• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh divident payout ratio (dpr), debt to equity ratio (der)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh divident payout ratio (dpr), debt to equity ratio (der)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DIVIDENT PAYOUT RATIO (DPR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PRICE BOOK TO VALUE (PBV)

PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2019

Yulita Ica1, Syarief Dienan Yahya2, Abdul Sumarlin3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims to find out the effect of dividend policy, debt policy, and profitability on company values in banking sub sector listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019 period. The research method used was quantitative method. The sample was 5 banks listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019 period which was taken by purposive sampling technique. The result showed that (1) dividend policy positively and significantly effect on company values, (2) debt policy positively and significantly effect on company values, and (3) profitabilitty positively and significantly effect on company values sub sector in banking sub sector listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019 period.

Keywords: Dividend policy, Debt policy, Profitability, and Company values.

PENDAHULUAN

Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Perbankan memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kestabilitasan perekonomian didalam suatu negara. Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai dari suatu perusahaan.

Semakin tinggi nilai perusahaan tersebut, maka semakin sejahtera para pemegang sahamnya. Tolak ukur yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah price book to value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dan book value suatu saham. Rasio ini dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga suatu saham, semakin rendah price book to value (PBV) berarti semakin rendah harga saham relatif terhadap nilai bukunya sebaliknya semakin tinggi price book to value (PBV) maka semakin tinggi harga saham relatif terhadap nilai bukunya. saham yang memiliki rasio price book to value (PBV) yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan tinggi dibandingkan saham-saham yang memiliki rasio price book to value (PBV) yang tinggi. Oleh karena itu, menarik sekali untuk mengetahui variabel-variabel apakah

yang dapat mempengaruhi price book to value (PBV).

Dividen merupakan hak pemegang saham untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Salah satu indikator yang menunjukkan besarnya nilai dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada investor adalah Dividend Payout Ratio (DPR).

Kebijakan pembayaran deviden mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar deviden. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian deviden yang relatif stabil karena dengan kestabilan deviden akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke perusahaan.

Dividend Payout Ratio (DPR) yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin berkurang, kondisi seperti ini akan menyebabkan penilaian investor akan suatu saham berkurang. Sebaliknya, semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR) maka para investor akan percaya bahwa perusahaan mengumumkan sinyal positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan sehingga memberikan pengaruh pada peningkatan harga saham.

(2)

Selain dividen, Debt to Equity Ratio (DER) juga salah satu faktor mempengaruhi nilai perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri. Pada tingkat tertentu, rasio Debt to Equity Ratio (DER) dapat memberikan nilai terhadap perusahaan karena digunakan untuk meningkatkan operasional perusahaan yang kemudian dapat meningkatkan laba. Akan tetapi, rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang terlalu tinggi mencerminkan total hutang lebih tinggi dibandingkan dengan modal sendiri yang akan mengakibatkan perusahaan akan menanggung biaya modal yang besar untuk membayar hutang tersebut. Semakin tinggi hutang maka risiko yang ditanggung juga besar. Hal ini akan berdampak pada tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang ditandai dengan menurunnya harga saham di pasar modal.

Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan karena rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi Return On Equity (ROE) menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka tingkat kepercayaan investor pun akan meningkat sehingga akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh DPR, DER dan ROE Terhadap PBV Sub Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI periode 2017-2019”.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dividend payout ratio (DPR), debt to equity ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap price book to value (PBV) pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di BEI?

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, tujuan yang ingin dicapai peneliti dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio (DPR), debt to

equity ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap price book to value (PBV) pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di BEI.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Nugroho (2017), Menyatakan manajemen merupakan proses pencapaian tujuan yang dilakukan melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan dengan sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi agar kegiatan tersebut berjalan efektif dan efisien sedangkan Menurut Sujarweni (2017), Menyatakan Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu perusahaan.

Menurut Sugeng (2017), dividend payout ratio (DPR) merupakan ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan (rasio) antara jumlah (bagian) keuntungan yang disediakan untuk dividen dengan jumlah seluruhsedangkan Menurut Sumiati (2019), Dividen merupakan perusahaan yang menggunakan sumber pendanaan saham mempunyai tanggung jawab yaitu membayar imbalan kepada pemegang saham.

Menurut Hery (2016), debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang dengan modal sedangkan menurut hasibuan dkk (2020), Debt To Equity Ratio merupakan rasio untuk menunjukan berapa bagian modal yang menjadi jaminan hutang atau untuk mengukur kemampuan modal menutupi hutang perusahaan.

Menurut Amaliah (2016), Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Menurut Hery (2017), return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih sedangkan menurut septiana (2019), Return on equity merupakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas.

(3)

Menurut Hantono (2018), Return on Equity (ROE) dihitung dengan rumus:

Menurut Fauziah (2017), price book to value (PBV) merupakan rasio harga saham perlembar terhadap nilai buku per lembar saham perusahaan sedangkan menurut Indrarini (2019), price book to value (PBV) yaitu perbandingan antara harga perlembar saham dengan nilai buku.

Menurut Riadi (2017), Price To Book Value (PBV) dihitung dengan rumus:

Menurut Sudirjo (2016), Pengaruh Divident Payout Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity terhadap Price Book to Value yaitu:

1. Pengaruh Divident Payout Ratio (DPR) terhadap Price Book to Value (PBV)

Dividend payout ratio (DPR) menunjukan kebijakan perusahaan dalam menghasilkan pembagian dividen kepada para pemegang saham. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan kestabilan dividen akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, sehingga menggurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke perusahaan.

Divident Payout Ratio (DPR) yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin berkurang, kondisi seperti ini akan menyebabkan penilaian investor akan suatu saham berkurang.

Sebaliknya, semakin tinggi Divident Payout Ratio (DPR) maka para investor akan percaya bahwa perusahaan mengumumkan sinyal positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan sehingga memberikan pengaruh terhadap peningkatan Price to Book Value (PBV).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Debt Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV)

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price Book to Value (PBV)

Sumber dana perusahaan berasal dari modal yang ditanamkan dari pemilik perusahaan juga sumber dana eksternal yang berasal dari pinjaman pihak ketiga.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, rasio Debt to Equity Ratio (DER) dapat memberikan nilai terhadap perusahaan karena digunakan untuk meningkatkan operasional perusahaan yang kemudian dapat meningkatkan laba. Akan tetapi, rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang terlalu tinggi mencerminkan total hutang lebih tinggi dibandingkan dengan modal sendiri yang akan mengakibatkan perusahaan akan menanggung biaya modal yang besar untuk membayar hutang tersebut. Semakin tinggi hutang maka risiko yang ditanggung juga besar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang ditandai dengan menurunnya harga saham di Pasar Modal sehingga akan berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV) 3. Pengaruh Return On Equity (ROE)

terhadap Price Book to Value (PBV) Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan karena rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi Return On Equity (ROE) menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka tingkat kepercayaan investor pun akan meningkat sehingga akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.

Dengan kata lain, tingkat Return On Equity (ROE) memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar saham, karena besarnya Return On Equity (ROE) mengindikasikan bahwa

(4)

tingkat pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan semakin baik di mata investor yang ditandai dengan Price to Book Value (PBV) yang meningkat.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3:Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV).

4. Pengaruh Debt Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Price to Book Value (PBV)

Debt Payout Ratio (DPR) yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin berkurang, kondisi seperti ini akan menyebabkan penilaian investor akan suatu saham berkurang.

Sebaliknya, semakin tinggi Debt Payout Ratio (DPR) maka para investor akan percaya bahwa perusahaan mengumumkan sinyal positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan sehingga memberikan pengaruh terhadap peningkatan Price to Book Value (PBV), adapun Debt to Equity Ratio (DER) yang terlalu tinggi mencerminkan total hutang lebih tinggi dibandingkan dengan modal sendiri yang akan mengakibatkan perusahaan akan menanggung biaya modal yang besar untuk membayar hutang tersebut. Semakin tinggi hutang maka risiko yang ditanggung juga besar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang ditandai dengan menurunnya harga saham di Pasar Modal sehingga akan berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV), serta semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar saham, karena besarnya ROE mengindikasikan bahwa tingkat pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan semakin baik di mata investor yang ditandai dengan Price to Book Value (PBV) yang meningkat sehingga tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Debt Payout Ratio (DPR), Debt to

Equity Ratio (DER) Dan Return On Equity (ROE) sama-sama berpengaruh Positif dan signifikan Terhadap Price to Book Value (PBV).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (Descriptive Research) penelitian terhadap maslah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek peneliti. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, merupakan data data berupa angka-angka.

Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia. Jln. A.P. Petterani No.9, Kel.

Sinri Jala, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan situs resminya www.idx.co.id. Lokasi ini adalah tempat pengambilan data atau laporan keuangan perusahaan sub seKtor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Mulai dari bulan desember hingga februari.

Populasi Dan Sampel.

Menurut Sugiyono dalam Dewi (2018), Mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi dari obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 24 perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di BEI.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, dimana sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteria- kriteria tertentu dari penelitian yang dijadikan sampel.

Teknik Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen dari perusahaan.

Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif 2. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

(5)

Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F) b. Uji t Parsial

Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah dividend payout ratio (DPR), Debt to equity ratio (DER) dan return on equity (ROE)

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen).

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah PBV (Price to book value).

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melihat pengaruh dividend payout ratio (DPR), Debt to equity ratio (DER) dan return on equity (ROE) terhadap Price to book value (PBV). Data Rasio Keuangan perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi objek penelitian.

Adapun data rata-rata dividend payout ratio (DPR), Debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE) dan Price to book value (PBV).

pada masing-masing perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 1. Dividen payout ratio (DPR) Perusahaan Sub Sektor Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2019.

No Kode Perusahaan

2017 (%)

2018 (%)

2019 (%) 1 BBCA 255,00 175,00 455,00 2 BMRI 199,03 241,22 353,34 3 BDMN 134,44 143,22 145,87 4 BBNI 255,56 201,29 206,24 5 BBRI 106,75 132,17 168,10

Sumber : data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa:

1. DPR pada BBCA pada tahun 2018

mengalami penurunan sebesar 175.00%

dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 455.00%.

2. DPR pada BMRI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 241,22%

dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 353,34%.

3. DPR pada BDMN pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 143,22%

dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 145,87%.

4. DPR pada BBNI pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 201,29%

dan kembali meningkat pada tahun 2019 sebesar 206,24%.

5. DPR pada BBRI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 132,17%

dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 168,10%.

Table 2. Debt to equity ratio (DER) Perusahaan Sub Sektor Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2019.

No Kode

Perusahaan

2017 (%)

2018 (%)

2019 (%)

1 BBCA 4,71 4,44 4,28

2 BMRI 5,62 5,50 5,31

3 BDMN 3,55 3,45 3,26

4 BBNI 6,03 6,33 5,76

5 BBRI 5,73 6,00 5,79

Sumber : data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan bahwa:

1. DER pada BBCA pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 4,44% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 4,28%.

2. DER pada BMRI pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 5,50% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 5,31%.

3. DER pada BDMN pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 3,45% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 3,26%.

4. DER pada BBNI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 6,33%

dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 5,76%.

DER pada BBRI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 6,00% dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 5,79%.

(6)

Tabel 3. Return on equity (ROE) Perusahaan Sub Sektor Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019.

No Kode

Perusahaan

2017 (%)

2018 (%)

2019 (%) 1 BBCA 19,20 18,80 18,00

2 BMRI 14,53 16,32 15,08 3 BDMN 10,50 10,60 10,30 4 BBNI 15,60 16,10 14,00 5 BBRI 20,03 20,49 19,41

Sumber : data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa:

1. ROE pada BBCA pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 18,80%

dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 18,00%.

2. ROE pada BMRI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 16,32%

dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 15,08%.

3. ROE pada BDMN pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 10,60%

dan mengalami penurunan pada tahu 2019 sebesar 10,30%.

4. ROE pada BBNI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 16,10%

dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 14,00%.

5. ROE pada BBRI pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 20,49%

dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 19,41%.

Tabel 4. Price book to value (PBV) Perusahaan Sub Sektor Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2019.

No Kode

Perusahaan

2017 (%)

2018 (%)

2019 (%) 1 BBCA 4,11 4,46 4,79

2 BMRI 2,20 1,95 1,86

3 BDMN 1,70 1,79 2,12

4 BBNI 1,83 1,58 1,52

5 BBRI 2,68 2,57 2,54

Sumber : data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 4, dapat disimpulkan bahwa:

1. PBV pada BBCA pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 4.46%

dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 4.79%.

2. PBV pada BMRI pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 1.95% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 1.86%.

3. PBV pada BDMN pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1.79%

dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 2.12%.

4. PBV pada BBNI pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 1.58% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 1.52%.

5. PBV pada BBRI pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 2.57% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 2.54%.

Statistik deskriptif dilakukan untuk menunjukan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta menunjukan nilai maksimum, nilai minimum dan nillai rata-rata (mean) serta standar deviasi dari masing- masing variabel yang dimiliki oleh perusahaan sub sektor perbankan yang menjadi objek penelitian. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Statistik Deskriptif N Mini

mum Maxi mum

Mean Std.

Deviatio n DPR

DER ROE PBV

15 15 15 15

106.7 5 3,26 10,30 1.52

455.0 0 6,33 20,49 4.79

21148,2 0 505,07 1593,07 251,33

9250,652 102,487 347,662 107,106 Sumber : data diolah (2021).

1. Variabel DPR (dividend payout ratio) selama periode pengamatan (2017-2019) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 21148,20 dengan nilai standar deviasi sebesar 9250,652 yang menunjukan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean).

Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel DPR selama periode pengamatan dapat dikatakan baik.

2. Variabel DER (debt to equity ratio) selama periode pengamatan (2017-2019) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 505,07 dengan nilai standar deviasi sebesar 102,487 yang menunjukan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel DER

(7)

selama periode pengamatan dapat dikatakan baik.

3. Variabel ROE (return on equity) selama periode pengamatan (2017-2019) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1593,07 dengan nilai standar deviasi sebesar 347,662 yang menunjukan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel ROE selama periode pengamatan dapat dikatakan baik.

4. Variabel PBV (price book to value) selama periode pengamatan (2017-2019) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 251,33 dengan nilai standar deviasi sebesar 107,106 yang menunjukan bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel PBV selama periode pengamatan dapat dikatakan baik.

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Data yang dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

Hasil analisis terhadap asumsi normalitas dengan Kolmogorov-smirnov terhadap nilai residual dari persamaan regresi dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas

One Sample Kolomogorv-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Deviation 35.85390085 Most Extreme

Differences

Absolute .141

Positive .141

Negative -.090

Test Statistic .141

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber : data diolah (2021).

Hasil uji normalitas pada tabel 6 diatas menunjukan bahwa nilai residual dari variabel independent dan variabel dependen pada jumlah (N) sebesar 15 adalah 200. Berarti data dari penelitian ini berdistribusi normal karena

nilai residualnya lebih besar dari signifikan 0,05 atau 200>0,05.

Analisis linear berganda dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari masing-masing variabel yang telah diujikan baik secara simultan maupun parsial, serta menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas dalam regrsi linear berganda.

a. jika nilai sig. linearity >0,05, maka kesimpulan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen.

b. jika nilai sig. linearity <0,05, maka kesimpulan bahwa terdapat tidak ada hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen.

Berdasarkan pengelolaan data yang dilakukan penulis maka dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Hasil Regresi Linear Berganda Sumber : data diolah (2021).

