Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area. Manajemen laba muncul akibat adanya masalah keagenan dimana terdapat ketidakselarasan kepentingan antara pemilik dan manajemen. Manajemen laba pada umumnya didasarkan pada beberapa alasan yang baik untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan, seperti meningkatkan nilai perusahaan sehingga akan timbul persepsi bahwa perusahaan mempunyai prospek investasi yang baik karena perusahaan mempunyai risiko yang rendah, meningkatkan laba perusahaan. membagikan. harga, dan perilaku oportunistik manajer seperti untuk mendapatkan kompensasi, dan mempertahankan posisinya.Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara parsial pengaruh Asimetri Informasi, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menjelaskan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahun 2013-2018 masing-masing 13 x 6 = 78 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Asimetri Informasi berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 dan nilai t hitung > nilai t tabel masing-masing sebesar 6,209 < 1,9925. Variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba dengan nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05 dan nilai t hitung > dari t tabel yaitu 9,424 > 1,9925.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara parsial pengaruh asimetri informasi perusahaan, leverage dan ukuran laba manajemen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan Perusahaan Food and Beverage yang telah menerbitkan laporan keuangan yaitu 13 x 6 = 78 sampel. Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya serta selalu memberikan kemudahan dalam segala kesulitan dalam proses penulisan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan studi pada program akuntansi. , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area dan mampu menyelesaikan skripsi sesuai judulnya.
Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Listing di Indonesia dari Waktu ke Waktu.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manajemen laba biasanya didasarkan pada berbagai alasan yang baik untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan, seperti meningkatkan nilai perusahaan, sehingga perusahaan tampak mempunyai prospek investasi yang baik karena risiko perusahaan yang rendah. Perusahaan besar mempunyai basis pemangku kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap kepentingan masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu, semakin besar perusahaan maka semakin rendah pula praktik manajemen laba yang dilakukan manajemen.
Dalam situasi dimana pemegang saham memiliki lebih sedikit informasi dibandingkan manajer, manajer dapat menggunakan fleksibilitas ini untuk menerapkan praktik manajemen laba. Perusahaan yang menggunakan hutang untuk membiayai kegiatan operasionalnya akan mengeluarkan biaya tetap karena keterbatasan modal. Apabila rasio leverage tinggi berarti perusahaan cenderung melakukan manajemen laba karena perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Persaingan pada perusahaan manufaktur juga semakin meningkat sehingga peluang untuk melakukan kegiatan manajemen laba sangat besar. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut : “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan dan Gearage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia”.
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia?
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Bagi Peneliti Selanjutnya
- Manajemen laba
- Definisi Manajemen Laba
- Teori Yang Melandasi Praktek Manajemen Laba a. Teori Keagenan (Agency Theory) a.Teori Keagenan (Agency Theory)
Laba yang dilaporkan memiliki pengaruh besar terhadap operasi bisnis dan keputusan yang diambil oleh manajemen. Kinerja perseroan dalam memenuhi ekspektasi pasar modal mencerminkan keprihatinan manajemen yang mendalam terhadap risiko penurunan nilai saham perseroan. Pengertian manajemen laba menurut Tuanakotta adalah sebagai berikut: “Kegiatan manajemen laba merupakan bagian umum dari rekayasa keuangan di pasar modal.
Manajemen laba merupakan suatu manipulasi akuntansi yang dirancang untuk membuat kinerja perusahaan tampak lebih baik dari yang sebenarnya.” Agen adalah sejenis manajer yang berkewajiban mengelola perusahaan sesuai dengan kewenangan prinsipal dan mengurangi jumlah agen dengan memberikan kualitas informasi yang lebih baik kepada perusahaan. orang luar. Teori keagenan mengandung arti bahwa terdapat asimetri informasi antara agen (manajer) dan prinsipal (pemilik atau pemegang saham).
Asimetri informasi terjadi ketika manajer memahami informasi internal dan prospek perusahaan lebih baik dibandingkan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Karena hal ini berkaitan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika informasi tidak simetris, manajer dapat memberikan sinyal kepada investor tentang status perusahaan untuk memaksimalkan nilai saham perusahaan. Membandingkan rencana bonus dengan manajer bisnis tanpa rencana bonus, manajer bisnis yang menerima rencana bonus akan memilih kebijakan akuntansi yang agak konservatif.
