• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

KELAS X DI SMA NEGERI 5 KOTA PARIAMAN

Milana Ramagita, Yosi Eka Putri, Yesmira Syamra Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

milanaramagita18@gmail.com

ABSTRACT

The research of this research is to see the influence of students' perception about teacher's teaching style, learning discipline, school environment and partial parental attention to learning motivation. The research type used is descriptive and associative research. The population in this study is all students of class X in SMA N 5 Pariaman. The sample is 109 people with sampling technique in the form of Stratified Random Sampling based on income level of parents. Data analysis technique used is descriptive analysis and inductive analysis.

The result of the research showed: (1) the students' perceptions about teacher's style have positive and significant effect on learning motivation, regression coefficient value (X1) 0,653 with thcount of 9,483> ttable equal to 1,78, (2) learning discipline have positive and significant influence on the motivation to learn, the value of regression coefficient (X2) of 0.261 with a tcount of 6.572> ttable of 1.78. (3) school environment have positive and significant effect to learning motivation, regression coefficient value (X3) equal to 0,345 with tcount value 5,352> ttable equal to 1,78. (4) attention of parents have positive and significant effect on learning motivation, regression coefficient value (X4) equal to 0,362 with tcount 5,460> ttable equal to 1,78. (5) students' perceptions of teachers' teaching style, discipline of learning, school environment and parents' attention have a significant effect on learning motivation. Where the value of Fcount 122,489> Ftable 3,26.

Keywords: Learning Motivation, Student Perception About Teacher Teaching Style, Learning Discipline, School Environment And Parental Attention

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Dwi, 2008:19)”

(2)

2 Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan harus diselenggarakan dengan sadar dan proses pembelajarannya direncanakan sehingga segala sesuatu yang akan dilakukan oleh guru dan siswa merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui beberapa jalur dan salah satu diantaranya adalah pendidikan formal yang di selenggarakan di sekolah.

Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

Pendidikan masa sekarang sangatlah penting, hal ini dikarenakan dengan adanya pendidikan, kita bisa mendapatkan ilmu, keterampilan dan pengalaman.

Diharapkan dengan adanya pendidikan tingkat kualitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) mengalami kemajuan, sehingga dapat membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda sebagai komponen bangsa secara optimal. Selain itu mengupayakan perluasan dalam pemerataan perolehan pendidikan yang

bermutu tinggi bagi seluruh rakyat indonesia yang berkualitas tinggi.

Pendidikan dapat menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam diri peserta didik untuk mencapai pendidikan yang berkualitas.

Motivasi belajar yang tinggi sangat penting dan berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Menurut Mudjiono (2013:239) “Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi dalam diri individu sewaktu-waktu dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi tersebut akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar menjadi rendah.

Motivasi belajar yang tinggi akan membuat seseorang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Menurut Donald dalam Jamil (2014:90), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

SMA Negeri 5 Pariaman merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi siswa. Sebagai penyelenggara pendidikan formal, sekolah mengadakan kegiatan

(3)

3 secara berjenjang dan berkesinambungan.

Di kota Pariaman terdapat enam SMA Negeri. Dari beberapa sekolah tersebut SMA Negeri 5 merupakan salah satu SMA yang memiliki nilai UN paling rendah.

Meskipun jumlah siswa yang setiap

tahunnya meningkat dan guru sertifikasi setiap tahunnya bertambah. SMA Negeri 5 Pariaman selalu mendapatkan peringkat terendah. Hal tersebut dapat di tunjukkan dari tabel di bawah ini:

Tabel 1.Data Perbandingan SMA Negeri Se Kota Pariaman No. Nama Sekolah

Rangking UN Jumlah Guru Yang

Sudah Sertifikasi Rata-rata Nilai UN

Tahun Tahun Tahun

2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016

1. SMA N 1 Pariaman 1 1 1 30 33 36 67,79 68,20 68,92

2. SMA N 2 Pariaman 2 2 2 30 32 35 61,70 62,20 63,56

3. SMA N 3 Pariaman 3 4 3 30 32 33 58,82 58,63 58,74

4. SMA N 4 Pariaman 4 3 4 25 27 29 58,69 58,63 58,74

5. SMA N 5 Pariaman 6 6 6 25 28 30 56,71 56,26 55,52

6. SMA N 6 Pariaman 5 5 5 24 29 30 56,92 56,84 55,62

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas Hasil Nilai UN SMA Negeri 1 Pariaman setiap tahunnya berada pada peringkat tertinggi yaitu rangking 1 sedangkan SMA Negeri 5 Pariaman berada pada peringkat terendah yaitu rangking 6. Oleh sebab itu SMA Negeri 5 Pariaman yang akan penulis jadikan tempat penelitian, dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 April 2017, terdiri dari 7 kelas khususnya kelas X, yaitu kelas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dengan jumlah 203 orang siswa, berdasarkan permasalahan ini SMA Negeri 5 Pariman menunjukkan bahwa siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Sehingga muncul fenomena bahwa siswa memiliki motivasi yang

rendah dalam belajar dan guru harus bias menumbuh kembangan motivasi dalam diri siswa itu sendiri. Agar siswa bersemangat dalam pembelajaran dan tidak malas lagi dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan fenomena ini dapat kita simpulkan masih rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah tersebut.Hal ini dapat dilihat pada data siswa yang membuat tugas selama semester II. Pada tabel 2 dapat dilihat beberapa siswa yang membuat tugas dan beberapa siswa yang tidak membuat tugas sebagai berikut:

(4)

4

Tabel 2. Data Siswa yang Membuat Tugas Selama Semester II 2016/2017 Di SMA Negeri 5 Pariaman

No Kelas Jumlah siswa (Orang)

Yang membuat tugas Yang tidak membuat tugas

(Orang) Tepat waktu

(Orang)

Tidak tepat waktu (Orang)

1 X1 30 20 7 3

2 X2 28 19 4 5

3 X3 29 9 4 16

4 X4 28 10 3 15

5 X5 29 18 6 5

6 X6 28 11 3 14

7 X7 31 12 6 13

Total 203 99 33 71

Sumber: Guru Mata Pelajaran di SMA N 5 Pariaman Tahun 2017 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat

dari 203 siswa hanya 99 siswa yang tepat waktu membuat tugas, sisanya 33 siswa yang tidak tepat waktu membuat tugas dan 71 siswa yang tidak membuat tugas. Dari tabel di atas ada beberapa kelas yang siswanya tidak tepat waktu mengumpulkan tugas dan yang tidak sama sekali membuat tugas. Dapat dilihat dari kelas X3 dengan jumlah 29 orang siswa, hanya 9 orang siswa yang membuat tugas sedangkan 4 orang siswa tidak tepat waktu membuat tugas sisanya 16 orang yang tidak sama sekali membuat tugas. Siswa yang tidak membuat tugas juga dapat di lihat dari kelas X4, X6 dan X7. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnnya motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar telah terlihat dalam data di atas dan dapat di simpulkan bahwa masih rendahnya motivasi belajar

siswa SMA Negeri 5 Pariaman pada mata pelajaran ekonomi. Banyak faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Purwanto (2008:72).

Faktor motivasi instrinsik berupa minat, cita-cita, kondisi siswa. Sedangkan faktor motivasi ekstrinsik berupa kecemasan terhadap hukuman, peran orang tua, peran pengajar dan kondisi lingkungan. Dalam proses belajar pembelajaran guru dan siswa merupakan dua aspek yang tidak terpisahkan. Guru dan siswa sama-sama terlibat dalam kegiatan belajar pembelajaran. Dimana guru bertindak sebagai orang yang berperan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan belajar siswa, serta bertindak sebagai fasilitator dan mediator dalam proses transfer ilmu pengetahuan. Namun yang tidak kalah penting adalah guru sebagai tenaga pendidik yang menerapkan nilai-nilai pada siswanya, juga turut memotivasi siswa dalam belajar.

(5)

5 Selanjutnya siswa adalah sebagai subjek atau pihak yang belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2009:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel lain.

Selanjutnya Arikunto (2010:143) menjelaskan bahwa analisis asosiatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau yang mana untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu,“Pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Pariaman”.

Penelitian ini dilakukan di SMA N 5 Pariaman pada bulan November 2017, jenis data yaitu data primer dan sekunder yang diperoleh dari angket yang disebar kepada siswa SMA N 1 Pariaman dan data sekunder didapat dari Tata Usaha, Absensi dan nilai dari guru mata pelajaran..

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji likelihood, uji normalitas, uji multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada uji koefisien determinasi, koefisien regresi, determinasi, uji t dan uji Fyang telah diolahh dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Strata R R2

Tinggi 0.957a 0,916

Sedang 0.986a 0,972

Rendah 0.901a 0,812

Total 0.923a 0,852

Sumber: Hasil Olahan Data Primer , 2017

(6)

6 Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa hasil dari pengolahan data untuk uji koefisien determinasi yaitu untuk hasil koefisien determinasi total sebesar 0,852 atau sebesar 85,2% dipengaruhi oleh variabel yang diteliti yaitu persepsi ssiwa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orangtua, sedangkan sisanya sebesar 14,8% dipengaruhi oleh variabel yang tidak termasuk kedalam penelitian.

Berdasarkan nilai koefisien determinasi yang telah distratakan maka didapat hasil untuk untuk tingkat pendapatan tinggi nilai R Square sebesar 0,916 yang artinya 91,6% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua). sedangkan sisanya sebesar 8,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Untuk tingkat pendapatan sedang nilai R Square sebesar 0,972 yang artinya 97,2% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua), sedangkan sisanya sebesar

2,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Untuk tingkat pendapatan rendah nilai R Square sebesar 0,812 yang artinya 81,2% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua), sedangkan sisanya sebesar 18,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Untuk melihat persamaan nilai koefisien regresi dan hasil pengolahan data uji thitung

dapat dilihat pada tabel berikut ini

1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan pengujian hipotesis 1, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0,620. Berdasarkan analisis data untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru diperoleh nilai thitung sebesar 3,792> ttabel sebesar 1,78 dengan nilai signifikan 0,003< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

(7)

7 Untuk tingkat pendapatan sedang persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0,568. Berdasarkan analisis data untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru diperoleh nilai thitung sebesar 4,264> ttabel sebesar 1,94 dengan nilai signifikan 0,005< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan rendah persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0,646. Berdasarkan analisis data untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru diperoleh nilai thitung sebesar 6,926> ttabel sebesar 1,67 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Sedangkan untuk total pendapatan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman, dengan nilai koefisien sebesar 0,653.

Berdasarkan analisis data untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru

diperoleh nilai thitung sebesar 9,483> ttabel

sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman.

Berdasarkan analisis deskriptif persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator gaya mengajar yang merangsang belajar dengan rata-rata skor sebesar 4.04 pada TCR sebesar 80.80% tergolong pada kategori baik.

Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator menguasai materi mengajar yang dipegang dengan rata-rata skor sebesar 3.79 pada TCR sebesar 75.78% tergolong pada kategori cukup. Sedangkan total rata-rata pada variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru adalah sebesar 3.97 pada TCR sebesar 79.45% tergolong pada kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang gaya mengajar guru SMA N 5 Pariaman tergolong pada kategori cukup.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan motivasi merupakan salah satu faktor yang

(8)

8 dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Guru harus bisa membuat suasana pembelajaran yang di senangi oleh siswa.

Sehingga siswa memiliki persepsi yang baik terhadap guru tesebut.Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.

2. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan pengujian hipotesis 2, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi disiplin belajar(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.313. Berdasarkan analisis data untuk variabel disiplin belajardiperoleh nilai thitung sebesar 4,727> ttabel sebesar 1,68 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan sedang disiplin belajar(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.333. Berdasarkan

analisis data untuk variabel disiplin belajar diperoleh nilai thitung sebesar 3,576> ttabel

sebesar 1,94 dengan nilai signifikan 0,012< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan rendah disiplin belajar(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.220. Berdasarkan analisis data untuk variabel disiplin belajardiperoleh nilai thitung sebesar 3,949>

ttabel sebesar 1,67 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak

Sedangkan untuk total pendapatan disiplin belajar(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman, dengan nilai koefisien sebesar 0,261. Berdasarkan analisis data untuk variabel disiplin belajar diperoleh nilai thitung sebesar 6,72> ttabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman.Semakin baik disiplin

(9)

9 belajarmaka akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa sebaliknya jika disiplin belajar menurun, maka motivasi belajar siswa juga akan menurun.

Berdasarkan analisis deskriptif disiplin belajar(X2), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator tingkah laku menyenangkan dengan rata- rata skor sebesar 4.06 pada TCR sebesar 81.22% tergolong pada kategori baik.

Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator tidak malas belajar dengan rata-rata skor sebesar 3.89 pada TCR sebesar 77.89% tergolong pada kategori cukup. Sedangkan total rata- rata pada variabel disiplin belajar adalah sebesar 3.97 pada TCR sebesar 79.43%

tergolong pada kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa disiplin belajarsiswa SMA N 5 Pariaman tergolong pada kategori cukup.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sarlito Ariesandi (2008:231) mengatakan bahwa, disiplin adalah proses melatih fikiran dan karakter secara bertahap sehingga menjadi seorang yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi masyarakat. Orang tua yang memahami hal ini menyadari betul bahwa proses pendisiplinan adalah proses yang berjalan seiring dengan waktu dan pengulangan serta pematangan kesadaran

diri dari kedua pihak, yakni anak dan orangtua.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan disiplin belajar adalah serangkaian perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang di inginkan. hal yang sangat perlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai.

3. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan pengujian hipotesis 3, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi lingkungan sekolah(X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.445. Berdasarkan analisis data untuk variabel lingkungan sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 2,958> ttabel

sebesar 1,78 dengan nilai signifikan 0,012< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan sedang lingkungan sekolah(X3) berpengaruh

(10)

10 positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.507. Berdasarkan analisis data untuk variabel lingkungan sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 2,854> ttabel sebesar 1,94 dengan nilai signifikan 0,029< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan rendah lingkungan sekolah (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariamandengan nilai koefisien sebesar 0.304. Berdasarkan analisis data untuk variabel lingkungan sekolahdiperoleh nilai thitung sebesar 3,721> ttabel sebesar 1,67 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Sedangkan untuk total pendapatan rendah lingkungan sekolah(X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman, dengan nilai koefisien sebesar 0,345. Berdasarkan analisis data untuk variabel lingkungan sekolahdiperoleh nilai thitung sebesar 5,352> ttabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman.Semakin baik lingkungan sekolah maka akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa sebaliknya jika lingkungan sekolah buruk, maka motivasi belajar siswa juga akan menurun.

Berdasarkan analisis deskriptif lingkungan sekolah (X3), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator relasi siswa dengan siswa dengan rata-rata skor sebesar 4.03 pada TCR sebesar 80.55% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator keadaan gedung sekolah dengan rata-rata skor sebesar 3.91 pada TCR sebesar 78.17% tergolong pada kategori cukup.

Sedangkan total rata-rata pada variabel lingkungan sekolah adalah sebesar 3.99 pada TCR sebesar 79.73% tergolong pada kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan sekolahsiswa SMA N 5 Pariaman tergolong pada kategori cukup.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa menciptakan lingkungan yang kondusif untuk siswa belajar merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru dalam memunculkan motivasi belajar

(11)

11 siswa.Memberikan latihan-latihan secara berkala kepada siswa dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar.Kebiasaan- kebiasaan yang ditanamkan oleh guru dapat menciptakan kondisi lingkungan belajar yang baik bagi siswa.

4. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan pengujian hipotesis 4, diketahui bahwa secara parsial hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa, untuk tingkat pendapatan tinggi perhatian orang tua(X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.381. Berdasarkan analisis data untuk variabel perhatian orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,760>ttabel sebesar 1,78 dengan nilai signifikan 0,003< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan sedang perhatian orang tua (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman dengan nilai koefisien sebesar 0.251. Berdasarkan analisis data untuk variabel perhatian orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 3,123> ttabelsebesar 1,94 dengan nilai signifikan 0,029< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Untuk tingkat pendapatan rendah perhatian orang tua(X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariamandengan nilai koefisien sebesar 0.453. Berdasarkan analisis data untuk variabel perhatian orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 3,604> ttabel sebesar 1,67 dengan nilai signifikan 0,001< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak

Sedangkan untuk total pendapatan rendah perhatian orang tua(X4) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman, dengan nilai koefisien sebesar 0,362. Berdasarkan analisis data untuk variabel perhatian orang tuadiperoleh nilai thitung sebesar 5,460> ttabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara perhatian orang tuaterhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman.Semakin baik perhatian orang tuamaka akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa sebaliknya jika perhatian orang tuamenurun, maka motivasi belajar siswa juga akan menurun.

(12)

12 Berdasarkan analisis deskriptif perhatian orang tua (X4), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator memberi pengarahan, peringatan dan melaksanakan kontrol atas anak dengan rata-rata skor sebesar 4.13 pada TCR sebesar 82.69% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator menjadi teladan bagi anak-anak dengan rata-rata skor sebesar 3.87 pada TCR sebesar 77.49% tergolong pada kategori cukup. Sedangkan total rata-rata pada variabel perhatian orang tua adalah sebesar 3.99 pada TCR sebesar 79.72%

tergolong pada kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tuasiswa SMA N 5 Pariaman tergolong pada kategori cukup.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Dimyati dan Mudjiono (2013:42) perhatian mempunyai peranan penting dalam belajar, tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2013:61) orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya misalnya, mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan apakah anaknya belajar atau tidak, tidak mau tau bagaimana kemajuan belajar anaknya dan kesulitan-

kesulitan yang dialami dalam belajar, dapat menyebabkan anak tidak/kurang termotivasi dalam belajar sehingga tidak berhasil dalam belajarnya.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Perhatian orang tua merupakan suatu hal yang akan membangkitkan aktivitas anak dalam belajar serta memenuhi kebutuhan anak demi tecapainya pendidikan yang lebih baik. Orang tua yang memberikan perhatian kepada anaknya maka anak akan merasa senang dan termotivasi dalam belajar sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya. Jika orang tua kurang memberikan perhatian kepada anaknya.

Maka anak akan malas/kurang termotivasi dalam belajar sehingga berdampak negatif terhadap hasil belajarnya.

5. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru, Disiplin Belajar, Lingkungan Sekolah danPerhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan secara bersama-sama ditemukan bahwa variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru(X1), disiplin belajar(X2), lingkungan sekolah(X3) dan perhatian orang tua(X4) berpengaruh secara simultan terhadap motivasi (Y)

(13)

13 belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk tingkat pendapatan tinggi diperoleh nilai Fhitung32,570> Ftabel3,26 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, untuk tingkat pendapatan sedang diperoleh nilai Fhitung52,659> Ftabel4,53 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, untuk tingkat pendapatan rendah diperoleh nilai Fhitung61,359> Ftabel2,53 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, sedangkan untuk total pendapatan diperoleh nilai Fhitung122,489> Ftabel 2,48 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa (persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua) berpengaruh secara simultan terhadap motivasi belajar.

