• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDGET EMPHASIS TERHADAP BUDGETARY SLACK PADA PEMERINTAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BUDGET EMPHASIS TERHADAP BUDGETARY SLACK PADA PEMERINTAH "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Di lingkungan pemerintah daerah, anggaran merupakan dokumen/kontrak politik antara pemerintah dengan DPRD sebagai wakil rakyat untuk masa yang akan datang (Mardiasmo, 2009). Anggaran merupakan alat manajemen yang memegang peranan penting dalam sistem pengendalian manajemen perusahaan, terutama dalam proses perencanaan dan pengendalian. Baridwan (1989) dalam Hafsah (2005) menyatakan bahwa anggaran adalah rencana kegiatan organisasi yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk menunjukkan kegiatan apa yang akan dilakukan perusahaan.

Jika di sektor privat anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk umum, sebaliknya di sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk dikritisi, didiskusikan, dan masukan. Dalam menyusun anggaran, organisasi harus mempertimbangkan secara cermat sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun realistis dan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan disertai dengan upaya untuk mencapainya. Anggaran merupakan alat manajemen yang berguna bagi manajemen dalam melaksanakan dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Budget Emphasis

Penekanan anggaran juga merupakan himbauan dari atasan kepada bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik, berupa sanksi jika dibawah target anggaran dan kompensasi jika mampu melebihi target anggaran. Jika kinerja bawahan sangat ditentukan oleh anggaran yang telah disusun, maka bawahan akan berusaha memperoleh varians yang menguntungkan. Anggaran yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pegawai sering bereaksi terhadap tekanan anggaran dengan menjadi tegang, sehingga bawahan tidak termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Anggaran yang longgar tidak memotivasi manajer yang lebih rendah untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi. Anggaran yang ideal adalah anggaran yang dapat memberikan tantangan tetapi dapat dicapai (dapat dicapai), (Garisson, Noreen dan Brewer, 2007:12). Penekanan anggaran adalah tekanan dari atasan kepada bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik.

Budgetary Slack

Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan merupakan target yang lebih mudah untuk mereka capai. Hal ini bisa terjadi jika penilaian kinerja bawahan ditentukan oleh anggaran yang disusun, kemudian bawahan. Bawahan membuat anggaran rugi karena dipengaruhi oleh keinginan dan kepentingan pribadi sehingga akan memudahkan pencapaian target anggaran, apalagi jika penilaian kinerja manajer ditentukan berdasarkan pencapaian anggaran, dengan target anggaran yang rendah dan biaya yang dianggarkan tinggi menyebabkan seorang manajer dengan mudah melebihi anggaran yang disetujui sebelumnya dicapai.

Kondisi lingkungan juga banyak mempengaruhi kerugian anggaran, diantaranya dengan sengaja pelaksanaan tindakan tersebut dapat bersifat timbal balik seperti gaji, promosi dan bonus dari organisasi karena anggaran yang dibuat dapat tercapai. Kerugian anggaran dalam proses penyusunan anggaran menyebabkan kerugian bagi organisasi dalam hal keuangan yang dikeluarkan organisasi untuk anggaran dan sisi keuangan organisasi dari prospek keuntungan di masa depan karena kesalahan dalam perencanaan kebutuhan anggaran yang tidak mewakili aktual. perwakilan. kebutuhan. Abdullah (2012) menjelaskan bahwa budget slippage dapat menyebabkan alokasi sumber daya tidak efisien, anggaran yang ditetapkan menjadi tidak efektif dan fungsi anggaran sebagai alat untuk menilai kinerja manajer bawah tidak berfungsi dengan baik karena anggaran yang ditetapkan tidak mencerminkan yang sebenarnya. kemampuan manajer lebih rendah.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Daerah dan Waktu Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Jenis Dan Sumber Data

Metode Analisis Data

Definisi Operasional

Jadwal Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Geografi Provinsi Sulawesi Selatan

Sulawesi, 10 tahun kemudian pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan pembentukan Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Sosial Kemasyarakatan

Bahasa Toraja merupakan salah satu rumpun bahasa yang dituturkan di Kabupaten Tana Toraja dan sekitarnya. Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar yang mendiami provinsi Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Selain di daerah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir pantai Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang digunakan di daerah Tana Luwu, dari Siwa, Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, hingga Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Bahasa Duri merupakan salah satu bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang termasuk dalam kelompok dialek Massenrempulu. Bahasa Konjo terbagi menjadi dua, yaitu Konjo Pesisir dan Konjo Gunung. Pesisir Konjo hidup di kawasan pesisir Bulukumba dan sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan Pulau Sulawesi, sedangkan Gunung Konjo di kawasan tenggara Gunung Bawakaraeng.