Manajer dengan rencana bonus akan menghindari metode akuntansi yang mungkin melaporkan laba bersih lebih rendah. Jika laba lebih tinggi dari batas atas, ketersediaan bonus bergantung pada kontrak antara pemegang saham dan manajer. Kontrak hutang jangka panjang berarti perjanjian yang dirancang untuk melindungi pemberi pinjaman (pemberi pinjaman atau kreditur) dari pelanggaran kepentingan kreditur oleh manajer, seperti dividen yang berlebihan, pinjaman tambahan atau membiarkan modal kerja dan properti pemilik berada di bawah tingkat gagal bayar. , semua ini akan mengurangi agunan atau meningkatkan risiko kreditur yang ada.
Motivasi ini sesuai dengan asumsi perjanjian hutang dalam teori akuntansi positif, yaitu semakin dekat suatu perusahaan untuk melanggar perjanjian hutang, maka manajer akan memilih metode akuntansi yang dapat menggeser laba masa depan ke periode saat ini sehingga mengurangi kemungkinan perusahaan tersebut melakukan kesalahan. melanggar perjanjiannya. Dengan mengurangi laba yang dilaporkan, perusahaan dapat mengurangi jumlah pajak yang harus mereka bayarkan kepada pemerintah. Misalnya saja cara yang digunakan adalah dengan mengubah cara pencatatan persediaan di LIFO, sehingga laba bersih yang dicapai menjadi lebih rendah.
Pergantian Direksi
- Teknik Manajemen Laba
- Definisi Asimetri Informasi
- Macam Asimetri Informasi
- Definisi Ukuran Perusahaan
- Indikator Ukuran Perusahaan
- Hubungan Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba
- Hubungan Leverage terhadap Manajemen Laba
- Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
- Kerangka Konseptual
- Hipotesis Penelitian
- Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi
- Sampel
- Definisi Operasional Variabel
- Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Data .1 Jenis Data
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis Penelitian .1 Uji Statistik (t)
- Kesimpulan
- Saran
Dibandingkan dengan pemegang saham, semakin banyak informasi internal yang diketahui manajer tentang perusahaan, semakin besar pula peluang yang dimiliki manajer untuk melakukan manajemen laba. Memberikan informasi yang lebih berkualitas kepada pihak luar dapat mengurangi fleksibilitas manajemen laba (Richardson, 1998; Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dkk. 2006) yang menguji bahwa asimetri informasi juga menjadi penyebab terjadinya manajemen laba.
Sektor industri cukup stabil dan menurut penelitian Robert Jao dan Gagaring Pagalung (2011), leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba emiten EIB. Putu Tiya (2013) menyatakan asimetri informasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba, ketika asimetri informasi tinggi maka pemangku kepentingan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memperoleh informasi yang relevan guna memantau perilaku manajer sehingga akan berujung pada praktik manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan.
Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba, leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Sedangkan asimetri informasi, proporsi komisaris independen, ukuran dewan direksi, dan beban pajak penghasilan tangguhan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut (1) Asimetri informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap praktik manajemen laba. 2) Belum jelasnya leverage dalam praktik manajemen laba.
Penelitian ini menguji pengaruh asimetri informasi, leverage dan ukuran perusahaan makanan dan minuman terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Variabel asimetri informasi akan mempengaruhi manajemen laba. Ketika asimetri informasi tinggi, pemangku kepentingan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memperoleh informasi yang relevan guna memantau perilaku manajer, sehingga mengarah pada praktik manajemen laba.
Dimana setiap variabel leverage mengalami kenaikan sebesar 1%, maka variabel manajemen laba mengalami kenaikan sebesar 51,7% dengan tingkat elastisitas sebesar 7,824. Investor atau calon investor hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih dan menentukan perusahaan mana yang akan berinvestasi dengan memperhatikan pengungkapan laporan keuangan dan memahami keadaan praktik manajemen laba perusahaan serta memperhatikan indikator masing-masing variabel. Asimetri Informasi, Leverage dan Ukuran Perusahaan dalam Manajemen Laba, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol.
Pengaruh asimetri informasi, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik manajemen laba (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Pengaruh asimetri informasi, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap praktik manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013). Judul : Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Hal ini diperlukan sehubungan dengan tugas penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk menempuh studi di perguruan tinggi dengan memenuhi ketentuan administratif dan peraturan di instansi/perusahaan anda.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS