• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh disiplin kerja, semangat kerja dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh disiplin kerja, semangat kerja dan"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

Variabel Disiplin Kerja, Moral Kerja dan Kompensasi manakah yang dominan terhadap kinerja karyawan PT? Menguji dan menganalisis antara variabel disiplin kerja, semangat kerja dan gaji yang dominan terhadap kinerja karyawan di PT.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Organisasi
    • Pengertian Organisasi
    • Ciri-Ciri Organisasi
  • Perilaku Organisasi
    • Pengertian Perilaku Organisasi
    • Unsur Utama Perilaku Organisasi
  • Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Pengertian Disiplin Kerja
    • Tujuan Disiplin Kerja
    • Jenis-Jenis Disiplin Kerja
    • Faktor-Faktor Disiplin Kerja
    • Indikator-Indikator Disiplin Kerja
  • Semangat Kerja
    • Pengertian Semangat Kerja
    • Faktor-Faktor Semangat Kerja
    • Aspek-Aspek Semangat Kerja
    • Kriteria Pengukur Semangat Kerja
    • Indikator-Indikator Semangat Kerja
  • Kompensasi
    • Pengertian Kompensasi
    • Tujuan Kompensasi
    • Faktor Penentu Kompensasi
    • Jenis-Jenis Kompensasi
    • Indikator-Indikator Kompensasi
  • Kinerja Karyawan
    • Pengertian Kinerja Karyawan
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
    • Penilaian Kinerja Karyawan
    • Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan
    • Indikator-Indikator Kinerja Karyawan
  • Hubungan Antar Variabel
    • Hubungan Variabel Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    • Hubungan Variabel Semangat Kerja Terhadap Kinerja

Untuk lebih memahami pengertian Semangat Kerja, berikut beberapa pakar manajemen yang mengemukakan konsep Semangat Kerja. Menurut Busro, semangat kerja dapat diartikan sebagai kekuatan psikologis yang positif dan beragam yang dapat meningkatkan kinerja pegawai, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja pegawai. Semangat juga dapat diartikan sebagai suasana kerja dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa semangat dalam melakukan pekerjaan dan mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik dan produktif.

Pemimpin yang baik tidak akan menimbulkan rasa takut pada karyawannya, akan menciptakan rasa hormat terhadap karyawannya dan mampu meningkatkan semangat kerja karyawannya. Seseorang yang mempunyai moral yang tinggi akan bekerja keras, sehingga mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menaati peraturan yang berlaku di perusahaan. Semangat juga dapat diartikan sebagai suasana kerja dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa semangat dalam melakukan pekerjaan dan mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik dan produktif.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, semangat kerja yang tinggi maka kinerja pegawai akan meningkat karena pegawai akan mampu bekerja secara maksimal dengan individu lainnya. Sedangkan variabel Disiplin Kerja, Semangat Kerja dan Kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Sedangkan variabel disiplin kerja, semangat kerja dan kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Kerangka Proses Berpikir

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tinjauan pustaka, terlebih dahulu disusun kerangka proses berpikir yang diperoleh dari hasil tinjauan teoritis dan hasil tinjauan empiris. Tinjauan teori diperoleh dengan mempelajari teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, yang dibahas secara lengkap pada bab tinjauan pustaka. Gambaran empiris diperoleh dengan mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah penelitian penelitian.

Kajian yang dilakukan atas dasar tinjauan teoritis dan tinjauan empiris diperoleh variabel-variabel dengan segala hubungan dan pengaruhnya, antara tinjauan teoritis dan tinjauan empiris saling mempengaruhi sehingga rumusan masalah dapat dirumuskan sedemikian rupa dan selanjutnya dapat disusun menjadi hipotesis. asumsi sementara yang mana dalam penelitian tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan atas dasar uji kuantitatif dengan alat uji statistik yang relevan sehingga hipotesis tersebut akan teruji keabsahannya, yang kemudian diuji sebagai bahan pembanding untuk menemukan fenomena baru dalam pengembangan karya ilmiah yang disusun dalam skripsi. Oleh karena itu diharapkan hasil teoritis dan empiris dapat memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap teori apapun dalam sains.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Definisi Operasional Variabel
  • Pengukuran Variabel
  • Desain Instrumen Penelitian

Pengertian variabel operasional dimaksudkan untuk memberikan arti atau arti penting terhadap variabel-variabel tersebut agar menjadi spesifik dan terukur.Untuk lebih memahami variabel-variabel penelitian tersebut maka harus dijelaskan indikator-indikator dari masing-masing variabel. Dalam penelitian ini variabel bebas yang dimasukkan adalah Disiplin Kerja (X1), Semangat Kerja (X2) dan Kompensasi (X3) b. Variabel terikat merupakan variabel yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai (Y).

Pada prinsipnya, menurut Hasibuan, banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai dalam suatu organisasi, antara lain semangat kerja: bekerja lebih giat, sehingga diharapkan pekerjaan dapat selesai lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Kompensasi (Hasil adalah seluruh pendapatan berupa uang, barang yang diterima langsung maupun tidak langsung oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Skala Likert (Sugiyono, 2016:93) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan mengukur persepsi suatu seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

4. Semangat kerja karyawan menurun dan berdampak pada tingkat kerusakan bahan baku dan peralatan bekas.

Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan perhitungan tersebut, terpilih 68 responden dari 210 populasi dalam survei ini. Menurut Sugiyon, simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak dari suatu populasi, tanpa memandang strata populasi tersebut. Pengambilan sampel secara acak atau acak dapat dilakukan dengan nomor acak, komputer, atau dengan undian.

Lokasi dan Waktu Penelitian

  • Lokasi
  • Waktu Penelitian

Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data

  • Jenis Data
  • Pengumpulan Data

Metode dan pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Menurut Sugiyono, observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri khusus jika dibandingkan dengan teknik lainnya yaitu wawancara dan angket. Teknik pengumpulan data observasi digunakan apabila penelitiannya mengenai perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan jumlah responden yang diamati tidak terlalu banyak.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti, dan juga jika peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden yang sedikit. atau kecil (Sugiyono, 2016:137). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan secara tatap muka maupun melalui telepon. Kuesioner (Sugiyono) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien ketika peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan apa yang dapat diharapkan dari responden.

Pengujian Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Wawancara dan kuisioner selalu berinteraksi dengan orang, sedangkan observasi tidak terbatas pada orang saja, tetapi juga pada objek alam lainnya. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden cukup banyak dan tersebar pada wilayah yang luas. Kuesioner dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan langsung kepada responden, atau dikirimkan melalui pos atau melalui Internet.

Suatu instrumen dinilai apabila data yang diperoleh dari instrumen tersebut konsisten dengan data atau informasi lain yang berkaitan dengan variabel penelitian yang bersangkutan. Reliabilitas menunjukkan bahwa kita cukup mempercayai instrumen tersebut untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2016:121).

Dicapai dengan mengolah hasil tes yang berbeda, baik dari instrumen yang berbeda maupun sama dengan satu tes.

Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

  • Teknik Analisis Data
  • Uji Hipotesis
    • Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
    • Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
    • Pengaruh Variabel Dominan
  • Lokasi Perusahaan
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Struktur Organisasi Perusahaan
    • Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
    • Deskripsi Tugas Jabatan Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen sekaligus terhadap variabel dependen, maka variabel dependen digunakan uji F. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara individual antara variabel independen dengan variabel dependen target. Dalam hal ini dengan melihat uji t dapat diketahui bahwa setiap variabel bergantung secara parsial terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji t.

Gaweredjo Surabaya Eksploitasi Industri merupakan perusahaan yang memproduksi kaos berbahan cotton combed dan carded. Gaweredjo Surabaya Pengusahaan Industri didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan telah mendapat surat persetujuan tetap dari badan koordinasi penanaman modal. Memberi tahu departemen pengiriman untuk mengirimkan semua barang yang disiapkan dan diperiksa oleh penjual.

Bertanggung jawab atas pengiriman semua barang yang dikirim melalui gudang dan diperiksa oleh penjualan ke pelanggan.

Gambar 4.1 Struktur Ogranisasi
Gambar 4.1 Struktur Ogranisasi

Data Dan Deskripsi Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
  • Deskripsi Hasil Penelitian
    • Analisis Deskripsi Variabel Disiplin Kerja (X1)
    • Analisis Deskripsi Variabel Semangat Kerja (X2)
    • Analisis Deskripsi Variabel Kompensasi (X3)
    • Analisis Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Pekerjaan pegawai sesuai dengan tujuan dan kemampuannya. sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 51%. Remunerasi (gaji dan tunjangan) yang diterima karyawan dimaksimalkan.” sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 53%. Atasan secara aktif dan langsung memantau tingkah laku, moral, sikap dan kinerja bawahannya. sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 54%.

Berat ringannya sanksi yang diterapkan akan mempengaruhi baik buruknya disiplin pegawai. sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 50%. Kehadiran karyawan berdampak besar terhadap semangat kerja.” sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 57%. Banyaknya aksi mogok di kalangan pekerja sering kali disebabkan oleh rasa kecewa yang mendalam.” sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 52%.

Karyawan selalu bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 47%.

Tabel 4.4  Skala Mean
Tabel 4.4 Skala Mean

Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Hipotesis
    • Uji Simultan (Uji F)
  • Pengaruh Disiplin Kerja (X 1 ) ) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
  • Pengaruh Semangat Kerja (X 2 ) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
  • Pengaruh Kompensasi (X 3 ) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
  • Variabel Bebas Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan

Artinya Variabel Disiplin Kerja, Semangat Kerja, Kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Berdasarkan hasil analisis variabel-variabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja, semangat kerja, kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Artinya dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yaitu variabel Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT.

Priskila Prima Makmur Surabaya”, yang menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Artinya dapat disimpulkan H0 ditolak, H1 diterima yaitu variabel Semangat Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Artinya dapat disimpulkan H0 ditolak, H1 diterima yaitu secara parsial variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.

Dantrindo dan Sidoarjo”, yang menunjukkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan PT.

Tabel 4.10  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang disampaikan, peneliti kemudian memberikan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Perusahaan harus memperhatikan disiplin kerja pegawainya mengenai tingkat kepatuhan terhadap standar kerja, sehingga setiap pegawai dalam organisasi mempunyai usaha dan upaya untuk mencapai atau melampaui standar kerja yang telah ditetapkan. Pegawai yang memenuhi atau melampaui standar kinerja yang ditetapkan perusahaan akan mendapat imbalan sehingga meningkatkan kinerja pegawai, dan pekerja yang tidak memenuhi atau melampaui standar kinerja yang ditetapkan perusahaan akan mendapat hukuman berupa peringatan sesuai tingkatannya. kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.

Sangat penting bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan memiliki semangat kerja yang tinggi dan kreatif dalam bekerja. Dibutuhkan kepekaan untuk membantu rekan kerja sesegera mungkin setelah pekerjaannya selesai, sehingga karyawan berinteraksi dengan rekan kerja lainnya selain pekerjaan kantor. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel dan indikator yang berbeda, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha.

Sehubungan dengan telah selesainya skripsi Universitas Bhayangkara Surabaya yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja, Semangat Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Ogranisasi
Tabel 4.4  Skala Mean
Tabel 4.10  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.15  Hasil Uji Parsial (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pembahasan tentang pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan maka, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi dan disiplin kerja baik