Penduduk Sulawesi Selatan mayoritas beragama Islam (86,63 persen), sedangkan sisanya beragama Kristen (8,93) dan agama lain (1,61 persen). Ada tiga hal yang dapat memberikan gambaran tentang budaya dan adat istiadat masyarakat Bugis-Makassar, yaitu konsep ade, siri' na pesse. Konsep Pesse' atau Pacce mengacu pada kesadaran dan perasaan empati terhadap penderitaan yang dirasakan oleh setiap anggota masyarakat.

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi wisata yang dinilai mampu memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Obyek wisata alam seperti Pulau Kayangan, Pantai Bira, Pantai Goa Able Lumpus, Pulau Lae lae, Pantai Takalar dan Taman Nasional dan Pemandian Bantimurung, merupakan kawasan yang merupakan Cagar Budaya dan wisata sejarah yang dapat dikunjungi yaitu Benteng Somba Opu, Benteng Pelabuhan Rotterdam , Makam Raja Tallo, Makam Pahlawan Sultan Hasanuddin, Keraton Raja Gowa, Makam Raja Bugis Watang Lamuru, Tana Toraja dan masih banyak keindahan budaya lainnya yang bisa ditemui di kawasan ini.

Atraksi Hiburan dan Belanja yang dapat Anda kunjungi seperti taman hiburan Trans Studio, pusat perbelanjaan (Mall) dan tradisional.

GAMBAR 4.1  KABUPATEN/KOTA
GAMBAR 4.1 KABUPATEN/KOTA

Visi Misi Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan

Struktur Organisasi Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan . 39

Tugas Wakil Gubernur (Wagub) antara lain: 1) Membantu kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan. ANGGOTA DPRD PROVINSI MINIMAL 35 (TIGA PULUH LIMA) ORANG DAN MAKSIMAL 100 (RATUS) ORANG DENGAN MASA JALAN 5 (LIMA) TAHUN BERAKHIR KETIKA ANGGOTA DPRD PROVINSI YANG BARU MENGAMBIL SUMPAH. Sedangkan jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta diatur dengan undang-undang nomor 29 tahun 2007 yaitu paling banyak 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah paling banyak untuk kategori dan penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.

Fraksi merupakan wadah berkumpulnya anggota DPRD provinsi untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, wewenang dan tugas DPRD provinsi, serta hak dan kewajiban anggota DPRD provinsi. Setiap fraksi di DPRD provinsi paling sedikit memiliki jumlah panitia yang sama di DPRD provinsi. P. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD Provinsi adalah unsur dinas DPRD Provinsi yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif didukung oleh Sekretaris Daerah.

Dinas Daerah Provinsi adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi. Untuk melaksanakan kewenangan Provinsi pada Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Dinas Provinsi yang wilayah kerjanya meliputi satu atau lebih Daerah Kabupaten/Kota, UPTD tersebut merupakan bagian dari Kantor Wilayah Provinsi. Kanwil provinsi terdiri dari maksimal 10 kantor, dan khusus untuk Provinsi DKI Jakarta maksimal terdiri dari 14 kantor.

Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) adalah unsur pembantu pimpinan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh sekretaris daerah (sekda), di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretariat Daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan, organisasi dan manajemen, serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah Provinsi. Sekretariat Provinsi terdiri dari maksimal 5 orang asisten, dimana setiap asisten terdiri dari 3 biro.

