• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORPORATE CULTURE DAN KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH CORPORATE CULTURE DAN KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA KARYAWAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CORPORATE CULTURE DAN KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada Karyawan PT. GATRA MAPAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis

Oleh :

ARIS TAURISA SANTI NPM 216.01.09.2.037

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

MALANG 2020

(2)

ix RINGKASAN

Aris Taurisa Santi, 2020, Pengaruh Corporate culture dan Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. GATRA MAPAN) Dosen Pembimbing I : Dr. Rini Rahayu Kurniati, M.Si, Dosen Pembimbing II : Dadang Krisdianto,S.Sos., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Culture dan Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan PT. GATRA MAPAN. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 52 serta menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam uji t secara parsial variabel Corporate Culture berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dibuktikan dengan nilai thitung 6.619 > 1.677 ttabel dan tingkat signifikan 0.000

< 0.05. Variabel Knowledge Sharing berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dibuktikan dengan nilai thitung 5.770 > 1.677 ttabel dan tingkat signifikan 0.000 < 0.05. Uji F secara simultan menunjukkan bahwa variabel Corporate Culture (X1) dan Knowledge Sharing (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan yang dibuktikan dengan nilai Fhitung 161.850>3.19 Ftabel dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05.

Kata Kunci : Corporate Culture, Knowledge Sharing dan Kinerja Karyawan

(3)

x SUMMARY

Aris Taurisa Santi, 2020, The Effect of Corporate Culture and Knowledge Sharing on Employee Performance (Study at PT. GATRA MAPAN) Supervisor I: Dr.. Rini Rahayu Kurniati, M.Sc, Supervisor II: Dadang Krisdianto, S.Sos., M.Sc.

This study aims to determine the effect of Corporate Culture and Knowledge Sharing on Employee Performance of PT. GATRA MAPAN. This type of research is quantitative. The data collection method uses observation and questionnaire. The number of samples was 52 and used the method of multiple linear regression analysis. Data processing using SPSS 16.0 for Windows.

The results showed that in the t test partially the Corporate Culture variable had a significant positive effect on Employee Performance as evidenced by the tcount of 6,619> 1,677 table and a significant level of 0,000 <0.05. The Knowledge Sharing variable has a significant positive effect on employee performance as evidenced by the tcount of 5,770> 1,677 ttables and a significant level of 0,000 <0.05. The F test simultaneously shows that the Corporate Culture (X1) and Knowledge Sharing (X2) variables have a significant positive effect on the Employee Performance variable as evidenced by the Fcount value of 161,850> 3.19 Ftable with a significant level of 0.000 <0.05.

Keywords: Corporate Culture, Knowledge Sharing and Employee Performance

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era modern ini, perkembangan dunia bisnis dan persaingan industri semakin pesat. Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dan upaya serta langkah – langkah tersendiri yang diambil guna mempertahankan eksistensi perusahaan. Salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi perusahaan yaitu dengan tetap mengembangkan apa yang sudah dimiliki atau yang menjadi aset perusahaan, seperti aset sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan kekayaan dan aset yang paling berharga yang dimiliki perusahaan. Menurut Fathoni (2006:15), manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap organisasi, keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan, serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusianya. Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja baik itu individu ataupun teamwork tentunya turut berkontribusi terhadap tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan tercapai secara efektif dan efisien apabila kualitas sumber daya manusia senantiasa ditingkatkan. Salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah dengan melakukan manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia merupakan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk

(5)

2 mendapatkan tenaga kerja, pengembangan dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan (Hariandja, 2005:2). Aktivitas dalam hal ini adalah menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan pengarahan, analisis jabatan, rekrutmen, seleksi, orientasi, motivasi, dsb. Manajemen sumber daya manusia juga didefinisikan sebagai kegiatan perencanaan, pengarahan dan pengkoordinasian keseluruhan pekerjaan yang menyangkut kepegawaian, perekrutan karyawan, pelatihan atau pengkoordinasian dan pelayanan yang ditujukan untuk perusahaan (Alma, 2010: 193). Dalam menghasilkan karyawan yang profesional dengan integritas yang tinggi dibutuhkan adanya acuan baku yang secara sistematis dapat menjadi pedoman karyawan dalam meningkatkan kinerjanya, acuan baku ini adalah corporate culture (Moeljono, 2005: 2).

Corporate culture merupakan sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama oleh karyawan perusahaan yang akan menjadi pembeda dengan perusahaan lainnya (Alma, 2010: 305). Menurut Moeljono dan Sudjatmiko (2007:19), corporate culture tidak terlepas dari strategi perusahaan itu sendiri, yang mana dalam hal ini menyangkut visi dan misi serta tujuan perusahaan.

Sehingga dalam setiap perusahaan terdapat corporate culture yang berbeda.

Hal ini lah yang menjadikan mengapa corporate culture dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena perusahaan yang tetap memperhatikan nilai – nilai corporate culture-nya dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.

Menurut Kotter dan Heskett (2006:49), corporate culture dapat membantu

(6)

3 perusahaan dalam mengantisipasi dan beraptasi terhadap perubahan lingkungan yang akan menghasilkan kinerja superior dalam jangka panjang. Perusahaan dengan corporate culture yang kuat dapat memberikan struktur dan kontrol yang fleksibel atau tanpa melalui sistem yang kaku, dan juga dengan adanya corporate culture yang kuat dapat menumbuhkan motivasi dan inovasi yang ada dalam diri karyawan. Motivasi dan inovasi akan selalu berkembang jika karyawan memperhatikan pentingnya knowledge yang dimiliki oleh setiap individu.

Corporate culture yang diterapkan PT. GATRA MAPAN adalah Learning by Doing Culture atau budaya belajar dengan melakukan. Hal ini yang menjadikan karyawan yang mempunyai jiwa – jiwa pembelajar akan lebih cepat maju dan berkembang, kemajuan pola pikir karyawan akan menjadikan peningkatan kinerja. Perbedaan pelatihan dengan Learning by Doing Culture adalah terletak pada periode dijalankannya, selain itu perbedaan lainnya terletak pada tempat dan fungsi yang berlainan dalam organisasi. Titik berat proses pelatihan adalah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau menyangkut kompetensi – kompetensi dasar anggota. Sedangkan dalam proses Learning yaitu menyangkut belajar mengenai cara belajar itu sendiri, atau dengan kata lain bagaimana individu mampu menemukan solusi – solusi kreatif dari permasalahan yang dihadapi tanpa harus bergantung kepada prosedur – prosedur yang baku (Kusdi, 2011: 202). Permasalahan yang terjadi terkait dengan Learning by Doing Culture yang ada di PT. GATRA MAPAN adalah

(7)

4 kurangnya partisipasi karyawan dalam memperbarui pengetahuannya.

Karyawan cenderung lebih memilih berada di zona nyaman daripada memperbarui pengetahuannya melalui Learning by Doing Culture. Dengan adanya Learning by Doing Culture seharusnya karyawan dapat memperbarui pengetahuan akan pekerjaannya setiap hari, sehingga karyawan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar lebih efektif dan efisien. Permasalahan terkait corporate culture ini didapatkan peneliti pada saat pra-observasi.

Berkenaan dengan hal diatas, knowledge sebagai modal utama mempunyai peran untuk pertumbuhan organisasi. Semakin tinggi tingkat knowledge karyawan maka karyawan akan lebih mudah memahami tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Andra., et al.(2018) aset knowledge akan bertambah nilainya jika dibagikan dan akan berkurang nilainya jika tidak dipergunakan atau dibagikan.

Knowledge sharing merupakan cara perusahaan untuk membagikan knowledge kepada karyawannya, baik itu secara disengaja maupun tidak disengaja guna meningkatkan kinerja perusahaan. Knowledge sharing merupakan proses yang sistematis dalam mengirimkan, mendistribusikan dan mendiseminasikan knowledge dan konteks multidimensi dari seseorang atau organisasi kepada orang atau organisasi lain yang membutuhkan melalui metode dan media yang variatif (Tobing, 2011: 24). Melalui knowledge sharing akan terjadi eksploitasi maksimal dari suatu knowledge (Tobing, 2011:

26). Terdapat berbagai cara knowledge sharing dalam perusahaan, dua diantaranya yang paling familiar yaitu dengan pelatihan dan pendampingan,

(8)

5 dimana dua hal ini paling sering digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan skill dan kemampuan serta kinerja karyawannya. Kinerja itu sendiri merupakan hasil – hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu, dalam hal ini fungsi pekerjaan merupakan pelaksanaan hasil pekerjaan (Tika, 2010: 121). Jadi dapat disimpulkan apabila Sumber Daya Manusia dalam perusahaan meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

Perusahaan Galangcitramitra Majumapan atau yang sering dikenal dengan PT. GATRA MAPAN berdiri sejak tahun 1984. Produk yang dihasikan PT. GATRA MAPAN antara lain entertainment furniture dan interior furniture seperti lemari hias, lemari pakaian, meja tulis, dll. Produk PT.

GATRA MAPAN telah dikenal sebagai produk yang berkualitas yang telah mendapat pengakuan dari pelanggan – pelanggan PT. GATRA MAPAN baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini didapatkan oleh peneliti pada saat pra-observasi.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang furniture PT. GATRA MAPAN harus mampu menyesuaikan dengan kondisi persaingan dunia industri yang semakin ketat. PT. GATRA MAPAN menyadari bahwa knowledge sharing penting untuk diterapkan dan dijaga sebagai aset dari perusahaan. Proses pelatihan, pengawasan, briefing, motivasi, dan lain sebagainya, merupakan sebagian dari kegiatan knowledge sharing. Pelatihan yang dijalankan oleh PT. GATRA MAPAN merupakan sebagian dari upaya

(9)

6 perusahaan untuk menerapkan knowledge sharing. Berikut Pelatihan Yang Pernah Diikuti Karyawan PT. GATRA MAPAN yang akan dijelaskan dalam tabel 1.

Tabel 1 Pelatihan Yang Pernah Diikuti Karyawan PT. GATRA MAPAN

Sumber : PT. GATRA MAPAN (2019)

Tabel di atas memaparkan informasi mengenai rendahnya minat karyawan PT. GATRA MAPAN dalam mengikuti pelatihan – pelatihan yang telah difasilitasi oleh perusahaan. Tingginya minat karyawan dalam mengikuti pelatihan juga merupakan sebuah dukungan kepada perusahaan, karena apabila karyawan mengikuti pelatihan maka knowledge karyawan akan meningkat dan kinerja karyawan juga akan meningkat, sehingga akan meningkatkan produksi perusahaan. Produksi dan penjualan PT. GATRA MAPAN telah

No. Jenis dan Lama Pelatihan

Pelatihan Yang

Telah Diikuti Total Responden 0 % 1 %

1. Building Team work (2

hari) 56 77,8 16 22,2 72

2. Teknologi / Mesin (1 hari ) 68 94,4 4 5,6 72 3. Kepemimpinan / Psikologi

(2 hari ) 49 68,1 23 31,9 72

4. Pajak/Keuangan/Akuntansi

(1 hari) 72 100 - - 72

5. Program '5R' (2 hari) - - 72 100 72 6. Marketing (2 hari) 72 100 - - 72 7. Administrasi (2 hari) 72 100 - - 72 8. Komputer (±6 hari) 72 100 - - 72 9. Bahasa (± 6 hari) 71 98,6 1 1,4 72 10. Program ISO 9001 (3 hari) 35 48,6 37 51,4 72

11. Lain – lain 53 73,6 26 26,4 72

Keterangan :

0 = Tidak Mengikuti Pelatihan 1 = Mengikuti Pelatihan

(10)

7 didistribusikan ke 43 negara sebanyak 85% pasar ekspor dan 15% pasar lokal, hal ini tertera dalam profil perusahaan yang telah didapatkan peneliti pada saat pra-observasi.

Berdasarkan publikasi Kementerian Dalam Negeri, perkembangan ekspor non migas sektor kayu dan barang dari kayu pada lima tahun terakhir mengalami turun naik. Pada tahun 2014 ekspor kayu dan barang dari kayu sebanyak US$ 4070,6 juta, pada tahun 2015 ekspor sebanyak US$ 4005,2 juta, yaitu mengalami penurunan sebanyak US$ 65,4 juta. Pada tahun berikutnya terjadi penjualan ekspor sektor kayu dan barang dari kayu sebanyak US$

3871,8 juta, yaitu pada tahun 2016 terjadi penurunan sebanyak US$ 133,4 juta.

Di tahun 2017 penjualan ekspor mengalami peningkatan ekspor sebanyak US$

132,8 yaitu menjadi US$ 4004,6 juta dan pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan ekspor sebanyak US$ 429,1 juta yaitu menjadi US$ 4433,7 juta.

Berikut adalah Gambar 1 yang dapat digunakan untuk memudahkan membaca.

Gambar 1 Perkembangan Ekspor Non Migas Sektor Kayu, Barang dari Kayu

Sumber : www.kemendagri.go.id

4070,6 4005,2 3871,8 4004,6 4433,7

65,4 133,4 132,8 429,1 0

2000 4000 6000

2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5

PENJUALAN EKSPOR NILAI JUTA US$

Perkembangan Ekspor Non Migas Sektor Kayu, Barang

dari Kayu

Penjualan Ekspor Selisih

(11)

8 Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui apabila penjualan ekspor meningkat maka perusahaan yang memproduksi produk – produk ekspor akan mengalami peningkatan keuntungan, sehingga secara tidak langsung perusahaan akan menguntungkan dan meningkatkan pemasukan negara melalui bea cukai, pajak perusahaan, dsb. Disisi lain perusahaan juga harus senantiasa meningkatkan kinerjanya agar tidak tergerus oleh persaingan industri yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Culture dan Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Karyawan PT. GATRA MAPAN)” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan yaitu :

1. Apakah corporate culture berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

2. Apakah knowledge sharing berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

3. Apakah corporate culture dan knowledge sharing berpengaruh secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

(12)

9 C. Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah corporate culture berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

2. Untuk mengetahui apakah knowledge sharing berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

3. Untuk mengetahui apakah corporate culture dan knowledge sharing berpengaruh secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan PT. GATRA MAPAN ?

D. Manfaat

Berikut adalah manfaat hasil penelitian : 1. Secara Teoritis

Manfaat adanya penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta kemampuan berfikir mengenai teori manajemen sumber daya manusia.

2. Secara Praktis

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah kemampuan berfikir sebagai bahan dan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

E. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan digunakan untuk mempermudah dalam membaca dan mendapatkan gambaran umum dalam penulisan skripsi ini.

(13)

10 Peneliti menyusun lima bab uraian, dimana dalam setiap bab terdapat sub – sub bab yang masing – masing berisi sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan

Bab II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian terdahulu sebagai bahan pendukung penelitian, teori – teori yang diambil dari buku maupun jurnal yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya seperti teori tentang corporate culture, knowledge sharing, kinerja karyawan, dsb.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini peneliti menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya adalah jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, varibel dan pengukurannya, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini peneliti memaparkan tentang hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Corporate Culture dan Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan PT. GATRA MAPAN.

Bab V : Penutup

Pada bab ini peneliti memberikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dibahas di bab – bab sebelumnya dan juga memberikan saran - saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan.

(14)

75 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh corporate culture dan knowledge sharing terhadap kinerja karyawan (Studi kasus pada karyawan PT. GATRA MAPAN), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji parsial dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel corporate culture terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian Uji t didapat nilai t hitung sebesar 6.619

> t tabel 1.677dan sig sebesar 0.000, dimana sig t < 0,05. Sehingga dapat diketahui bahwa corporate culture berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hal ini dapat dilihat dari tingginya nilai indikator – indikator corporate culture seperti nilai – nilai yang ada dalam perusahaan, peraturan – peraturan yang berlaku dalam perusahaan, norma – norma, iklim organisasi dan juga suasana hubungan antar anggota yang tinggi sehingga menyebabkan tingginya nilai corporate culture.

2. Uji parsial untuk variabel knowledge sharing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian uji t didapat nilai t hitung sebesar 5.770 > t tabel 1.677 dan signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Sehingga dapat diketahui bahwa

(15)

76 knowledge sharing berpengaruh dalam kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya nilai indikator – indikator knowledge sharing yaitu knowledge sharing yang disengaja yang meliputi metode tertulis, metode lisan, pelatihan dan pendampingan dan program rotasi pekerjaan yang tinggi sehingga menyebaban tingginya nilai knowledge sharing.

3. Berdasarkan hasil uji simultan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel corporate culture dan knowledge sharing berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian Uji F didapat nilai F hitung sebesar 161.850 > F tabel 3.19, sehingga dapat diketahui secara bersama corporate culture dan knowledge sharing berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka saran bagi PT. GATRA MAPAN yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diketahui bahwa indikator corporate culture yang mempunyai pengaruh paling tinggi yaitu nilai – nilai yang ada dalam perusahaan, peraturan – peraturan yang berlaku dalam perusahaan, norma, iklim organisasi dan suasana hubungan antar karyawan. sehingga perusahaan dapat lebih berfokus untuk mengembangkan indikator – indikator diatas supaya senantiasa meningkatkan corporate culture PT.

GATRA MAPAN, misalnya seperti mengadakan gathering agar suasana

(16)

77 hubungan antar karyawan tetap terjaga, mengoptimalkan peraturan dan menerapkan sanksi yang adil, serta pihak perusahaan lebih membaur dengan karyawan sehingga karyawan senantiasa merasa diperhatikan.

Kemudian juga diketahui bahwa indikator knowledge sharing yang mempunyai pengaruh paling tinggi yaitu dalam pelaksanaan knowledge sharing yang disengaja dengan metode tertulis meliputi pelaporan hasil pekerjaan, metode lisan yang meliputi pelaksanaan briefing, pengadaan program pelatihan dan pendampingan serta rotasi pekerjaan. Sehingga diharapkan perusahaan dapat mengembangkan knowledge dan skill karyawan dengan memaksimalkan program – program yang berfokus kepada indikator – indikator knowledge sharing yang dapat diterima karyawan. Sebaiknya PT. GATRA MAPAN meningkatkan program – program yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia seperti program – program pelatihan, memaksimalkan pendampingan, mengoptimalkan penyampaian informasi – informasi dan pengetahuan – pengetahuan baru melalui briefing, dan juga melakukan rotasi pekerjaan.

2. Bagi Karyawan

Bagi karyawan sebaiknya karyawan menambah minatnya dalam turut serta mengikuti program – program yang disediakan oleh perusahaan, sehingga knowledge dan skill karyawan dapat senantiasa diperbarui dan dikembangkan. Karyawan juga sebaiknya memaksimalkan learning by doing culture sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Dengan meningkatkan minat dalam mempelajari hal – hal baru dan

(17)

78 memaksimalkan learning by doing culture, karyawan dapat meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang kinerja karyawan dapat menambahkan proses manajemen pengetahuan lainnya sebagai variabel bebas seperti sumber daya manusia, sistem informasi manajemen, strategi organisasi dan lain sebagainya, karena dimungkinkan pada proses manajemen pengetahuan yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

(18)

79 DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2010). Pengantar Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Amir, M. F. (2015). Memahami Evaluasi Kerja Karyawan (Konsep dan Penilaian kerja di Perusahaan). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Andra, R. S., & Utami, H. N. (2018). Pengaruh Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi, 30-37.

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Brahmasari, I. A., & Siregar, P. (2008). Pengaruh Budaya Organisasi,

kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Jurnal Fakultas Ekonomi dan PPS Universitas 17 Agustus 1945, 238-250.

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : KENCANA.

Fathoni, A. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gultom, D. K. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Perusahaan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk Medan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 176-184.

Hariandja, M. E. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai). Jakarta: PT. Grasindo.

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, M. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi dan Informasi. Bandung: Aditama.

Kotter, J. P., & Heskett, J. L. (2006). Budaya Korporat dan Kinerja. (U.

Sulaksana, Ed., S. D. Hardaniati, & U. Sulaksana, Trans.) Surabaya:

SAGA.

(19)

80 Kusdi. (2011). Budaya Organisasi. Jakarta: Salemba empat.

Mangkunegara, A. P. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:

Refika Aditama.

Mardlillah, A. I., & Rahardjo, K. (2017). Pengaruh Knowledge Sharing terhadap Kompetensi Individu dan Kinerja Karyawan. Administrasi Bisnis, 28-35.

Marquardt, M. J. (2002). Building the Learning Organization. Palo Alto: Davies- Black Publishing.

Memah, L., Pio, R. J., & Kaparang, S. G. (2017). Pengaruh Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Administrasi Bisnis, 1-7.

Moeljono, D. (2005). Culture (Budaya Organisasi daam Tantangan). Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.

Moeljono, D., & Sudjatmiko, S. (2007). Corporate Culture (Chalenge to Excellence). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Riniwati, H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Aktivitas Utama dan Pengembangan SDM). Malang: UB Press.

Saputro, N. S., & Mayowan, Y. (2018). Pengaruh Knowledge Sharing terhadap Individual Innovation Capability terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 7-13.

Subagiyo, A. (2007). Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi . Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (23 ed.).

Bandung: CV. Alfabeta.

Sulistiawan, D., Riadi, S. S., & Maria, S. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Sebulu II.

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 61-69.

Sumarni, M., & Wahyuni, S. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

Andi Offset.

Supardi. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

(20)

81 Supriyanto, A. S., & Maharani, V. (2013). Metodologi Penelitian Manajemen

Sumber Daya Manusia. Malang: UIN-MALIKI PRESS.

Tika, M. P. (2010). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tobing, P. L. (2007). Knowledge Management : Konsep, Arsitektur dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tobing, P. L. (2011). Manajemen Knowledge Sharing Berbasis Komunitas.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Widayana, L. (2005). Knowledge Manajement. Malang: Bayumedia Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang diperoleh dari hasil penelitian tentang Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Knowledge

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung variabel komunikasi organisasi terhadap kinerja melalui knowledge sharing sebesar 0,268 lebih kecil

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa variabel knowledge donating (X1) dan knowledge collecting (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

Dapat disimpulkan bahwa indirect effect dari knowledge sharing terhadap kinerja karyawan melalui kompetensi individu dapat dijelaskan sebesar 34,9%, dapat dilihat dari

Diterimanya hipotesis ketiga yakni bila orientasi belajar semakin tinggi, maka knowledge sharing semakin tinggi. Orientasi pembelajaran organisasional berhubungan

Penelitian ini berfokus pada knowledge sharing yang telah dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan hasil uji path menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,556 diartikan bahwa knowledge sharing pada karyawan RS Lavalette Malang memiliki pengaruh positif

Penelitian ini berfokus pada knowledge sharing yang telah dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh