Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
ACADEMIC PAPER
disusun untuk memenuhi Tugas akhir Kelas XII Sebagai Syarat Kelulusan Kelas XII
Nama: Dhimas Akbar Saputra Nomor Induk: 2727
ABSTRAK
Dhimas Akbar Saputra (NISN: 0064431981) Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. Kelas XII. SMAI AL- AZHAR KELAPA GADING.
Guru Pembimbing: Ayu Widiastuti, S.Pd. November 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau Studi ini mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana intensitas cahaya memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
Penelitian dilakukan menggunakan variasi tingkat cahaya sebagai variabel independen. Tanaman kacang hijau ditanam dalam dua kondisi: kontrol dan eksperimental. Dalam kondisi eksperimental, pengaturan buatan digunakan untuk menentukan intensitas cahaya pada tanaman eksperimental.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang menerima paparan cahaya intensitas tinggi, moderat, dan rendah menunjukkan perbedaan pertumbuhan yang signifikan. Diamati bahwa pertumbuhan tinggi, jumlah daun, dan perkembangan akar adalah indikator utama untuk mengukur respons tanaman terhadap perubahan cahaya.
Analisis statistik menunjukkan bahwa parameter pertumbuhan tanaman benar-benar dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
Penemuan ini mungkin meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana tanaman kacang hijau bertindak terhadap cahaya, yang memiliki implikasi penting dalam pengembangan praktik pertanian yang berkelanjutan.
Kata Kunci: intensitas cahaya, kacang hijau, pertumbuhan tanaman
ABSTRACT
Dhimas Akbar Saputra (NISN: 0064431981) The influence of light on the growth of green beans. Class XII. SMAI AL-AZHAR KELAPA GADING. Supervisor: Ayu Widiastuti, S.Pd. November 2023.
This study aims to determine the effect of light on the growth of green beans This study learns more about how light intensity affects the growth of green bean plants (Vigna radiata). The study was conducted using variations in light levels as an independent variable. Green bean plants are grown under two conditions: control and experimental. In experimental conditions, artificial arrangements are used to determine the intensity of light in experimental plants.
The results showed that the group that received exposure to high, moderate, and low intensity light showed significant growth differences. It was observed that height growth, number of leaves, and root development are the main indicators for measuring the response of plants to changes in light. Statistical analysis shows that plant growth parameters are completely influenced by light intensity.
The discovery might improve our understanding of how mung bean plants react to light, which has important implications in the development of sustainable agricultural practices.
Keywords: light intensity, green beans, plant growth
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Karena atas segala kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Academic Paper ini. Shalawat serta salam saya panjatkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW, dan semoga di hari akhir, beliau memberikan syafaatnya kepada penulis dan orang-orang yang terlibat dalam proses penyeselaian Academic Paper ini, tentunya dengan izin dan kekuasaan Allah SWT.
Alhamdulillahhirabbilalamin, pada akhirnya penulis memilih Perkecamban Kacang Hijau sebagai subjek penelitian. Pemilihan ini dikarenakan penulis merasa tertarik dengan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa tumbuhan merupakan makhluk hidup yang membutuhkan berbagai faktor untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Salah satu faktor yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan adalah cahaya. Cahaya memiliki peran penting dalam proses fotosintesis, yaitu proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan. Selain itu, cahaya juga berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, misalnya dalam pembentukan klorofil, pemanjangan batang, dan pembentukan bunga.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya cahaya bagi pertumbuhan tumbuhan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kacang hijau sebagai objek penelitian. Kacang hijau merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai di Indonesia.
Selain itu, kacang hijau juga merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan karya ilmiah ini, serta kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya ilmiah ini di masa mendatang. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada:
1. Ayu Widiastuti, S.Pd. guru pembimbing dan guru biologi.
2. Ucok Ansori, S.Pd. guru Bahasa Indonesia.
3. Teman dan keluarga.
4. Dst.
Jakarta, 30 November 2023
Dhimas Akbar Saputra
Daftar Isi
ABSTRAK...2
ABSTRACT...3
KATA PENGANTAR...4
BAB I...7
Pendahuluan...7
1.1 Latar Belakang Masalah...7
1.2 Identifikasi Masalah...8
1.3 Tujuan Penelitian...8
1.4 Manfaat Penelitian...8
1.5 Batasan Penelitian...8
BAB II...9
Kajian Pustaka...9
2.1 Landasan Teori...9
2.1.1 Pengertian...9
2.1.2 Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan...12
2.2 Penelitian yang relevan...14
2.3 Kerangka Berpikir...15
2.4 Hipotesis Penelitian...16
BAB III...17
Metodologi Penelitian...17
3.1 Tempat, waktu, dan Subjek Penelitian...17
3.2 Desain Penelitian...17
3.3 Populasi dan Sampel...17
3.4 Variabel Penelitian...17
3.5 Alat dan Bahan...17
3.6 Prosedur Penelitian...17
BAB IV...18
Hasil Penelitian dan Pembahasan...18
4.1 Hasil Penelitian...18
4.2 Pembahasan...18
BAB V...20
Kesimpulan dan Saran...20
5.1 Kesimpulan...20
5.2 Saran...20
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman yang umum ditanam dan memiliki kepekaan terhadap intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau pada media tanam kapas di dalam gelas.
Tanaman kacang hijau dalam pertumbuhannya tidak membutuhkan waktu lama sehingga disebut tanaman berumur genjah. Pertumbuhan pada tanaman itu sendiri merupakan proses kenaikan massa dan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti bertambahnya tinggi, Panjang dan lebar pada bagian- bagian tumbuhan. Hal ini terjadi karena adanya pertambahan jumlah dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada suatu tanaman dapat diukur serta dapat dinyatakan dengan angka atau bersifat kuantitatif.
Pertumbuhan tanaman tidak terlepas oleh adanya factor- faktor yang mempengaruhi baik itu factor internal maupun factor eksternal. Factor internal merupakan factor yang berasal dari tubuh tumbuhan itu sendiri seperti factor genetika dan hormone. Sedangkan factor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitudari lingkungan. Factor eksternal yang mem- pengaruhi pertumbuhan meliputi cahaya, nutrisi, air, kelembaban dan suhu.
Pertumbuhan pada kacang merah terjadi melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan yang ditandai dengan keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang bergantung pada letak meristem.
Cahaya matahari merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis, yang menghasilkan energi untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu,
cahaya matahari juga berperan dalam proses pembentukan hormon-hormon tumbuhan, seperti auksin, sitokinin, dan giberelin
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan sel dan pertumbuhan batang. Hormon sitokinin berperan dalam pembelahan sel dan pertumbuhan akar. Hormon giberelin berperan dalam pemanjangan batang dan pertumbuhan daun.
Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman telah banyak dipelajari oleh para peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Sejauh mana intensitas cahaya dapat memengaruhi pertumbuhan kacang hijau 2. Adakah perubahan signifikan pada respons pertumbuhan kacang hijau yang ditanam dalam media tanam kapas di dalam gelas ketika terpapar pada tingkat intensitas cahaya yang berbeda?
1.3 Tujuan Penelitian
menyelidiki dampak variasi cahaya pada pertumbuhan kacang hijau. Selain itu, penelitian ini berusaha memberikan kontribusi terhadap pemahaman umum tentang adaptasi tanaman terhadap perubahan lingkungan cahaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru dalam pengelolaan pertumbuhan tanaman, khususnya kacang hijau, dengan memanfaatkan informasi terkait intensitas cahaya dan hormon. Manfaat praktisnya melibatkan peningkatan hasil pertanian dan penyesuaian teknik budidaya untuk kondisi lingkungan tertentu.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan pada penggunaan media tanam kapas di dalam gelas sebagai konteks eksperimental. Adapun variabel lain yang mungkin memengaruhi pertumbuhan tanaman, diluar intensitas cahaya, akan diperhitungkan dalam analisis.
BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian
A. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) adalah jenis kacang hijau.