Maka dapat dikatakan bahwa persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua berpengaruh secara simultan terhadap terhadap terhadap motivasi (Y) belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Dengan demikian, penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data diatas, tentang pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolahdan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman, maka dapatdi simpulkan sebagai berikut : 1. Persepsi siswa tentang gaya mengajar

guruberpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Untuk pengaruh tingkat pendapatan tinggi di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,620.

Untuk tingkat pendapatan sedang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,568. Untuk tingkat pendapatan rendah di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,646. Dan untuk total pendapatan di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,653.

Artinya jika persepsi siswa tentang gaya mengajar gurumeningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar nilai koefisiennya.

2. Disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Untuk

(14)

14 pengaruh tingkat pendapatan tinggi di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,313. Untuk tingkat pendapatan sedang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,333. Untuk tingkat pendapatan rendah di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,220.

Dan untuk total pendapatan di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,261. Artinya jika persepsi siswa tentang gaya mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar nilai koefisiennya.

3. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Untuk pengaruh tingkat pendapatan tinggi di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,445. Untuk tingkat pendapatan sedang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,507.

Untuk tingkat pendapatan rendah di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,304. Dan untuk total pendapatan di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,345. Artinya jika persepsi siswa tentang gaya mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar akan meningkat

masing-masing sebesar nilai koefisiennya.

4. Perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Untuk pengaruh tingkat pendapatan tinggi di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,381. Untuk tingkat pendapatan sedang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,251. Untuk tingkat pendapatan rendah di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,453.

Dan untuk total pendapatan di tunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,362. Artinya jika persepsi siswa tentang gaya mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar akan meningkat masing-masing sebesar nilai koefisiennya.

5. Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua secara bersamaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 5 Pariaman. Untuk tingkat pendapatan tinggi dengan nilai Fhitung32,570> Ftabel3,26 dan nilai signifikan 0,000<α = 0,05, Untuk tingkat pendapatan sedang dengan nilai

(15)

15 Fhitung 52,659> Ftabel4,53 dan nilai signifikan 0,000<α = 0,05, Untuk tingkat pendapatan rendah dengan nilai Fhitung 61,359> Ftabel2,53 dan nilai signifikan 0,000<α = 0,05, sedangkan untuk total pendapatan dengan nilai Fhitung122,489> Ftabel2,48 dan nilai signifikan 0,000<α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa (persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar artinya semakin baik persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, disiplin belajar, lingkungan sekolah dan perhatian orang tua maka motivasi belajar juga akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arios, Jonaidi. 2012. Analisis Pertmbuhan Ekonomi dan Kemisknan di Indoesia. Jurnal Kajian Ekonomi Vol.1

Damin, Sudarmawan. 2003. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Deswita, A. P. (2013). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pada Program Keahlian Akuntansi Siswa Kelas X di

SMKN1Sawahlunto.ECONOMICA,2 (1),110.http://ejournal.stkippgrisumb ar.ac.id/index.php/economica/article/

view/211.http://dx.doi.org/10.22202/

economica.2013.v2.i1.211

Elmubarok, Zain. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Jamil, H. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Solok Selatan. Economica, 2(2), 85–98. prodi ekonomi

STKIP PGRI Sumbar.ejournal.stkip-pgri sumbar.ac.id/index.php/economica/a rticle/view/221.http://dx.doi.org/10.2 2202/economica.2014.v2.i2.221 Mankiw, N.Gregory (2000). Teori Makro

Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Siregar, Syopian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Tambunan, Tulus. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Pustaka Ramadhan Todaro, M.P. dan Smith, S.C 2006.

Pembangunan Ekonomi Jilid Satu Edisi Kesembilan. Jakarta. Erlangga Yuhendri. 2008. (Enterprenhip) Perspektif

Kondisi Bangsa Indonesia.

Yogyakarta:Erlagga

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya kualitas gaya guru dalam mengajar ternyata mempunyai implikasi negatif kepada siswa seperti malas dalam mengikuti pelajaran, tidak bersemangat.Tersebut mengindikasikan bahwa

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja dalam penelitian ini dengan menggunakan uji F diketahui bahwa nilai F