• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh efikasi diri, sikap belajar, minat belajar dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh efikasi diri, sikap belajar, minat belajar dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN WAKTU BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH PASAMAN BARAT

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA-1)

SISKI WULANDARI (11090113)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN WAKTU BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH PASAMAN BARAT Oleh

Siski Wulandari

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar JL. Gunung Pangilun. No 1 Padang Sumatera Barat

Email: siskiwulandari20@gmail.com Sumarni, S.Pd. M.Pd

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar JL. Gunung Pangilun. No 1 Padang Sumatera Barat

Email: sumarni1982@yahoo.com Rizky Natassia, SE, MM

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar JL. Gunung Pangilun. No 1 Padang Sumatera Barat

Email: rizkynatassia@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh efikasi diri, sikap belajar, minat belajar dan waktu belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,283 dan signifikan pada thitung (3,559) > ttabel (1,9808); (2) Sikap belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dilihat dari kefisien regresi sebesar 0,251 dan signifikan pada nilai thitung (2,794) > ttabel (1,9808); (3) Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,402 dan signifikan pada nilai thitung (5,657) > ttabel (1,9808); (4) Waktu belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,464 pada nilai thitung (4,794) > ttabel (1,9808); (5) Efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat karena Fhitung (85,3) > Ftabel (2,45). Kontribusi bersama variabel efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat yaitu 74,8% dan sisanya 25,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Efikasi Diri, Sikap Belajar, Minat Belajar, Waktu Belajar, Prestasi Belajar.

Abstract

This study aims to to test the influence of self efficacy, a studied attitude, interest learning and time learn in partial and simultaneous to economic learning achievements in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman.The research results show that (1) self efficacy have had a positive impact and significant impact on economic learning achievements in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman seen from the regression coefficient of 0,283 and significant at (3,559) > (1,9808); (2) a studied attitude have had a positive impact and significant impact on economic learning achievements in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman seen from regression coefficient of 0,251 and significant on the value (2,794) > (1,9808); (3) an interest learn have had a positive impact and significant impact on economic learning achievements in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman seen from the regression coefficient of 0,402 and significant on the value (5,657) >

(1,9808); (4) of the time learn have had a positive impact and significant impact on economic learning in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman seen from the regression coefficient of 0,464 on the value (4,794) > (1,9808); (5) efficacy self , a studied attitude , interest learning , and time learn in simultaneous have had a positive impact and significant impact on economic learning achievements in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman because (85.3) > (2,45). Contribution with variable self efficacy, a studied attitude, interest learning, and time learn to economic learning learning in ten grade students Senior High School Al-Istiqamah West Pasaman namely 74,8 % and the rest 25,2 % influenced by the other factors that is not included in this study.

Key Word: Self Efficacy, A Studied Attitude , Interest Iearning , Time Learn, learning Achievements

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat berharga bagi masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal atau pikiran serta akhlak atau perilaku.

Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan output yang berkualitas dari berbagai macam karakteristik input yang masuk. Setiap usaha pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3, yaitu

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun hal tersebut tidak akan tercapai tanpa bantuan dari berbagai pihak, terutama orang-orang yang bergerak dalam bidang pendidikan. Hasil pendidikan dikatakan berkualitas

apabila pendidikan yang dilaksanakan dapat memberi kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan pada lulusannya yang berguna untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ataupun memasuki dunia kerja. Pembaruan dan pengembangan bidang pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini akan tercapai apabila proses belajar mengajar dilaksanakan secara efektif sehingga hasil pendidikan bisa optimal.

Untuk melihat keberhasilan dan efektivitas hasil pendidikan perlu dilakukan pengukuran.

Prestasi belajar dapat dikatakan berhasil, salah satu indikatornya adalah dengan melihat hasil belajar siswa yang sudah memenuhi target atau belum.

Prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar yang dapat dicapai siswa pada saat dilakukan penilaian.

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.

Menurut Djamarah (2008:23) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Di dalam pendidikan, siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang optimal dan tinggi karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua dan masyarakat.

Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar.

Ada yang mampu mencapai prestasi tinggi, tetapi ada pula siswa yang prestasi belajarnya rendah.

