• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EPSON PADA TOKO NEW AGUNG MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EPSON PADA TOKO NEW AGUNG MAKASSAR "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EPSON PADA TOKO NEW AGUNG MAKASSAR

Mufli1, Bunyamin2, Rohani3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1mufliabdullah97@@gmail.com, 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims to find out the influence of brand image on purchasing decisions for Epson products at the New Agung Makassar Store. The sample in this research was 98 people. From the results of hypothesis testing obtained from the t value of 10.478 > 1.9845 with a significance value of 0.5 which indicates that there is an effect of brand image variable on the purchasing decision variable. The relationship between brand image and purchasing decisions is indicated by the value of R Square = 0.534 or 53.4%. It can be concluded that there is an effect of brand image on purchasing decisions for Epson products at the New Agung Makassar Store.

Keywords: brand image, purchase decision.

PENDAHULUAN

Persaingan semakin maju dan begitu cepat. Persaingan bisnis dapat kita ketahui dari banyaknya perusahaan baru yang muncul dan memproduksi barang atau menyediakan jasa yang dimana manfaat dan nilai yang relatif sama dengan perusahaan yang telah ada sebelumnya. Kebutuhan para konsumen yang berbeda-beda dan selera yang tak mampu dipenuhi sekaligus mengakibatkan para produsen harus bekerja lebih keras. Agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, produsen banyak melakukan riset dan penelitian mendalam tentang selera konsumen yang berubah-ubah sepanjang waktu sesuai trend yang ada.

Dalam era saat ini kemajuan teknologi dalam pemenuhan kebutuhan para konsumen dibidang elektronik dan percetakan, banyak produsen baik dari dalam dan luar negeri berlomba-lomba menghadirkan barang kebutuhan tersebut. Dimana mampu bersaing dengan barang kompetitor yang sudah ada sebelumnya dan mempunyai citra merek yang baik dimata konsumen. Meskipun pemasaran bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen yang menguntungkan, namun dalam memahami kebutuhan konsumen tidak mudah.

Seperti halnya produsen epson menciptakan berbagai macam barang elektronik dan percetakan baik itu printer,

scanner, printer laser, proyektor, dan jam tangan diawal berdirinya dengan nama perusahaan Seiko. Epson merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk elektronik.

Perusahaan ini di dirikan pada tahun 1942 bermarkas di suwa, nagano, jepang. Dimana epson mampu bersaing dengan produsen yang berasal dari negara yang sama Canon dari jepang. Kehadiran epson mampu menarik minat konsumen dan merubah keputusan pembelian dari produk yang sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa citra merek memiliki peranan penting dalam mengevaluasi suatu produk yang dapat menjadi pertimbangan oleh konsumen dalam melakukan suatu keputusan pembelian.

Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang dapat menjadikan konsumen untuk memilih merek tertentu, sehingga menghasilkan Citra merek yang baik. Citra merek juga merupakan salah satu faktor penting dimana konsumen lebih tertarik dengan merek yang telah terkenal dengan kualitasnya. Dapat disimpulkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang kuat atas dasar pembelian suatu barang yang memiliki kualitas dan keunggulan dari para pesaing dengan jenis barang yang nilainya hampir sama.

Citra merek menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian. Citra

(2)

merek juga berdampak positif terhadap keputusan pembelian, semakin baik citra merek perusahaan maka akan semakin tinggi pula derajat pengambilan keputusan pembelian. Hal ini didukung dengan beberapa peneliti sebelumnya yakni Darwis (2017) yang menemukan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk,namun hasil dari penelitian yang dilakukan Lubis dan Hidayat (2017) yang tidak dapat membuktikan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk.

Penelitian ini dilakukan pada Toko New Agung Makassar yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan alat tulis kantor, salah satu produk alat tulis kantor yang juga menjadi produk unggulan perusahaan tersebut di atas adalah produk Epson seperti tinta printer, cartridge dan segala jenis produk epson lainnya. Namun dalam penjualan produk epson tersebut diatas menghadapi persaingan yang cukup ketat, sehingga mengakibatkan penjualan mengalami penurunan.