Tanaman kacang hijau, yang termasuk dalam suku polong-polongan fabaceae, sangat bermanfaat sebagai sumber protein nabati yang tinggi, yang dapat digunakan dalam berbagai macam produk dan jenis makanan. Selain kacang kedelai, kacang hijau juga merupakan salah satu komoditas makanan yang dapat berfungsi sebagai sumber energi pengganti. Jenis leguminoceae kacang hijau memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena tahan kekeringan. Orang Indonesia banyak memakan kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki keunggulan ekonomis dan agronomis dibandingkan dengan jenis tanaman kacang-kacangan lainnya.1
Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil dan terdiri dari banyak cabang dan membentuk bintil-bintil akar (nodula). Tanaman kacang hijau juga memiliki bunga, buah, biji, akar, batang, dan daun.Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelat-cokelatan, atau kemerah-merahan, tumbuh tegak mencapai ketinggian 30- 110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.2
1 Mustakim, 2015
2 Rukmana, 1997:16
Gambar 1. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) B. Perkecambahan Biji
Keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji adalah tanda perkembangan atau germinasi. Selama proses ini, cadangan makanan ditransfer dari keping biji atau jaringan penyimpanan ke bagian vegetatif, yaitu sumbu pertumbuhan embrio atau lembaga. Bahan makanan cadangan diubah menjadi selama perkecambahan. bentuk yang bermanfaat bagi manusia dan tumbuhan3 (Astawan, 2008: 165).
Proses fisiologis dan morfologis perkembangan termasuk imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi oksigen, pengaktifan enzim dan pencernaan, transfer molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, memulai pembelahan dan pembesaran sel, dan munculnya embrio4(Gardner 1991:
291).
C. Pertumbuhan Primer dan Pertumbuhan Sekunder
Pola pertumbuhan tumbuhan yang bergantung pada letak meristem disebut pertumbuhan primer. Meristem apikal, yang terletak pada ujung akar dan pucuk tunas, menghasilkan sel yang memungkinkan tumbuhan untuk berkembang lebih jauh.
Permanjangan ini, yang dikenal sebagai pertumbuhan primer, memungkinkan akar membuat jalinan di dalam tanah dan tunas untuk meningkatkan pemaparannya terhadap karbondioksida dan cahaya matahari.
Pertumbuhan sekunder adalah hasil dari meristem lateral. Ini adalah hasil dari aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas yang telah terbentuk sebelumnya oleh pertumbuhan primer. Pertumbuhan ini akan menyebabkan tumbuhan menjadi lebih besar dan lebih lebar. Pertambahan panjang, lebar, atau luas adalah salah
satu cara untuk mengukur pertumbuhan. Namun, pertumbuhan juga dapat diukur dengan pertambahan volume, masa, atau berat (segar atau kering) (Campbell et al.,
Tipe perkecambahan dapat dibedakan berdasarkan posisi kotiledon pada kecambah.
Yang dapat dibedakan menjadi:
1. Perkecambahan epigeal
Hipokotil yang tumbuh memanjang menandakan jenis perkecambahan epigeal karena plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Selama daun belum terbentuk, kotiledon dapat melakukan fotosintesis. Kacang hijau, kedelai, bunga matahari, dan kacang tanah adalah contoh tumbuhan ini. Radikula adalah organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah. Radikula ini kemudian akan tumbuh melalui permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang dirangsang cahaya, ruas batang hipokotil tumbuh lurus ke permukaan tanah, mengangkat epikotil dan kotiledon.
Ketika embrio telah menghabiskan semua makanan yang ada di dalarınya, epikotil akan mengeluarkan daun pertama, dan kemudian kotiledon akan rontok (Campbell et al., 2000: 365).
Gambar 2.
Perkecambahan epikotil
2. Perkecambahan hypogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapii, jagung, dan rumput-rumputan embrio (Campbell et al., 2000:
366)
Gambar 3. Perkecambahan Hipogeal 2.1.2 Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan
A. Faktor internal
1) Hormon-hormon pada tumbuhan:
a) Auksin, fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu proses mempercepat tumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, dan mengurangi jumlah biji dalam buah.1
b) Giberelin, berfungsi untuk mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicu,pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan pericarp (dinding bakal buah).1
c) Sitokinin, berfungsi untuk memperlambat penuaan dengan cara menghambat pemecahan protein.1
d) Gas Etilen, berfungsi untuk memacu perbungaan dan membantu untuk pematangan buah.
e) Asam Absisat, berfungsi untuk menghambat proses kecepatan pembelahan sel dan pembesaaran sel.1
f) Kalin, berfungsi untuk merangsang pert2umbuhan organ tubuh.1
g) Asam Traumalin, hormon ini merangsang pembelahan sel di daerah luka, sehingga bekas lukanya tertutup kembali.1
2) Gen
Gen adalah substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, seperti bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme, sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman dengan gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat selama periodenya.3
B. Faktor eksternal
faktor-faktor yang ada di luar tubuh tumbuhan, seperti nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, atau lainnya yang dapat memengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
1. Nutrisi, untuk pertumbuhan nutrisi terkandung di dalam tanah, termasuk air sebagai pelarut yang penting dalam proses transportasi. Nutrisi dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu makronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan mikronutrien yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.1
2. Cahaya/Sinar Matahari, sumber energi utama dalam fotosintesis. Jika cahaya pada saat perkecambahan kurang, maka tunas akan tumbuh dengan cepat, tetapi
22.https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan- tan.html
3
lemah, dan daunnya kecil, tipis, pucat dan tidak hijau Hal ini berbeda dengan perkecambahan yang terjadi dalam cahaya.1
Di tempat yang terang pertumbuhan tunas akan lebih lambat, namun daun akan tampak lebih lebar, tebal dan hijau, serta batang tunas akan tampak lebih kuat.
Tanaman yang salah satu sisinya terkena sinar matahari akan tumbuh lambat karena sinar matahari menghambat kerja auksin, namun sisi yang tidak terkena sinar matahari akan tumbuh sangat cepat karena kerja auksin. Auksin tidak dihambat. Hal ini menyebabkan ujung tanaman cenderung mengikuti arah sinar matahari, fenomena yang disebut fototropisme 1
3. Suhu, Setiap enzim mempunyai suhu optimum (suhu di mana enzim bekerja maksimal) dalam melakukan aktivitasnya. Apa-bila enzim berjalan pada suhu diatas atau dibawah suhu optimum maka kerja enzim menjadi tidak maksimal, sehingga proses pertumbuhan berjalan lambat atau terhenti sama sekali.1
4. Kelembapan, Kelembapan sangat penting untuk perkecambahan
Permulaan perkecambahan diawali dengan membengkaknya benih akibat masuknya air yang melarutkan, mengaktifkan enzim, menghidrolisis, dan mengangkut metabolit ke pusat pertumbuhan.1
5. Tanah, termasuk ke dalam segmen nutrisi.1 2.2 Penelitian yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nanda Delimauli Kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 5 Medan “hasil penelitian tentang pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau mengarah pada kesimpulan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dipengaruhi oleh cahaya. Meskipun banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh setiap tumbuhan berbeda-beda, seperti halnya dengan tumbuhan kacang hijau.”
2. “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau"
Penelitian yang dilakukan oleh TAZKIA MUTMAINNAH XII IPA 2 SMA Negeri 1 Cilacap ini mengevaluasi pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa cahaya sangat dibutuhkan oleh tumbuhan, dan banyaknya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.
2.3 Kerangka Berpikir
Pertumbuhan Kacang Hijau
Faktor eksernal Faktor Internal
Cahaya
Nutrisi
Air Kelembapan
Tanah
MEDIA TANAM
Kapas
Pertumbuhan Tinggi
Batang
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka dapat ditarik hipotesissebagai berikut:
H0: Tanaman kacang hijau yang ditanam tanpa sinar matahari akan memiliki hasil yang sama dengan tanaman kacang hijau yang tumbuh bersama sinar matahari.
Ha: Menurut dugaan peneliti, sinar matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dengan memperlambat pertumbuhannya.
BAB III
Metodologi Penelitian 3.1 Tempat, waktu, dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu, yang dimana pengecekan akan dilakukan secara berkala yaitu setiap dua hari sekali. Dan tempat dilaksanaannya penelitian ini berlokasi di rumah peneliti.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah biji kacang hijau (Vigna radiata L.). Sampel yang digunakan adalah 20 biji kacang hijau yang diambil secara acak dari populasi.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya, sedangkan variabel terikat adalah pertumbuhan kacang hijau yang diukur melalui tinggi tanaman, jumlah daun, dan warna daun.
3.5 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain gelas , penggaris, kapas, dan.
Bahan yang digunakan antara lain biji kacang hijau, kapas, dan air.
3.6 Prosedur Penelitian
1. Siapkan 2 gelas dengan media tanam kapas yang telah dibasahi dengan air.
2. Letakkan 10 biji kacang hijau pada masing-masing gelas.
3. Beri perlakuan intensitas cahaya yang berbeda tiap gelas, yaitu satu gelas di tempat yang terkena cahaya matahari, satu gelas lainnya di tempat gelap
4. Lakukan pengamatan setiap 2 hari sekali selama 1 minggu terhadap tinggi tanaman.
5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan. Selesai.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian
Hari ke-2 Hari ke-4 Hari ke-6 Hari ke-8 Teran
g
1 cm 4 cm 6 cm 12 cm
Gelap 2 cm 7 cm 12 cm 16 cm
Tabel data pertumbuhan tiap tanaman dari hari ke hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Semakin tinggi intensitas cahaya, maka pertumbuhan kacang hijau semakin baik. Hal ini terlihat dari tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering yang semakin tinggi pada perlakuan intensitas cahaya yang lebih tinggi.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Hal ini sesuai dengan teori bahwa cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis, yang menghasilkan energi untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, cahaya matahari juga berperan dalam proses pembentukan hormon-hormon tumbuhan, seperti auksin, sitokinin, dan giberelin. Hormon auksin berperan dalam pemanjangan sel dan pertumbuhan batang, hormon sitokinin berperan dalam pembelahan sel dan pertumbuhan akar, dan hormon giberelin berperan dalam pemanjangan batang dan pertumbuhan daun.
Dalam penelitian ini, perlakuan intensitas cahaya yang lebih tinggi menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih baik. Hal ini dapat disebabkan karena intensitas
hormon-hormon tumbuhan yang diperlukan untuk pertumbuhan kacang hijau. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi juga dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau karena dapat merusak kerja dari hormon pertumbuhan (auksin).
Dalam penelitian ini, pengukuran pertumbuhan kacang hijau dilakukan melalui tinggi tanaman. Parameter ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan tanaman secara kuantitatif.
BAB V
Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
Perlakuan intensitas cahaya yang lebih tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan kacang hijau, namun intensitas cahaya yang terlalu tinggi juga dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau. Pengukuran pertumbuhan kacang hijau dapat dilakukan melalui tinggi tanaman.
5.2 Saran
Saya menyarankan agar kita menjaga kelestarian tanaman karena kita tahu bahwa kita tidak akan ada di bumi ini tanpa tanaman. Selain itu, ketika petani memilih bijikacang hijau ini, mereka harus memilih kacang hijau yang berkualitas tinggi agar mereka dapat menghasilkan kecambah yang baik.
Daftar Pustaka
[1] https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-ekonomi-66- kendari/manajemen-bisnis-dan-ukm/laporan-praktikum-farrel-wijaya/38649455
[2]
https://www.academia.edu/19981354/Pengaruh_Intensitas_Cahaya_Terhadap_Perkec ambahan_dan_Pertumbuhan_Kacang_Hijau
[3]
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/files/
B%207a.pdf
[4] http://repository.upy.ac.id/1678/1/Artikel.pdf
[5] https://www.merdeka.com/sumut/perkecambahan-adalah-tahap-awal- perkembangan-tumbuhan-berikut-penjelasannya-28110-mvk.htmll
Lampiran
(kecambah [tempat terang] setelah 1-2 hari)
(kecambah[tempat gelap] 1-2 hari)
(kecambah[tempat gelap] 3-4 hari)
(kecambah[tempat gelap] 5-6 hari)
(kecambah[tempat gelap] 7-8 hari)
(kecambah[tempat terang] 9-10 hari)
(kecambah[tempat terang] 11-12 hari)