PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER),
EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, DAN TINGKAT PERPUTARAN MODAL KERJATERHADAP PENILAIAN KINERJA KEUANGANPADA
EKONOMI KREATIF SUB SEKTOR FASHIONDI MALANG RAYA
SKRIPSI
Diajurkan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memproleh Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
LUTFI ANGGRAENI NPM. 21601081043
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG 2020
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER),
EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, DAN TINGKAT PERPUTARAN MODAL KERJATERHADAP PENILAIAN KINERJA KEUANGANPADA
EKONOMI KREATIF SUB SEKTOR FASHIONDI MALANG RAYA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
LUTFI ANGGRAENI NPM. 21601081043
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG 2020
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya, dan Tingkat Perputaran Modal Kerja secara parsial dan simultan terhadap penilaian kinerja keuangan tahun 2015-2019. Penelitian ini dilakukan pada ekonomi kreatif sektor fashion di Malang Raya dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 7 perusahaan distro di Malang Raya periode 2015-2019.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA). Efisiensi Pengendalian Biaya secara parsial berpengaruh berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA). Tingkat Perputaran Modal Kerja secara parsial berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA).
Secara simultan, Debt to Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya, dan Tingkat Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA) ekonomi kreatif sektor fashion di Malang Raya tahun 2015- 2019.
Kata kunci : Debt to Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya (EPB), Tingkat Perputaran Modal Kerja (PMK), dan kinerja keuangan perusahaan (ROA).
ABSTRACT
The purpose of this study analyze the effect of debt to equity ratio (DER), cost control efficiency, and working capital turnover partially and simultaneously on the assessment of financial performance in 2015-2019. This research was conducted in the fashion creative economy sector in Malang Raya. The sample size used was 7 distribution companies in Malang Raya for the period 2015-2019.
The data analysis technique used multiple linear regression analysis.
The results of the analysis show that the ratio of debt to equity ratio has a positive and insignificant effect on the company's financial performance (ROA).
Efficiency of Cost Control partially has a negative and significant effect on the company's financial performance (ROA). The level of working capital turnover partially has a positive and significant effect on company performance results (ROA). Simultaneously, the Debt to Equity Ratio (DER), Cost Control Efficiency, and Working Capital Turnover Rate have an effect on the company's financial performance assessment (ROA) of the creative economy in the fashion sector in Malang, 2015-2019.
Keywords: Debt to Equity Ratio (DER), Cost Control Efficiency, Working Capital Turnover Rate, Return on Assets (ROA)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kinerja perusahaan atau sering disebut dengan faktor fundamental, baik kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan akan memberikan berbagai informasi yang penting terkait keadaan kesehatan keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian kegiatan operasional perusahaan atas berbagai aktivitas dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki serta dapat menjadi indikator sehat atau tidaknya perusahaan itu. Salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh investor adalah kinerja keuangan perusahaan.
Hal ini membantu investor mengambil keputusan yang tepat untuk berinvestasi.
Dengan demikian, bagi para investor, perusahaan yang menawarkan tingkat return yang lebih tinggi adalah perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik. Alat utama untuk mengetahui sehatnya suatu perusahaan adalah laporan keuangannya dengan analisis kinerja keuangan berdasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan perusahaan (Silalahi, 2016)
Pertumbuhan ekonomi saat ini mendorong perusahaan baik yang berskala besar maupun berskala kecil untuk tumbuh lebih baik dalam rangka mempertahankan eksistensi perusahaannya. Hal ini ditandai dengan munculnya persaingan di berbagai industri. Dalam melakukan persaingan, perusahaan harus
memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan atau laba semaksimal mungkin (Masruhin, 2019)
Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakaian seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya (Lestari, 2020).
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur ataupun perusahaan jasa. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun pembiayaan dari luar perusahaan (eksternal financing).
Sumber pembiayaan modal internal adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan (retained earning), yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman atau menjual sahamnya kepada masyarakat (Astuti, 2016).
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Lestari, 2020).
