PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER I DIPUSKESMAS
NAGRAK KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2023”
Sri Maryana , Yanti Herawati, Desi Trisiani,Santi Deliani, Teni Nurlatifah
1Sarjana Kbenidanan, Stikes Dharma Husada Bandung
Bachelor of Midwifery Study Program STIKes Dharma Husada
2023
ABSTRACT
Sri Maryana
THE EFFECT OF MORINGA LEAF EXTRACT ON THE HEMOGLOBIN LEVELS OF FIRST TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT THE NAGRAK PRIMARY HEALTH CENTER, CIANJUR SUB-DISTRICT, CIANJUR DISTRICT, 2023
xiv + 61 pages + 11 tables + 2 chart + 10 attachments
Pregnancy anemia is one of the challenges in developing countries, including Indonesia. The prevalence of anemia has reached 48.9%, increasing each year.
Its management involves the administration of iron tablets, which is more effective when combined with herbal plants like moringa leaves. The issue at hand is the irregular consumption of iron tablets by pregnant women, leading to low coverage and a subsequent rise in anemia cases. The objective of this study is to determine the influence of moringa leaf extract consumption on the hemoglobin levels of first-trimester pregnant women in the Nagrak Sub-District, Cianjur District, in the year 2022. The research design employed is quasi- experimental using a pre and posttest two-group design approach. The study sample consists of a total of 30 first-trimester pregnant women respondents, selected through total sampling technique, and measurement tools include checklist sheets and observation sheets. Based on the research outcomes, there is a difference in the hemoglobin levels of first-trimester pregnant women before and after the administration of Fe tablets in the control group with a P-value of 0.002. There is also a difference in the hemoglobin levels of first-trimester pregnant women before and after the administration of a combination of Fe tablets and moringa leaf extract in the intervention group with a P-value of 0.000. A comparison between the hemoglobin results in the control group and the intervention group yields a P-value of 0.004. Conclusion: There is an
influence of moringa leaf extract consumption on the hemoglobin levels of first- trimester pregnant women.
Keywords: moringa leaf extract, hemoglobin levels
Program Studi Sarjana Kebidanan STIKes Dharma Husada
2023
ABSTRAK Sri Maryana
PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS NAGRAK KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023
xiv + 61 halaman + 11 tabel + 2 bagan + 10 lampiran
Anemia kehamilan merupakan salah satu masalah di negara berkembang, termasuk Indonesia. Prevalensi anemia mencapai 48,9% dan meningkat tiap tahunnya.
Penanggulangannya adalah dengan pemberian tablet besi yang lebih efektif jika diberikan bersamaan dengan tanaman herbal seperti daun kelor. Masalah yang timbul adalah ketidakteraturan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi menyebabkan cakupan pemberian tablet besi rendah sehingga kejadian anemia meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester I di Kelurahan Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur tahun 2022. Penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan melakukan pendekatan pre and posttest two group design. Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil Trimester I sebanyak 30 responden dengan teknik total sampling dan alat ukur lembar ceklis dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan kadar Hb ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah pemberiaan tablet Fe pada kelmpok kontrol dengan P value 0,002, ada perbedaan kadar Hb ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah pemberiaan kombinasi tablet Fe dan ektsrak daun kelor pada kelompok intervensi dengan P value 0,000. Ada perbandingan antara hasil Hb pada kelompok kontrol dengan kelompok intervensi, dengan p value 0,004. Kesimpulan : Ada pengaruh konsumsi ekstrak daun kelor terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester I
Kata kunci : ekstrak daun kelor, kadar hemoglobin
I. PENDAHULUAN
Pembangunan dibidang kesehatan tidak bisa dilepaskan dari upaya mewujudkan kesehatan anak sedini mungkin sejak dalam kandungan.
Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum dan selama kehamilan bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di negara negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia. Diperkirakan 41,8%
ibu hamil diseluruh dunia mengalami anemia, paling tidak setengahnya disebabkan kekurangan zat besi.1
Anemia yang terjadi saat kehamilan merupakan salah satu masalah besar yang banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin kurang dari 11 g/dL.
Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya kelahiran prematur, kematian ibu dan bayi serta penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin saat kehamilan maupun setelahnya.
Kelompok ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami anemia, meskipun anemia yang dialami umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama kehamilan. 2
Di Indonesia, prevalensi anemia pada ibu hamil berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2018 sebesar 48,9% yang artinya bahwa hampir setengah dari ibu hamil berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan yang merugikan, prevalensi anemia hampir sama antara ibu hamil diperkotaan (36,4%) dan dipedesaan (37,8%) hasil Riskesdas.
Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Propinsi Jawa Barat di tahun 2020 sebesar 37,1 %, Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur tahun 2020 angka kejadian anemia dengan anemia ringan (68,49%) dan ibu hamil anemia berat (31,15%).. Menurut data yang tersedia di Puskesmas Nagrak pada tahun 2021 didapatkan data ibu hamil yang mengalami anemia yaitu 21,9 % (Puskesmas Nagrak, 2021).3
Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil adalah dengan pemberian suplemen zat besi. Suplemen yang mengandung zat besi tersebut berasal dari Fe. Salah satu tanaman herbal yang dapat meningkatkan gizi ibu hamil dan kadar Hb adalah daun kelor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fuglie pada tahun 2005 daun kelor mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, kalsium, zat besi, dan protein dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna oleh tubuh manusia. Oleh sebab itu daun kelor sangat baik untuk dikonsumsi ibu hamil baik dalam bentuk sayur, tepung, ekstrak, seduhan, dan lain lain. 4
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman lokal dan juga bagian dari jenis bahan pengobatan herbal India yang telah akrab di negara- negara tropis dan subtropis. Daun kelor merupakan salah satu dari 13 spesies yang termasuk dalam genus moringa dan
1
kelor dapat tumbuh pada lokasi tropis
dan subtropis dengan suhu sekitar 25- 35◦C (Razis, 2014). Daun kelor dapat dikonsumsi langsung oleh ibu hamil sebagai sayuran, atau diolah menjadi cemilan atau suplemen, berdasarkan ringkasan literatur review dapat meningkatkan Hb ibu hamil dengan anemia karena defisiensi zat besi, meskipun ada beberapa tidak secara lengkap menjelaskan dosis yang digunakan.5
Beberapa penelitian telah mengungkapkan tambahan zat untuk meningkatkan haemoglobin yang dengan mudah ditemukan serta mengolahnya, berasal dari tanaman lokal yaitu daun kelor (Moringa oleifera). Tingginya kandungan zat besi (Fe) pada daun kelor kering ataupun dalam bentuk tepung daun kelor yaitu setara dengan 25 kali lebih tinggi daripada bayam dapat dijadikan alternatif penanggulangan anemia pada ibu hamil secara alami. Kandungan senyawa kelor telah diteliti dan dilaporkan oleh dr. Zuwariyah (2014), menyebutkan bahwa daun kelor mengandung besi 28,29 mg dalam 100 gram. Menurut penelitian Mutia Rahmawati, dkk tentang Pengaruh Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Semanu I, menyebutkan bahwa diperoleh hasil p value = 0,000 (p-value < 0,05) yang artinya ada Pengaruh. Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Semanu I.
Berdasarkan data survey pendahuluan Tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas Nagrak Kabupaten Cianjur terhadap 67 ibu hamil TM I, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 67 ibu hamil TM I, menunjukkan 27 ibu hamil (40,3%) mengalami anemia dan 40 ibu hamil (59,7%) tidak mengalami anemia.
Setelah dilakukan wawancara terhadap ibu hamil yang mengalami anemia,
konsumsi suplemen penambah darah,mereka mengatakan tidak mengetahui konsumsi makanan yang dapat mencegah anemia serta tidak pernah mengkonsumsi daun kelor.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk menilai Apakah ada Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Tahun 2023.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum, kemudian berlanjut nidasi atau implantasi.
Lamanya hamil normal bila dihitung mulai dari fertilisasi hingga lahirnya bayi akan berlangsung selama 40 minggu atau 10 bulan (Saifuddin, 2014).
A. Daun Kelor 1. Pengertian
Spesifikasi kelor menurut (Thomas, 2007) Kelor Moringa oleifera termasuk dalam jenis tumbuhan perdu yang memiliki ketinggian batang 7-11 meter.
Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang, tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300- 500 meter diatas permukaan laut.
III. METODE PENELITIAN
Kerangka Konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian
peneliti dalam menghubungkan hasil
penemuan dengan teori. penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian quesi Quasi Eksprerimen
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1 Perbedaan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester I Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan bahwa standar deviasi pada kelompok kontrol sebesar 0.7723 sementara pada kelompok intervensi 0.5281. P value yang didapatkan dari kelompok kontrol yaitu 0.002 artinya ada pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb ibu hamil trimester I. Pvalue pada kelompok intervensi sebesar 0.000< 0.05 artinya ada pengaruh pemberian kombinasi tablet Fe dan ekstrak daun kelor terhadap kadar Hb ibu hamil trimester 1.
2. Analisa Bivariat
Perbandingan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester I Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi didapatkan bahwa mean rank pada kelompok kontrol sebesar 9.887 dan mean rank pada kelompok intervensi 0.9046. P value yang didapatkan sebesar 0.004 artinya ada perbandingan antara hasil Hb
rata rata pada kelompok intervensi lebih besar ketimbang nilai rata- rata pada kelompok kontrol.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebelum dilakukan intervensi, seluruh ibu hamil trimester 1 yang menjadi objek penelitian baik dari kelompok kontrol maupun kelompok intervensi mengalami Anemia.
2. Setelah dilakukan intervensi, sebanyak 7 dari 15 ibu hamil di kelompok intervensi kadar Hb nya meningkat hingga di batas normal.
Sedangkan pada kelompok kontrol meskipun memang terdapat peningkatan kadar Hb, sebanyak 14 dari 15 ibu hamil masih tergolong anemia.
3. Ada pengaruh pemberian kombinasi tablet Fe dan ekstrak daun kelor terhadap kadar Hb ibu hamil trimester 1. Dibuktikan dengan adanya peningkatan kadar Hb yang signifikan pada ibu hamil trimester 1 di kelompok intervensi setelah diberikan ekstrak daun kelor bersamaan dengan tablet Fe.
5.2 saran 1. Bagi Responden
Ekstrak daun kelor diharapkan dapat menjadi upaya tambahan dalam meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil trimester I yang mengalami anemia, sehingga diharapkan ibu terhindar dari komplikasi anemia pada kehamilan.
2. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak Kelurahan Nagrak untuk pemanfaatan daun kelor Variabel Kelompok SD 95%CI P
Kadar Hb
Kontrol 0.7723 1.2010-3457 0.002 Kadar
Hb
Intervensi 0.5281 1.4724-0.8876 0.000
56
dan terhindar dari anemia kehamilan
serta proses kehamilan lancar tanpa ada kendala apapun.
3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung
Diharapkan dapat menambah referensi bagi mahasiswa DHB di dalam meningkatkan pengetahuan tentang Asuhan Komplementer pada Ibu hamil yaitu dengan cara pemberian daun kelor dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil.
4. Bagi Peneliti dan Peneliti Selanjutnya
Diharapakan dapat menjadi salah satu upaya dalam menambah wawasan dan memperbaharui ilmu tentang pengaruh konsumsi ekstrak daun kelor terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester I dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi di dunia kebidanan dan kesehatan. Serta dapat dijadikan sumber dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang upaya peningkatan kadar Hb ibu hamil dengan variabel lainnya yang berbeda.
1. Bagi Bidan dan tempat praktek Bidan
Diharapkan agar tempat pelayanan yang memberikan perawatan pada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum, dapa menggunakan aroma terapi sebagai salah satu alternatif untu mengurangi mual dan muntah.
Selain itu sebaiknya tempat pelayana juga menyediakan tempat konsultasi dan konsulen khusus tentang penggunaan aroma terapi dalam kehamilan, cara ini akan mempermudah ibu hamil dalam mendapatkan informasi yang diinginkan mengenai manfaat aroma terapi.
2. Ibu hamil dan masyarakat
Selain ditempat pelayanan kesehatan, diharapkan aroma terapi, khususnya aroma terapi lavender juga digunakan di rumah tangga. Cara penggunaan aroma terapi di rumah tangga tidak harus dengan menggunakan wadah elektrik, tetapi juga bisa dengan
menggunakan tungku
pembakaran, lilin aroma terapi sehingga tidak menyulitkan ibu hamil dalam penggunaannya di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adawiyah, R., & Wijayanti, T. (2021).
Hubungan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 2(3), 1553- 1562.
2. Adi, L.T. (2008). Tanaman Obat dan Jus untuk Mengatasi Penyakit Jantung, Hipertensi, Kolesterol, dan Stroke. PT Agromedia Pustaka : Jakarta
3. Aminah, S., T. Ramdhan, dan M. Yanis.
(2015). Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan.
5(2): 35-44.
4. Arisman. (2016). Buku Ajar Ilmu Gizi:
Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
5. Bora TRD. (2017). Hubungan Pola Konsumsi daun Kelor dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sulawesi Tenggara Tahun 2017 [Internet]. Skripsi. Kendari:
Poltekkes Kemenkes Kendari: 1–44 p.
Available from:
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/75/
6. Daru J, Zamora J, Fernández-Félix BM, Vogel J, Oladapo OT, Morisaki N, et al.
(2018). Risk of maternal mortality in women with severe anaemia during pregnancy and post partum: a multilevel analysis. Lancet Glob Heal: 6(5):e548–
54.
7. Deprika CE. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. Unisa : 1–14.
Available from: digilib.unisayogya.ac.id
8. Fauziandri EN. (2019). Efektifitas Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri. J Kesehat Karya Ilmiah:
7(2):24–9.
9. Indriani L, Zaddana C, Nurdin NM, Sitinjak JSM. (2019). Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi dan Kapsul Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera L.) terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Remaja Putri di Universitas Pakuan.
Media Pharm Indones; 2(4):200.
10. Isnainy U, Arianti L, Rosalia D. (2019).
Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Dan Madu Terhadap Peningkatan Hb Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung. Concept Commun;(23):301–16.