Data
  • Uji Regresi Linier Sederhana
  • Uji Hipotesis a. Uji-t (Uji Parsial)
  • Nama dan Latar Belakang Kantor Kecamatan Siompu Barat
  • Visi dan Misi Organisasi 1. Visi
  • Misi
  • Struktur Organisasi

Kantor Kecamatan Siompu Barat diresmikan pada tanggal 7 September 2005 yang diresmikan langsung oleh Bupati Buton yaitu IR.H.LM.SAFEEI KAHAR. Sebelum pemekaran Kecamatan Siompu menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Siompu Barat dan Kecamatan Siompu, kantor pusat kecamatan masih tetap dalam satu kantor yaitu berlokasi di Siompu Barat. Karena terjadi permasalahan antara Siompu Barat dan Siompu Induk, hal ini mengakibatkan adanya tuntutan dari Siompu Barat agar tidak satu kecamatan dengan Siompu Induk.

Kantor camatnya terletak di kawasan tak jauh dari perbatasan Siompu Barat-Siompu Utama. Sistem pengelolaan kantor kecamatan pada saat itu sudah cukup baik, namun sempat terkendala dengan masalah kekurangan tenaga kerja dari masing-masing kepala subbidang dan bagian. Camat bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan bupati untuk menangani permasalahan otonomi daerah tertentu dan mengarahkan pelaksanaan fungsi pemerintahan umum di tingkat kecamatan.

Kepala Ketentaraan dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati untuk menangani beberapa masalah pemerintahan daerah di bidang persatuan nasional dan politik dalam negeri, ketentraman dan ketertiban umum, kemasyarakatan, dan kemasyarakatan. perlindungan, serta pengelolaan pencegahan dan pengendalian, bencana, dan pelaksanaan tugas umum pemerintahan di bidang perdamaian. Kepala bagian perekonomian dan pembangunan bertugas membantu pengelola daerah dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bpati untuk menangani beberapa masalah pemerintahan daerah di bidang pelayanan perekonomian dan pembangunan, mengkoordinasikan, melaksanakan kegiatan, menyediakan pelayanan sesuai standar pelayanan.

CAMAT

Karakteristik Responden

  • Karakteristik responden menurut jenis kelamin
  • Karakteristik responden lama masa kerja
  • Karakteristik responden menurut usia
  • Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pegawai kantor kecamatan yang bekerja di Kantor Kecamatan Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan. Karakteristik responden dalam survei menimbulkan perbedaan tanggapan pada setiap pegawai dalam suatu organisasi karena karakteristik setiap pekerjaan juga berbeda. Jenis kelamin responden merupakan komposisi pekerja laki-laki dan perempuan di sentra pengolahan kopi Banyorang Kabupaten Bantaeng. Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah responden laki-laki sebanyak 13 orang (43,33%) dan perempuan sebanyak 17 orang (56,67%), menunjukkan bahwa jumlah pegawai perempuan lebih banyak dibandingkan pegawai laki-laki.

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden mempunyai pengalaman kerja terbanyak < 1-5 tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 17 orang (53%), dan paling sedikit <. Berdasarkan hasil pada Tabel 4.4 menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini umumnya adalah mereka yang memiliki jenjang pendidikan formal setingkat sarjana (S1). Hal ini terlihat dari penyebaran kuesioner seperti terlihat pada tabel di atas yaitu sebanyak 23 orang (76,6%) yang merupakan mahasiswa program sarjana pada jenjang sarjana (S1).

Disusul responden dengan pendidikan menengah sebanyak 6 orang (20%) dan yang memperoleh hasil paling kecil berada pada jenjang pendidikan D3 sebanyak 1 orang (3,4%). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawai di kantor Kecamatan Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan mempunyai pengetahuan yang luas dilihat dari tingkat pendidikan yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi dalam bekerja.

  • Rata - rata indikator 2. Inovasi dan
  • Rata - rata indikator 4. Orientasi Terhadap
  • Rata - rata indikator 5. Orientasi Terhadap
    • Uji Validitas

Jawaban responden melalui indikator Kepemimpinan (X1) dengan nilai rata-rata sebesar 4,43 dengan kategori Baik, dimana dari kedua indikator (X1), hasil tersebut menunjukkan nilai tertinggi terdapat pada indikator (X1) yang menunjukkan bahwa “ konsistensi antara ucapan dan perilaku”. Respon responden melalui indikator orientasi hasil (X4) dengan nilai rata-rata sebesar 4,33 dengan kategori Baik, dan dari ketiga indikator (X4), hasil ini menunjukkan bahwa indikator (X4) mempunyai nilai tertinggi, menunjukkan bahwa .Jawaban responden melalui indikator orientasi tim (X6) dengan nilai rata-rata sebesar 4,35 dengan kategori Baik, dimana dari ketiga indikator (X6) hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator (X6) mempunyai nilai yang baik. nilai tertinggi, yang menunjukkan bahwa “kesetiaan.

Jawaban responden melalui indikator kestabilan (X8) dengan nilai rata-rata sebesar 4,21 dengan kategori Baik, dimana dari ketiga indikator (X8) hasil ini menunjukkan nilai yang paling tinggi adalah indikator (X8) yang menunjukkan bahwa “mampu mengutamakan visi dan misi kantor dibandingkan kepentingan pribadi". Jawaban responden melalui indikator Kualitas Kerja (Y1) dengan nilai rata-rata sebesar 4,23 dengan kategori Baik dari mana. Jawaban responden melalui indikator Kuantitas Pekerjaan ( Y2) dengan nilai rata-rata sebesar 4,28 dengan kategori Baik, dimana dari kedua indikator (Y2) hasil ini menunjukkan nilai tertinggi pada indikator (Y2) yang menunjukkan bahwa “jumlah pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki”. ".

Jawaban responden melalui Task Performance Indicator (Y3) dengan nilai rata-rata sebesar 4,13 dengan kategori Baik, dimana dari hasil kedua indikator (Y13) ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator (Y3) yang menunjukkan bahwa “karyawan mempunyai pengetahuan tentang pekerjaan yang mereka lakukan". Jawaban responden melalui indikator Tanggung Jawab (Y4) dengan nilai rata-rata sebesar 4,21 dengan kategori Baik, dimana dari hasil kedua indikator (Y4) ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator (Y4) yang menunjukkan bahwa “Saya mempunyai kesadaran untuk melaksanakan tugasku".

Tabel 4.6 Tanggapan responden Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4.6 Tanggapan responden Kinerja Pegawai (Y)

Pembahasan Hasil Penelitian

Bertajuk “Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kecamatan Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan”. Oleh karena itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dan hasil pengolahan data SPSS 26 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, dengan kata lain semakin besar penerapan budaya organisasi maka semakin besar pula penerapan budaya organisasi. meningkatkan kualitas dan jumlah pekerjaan pegawai serta mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap Kantor Kecamatan Siompu Barat. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini berkaitan dengan pendapat Robbins dalam Pratama (2012) yang mengatakan bahwa budaya yang kuat akan memberikan dampak yang besar terhadap perilaku para anggotanya, karena tingkat keterhubungan dan intensitas yang tinggi akan menciptakan keterhubungan dan intensitas yang tinggi. iklim internal kontrol perilaku yang tinggi.

Hasil yang diperoleh melalui analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pekerja kantoran di Kecamatan Siompu Barat. Berdasarkan uji t variabel Budaya Organisasi menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Saran

  • Petunjuk Pengisian Kuesioner
  • Identitas Responden 1. Nama
  • Tingkat pendidikan

Dahlan, Hasim D, Hamdan: 2017; Al Fatta (2007) Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia dan Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Kantor Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Kagerman et al, (2013): Jurnal Peran Budaya Organisasi dalam Disiplin Menghadapi Revolusi Industri 4.0. 1), Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Saya merasa senang dengan pekerjaan yang saya lakukan sekarang karena dapat membawa manfaat bagi kantor kecamatan 2.

Pegawai dituntut menjadi anggota suatu unit yang bersatu dan dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya agar dapat mencapai hasil yang optimal. Saya dapat mencapai persyaratan kualitas kerja yang ditetapkan di kantor distrik dengan jumlah pekerjaan yang optimal.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian terdahulu  No  Nama penelitian
Tabel 2.2  Referensi Buku
Tabel 4.6 Tanggapan responden Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

1983 In Nutritional Bioavailability of Zinc; Inglett, G.; ACS Symposium Series; American Chemical Society: Washington, DC, 1983... Nutritional bioavailability of

Hal ini menunjukan bahwa menunjukan besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas artinya budaya organisasi yang ada pada