PENGARUH INTERAKSI PEMBELAJARAN, KONSEP DIRI DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI SMA PGRI 3 PADANG
Mutiara Lorenza, Stevani, Putri Meliza Sari
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research aims to see the effect of learning interaction, self-concept and parental income on student achievement on economic subjects in SMA 3 PGRI Padang. The result of the research showed: (1) learning interaction had significant effect on learning achievement, for high income level regression coefficient value (X1) equal to 1,308 with tcount of 7,826>
ttable 2,18 with significant value 0,000 <0,05, low income with the value of regression coefficient (X1) amounted to 1.017 with a tcount of 5.159> ttable of 2.08 with a significant value of 0.000 <0.05. (2) self concept has a significant effect on learning achievement, for high income level regression coefficient value (X2) equal to 1,600 with tcount value 4,849> ttable
equal to 2,18 with significant value 0,001 <0,05, while for low income level shown regression coefficient value (X2) equal to 1,962 with tcount of 6,014> ttable equal to 2.08 with significant value 0,000 <0,05. (3) income of parents significantly influence on learning achievement, for high income level of regression coefficient value (X3) equal to 4,459 with tcount 3,488> ttable equal to 2,18 with significant value 0,008 <0,05, while for low income level shown value of regression coefficient (X3) equal to 2,917 with tcount 2,405> ttable equal to 2.08 with significant value 0,029 <0,05. (4) the interaction of learning, self concept and income of parents have a significant effect on student learning achievement. Where for high level of income value Fcount 164,040> Ftable 4,07, while for low income level value Fcount 112,551>
Ftable 3,24 and significant value 0,000 <α = 0,05.
Keywords: Learning Achievement, Learning Interaction, Self Concept and Parent Income
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta
tanggung jawab pada masyarakat dan bangsa.
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia adalah salah satu tujuan pembangunan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang efektif diperlukan suatu system. Dalam keterampilan yang diperlukan undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya di masyarakat, bangsa, dan negara.”
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas maka dapat diyakini bahwa untuk menyiapkan seseorang dalam menghadapi dan mengoptimalkan potensinya dimasa yang akan dating adalah melalui proses pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas peserta didik sesuai tuntutan zaman yang bernuansa budaya dan lingkungan melalui penataan dan peningkatan pengetahuan, evaluasi serta pengawasan dan pengendaliannya pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dengan meningkatkan kualitas seluruh komponen pendidikan.
Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu, penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya di tujukan oleh nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru. Menurut Hamdani (2011:137) Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu ada faktor internal yaitu ada kecerdasan, jasmaniah, sikap, minat, bakat dan motivasi, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Jadi, prestasi belajar merupakan salah satu cara dan tolok ukur yang utama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang dicapai siswa. Keberhasilan dalam belajar tergantung pada setiap individu, karena dengan belajar dapat melatih dan mengembangkan bakat, potensi, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki. Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila telah mencapai prestasi belajar yang baik dan memuaskan.
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian penulis yaitu SMA PGRI 3 Padang. Alasan penulis memilih SMA PGRI 3 Padang yaitu dilihat dari perolehan hasil rata-rata peningkatan nilai UN dengan SMA PGRI lainnya yang berada kota Padang, dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa peringkat UN SMA PGRI 3 Padang berada pada peringkat UN terakhir dari ke 4 SMA PGRI kota Padang.
Dapat dilihat dari tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1: Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Siswa SMA PGRI Padang No Sekola
h Tahun Ajaran Jumlah
Siswa Rata-Rata UN Rata-Rata Peningkatan UN
1 SMA
PGRI 1
2011/2012 70 6,47
7,04
2012/2013 65 5,89
2014/2015 72 5,01
2015/2016 77 5,15
2 SMA
PGRI 2
2011/2012 74 6,55
7,62
2012/2013 60 5,73
2014/2015 68 5,16
2015/2016 77 5,14
3 SMA
PGRI 3
2011/2012 74 6,34
6,61
2012/2013 60 5,23
2014/2015 68 4,95
2015/2016 77 5,1
4 SMA
PGRI 4
2011/2012 74 6,44
6,93
2012/2013 60 5,18
2014/2015 68 4,85
2015/2016 77 5,1
Sumber: Tata Usaha SMA 3 PGRI Padang (2016) Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat kita lihat rata-rata ujian SMA PGRI 1, 2, 3 dan 4 dari Tahun Ajaran 2015/2016. Rata-rata peningkatan UN yang paling tinggi adalah SMA PGRI 2 padang yaitu 7,62 % dan yang paling rendah adalah SMA PGRI 3 Padang yaitu 6,61 %. Jadi, dapat disimpulkan SMA PGRI 3 Padang berada pada rata-rata peningkatan nilai UN paling rendah, itu artinya SMA PGRI 3 Padang masih perlu banyak pembenahan dalam segi peningkatan prestasi siswa dalam keberhasilan proses pembelajaran.