Fashion di indonesia saat ini sedang berkembang pesat. Disisilain indonesia di kenal dengan berbagai macam budayanya yang hampir di setiap daerahnya memiliki keunikan budaya yang berbeda-beda namun perbedaan tersebut yang membuat indonesia menjadi salah satu negara dengan fashion dunia yang unik dan beranekaragam di bandingkan fashion dengan negara lainnya, perpaduan antara fashion moderen dan kebudayaan yang terlihat masih kentalnya di negara kita ini yang sering kali di tunjukan dalam peragaan busana tingkat internasioal (Putra, 2020) .
Fashion merupakan suatu kebutuhan primer bagi setiap orang. Dimana pada jaman dahulu, fashion digunakan seseorang karena dirasa dan dinilai dari segi kenyamanannya saja tanpa mementingkan atau memperhatikan gaya (style) yang sedang trend di dunia fashion. Akan tetapi, pada kenyataannya jaman sekarang ini, justru hal tersebut berbanding terbalik. Pada saat ini, orang lebih menyukai dan lebih tertarik dengan model tren fashion yang ada, tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu dari segi kenyamananya. Hal itulah yang memicu munculnya salah satu masalah bagi seorang entrepreneur khususnya di bidang fashion yang nantinya juga dapat berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan apabila hal tersebut tidak diperhatikan (Yunita, 2020)
Tuntutan untuk selalu membaca peluang bisnis yang ada demi perkembangan dan kemajuan perusahaan terutama pada bidang fashion yang selalu memilik tren fashionnya sendiri yang selalu berulang-ulang, membuat
pelaku bisnis di bidang ini harus mampu menilai kinerja dari perushaanya.
Apakah sudah mencapai target yang sesuai dengan keinginan perusahaan, ataukah masih belum. Begitu pula dengan halnya kinerja keuangan yang dicapai dan dipergunakan demi kepeningan suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah informasi yang sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepeningan dalam perusahaan. Namun bagi sebagian besar ekonomi kreatif sangat jarang mempertimbangkan dari sisi keuangannya. Dari menganalisis laporan keuangan perusahaan ekonomi kreatif sektor fashion dapat diproleh analisis data laporan keuangan saat itu dan memprediksi untuk kemajuan perusahaannya kedepannya dan mengefisiensikan pengendalian biaya yang berputar di perusahaannya (Yunita, 2020).
Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa teknik dan metode yang sering digunakan dalam laporan keuangan, salah satunya menggunakan alat analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan (financial ratio) adalah alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan (Putra, 2020).
Debt to equity ratio (DER), rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya (hutang) dengan seluruh ekuitas yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi Debt to equity ratio maka mencerminkan resiko perusahaan yang semakin tinggi pula (Kasmir, 2012:158)
Pengendalian Biaya, sangatlah penting demi bertahannya sebuah perusahaan karena sifatnya yang jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan. Tingkat pendapatan laba secara langsung mempengaruhi oleh seberapa besar perusahaan di kelola secara efektif dan efisien (Supriyono, 2009).
Perputaran modal kerja, pembagian pendapatan terhadap rata-rata modal kerja. Pengelolahan modal kerja memiliki peranan yang penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimal, modal kerja dari satu periode yang satu ke periode yang lain selalu mengalami perubahaan maka dari itu perlunya tenaga profesional pada bidang ini agar dapat mengendalikan perputaran modal kerja bagi suatu perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup pada suatu perusahaan akan membuat perusahaan berjalan dengan seefisien mungkin. Oleh karena itu pihak manajer harus jeli mengelola modal yang ada agar perputaran modalnya cepat dan dapat meningkatkan laba pada perusahaan atau usaha. Modal kerja itu sendiri mengandung elemen-elemen aktiva lancar, salah satu diantaranya terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Elemen-elemen tersebut sangat dibutuhkan dalam setiap operasi perusahaan sehari-hari (Wahyudi, A., & Setiawan, 2016).
