• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Job Demands Terhadap Work Engagement Pada Karyawan Pt. Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Job Demands Terhadap Work Engagement Pada Karyawan Pt. Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sedangkan pada produk Blå Trekant, target tercapai pada April, pada Mei penjualan turun 50 persen, sedangkan pada Juni turun 41,6 persen. Penjualan produk Bimoli pada bulan April mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan, sedangkan penjualan pada bulan Mei dan Juni. Untuk produk Chitato, penjualan April mencapai 66,6 persen dari target yang ditetapkan, Mei penjualan turun 58,3 persen, Juni penjualan turun lagi 43,3 persen.

Untuk produk Popmie penjualan April mencapai 62,5 persen, Mei penjualan 41,6 persen, Juni penjualan turun 33,3 persen. Penjualan produk Jetz pada April sebesar 58,3 persen, Mei penjualan turun 46,6 persen, dan Juni penjualan hanya 21,6 persen. Untuk produk Cheetos, penjualan April sebesar 66,6 persen, penjualan Mei 60 persen, penjualan Juni turun 41,6 persen.

Penjualan produk Qtela pada April sebesar 41,6 persen, Mei 38,3 persen, dan Juni 33,3 persen. Penjualan produk Chiki pada bulan April sebesar 66,6 persen, pada bulan Mei penjualannya turun sebesar 56,6 persen, dan pada bulan Juni penjualannya kembali turun sebesar 40 persen.

Tabel 1.1 Hasil Target Penjualan Pada Bulan April - Juni 2020 PT. Alamjaya  Wirasentosa Tanjung Morawa
Tabel 1.1 Hasil Target Penjualan Pada Bulan April - Juni 2020 PT. Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa

Identifikasi Masalah

Kewajiban pemenuhan tujuan yang cepat dan tenggat waktu pelaksanaan tugas merupakan hal yang menjadi kebutuhan bagi tim sales di perusahaan ini, sehingga sebagai distributor barang konsumsi di Sumatera terdapat karyawan di PT. Alamjaya Wirasentosa Tajung Morawa, serta perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai tuntutan kerja dan keterikatan kerja, berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tuntutan Kerja Terhadap Keterikatan Kerja Pada Karyawan oleh PT.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi perkembangan ilmu psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organisasi pada khususnya, kaitannya dengan tuntutan kerja dan keterikatan kerja. Kami berharap perusahaan dapat menggunakan survei ini untuk mengetahui keterikatan karyawan sebagai salah satu faktor dalam mencapai tujuan perusahaan terkait persyaratan kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Work Engagement
    • Pengertian Work Engagement
    • Faktor- Faktor Work Engagement
    • Aspek-Aspek Work Engagement
    • Ciri-ciri Work Engagement
  • Job Demands
    • Pengertian Job Demands
    • Aspek-aspek Job Demands
    • Tipe Job Demands
  • Pengaruh Job Demands Terhadap Work Engagement
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis

Tuntutan kerja merupakan kondisi pegawai dalam kaitannya dengan beban kerjanya (Bakker et al., 2003). Apabila tuntutan pekerjaan memberikan dampak positif terhadap keterikatan kerja maka seseorang akan menghasilkan hasil kerja yang lebih baik, namun jika tuntutan pekerjaan memberikan dampak negatif terhadap keterikatan kerja maka seseorang akan mengalami penurunan akibat kelelahan atau terlalu banyaknya tuntutan pekerjaan yang dihadapi. Sumber daya pekerjaan berkontribusi signifikan terhadap keterlibatan kerja jika tuntutan pekerjaan juga tinggi (Bakker et al., 2007).

Tuntutan kerja diartikan sebagai tuntutan pekerjaan yang memerlukan usaha dan keterampilan fisik atau psikologis tertentu karena menimbulkan tekanan kerja yang tinggi, lingkungan fisik yang kurang baik, dan tuntutan emosional (Bakker & Demerouti, 2014). Tuntutan kerja diartikan sebagai tuntutan kerja yang menimbulkan kelelahan psikis (stressor psikologis), misalnya bekerja tanpa henti dalam jangka waktu kerja yang lama, beban kerja yang terlalu banyak dan terbatasnya waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan, serta bertentangan dengan tuntutan kerja yang perlu diselesaikan. (Cinta dkk, dalam Putra;, 2010). Tuntutan pekerjaan adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cepat, sangat berat dan tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut (Krasek dalam Patrick, 2012).

Tuntutan pekerjaan mengacu pada aspek fisik, psikologis, sosial atau organisasi dari suatu pekerjaan yang memerlukan upaya atau kemampuan fisik dan/atau psikologis tertentu. Beban kerja merupakan tuntutan pekerjaan yang berkaitan dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek tuntutan kerja menurut (Bakker & Demerouti, 2014) dibagi menjadi tiga, yaitu beban kerja, tuntutan mental, dan tuntutan emosional.

Sedangkan tuntutan kerja adalah tuntutan kerja yang memerlukan usaha dan keterampilan fisik atau psikis tertentu karena menimbulkan tekanan kerja yang tinggi, lingkungan fisik dan tuntutan emosional yang kurang baik. Uraian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Jazilah, 2020) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Job Demand Terhadap Work Engagement Melalui Burnout, dengan tujuan untuk mengetahui burnout, work engagement dan tuntutan kerja pada debt collector. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuntutan pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap keterikatan kerja dan burnout.

Crawford et al., (2010), dalam penelitian yang berjudul “Linking Job Demands and Resources to Employee Engagement and Burnout: A Theoretical Extension en. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuntutan pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterikatan kerja, sedangkan sumber daya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterikatan kerja. di tempat kerja tidak berpengaruh terhadap keterikatan kerja dan sumber daya pribadi berpengaruh signifikan terhadap keterikatan kerja, dengan asumsi semakin tinggi tuntutan pekerjaan maka semakin tinggi keterikatan kerja, dan sebaliknya semakin rendah tuntutan pekerjaan maka semakin rendah keterikatan kerja. .

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Karyawan
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Karyawan

METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Identifikasi Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Keterlibatan kerja merupakan prasyarat keterlibatan positif pegawai dalam pekerjaannya, yang diwujudkan dengan memberikan tenaga, semangat, konsentrasi dan keterlibatan aktif dalam pekerjaan. Saat mengukur keterlibatan, peneliti mengukurnya menggunakan skala keterlibatan yang didasarkan pada aspek keterlibatan dari Bakker & Leiter (2010), antara lain kekuatan, penyerapan, dan dedikasi.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik total sampling yang mana seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2019), penelitian yang dilakukan pada populasi di bawah 100 sebaiknya menggunakan agregat sampling sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel sebagai subjek atau responden yang memberikan informasi.

Metode Pengumpulan Data

Kriteria penilaian pernyataan disukai berdasarkan skala likert adalah 4 poin untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), 3 poin untuk pilihan jawaban Setuju (S), 2 poin untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) dan 1 nilai untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) dan 1 nilai untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS). pilihan jawaban Tidak Setuju (STS). Sedangkan untuk pernyataan kurang baik, skor 1 untuk pernyataan Setuju (SS), skor 2 untuk pernyataan Setuju (S), skor 3 untuk pernyataan Tidak Setuju (TS), dan skor 4 untuk pernyataan Sangat Setuju (STS). Skala ini disusun berdasarkan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Tidak Setuju (STS).

Sedangkan untuk pernyataan kurang baik, skor 1 untuk pernyataan Setuju (SS), skor 2 untuk pernyataan Setuju (S), skor 3 untuk pernyataan Tidak Setuju (TS), dan skor 4 untuk pernyataan Sangat Setuju (STS).

Validitas dan Reliabilitas

Suatu alat ukur dinyatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu mengukur apa saja yang ingin diukurnya, mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya, atau dengan kata lain mempunyai keteguhan dan kecermatan dalam menjalankan fungsi pengukurannya (Azwar, 2016). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dengan menggunakan cetak biru skala atau kisi-kisi instrumen. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam isinya dapat mengukur tujuan yang hendak diukur.

Reliable artinya dapat dipercaya, hasil pengukuran hanya dapat dipercaya bila pengukuran berulang-ulang terhadap kelompok subjek yang sama menghasilkan hasil yang relatif sama, jika aspek yang diukur pada subjek tidak berubah, atau pengukurannya menyiratkan konsistensi. dalam hasil pengukuran (Azwar, 2019). Secara internal, reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi item pada instrumen dengan menggunakan teknik. Analisis reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS Versi 28.0 For Windows.

Metode Analisis Data

Nilai koefisien regresi yang diperoleh bernilai positif (+) yaitu 1,002 yang berarti tuntutan pekerjaan berpengaruh positif terhadap keterikatan kerja. Berdasarkan hal tersebut diharapkan subjek dalam penelitian ini yaitu para karyawan vendor tetap menjaga komitmennya terhadap pekerjaan yang dimilikinya. Perusahaan dapat menjaga hal tersebut dengan memberikan dukungan kepada karyawan yang tetap menjaga keandalan dalam pekerjaannya, misalnya dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan atas kinerjanya, kemudian meningkatkan bonus bagi karyawan terpilih yang melebihi target penjualan, dan perusahaan dapat terus memberikan arahan dan arahan. perkembangan. dengan demikian karyawan akan tetap termotivasi untuk meningkatkan tingkat keterikatan kerja yang dimiliki.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian di bidang psikologi khususnya yang berkaitan dengan tuntutan kerja dan keterikatan kerja. Menghubungkan tuntutan pekerjaan dan sumber daya dengan keterlibatan dan kelelahan karyawan: Sebuah perluasan teoritis dan tes meta-analitik. Uji longitudinal terhadap model pengendalian permintaan dengan menggunakan tuntutan spesifik pekerjaan dan pengendalian spesifik pekerjaan.

Memperluas model Tuntutan Pekerjaan-Sumber Daya dalam memprediksi kelelahan dan keterlibatan guru dari waktu ke waktu. Analisis pengaruh tuntutan pekerjaan, sumber daya pekerjaan dan sumber daya pribadi terhadap keterikatan kerja (Studi pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali). 8 Kemarahan saya mudah terpancing ketika saya bekerja. 9 Saya merasa tertekan untuk menyelesaikannya. tugas yang berhubungan dengan atasan.

20 Saya merasa tertekan jika harus melaksanakan pekerjaan dengan target yang tinggi. 21 Saya dituntut untuk mengambil inisiatif. tinggi sehingga target penjualan dapat terus terpenuhi. 8 Saya tidak mengeluh dan akan mencoba berbagai alternatif ketika menghadapi masalah di tempat kerja 9 Saya merasa bekerja terlalu keras. 22 Pekerjaan ini menghalangi saya untuk mengembangkan potensi saya 23 Saya merasa kurang percaya diri ketika mendapat tantangan. melakukan tugas baru selama bekerja.

25 Saya merasa fokus ketika bekerja. 26 Saya banyak memikirkan hal-hal lain di luar pekerjaan. 27 Saya merasa waktu berlalu begitu cepat ketika saya sedang sibuk.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Orientasi Kancah Penelitian

Persiapan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Analisis Data dan Hasil Penelitian

Pembahasaan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Target Penjualan Pada Bulan April - Juni 2020 PT. Alamjaya  Wirasentosa Tanjung Morawa
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Karyawan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles