• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Konvensional dan Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Konvensional dan Syariah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Applied Islamic Economics and Finance

Vol. 3, No. 3, June 2023, pp. 516 – 530

https://doi.org/10.35313/jaief.v3i3.5160

Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Konvensional dan Syariah

The effect of macroeconomic variables on return volatility of conventional and sharia stock index

Lia Zulfa Laila*, Hasbi Assidiki Mauluddi, Rosma Pakpahan Department of Accounting, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, Indonesia Research article

Received 05 May 2023; Accepted 08 June 2023

How to cite: Laila, LZ., & Mauluddi, HA. (2023). Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Konvensional dan Syariah. Journal of Applied Islamic Economics and Finance, 3(3), 516-530.

*Corresponding author: [email protected]

Abstract: The high number of actors investing in the stock market requires investors to have understanding and information about the rate of return and risk that will occur. For this reason, investors need to know what predictable factors can affect stock returns. Therefore, this study aims to determine the effect of inflation, exchange rates, BI rates, and foreign exchange reserves on return volatility of conventional and sharia stock indexes. The type of data used is secondary quantitative data from the Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia, the Central Bureau of Statistics, Google Finance.

The population in this study is the conventional and sharia stock index. Sample data determined by purposive sampling method. This study uses the Panel Data Regression Analysis model with a combination of time series and cross section data to see the effect of the independent variables on the dependent variable. The data processing aids used in this study were Microsoft Excel 2010 and Eviews version 10. The results of the study found that conventional stock index return volatility for inflation had a negative and significant effect, the BI Rate had a negative and insignificant effect, the exchange rate had a positive and significant effect and device backup has a negative and significant effect. Whereas on the return volatility of the sharia stock index for the inflation variable has a negative and significant effect, the Bi Rate has a negative and significant effect, the exchange rate has a positive and significant effect, and foreign exchange reserves have a negative and insignificant effect.

Keywords: volatility, stock return, inflation, exchange rate, BI rate, foreign exchange reserve

1. Pendahuluan

Kegiatan investasi yang kini tengah marak di masyarakat khususnya di Indonesia, jumlah investor di pasar modal semakin berkembang seiring waktu. Bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), besarnya investor pasar modal pada pertengahan Agustus 2022 sebanyak 9,45 juta orang, melonjak 27,38% dibandingkan Desember 2021 yang hanya 7,48 orang.

investor. telah memberi jutaan investor. Investor tidak hanya didorong untuk berinvestasi di negaranya sendiri, tetapi juga berani berinvestasi di negara lain, didukung oleh perkembangan globalisasi dan perekonomian yang semakin terbuka. Pasar saham di Indonesia telah berkembang sejak lama menjadi saham konvensional dan saham syariah.

Pasar saham konvensional dan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif

(2)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

cepat dimana kedua jenis pasar ini memiliki kriteria tertentu. Pasar saham konvensional dan pasar saham syariah

Menurut Sholihah dan Asandimitra (2017) perbedaan utama antara pasar modal konvensional dan syariah adalah bahwa saham yang terdaftar diharuskan dari perspektif Halal dan Haram. Namun secara umum tidak banyak perbedaan antara transaksi pasar modal syariah dan pasar modal konvensional, Pasar modal syariah memiliki beberapa kekhususan, di mana produk dan mekanisme transaksinya harus sesuai dengan prinsip syariah dan tidak kontradiktif dengannya.

Gambar 1. Fluktuasi Harga Saham Indeks JII30 dan LQ45 Pada November 2021 - November 2022

Berdasarkan grafik harga penutupan indeks saham JII30 dan LQ45 pada November 2021 - November 2022 menunjukkan bahwa volatilitas JII30 lebih tinggi dibanding LQ45, hal ini termasuk respon terhadap berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satu gejolak fluktuasi nilai harga penutupan indeks saham tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor makro serta faktor mikro.

Dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus dihadapkan oleh tiga faktor pendekatan yaitu analisis fundamental, analisis teknikal dan analisis behavioral finance.

Analisis fundamental pada perusahaan melibatkan analisis variabel keuangan fundamental demi memperhitungkan nilai intrinsik perusahaan (Jones, 2013).

Faktor ekonomi yang sering dikaitkan dengan perubahan kondisi pasar saham adalah ekonomi makro. Ekonomi makro yang banyak berpengaruh dan mudah didapatkan informasinya oleh investor sehingga investor dapat menghubungkan kondisi ekonomi makro dengan volatilitas return indeks saham konvensional maupun syariah.

Tabel 1. Rata – rata Ekonomi Makro

Tingkat inflasi di Indonesia pada Januari 2020 - Oktober 2022, di tahun 2022 mengalami inflasi yang cukup tinggi diakibatkan dari kebijakan dalam dan luar negeri, krisis global, dan tidak seimbangnya arus uang dan barang. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar pada

(3)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

2017 - 2022 terjadi depresiasi dan apresiasi cukup tinggi. Nilai tukar mempresentasikan proporsi yang seimbang antara permintaan dan penawaran terhadap mata uang domestik dan juga mata uang asing, khususnya dalam hal ini adalah dolar AS ($US).BI Rate pada 2017 – 2022 mengalami peningkatan yang cukup tinggi, pada September 2022 sebesar 4,75%.

Cadangan devisa Indonesia pada tiga tahun terakhir yakni 2019 – 2021 tiap tahunnya mengalami peningkatan hingga tahun 2021 ditutup dengan jumlah cadangan devisa sebesar US$ 144.905,38 Juta.

Ada beberapa penelitian tentang banyak faktor makroekonomi yang memengaruhi volatilitas return saham antara lain menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh terhadap return saham, begitupun dengan suku bunga memiliki pengaruh terhadap return saham (Buana & Haryanto, 2016). Prasetyo et al. (2019) menjelaskan bahwa Inflasi tidak memiliki pengaruh kurs rupiah pun sama tidak memiliki pengaruh.

2. Kajian Pustaka 2.1. Pasar Modal

Mengenai UU Pasar Modal RI No. 8 Tahun 1995, disebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang meliputi penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang terkait dengan efek yang diterbitkan, dan lembaga serta profesi yang terkait dengan efek.

Sekuritas mencakup semua sekuritas dalam bentuk obligasi, surat berharga, saham, obligasi, surat promes, saham hasil perundingan bersama, surat berharga berjangka dan turunan sekuritas apapun.

2.2. Return Saham

Menurut Abdul Jabar & Cahyadi (2020) Pengembalian saham adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari menginvestasikan dana mereka, dan keuntungan ini datang dalam bentuk dividen (hasil). Dengan kata lain, investasi adalah kegiatan menginvestasikan dana pada asset dalam jangka waktu tertentu dengan prospek dapat menghasilkan penghasilan atau meningkatkan nilai investasi. Menurut ide pengembalian, pasti ada risiko, karena investor mengharapkan pengembalian yang memadai untuk setiap risiko investasi.

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Zulfikar (2016) ada dua jenis return berdasarkan metode perhitungannya, yaitu :

1. Return Aritmetika

Dengan Pt adalah harga asset pada waktu t, demikian juga dengan Pt-1. Metode perhitungan ini berguna untuk Perhitungan rata-rata pengembalian tahunan disebut juga pengembalian rata-rata aritmatika atau rata-rata pengembalian. Ini adalah metode sederhana, membagi keuntungan total dengan jumlah tahun.

2. Return Geometric

Untuk perhitungan return rata – rata per tahunnya disebut juga Annualized return, atau sering disebut dengan compound return.

2.3. Volatilitas Return Indeks Saham

Volatilitas memaparkan variasi naik turunnya nilai saham selama periode waktu tertentu, karena semakin tinggi volatilitas, semakin besar ketidakpastian tentang pengembalian saham

𝑟𝑡 = 𝑃𝑡 𝑃𝑡−1−1

𝑟𝑡= log⁡( 𝑃𝑡 𝑃𝑡−1)

(4)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

yang direalisasikan. Volatilitas pasar keuangan merupakan isu yang luar biasa karena mempengaruhi keberadaan pasar keuangan global (Sari et al., 2017).

Volatilitas saham berfungsi sebagai ukuran risiko karena dapat menunjukkan tingkat ketidakpastian seputar return saham di masa depan. Volatilitas juga disebut sebagai risiko total karena mencerminkan pergerakan harga saham karena alasan apapun (Madura, 2015).

2.4. Analisis Fundamental bagi Return Saham

Analisis fundamental dalam perusahaan mengimplikasikan analisis analisis variabel keuangan dasar berguna memprediksi nilai intrinsik perusahaan. Variabel ini terdiri dari penjualan, margin keuntungan, depresiasi, tarif pajak, sumber pembiayaan, penggunaan aset, dan faktor lainnya. Analisis keamanan fundamental dengan mempertimbangkan kemungkinan ekonomi dan pasar. Langkah atau tahap pertama dalam pendekatan top-down karena pentingnya ekonomi/pasar secara keseluruhan dalam memengaruhi return saham.

Masalah utamanya adalah hubungan antara ekonomi dan pasar saham karena mereka tidak bergerak bersamaan (Jones, 2013). Dalam analisis fundamental ini terdiri dari tiga analisis, yaitu :

1. Analisis Ekonomi

Pasar saham itu adalah bagian penting dan vital dari keseluruhan ekonomi, jadi ada hubungan yang erat antara keduanya. Ketika ekonomi buruk, sebagian besar perusahaan juga buruk, begitu pula pasar saham dan sebaliknya.

2. Analisis Industri

Tujuannya membantu investor mengetahui industri mana yang menguntungkan dan memiliki prospek yang baik.

3. Analisis Perusahaan

Tujuannya untuk membantu investor mengetahui perusahaan mana yang memiliki prospek bagus di industri yang dipilih.

2.5. Inflasi

Bank Indonesia (BI) memaknai inflasi sebagai peningkatan umum dan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa dalam masa tertentu. Pentingnya mengendalikan inflasi berasal dari fakta bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil berefek buruk pada keadaan sosial ekonomi masyarakat. Ketidakstabilan inflasi menyebabkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan para pelaku ekonomi. Pengalaman nyata menunjukkan bahwa ketidakstabilan inflasi membuat masyarakat kesulitan dalam menentukan keputusan terkait konsumsi, investasi, dan produksi, yang akhirnya melambatkan pertumbuhan ekonomi.

2.6. Suku Bunga

Bank Indonesia telah menggambarkan tentang suku bunga acuan saat ini yang dikenal sebagai BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), menggantikan kurs BI. Penggunaan BI7DRR selaku suku bunga acuan baru dipilih karena memiliki dampak yang cepat terhadap pasar uang, sektor perbankan, dan perekonomian riil. Tidak hanya itu, keputusan untuk menggunakan BI7DRR sebagai acuan baru juga didasarkan pada keterkaitannya yang erat dengan suku bunga pasar uang yang diperdagangkan di pasar, yang mendorong perkembangan lebih lanjut dari pasar keuangan, terutama dalam penggunaan instrumen

(5)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

repo.

2.7. Nilai Tukar

Kurs rupiah memang tidak stabil, terkadang menguat (terapresiasi), kadang melemah (terdepresiasi) terhadap dollar. Berbagai faktor seperti inflasi, perbedaan suku bunga, defisit transaksi berjalan, utang pemerintah, peraturan perdagangan, dan stabilitas politik dan ekonomi telah berkontribusi terhadap depresiasi nilai tukar rupee. Indonesia menggunakan sistem nilai tukar mengambang, artinya nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa intervensi bank sentral. (Prasetyo et al., 2019).

2.8. Cadangan Devisa

Cadangan devisa merupakan salah satu elemen paling penting yang diperlukan untuk menstabilkan nilai mata uang nasional terhadap mata uang asing. Cadangan devisa memungkinkan pemerintah menjaga kestabilan mata uangnya, cadangan devisa digunakan sebagai alat nilai tukar dan kebijakan moneter, memfasilitasi pembayaran utang luar negeri dan kewajiban, bertindak sebagai pertahanan terhadap keadaan darurat tak terduga dan guncangan ekonomi (Joel et al., 2016).

2.9. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dideskripsikan sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

3. Metode Penelitian

3.1.

Jenis dan Sumber Data

Data sekunder yang diperoleh dari data harga saham bulanan yaitu JII30 dan LQ45 periode 2017 – 2022 didapat dari investing.id serta variabel ekonomi makro secara tahunan yaitu variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar, cadangan devisa didapat dari BPS dan BI.

(6)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

3.2.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel dependennya adalah inflasi, nilai tukar, suku bunga dan cadangan devisa.

Sedangkan, variabel independennya adalah volatilitas return indeks saham konvensional dan syariah.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi hanya terdiri dari data indeks LQ45 dan JII30. Sampel yang dipakai adalah saham yang konsisten terdaftar di indeks LQ45 periode 2017 – 2022 dan saham yang konsisten terdaftar di JII30 periode 2017 – 2022.

3.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data memakai analisis regresi data panel dengan alat bantu software Microsoft Excel 2010 dan Economic Views (Eviews).

3.4.1. Uji Asumsi Klasik

Uji penerimaan klasik bertujuan untuk mengukur kelayakan model regresi yang dipakai ketika sebuah efek umum atau efek tetap, bahkan efek acak, telah dipilih sebagai model(Priyatno, 2022). Rangkaian uji hipotesis klasik terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3.4.2. Uji Hipotesis

Menurut Priyatno (2022) terdapat tiga pengujian hipotesis yang terdiri dari uji t (parsial), uji F (simultan), serta analisis determinasi (Adjusted R Square).

4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif yang memberikan gambaran umum data dari sudut pandang rata – rata (mean), nilai minimum (nilai terendah), nilai maksimum (nilai tertinggi), dan nilai standar deviasi.

Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif LQ45

Sumber : EViews 12, 2023

(7)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif JII30

Sumber : EViews 12, 2023

4.2. Hasil Regresi Data Panel 4.2.1. Uji Chow

Tabel 4. Hasil Uji Chow LQ45

Sumber : EViews 12, 2023

Dalam Tabel 3 di atas menampakkan hasil pengujian uji chow yang memiliki nilai Volatilitas Return Indeks Saham LQ45 chi-square sebesar 0.0000 < 0.05, sehingga model yang dipakai untuk sementara yaitu Fixed Effect (FEM).

Tabel 5. Hasil Uji Chow JII30

Sumber : EViews 12, 2023

Dalam Tabel 4 di atas menunjukkan hasil pengujian uji chow yang memiliki nilai Volatilitas Return Indeks Saham JII30 chi-square sebesar 0.0000 < 0.05, untuk itu model yang layak dipakai untuk sementara adalah FEM.

4.2.2. Uji Hausman

Tabel 6. Hasil Uji Hauman LQ45

Sumber : EViews 12, 2023

Dalam Tabel 5 di atas menunjukkan hasil uji hausman yang memiliki nilai Volatilitas Return Indeks Saham cross section random sebesar 1.0000 > 0.05, model yang tepat adalah REM

(8)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

sehingga pengujian harus dilanjutkan dengan Uji Lagrange Multiplier.

Tabel 7. Hasil Uji Hausman JII30

Sumber : EViews 12, 2023

Dalam Tabel 5 di atas menunjukkan hasil uji hausman yang memiliki nilai Volatilitas Return Indeks Saham cross section random sebesar 1.0000 > 0.05, model yang dipilih yaitu REM sehingga pengujian harus dilanjutkan dengan Uji LM.

4.2.3. Uji Lagrange Multiplier

Tabel 8. Hasil Uji Lagrange Multiplier LQ45

Sumber : EViews 12, 2023

Hasil uji LM menunjukkan nilai pada both sebesar 0.0000 < 0.05 sehingga menjelaskan random effect model adalah model terbaik untuk penelitian ini.

Tabel 9. Hasil Uji Lagrange Multiplier JII30

Sumber : EViews 12, 2023

Hasil uji Lagrange Multiplier menunjukkan nilai pada both 0.0000 < 0.05, maka random effect model adalah model estimasi terbaik.

4.3. Hasil Estimasi Random Effect Model (REM)

Tabel 10. Hasil Uji REM LQ45

(9)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Sumber : EViews 12, 2023

Dari model estimasi yang dipilih maka persamaan regresinya adalah : Y1 = -2.762251 - 24.77084Inflasi - 9.773649BIRate + 0.000329Kurs - 1.50E-11CDevisa

Hasil persamaan regresi data panel tersebut menghasilkan konstanta regresi sebesar - 2.762251 yang artinya bahwa variabel bebas tidak memungkinkan bernilai 0, karena minimum volatilitas return indeks saham LQ45 adalah 0 dalam bentuk logaritma atau 1 dalam satuan rupiah, maka nilai konstanta dapat diabaikan selama nilai volatilitas return indeks saham LQ45 belum mencapai nilai 0.

Koefisien regresi variabel inflasi sebesar -24.77084 memiliki arti pengaruh berlawanan arah terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

Koefisien regresi variabel BI Rate sebesar -9.773649 menjelaskan bahwa BI Rate memiliki pengaruh berlawanan arah atau negatif terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

Koefisien variabel nilai tukar sebesar 0.000329 menggambarkan variabel nilai tukar memiliki pengaruh yang searah atau positif terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

Koefisien regresi variabel cadangan devisa sebesar -1.50E-11 menunjukkan makna bahwa cadangan devisa memiliki pengaruh yang berlawanan arah atau negatif terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

Tabel 11. Hasil Uji REM JII30

Sumber : EViews 12, 2023

Hasil dari estimasi model yang dipilih menghasilkan persamaan regresinya sebesar : Y2 = -3.737988 - 20.59842Inflasi - 0.064005BIRate + 0.000326Kurs - 1.07E-11CDevisa

Hasil pengujian estimasi model terbentuk interpretasi yaitu konstanta regresi sebesar - 3.737988 menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut tidak mungkin bernilai 0, karena minimum volatilitas return indeks saham JII30 adalah 0, maka dari itu nilai konstantanya dapat diabaikan selama nilai volatilitasnya belum mencapai 0.

Koefisien regresi variabel inflasi sebesar -20.59842 yang memiliki arti bahwa inflasi pengaruh yang berlawanan arah atau negatif terhadap volatilitas return indeks saham JII30.

Koefisien regresi BI Rate sebesar -0.064005 menjelaskan bahwa BI Rate ada pengaruhnya berupa berlawanan arah atau negatif terhadap volatilitas return indeks saham JII30.

Koefisien regresi variabel nilai tukar sebesar 0.000326 yang berarti variabel kurs memiliki pengaruh searah atau positif pula terhadap volatilitas return indeks saham JII30.

(10)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Koefisien regresi cadangan devisa sebesar -1.07E-11 memiliki makna bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang berlawanan atau negatif terhadap volatilitas return indeks saham JII30.

4.4. Uji Hipotesis 4.4.1. Uji Parsial

Uji-t dipakai variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. Pada uji T ini ada dua pengujian dan interpretasinya untuk masing – masing variabel Y1 dan Y2 terhadap variabel X nya yaitu menunjukkan hasil :

Pada variabel Y1 atau volatilitas return indeks saham LQ45 terhadap variabel ekonomi makro yaitu variabel inflasi dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh signifikan terhadap variabel Y1. Variabel suku bunga nilai probabilitasnya sebesar 0.1794 > 0.05 maka tidak berpengaruh terhadap variabel Y1. Variabel kurs nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 < 0.05 menunjukkan hasil adanya pengaruh signifikan terhadap Y1. Variabel cadangan devisa nilai probabilitasnya sebesar 0.0218 > 0.05 mendeskripsikan tidak adanya pengaruh terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

Untuk variabel Y2 atau volatilitas return indeks saham JII30 terhadap variabel X yaitu variabel inflasi nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 bermakna adanya pengaruh signifikan terhadap Y2. Variabel suku bunga nilai probabilitasnya sebesar 0.8354 > 0.05 yang berarti tidak adanya pengaruh terhadap Y2. Variabel kurs nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 < 0.05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap Y2. Variabel cadangan devisa nilai probabilitasnya sebesar 0.1345 > 0.05 bahwa tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham JII30.

4.4.2. Uji Simultan

Uji F untuk melihat variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai prob(F-statistic) pada variabel volatilitas return indeks saham LQ45 terhadap variabel ekonomi makro sebesar 0.000000 < 0.05 yang artinya bahwa inflasi, Bi Rate, nilai tukar dan cadangan devisa secara bersama – sama memengaruh variabel Y1. Sedangkan, nilai prob(F-statistic) pada volatilitas return indeks saham JII30 terhadap ekonomi makro sebesar 0.000014 < 0.05 menjelaskan bahwa inflasi, suku bunga, kurs dan cadangan devisa secara bersama – sama saling memengaruhi Y2.

4.5. Koefisien Determinasi

Nilai determinasi menunjukkan berapa persen model regresi yang dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 berada pada range 0 ≤ R2 ≥ 1. Jadi jika R2 adalah nol (0), maka variabel bebas tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas sekaligus.

Nilai Adjusted R2 pada Y1 sebesar 0.345107 atau 34.51% bahwa variasi perubahan dari keempat variabel bebas mampu menjelaskan variasi perubahan variabel terikat yaitu volatilitas return indeks saham LQ45. Sedangkan nilai Adjusted R2 pada Y2 sebesar 0.295932 atau 29.59% memiliki arti bahwa variasi perubahan dari keempat variabel tersebut dapat merefleksikan variasi perubahan variabel volatilitas return indeks saham JII30.

4.6. Pembahasan

4.6.1. Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Konvensional 4.6.1.1. Pengaruh Inflasi terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45

Variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return indeks saham LQ45.

(11)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Karena inflasi salah satu faktor makroekonomi terpenting yang dapat mempengaruhi situasi keuangan masyarakat, inflasi yang tidak stabil mempengaruhi pelaku ekonomi dan menyebabkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, seperti keputusan tentang konsumsi, investasi, dan produksi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Rachmawati (2019).

4.6.1.2. Pengaruh BI Rate terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45

Pembahasan ini sepaham dengan penelitian Prastiyo (2014) bahwa nilai tukar BI tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham. Pasalnya, BI rate merupakan salah satu kebijakan moneter BI yang sebenarnya tidak dijadikan sebagai patokan target return. Suku bunga BI merupakan angka acuan yang mempengaruhi minat investor untuk menanamkan dananya di Indonesia. Namun, efek ini lebih cenderung mengakibatkan fluktuasi harga saham karena kebijakan yang mempengaruhi bottom line emiten dalam jangka panjang tidak berdampak langsung pada fluktuasi tersebut. dalam pengembalian pemegang saham, sehingga kenaikan harga BI relatif terhadap pasar saham tergantung pada kinerja perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Kenaikan suku bunga Bank Indonesia berarti perusahaan akan menghadapi beban bunga yang lebih tinggi. Jika pendapatan perusahaan tetap stabil, maka hal ini akan menyebabkan penurunan laba perusahaan. Bunga BI meningkatkan biaya modal perusahaan (biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC), yang terdiri dari biaya ekuitas dan biaya utang. (Pratama & Tjun Tjun, 2018).

4.6.1.3. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45

Nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh positif dan signifikan, artinya bahwa apabila nilai tukar rupiah mengalami depresiasi atau penurunan terhadap dollar maka volatilitas return indeks saham akan semakin rendah. Nilai tukar merupakan bagian dari ekonomi makro yang menandakan bahwa perekonomian suatu negara yang sedang berkembang memiliki daya tarik dan potensi untuk menarik investasi. sehingga hal ini berdampak pada keputusan investor dalam berinvestasi. Oleh karena itu, apabila kurs rupiah mengalami apresiasi atau menguat maka investor cenderung akan memilih investasi pada pasar modal sehingga akan timbul penilaian bahwa indeks saham LQ45 mengalami kenaikan permintaan dan penjualan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa perekonomian negara yang sedang berkembang memiliki daya tarik yang cukup bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terdaftar Jannah dan Nurfauziah (2018), Adjasi (2009), Buana dan Haryanto (2016).

4.6.1.4. Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45

Pada Volatilitas return indeks saham LQ45 menunjukkan hasil negatif dan berdampak signifikan. Salah satu penggagas cadangan devisa adalah penerbitan obligasi pemerintah valas untuk membekali BI dengan permodalan yang kuat sekaligus menstabilkan nilai tukar jika perlu, sehingga investor memiliki ketenangan pikiran untuk BI dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah (Setiaji, 2021). Hasil penelitian ini searah dengan pendapat Rizky (2017).

4.6.2. Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham Syariah 4.6.2.1. Pengaruh Inflasi terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30

Pada variabel inflasi terdapat berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return indeks saham JII30. Korelasi terbalik secara langsung mempengaruhi pengembalian karena ketika inflasi meningkat, investor didorong untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk tabungan dan deposito, menyebabkan investor meninggalkan jenis investasi saham karena risiko tinggi yang terlibat. Hal ini sama hasilnya dengan peneliti Abdul Jabar dan Cahyadi (2020).

(12)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

4.6.2.2. Pengaruh BI Rate terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30

Pada pembahasan ini hasilnya sama dengan peneliti Prastiyo (2014). Bahwa BI Rate tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham syariah. tidak berpengaruhnya BI Rate terhadap volatilitas return indeks saham konvensional dan syariah dikarenakan perubahan kebijakan oleh Bank Sentral sehingga merubah dampaknya terhadap pergerakan pasar modal.

BI merubah kebijakan BI Rate menjadi BI7DRR yang dimana lebih memfokuskan pada pasar keuangan, perbankan, dan sektor riil.

4.6.2.3. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30

Berpengaruhnya variabel kurs terhadap volatilitas return indeks saham JII30 karena Akumulasi depreasiasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar berdampak positif pada sentimen pasar modal. Hasilnya sesuai dengan prinsip efisiensi pasar, yang menyiratkan bahwa depresiasi mata uang adalah berita positif karena dapat meningkatkan daya saing produk dan memungkinkan produk tersebut bersaing lebih baik dalam perdagangan internasional, yang pada gilirannya berpengaruh pada nilai ekspor negara tersebut (Wahyudi

& Nabella, 2020). Maka penelitian ini pun sesuai dengan Wahyudi dan Nabella (2020) dan Rachmawati (2019).

4.6.2.4. Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30

Sejalan dengan pendapatnya Rizky (2017) bahwa cadangan devisa tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham JII30 periode 2017 – 2022. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan dikarenakan perbedaan periode penelitian dan objek yang diteliti. Karena cadangan devisa pada periode 2017 – 2022 mengalami kondisi tidak stabil. Dilihat dari data volatilitas return indeks saham JII30 dengan cadangan devisa menunjukkan peningkatan dan penurunan yang tidak konstan disetiap emitennya.

4.6.3. Besarnya Pengaruh Ekonomi Makro Terhadap Perubahan Volatilitas Return Indeks Saham LQ45

Dari nilai R-Square tersebut dapat dijelaskan bahwa ekonomi makro dapat menjelaskan perubahan volatilitas return indeks saham LQ45 sebesar 36.61%. Besarnya tingkat R-Square ini disebabkan karena perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 mayoritas terdaftar pula pada indeks JII30 sehingga mengakibatkan hasil R-Square yang tidak terlalu jauh tetapi pada indeks LQ45 lebih banyak menjelaskan dari faktor ekonomi makronya. Hal ini memiliki arti bahwa investor dapat memperkirakan perubahan tingkat volatilitas return indeks saham LQ45 melalui perubahan ekonomi makro.

4.6.4. Besarnya Pengaruh Ekonomi Makro Terhadap Perubahan Volatilitas Return Indeks Saham JII30

Dari nilai R-Square tersebut dapat dijelaskan bahwa ekonomi makro dapat menjelaskan perubahan volatilitas return indeks saham JII30 sebesar 33.56%. Hal ini menandakan bahwa faktor ekonomi makro dapat menjelaskan perubahan tingkat volatilitas return indeks saham JII30 tidak lebih besar daripada perubahan tingkat volatilitas return indeks saham LQ45 karena faktor banyaknya perusahaan JII30 yang terdaftar pula di indeks LQ45, selain itu ada faktor lain bahwa investor yang melakukan investasi indeks saham JII30 tidak hanya orang muslim karena saham syariah juga berlaku secara universal sehingga sebagian besar investor di Indonesia perlu memperhitungkan return yang akan mereka dapatkan.

(13)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

5. Penutup

5.1. Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45 Kesimpulannya sebagai berikut :

1) Inflasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas return indeks saham LQ45 periode 2017 – 2022.

2) BI Rate secara parsial tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham LQ45 periode 2017 – 2022.

3) Nilai tukar rupiah terhadap dollar secara parsial ada pengaruh signifikan terhadap volatilitas return indeks saham LQ45 periode 2017 – 2022.

4) Cadangan devisa tidak secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas return indeks saham LQ45 periode 2017 – 2022.

5.2. Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30 Ksimpulan dari pembahasan di atas sebagai berikut :

1) Inflasi secara parsial adanya pengaruh signifikan terhadap volatilitas return indeks saham JII30 periode 2017 – 2022.

2) BI Rate secara parsial tidak berpengaruh terhadap volatilitas return indeks saham JII30 periode 2017 – 2022.

3) Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serikat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return indeks saham JII30 periode 2017 – 2022.

4) Cadangan devisa secara parsial tidak ada pengaruh terhadap volatilitas return indeks saham JII30 periode 2017 - 2022.

5.3. Besarnya Pengaruh Ekonomi Makro Terhadap Volatilitas Return Indeks Saham LQ45 Pada variabel Y1 atau volatilitas return indeks saham LQ45, nilai R2 senilai 0,366064 atau 36,61%, artinya distribusi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dan sisanya sebesar 63,39% tidak dapat diartikan oleh variabel bebas atau dapat dijelaskan oleh faktor di luar variabel bebas dengan variabel.

5.4 Besarnya Pengaruh Ekonomi Makro Terhadap Volatilitas Return Indeks Saham JII30 Pada variabel Y2 atau volatilitas return indeks saham JII30 nilai R2 sebesar 0.335598 atau 33.56% yang artinya sebaran variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independent dan sisanya sebesar 66.44% tidak dapat dijelaskan oleh variabel independent atau dapat dijelaskan oleh variabel diluar variabel independent.

Dari hasil kesimpulan tersebut, penulis memiliki saran yang diantaranya :

1) Peneliti selanjutnya dapat memakai indeks saham yang terdaftar di bursa utama Indonesia seperti IHSG atau ISSI sebagai contoh penelitian untuk menggambarkan situasi saat ini.

2) Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel baik faktor internal maupun eksternal untuk mengetahui secara umum variabel apa saja yang mempengaruhi volatilitas return indeks saham dan memberikan informasi baru untuk mempelajari volatilitas return indeks.

3) Peneliti berikutnya memiliki opsi untuk memperpanjang periode penelitian agar dapat memperoleh data tambahan.

(14)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Daftar Pustaka

Abdul Jabar, A. K., & Cahyadi, I. F. (2020). Pengaruh Exchange Rate, Inflasi, Risiko Sistematis Dan BI Rate Terhadap Return Saham Syariah Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2015- 2018. MALIA: Journal of Islamic Banking and Finance, 4(1), 12.

https://doi.org/10.21043/malia.v4i1.8409

Adjasi, C. K. D. (2009). Macroeconomic uncertainty and conditional stock-price volatility in frontier African markets: Evidence from Ghana. Journal of Risk Finance, 10(4), 333–349.

https://doi.org/10.1108/15265940910980641

Buana, G., & Haryanto, M. (2016). PENGARUH RISIKO PASAR , NILAI TUKAR , SUKU BUNGA DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45). Diponegoro Journal of

Management, 5, 1–14.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/view/13864/13414

Jannah, M., & Nurfauziah. (2018). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Investasi, 4(2), 23. https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.11

Jones, C. P. (2013). Investments principles and concepts. wiley.

Madura, J. (2015). FINANCIAL MARKETS AND INSTITUTIONS (11th ed.). stamford.

Prasetyo, Y., Athoillah, M. A., & Rosadi, A. (2019). Istinbáth. 18(1), 196–232.

Prastiyo, A. R. (2014). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Return Saham (Studi Komparatif pada Saham Sektor Barang Konsumsi dan Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI). Jurnal Ilmiah, 10(2), 1–94.

Pratama, I., & Tjun Tjun, L. (2018). Pengaruh Suku Bunga Acuan dan Nilai Kurs Tengah Valuta Asing Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi Maranatha, 9(2), 180–185.

https://doi.org/10.28932/jam.v9i2.486

Priyatno, D. (2022). OLAH DATA SENDIRI ANALISIS REGRESI LINIER DENGAN SPSS &

ANALISIS REGRESI DATA PANEL DENGAN EVIEWS. Cahaya Harapan.

Rachmawati, Y. (2019). Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di LQ45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media Akuntansi (Mediasi), 1(1), 66–79. https://doi.org/10.31851/jmediasi.v1i1.2368

Rizky, C. (2017). PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA ACUAN, KURS DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP PERGERAKAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JANUARI 2013 – DESEMBER 2017) (Vol. 87, Issue 1,2). UIN Sumatera Utara.

Sari, L. K., Achsani, N. A., & Sartono, B. (2017). Pemodelan Volatilitas Return Saham: Studi Kasus Pasar Saham Asia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 18(1), 35–52.

https://doi.org/10.21002/jepi.v18i1.717

Setiaji, H. (2021). Dalam Cadangan Devisa yang Sehat Terdapat Rupiah yang Kuat! CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/research/20210806031419-128- 266510/dalam-cadangan-devisa-yang-sehat-terdapat-rupiah-yang-kuat/3

Sholihah, A., & Asandimitra, N. (2017). Perbandingan Kinerja Indeks Saham Syariah dengan Indeks Konvensional periode 2011-2016 (studi kasus pada ISSI dan IHSG)). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 5(3), 1–9.

Wahyudi, S. T., & Nabella, R. S. (2020). DAMPAK VARIABEL MAKROEKONOMI PADA VOLATILITAS PADA PASAR MODAL SYARIAH INDONESIA: Pendekatan Model Error Correction. Buletin Studi Ekonomi, 25(2), 235.

https://doi.org/10.24843/bse.2020.v25.i02.p04

(15)

Laila, LZ., Mauluddi, HA., & Pakpahan, R.

Yusra, I., & Calendri, N. (2020). Dampak Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Return pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Pundi, 04(02), 251–264.

https://doi.org/10.31575/jp.v4i2.245

Zulfikar. (2016). PENGANTAR PASAR MODAL DENGAN PENDEKATAN STATISTIKA (Edisi 1). Deepublish. iPusnas

Referensi

Dokumen terkait

Sonja Chandler, Diploma in Applied Science Nursing 1983 and B Business Communication 1986.. She spent the last two years as a Researcher at Griffith University before moving to