Gambaran prestasi belajar siswa berdasarkan nilai MID semester pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. Nilai MID Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas Nilai rata-

rata kelas

Jumlah siswa

KKM Nilai murni semester Tuntas % Tidak

tuntas

%

1 X1 70,58 31 75 13 41,94 18 58,06

2 X2 61,12 37 75 3 8,11 34 91,89

3 X3 50,49 37 75 6 16,22 31 83,78

4 X4 68,97 35 75 10 28,57 25 71,43

5 X5 63,22 32 75 9 28,13 23 71,87

Jumlah 41 23,84 131 76,16

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat

(5)

Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh bahwa prestasi belajar siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dalam pelajaran ekonomi masih tergolong rendah atau masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 75, dari 172 orang siswa yang memperoleh nilai tuntas pada mata pelajaran ekonomi hanya sebanyak 41 orang atau 23,84%

sedangkan 76,16% atau 131 orang siswa lainnya memperoleh nilai tidak tuntas.

Berprestasi dan sukses merupakan suatu daya tarik yang sangat kuat dan merupakan suatu kondisi yang sangat didambakan oleh setiap siswa.

Tetapi dalam pencapaian prestasi belajar tersebut, tidak semua siswa dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya karena dalam pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri termasuk didalamnya efikasi diri, sikap belajar dan minat belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa termasuk didalamnya waktu belajar.

Efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu (Ormrod, 2008:20).

Efikasi diri memiliki peranan penting dalam mencapai prestasi belajar karena tanpa efikasi yang tinggi siswa tidak dapat berprestasi secara optimal.

Siswa yang memiliki efikasi yang tinggi akan memperlihatkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki efikasi diri rendah. Efikasi diri dapat mempengaruhi dalam mencapai sebuah kesuksesan atau prestasi. Karena dengan adanya efikasi diri yang tinggi pada siswa maka yakin terhadap kesuksesan atau prestasi yang akan dicapai, sehingga siswa berusaha mempengaruhi dirinya dengan cara berperilaku atau bertindak. Dengan kata lain siswa yang memiliki efikasi diri tinggi maka ia akan mempersiapkan dirinya untuk belajar dengan baik, agar dapat prestasi belajar yang baik.

Efikasi diri yang tinggi, akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sebaliknya jika efikasi diri kurang, maka hasil belajar akan menurun dan ini pasti akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa itu sendiri. Temuan ini sesuai dengan pendapat Bandura dalam (Santrock, 2007:265) efikasi diri merupakan faktor yang penting yang menentukan apakah siswa akan berprestasi atau tidak. Efikasi diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa, siswa dengan efikasi diri yang rendah mungkin menghindari banyak tugas belajar, terutama tugas yang sulit, sebaliknya siswa dengan efikasi diri yang tinggi bersemangat untuk mengerjakan tugas belajar. Siswa dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengerahkan upaya dan bertahan lebih

lama dalam mengerjakan tugas dibandingkan siswa dengan efikasi diri yang rendah.

Ormrod (2008:21) juga berpendapat bahwa perasaan efikasi diri siswa berfungsi mempengaruhi pilihan aktivitas, tujuan, usaha serta kegigihan dalam aktivitas di kelas. Siswa dengan efikasi yang tinggi akan menetapkan tujuan yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mempunyai efikasi yang rendah. Selain itu siswa dengan efikasi yang tinggi berani untuk memilih aktivitas belajar yang sulit, menjadi lebih aktif di kelas, mencoba tugas-tugas baru walaupun dirasa sulit untuk dilakukan, meningkatkan kuantitas dan kualitas usahanya dalam belajar serta gigih dan dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi tugas-tugas yang sulit.

Efikasi diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan suatu tindakan, begitu pula dalam pelajaran ekonomi bila ia merasa yakin bahwa ia dapat menyelesaikan tugas ekonomi dengan baik maka ia akan menunjukkan usaha dan berusaha lebih keras untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. Sebaliknya ia merasa kurang yakin akan kemampuan dirinya maka ia akan mudah menyerah dan tidak berusaha mencari jalan untuk pemecahan masalah.

Selain efikasi diri hal lain yang juga mempengaruhi prestasi belajar siswa yang dilihat dari faktor internal adalah sikap belajar. Menurut Syah, (2006:149) sikap belajar merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap belajar yang positif, akan menimbulkan intensitas belajar yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya sikap belajar yang negatif akan menimbulkan intensitas belajar yang lebih rendah akibatnya siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik sehingga prestasi siswa akan semakin bagus dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif (Djaali, 2013:116).

Selain itu Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam proses belajar mengajar. Gaya mengajar yang diterapkan guru dalam kelas berpengaruh terhadap proses dan hasil belajr siswa. Dalam hubungan ini, Nasution dalam (Djaali, 2013:116) menyatakan bahwa hubungan tidak baik dengan guru dapat menghalangi prestasi belajar yang tinggi. Sikap belajar bukan saja sikap yang ditujukan kepada guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran dan tugas-tugas yang lain.

Sikap belajar siswa akan berwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal

(6)

tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil yang dicapai.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah minat belajar. Menurut Suryabrata (2010:109) minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu. Minat juga dapat dikatakan sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan.

Minat merupakan perasaan seseorang terhadap suatu objek yang dinyatakan dengan rasa suka atau tidak suka. Minat belajar siswa dapat muncul atau berkembang sesuai kondisi yang ada. Minat belajar akan timbul bila terdapat keyakinan yang kuat untuk belajar dan pekerjaan tersebut mereka anggap penting, sehingga mereka akan memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Selain minat belajar waktu belajar juga merupakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Waktu belajar merupakan waktu yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, sehingga terjadi proses perubahan pada diri seseorang yang belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1267) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Menurut Djamarah (2008:13) belajar merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku dari hasil dari pengalaman individu dan lingkungannya yang temasuk dalam kognitif, afektif, dan psikomotor”.

Jadi waktu belajar adalah waktu yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, sehingga terjadi proses perubahan pada diri seseorang yang belajar sehingga diperoleh prestasi yang optimal.

Siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran perlu ditunjang dengan waktu belajar yang tepat. Waktu belajar yang tepat dapat diartikan waktu yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi seseorang yang belajar dan tidak terbatas oleh usia, termasuk dapat menambah pengetahuan. Waktu belajar yang baik dan tepat bagi setiap siswa berbeda-beda. Perbedaan ini didasari oleh adanya kesibukan, alokasi waktu yang ada, suasana belajar dan kesiapan diri untuk belajar. Beberapa siswa dapat belajar pada sore hari sedangkan sebagian yang lain belajar pada malam hari atau siang hari. Selain itu, susana yang mendukung seperti suasana sepi, ramai atau suara musik akan mempengaruhi belajar. Pemilihan waktu dan suasana yang mendukung sesuai dengan kebiasaan belajar masing-masing akan membuat siswa mudah untuk belajar. Pengaruh waktu belajar yang kondusif dalam proses belajar mengajar akan memberikan hasil yang baik terhadap prestasi belajar siswa.

Agar terciptanya keteraturan waktu belajar seorang siswa harus mempunyai perencanaan yang

tepat untuk mengatur waktu belajarnya di rumah maupun di sekolah. Dengan perencanaan atas waktu belajar, siswa dapat menyelesaikan tugas sekolah atau tugas di rumah dengan teratur.

Pengaturan waktu belajar ini mendorong siswa untuk belajar lebih efektif dan siswa tidak bingung hal apa yang harus dikerjakan. Pengaturan waktu yang tepat akan mepengaruhi prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara efikasi diri, sikap belajar, minat belajar dan waktu belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari efikasi diri, sikap belajar, minat belajar dan waktu belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Al- Istiqamah Pasaman Barat. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai maka jenis penelitian ini berupa deskriptif dan asosiatif.

menurut Sugiyono (2013:11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin dalam (Noor, 2011:158). Dapat ditarik jumlah siswa yang akan dijadikan sampel adalah sebanyak 120 orang. Untuk menentukan sampel setiap kelas digunakan teknik proposional random sampling. Menurut Sugiyono (2012:82) proposional random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket dan dokumentasi. Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, angket terlebih dahulu diuj cobakan kepada siswa kelas XI SMA 1 Pertiwi Padang untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut.

Menurut Ghozali (2013:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas menggunakan Product

(7)

Moment Correlation. Reliabilitas/keterandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011:130). Uji reliabilitas menggunakan Croanbach Alpha. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, dari 67 pernyataan, terdapat 15 pernyataan yang tidak valid dan pernyataan yang tidak valid tersebut dibuang. Dari hasil uji coba juga diperoleh hasil bahwa angket telah reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.

Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan induktif.

PEMBAHASAN

Dari hasil pengumpulan data, untuk variabel efikasi diri diperoleh rata-rata 3,41 dengan TCR 68,22% yang dikategorikan cukup baik. Sementara itu, untuk variabel sikap belajar diperoleh rata-rata 3,42 dengan TCR 68,41% yang dikategorikan cukup baik. Untuk variabel minat belajar diperoleh rata-rata 3,53 dengan TCR 70,68% yang dikategorikan cukup baik. Selanjutnya untuk variabel waktu belajar diperoleh rata-rata 3,44 dengan TCR 68,85%. Dan untuk prestasi belajar diperoleh rata-rata 70,58 yang dapat dikategorikan cukup baik.

Sebelum dilakukan analis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan model yang meliputi uji likelihood rasio dan ramsey seterusnya dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan metode Jarque-Bera Test (JB Test) sehingga diperoleh peroleh nilai JB sebesar 8,67.

Dengan demikian dapat dinyatakan semua data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

Selanjutnya, hasil uji multikolinearitas memperlihatkan bahwa nilai VIF dari regresi variabel efikasi diri (X1) terhadap variabel bebas lainya sebesar 1,845, variabel sikap belajar (X2) terhadap variabel bebas lainya sebesar 2,169, variabel minat belajar (X3) terhadap variabel bebas lainya sebesar 1,667 dan variabel waktu belajar (X4) terhadap variabel bebas lainya sebesar 1,761.

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan metode Glejser. Pengambilan keputusan diambil berdasarkan nilai signifikansi, jika nilai Sig ≥ α (0,05) maka dapat dipastikan model tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai sig regresi variabel efikasi diri (X1) sebesar 0,144, sig regresi variabel sikap belajar (X2) sebesar 0,405, sig regresi variabel minat belajar (X3) sebesar 0,085, dan sig regresi variabel waktu belajar (X4) sebesar 0,108. Dapat disimpulkan data tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.

Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Uji Statistik Durbin Watson (DW).

Berdasarkan hasil analisa di atas dapat diketahui nilai DW 1,930 lebih besar dari batas atas (dU) 1,7715 dan kurang dari 4-1,7715 (4-du) = 2,2285, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Setelah dilakukan asumsi klasik, maka dilakukan analisis regresi berganda dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.944 3.588 1.378 .171

Efikasi Diri .348 .098 .226 3.559 .001

Sikap Belajar .251 .090 .193 2.794 .006

Minat Belajar .402 .071 .342 5.657 .000

Waktu Belajar .464 .097 .298 4.794 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Dari Tabel 2, dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 4,944 + 0,348X1 + 0,251X2 + 0,402X3 + 0,464X4 + e. Sementara itu, koefisien determinasi berguna untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil olahan data diperoleh nilai R Square 0,748. Hal ini berarti 74,8% prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dipengaruhi variabel efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar

sedangkan sisanya 25,2% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah:

1. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil, bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hal ini

(8)

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi efikasi diri terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (3,559) > nilai ttabel (1,9808) dan Sig sebesar 0,001 < α = 0,05, sehingga Ho1 ditolak Ha1 diterima. Peningkatan efikasi diri siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat sebesar 0,348 satuan. Hal ini dikarenakan regresi efikasi diri terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat memiliki nilai koefisien (b1) sebesar 0,348 satuan. Artinya semakin tinggi efikasi diri siswa dalam menyelesaikan tugas akan menyebabkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah juga meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh efikasi diri terhadap prestasi belajar siswa diperoleh TCR tertinggi untuk variabel efikasi diri terlihat pada indikator sifat antusias dengan rata-rata skor jawaban 3,48 dengan TCR sebesar 69,60% dan termasuk kategori cukup baik artinya siswa sebenarnya bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi akan tetapi kadarnya masih tidak terlalu tinggi. Namun disisi lain kemauan siswa bertahan menghadapi rintangan tergolong cukup baik dengan rata-rata skor 3,31 dengan TCR sebesar 66,27 artinya dan siswa mau berusaha mengerjakan tugas ekonomi namun usaha tersebut tidak maksimal sehingga pretasi yang diperoleh tentu tidak optimal.

2. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial sikap belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi sikap belajar terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (2,794) > nilai ttabel (1,9808), dan Sig sebesar 0,006 < α = 0,05, sehingga Ho2 ditolak Ha2 diterima.

Peningkatan sikap belajar siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al- Istiqamah Pasaman Barat sebesar 0,251 satuan.

Hal ini dikarenakan regresi sikap belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,251 satuan.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh TCR tertinggi untuk variabel sikap belajar terlihat pada indikator tanggung jawab dengan rata-rata skor jawaban 3,53 dengan TCR sebesar 70,64% hal tersebut menjelaskan bahwa ketika siswa diberi tugas ia mampu mengerjakanya secara mandiri atau tidak melimpahkan tugas tersebut kepada orang

lain dan mengerjakan tugasnya tepat waktu.

Selanjutnya nilai TCR terendah ada pada indikator konseptualisasi dari nilai dengan rata- rata skor 3,40 dengan TCR ssebesar 68%

termasuk kategori cukup baik. Artinya sebagai seorang pelajar, siswa telah mampu memahami bahwa belajar mempunyai arti penting baginya dibandingkan kegiatan lainnya. Jadi dengan menanamkan keyakinan bahwa belajar yang saat ini dilakukannya akan membawa dampak yang baik bagi dirinya dikemudian hari maka, siswa akan lebih mengoptimalkan cara belajarnya untuk memperoleh prestasi yang maksimal. Misalnya, seorang siswa diminta untuk memilih mengerjakan sendiri tugas ekonomi yang dianggapnya sulit atau mencontek pekerjaan teman. Jika siswa tersebut memiliki konsep nilai (artinya setelah membandingkan diambil keputusan mana yang lebih berguna) maka ia akan memilih mengerjakan tugas sendiri karena dengan begitu ia akan mengetahui dimana letak kelemahannya dalam belajar dan dapat memperbaiki dirinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara sikap belajar terhadap pretasi belajar. Artinya semaakin baik sikap belajar seseorang maka prestasi belajar yang diperoleh juga semakin baik.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial minat belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi minat belajar terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (5,657) > nilai ttabel (1,9808), dan Sig sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima.

Peningkatan minat belajar siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al- Istiqamah Pasaman Barat sebesar 0,402 satuan.

Hal ini dikarenakan regresi minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,402 satuan.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh TCR tertinggi untuk variabel minat belajar terlihat pada indikator penerimaan positif terhadap materi pelajaran dengan rata-rata skor 3,59 dan tingkat TCR sebesar 71,87% termasuk kategori cukup baik artinya siswa merasa bahwa belajar ekonomi adalah sesuatu yang menyenangkan, bukan sesuatu yang harus ditakuti, siswa selalu merasa tertarik dan tertantang apabila guru menyajikan suatu topik pembahasan baru mengenai pelajaran ekonomi. Namun disisi lain kemauan siswa dalam belajar dapat dikategorikan cukup

(9)

baik dengan rata-rata skor sebesar 3,42 dengan TCR sebesar 68,33% artinya kemauan siswa belum sepenuhnya atas kemauanya sendiri melainkan ada dorongan dari luar atau ada rasa keterpaksaan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah sehingga prestasi yang diperoleh tidak maksimal.

Jadi minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.

4. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial waktu belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi waktu belajar terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (4,794) > nilai ttabel (1,9808), dan Sig sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga Ho4 ditolak Ha4 diterima.

Peningkatan waktu belajar siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat sebesar 0,464 satuan. Hal ini dikarenakan regresi waktu belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat memiliki nilai koefisien (b4) sebesar 0,464 satuan.

Dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dari 12 item pernyataan untuk variabel waktu belajar terdapat nilai TCR yang tertinggi yaitu pernyataan bersungguh-sungguh dalam belajar dengan rata-rata skor sebesar 3,61 dan TCR sebesar 72,17% termasuk kategori cukup baik artinya siswa mengikuti pelajaran ekonomi dengan sungguh-sunguh atau ketika guru menerangkan pelajaraan, sehingga siswa dapat memahami pelajaran dan mampu menyelesaikan latihan-latihan yang diberikan guru menyangkut materi yang diajarkan.

Sedangkan item pernyataan terendah yaitu ada pada tetap belajar meskipun guru tidak ada dengan skor rata-rata sebesar 3,21 dan TCR sebesar 64,20% dan termasuk kategori cukup baik artinya siswa tetap belajar ekonomi baik ada guru maupun tanpa pengawasan dari guru, maksudnya siswa mempunyai kesadaran atau kewajiban sebagai seorang pelajar yaitu belajar.

Berarti dapat disimpulkan penentuan waktu belajar yang tepat akan memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa

5. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar secara simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (85,3) > dari

Ftabel (2,45), dan nilai Sig sebesar 0,000 < α = 0,05 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima.

Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,748. Hal ini berarti 74,8% prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dipengaruhi variabel efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar sedangkan sisanya 25,2% dijelas oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,348 dan signifikan pada nilai thitung sebesar 3,559 > nilai ttabel sebesar 1,9808, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

2. Sikap belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,251 dan signifikan pada nilai thitung sebesar 2,794 > nilai ttabel sebesar 1,9808, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

3. Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,402 dan signifikan pada nilai thitung sebesar 5,657 > nilai ttabel sebesar 1,9808, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

4. Waktu belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,464 dan signifikan pada nilai thitung sebesar 4,794 > nilai ttabel sebesar 1,9808, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima

5. Efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat. Dari hasil uji F statistik diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05, dan nilai Fhitung sebesar 85,3 > nilai Ftabel 2,45, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Kontribusi bersama pengaruh variabel efikasi diri, sikap belajar, minat belajar, dan waktu belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat yaitu sebesar

(10)

74,8%, sedangkan sisanya 25,2% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas yang telah peneliti uraikan, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut:

1. Siswa diharapkan mau berusaha lebih dan tidak cepat menyerah dalam mengerjakan tugas ekonomi walaupun tugas tersebut sulit, bisa dengan cara siswa belajar kepada teman yang lebih pandai atau membuat kelompok belajar agar bisa memecahkan/menyelesaikan tugas tersebut.

2. Untuk menunjang sikap belajar yang baik sebaiknya siswa belajar sesuai dengan peraturan dan proses pembelajaran yang ada, membuat tugas secara maksimal dengan demikian siswa akan memandang pelajaran sebagai bukan sebagai sebuah kewajiban melainkan sebuah kebutuhan. Dan bagi sekolah diharapkan kegiatan yang dilaksanakan harus terprogram, terencana dan tearah sehingga prestasi yang diperoleh menjadi lebih meningkat.

3. Guru harus membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan cara guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik, menyenangkan dan mampu menciptakan suasana kelas yang menarik sehingga dapat menumbuhkan keinginan siswa dalam belajar, apabila siswa sudah menyukai suatu pelajaran maka ia akan merasa senang dalam belajar dan dengan demikian ia akan berusaha meningkatkan prestasinya dalam pelajaran tersebut.

4. Hendaknya ketika guru berhalangan hadir siswa lebih dianjurkan untuk mengulang kembali pelajaran ekonomi baik itu belajar sendiri atau pun berdiskusi dengan teman dari pada keluar kelas melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Sebaiknya siswa mempunyai jadwal kegiatan belajar di rumah sehingga waktu belajarnya teratur dan diharapkan dengan adanya jadwal tersebut siswa dapat mengulang kembali materi pelajaran yang telah dipelajari di sekolah dan mempersiapkan diri untuk materi pelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan berikutnya.

Semakin banyak waktu yang digunakan untuk belajar di rumah maka siswa akan lebih siap untuk menghadapi materi berikutnya dan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan menunjang prestasi belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ellis, Jeane Ormrod. 2008. Edisi Keenam Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Jilid 2. Jakarta:

Erlangga.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Motivariat dengan SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

2007. Jakarta: Balai Pustaka.

Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian:

Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak.

Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R &

D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Patke / How I Came to be Associated with Kritika Kultura 103 Kritika Kultura 30 2018: 103–104 © Ateneo de Manila University The story of my association with Kritika Kultura starts