Prestasi belajar Ekonomi yang baik dapat diraih dengan baik jika siswa mempunyai kecerdasan emosional dalam tiap pokok bahasan, tidak hanya ketika di dalam kelas tetapi bagaimana siswa tersebut di luar kelas untuk
mengaplikasikannya. Selain kecerdasan emosional, kepercayaan diri juga diperlukan, hal itu dapat dilihat dari bagaimana siswa menjawab soal-soal yang berkaitan dengan akuntansi baik itu secara lisan maupun tertulis, bagaimana sikap siswa ketika akan menghadapi pelajaran dan ujian-ujian Ekonomi.
Tabel 2: Nilai Rapor Pada Mata Pelajaran Ekonomi Semester II Kelas X dan XI SMA PGRI 3 Padang TP 2015/2016
No Kelas Jumlah
Siswa KKM
Rata-rata Nilai Rapor Mata Pelajaran Ekonomi
Pengetahuan Keterampilan
1 X 1 28 78 76,1 77,6
2 X 2 23 78 77,6 77,8
3 XI IPS 1 28 78 81,4 82,3
4 XI IPS 2 25 78 82,3 82,5
Sumber: Data BK SMA PGRI 3 Padang Pada tabel 2 diatas, jika dilihat dari rata-rata nilai rapor mata pelajaran ekonomi semester genap kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang pada tahun pelajaran 2015/2016, setiap kelas memperoleh nilai yang berbeda-beda. Kelas X dan Kelas XI memperoleh rata-rata nilai rapor tergolong cukup. Prestasi belajar yang baik dan memuaskan merupakan hasil belajar yang diinginkan siswa, sebab prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan siswa dalam belajar. Keberhasilan seseorang dalam belajar dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah disampaikan
oleh guru. Rendahnya nilai siswa atau tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi disebabkan oleh faktor- faktor yang mempengaruhinya.
Tabel 3: Data Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran melalui Diskusi Kelompok Kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang
Kelas Jumlah Siswa
Siswa yang Aktif Siswa yang Tidak Aktif
Jumlah (%) Jumlah (%)
X1 28 5 3,06 23 14,11
X2 23 4 2,45 19 11,66
XI IPS 1 28 8 4,90 20 12,27
XI IPS 2 25 6 3,68 19 11,66
Rata-rata 14,09 49,70
Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi, (2016) Dari data tabel 3 diatas, keterlibatan siswa dalam pembelajaran melalui diskusi kelompok dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok, baik kelas X maupun
di kelas XI. Ditandai dengan rata-rata keseluruhan siswa tidak aktif sebesar 49,70% sedangkan yang aktif 14,09%.
Terdapat selisih yang besar antara siswa yang aktif dengan yang tidak aktif sebesar
35,61%. Hal ini menunjukkan terdapat masalah pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran dilihat melalui diskusi kelompok.
Sama halnya dengan konsep diri, berpikir positif juga sangat mempengaruhi prestasi anak. Sukses atau tidaknya seseorang akan bergantung dari
apa yang ada dipikirannya. Karena berpikir positif merupakan suatu kegiatan akal budhi yang akan menghasilkan hal yang positif juga. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri melainkan juga bermanfaat untuk orang lain.
Tabel 4: Data Konsep Diri Menyangkut Moral Pada Siswa di Kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang
Kelas Jumlah Siswa Siswa yang Berkasus Siswa yang Tidak Berkasus
Jumlah (%) Jumlah (%)
X1 28 15 9,20 13 7,97
X2 23 11 6,75 12 7,36
XI IPS 1 28 17 10,4 11 6,75
XI IPS 2 25 14 8,60 11 6,75
Rata-rata 34,95 28,83
Sumber: Guru Bimbingan Konseling, (2016) Menurut Sajogya dalam Mike (2007:17) pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari usaha atau pekerjaan yang dilakukan baik dari hasil pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Menurut Bahri (2004:3) keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utama dan bersifat kodrati.Yang dimaksud keluarga dalam penelitian ini adalah orang tua, yaitu orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga
yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak.Berikut data pendapatan orang tua siswa kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang.
Tabel 5: Pendapatan Orang Tua Siswa Kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang Penghasilan Orang Tua/ perbulan Ayah(Orang) Ibu(Orang) Jumlah (orang)
500.000 s/d 1.500.000 15 13 28
1.500.000 s/d 2.500.000 27 5 32
2.500.000 s/d 3.500.000 26 8 34
3.500.000 s/d 4.500.000 3 3 6
4.500.000 s/d 5.500.000 2 2 4
Jumlah 73 31 104
Sumber: Tata Usaha SMA PGRI 3 Padang, (2016)
Berdasarkan hasil data di atas diketahui bahwa pendapatan orang tua siswa kelas X dan XI di SMA PGRI 3 Padang paling banyak berkisar diantara Rp 500.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 42 orang ayah dan 48 orang ibu.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut (Iskandar, 2009:19) penelitian deskriptif dan asosiatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal
(Arikunto, 2010:3). Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu pengaruh interaksi pembelajaran, konsep diri, dan pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang.
Penelitian dilakukan di SMA PGRI 3 Padang, yang beralamat di Jl. Seberang Padang Utara I No.10 Kecamatan Padang Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada uji koefisien determinasiyang telah dioleh dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:
Tabel 6: Hasil Uji Koefisien Determinasi
Kriteria R R2
Tinggi 0.992a 0,984
Rendah 0.977a 0,955
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Berdasarkan hasil pada tabel diatas, hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel diperoleh hasil untuk tingkat pendapatan tinggi nilai R Square sebesar 0,984yang artinya 98,4% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen
(interaksi pembelajaran, konsep diri dan pendapatan orang tua). sedangkan sisanya sebesar 1,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah nilai R Square sebesar 0,955yang artinya 95,5% perubahan pada
variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (interaksi pembelajaran, konsep diri dan pendapatan orang tua), sedangkan sisanya sebesar 4,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai hasil olahan data regresi linier berganda dan uji t untuk melihat Pengaruh Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Ekonomidi SMA PGRI 3 Padang.
Tabel 7: Hasil Regresi Berganda dan Uji t
Variabel
Tinggi Rendah
β koefisien t sig β koefisien T sig
Constanta -45,676 -33,901
Interaksi Pembelajaran 1,308 7,826 0,000 1,017 5,159 0,000
Konsep Diri 1,600 4,849 0,001 1,962 6,014 0,000
Pendapatan Orang Tua 4,459 3,488 0,008 2,917 2,405 0,029 Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017
Dari tabel 7 diatas terlihat bahwa nilai regresi terbagi atas dua yaitu tinggi dan rendah, untuk kategori tinggi variable X1 yaitu 1,308 dan nilai thitung yaitu 7,826, variabel X2 nilai regresi sebesar 1,600 dan nilai uji thitung sebesar 4,849, variable X3 dengan nilai regresi sebesar 4,459 dan nilai thitung sebesar 3,488. Sedangkan untuk kategori rendah variable X1 yaitu 1,017 dan nilai thitung yaitu 5,159, variabel X2 nilai regresi sebesar 1,962 dan nilai uji thitung sebesar 6,014, variable X3 dengan nilai regresi sebesar 2,917 dan nilai thitung
sebesar 2,405. Nilai konstansta untuk kategori tinggi sebesar -45,676 dan nilai konstanta untuk kategori rendah sebesar - 33,901sedangkan nilai ttabel sebesar 2,18 dan berpengaruh positif dan signifikan.
Untuk melihat pengaruh
variabelPengaruh Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 8: Hasil Analisia Uji F
Model Tinggi Rendah
F
Regression 164,040 112,551
Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017
Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui nilai Fhitung regresi kategori tinggi variabel Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang sebesar 164,040 dan nilai Fhitung regresi kategori tinggi variabel Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang sebesar 112,551.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitungkategori tinggi 164,040 dan kategori rendah 112,551 > nilai Ftabel
(4,07), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa regresi Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri Dan Pendapatan Orang Tua secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Prestasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang.