Model regresi berdasarkan tabel 7 adalah sebagai berikut:

Y = 122,438 + 0,003XI – 0,885X2 + 0,319X3 Interprestasi dari model regresi diatas adalah:

a. Nilai konstanta menunjukan angkat sebesar 122,438 yang mempunyai pengertian bahwa secara sistematis price book to value (PBV) selama periode pengamatan 2017-2019 sebesar 122,438.

b. Nilai koefisien regresi variabel Divident payout ratio (X1) sebesar 0,003 dengan nilai sig sebesar 0,020 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 122.438 61.800 1.981 .073 DPR .003 .001 .278 2.718 .020 DER -.885 .131 -.847 -6.736 .000 ROE .319 .039 1.035 8.151 .000

(8)

menunjukan bahwa terdapat hubungan positif DPR terhadap PBV.

c. Nilai koefisien regresi variabel debt to equity ratio (X2) sebesar -0,885 dengan nilai sig sebesar 0,000 menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif DER terhadap PBV.

d. Nilai koefisien regresi variabel return on equity (X3) sebesar 0,319 dengan nilai sig sebesar 0,000 menunjukan bahwa terdapat hubungan positif ROE terhadap PBV.

Uji Hipotesis a. Uji F Simultan

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.

Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Hasil Uji F Simultan ANOVAa

Model

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 142606.302 3 47535.434 29.054 .000b Residual 17997.031 11 1636.094

Total 160603.333 14

Sumber : data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa hasil uji F simultan sebesar 29,054 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen (kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).

b. Hasil Uji T (Parsial)

Cara melakukan uji T adalah secara langsung melihat jumlah derajat kebebasan (degree of freedom). Uji T yang dipakai dalam penelitian ini dipadukan dengan regresi metode backward. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Uji T Parsial Sumber: data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 9 hasil uji T parsial adalah sebagai berikut:

a. Divident Payout Ratio (DPR) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price book to value (PBV). Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DPR dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,02..

b. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price book to value (PBV). Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DPR dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,00.

c. Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price book to value (PBV). Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DPR dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,00.

d. Divident Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price book to value (PBV).

Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel dependen (PBV) diatas 0,05 yaitu sebesar 0,073 sedangkan DPR, DER dan ROE dibawah 0,05 sebesar 0,02 (DPR), 0,00 (DER), 0,00 (ROE).

1. Dividend payout ratio (DPR) berpengaruh Signifikan secara Simultan terhadap price to book value (PBV).

Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) pengaruh DPR terhadap PBV diperoleh koefisien regresi 0,003 dan t-hitung sebesar 2,718 dengan signifikansi sebesar 0,020 jadi dapat disimpulkan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, sehingga hipotesis pertama terbukti.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amaliah Nurul (2016), yang meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014, Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constan

t)

122.438 61.800 1.981 .073 DPR .003 .001 .278 2.718 .020 DER -.885 .131 -.847 -6.736 .000 ROE .319 .039 1.035 8.151 .000

(9)

dimana hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi pembayaran dividen perusahaan maka nilai perusahaan semakin meningkat.

2. Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh Signifikan secara Simultan terhadap price to book value (PBV).

Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) pengaruh DER terhadap PBV diperoleh koefisien regresi -0,885 dan t-hitung sebesar - 6,736 dengan signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value (PBV) pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, sehingga hipotesis kedua terbukti.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amaliah Nurul (2016), yang meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014, dimana hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan. Artinya kebijakan hutang akan meningkatkan produktivitas perusahaan yang secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan.

3. Return On Equity (ROE) berpengaruh Signifikan secara Simultan terhadap price to book value (PBV).

Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) pengaruh ROE terhadap PBV diperoleh koefisien regresi 0,319 dan t-hitung sebesar 8,151 dengan signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value (PBV) sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, sehingga hipotesis ketiga terbukti.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Diana Sartika Dewi (2018), yang meneliti tentang pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan Sub sector perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dimana hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan. Artinya profitabilitas yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan memiliki

prospek yang baik sehingga dapat mempengaruhi investor untuk meningkatkan permintaan saham dan dimana permintaan saham yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan.

4. Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) sama-sama berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Book to Value (PBV).

Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) nilai perusahaan diperoleh koefisien regresi secara konstan 122,438 dan t-hitung sebesar 1,981 dengan signifikansi sebesar 0,073. Jadi dapat disimpulkan variabel independen (DPR, DER dan ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (PBV).

Hal ini ditunjukkan oleh nilai F-hitung sebesar 29,054 dengan signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amaliah Nurul (2016), yang meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014, dimana hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas sama-sama berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh Debt Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Price Book To Value (PBV) pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. DPR (Dividend Payout Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV) sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017- 2019. Hal ini disebabkan semakin tinggi pembayaran dividen perusahaan maka nilai suatu perusahaan akan meningkat.

2. DER (Debt to Equity) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV) sub sektor

(10)

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

Hal ini disebabkan karena penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan nilai suatu perusahaan karena penggunaan hutang dapat menghemat pajak.

3. ROE (Return On Equity) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book to Value (PBV) sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 Hal ini disebabkan karena semakin tinggi laba, semakin tinggi pula return yang akan diperoleh investor.

4. Berdasarkan hasil uji F-hitung diperoleh kesimpulan bahwa dividend payout ratio (DPR), debt to equity ratio (DER) dan return on equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap price book to value (PBV) pada perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F-hitung sebesar 29,054 dengan signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%.

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : Bagi Pihak Perusahaan yaitu Penyediaan informasi keuangan yang lengkap dan jelas untuk mengurangi informasi asimetri dan sebagai sumber informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan oleh pihak eksternal pengguna laporan keuangan perusahaan atau investor perlu dilakukan bagi perusahaan sedangkan bagi Penelitian Selanjutnya yaitu Menambah variabel lain diluar variabel penelitian ini yang berkaitan dengan price book to value untuk mengetahui lebih banyak dan jelas mengenai faktor -faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap price book to value. Selain itu perlu dilakukan penelitian kembali dengan objek penelitian selain perusahaan sub sektor serta periode penelitian yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Amaliah Nurul, (2016). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan

Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2014.

Makassar: UIN Alaudin Fakultas Ekonomi.

Dewi S. Diana, (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Surabaya: STIE Indonesia.

Fauziah Fenti, (2017). Kesehatan Bank, Kebijakan Dividend an Nilai Perusahaan Teori dan Kajian.

Samarinda: RV. Pustaka Harizon.

Hantono, (2018). Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio dan SPSS. Jogyakarta:CV. Budi Utama.

Hasibuan, Hasbullah & Zulfa, (2020). Desain Sistem Manajemen Kinerja:Kasus Industri Manufaktur dan Jasa. Malang:

Ahlimedia Press.

Hery, (2016). Analisis Laporan Keuangan, Integrated And Comprehensive Edition.

Jakarta: PT Grasindo

Hery, (2017). Kajian Riset Akuntansi, Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini Dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan. Jakarta:PT. Grasindo.

Indrarini Silvia, (2019). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba (Good Governance dan Kebijakan Perusahaan.

Surabaya: Scorpindo Media Pustaka.

Nugroho A. Nugroho, (2017). Pengantar Manajemen Untuk Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba. Malang:

Indonesia Gedung UNBIS.

Riadi Muchlisin, (2017). Nilai Perusahaan. 25 November:http:/www.kajianpustaka..c om/2017/25nilai perusahaan.

Septiana A , (2019). Analisis Laporan Keuangan, Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan. Jawa Timur: Duta Media Publicing.

Sudirjo P. Melati, (2016). Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Return On Assets (Roa), Return On Equity (Roe), Dan Dividend Payout Ratio (Dpr) Terhadap Price To Book Value (Pbv) Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. E-Qien:STIE Dr KHEZ Muttaqien.

Sugeng Bambang, (2017). Manajemen Keuangan Fundamental. Yogyakarta:

CV. Budi Utama.

(11)

Sumiati, (2019). Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: UB Press.

Sujarweni, V. W, (2017). Manajemen Keuangan, Teori, Aplikasi dan Hasil Penelitian, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Debt to Equity Ratio Berpengaruh Terhadap Dividend Payout Ratio Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh

Variabel fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan sektor