Adam (2016) menyatakan di dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Efisiensi Pengendalian Biaya Kualitas Pada Aksan Bakery Manado, menunjukan dari hasil analisis bahwa pengendalian biaya kualitas pada Aksan Bakery belum dilakukan secara efisien karena biaya kualitas yang efisien adalah 2,5% terhadap
penjualan sedangkan biaya kualitas yang dikeluarkan oleh Aksan Bakery adalah 13,89% dari total penjualan sebesar Rp 1.606.400.000 yang terdiri dari 3,14% biaya pencegahan, 4,02% biaya penilaian, 4,71% biaya kegagalan internal dan 2,02%
biaya kegagalan eksternal. Meskipun biaya kendali lebih besar dibandingkan dengan biaya kegagalan namun ini belum bisa menekan terjadinya produk cacat sebelum sampai ketangan konsumen yang dilihat dari besarnya biaya kegagalan eksternal. Hal ini didasarkan pada biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi perusahaan belum mengidentifikasi, mengelompokkan dan melaporkan biaya kualitas secara terpisah. Biaya tersebut masih tergabung dengan laporan biaya produksi. Sehingga biaya kualitas tidak dapat terkontrol oleh perusahaan. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Aksan Bakery dikelompokkan menjadi 4 golongan. Biaya Pencegahan yang meliputi:
Biaya tenaga kerja pemeliharaan dan perbaikan mesin serta Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin. Biaya Penilaian yang meliputi: Biaya tenaga kerja pengawas produksi dan biaya pemeriksaan bahan baku. Biaya Kegagalan yang meliputi Biaya pengerjaan ulang dan Biaya Kegagalan Eksternal yang meliputi biaya keluhan pelanggan.
Ariffianti & Akmaludin (2013) dengan judul penelitian yaitu Efektivias Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap Pentabilitas Ekonomi pada KPRI Mareje Prayaa Kabupaten Lombok Tengah tahun 2007-2011, menunjukan bahwa dari hasil analisis perkembangan modal pada KPRI Mareje Prayaa Kabupaten Lombok Tengah mengalami peningkatan pada tahun 2007 ke tahun 2008 sedangkan pada
tahun 2009 sampai dengan 2011 mengalami penurunan. Sedangkan modal kerja bersih pada KPRI Mareje Praya selama lima tahun terakhir adalah pada tahun 2007 sampai 2008 mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2008 sampai 2011 mengalami penurunan, penurunan tersebut terjadi di karenakan adanya anggota yang di mutasi kerja dan adanya anggota koperasi yang sengaja keluar dari keanggotaan yang disebabkan oleh adanya kewajiban yang tidak segera diselesaikan dalam masalah pinjaman yang telah jatuh tempo. Sedangkan pada Perkembangan penjualannya KPRI pada Mareje Praya pada tahun 2007 sampai 2008 mengalami kenaikan penjualan yang lumayan cukup besar, pada tahun 2008 sampai 2009 terjadi penurunan namun pada tahun 2009 sampai dengan 2010 mengalami sedikit kenaikan sementara pada tahun 2010 sampai dengan 2011 mengalami penurunan kembali, yang mana perputaran modal kerja dan rasio rentabilitas modal sendiri bisa dikatakan masih kurang dari kata efektif yang mana dibandingkan dengan standar yang telah di tetapkan oleh Departemen koperasi dan PPK.
Yunita (2020) menyatakan di dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Analisis Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) Dan Total Assets Turnover (TATO) Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion Di Kota Malang Tahun 2016-2018 menunjukan bahwa dari hasil analisis hasilnya analisis Current Ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan, Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan, dan Total Assets Turnover
(TATO) pengaruh positif terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut bisa terjadi karena Terjadinya peningkatan dan penurunan yang tidak stabil inilah yang menyebabkan kondisi keuangan perusahaan kurang baik pada distro yang ada di Kota Malang. Meskipun dari sisi naik dan turunnya posisi laporan keuangan belum tentu mencerminkan perusahaan tersebut dalam keadaan yang baik-baik saja.
Putra (2020) mengatakan dalam penelitiannya yang memiliki judul Pengaruh Current Ratio, Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion Di Kota Malang Tahun 2014-2019 yang menunjukan hasil penelitiannya yang mana pada current ratio mengalami pengaruh positif serta signifikan terhadap ROA yakni hasilnya sebesar -11,261, serta pada cash ratio pun memproleh hasil positif dan signifikan terhadap ROA dengan hasil sebesar 6,964, pada hasil Debt to equity ratio memiliki hasil yang negatif dan signifikan yaitu sebesar -12,729, dan pada hasil Total Assets Turnover mengalami hasil yangpositif dan signifikan terhadap ROA yang memili hasil sebesar 16,620. Semua hal bisa terjadi dikarenakan penaikan dan penurunan yang terjadi secara tidak setabil yang menyebabakan kurang baiknya pada posisi laporan keuangan strore olahraga di Kota Malang.
Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena yang telah terpaparkan dengan jelas diatas, maka penulis disini tertarik untuk meneliti tentang bagaimana penilaian kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion yang berada di Malang Raya yang menggunakan alat analisis rasio keuangan.
Sehingga peneliti disini tertarik untuk mengangkat permasalahan penelitian untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya, Tingkat Perputaran Modal Kerja Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion di Malang Raya”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang ada penulis mempertimbangkan pembatasan masalah yang ada, rumusan masalah yang menjadi fokus peneliti adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh analisis Debt To Equity Ratio (DER) di dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya?
2. Bagaimanakah pengaruh analisis Efisiensi Pengendalian Biaya di dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya?
3. Bagaimanakah pengaruh analisis Tingkat Perputaran Modal Kerja di dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya?
4. Bagaimanakah pengaruh analisis Debt To Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya, dan Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap penilaian kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya dengan menggunakan analisis Debt To Equity Ratio (DER).
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya dan Tingkat Perputaran Modal Kerja di dalam menilai kinerja keuangan pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat di dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Penelitian Secara Praktis:
a. Bagi Manajemen Perusahaan
Penelitian ini di harapkan bisa sebagai pemberi informasi dan masukan pemikiran mengenai kondisi dan evaluasi dari kinerja perusahaan dalam penentuan kebijakan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk kedepannya.
b. Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Bidang Fashion
Penelitian ini di harapkan bisa sebagai pemberi informasi dan masukan pemikiran dan juga dapat sebagai sumber rujukan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
2. Manfaat Penelitian Secara Teoritis:
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana dalam memperluas wawasan yang pernah didapatkan semasa di bangku perkuliahan dan diharapkan mampu sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
b. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan mengenai Ekonomi Kreatif sub sektor Fashion terutama dalam menganalisis rasio keuangan yang dimulai dari analisis pengaruh Debt To Equity Ratio(DER), Efisiensi Pengendalian Biaya, Tingkat Perputaran Modal Kerja didalam Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion di Malang Raya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah di lakukan, bisa disimpulkan Dari keempat variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yakni penlaian kinerja keuangan perusahaan. Berikut lebihjelasnya:
1. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA).
2. Efisiensi Pengendalian Biaya (EPB) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA)
3. Tingkat Perputaran Modal Kerja (PMK) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan (ROA).
4. Sedangkan untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER), Efisiensi Pengendalian Biaya (EPB), Tingkat Perputaran Modal Kerja (PMK) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) pada ekonomi kreatif sub sektor fashion di Malang Raya.
5.2 Keterbatasan Peneliti
Dalam melakukan penelitian ini, adapula batasan-batasan yang dialami oleh peneliti. Yaitu, Penelitian ini hanya memfokuskan kepada ekonomi kreatif yang murni mulai dari perencanaan atau perancangan desain hingga pada hasiloutputnya
adalah milik pribadi dari perusahaan ekonomi kreatif sub sektor fashion. Sehingga objek penelitian yang digunakan hanya sedikit.
Minimnya pengetahuan perusahaan tentang pentingnya pencatatan laporan keuangan perusahaan untuk penilaian kinerjakeuangan perusahaan.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil analisis, pengujian, pembahasan dan beberapa kesimpulan pada penelitian ini sebaiknya lebih dikembangkan lagi atau lebih diperluas lagi sehingga nantinya tidak ada batasan-batasan, bagi pelaku ekonomi kreatif bukan hanya untuk bidang fashion saja yang mana berfokuskan kepada ekonomi kreatif yang murni mulai dari perencanaan atau perancangan desain hingga pada hasil outputnya adalah milik pribadi dari perusahaan. Sehingga objek penelitian yang digunakan bisa lebih luas lagi.
Sedangkan bagi perusahaan, diharapkan bisalebih mempelajari lagi tentang pentingnya pencatatan laporan keuangan perusahaan untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan untuk kedepannya dan melakukan mencatatan laporan keuangan bisa dimulai dari dasar-dasarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Indriasih, D., & Tabrani. (2017). Penentuan Profitabilitas Koperasi Melalui Efisiensi Modal Kerja dan Efektivitas Pengendalian Biaya. Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasakti, 1(1), 23–34.
Askandar, N. S., & Susyanti, J. (2017). Menuju Indonesia Mandiri. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang.
Budiyanto, V., Salim, M. A., & Wahono, B. (2016). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unisma, 58–70.
Cinci, H. F., Susyanti, J., & Salim, M. A. (2019). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pelaku Ekonomi Kreatif (Studi Kasus Pada Distro Club dan BSM Distro di Kota Malang). Jurnal Riset Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma, 108–121.
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. In Fakultas Ekonomi (Cetakan Ke).
Alfabeta.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Universitas Diponegoro.
Hadya, R., Begawati, N., & Yusra, I. (2018). Analisis Efektivitas Pengendalian Biaya, Perputaran Modsl Kerja dan Rentabilitas Ekonomi Menggunakan Regresi
Data Panel. Fakultas Ekonomi, 1(3), 153–166.
https://doi.org/10.3969/j.issn.1673-4254.2017.12.15 Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Grasindo.
Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan (cetakan pe). PT Bumi Aksara.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. In Fakultas Ekonomi (Edisi Satu). PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. In Fakultas Ekonomi (Edisi Kedu).
Prenadamedia Group.
Lestari, P. (2020). Pengaruh Likuiditas, DER, Firm Size dan Asset Turnover terhadap Kinerja Keuangan. Program Studi Akuntansi, FE Universitas Islam Batik Surakarta, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Mardiasmo. (1994). Akuntansi Biaya Suatu Pendekatan Manajerial. Erlangga.
Masruhin, N. K., Susyanti, J., & Salim, M. A. (2019). PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR EKONOMI KREATIF (Studi Kasus Pada Perusahaan Arsitektur Subsektor Kontruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017). Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang.
Massie, N. I. K., Saerang, D. P. E., & Tirayoh, V. Z. (2018). Analisis Pengendalian Biaya Produksi Untuk Menilai Efisiensi Dan Efektivitas Biaya Produksi. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 13(03), 355–364.
https://doi.org/10.32400/gc.13.03.20272.2018
Mayrill, L. A. (2016). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Perputaran Kas dan Debt to
Equity terhadap Profitabilitas. Akuntansi.
Mulyadi. (2016). Akuntansi Biaya. Sekolah tinggi Ilmu Manajemen YKPM.
Munawir, S. (2012). Analisis Informasi Keuangan. Liberty.
Pratiwi, N. J. E., Tiara, S., & Dewi, R. S. (2018). Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya dan Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap Rentabilitas pada Perum Damri Cabang Medan. Jurnal Akuntansi Dan Pembelajaran, 7(2).
Purwatiningtias, R. (2019). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Tekstil dan Garment yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Fakultas Ekonomi.
Putra, E. A., Susyanti, J., & Hufron, M. (2020). Pengaruh Analisis Current Ratio , Cash Ratio, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Assets Turnover (Tato) Terhadap Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion Di Kota Malang Tahun 2014-2019 Oleh. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 79–93.
Riyanto, B. (2011). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE.
Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. In Fakultas Ekonomi. Erlangga.
Setiawan, E. (2015). Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Sales, dan Firm Size terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Siallagan, H. A., & Ukhriyawati, C. F. (2016). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Jurnal Bening, 3(2).
Silalahi, G. H. S. (2016). Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Kualitas Aset terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Fakultas Ekonomi.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Susyanti, J. (2016). Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah. Empat Dua media (Kelompok Intrans Publishing) Malang, ISBN 978-602-95925-8-0.
Susyanti, J., Askandar, N. S., & Mardani, R. M. (2015). Pengembangan Model Pendampingan Bagi Pengelolaan Bisnis Ekonomi Kreatif Sektor Pariwisata Secara Integratif Untuk Pemenuhan Kesadaran Kewajiban Perpajakan di Indonesia. JEMA, 12(02).
Sutrisno. (2007). Manajemen Keuangan. Penerbit: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia.
Www.malangtimes.com. (n.d.). No Title. Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2020.
Yunita, A., Susyanti, J., & Wahono, B. (2020). Pengaruh Analisis Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Total Assets Turnover (Tato) Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion Di Kota Malang Tahun 2016-2018. E-Jurnal Riset Manajemen, 1–17.