Dimana dengan adanya penurunan penjualan maka hal ini yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam pemasaran, sehingga dari latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut dengan judul Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Epson Pada Toko New Agung Makassar. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar ? Adapun tujuan dari penelitian ini yang hendak dicapai peneliti adalah: Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk Epson Pada Toko New Agung Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Salah satu aspek terpenting dari suatu merek adalah namanya. Bagi suatu merek, nama dapat menjadi manfaat tambahan, baik berupa produk maupun jasa. Merek juga membuat konsumen merasa akan mendapatkan produk premium yang sama. Menurut undang- undang merek (UU. No. 19 Tahun 1992) dalam Manap, A (2016) Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,

angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Merek merupakan fungsi yang berharga bagi perusahaan. Maka dari itu merek tersebut perusahaan mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif pada barangnya.

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Tjiptono (2016) yang dirumuskan pada tahun 1960 menyatakan bahwa “merek adalah nama, istilah, simbol, atau desain, maupun kombinasi diantaranya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa para pesaing”. Menurut Kotler & Gary dalam Alma (2018) merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang membedakan suatu produk dengan produk saingan.

Sebuah brand membutuhkan image untuk mengkomunikasikan kepada khalayak dalam hal ini pasar sasarannya tentang nilai- nilai yang terkandung didalamnya. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang atau konsumen. Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.

Citra merek adalah kumpulan nilai, ide dan kesan tentang merek yang dimiliki pelanggan, oleh karena itu sikap dan perilaku pelanggan terhadap suatu merek terutama ditentukan oleh penampilan merek. Menurut Kotler & Keller dalam Lesmana (2019) Citra Merek adalah cara masyarakat menganggap merek secara aktual atau persepsi masayarakat terhadap perusahaan atau produknya.

Menurut Kapferer dalam Adam (2018) citra merek adalah bagaimana masyarakat mengartikan semua tanda-tanda yang dikeluarkan/ disampaikan oleh merek melalui barang-barang, jasa-jasa dan program komunikasinya.

Menurut Rangkuti dalam Indrawati (2015) Citra Merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen. konsumen yang terbiasa

(3)

menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka citra merek menurut peneliti adalah persepsi konsumen untuk mengevaluasi suatu produk ketika konsumen tidak memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang suatu produk. Konsumen cenderung akan memilih produk yang telah terkenal dan digunakan oleh banyak orang daripada produk yang baru dikenalnya.

Salah satu manfaat dari mempertahankan kehadiran merek yang positif adalah: a. Peluang untuk terus berkembang sendiri dan memberikan peluang pasar yang kuat untuk barang/merk. b. Makin lama, barang-barang unggulan mencakup sistem keuangan yang kuat. c. Menciptakan loyalitas dengan pelanggan. d. Membantu kesuksesan kampanye, ketika klien telah memperhatikan dan mengingat namanya. e. Membantu dalam melakukan perbandingan dengan rival.

Semakin baik konsumen tertentu mengetahui merek, perbedaan/individualitas baru yang dihasilkan oleh bisnis dapat dengan cepat diketahui oleh pembeli. f. Mempermudah perusahaan untuk mempekerjakan karyawan.

g. Meminimalkan bisnis runtuh/bangkrut. h.

Memiliki investor baru untuk membuat barang lebih sederhana. Menurut Shimp dalam Rizan (2015) citra merek memiliki dimensi yaitu sebagai berikut:

1. Atribut adalah ciri-ciri khas atau aspek dari merek yang diiklankan. 2. Manfaat dibagi dalam tiga bagian yaitu: a. Fungsional:

manfaat yang berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dihadapi oleh konsumen, dengan mengkomunikasikan bahwa suatu merek mempunyai manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut. b. Simbolis: berusaha mengarahkan kepada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota kelompok, afiliasi dan rasa memiliki. c.

Pengalaman: konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif. 3.

Evaluasi sikap diri yaitu nilai atau kepentingan subyektif dimana pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi.

Menurut Xian & Gou Lie dalam Venessa (2017) Citra merek terdiri dari tiga komponen pendukung yaitu: 1. Citra

Perusahaan adalah sekumpulan asosiasi yang dilihat oleh pelanggan dari bisnis yang memproduksi produk atau layanan. 2. Citra Pasar (User Image) adalah sekumpulan koneksi yang dilihat oleh pelanggan oleh orang-orang yang menggunakan produk atau layanan. Termasuk: konsumen, kelas sosial ekonomi, dan gaya hidup. 3. Gambar Merek adalah sekumpulan koneksi yang dipertimbangkan oleh pelanggan dengan produk yang diterima. Ini mencakup fitur produk, keunggulan bisnis, pengguna, dan janji. Menurut Kertajaya dalam Amalia (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek yaitu sebagai berikut: 1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. 2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat dan kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. 3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. 4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. 5. Resiko, berkaitan dengan untung rugi yang dialami konsumen. 6. Harga, dalam hal ini yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra juga berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang jangka panjang. 7. Image, yang dimiliki merek itu sendiri, yaitu berupa pelanggan, kesempatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu. Indikator Citra Merek menurut Low

& Lamb dalam Pradana (2017) indikator citra merek adalah sebagai berikut: 1. Merek dikenal oleh masyarakat luas. 2. Merek menambah citra dari penggunanya. 3. Merek memiliki ciri khas yang berbeda dengan merek lain.

Keputusan membeli adalah proses keputusan pembelian yang melibatkan pemilihan apakah akan membeli atau tidak, dan pilihan tersebut diambil dari pengalaman sebelumnya. Keputusan membeli adalah bagian dari perilaku pelanggan. Secara garis besar, perilaku konsumen adalah operasi orang-orang yang termasuk dalam proses pengambilan keputusan, secara aktif tertarik untuk membeli dan mengonsumsi barang.

Menurut Nugraha dalam Priambudi (2017) keputusan pembelian adalah suatu proses pemilihan diantara dua atau lebih alternatif

(4)

dimana semua aspek perilaku dan kondisi dilibatkan dalam suatu pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengetahuan, arti kepercayaan, perhatian dan pemahaman akan suatu produk yang ditawarkan. Menurut Schiffman &n Kanuk dalam Abdurrahman (2015) keputusan pembelian yaitu keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan alternatif pilihan yang penting bagi pemasar. Keputusan pembelian juga merupakan suatu proses pengambilan keputusan dimana pembelian yang akan dilakukan terlebih dahulu menentukan apa yang akan dibeli ataupun tidak melakukan pembelian dan keputusan yang diperoleh terkait dengan adanya pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Menurut Kotler & Amstrong dalam Abubakar (2018) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan.

Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong dalam Yuniarti (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu: 1. Faktor Budaya. Dalam perilaku pelanggan, masyarakat, sub-budaya, dan status sosial adalah hal yang sangat penting. a.

Budaya, b. Sub Budaya c. Status sosial 2.

Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti: a. Kelompok Acuan, b. Keluarga, c.

Peran dan Status 3. Faktor Pribadi.

Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup, b.Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, c. Gaya Hidup, d. Kepribadian dan Konsep Diri, e. Faktor Psikologi. Empat pengaruh psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap memengaruhi pilihan pembelian seseorang. 1.

Motivasi, 2. Persepsi, 3. Pembelajaran, 4.

Keyakinan dan Sikap

Hal ini memungkinkan untuk mendasarkan keyakinan pada pengetahuan, sudut pandang, atau agama. Pertimbangan emosional mungkin termasuk atau tidak termasuk mereka. Menurut Abdullah dan Tantri dalam Sudaryono (2016) terdapat peran keputusan pembelian yaitu diantaranya: 1.

Pencetus ide, Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk

atau jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh, Seseorang yang pandangan atau pendapatnya memengaruhi keputusan pembelian, 3.

Pengambil keputusan, Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli, 4. Pembeli, Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya., 5.

Pemakai, Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang dibeli.

Menurut Kotler & Amstrong dalam Priansa (2017) proses keputusan pembelian, yaitu: 1. Pengenalan Masalah. Ini dimulai ketika masalah atau keinginan yang disebabkan oleh rangsangan internal atau eksternal diperhatikan oleh pembeli. Stimulus internal seperti kebutuhan biasa manusia.

Lapar, haus, dan hal lainnya, sebagai permulaan. Iklan atau suasana yang mendorong pembeli untuk bertransaksi bisa menjadi insentif tambahan. 2. Pencarian Informasi. Konsumen yang ditekan untuk mencari lebih banyak pengetahuan. Sumber data utama di mana pelanggan dipisahkan menjadi empat kategori yaitu: a. Sumber pribadi: teman, kerabat, tetangga, pasangan lain. b Sumber komersial: iklan, blog, toko, pengemasan, pertunjukan. c. Sumber publik:

media berita, asosiasi pelanggan. d. Sumber pengalaman: manajemen paket, inspeksi dan penggunaan. 2. Evaluasi Alternatif. Tahap ini adalah tahap dimana pelanggan memproses dan melakukan evaluasi akhir atas pengetahuan kompetitif mereka. Dalam memahami proses penilaian, prinsip utama dalam melakukan evaluasi adalah: a.

Konsumen masih akan berusaha memenuhi keinginannya. b. Konsumen akan mencari beberapa keuntungan dari alternatif barang. c. Konsumen memandang setiap objek sebagai sekumpulan karakteristik dengan berbagai kemampuan untuk memiliki kelebihan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. 3. Keputusan PembeIian.

Pelanggan dalam proses ini akan mengembangkan sebuah keyakinan atas mereka dan tentang posisi tiap mereka berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembetukan citra produk.

Selain itu, pada evaluasi alternatif konsumen juga membentuk sebuah prefensi atas produk- produk yang ada dalam kumpulan pribadi, konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai dan

(5)

berujung dari cara pembayaran yang berakhir pada keputusan pembelian. 4. Evaluasi Pasca PembeIian. Konsumen akan merasakan tingkat kebahagiaan atau kekecewaan terhadap barang atau jasa tersebut setelah membeli suatu produk. Kepuasan pelanggan setelah pembelian, perilaku pasca pembelian dan pemanfaatan produk pasca pembelian juga harus diidentifikasi oleh pemasar. Kepuasan pasca-pembelian merupakan prasyarat bagi konsumen untuk menebus barang, mempelajari produk atau menyarankan pembelian produk yang sama kepada orang lain. Setiap perilaku pelanggan pada saat ini dapat berupa: menjadi konsumen harian, membeli ulang, meningkatkan penggunaan, bepergian, dan menghentikan penggunaan.

Loyalitas dan frustrasi konsumen dapat memengaruhi perilaku di masa depan.

Menurut Kotler dalam Joesyiana (2018) terdapat indikator keputusan pembelian diantaranya: 1. Tujuan dalam membeli sebuah produk. 2. Pemprosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek. 3. Kemantapan pada sebuah produk. 4. Memberikan rekomendasi kepada orang lain. 5. Melakukan pembelian ulang. Hubungan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian. Proses keputusan pembelian konsumen atas suatu komoditas biasanya terjadi karena muncul dari selera konsumen. Dengan mempertimbangkan menggunakan salah satu item yang ditemukan dalam kombinasi pemasaran, termasuk objek, ini dapat berubah. Ada beberapa komponen penting, salah satunya adalah logo merek yang terdapat pada suatu produk. Semakin baik nama publik suatu produk, semakin besar reputasii prestisius yang diterima pelanggan.

Kehadiran perusahaan adalah kemauan untuk mengingat calon konsumen bahkan menjadi pelanggan setia produk tersebut. Hal ini sejalan dengan analisis yang dilakukan oleh Darwis (2017) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian.

Penelitian terdahulu Edi Gufran Darwis (2017) Pengaruh Brand Image dan harga terhadap keputuan pembelian mobil toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla cabang Alauddin Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Lubis & Hidayat (2017) Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma

Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Rumusan Hipotesis merupakan bagian penting dalam suatu penelitian, dimana kebenaran hipotesis tersebut masih berupa kesimpulan sementara. Adapun hipotesis yang diajukan yaitu: citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar. Model Penelitian Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang dapat menjadikan konsumen untuk memilih merek tertentu sehingga menghasilkan Citra merek yang baik.

Citra merek juga merupakan salah satu faktor penting dimana konsumen lebih tertarik dengan merek yang telah terkenal dengan kualitasnya. Dapat disimpulkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang kuat atas dasar pembelian suatu barang yang memiliki kualitas dan keunggulan dari para pesaing dengan jenis barang yang nilainya hampir sama.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka teori yang telah dikemukakan maka model penelitian ini dapat dilihat melalui gambar dibawah ini :

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Mufli (2021).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian merupakan rancangan ataupun langkah bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Yang menjadi penelitian ini adalah secara umum atau keseluruhan produk epson yang ada pada Toko New Agung Makassar yaitu printer, catridge dan tinta merek epson. Dimana desain penelitian ini merupakan model penelitian survey. Desain penelitian ini digunakan untuk mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan penelitian yang dirumuskan, yaitu penelitian tentang analisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk Epson pada Toko New Agung Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Toko New Agung Makassar yang terletak di Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 62 Makassar.

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dua bulan.

Citra Merek (X)

Keputusan Pembelian (Y)

(6)

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. b. Data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Dalam penelitian ini yang dikatakan sumber data adalah subjek dari mana data tersebut dikumpulkan. Penulis menggunakan dua sumber data dalam analisis ini, yaitu: a. Data Primer, Data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. b. Data Sekunder, Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung. Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi, Observasi yaitu Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang jelas mengenai objek yang diteliti yaitu pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar. 2. Wawancara, Wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara memberikan pertanyaan- pertanyaan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian. 3. Kuesioner (angket) Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Adapun skala pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala ini digunakan dalam penelitian yang menggunakan kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2017), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok individu mengenai fenomena sosial.

Tabel 1. Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2017).

4. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto- foto, filem dokumenter, data yang relevan penelitian.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017). Dari pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017) maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Toko New Agung yang membeli produk Epson, menurut data perusahaan bahwa jumlah pelanggan yang membeli produk epson dalam tahun 2020 yakni sebesar 5.087 orang.

Berdasarkan populasi penelitian yang telah disajikan maka penentuan sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan rumus Slovin yaitu :

N n =

1 + (N x e2)

5.087 n =

1 + 5.087x (0,1)2 5.087

n = 51.87

n = 98.07 atau dibulatkan menjadi 98 responden.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian adalah dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel menurut kriteria yaitu Pelangggan yang membeli produk Epson di Toko New Agung adalah lebih 3 kali.

Variabel penelitian merupakan obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1.

Variabel Bebas = Citra Merek (X). 2. Variabel Terikat = Keputusan Pembelian (Y)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan jawaban responden dalam kuesioner. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows digunakan dalam

(7)

pemeriksaan validitas dan ‘apabila suatu alat ukur mempunyai keterkaitan yang cukup besar antara skor butir dengan skor keseluruhan maka alat skor tersebut dikatakan valid. Jika rhitung >dari rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung negatif, serta rhitung<rtabel, maka hal ini berarti item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 2. Uji Validitas No Varia

bel

Kode Indik ator

r hitung

r

Tabel Ket.

1. Citra Mere k

X.1 0,610 0,1671 Valid X.2 0,573 0,1671 Valid X.3 0,517 0,1671 Valid X.4 0,485 0,1671 Valid X.5 0,467 0,1671 Valid X.6 0,576 0,1671 Valid X.7 0,564 0,1671 Valid X.8 0,543 0,1671 Valid X.9 0,618 0,1671 Valid X.10 0,485 0,1671 Valid 2. Kepu

tusan Pemb elian

Y.1 0,771 0,1671 Valid Y.2 0,710 0,1671 Valid Y.3 0,548 0,1671 Valid Y.4 0,452 0,1671 Valid Y.5 0,559 0,1671 Valid Y.6 0,502 0,1671 Valid Y.7 0,418 0,1671 Valid Y.8 0,448 0,1671 Valid Y.9 0,368 0,1671 Valid Y.10 0,611 0,1671 Valid Sumber : data primer diolah (2021).

Dari hasil olahan data uji validitas dengan menggunakan program SPSS 23 maka terlihat bahwa dari 20 item pernyataan yang diajukan, didapatkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel citra merek dan keputusan pembelian lebih besar > dari r tabel (0,1671), Sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa semua item dalam instrumen penelitian memenuhi persyaratan validitas serta dapat mengukur dengan tepat dan cermat.

Uji reliabilitas adalah pengujian pada sekumpulan indikator variabel penelitian yang konsisten dalam pengukuran. Jadi sebuah variabell dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha dari sebuah croancbach diatas 0,60.

Hal tersebut dapat disajikan pada tabel berikut sesuai dengan definisi diatas:

Tabel 3. Uji Realibilitas

Variabel Cronbach’s Cronbach’s Ket

Alpha Alpha Standar

Citra merek 0,845 0,60 Reliabel

Keputusan

pembelian 0,834 0,60 Reliabel

Sumber : data primer diolah, (2021).

Hasil perhitungan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai untuk masing- masing variabel laten yaitu : citra merek dan keputusan pembelian memiliki nilai composite reliability yang lebih besar dari 0,60 (composite reliability > 0,60), sehingga disimpulkan bahwa seluruh alat ukur adalah reliabel (alat ukur terpenuhi) dan dapat digunakan untuk melakukan analisis lebih lanjut.

Tabel 4. Uji Regresi Sederhana

Variabel Bebas

Unstandardize d Coefficients

Standardiz ed

Coefficient t Sig B Std.Err

or Beta 1

(Constan t)

.629 .308 - 2.044 .044

Citra Merek

.844 .081 .730 10.47 8

.000

Sumber : data primer diolah (2021).

Tabel 4, diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 23 maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = a + b (X) Hasil persamaan regresi linear sederhana maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a = 0,629 menunjukkan nilai konstanta yang artinya jika tidak ada citra merek, maka keputusan pembelian nilainya sebesar 0,629%.

b = 0,844 menunjukkan nilai angka koefisien regresi dari setiap penambahan 1% citra merek maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,844. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,844, dapat dikatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jadi persamaan regresinya adalah Y = 0,629 + 0,844 X.

Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Berdasarkan output dari tabel 4.8 diketahui nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari < probabilitas 0,05.

Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan citra

(8)

merek terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar.

Pengujian hipotesis lain dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan nilai t tabel yang terdapat pada tabel 4.8 dengan nilai signifikan 0,05. Nilai t hitung pada output tabel 4.8 sebesar 10,478 lebih besar dari >

1,9845 pada tabel distribusi nilai t tabel dengan nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan citra merek terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar. Data penelitian ini diperoleh dari menyebarkan kuesioner kepada responden kemudian dikumpulkan kembali, dari seluruh responden yang berjumlah 98 orang. Kemudian data ini diolah kembali dengan pengujian analisis data menggunakan program spss release 23 for windows. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel citra merek (X) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk epson pada Toko New Agung Makassar.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dalam penelitian ini baik itu dari variabel citra merek (X) dan variabel keputusan pembelian (Y) dinyatakan valid. Keseluruhan item memperlihatkan bahwa r hitung lebih besar > r tabel 0,1671 dengan nilai signifikansi 5% dan seluruh item pernyataan dinyatakan valid. Dari hasil analisis regresi sederhana diperoleh angka konstanta nilainya sebesar 0,629 ini adalah angka konstan, menunjukkan bahwa jika citra merek (X) juga tidak tersedia, maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0,629 sedangkan angka koefisien regresi nilainya 0,844. Dari setiap penambahan 1%

citra merek (X) maka keputusan pembelian (Y) meningkat sebesar 0,844. Persamaan regresinya Y = 0,629 + 0,844 X.

Hasil dari analisis jika dilihat dari nilai signifikansi (sig) 0,000 lebih kecil <

probabilitas 0,05 yang berarti citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk epson pada Toko New Agung Makassar. Pengujian hipotesis ini menunjukkan citra merek berpengaruh

terhadap keputusan pembelian dengan melihat nilai pada t hitung dan t tabel dengan nilai signifikansi 0,5. Nilai t hitung 10,478 lebih besar > t tabel 1,9845.

Hasil dari pengujian determinasi diketahui nilai R square sebesar 0,534. Nilai ini berarti pengaruh variabel citra merek (X) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sebanyak 53,4%, sedangkan sisanya 46,6%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti.

PENUTUP

Kesimpulan yang didaptkan Setelah dilakukan hasil analisis mengenai pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk Epson pada Toko New Agung Makassar, melalui analisis regresi linear sederhana maka dapat disimpulkan bahwa citra merek mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Epson pada Toko New Agung Makassar. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden mengenai citra merek, sebagian besar responden memberikan jawaban setuju. Begitu pun dengan variabel keputusan pembelian, sebagian besar responden memberikan jawaban setuju. Dari hasil pengujian secara parsial (uji t) dengan alat bantu SPSS 23 maka dapat disimpulkan bahwa citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Epson pada Toko New Agung Makassar.

Saran Dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka beberapa saran yang dapat diajukan antara lain: 1. Perlunya pihak Manajemen Epson untuk menambah variasi dari produk yang ditawarkan selama ini, sehingga produk Epson pada Toko New Agung Makassar mempunyai citra tersendiri jika dibandingkan dengan produk lain. 2.

Disarankan pula agar dapat menarik keputusan pembelian produk Epson pada Toko New Agung Makassar, maka sebaiknya dilakukan promosi untuk memperkenalkan produk- produk dan harga jual yang ditawarkan oleh produk Epson pada Toko New Agung Makassar.

PENUTUP

Alma, B. (2018). Manajemen Pemasaran &

Pemasaran Jasa. Cetakan Ke-13.

Bandung: Alfabeta.

(9)

Amilia, S., & Asmara, O. M. (2017).

Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa. Jurnal Manajemen Keuangan, Vol. 6 No. 1

Asmin, E. A. (2016). Manajemen Pemasaran.

Cetakan ke-1. Makassar: Pustaka As Salam.

Abubakar, R. (2018). Manajemen Pemasaran.

Cetakan Kesatu. Bandung: Alfabeta.

Adam, M. (2018). Manajemen Pemasaran Jasa. Cetakan kedua. Bandung:

Alfabeta.

Abdurrahman, N. H. (2015). Manajemen Strategi Pemasaran. Cetakan Ke-1.

Bandung: Cv. Pustaka Setia.

Darwis, E. G. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza Pada Pt. Hadji Kalla Cabang Alauddin Makassar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Echdar, S. (2017). Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.

Indrawati, D. (2015). Pengaruh Citra Merek Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Keputusan Pembelian Jilbab Zoya.

Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen.

15 (2): 302-319.

Joesyiana, K. (2018). Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Media Online Shop Shopee Di Pekan Baru. Jurnal Valuta. 4 (1): 71-85.

Lesmana, R., & Ayu, S. D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek T erhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pt Paragon Tehnology And Innovation. Jurnal Pemasaran Kompetitif. 2 (3): 59-72.

Lubis, D. I. D., & Hidayat, R. (2017).

Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal Ilman, Vol. 5 No. 1.

Manap, A. (2016). Revolusi Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Priambudi, R. P. G., & Setyowati, E. (2017).

Analisa Pengaruh Produk, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler Simpati Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Jurnal Ekonomi Manajemen. 2 (2): 433- 450.

Priansa, D. J. (2017). Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer.

Cetakan Kesatu. Bandung: Alfabeta.

Pradana, D., Hudayah, S. & Rahmawati.

(2017). Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Pembelian Motor.

Journal Feb Unmul. 14 (1): 16-23.

Riduwan. (2015). Dasar-dasar Statistika.

Bandung: Alfabeta

Rizan, M., Handayani, K. L., & Rp, A. K.

(2015). Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Banding Konsumen Indomie Dan Mie Sedaap). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia. 6 (1): 457- 478.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi. Edisi 1 Yogyakarta: C.V Andi Offset

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Cetakan ke-26. Bandung: Alfabeta..

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidkain Ujung Pandang.

Tjiptono, F. (2016). Pemasaran Esensi &

Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Edisi 4. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.

Vanessa, I, dan Arifin, Z. (2017). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis.

51 (1): 44-48.

Yuniarti, V. S. (2015). Perilaku Konsumen Teori Dan Praktik. Cetakan 1. Bandung:

Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang yang telah diuraikan dan rumusan masalah tersebut, maka peneliti perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu penelitian ini hanya

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan Laporan Akhir ini adalah belum adanya aplikasi