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam perumusan kebijakan dan koordinasi dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

GAMBAR 4.2  STRUKTUR ORGANISASI
GAMBAR 4.2 STRUKTUR ORGANISASI

Deskripsi Data

  • Karakteristik Umum Responden
  • Analisis Deskriptif Karakteristik Variabel
  • Deskripsi Variabel Budget Emphasis
  • Deskripsi Variabel Budgetary Slack
  • Analisis Regresi Sederhana
  • Pengujian Hipotesis
  • Pembahasan

Indikator dominan pembentuk variabel fokus anggaran pada penelitian ini adalah “Saya memberikan informasi penting untuk membuat keputusan positif bagi organisasi” dengan nilai rata-rata 97. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi kedua yang membentuk variabel fokus anggaran pada penelitian ini adalah “Saya melakukan pekerjaan saya dengan tuntas.”paling banyak” dengan rata-rata 94. Indikator dengan rata-rata tertinggi ketiga yang membentuk variabel Fokus Anggaran dalam penelitian ini adalah “Saya sangat memperhatikan anggaran” dengan rata-rata 90,2.

Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi keempat dari variabel Penekanan Anggaran pada penelitian ini adalah “Saya mengetahui apa yang dapat dicapai di daerah yang menjadi tanggung jawab saya saat menyusun anggaran”. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi keenam dari variabel Penekanan Anggaran pada penelitian ini adalah “Saya tekankan efisiensi di OPD/SKPD saya” dengan nilai rata-rata 84,8. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi ketujuh membentuk variabel Penekanan Anggaran dalam survei ini “Saya mengetahui tugas-tugas yang bertanggung jawab atas penyusunan anggaran” dengan nilai rata-rata 84,6.

Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi kedelapan yang membentuk variabel Penekanan Anggaran pada penelitian ini adalah “Saya memiliki pengetahuan &. dengan nilai rata-rata 83 , 8. Indikator dengan nilai rata-rata kesepuluh tertinggi yang membentuk variabel Penekanan Anggaran pada penelitian ini adalah “Saya memiliki informasi dalam proses penyusunan anggaran untuk OPD/SKPD saya” dengan nilai rata-rata 83,8. 80.

Indikator dominan pembentuk variabel budget backlog pada penelitian ini adalah “Saya memiliki produktivitas yang tinggi di wilayah tanggung jawab saya dengan standar anggaran yang ada” dengan nilai rata-rata 94. Indikator dengan nilai rata-rata variabel backlog anggaran tertinggi kedua dalam penelitian ini adalah “Saya dapat memastikan program jurusan saya dapat berjalan jika didukung dengan anggaran yang besar” dengan nilai rata-rata 90,8. Indikator dengan nilai rata-rata variabel budget backlog tertinggi ketiga pada survei ini adalah “Saya sangat mudah mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam anggaran” dengan nilai rata-rata 90,6.

Indikator dengan nilai mean tertinggi kelima variabel budgetary slack pada penelitian ini adalah “Saya tidak ingin meningkatkan efisiensi dengan target anggaran yang harus saya capai” dengan nilai mean 85,6. Indikator dengan nilai rata-rata variabel budgetary slack tertinggi keenam pada penelitian ini adalah “Saya selalu menyarankan anggaran yang tinggi untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti” dengan nilai rata-rata 81,4. Indikator dengan nilai rata-rata variabel budgetary slack tertinggi ketujuh pada penelitian ini adalah “Saya merasa sangat mudah merealisasikan program dan anggaran yang menjadi tanggung jawab saya” dengan nilai rata-rata 90.

Tabel 4.2  Deskripsi Responden
Tabel 4.2 Deskripsi Responden

NilaiKoefisienDeterminasi (R2)

Gambar

Gambar 2.2  Kerangka Pikir
GAMBAR 4.1  KABUPATEN/KOTA
GAMBAR 4.2  STRUKTUR ORGANISASI
Tabel 4.2  Deskripsi Responden
+5

Referensi

Dokumen terkait

r-.'-:eeision-1 -"e i'esults of 156 students of BBA, MBA, EMBA, CSE and English in the faculties of Business .idmrr stration Modern Science and Arts and Modern Language authenticated