1. Pengaruh Interaksi Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis 1, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggiinteraksi pembelajaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar
1,308. Berdasarkan analisis data untuk variabel interaksi pembelajarandiperoleh nilai thitung sebesar 7,826> ttabel sebesar 2,18 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendahinteraksi pembelajaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar 1,017. Berdasarkan analisis data untuk variabel interaksi pembelajarandiperoleh nilai thitung sebesar 5,159> ttabel sebesar 2,08 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara interaksi pembelajaranterhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang.Semakin baik interaksi pembelajaranmaka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa sebaliknya jika interaksi pembelajaran menurun, maka prestasi belajar siswa juga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif interaksi pembelajaran(X1), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator interaksi murid dengan sumber belajar dengan rata-rata skor sebesar 4.20 pada TCR sebesar 83.96% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada
indikator interaksi murid dengan murid dengan rata-rata skor sebesar 3.93 pada TCR sebesar 78.54% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata- rata pada variabel interaksi pembelajaran adalah sebesar 4.06 pada TCR sebesar 81.22% tergolong pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa interaksi pembelajaran siswa SMA PGRI 3 tergolong pada kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh (Sardiman, 2007)yaitu proses komunikasi dua arah yang mengandung tindakan atau perbuatan komunikator maupun komunikan.
Komunikasi adalah proses atau peristiwa terjadi tukar-menukar ide, pandangan dan perasaan antara sesame pribadi, yaitu komunikar dan komunikan. Komunikator atau komunikan bersifat terbuka untuk menerima dan memberi, sehingga proses akan berjalan lancer serta saling menguntungkan kedua-duanya.Prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat dilihat bahwa pengaruh interaksi pembelajaran terhadap prestasi belajar adalah terjadinya
komunikasi dua arah antara guru dengan murid, ada pemikaran dan tukar pikiran bertukar pikiran dan gagasan sehingga menghasikan suatu keterampilan, sikap
yang berlangsung selama
prosespembelajaran yang berpengaruh pada prestasi belajar.
2. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis 2, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi konsep diri (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar 1,600. Berdasarkan analisis data untuk variabel konsep diri diperoleh nilai thitung sebesar 4,849> ttabel
sebesar 2,18 dengan nilai signifikan 0,001< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah konsep diri (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar 1,962. Berdasarkan analisis data untuk variabel konsep diri diperoleh nilai thitung sebesar 6,014> ttabel
sebesar 2,08 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara konsep diri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Semakin baik konsep diri maka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa sebaliknya jika konsep diri menurun, maka prestasi belajar siswa juga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif konsep diri(X2), terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator konsep diri menyangkut sikap dengan rata- rata skor sebesar 4.15 pada TCR sebesar 82.92% tergolong pada kategori baik.
Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator konsep diri menyangkut fisik dengan rata-rata skor sebesar 3.95 pada TCR sebesar 79.06%
tergolong pada kategori cukup baik.
Sedangkan total rata-rata pada variabel konsep diri adalah sebesar 4.07 pada TCR sebesar 81.42% tergolong pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa interaksi pembelajaran siswa SMA PGRI 3 tergolong pada kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Andini Yuan (2014) dengan judul ”Pengaruh Konsep Diri dan Berpikir Positif Terhadap Pretasi Belajar Matematika Siswa”.
Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh konsep diri terhadap prestasi belajar siswa. Yang menandakan bahwa konsep diri
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat dilihat bahwa konsep diri akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar, konsep diri adalah pandangan orang lain akan diri seseoran atau murid, saat pandangan yang diberikan baik maka akan berpengaruh baik pula pada prestasi belajar, namun jika tidak baik akan berpengaruh buruk pada prestasi belajar.
3. Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis 3, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi pendapatan orang tua (X3) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar 4,459. Berdasarkan analisis data untuk variabel pendapatan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 3,488> ttabel sebesar 2,18 dengan nilai signifikan 0,008< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah pendapatan orang tua (X3) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, dengan nilai koefisien sebesar 2,917. Berdasarkan
analisis data untuk variabel pendapatan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,405> ttabel sebesar 2,08 dengan nilai signifikan 0,029< α = 0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Semakin baik pendapatan orang tuamaka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa sebaliknya jika pendapatan orang tuamenurun, maka prestasi belajar siswa juga akan menurun.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh (Poerwodarminta, 2002) pengaruh pendapatan orang tua adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang member kekuatan. Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah.Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain- lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilias tersebut akan dapat
dipenuhi jika keluarga mampu dan mempunyai uang (Slameto, 2010).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Andini Yuan (2014) dengan judul ”Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi BelajarSiswa Kelas X Pemasaran Pada Mata Pelajaran PengantarEkonomi dan Bisnis SMK Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran2014/2015”. Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Yang menandakan bahwa pendapatan orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat dilihat bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi orang tua/keluarga yang utama adalah usaha orang tua/keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.
Kondisi ekonomi orang tua dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada dua hal yang saling berhubungan yakni pendapatan atau penghasilan orang tua yang sifatnya terbatas dan pengeluaran untuk pembiayaan atau pemenuhan kebutuhan keluarga yang sifatnya tidak terbatas.
4. Pengaruh Interaksi Pembelajaran, Konsep Diri dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan secara bersama-sama ditemukan bahwa variabel interaksi pembelajaran (X1), konsep diri (X2), dan pendapatan orang tua (X3) berpengaruh secara simultan terhadap terhadap prestasi (Y) belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk tingkat pendapatan tinggi diperoleh nilai Fhitung164,040> Ftabel4,07 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah diperoleh nilai Fhitung112,551> Ftabel 3,24 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa (interaksi pembelajaran, konsep diri dan pendapatan orang tua) berpengaruh secara simultan terhadap prestasi belajar.
Maka dapat dikatakan bahwa interaksi pembelajaran, konsep diri dan pendapatan orang tua berpengaruh secara simultan terhadap terhadap prestasibelajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 3 Padang.Dengan demikian, penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli.
5. Perbandingan Kelompok Sampel Pendapatan Tinggi Dan Kelompok Sampel Pendapatan Rendah
Interaksi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 1,308 dan 1,600. Artinya jika interaksi pembelajaran meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar 1,308 dan 1,600. Dengan nilai thitung masing- masing 7,826 >ttabel 2,18 dan 5,159 >ttabel
2,08 yang berarti Ha di terima dan H0 di tolak.
Konsep diri berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 1,600 dan 1,962. Artinya jika konsep diri meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing- masing sebesar 1,600 dan 1,962. Dengan nilai thitung masing-masing 4,849 >ttabel 2,18 dan 6,014>ttabel 2,08 yang berarti Ha di terima dan H0 di tolak.
Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 4,459 dan 2,917. Artinya jika pendapatan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing- masing sebesar 4,459 dan 2,917. Dengan nilai thitung masing-masing 3,488 >ttabel 2,18 dan 2,917 >ttabel 2,08 yang berarti Ha di terima dan H0 di tolak.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data diatas, tentang pengaruh interaksi pembelajaran, konsep diri dan pendapatan orang tuaterhadapprestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang, maka dapatdi simpulkan sebagai berikut :
1. Interaksi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 1,308 dan
1,600. Artinya jikainteraksi pembelajaran meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar 1,308 dan 1,600. Dengan nilai thitung masing-masing 7,826>ttabel 2,18 dan 5,159>ttabel
2,08 yang berarti Ha di terima dan H0 di tolak.
2. Konsep diri berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 1,600 dan 1,962. Artinya jikakonsep diri meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar 1,600 dan 1,962. Dengan nilai thitung masing-masing 4,849>ttabel 2,18 dan 6,014>ttabel
2,08 yang berarti Ha di terima dan H0 di tolak.
3. Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI 3 Padang.
Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat
pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 4,459 dan 2,917. Artinya jikapendapatan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar 4,459 dan 2,917. Dengan nilai thitung
masing-masing 3,488>ttabel 2,18 dan 2,917>ttabel 2,08 yang berarti Ha
di terima dan H0 di tolak.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, M. (2015).Pengaruh Adversity Quetiont, Iklim kelas, dan Kebiasaan belajar Terhadap Prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI.IS SMA Negeri di Kabupaten Tanah Datar.
Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.1 Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar.http://dx.doi.org/10.22202/
economica.2015.v4.i1.263
Andinny, Y. (2006.). Pengaruh Konsep Diri dan Berfikir Positif Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa, Jurnal No.3 Vol 2. (126- 135).Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas
Indraprasta PGRI.
http://journal.lppmunindra.ac.id/inde x.php/Formatif/article/viewFile/119/
116
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teknik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Sardiman, A. M. (2007). Interaksi &
Motivasi Belajar Mengajar.
Bandung: Rajawali Pers.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Stevani. (2016). Analisis Disiplin Kerja Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP N 8 Padang. Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.1Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar.http://dx.doi.org/10.22202/
economica.2015.v4.i1.625